20141030

Kebaktian PA 7 Bangsa di sekitar bangsa Israel, Kamis 30 Oktober 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Yehezkiel 25:15-17 (Nubuatan melawan orang Filistin)
25:15 Beginilah firman Tuhan ALLAH: “Oleh karena orang Filistin membalaskan dendam kesumat dan di dalam kegembiraannya atas kecelakaan Israel melakukan pembalasan dengan melakukan pembinasaan karena rasa permusuhan yang turun-temurun,
25:16 oleh sebab itu, beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku akan mengacungkan tangan-Ku melawan orang Filistin dan melenyapkan orang Kreta dan membinasakan yang lain-lain di tepi pantai laut.
25:17 Aku akan melakukan pembalasan yang kejam terhadap mereka disertai penghajaran-penghajaran kemarahan. Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada waktu Aku melakukan pembalasan-Ku terhadap mereka.”

Bangsa Filistin ini sebenarnya tidak akan tetap menjadi musuh Tuhan sebab ada lawatan Tuhan untuk menolong bangsa Filistin tetapi bangsa ini tidak memahami bahwa Allah yang kasih adanya melawati mereka namun tidak mereka sambut. Bahkan mereka hanya berupaya untuk menciptakan alat-alat perang. Orang Filistin ini ahli dalam membuat alat-alat perang. Bahkan orang Israelpun untuk membuat pedang harus pergi kepada orang Filistin. Mereka juga kikir, mereka tidak mau mengajar orang Israel cara membuat alat-alat perang.

Jika ada suatu bangsa yang mencoba menekan mereka maka mereka akan melawan habis-habisan. Bila ada yang menyakiti mereka maka mereka akan berupaya membalas sebab menyimpan dendam kesumat terahadap siapapun yang menyakiti mereka. Inilah karakter Filistin dan karakter ini mau diinjeksikan kepada umat Tuhan sekarang ini. Tanpa kita sadar kita banyak kali termakan dengan sifat Filistin ini. Dia menularkan sifat-sifat yang pendendam, sifat yang tidak mau berdamai, bahkan siapapun yang dia rasa sebagai lawannya dia upayakan untuk dihilangkan dari muka bumi ini. Sekarangpun gagasan orang Filistin ini adalah bagaimana menghapus orang Israel dari muka bumi ini.

Sifat inilah yang kita tidak sadar menekan pertumbuhan rohani kita, yaitu sifat di mana kita berupaya menghadapi pribadi-pribadi yang tidak senang dengan kita, bagaimana pribadi itu dikalahkan atau ditaklukkan dengan cara daging. Ini yang tidak dibenarkan oleh Firman Allah.

Bangsa Filistin ini dua kali dilawati oleh Tuhan secara terang-terangan.
1.      Lawatan Tuhan yang pertama ada dalam kitab Kejadian pasal 20 dan 21. Dalam pasal itu diceritakan Abraham tampil di tengah-tengah bangsa Filistin dan Abraham ini bukan kehidupan yang tanpa Tuhan. Bukan kebetulan Abraham tampil di tengah-tengah bangsa Filistin. Seharusnya kalau orang Filistin sadar, kehadiran Abaraham itu adalah lawatan Tuhan bagi mereka. Kadang kala kalau ada hamba Tuhan yang tampil dalam suatu komunitas atau wilayah tertentu, sebenarnya sadar atau tidak sadar itu adalah lawatan Tuhan.

Dulu Abraham tampil di daerah Gerar yang termasuk wilayah orang Filistin yang ada di bawah pemerintahan Abimelekh raja Filistisn. Tetapi Abimelekh ini tidak menyadari bahwa itu sesungguhnya lawatan Tuhan terhadap mereka. Kalau dikatakan tidak memahami sebenarnya Abimelekh ini paham bahwa Abraham ini bukan manusia biasa karena dia menyebut Abraham, raja agung. Dia tahu bagaimana pertolongan Tuhan terhadap Abraham, hanya dia tidak mau menerima Allahnya Abraham, dia menganggap biasa saja.

