20140430

Kebaktian PA Imamat, Rabu 30 April 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 9:23-24
9:23 Masuklah Musa dan Harun ke dalam Kemah Pertemuan. Setelah keluar, mereka memberkati bangsa itu, lalu tampaklah kemuliaan TUHAN kepada segenap bangsa itu.
9:24 Dan keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan korban bakaran dan segala lemak di atas mezbah. Tatkala seluruh bangsa itu melihatnya, bersorak-sorailah mereka, lalu sujud menyembah.

Kemuliaan Tuhan hadir di kemah pertemuan yang lazim disebut Tabernakel. Artinya kemuliaan Tuhan tidak ada di luar tetapi di dalam persekutuan Tubuh Kristus. Setelah Tabernakel selesai dibangun maka syarat-syarat pelayanan atau tahbisan dari hamba Tuhan yang akan melayani tuntas diajarkan. Ini persyaratan hamba-hamba Allah yang sasaran pelayanannya adalah untuk membangun Tubuh Kristus.  Membangun Tubuh Kristus digambarkan dengan membangun Kemah Pertemuan atau Tabernakel.

Karena persyaratan tahbisan dari imam-imam yang akan memberi pelayanan kepada Tuhan (vertikal) dan kepada umat Tuhan (horisontal) setelah tuntas maka dikunci dengan Tuhan menampakkan diri dan mempertontonkan KemuliaanNya. Artinya bagi hamba Tuhan harus mengenal lebih dahulu Siapa yang mengutus dia, itu sebabnya dia harus memandang Siapa yang mengutus dia. Banyak kali orang yang diutus ini tidak mengenal dengan benar Siapa yang mengutus dia dan hal itu seringkali membuat pelayanannya kandas di tengah jalan atau tidak berhasil mengerjakan apa yang dimaksud oleh Yang mengutus.

Tujuan dari penyelenggaraan ibadah harus memahami apa kehendak yang mengutus adalah agar gereja Tuhan tampil mulia sama seperti Tuhan.
Imamat 9:4,6
9:4 Dan lagi seekor lembu dan seekor domba jantan untuk korban keselamatan, supaya dikorbankan di hadapan TUHAN, dan korban sajian yang diolah dengan minyak, karena pada hari ini TUHAN akan menampakkan diri kepadamu."
9:6 Kata Musa: "Inilah firman yang diperintahkan TUHAN kamu perbuat, agar kemuliaan TUHAN tampak kepadamu."

Pada akhir dari pelayanan pentahbisan Tuhan menampakkan diri agar yang diutus itu paham karakteristik Yang mengutus. Ada dua hal yang Tuhan mau nyatakan kepada pribadi-pribadi yang siap melaksanakan ibadah. Pertama Tuhan menampilkan pribadiNya dan kedua Tuhan menampilkan kemuliaanNya kepada pribadi yang Dia utus. Maksudnya supaya jangan pelayan-pelayan Tuhan yang diutus itu malah membawa kemuliaan dunia.

Kenyataannya sekarang ini di dalam gereja mengimpor cara-cara dunia. Mengapa bisa seperti itu? Karena yang diutus tidak mengerti siapa itu Tuhan Yesus. Mereka berbicara tentang Tuhan Yesus tetapi tidak paham isi hati Tuhan. Yang ditampilkan dalam ibadah memang memukau tetapi persis dengan cara yang ada di dalam dunia. Jangan bangga dengan ibadah yang semarak tetapi memasukan kemuliaan dunia. Ibadah seperti itu memang menarik tetapi ketika pemberitaan Firman mereka sudah lelah bahkan yang tadi menyanyi berjingkrak-jingkrak sudah ada di luar. Mereka tidak lagi datang untuk mendengar Firman, bahkan yang disampaikan juga tinggal lelucon/ lawakan.

Kita diciptakan menurut peta dan teladan Tuhan. Kita ini peta dan teladan Allah tetapi sudah dirusak oleh iblis. Itu sebabnya Tuhan mau mengembalikan kita pada peta dan teladanNya.
Kejadian 9:6
9:6 Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri.

Ketika Musa dan umat Israel melihat Tuhan menampakkan diri mereka akan berpikir: “ini sebenarnya gambar dan teladan kami namun telah dihancurkan”. Demikian juga ketika melihat kemuliaan Allah mereka akan berpikir: “ini sebenarnya kemuliaan yang kita miliki namun telah hilang”.
Roma 3:23
3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

Olehnya itu yang diutus harus lebih dahulu paham gambar Allah dan kemuliaan Allah untuk dia bisa memberikan pelayanan kepada umat Tuhan agar umat Tuhan kembali pada peta dan gambar Allah. Bagi hamba Tuhan hal ini tidak bisa ditawar-tawar sebab itu tugas dan panggilan seorang hamba Tuhan.
Yohanes 20:21
20:21 Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."

