20130929

Kebaktian Umum, Minggu 29 September 2013 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Zakharia 5:5-11 (Penglihatan ketujuh: perempuan dalam gantang)
5:5 Tampillah malaikat yang berbicara dengan aku itu, katanya kepadaku: "Cobalah layangkan matamu dan lihatlah apa yang muncul itu!"
5:6 Lalu tanyaku: "Apa itu?" Jawabnya: "Yang muncul itu sebuah gantang!" Lagi katanya: "Inilah kejahatan mereka di seluruh negeri!"
5:7 Lihat, tutup timah gantang itu telah terangkat, dan seorang perempuan duduk di dalamnya!
5:8 Kemudian berkatalah ia: "Itulah kefasikan!" Lalu didorongnyalah perempuan itu kembali ke dalam gantang dan dibantingnyalah batu timah itu ke mulut gantang.
5:9 Lalu aku melayangkan mataku dan aku melihat: tampak tampil dua orang perempuan yang sayapnya didorong oleh angin. Adapun sayap mereka adalah sayap seperti burung ranggung. Mereka mengangkut gantang itu di antara bumi dan langit.
5:10 Bertanyalah aku kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu: "Ke mana mereka membawa gantang itu?"
5:11 Jawabnya kepadaku: "Ke tanah Sinear, untuk mendirikan sebuah rumah bagi perempuan itu. Dan apabila itu selesai, maka mereka akan menempatkan dia di sana di tempat rumah itu didirikan."

Oleh kemurahan Tuhan kita selalu mendapat pelayanan Tuhan lewat lawatanNya dalam bentuk Firman yang dibukakan rahasianya. Itu pertanda bahwa Tuhan membuka hatiNya kepada kita dan membuktikan bahwa kita dikenal oleh Tuhan. Bila hati kita belum tertarik atau terpikat dengan ajaran sehat berarti kita baru masuk gereja dan belum menikmati penggembalaan Tuhan sehingga anak Tuhan itu masih dominan ditarik oleh keadaan dunia, oleh harta dunia dan dipengaruhi oleh kedagingan. Itulah yang nampak yang diperlihatkan oleh Tuhan kepada Zakharia yaitu ada perempuan di dalam efa/gantang, puncak dari kedagingan.

Anak muda remaja banyak kali memilukan hati gembala dan ibu gembala sebab ketika memuji Tuhan ada di dalam gereja namun ketika pemberitaan Firman berada di luar. Padahal anak muda seperti itulah yang paling rawan sebab usia merekalah yang memiliki peluang besar untuk mencapai masa antikristus. Kalau tidak serius mendengar Firman dan hanya bercakap-cakap di luar gereja saat pemberitaan Firman itu hanya menjadi sandungan bagi tetangga. Perhatikan Firman, jangan sampai nanti musibah yang besar kena kepada kalian baru mau sadar. Kalau sekarang tidak mau dicincang oleh pedang Firman Allah maka ada pedang lain yang akan mencincang kehidupan tersebut yaitu pedang antikristus. Oleh sebab itu orang tua harus mendorong anak-anak, bukannya berpihak kepada anak dan malah mengikuti maunya anak.

Zakharia 5:8 (Terjemahan lama)
5:8 Maka kata malaekat: Inilah si fusuk itu! Maka diempaskannya dia ke bawah, di tengah-tengah efa itu, dan dicampakkannya batu timah itu pada mulutnya.
Yang ada di dalam Efa adalah kefasikan (terjemahan lama: fusuk). Padahal Efa ada hubungannya dengan roti manna, artinya ada kaitannya dengan Firman. Wanita yang duduk di dalam Efa menunjukkan kehidupan umat Tuhan yang ditandai dengan hawa nafsu daging. Sebenarnya Tuhan tidak bermaksud menyiapkan Efa untuk didiami oleh kefasikan tetapi Efa yang ada kaitannya dengan Firman itu maksudnya supaya dinikmati oleh umat Tuhan agar kefasikan itu dihalau dari dalam gereja Tuhan.