Abraham menggali sumur, ini bernuansa sumur keselamatan, tetapi mereka menutup dengan tanah. Tanah menunjuk daging. Dalam lawatan Tuhan disodorkan mata air keselamatan bagi mereka tetapi mereka tanggapi dengan menyumbat sumur itu dengan daging. Ini adalah kehidupan yang sebenarnya dilawat oleh Tuhan tetapi sayangnya ditanggapi dengan suara daging. Ini memang adalah sifat orang Filistin. Mata air keselamatan itu seharusnya ditimba.
Yesaya 12:3
12:3 Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.

Ini sebenarnya yang dilakukan oleh Abraham di tengah bangsa Filistin, bukan hanya sekedar menggali sumur dan mendapatkan mata air dalam pengertian jasmani saja, untuk memenuhi kebutuhan lahiriah. Ini sebenarnya bagian lawatan Tuhan lewat Abraham terhadap bangsa Filistin. Adakah orang Filistin datang menimba mata air keselamatan ini? Tidak! Mereka malah menutupnya dengan tanah, arti rohaninya mereka menolak keselamatan/ uluran tangan Tuhan.
Kejadian 26:15
26:15 Segala sumur, yang digali dalam zaman Abraham, ayahnya, oleh hamba-hamba ayahnya itu, telah ditutup oleh orang Filistin dan ditimbun dengan tanah.

Tanah adalah gambaran daging. Orang Filistin ini dilawati, mereka dikaruniakan mata air keselamatan, tetapi mereka malah menutup dengan sifat-sifat daging. Sesungguhnya karena Allah itu kasih adanya maka Dia juga mengasihi orang Filistin, sayangnya ketika ditawari mata air keselamatan malah mereka tanggapi dengan suara daging dan mereka menutup mata air itu dengan tanah.

Sadar atau tidak sadar sering kita menanggapi Firman Tuhan tidak dengan loyalitas tetapi seringkali kita tanggapi dengan suara daging kita. Sesungguhnya tanpa disadari ini telah menghadirkan suatu suasana yang akan mengakibatkan kepala dan tubuh terpisah. Kalau kita melihat raja Abimelekh, tujuan penolakan mata air keselamatan ini adalah untuk memisahkan tubuh dan kepala. Tubuh adalah istri dan kepala adalah suami. Itu adalah tujuan akhir dari mereka menutup mata air keselamatan dengan tanah yaitu untuk memisahkan tubuh dan kepala. Di manapun kita beribadah dan melayani, kalau ada upaya seperti ini, berarti kehidupan itu sudah terkontaminasi dengan roh Filistisn.

Orang Filistin ini mengusahkan supaya Abraham dan Sara berpisah, berarti memisahkan kepala dan tubuh. Roh Filistin ini adalah roh yang memisahkan tubuh yaitu gereja Tuhan dan kepala itulah Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.

2.      Lawatan yang kedua ada dalam Kitab Kejadian 26:1-21. Di sini sifat orang Filistin ini bukannya malah menurun tetapi malah bertambah sadis, kejam dan keras. Lawatan pertama Tuhan lewat Abraham dan lawatan Tuhan yang kedua lewat putra Abraham yaitu Ishak. Yang diterima oleh Ishak adalah perbuatan Filistin yang kejam dan makin keras. Dalam lawatan pertama orang Filistin menyumbat sumur dengan tanah tetapi pada lawatan yang kedua malah bertambah volumenya dengan cara kekejaman, kekerasan, membenci dan bukan hanya membenci tetapi sampai mengusir. Pada lawatan yang pertama sifat itu belum ada.

Karena Tuhan mengasihi orang Filistin maka ketika terjadi kelaparan Tuhan tidak menyuruh Ishak pergi ke mana-mana tetapi dia disuruh pergi ke tempat Abraham dahulu tinggal yaitu di Gerar. Ini adalah lawatan Tuhan yang kedua kepada orang Filistin. Kita melihat lawatan pertama telah mereka tolak dan lawatan Tuhan yang kedua juga semakin keras mereka tolak. Ini menunjukkan bahwa bangsa Filistin ini berada dalam penguasaan kuasa kegelapan yang begitu kuat.