Tuhan Yesus datang ke dunia ini  membawa peta dan teladan Bapa serta membawa kemuliaan Sorga dan itulah yang disaksikan oleh rasul Yohanes.
Yohanes 6:38
6:38 Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.

Yohanes 1:14
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

“Diam di antara kita”  dalam bahasa Gerika adalah Skhenoo yang artinya berdiam= bertabernakel

Tuhan Yesus utusan Sorga yang membawa peta dan teladan Allah, Tuhan Yesus adalah gambar Allah.
Kolose 1:19; 2:9
1:19 Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia,
2:9 Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan,

Seorang hamba Tuhan harus lebih dahulu mempelajari tentang ini untuk dibawa masuk dalam kehidupan sebagai utusan agar siap memberikan pelayanan. Pelayanan kepada jemaat bukan liturgi ibadah tetapi bagaimana untuk mengangkat rohani jemaat agar memiliki peta dan teladan Allah yang telah rusak pada dirinya dan kemuliaan Allah yang telah hilang dari dirinya.

Imamat 9:5
9:5 Kemudian dibawa merekalah apa yang diperintahkan Musa ke Kemah Pertemuan, lalu mendekatlah segenap umat itu dan berdiri di hadapan TUHAN.

Mereka berdiri di hadapan Tuhan melihat gambar mereka yang seharusnya tetapi karena dosa gambar Tuhan dalam diri mereka itu telah dikoyak-koyak. Dosa itu begitu mengerikan sehingga Tuhan Yesus harus mengalami pengalaman yang sangat mengerikan di bukit Golgota untuk menanggung dosa kita. Itu sebabnya jangan mempertahankan dosa karena dosa itu mengerikan!

Imamat 9:23-24
9:23 Masuklah Musa dan Harun ke dalam Kemah Pertemuan. Setelah keluar, mereka memberkati bangsa itu, lalu tampaklah kemuliaan TUHAN kepada segenap bangsa itu.
9:24 Dan keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan korban bakaran dan segala lemak di atas mezbah. Tatkala seluruh bangsa itu melihatnya, bersorak-sorailah mereka, lalu sujud menyembah.

Apalah arti kita bersorak-sorak tetapi kita tidak dikembalikan pada gambar Allah, sorakan seperti itu tidak sedikitpun mengarah pada kemuliaan. Oleh sebab itu kita membutuhkan Firman pengajaran.
Yesaya 42:21
42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;

Amsal 6:23
6:23 Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,

Sebagai utusan Tuhan kita harus mengenal Siapa yang mengutus kita, artinya harus mengenal selera Tuhan. Untuk memulihkan umat Tuhan sesuai gambar Allah dan menerima kemuliaan Allah maka kita harus mengikuti selera Tuhan.
Matius 28:18
28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.

Kuasa di Sorga dan di bumi ada dalam genggaman Tuhan Yesus, tetapi untuk mendapatkan itu Tuhan Yesus harus membayar mahal. Itu sebabnya kita tinggal menerima barang jadi, tetapi seringkali itupun kita entengkan. Bahkan tidak ada pembayaran/ upaya dari diri kita, tetapi barang yang akan diterima itu sudah ada.

Matius 28:19
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

Yang pertama adalah penginjilan. Ini dibutuh untuk membawa jiwa dari gelap kepada suasana terang.
Kolose 1:13
1:13 Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih;

Matius 28:20
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Setelah mereka dijaring oleh Injil, kemudian ditingkatkan dengan Firman Pengajaran. Pengajaran yang dimaksud bukan sembarang pengajaran tetapi yang sesuai dengan perintah Tuhan. Jangan ajarkan apa yang tidak diajarkan oleh Tuhan Yesus sebab itu tidak membawa kita pada kemuliaan, tidak akan mengembalikan kita pada peta dan teladan Allah sebab itu bukan ajaran dari Tuhan Yesus. Kenapa dikatakan Tuhan menyertai sampai akhir zaman? Itu berarti Tuhan terus mengontrol pengajaran kita, jangan jalan sendiri dengan ajaran sendiri.

Untuk mengembalikan patron Allah yang dulu sudah hancur dalam diri kita harus kembali pada selera Tuhan yang ditampilkan melalui patron Allah yaitu Tabernakel. Jangan menghujat Tabernakel sebab itu sama memiliki roh antikristus sebab antrikristus menghujat 4 hal termasuk Tabernakel.

Wahyu 13:6
13:6 Lalu ia membuka mulutnya untuk 1menghujat Allah, 2menghujat nama-Nya dan 3kemah kediaman-Nya dan 4semua mereka yang diam di sorga.

