20240422

Ibadah Doa Pagi, Selasa, 23 April 2024 Pdt. Handri Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus


Yohanes 19:28-30 Yesus mati

19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia -- supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci --: "Aku haus!"

19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

 

Ini adalah sengsara salib mengenai keinginan Yesus. Yesus haus berarti ada keinginan untuk minum atau dipuaskan. Dia ingin diberi minum dengan sesuatu yang menyegarkan tapi Yesus diberi air anggur asam, kalau dalam injil Matius bercampur empedu. Ia rela meminum air anggur asam bercampur empedu, artinya Yesus rela menanggung atau meneguk segala sesuatu yang membuat hidup kita kecut asam bahkan pahit, itulah dosa-dosa kita, sekaligus Dia mau memberikan kepada kita air anggur yang manis yaitu kebahagiaan sorga yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun di dunia ini.

 




Di dalam Yesaya 5:4,7, Tuhan juga pernah menantikan air anggur yang manis dari bangsa Israel, tapi sayang yang mereka sodorkan kepada Tuhan air anggur yang asam dan juga buah anggur kelaliman dan keonaran. Jadi, dari perjanjian lama sampai perjanjian baru Tuhan merindukan air anggur yang manis dari umatNya tapi yang diberikan air anggur yang asam.

Yesaya 5:4,7

5:4 Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?

5:7 Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.

 

Jadi, dari perjanjian lama bangsa Israel itu digambarkan sebagai kebun anggurnya Tuhan, Tuhan begitu bergemar dengan kebun anggurnya, Tuhan menantikan buah anggur yang manis dari mereka tapi yang mereka berikan adalah buah anggur yang asam, buah kelaliman dan keonaran. Buah anggur asam itu menunjukkan perbuatan dosa kejahatan dan kenajisan.

 

Buah kelaliman itu adalah ketidakadilan, termasuk tidak berbelas kasihan, sewenang-wenang, kekerasan, bengis, dsb. Kalau ini ada di dalam nikah rumah tangga, dalam penggembalaan, itu sama seperti meminum anggur asam bercampur empedu, nikah jadi pahit, penggembalaan jadi pahit, semuanya jadi tidak enak.

 

Buah keonaran adalah kekacauan yaitu iri hati, perkataan sia-sia, dendam, kebencian dan suka menuntut perkara daging.

 

Bilangan 11:4-6

11:4 Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israel pun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging?

11:5 Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.

11:6 Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apa pun, kecuali manna ini saja yang kita lihat."

11:10 Ketika Musa mendengar bangsa itu, yaitu orang-orang dari setiap kaum, menangis di depan pintu kemahnya, bangkitlah murka TUHAN dengan sangat, dan hal itu dipandang jahat oleh Musa.

11:4 Maka bangsa kacauan, yang di antara mereka itu, beringin-inginlah lalu pulang, maka pada masa itu menangislah bani Israel, katanya: Siapa gerangan akan memberi kita makan daging? (TL)

 

Bangsa kacauan suka menuntut perkara daging. Bangsa kacauan ini bukan bangsa Israel, mereka ikut serta bangsa Israel waktu keluar dari Mesir menyeberang laut Teberau menuju ke tanah Kanaan melalui padang gurun, mereka kemasukan nafsu rakus dan orang Israelpun ketularan. Jadi, kalau sudah menuntut perkara daging, pasti ada iri hati, timbul perkataan sia-sia, ada kebencian, dendam dan tabiat ini bisa menular kepada yang lain sehingga membuat kacau di dalam nikah dan di dalam penggembalaan.

 

Tetapi Yesus rela meneguk semua itu di kayu salib dan Dia mau menyelesaikan segala kekacauan itu, menyelesaikan segala dosa kita. Tergantung sikap kita mau selesai, mau baik semuanya, dari kita harus memberi Yesus minum, artinya mengakui semuanya kepada Tuhan dan kepada sesama. Setelah itu darah Yesus mengampuni segala dosa kita dan sesudah diampuni jangan dibuat lagi, itulah “sudah selesai”, dosa sudah diselesaikan oleh Tuhan.

 

Kemudian harus ada kelanjutan dari kita, sesudah dosa-dosa diselesaikan mari kita lanjutkan tergembala. Keinginan Yesus untuk minum air anggur yang manis dari perjanjian lama sampai sekarang inipun Dia ingin dapatkan dari kita. Sebab itu kita harus tergembala dalam Firman Pengajaran yang benar untuk disucikan seperti ranting yang melekat pada pokok anggur yang benar (Yohanes 15), supaya kita bisa menghasilkan buah-buah yang manis bagi Tuhan.

 

Kalau kita tergembala, Yesus akan memberikan kepada kita Roh Kudus/ air anggur yang manis yang menolong kita menghasilkan buah anggur yang manis untuk Tuhan, buah-buah rohani yang bisa dinikmati oleh Yesus, antara lain:

Efesus 5:8-9

5:8 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,

5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,

 

Buah terang, buah kesucian hasil tergembala:

o   Buah kebaikan = membalas kejahatan dengan kebaikan, hanya berbuat baik kepada sesama, ini ganti buah anggur yang asam, buah perbuatan dosa.

o   Buah keadilan = jujur hanya memihak Tuhan, ini ganti buah kelaliman.

o   Buah kebenaran = hidup benar dalam segala hal, ini ganti buah keonaran.

 

Puncaknya nanti dalam Galatia 5, buah-buah Roh = buah mempelai

Galatia 5:22-23

5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,

5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

 

9 buah Roh → tabiat Allah Tritunggal

Kasih, sukacita, damai sejahtera → tabiat Allah Bapa

Kesabaran, kemurahan, kebaikan → tabiat anak Allah

Kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri → tabiat Allah Roh Kudus

 

Kalau ada buah manis kita sediakan bagi Tuhan, Tuhan dipuaskan, yakinlah Tuhan juga pasti akan memberkati kita, memelihara kehidupan kita, melindungi dan memberikan kemanisan di dalam hidup kita sekalian.

 

Manis tidaknya hidup kita tergantung dari kita mau menyelesaikan segala dosa kita, mau tergembala dengan benar dan baik atau tidak. Dosa-dosa kita selesaikan, tergembala dengan baik disucikan pasti ada buah-buah yang berkenan kepada Tuhan, hidup kita menjadi manis. Puncak kemanisan kita menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna, bersanding dengan Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Kita mau menyembah Tuhan, menyodorkan buah anggur yang manis bagi Tuhan.

 

Tuhan memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

www.gptkp.blogspot.com