Orang yang menolak dan menolak, belum mengerti dan paham namun sudah berkomentar miring dan langsung menolak maka itu adalah kehidupan yang disusupi roh Filistin. Ini yang harus kita antisipasi, jangan sampai terjadi dalam diri kita. Apalagi di akhir zaman ini, kita akan diperhadapkan dengan manusia yang akan menolak lawatan Tuhan dan tidak mau tahu dengan Tuhan. Ini yang banyak kita temukan dalam hidup bermasyarakat, penolakan itu makin lezat.

Mungkin kita tidak mendengar perkataannya yang mengatakan tidak menerima tetapi bisa dilihat lewat perilaku mereka yang terlalu mudah memisahkan tubuh dan kepala, itu penolakan yang nyata, itu roh Filistis. Di akhir zaman ini manusia terlalu mudah memisahkan tubuh dan kepala, mereka terlalu mudah memisahkan suami dan istri. Di dalam gereja juga terlalu gampang memisahkan suami istri. Ini yang berbahaya di akhir zaman ini.

Apa sebenarnya yang melatar belakangi hal ini? Ini semua sebenarnya adalah gagasan iblis untuk menggagalkan rencana Allah. Kalau kita terlalu mudah mengatakan “cerai” itu adalah roh Filistin! Apalagi kalau sampai dilegalkan oleh pendeta. Itu adalah siasat iblis untuk menggagalkan rencana Allah. Rencana Allah lewat persekutuan tubuh dan kepala atau suami istri adalah untuk menampilkan keturunan Ilahi.
Maleakhi 2:13
2:13 Dan inilah yang kedua yang kamu lakukan: Kamu menutupi mezbah TUHAN dengan air mata, dengan tangisan dan rintihan, oleh karena Ia tidak lagi berpaling kepada persembahan dan tidak berkenan menerimanya dari tanganmu.

Mereka sudah beribadah dan ibadah mereka diisi dengan tangisan tetapi Tuhan tidak berkenan.

Maleakhi 2:14-16
2:14 Dan kamu bertanya: "Oleh karena apa?" Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.
2:15 Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.
2:16 Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel -- juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!

Tuhan menjadi saksi terhadap persekutuan kepala dan tubuh, persekutuan suami dan istri. Jadi persekutuan nikah itu bukan hanya persekutuan daging tetapi juga persekutuan roh. Keturunan Ilahi inilah yang mau digagalkan oleh iblis lewat Filistin. Untuk memisahkan tubuh dan kepala itu di dalamnya ada suasana yang disebut kekerasan dan pengkhianatan. Ini adalah kerja kerasnya iblis untuk menggagalkan rencana Tuhan dalam gereja Tuhan. Kalau hubungan kepala dan tubuh diisi dengan kekerasan dan pengkhianatan itu berarti telah termakan pekerjaan iblis seperti bangsa Filistin yang dikuasai oleh kuasa kegelapan.

Ini hal yang berbahaya, itu sebabnya kita selalu diingatkan oleh Firman Tuhan. Saya sebagai gembala berupaya supaya sidang jemaat seperti Tubuh yang siap menerima Kepala, tidak ada hambatan lagi karena jemaat sudah dipersiapkan lewat Firman dan Roh Kudus. Ketika ada ancaman seperti itu maka kami akan mengambil sikap merendahkan diri memohon kepada Tuhan supaya umat Tuhan terhindar dari roh Filistin ini. Orang Filistin ini dilawati tetapi mereka tidak tahu arti lawatan Tuhan, mereka dilawati oleh Tuhan namun mereka menolak. Lawatan Tuhan yang pertama mereka tutup dengan daging dan lawatan Tuhan yang kedua mereka menolak lebih hebat lagi, mereka membenci dan sampai mengusir orang yang diutus Tuhan untuk melawati mereka.

Kekerasan ini ada sarangnya. Kalau dikatakan ada sarangnya berarti itu adalah tempat untuk berbiak. Kalau kekerasan itu disebut ada sarang, berarti kekerasan itu berbiak dan bertambah. Ini yang harus kita waspadai di akhir zaman ini.
Mazmur 140:12; 74:20
140:12 Pemfitnah tidak akan diam tetap di bumi; orang yang melakukan kekerasan akan diburu oleh malapetaka.
74:20 Pandanglah kepada perjanjian, sebab tempat-tempat gelap di bumi penuh sarang-sarang kekerasan.