Wahyu 13:6 (Terjemahan Inggris)
13:6 And he opened his mouth in blasphemy against God, to blaspheme his name, and his tabernacle, and them that dwell in heaven.

Ketika Tuhan Yesus memegang kitab yang terbuka itu kaki kananNya di atas laut dan kaki kiriNya di atas bumi serta tanganNya yang terbuka yang memegang kitab yang kecil itu terangkat ke atas.
Wahyu 10:2,5
10:2 Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi,
10:5 Dan malaikat yang kulihat berdiri di atas laut dan di atas bumi, mengangkat tangan kanannya ke langit,

Antikris digambarkan sebagai binatang yang keluar dari dalam laut, nabi palsu adalah binatang yang keluar dari bumi dan iblis markasnya ada di angkasa. Berarti kitab kecil yang terbuka yang menunjuk Firman yang dibukakan rahasianya, mempunyai kekuatannya luar biasa untuk menghadapi pribadi iblis di angkasa, menekan pekerjaan antikristus yang dari laut dan menekan pekerjaan nabi palsu yang ada di bumi.

Itu sebabnya dibutuhkan pembukaan rahasia Firman di dalam gereja untuk menghadapi iblis, antikristus dan nabi palsu. Kalau tidak ada pembukaan rahasia Firman Allah bagaimana kita bisa menghadapi roh antikristus, bagaimana kita menghadapi kepalsuan yang ada dan bejatnya moral iblis. Bagaimana kita bisa mendapatkan kemuliaan seperti Kristus Yesus kalau kita kalah terus?

Untuk mendapatkan penginjilan dan Firman pengajaran Tuhan Yesus harus membayar mahal. Untuk bisa membawa kita kembali pada peta dan teladan Allah serta mendapatkan kemuliaan Allah maka Tuhan Yesus membayar dalam pelayananNya 3,5 tahun di dunia ini diakhiri di Joljuta.

3,5 tahun pelayanan Tuhan Yesus dicatat dalam 89 pasal dari injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. 30 pasal hanya menceritakan pelayanan Tuhan Yesus 7 harti terakhir. Padatnya pelayananan Tuhan Yesus untuk membayar hal ini. Ketika itu salib sudah tergambar di depanNya. Dan salib atau buah dari Golgota itulah yang kita nikmati yang dengan itu peta dan teladan Allah dikembalikan kepada kita.

Tuhan mengerjakan pelayanan dari terbit matahari sampai pada terbenamnya. Jadi ada 12 jam. Tuhan Yesus tergantung di atas Salib Golgota selama 6 jam yaitu dari jam 9 pagi sampai jam 3 petang. 3 jam sebelumnya menunjuk menunjuk 3 saksi di bumi, 3 jam setelah penyaliban menunjuk 3 saksi di Sorga.
I Yohanes 5:7-8
5:7 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.
5:8 Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi]: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.

Dalam terang Tabernakel tiga saksi di bumi menunjuk mezbah korban bakaran (darah), bejana pembasuhan (air) dan pintu kemah (Roh). Tiga saksi di Sorga adalah Meja Roti (Firman), Kaki Dian (Roh Kudus), Mezbah Dupa Emas (Bapa).

Ketika kita melihat Mezbah Korban Bakaran, melihat Korban Kristus jangan lupa bahwa ada 3 saksi di bumi dan 3 saksi di Sorga yang tidak bisa kita elakkan. Jangan main-main dengan Korban Kristus karena itu yang akan memulihkan kita pada peta dan teladan Allah.

Yohanes 20:21
20:21 Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."

Sebagai seorang hamba Tuhan tidak punyak hak, hamba hanya mempunyai kewajiban. Kewajiban kita adalah untuk menghentar jemaat kembali kepada peta dan teladan Tuhan serta menghentar jemaat pada kemuliaan. Hak kita ada di tangan Tuhan, jangan kita ambil alih urusannya Tuhan. sebab mengambil alih urusan Tuhan itu bukti bahwa bukan utusan Tuhan.