Ada kesempatan wanita itu keluar dari dalam Efa sebab sempat tutup Efa diangkat dan dia juga diangkat dari dalam Efa tetapi dia tidak ada minat atau kemauan untuk keluar dari kefasikan.
Zakharia 5:8
5:8 Kemudian berkatalah ia: "Itulah kefasikan!" Lalu didorongnyalah perempuan itu kembali ke dalam gantang dan dibantingnyalah batu timah itu ke mulut gantang.

Karena tidak ada niat perempuan ini untuk keluar dari kefasikan tetapi niat dalam hatinya hanya mau menjunjung timah hitam sehingga dia didorong kembali ke dalam Efa dan batu timah hitam dibanting ke mulut gantang berarti Tuhan benar-benar murka kepada perempuan itu dan tidak diberi kesempatan lagi untuk bertobat.

Jangan kita memelihara kefasikan karena kefasikan itu ada hubungannya dengan timah hitam. Timah itu musuh dari pengrajin emas. Sedikit saja timah masuk dalam peleburan emas maka emas itu akan hilang dan yang muncul hanya timah. Di dalam Tabernakel tidak ada timah. Firaun dan orang Mesir digambarkan bagaikan timah.
Keluaran 15:10
15:10 Engkau meniup dengan taufan-Mu, laut pun menutupi mereka; sebagai timah mereka tenggelam dalam air yang hebat.

Jadi timah itu berbicara tentang hal-hal yang duniawi yang akan merusak kemuliaan Firman, merusak kemuliaan Allah di dalam gereja. Seharusnya yang dijunjung adalah Firman Tuhan.
Filipi 2:16 (Terjemahan Lama)
2:16 sambil menjunjung firman yang memberi hidup itu, supaya aku megah pada Hari Kristus, sebab aku tiada melakukan yang sia-sia dan tiada berusaha dengan sia-sia.

Perempuan itu tidak menjunjung Firman tetapi malah menjunjung timah berarti menjunjung dunia sehingga hanya kematian yang dia terima.

Kalau menjunjung Firman maka ada kehidupan, ada kemuliaan dan ada harapan untuk bertemu dengan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Menjunjung Firman ini dikaitkan dengan kedatangan Tuhan Yesus kedua kali. Atribut anak Tuhan yang menjunjung Firman benar-benar adalah kelengkapan yang pas untuk bertemu dengan Mempelai Laki-laki Sorga.
Amsal 4:8-9
4:8 Junjunglah dia, maka engkau akan ditinggikannya; engkau akan dijadikan terhormat, apabila engkau memeluknya.
4:9 Ia akan mengenakan karangan bunga yang indah di kepalamu, mahkota yang indah akan dikaruniakannya kepadamu."

Ini adalah atribut mempelai  wanita Tuhan. Jangan kita meninggikan dunia, di penghujung akhir zaman ini kalau kita salah sedikit melangkah maka bisa terpeleset, tergelincir dan tidak bisa ditolong. Orang yang menjunjung Firman akan ditinggikan dan tidak direndahkan. Hanya musuh Tuhan yang menjadi alas kakiNya, yang akan diinjak-injak.

Wanita itu ada kesempatan untuk keluar dari gantang tetapi karena niat hatinya hanya mau menjunjung dunia maka dia dorong kembali ke dalam gantang lalu dijadikan dasar Babel dan berada dalam pelukan iblis.

Dalam penglihatan Zakharia ini ada dua perempuan yang terbang membawa gantang tersebut. Sayap mereka adalah sayap burung ranggung, burung ranggung ini selalu bersarang di pohon Sanobar. Jadi sebenarnya dua perempuan ini adalah kehidupan yang sudah mengerti Firman, mereka adalah kehidupan gereja Tuhan yang tadinya sudah ada persekutuan dengan Sanobar tetapi karena ditiup oleh angin pengajaran permainan palsu manusia maka mereka didorong menuju Sinear. Sanobar ini dijadikan alas lantai Bait Allah,
1 Raja-raja 6:15
6:15 ia melapisi dinding rumah itu dari dalam dengan papan kayu aras; dari lantai sampai ke balok langit-langit dilapisinya dengan kayu aras, tetapi lantai rumah itu dilapisinya dengan papan kayu sanobar.

bersarang di pohon Sanobar artinya sebenarnya mereka sudah berbiak, rohaninya sudah tumbuh. Jangan sampai kita yang terdahulu kemudian menjadi terkemudian.