Di akhir zaman ini justru kekerasan itu berbiak. Kita lihat saja dalam gereja, begitu mudah menikahkan dan begitu mudah sekali menceraikan. Apalagi kalau nikah disertai dengan kekerasan maka pelayan yang melihat begitu mudah sekali memisahkan dengan mengatakan “itu bukan jodohmu”. Inilah yang sering kali tidak disadarai bahwa umat Tuhan telah disusupi roh Filistin.

Orang-orang Filistin ini dengan kekerasan mengusir dan membenci lawatan Tuhan yang kedua. Mereka berpikir bahwa mereka akan aman, tetapi sesungguhnya mereka malah mengundang bencana.

Ketika bait Allah dibangun di zaman Salomo yang diawali dari zaman raja Daud, orang Filistin melihat  hiruk pikuk bangsa Israel yang dibantu oleh raja Libanon. Semestinya mereka harus tahu apa sebenarnya yang dilakukan oleh bangsa Israel ini. Hiruk pikuk bangsa Israel ini karena ketika itu mereka sedang membangun Bait Allah. Mereka melihat bangsa Israel di Yafo yang merakit kayu dan batu untuk dibawa Yerusalem, tetapi adakah orang Filistin melibatkan diri? Tidak! Padahal Yafo adalah wilayah bangsa Filistin tetapi malah bangsa lain yang melibatkan diri

Ketika sekarang ini kita melihat hiruk pikuk orang membangun mega proyek Tuhan yaitu pembangunan Tubuh Kristus, jangan kita sepi-sepi saja, kita harus melibatkan diri.

Orang Filistin sudah melihat orang banyak bersileweran sibuk mengangkut bahan ke Yerusalem tetapi mereka diam saja, bermasa bodoh.
II Tawarikh  2:16
2:16 Dan kami akan menebang kayu dari gunung Libanon sebanyak engkau perlukan dan membawanya kepadamu dengan rakit-rakit melalui laut sampai ke Yafo, dan engkau dapat mengangkutnya ke Yerusalem."

Mereka melihat bagaimana hiruk pikuknya orang-orang Israel bersama dengan orang-orang Libanon untuk pembangunan Bait Allah, dalam pengertian rohani untuk pembangunan Tubuh Kristus. Tetapi mereka hanya menonton dan tidak mau melibatkan diri. Mata Tuhan melihat sikap orang-orang yang tidak mau melibatkan diri dalam mega proyek Tuhan yaitu pembangunan Tubuh Kristus untuk menciptakan Mempelai Wanita untuk Tuhan Yesus Mempelai Pria Sorga, suatu saat mereka akan gigit jari.

Orang cuek (acuh tak acuh) seharga dalam:
Zefanya 2:1-2
2:1 Bersemangatlah dan berkumpullah, hai bangsa yang acuh tak acuh,
2:2 sebelum kamu dihalau seperti sekam yang tertiup, sebelum datang ke atasmu murka TUHAN yang bernyala-nyala itu, sebelum datang ke atasmu hari kemurkaan TUHAN.

Orang Filistin ini adalah orang yang sudah kebal dengan lawatan Tuhan. Mereka berpikir mereka dapat menangkis segala permasalahan sebab mereka adalah suku bangsa yang mahir menciptkan alat perang sehingga siapa yang menyerang mereka mampu mereka kalahkan. Tetapi ketika Tuhan melibas mereka dengan bisul maka mereka tidak tahan juga.

Dalam masa gereja mula-mula, di Yafo juga ada kegerakan. Petrus ada di Yafo, ada di tengah-tengah bangsa Filistin.
Kisah Para Rasul 10:5-6
10:5 Dan sekarang, suruhlah beberapa orang ke Yope untuk menjemput seorang yang bernama Simon dan yang disebut Petrus.
10:6 Ia menumpang di rumah seorang penyamak kulit yang bernama Simon, yang tinggal di tepi laut."