Ada dua bahasa hamba yang digunakan:
1.      Doulos berarti hamba yang tidak punyak hak.
2.      Huperetas berarti siap mati duluan. Berarti baginya persoalan nyawa kebutuhan lahiriah bukan urusannya dan itu urusannya Tuhan. Berbicara persoalan nyawa ada hubungannya dengan persoalan lahiriah dan itu adalah urusannya Tuhan.
Matius 6:33
6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Sebagai hamba Tuhan saya harus lebih dahulu memahami apa artinya Doulos agar jangan hanya sekedar kata-kata. Selanjutnya harus lebih mendalami arti Huperetas. Berarti pengalaman kematian tidak boleh ditawar-tawar bagi hamba Tuhan, seorang hamba Tuhan harus siap masuk dalam pengalaman kematian agar cepat bangkit. Kalau mengulur-ulur kematian maka tidak akan bisa bangkit. Bagaimana bisa mendapat kemuliaan kalau tidak mau mati, sebab harus mati lalu bangkit kemudian baru bisa mendapat kemuliaan. Kalau takut mati suara daging kita, ragu-ragu melihat masa depan kita, bagaimana bisa mendapatkan kebangkitan. Kalau tidak mengalami kematian maka yang dialami hanya kebangkitan palsu dan yang ada hanya kemuliaan palsu dan orang-orang seperti inilah yang sering mengganggu Hamba Tuhan yang serius melayani Tuhan (yang mau mati kemudian bangkit).

Akan nampak pada hamba Tuhan tersebut Tuhan menampakkan diri dan menampakkan kemuliaanNya atau tidak. Tandanya ada pembukaan rahasia Firman. Kalau ada pembukaan Firman itu tanda Tuhan menampakkan diri dan pasti akan mencapai:
1 Korintus 2:7
2:7 Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.

I Samuel 3:21
3:21 Dan TUHAN selanjutnya menampakkan diri di Silo, sebab Ia menyatakan diri di Silo kepada Samuel dengan perantaraan firman-Nya.

Sebagai hamba Tuhan kita tidak mempunyai hak dan hanya punya kewajiban. Memang awalnya daging kita harus sakit ketika menjalankan kewajiban tanpa hak, ketika masuk dalam kematian memang sakit bagi daging tetapi setelah itu ada kebangkitan dan kemuliaan. Itu memang adalah jalur dari jalan Sorga. Tuhan sudah merintis jalan bagi kita.
Yesaya 26:7
26:7 Jejak orang benar adalah lurus, sebab Engkau yang merintis jalan lurus baginya.

Itu sebabnya apa yang diajarkan oleh Tuhan itu yang harus kita kerjakan sebab Tuhan sudah merintis jalan. Jangan kita merintis jalan sendiri tetapi ikuti jalan yang sudah dirintis oleh Tuhan, sekarang kita tinggal melewati. Sekalipun tadinya ada kalajengking dan putri malu tetapi kalajengking itu sudah Tuhan usir dan putri malu sudah Tuhan tebas.

Tuhan Yesus meminta kepada Allah Bapa untuk mengembalikan kemuliaan yang pernah Ia miliki
Yohanes 17:5
17:5 Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.

dan benar Bapa kembalikan namun Tuhan Yesus terlebih dahulu harus mengalami pengalaman mati di salib dan setelah itu mengalami pengalaman bangkit. Kalau kita mau Tuhan mengembalikan kemuliaanNya yang sudah hilang dari diri kita maka kita juga harus mengikuti teladan Tuhan Yesus yaitu mau mati dari keinginan daging dan pasti akan bangkit dalam kemuliaan.

Mari kita melihat contoh dua kehidupan yang diutus oleh Tuhan.

1.      Musa
Ketika Tuhan mengutus Musa, dia mengaku tidak petah lidah. Itu sebabnya Tuhan mengutus Musa bersama dengan Harun sehingga kekurangan Musa ditutupi oleh kelebihan Harun dan kekurangan Harun ditutupi oleh kelebihan Musa. Itu sebabnya dibutuhkan persekutuan. Kita sebagai manusia memang masih ada kekurangan tetapi jangan sampai pengajaran kita salah sebab yang akan memperbaiki kekurangan kita adalah Firman pengajaran. Itu sebabnya pengajaran tidak boleh salah, harus sesuai dengan yang diajarkan oleh Tuhan.

Musa masih bersihkukuh tidak mau menerima pengutusan Tuhan dan selanjutnya Tuhan menunjukkan tanda-tanda sehingga Musa yakin dengan pengutusannya. Tongkat di tanganya dilemparkan lalu menjadi ular, ketika dia memegang ekornya ular itu kembali menjadi tongkat. Artinya jangan lepaskan salib sebab itu akan menjadi ular. Kemudian tanda kedua Musa memasukan tangannya ke dalam bajunya dan ketika dikeluarkan tangannya kena kusta putih. Ini menunjuk kebenaran diri sendiri. Akhirnya Musa menyerah pada kehendak Tuhan.

2.      Yesaya
Contoh pribadi kedua yang diutus oleh Tuhan adalah Yesaya. Dia sudah dipakai oleh Tuhan dan dia berani berbicara menegur orang Israel. Tetapi ketika raja Uzia meninggal dia diperlihatkan Allah duduk di atas takhta dan jubah Allah itu menutupi bait Allah/ gereja Tuhan.
Yesaya 6:1
6:1 Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.