Mazmur 104:17
104:17 di mana burung-burung bersarang, burung ranggung yang rumahnya di pohon-pohon sanobar;
Pohon Sanobar adalah hasil evolusi dari duri dan onak.
Yesaya 55:13 (Terjemahan lama)
Kita harus berhati-hati, jangan sampai rohani kita yang sebenarnya sudah indah tetapi karena tiupan angin pengajaran palsu permainan manusia akhirnya membuat kita berubah sikap.

Burung ranggung ini gambaran anak Tuhan yang mahir kalau berbicara soal waktu, tetapi kenapa bisa tertipu?
Yeremia 8:7
8:7 Bahkan burung ranggung di udara mengetahui musimnya, burung tekukur, burung layang-layang dan burung bangau berpegang pada waktu kembalinya, tetapi umat-Ku tidak mengetahui hukum TUHAN.

Kita ini sudah tahu berada pada musim atau hari apa menurut peta zaman. Sebenarnya dua perempuan tadi sudah mantap karena sudah ada karakter Sanobar dalam dirinya, sudah ada pemahaman tentang waktu-waktu Tuhan namun terkontaminasi dengan ajaran lain/ asing.
Efesus 5:16
5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.

Mereka ini sudah paham tetapi akhirnya gagal.
Matius 19:30; 20:16
19:30 Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."
20:16 Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."

Matius 20:16 (Terjemahan bahasa Inggris)
20:16 So the last shall be first, and the first last: for many be called, but few chosen. (sebab banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipanggil)

Apakah kita masuk pada pilihan? Jangan sampai kita menjadi seperti dua wanita yang memiliki sayap burung ranggung tetapi didorong oleh angin pengajaran lain sehingga kita tidak masuk pada bagian yang dipilih. Jangan kita tertipu dengan rupa-rupa pengajaran permainan palsu manusia
Efesus 4:14
4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

Kedua wanita itu terjebak oleh pengajaran palsu dari permainan palsu manusia. Jangan ada hembusan di hati dan pikiran kita yang berasal dari permainan palsu manusia sehingga membuat kita terjungkir dan akhirnya arah kita yang awalnya menuju Yerusalem Baru berbalik arah menuju ke Babel.

Matius 19:30 dan Matius 20:16 mengapit cerita tentang kebun anggur, di mana di sana diceritakan tetang orang yang aktif bekerja. Aktifitas karya kita ditentukan oleh gaya hidup kita, apakah benak dan hati pikiran kita tidak kena hembusan angin permainan palsu manusia. Kita harus menjaga sebab kadang hembusan itu hadir dalam pikiran dan benak kita.

Wanita yang menuju Sinear ini menunjuk hawa nafsu daging. Jangan sampai kita sudah ada di dalam Efa sudah ada di dalam Firman pengajaran tetapi tetap mempertahankan hawa nafsu daging. Sekalipun sudah dikoreksi oleh Firman tetapi tidak pernah terkoreksi dagingnya sehingga akhirnya Tuhan mengatakan: “sebutkanlah mereka perak yang ditolak”.
Yeremia 6:29-30
6:29 Puputan sudah mengembus, tetapi yang keluar dari api hanya timah hitam, tembaga dan besi. Sia-sia orang melebur terus-menerus, tetapi orang-orang yang jahat tidak terpisahkan.
6:30 Sebutkanlah mereka perak yang ditolak, sebab TUHAN telah menolak mereka!

Artinya Firman pengajaran sudah bergerak, yang ditunggu emas yang keluar tetapi yang keluar hanya timah hitam, tembaga dan besi, kefasikan itu tidak pernah terlepas. Izinkanlah proses Firman yang dicurah lewat Efa supaya kita menikmati penyucian dan bukannya yang keluar malah timah hitam, tembaga dan besi. Besi tidak dipakai di dalam Tabernakel. Tembaga dipakai di halaman Tabernakel, memang masih ada dipakai sedikit dalam ruangan suci yaitu pada alas tiang
Keluaran 36:38
36:38 dan kelima tiangnya dengan kaitan untuk tiang itu; disalutlah ujungnya dan penyambung-penyambungnya dengan emas, dan kelima alasnya itu adalah dari tembaga.

dan kaitan untuk menyambung tenda-tenda kemah.
Keluaran 36:18
36:18 Dibuat oranglah lima puluh kaitan tembaga untuk menyambung tenda-tenda kemah itu, sehingga menjadi satu.

Artinya kalau kerohanian kita masih ada di ruangan suci maka masih bisa kena hukuman, itu sebabnya kita harus masuk ke ruangan maha suci karena di sana tidak ada tembaga, tidak ada lagi penghukuman.

Jangan sampai kita seperti perempuan di dalam gantang yang dibawa dua perempuan yang bersayap burung ranggung. Dia sudah diangkat antara langit dan bumi berarti mencemooh Tuhan Yesus yang tergantung di atas kayu salib yang berada di antara langit dan bumi. Itulah kehidupan yang tidak menghargai korban Kristus yang tidak serius dengan apa yang dikatakan penyucian. Orang yang masih marah ketika perasaan dagingnya disentuh itulah orang yang masih mempertahankan kefasikan.

Kenapa kita tidak mau menerima ketika kita dipersalahkan. Jangan sampai kita menjadi orang yang disebut kefasikan. Jangan sampai kita penuh dengan hawa nafsu. Kalau ada orang yang membenci kita jangan kita simpan di hati tetapi serahkan kepada Tuhan.
I Petrus 2:21-23
2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.

Ini adalah ajaran dari Tuhan Yesus dan sudah Tuhan Yesus praktekkan. Mungkin kita berkata itu pribadi Tuhan Yesus, tetapi ada juga teladan dari Stefanus yang ketika dirajam batu dia bisa berkata ampunilah mereka. Ini yang harus kita teladani supaya arah kita jelas yaitu ke Yerusalem Baru, jangan sampai iblis membelokkan kita ke Sinear. Jangan sampai kita sudah berada dalam Efa, sudah menerima Firman tetapi tetap dalam kefasikan.
Amos 8:5
8:5 dan berpikir: "Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum dan bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan neraca palsu,

Mereka mengecilkan efa berarti mengecilkan Firman Tuhan dan membesarkan syikal berarti memprioritaskan persoalan uang dan dunia. Orang yang seperti itu akan terjebak dengan kelaparan akan Firman tetapi tidak akan menemukan lagi. Jangan kita mengecilkan Firman Allah, jangan kita menganggap pemberitaan Firman hanyalah sekedar pelengkap dalam ibadah tetapi kita harus berpikir bahwa Firman itu adalah penentu kehidupan kita!
Ulangan 25:14-15
25:14 Janganlah ada di dalam rumahmu dua macam efa, yang besar dan yang kecil.
25:15 Haruslah ada padamu batu timbangan yang utuh dan tepat; haruslah ada padamu efa yang utuh dan tepat -- supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.

Ternyata kalau efa itu kita hargai maka jaminan Tuhan untuk kita adalah umur panjang, kita masuk ke Yerusalem Baru. Kalau kita tidak menghargai efa maka kebalikkannya, kita berumur pendek. Umur panjang atau pendek di sini bukan secara hurufiah. Umur panjang hubungannya dengan Yerusalem Baru, umur pendek hubungannya dengan Babel.

Kalau dalam ibadah tidak terlalu serius menikmati Firman dan tidak mau tenggelam di dalamnya maka banyak kali yang muncul hanya hawa nafsu daging. Kalau hanya kedagingan yang muncul itu tanda kita mengecilkan efa, mengecilkan Firman. Orang yang dari perkataannya terlihat emosi karena tidak bisa dikecilkan dan direndahkan, itu tandanya merendahkan efa. Kalau sekarang ini tidak menghargai Firman Tuhan maka akibatnya Tuhan akan menggiring kehidupan itu ada dalam keadaan seperti ini:
Amos 8:11
8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.