Tuhan memperlihatkan kepada Yesaya hal yang akan terjadi di depan ini di mana Allah di atas dan gereja di bawah sudah satu jubah dengan Allah. Ketika melihat kemuliaan Tuhan dan kemuliaan gereja maka tanpa dipaksa Yesaya langsung mengaku dengan spontan bahwa dia najis. Begitu dia mengaku bahwa najis maka Tuhan memerintahkan serafim membawa bara api dan mezbah korban bakaran untuk disentuhkan pada bibirnya.
Yesaya 6:7
6:7 Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."

Jadi tidak ada yang dapat menyucikan kenajisan kita selain korban Kristus. Ketika Tuhan bertanya siapa yang akan diutus maka Yesaya menawarkan dirinya untuk diutus ini bukti Tuhan memperbaharui kontrak pelayanannya dengan Yesaya (baharui nilai pengutusan).

Sudah berapa lama kita melayani Tuhan? Biarlah kita selalu memohon supaya Tuhan baharui kontrak pelayanan kita. Jangan merasa kita sudah lebih baik, tetapi mohon kepada Tuhan supaya peta dan teladan Tuhan serta kemuliaanNya dikembalikan kepada kita.

Di dalam Alkitab ada 4 mezbah yang dibangun oleh manusia yang di atasnya Tuhan mendemonstrasikan kemuliaanNya turun bagaikan api melalap habis korban yang ada di atas mezbah.

1.      Imamat 9:24
9:24 Dan keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan korban bakaran dan segala lemak di atas mezbah. Tatkala seluruh bangsa itu melihatnya, bersorak-sorailah mereka, lalu sujud menyembah.

Setelah Tabernakel selesai dibangun dan persyaratan-persyaratan tentang pelayanan secara tuntas dipaparkan kepada mereka dan mereka paham untuk terlibat dalam pelayanan maka Tuhan mendemonstrasikan kemuliaanNya dengan api turun langsung dari Sorga. Ini harus dipelihara supaya jangan padam sebab ini bukan api dari dunia tetapi dari Sorga. Artinya jangan kita melayani tanpa berkobar-kobar! Ini adalah koreksi Tuhan kepada kita, apakah kita melayani dalam tanda berkobar-kobar, apakah ada api yang membakar kayu artinya membakar keinginan daging kita? Mengapa sudah tidak berkobar-kobar? Sebab kita tidak mau menaruh kedagingan kita untuk dibakar. Kalau merasa kedagingan kita sedang dibakar maka kita akan berkobar-kobar untuk meraih peta dan teladan Allah.

Ketika Tuhan Yesus meninggal maka Kleopas meninggalkan Yerusalem dan turun menuju ke Emaus. Tuhan mencegah mereka ke Emaus supaya mereka kembali ke Yerusalem dengan cara membuat mereka berkobar-kobar. Karena Tuhan memecahkan roti dan menyampaikan Firman kepada mereka maka hati mereka yang sudah dingin kembali berkobar-kobar.
Lukas 24:16,30-32
24:16 Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.
24:30 Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.
24:31 Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.
24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"

Kalau kita mau berkobar-kobar maka harus kembali pada kegerakan Firman (pemecahan roti), jangan kembali pada kegerakan daging. Hargailah pembukaan rahasia Firman, kalau saudara tetap dingin dan tidak mau menanggapi uluran tangan Tuhan maka akan berbahaya bagi hidup saudara.

Ketika Tuhan Yesus datang kepada mereka, Dia datang dalam kemuliaan sehingga mereka tidak tahu. Kleopas ini memperbincangkan peristiwa yang terjadi di Yerusalem, mereka mempercakapkan kebangkitan Tuhan Yesus tetapi sesungguhnya mata mereka tertutup. Apalah arti memperbincangkan keajaiban Tuhan dan kemuliaan Tuhan tetapi mata rohani tertutup. Kalau mata tertutup berarti tidak bisa melihat peta dan teladan Allah apalagi kemuliaan Allah.
Mujizat yang Tuhan Yesus lakukan setelah bangkit dari kubur adalah mujizat pencelikkan mata. Kalau kita mau mata kita dicelikkan maka jangan hanya berhenti pada perbincangkan salib Golgota tetapi kita harus teruskan membawa diri pada kegerakan Firman pengajaran yang dibukakan yang adalah buah dari salib.
Lukas 24:30-31
24:30 Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.
24:31 Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.

Kalau mau mata kita dicelikkan datanglah pada kegerakan Firman Tuhan. Sekarang ini kegerakan doa terjadi di mana-mana tetapi kegerakan Firman pengajaran yang justru bertujuan untuk mencelikkan mata itu justru ditolak. Bagaimana bisa melihat peta dan teladan serta kemuliaan Allah.