Suka atau tidak suka suatu ketika hatinya akan bangkit untuk mencari Firman tetapi tidak akan ada lagi Firman Tuhan. Sebab ketika ada efa yang tepat, ada Firman Tuhan, tidak mereka hiraukan.
Amos 8:12a
8:12a Mereka akan mengembara dari laut ke laut

Laut itu adalah tempatnya orang fasik, berarti dia betul-betul tenggelam di dalam kefasikan.
Yesaya 57:20
57:20 Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.

Akhirnya kehidupan seperti itu benar-benar tidak ada ketenangan lagi, yang ada di sekitarnya hanya sampah dan lumpur.

Amos 8:12b
8:12b dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.

Utara adalah tempat Meja Roti Sajian. Firman sudah tidak ada di sana akhirnya mereka pergi ke timur yaitu ke halaman dan terus keluar dari pintu gerbang. Di akhiri dengan jatuh dalam pelukan iblis.
Amos 8:14
8:14 mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."

Kita gereja Tuhan sekarang diupayakan oleh iblis yang mau membalik arah kita yang menuju Yerusalem supaya berubah menunju Babel. Jangan izinkan tiupan angin pengajaran palsu dengan berbagai corak ragamnya masuk dalam hati pikiran saudara. Sekarang ini nafsu daging yang ditonjolkan, hampir semua produk apapun di dunia ini ditampilkan bersama dengan wanita berbusana minim. Kalau Firman tidak dibukakan siapa yang mau menolong kita, kita juga bisa ikut terbawa dengan kenajisan seperti perempuan yang bersayap burung ranggung yang akhirnya terbang ke Babel.

Dua wanita yang bersayap burung ranggung sudah berada di atas tetapi akhir menukik dan bersekutu pada perempuan di dalam efa. Seharusnya mereka menjunjung Firman namun malah menjunjung timah hitam. Jangan kita menukik ke Babel, biarlah kita terus terbang ke Yerusalem Baru. Jangan kita marah atau kurang hati kalau kita dihajar oleh Tuhan, bukan berarti Tuhan marah kepada kita tetapi karena Tuhan sayang kepada kita.
Amsal 5:21
5:21 Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya.
Kalau Firman tampil dengan keras itu tanda Tuhan mengasihi bukan membenci kita.
Wahyu 3:19
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

Matius 24:38-39
24:38 Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,
24:39 dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.

Makan minum hubungannya dengan gantang, kawin mengawinkan hubungannya dengan perempuan (daging). Inilah yang dihadapi di akhir zaman menjelang kedatangan Tuhan kedua kali. Jangan sampai kita mengecilkan Efa. Kalau sekarang tidak serius dengan efa yang utuh, dengan Firman pengajaran yang benar maka jangan mempersalahkan orang lain kalau kelak berada di Babel. Lebih baik sekarang kita mempersalahkan diri dan berdoa kepada Tuhan agar menguatkan kita untuk menjunjung Firman sehingga Firman itu suatu saat nanti akan mengangkat, meninggikan dan memperlengkapi kita dengan perlengkapan Mempelai Wanita Tuhan.


Tuhan memberkati.

20130928

Kebaktian Doa, Sabtu 28 September 2013 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Amos 3:1-3
3:1 Dengarlah firman ini, yang diucapkan TUHAN tentang kamu, hai orang Israel, tentang segenap kaum yang telah Kutuntun keluar dari tanah Mesir, bunyinya:
3:2 "Hanya kamu yang Kukenal dari segala kaum di muka bumi, sebab itu Aku akan menghukum kamu karena segala kesalahanmu.
3:3 Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?

Bangsa Israel telah menikmati kebajikan Tuhan pada masa-masa silam mereka. Mata, telinga, hati mereka telah melihat, mendengar, menikmati betapa Allah Abraham, Ishak dan Yakub itu sungguh nyata. Tuhan mengatakan “hanya kamu yang Kukenal” artinya yang dipilih oleh Tuhan adalah keturunan Abraham ini. Namun kalau kita melihat bahwa kebajikan perbuatan Tuhan yang sangat luar biasa ini akhirnya bangsa Israel melalaikan, mengabaikan bahkan membelakangi Tuhan. Itu sebabnya Tuhan mengingatkan bagaimana Allah menuntun mereka keluar dari Mesir.

Bila kita mempelajari dalam Yehezkiel pasal 16, Israel ini digambarkan bagaikan bayi yang terlantar di dalam ladang. Ini sebenarnya ditujukan juga kepada kita, tidak semata-mata kepada bangsa Israel. Kita melihat di sana akhirnya bangsa Israel membelakangi Tuhan dan segala sesuatu yang mereka peroleh dari Tuhan mereka jual artinya mereka lepaskan, ini memilukan hati Tuhan. Kalau kita umat Tuhan yang telah menikmati kebaikan Tuhan di masa lampau seharusnya kita tindak lanjuti. Bukan kita berhenti pada kebaikan Tuhan itu apalagi kalau kita akhirnya meninggalkan kebaikan Tuhan.

Ibrani 6:5-6
6:5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,
6:6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.
Inilah sikap bangsa Israel, kepada kita diingatkan supaya jangan murtad. Murtad adalah meninggalkan ajaran yang benar dan berpaling pada ajaran yang lain.

Ibrani 6:7
6:7 Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah;

Tanah yang menghisap air hujan menunjuk kehidupan yang telah menyerap Firman pengajaran yang sehat.
Ulangan 32:2
32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

Ketika kita menyerap kebaikan Tuhan dalam bentuk Firman pengajaran maka yang Tuhan jaga jangan sampai kita murtad, artinya jangan sampai kita meninggalkan ajaran ini. Yang Tuhan inginkan kita berbuah yaitu bermanfaat bagi Tuhan dan bagi sesama.

Ketika kita mau bermanfaat bagi sesama belum tentu semua orang mau menerima. Bagi yang menerima puji Tuhan, yang tidak menerima tidak usah kita ambil pusing. Yang penting kita harus mengeluarkan buah sebagai bukti bahwa kita menyerap Firman pengajaran yang telah kita terima di masa-masa silam. Kita harus berbuah/bermanfaat mulai dari dalam nikah rumah tangga, dalam sidang jemaat dan ujung-ujungnya diterima oleh Tuhan maksudnya disempurnakan.

Ibrani 6:8
6:8 tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.

Kalau kembali pada semak duri berarti kembali pada kejatuhan Adam dan Hawa secara daging.
Kejadian 3:18-21
3:18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
3:19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
3:20 Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.
3:21 Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.

Pengajaran ini untuk memangkas keinginan daging. Tesnya apakah nafsu daging sudah dipangkas atau belum adalah saat perasaan kita tersentuh apakah kita mengamuk atau tidak. Kalau masih mengamuk berarti daging belum dipangkas. Dunia ini justru memupuk daging tetapi pengajaran yang benar di dalam ibadah justru menghancurkan keinginan daging.

Duri dan onak adalah hasil kutukan Tuhan pada Adam dan Hawa. Ketika Adam dan Hawa berhasil dialihkan oleh iblis dari Firman yang benar kepada Firman yang tidak benar maka mereka menerima kutuk yang menghasilkan duri dan onak. Sejak itu manusia yang diciptakan dari debu tanah itu dari dalam hatinya tumbuh duri dan onak. Itu sebabnya dalam akhir pelayanan Tuhan Yesus di dunia ini Tuhan melewati mahkota duri untuk mencabut duri dan onak yang ada di dalam hati manusia. Kalau melihat pekerjaan tangan Tuhan menarik duri dan onak dari dalam hatimu dan hatiku maka tentu rasa syukur kita akan mengalir kepada Tuhan. Kalau tangan Tuhan yang mau mencabut ini tidak kita hirau maka ada linggis yang akan mencabutnya untuk dibakar. Ini yang jangan terjadi dalam diri kita.
II Samuel 23:6-7
23:6 Tetapi orang-orang yang dursila mereka semuanya seperti duri yang dihamburkan; sesungguhnya, mereka tidak terpegang oleh tangan:
23:7 tidak ada orang yang dapat mengusik mereka, kecuali dengan sebatang besi atau gagang tombak, dan dengan api mereka dibakar habis!"