Api ini harus dijaga tidak boleh padam. Jadi semangat pelayan-pelayan untuk melayani Tuhan tidak boleh padam .
Imamat 6:12-13
6:12 Api yang di atas mezbah itu harus dijaga supaya terus menyala, jangan dibiarkan padam. Tiap-tiap pagi imam harus menaruh kayu di atas mezbah, mengatur korban bakaran di atasnya dan membakar segala lemak korban keselamatan di sana.
6:13 Harus dijaga supaya api tetap menyala di atas mezbah, janganlah dibiarkan padam."

Kayu menunjuk kemanusiaan kita.
Lukas 23:31
23:31 Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?"

Kita harus membawa diri kita (kemanusiaan) ke mezbah berarti mengizinkan diri kita untuk dibakar di atas mezbah. Kita harus melayani Tuhan dengan berkobar-kobar. Supaya tidak merosot/ terpuruk.

2.      I Tawarikh 21:26
21:26 Lalu Daud mendirikan di sana mezbah bagi TUHAN, mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan dan memanggil TUHAN. Maka TUHAN menjawab dia dengan menurunkan api dari langit ke atas mezbah korban bakaran itu.

Tadinya Daud berkobar-kobar tetapi berkobar dengan dagingnya tetapi Tuhan mau mengembalikan dia. Api dari langit ini adalah cara Tuhan untuk mencegah dia berbuat dosa.

Daud ini adalah nabi.
Kisah Para Rasul 2:30-31
2:30 Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya.
2:31 Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan.

Daud berkobar-kobar dalam dagingnya, dia mau menghitung jasanya. Dia menyuruh Yoab untuk menghitung jumlah orang Israel dan 9 bulan Yoab harus berkeliling untuk menghitung. 9 bulan ini bagaikan waktu dosa itu dikandung dan akhirnya melahirkan maut, 70.000 orang Israel harus mati!

Dalam kesalahan Daud ini terbuka kesempatan bagi bangsa kafir. Daud mendirikan mezbah bukan di tanah milik Israel tetapi di tanah Arauna orang Yebus yang adalah bangsa kafir. Dia menyerahkan tanahnya dan bahan-bahan untuk mendirikan mezbah. Ini adalah tanda bangsa kafir yang mau digembalakan Tuhan, dia rela menyerahkan segala-galanya tanpa ada pamrih.

Kalau kita disayang oleh Tuhan maka Tuhan akan mencegah dan menghadang kita seperti Daud. Mungkin pemikiran kita selalu salah dan tidak benar, tetapi kalau Tuhan masih cinta kita maka Tuhan akan menghadang. Kalau kita tahu Tuhan sudah menghadang maka biarlah kita kembali untuk melayani Tuhan dengan berkobar-kobar. Kita ini hanya bangsa kafir yang harus dibinasakan Tuhan tetapi karena kesalahan bangsa Israel kita mendapat kesempatan.
Roma 11:12
11:12 Sebab jika pelanggaran mereka berarti kekayaan bagi dunia, dan kekurangan mereka kekayaan bagi bangsa-bangsa lain, terlebih-lebih lagi kesempurnaan mereka.

Kidung Agung 2:16;6:3
2:16 Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.
6:3 Aku kepunyaan kekasihku, dan kepunyaanku kekasihku, yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.
Berarti ada dalam suasana berkobar-kobar sebab bunga bakung itu bersih dan putih. Kalau kita mau menjadi mempelai wanita Tuhan kita harus membawa diri dalam penggembalaan di tengah bunga bakung, berarti ada dalam tanda kebenaran dan kesucian. Bunga bakung adalah simbol mempelai Tuhan.
Kidung Agung 2:1-2
2:1 Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah.
2:2 -- Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah manisku di antara gadis-gadis.

Seorang nabi mendatangi Daud dan dia mengakui kesalahannya. Daud sudah diampuni tetapi harus membayar harganya.

3.      II Tawarikh 7:1
7:1 Setelah Salomo mengakhiri doanya, api pun turun dari langit memakan habis korban bakaran dan korban-korban sembelihan itu, dan kemuliaan TUHAN memenuhi rumah itu.

Kemuliaan Tuhan turun disertai dengan api yang membakar korban yang ada di atas mezbah karena Salomo telah selesai membangun bait Allah. Siapakah Salomo ini?
II Tawarikh 2:12
2:12 Lalu Huram melanjutkan: "Terpujilah TUHAN, Allah orang Israel, yang menjadikan langit dan bumi, karena Ia telah memberikan kepada raja Daud 1seorang anak yang bijaksana, 2penuh akal budi dan pengertian, yang akan mendirikan suatu rumah bagi TUHAN dan suatu istana kerajaan bagi dirinya sendiri!

a)      Seorang anak yang bijaksana
Karakteristik kehidupan yang bisa membangun Bait Allah, yang bisa membangun umat Tuhan menjadi Tubuh Kristus Mempelai WanitaNya adalah kehidupan yang bijaksana. Gembala-gembala harus bijaksana seperti Tuhan Yesus yang menghadapi perempuan Samaria di tepi sumur Yakub. Tuhan Yesus tidak langsung menemplak dengan kasar tetapi dengan perlahan-lahan Tuhan memasuki kehidupannya. Oleh karena Tuhan menghadapinya dengan bijak maka terjadilah kegerakkan yang besar di Sikhar. Sikhar artinya mabuk, berarti terjadi kegerakan rohani di daerah pemabuk.

Demikian juga ketika Tuhan menghadapi perempuan dalam Yohanes pasal 8. Ketika itu Tuhan Yesus didesak untuk memberi jawab dan Tuhan Yesus memberi jawab dengan bijak: “barang siapa yang tidak berdosa biarlah dia yang pertama kali melemparkan batu”. Dengan bahasa yang bijak itu maka orang-orang yang tidak bijak itu satu persatu pergi meninggalkan Tuhan Yesus berarti menolak kehidupannya tidak mau Tuhan tangani.

b)      Penuh akal budi dan pengertian
II Tawarikh 2:15-16
2:15 Baiklah sekarang tuanku kirim kepada hamba-hamba tuanku gandum dan jelai, minyak dan anggur yang telah tuanku sebutkan itu.
2:16 Dan kami akan menebang kayu dari gunung Libanon sebanyak engkau perlukan dan membawanya kepadamu dengan rakit-rakit melalui laut sampai ke Yafo, dan engkau dapat mengangkutnya ke Yerusalem."

Tanda penuh akal budi dan pengertian adalah Salomo membangun Bait Allah dengan bahan-bahan yang dibeli dengan kontan. Terlebih dahulu dia mengirimkan biaya untuk pembelian bahan bagi pembangunan Bait Allah. Kita dibeli Tuhan dengan harga tunai, begitu juga kita harus membangun Bait Allah termasuk rumah Tuhan secara fisik harus dengan kontan bukan dicicil.

I Korintus 7:23
7:23 Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.

I Korintus 7:23 (Terjemahan Lama)
7:23 Maka kamu sudah dibeli dengan harga tunai; janganlah kamu menjadi hamba orang.

Kemah yang dibangun oleh Musa, yaitu Tabernakel, dibawa masuk ke dalam Bait Allah yang dibangun oleh Salomo.
II Tawarikh 5:5-6
5:5 Mereka mengangkut tabut itu dan Kemah Pertemuan dan segala barang kudus yang ada dalam kemah itu; semuanya itu diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi.
5:6 Tetapi raja Salomo dan segenap umat Israel yang sudah berkumpul di hadapannya, berdiri di depan tabut itu, dan mempersembahkan kambing domba dan lembu sapi yang tidak terhitung dan tidak terbilang banyaknya.



I Tawarikh 22:19
22:19 Maka sekarang, arahkanlah hati dan jiwamu untuk mencari TUHAN, Allahmu. Mulailah mendirikan tempat kudus TUHAN, Allah, supaya tabut perjanjian TUHAN dan perkakas kudus Allah dapat dibawa masuk ke dalam rumah yang didirikan bagi nama TUHAN."

I Raja-raja 8:4
8:4 Mereka mengangkut tabut TUHAN dan Kemah Pertemuan dan segala barang kudus yang ada dalam kemah itu; semuanya itu diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi.

Bait suci dan Tabernakel terlihat dipromosikan di Sorga. Jadi apa yang dibangun oleh Musa dan Salomo itu tidak lepas dengan Sorga.
Wahyu 15:5
15:5 Kemudian dari pada itu aku melihat orang membuka Bait Suci -- kemah kesaksian -- di sorga.

4.      I Raja-raja 18:28-29;37-39
18:28 Maka mereka memanggil lebih keras serta menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan tombak, seperti kebiasaan mereka, sehingga darah bercucuran dari tubuh mereka.
18:29 Sesudah lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu mempersembahkan korban petang, tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda perhatian.
18:38 Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.
18:39 Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: "TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!"

Pada waktu itu 3,5 tahun hujan tidak turun. Kalau hujan tidak turun, artinya tidak ada pembukaan rahasia Firman, maka tidak dapat masuk dalam pesta pondok daun-daunan, artinya tidak bisa masuk dalam penyingkiran gereja Tuhan.
Zakharia 1:17
1:17 Serukanlah ini selanjutnya: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Kota-kota-Ku akan berlimpah-limpah pula dengan kebajikan, dan TUHAN akan menghiburkan Sion dan akan memilih Yerusalem pula."