Kehidupan yang tetap mempertahankan semak duri akan berakhir dengan pembakaran.
Ibrani 6:8
6:8 tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.

Tuhan mengingatkan bangsa Israel bahwa mereka dituntun dari Mesir berarti Tuhan memperlihatkan tangan perkasa Tuhan yang membebaskan mereka dari Mesir. Ini adalah pembelajaran Tuhan bagi mereka dan terlebih lagi bagi kita di akhir zaman ini. Mari kita pasrah kepada Tuhan maka hasilnya kelak kita diterima oleh Tuhan, dapat mempersembahkan buah berarti dapat di makan oleh Tuhan, bersekutu dengan Tuhan dan orang lain yaitu anggota Tubuh Kristus yang sama-sama disempurnakan.

Tuhan mengatakan “hanya kamu yang Kukenal”. Apakah bangsa lain tidak Tuhan kenal, padahal Tuhan juga yang menciptakan. Yang dimaksud di sini adalah pengenalan yang mendalam yaitu sebagai pengantinya Tuhan, sebagai istrinya Tuhan. Artinya ditempatkan pada posisi sebagai mempelai wanita Tuhan.
Yeremia 2:1-2
2:1 Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya:
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.

Cobalah kita sekarang yang mendapat bagian dari hal ini, kita diberi Firman Allah yang mendorong, yang mengarahkan diri kita untuk berada pada posisi yang dikenal oleh Tuhan. Ketika antikristus datang kehidupan yang seperti itu yang akan segera diharpaso (pengambilan secara cepat, tegas) oleh Tuhan sebab hanya kehidupan yang seperti itulah yang dikenal oleh Tuhan. Bukti kita dikenal oleh Tuhan mengabdilah kepada Tuhan seperti istri yang mengabdi kepada suaminya.

Di dalam pengenalan ini ada janji antara kedua belah pihak.
Amos 3:3
3:3 Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?

Di dalam ibadahpun ada janji Tuhan.
I Timotius 4:8
4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

Tidak perlu kita ragukan sebab janji Tuhan itu murni.
Mazmur 12:7; 18:31
12:7 Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.
18:31 Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.

Kita harus memperlihatkan pengabdian kita kepada Tuhan di dalam ibadah kita sebagai bukti kita tidak ragu kepada janji Tuhan. Kalau tidak mengabdi kepada Tuhan berarti tidak menyimpan janji Tuhan ini dalam hati.
Mazmur 119:11
119:11 Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.

Janji Tuhan yang disimpan di dalam hati itu menjadi rem sehingga tidak berdosa. Kalau ada Firman di dalam hati itulah yang mengendalikan segala perbuatan dan prilaku kita.

Apa janji kita kepada Tuhan? Israel berjanji kepada Tuhan setelah mereka masuk ke tanah kanaan dan semoga itu juga menjadi janji kita.
Yosua 24:16-18
24:16 Lalu bangsa itu menjawab: "Jauhlah dari pada kami meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah lain!
24:17 Sebab TUHAN, Allah kita, Dialah yang telah menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, dan yang telah melakukan tanda-tanda mujizat yang besar ini di depan mata kita sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita lalui,
24:18 TUHAN menghalau semua bangsa dan orang Amori, penduduk negeri ini, dari depan kita. Kami pun akan beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah kita."

Inilah yang Tuhan ingatkan dalam Amos 3:1 dimana mereka berjanji kepada Tuhan. Yosua seperti mau meerubah apa yang mereka janjikan ternyata tetap teguh berpegang pada ikrar mereka.
Yosua 24:19-20,24-26,28
24:19 Tetapi Yosua berkata kepada bangsa itu: "Tidaklah kamu sanggup beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah yang kudus, Dialah Allah yang cemburu. Ia tidak akan mengampuni kesalahan dan dosamu.
24:20 Apabila kamu meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada allah asing, maka Ia akan berbalik dari padamu dan melakukan yang tidak baik kepada kamu serta membinasakan kamu, setelah Ia melakukan yang baik kepada kamu dahulu."
24:24 Lalu jawab bangsa itu kepada Yosua: "Kepada TUHAN, Allah kita, kami akan beribadah, dan firman-Nya akan kami dengarkan."
24:25 Pada hari itu juga Yosua mengikat perjanjian dengan bangsa itu dan membuat ketetapan dan peraturan bagi mereka di Sikhem.
24:26 Yosua menuliskan semuanya itu dalam kitab hukum Allah, lalu ia mengambil batu yang besar dan mendirikannya di sana, di bawah pohon besar, di tempat kudus TUHAN.
24:28 Sesudah itu Yosua melepas bangsa itu pergi, masing-masing ke milik pusakanya.

Mari kita berpegang pada janji kita kepada Tuhan, tetaplah setia beribadah dan melayani Tuhan sebagai bukti kita dikenal oleh Tuhan sehingga ketika pekerjaan kuasa kegelapan makin memuncak untuk merebut kita maka Tuhan tidak akan diam dan akan mengambil kita sebab kita dikenal oleh Tuhan.

Bagaimana sikap kita sebagai orang yang dikenal?
Amos 3:4-5
3:4 Mengaumkah seekor singa di hutan, apabila tidak mendapat mangsa? Bersuarakah singa muda dari sarangnya, jika belum menangkap apa-apa?
3:5 Jatuhkah seekor burung ke dalam perangkap di tanah, apabila tidak ada jerat terhadapnya? Membingkaskah perangkap dari tanah, jika tidak ditangkapnya sesuatu?

Dari ayat di atas kita melihat sikap yang diinginkan oleh Tuhan dari diri kita adalah kita berdiam diri ketika menerima ajaranNya. Kalau ada yang ditangkap berarti ada berkat, ada kemenangan barulah kita bersuara. Berarti sebelum kita meraih tanda kemenangan belajarlah diam. Orang yang ribut berarti tidak berkemenangan. Orang yang ribut tanpa kemenangan itu hanya menimbulkan kerusuhan.

Perintah Tuhan kepada orang Israel ketika mereka mengelilingi Yerikho adalah 12 kali mereka harus mengitarinya dengan diam nanti pada kali yang ke 13 baru mereka boleh bersorak. Artinya selama kita bersekutu dengan 12 ketul roti di atas meja roti sajian, yaitu ketika bersekutu dengan Firman pengajaran maka daging kita harus diam.
Yesaya 30:15
30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,

Untuk dapat mendengarkan Kabar Mempelai pembukaan rahasia Firman Allah itu adalah kasih karunia anugerah Tuhan, tidak semua orang bisa. Kalau kita bisa mendengar itu berarti kita dikenal oleh Tuhan. Simpanlah janji Tuhan di dalam hati sehingga menjadi kendali supaya daging kita tidak bersuara sehingga kita tidak berdosa.

Seperti Rut dianjurkan oleh Naomi supaya berdiam diri dan membiarkan Boas yang beraksi. Dan benar Rut berdiam diri dan Boas yang bekerja akhrinya Rut mendapat kesempatan untuk menjadi istrinya Boas.
Rut 3:18
3:18 Lalu kata mertuanya itu: "Duduk sajalah menanti, anakku, sampai engkau mengetahui, bagaimana kesudahan perkara itu; sebab orang itu tidak akan berhenti, sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari ini juga."

Kalau gereja Tuhan belajar memposisikan dirinya untuk diam dan tidak bereaksi kedagingannya maka Tuhanlah yang sedang berkarya untuk saudara. Tuhan tidak pernah mendustai saudara karena janji Tuhan adalah murni.

Tuhan memberkati