Ulangan 32:2
32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

Syukur kepada Tuhan ada hamba Tuhan yang teguh perpegang pada Tuhan itulah Elia. Setelah api Tuhan menyambar habis korban di atas mezbah maka hati orang Israel kembali terpaut kepada Tuhan. Tadinya orang Israel sudah bercabang hati, artinya mereka menduakan Tuhan dengan berhala.

II Raja-raja 17:33,41
17:33 Mereka berbakti kepada TUHAN, tetapi dalam pada itu mereka beribadah kepada allah mereka sesuai dengan adat bangsa-bangsa yang dari antaranya mereka diangkut tertawan.
17:41 Demikianlah bangsa-bangsa ini berbakti kepada TUHAN, tetapi dalam pada itu mereka beribadah juga kepada patung-patung mereka; baik anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka melakukan seperti yang telah dilakukan nenek moyang mereka, sampai hari ini.

Zefanya 1:5,7
1:5 juga mereka yang sujud menyembah di atas sotoh kepada tentara langit dan mereka yang menyembah dengan bersumpah setia kepada TUHAN, namun di samping itu bersumpah demi Dewa Milkom,
1:7 Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ALLAH! Sebab hari TUHAN sudah dekat. Sungguh TUHAN telah menyediakan perjamuan korban dan telah menguduskan para undangan-Nya.

Ayat 5 itu sudah dekat dengan ayat 7. Sudah dekat hari Tuhan, hari perjamuan kawin Anak Domba Allah, tetapi banyak gereja yang melaksanakan ibadah campur, ibadah yang bercabang/ mendua hati!

Bagaimana caranya memulihkan ibadah yang bercabang ini? Ada 6 langkah yang dilakukan oleh Elia dan setelah itu turunlah hujan.
1)      Memperbaiki mezbah
Berarti kembali pada tatanan semula. Jangan membangun mezbah lain, kembalilah pada mezbah yang benar yaitu kembali pada Joljuta (korban Kristus).
Roma 14:17
14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

2)      Menyatukan 12 batu
Berarti Elia bergerak untuk menyatukan pandangan umat Tuhan. Kalau ada hamba Tuhan yang bergerak seperti itu kita harus menyambut karena dia mau menyatukan umat Tuhan pada satu Firman pengajaran. Kesatuan itu hanya kita temukan pada salib Joljuta.

Efesus 2:14
2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,

c)      Membuat parit
Berarti mau memisahkan mezbah dengan dunia, memisahkan anak Tuhan  yang beribadah dengan pengaruh dunia. Kita ini seringkali tidak memiliki pemisahan dengan dunia. Seharusnya kita menjadi umat Tuhan yang berubah budi dan tidak serupa dengan dunia.
Roma 12:1-2
12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Jangan menarik jiwa dengan cara-cara dunia, itu berarti memakai akal. Jiwa yang datang kepada Tuhan Yesus digerakkan oleh Allah Bapa bukan dengan akal manusia. Dalam doa semalam suntuk bersama jemaat, Tuhan berbicara “hambaKu, Aku tahu siapa orangKu, jiwa itu urusanKu. Engkau hambaKu layanilah Aku”. Saudara datang beribadah karena digerakkan oleh Tuhan, jangan sia-siakan pilihan Tuhan terhadap saudara. Jiwa itu tertarik oleh pengajaran Tuhan ini yang benar.

d)      Menyusun kayu api
Berarti dia mengizinkan dagingnya dibakar terus menerus agar tidak ada kesempatan daging bersuara lagi.

e)      Ada korban disembelih
Ada tanda darah.
1 Petrus 1:19
1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

f)       Mengatur potongan korban di atas mezbah
Artinya ibadah itu ada aturannya. Yang mengatur adalah gembala. Betapa pentingnya peran gembala di dalam sidang jemaat. Itu sebabnya Tuhan mengangkat jabatan gembala setelah Dia mati dan bangkit dari kubur. Betapa mahalnya nilai penggembalaan!
1 Timotius 5:17
5:17 Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar.

Itu sebabnya jangan sia-siakan pelayanan gembala, itu seharga korban Kristus.
1 Tesalonika 5:12-13
5:12 Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu;
5:13 dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain.

Jemaat izinkanlah dirimu diatur oleh Tuhan lewat gembala, maka peta dan teladan Allah menjadi bagian saudara, kemuliaan Allah yang telah hilang dikembalikan oleh Tuhan.

Tuhan memberkati.