Petrus ada di tengah-tengah bangsa Filistin tetapi tidak ada pelayanan Petrus terhadap orang Filistin. Lawatan Tuhan yang pertama datang kepada orang Filistin namun tidak ditanggapi, lawatan Tuhan yang kedua juga tidak ditanggapi, kemudian datang lawatan Tuhan yang ketiga tetapi itupun tidak ditanggapi. Akhirnya bangsa Filistin tidak dihargai lagi oleh Tuhan dan dibiar oleh Tuhan sebab lawatan-lawatan Tuhan kepada mereka tidak dihirau. Ini bisa terjadi pada siapapun. Kalau lawatan Tuhan terhadap satu pribadi tidak dihirau maka suatu saat Tuhan akan melepas kehidupan itu dan tidak menghirau lagi. Kalau Tuhan sudah bersikap seperti itu, Tuhan sudah tidak peduli, bagaimana nasib kehidupan itu nantinya.
Galatia 6:7-8
6:7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
6:8 Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.

Seperti menutup sumur dengan tanah, itu berarti menabur dalam daging. Kalau menanggapi lawatan Tuhan maka dia akan menerima hidup yang kekal.

Di Yope, di tengah-tengah bangsa Filistin, tidak ada aktifitas Petrus di situ. Perhatian Tuhan justru jatuh kepada Kornelius yang ada di Kaisarea. Orang-orang yang ada di Yope tidak menanggapi hadirnya Petrus di sana dan Petrus tidak lagi melakukan pelayanan di sana, berarti Tuhan sudah menutup hati Petrus untuk tidak melayani lagi orang yang sudah berulang kali dilawati tetapi tidak peduli dan Tuhan menyediakan ladang yang lain yaitu Kornelius.
Kisah Para Rasul 10:1
10:1 Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia.

Kornelius ini adalah seorang perwira pasukan, sebenarnya dia adalah orang yang sibuk tetapi dia merasa bahwa kehidupannya itu butuh Tuhan sehingga perhatian Tuhan tertuju kepadanya dan Tuhan menutup perhatiannya terhadap orang Yope, terhadap orang Filistin. Kornelius ini adalah kaum proselit, yaitu orang dari bangsa kafir yang sudah menganut agama Yahudi.

Kisah Para Rasul 10:2
10:2 Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.

Roma 15:25-27
15:25 Tetapi sekarang aku sedang dalam perjalanan ke Yerusalem untuk mengantarkan bantuan kepada orang-orang kudus.
15:26 Sebab Makedonia dan Akhaya telah mengambil keputusan untuk menyumbangkan sesuatu kepada orang-orang miskin di antara orang-orang kudus di Yerusalem.
15:27 Keputusan itu memang telah mereka ambil, tetapi itu adalah kewajiban mereka. Sebab, jika bangsa-bangsa lain telah beroleh bagian dalam harta rohani orang Yahudi, maka wajiblah juga bangsa-bangsa lain itu melayani orang Yahudi dengan harta duniawi mereka.

Ini yang dilakukan oleh Kornelius. Orang yang tidak tahu melakukan hal di atas dia termasuk bangsa Filistin. Karena hal ini maka Tuhan mengutus hamba Tuhan yang tidak sembarang. Sebenarnya di Kaisarea ada Filipus tetapi Tuhan secara khusus Tuhan mengutus Petrus yang tahu benar tentang siapa Tuhan Yesus. Bukan berarti Tuhan tidak menghargai Filipus tetapi bukan dia yang dipercaya oleh Tuhan untuk mengisi rohani dari Kornelius, Tuhan mengutus Petrus. Begitu juga dalam Kisah Para Rasul pasal 13, Tuhan tidak sembarang mengirim hamba Tuhan ke Salamis, Tuhan mengirim rasul Paulus. Jadi Tuhan tidak bertindak asal saja, ada hal spesial yang Tuhan lakukan.

Kalau kita mendapat lawatan dari Tuhan lewat hamba-hamba Tuhan maka kita pasti akan merasakan perbedaan bobot hamba Tuhan yang satu dengan yang lain. Kalau kita dilawati oleh hamba Tuhan yang bobotnya lebih tinggi itu berarti perhatian Tuhan lebih besar kepada kehidupan kita. Kita harus menghargai lawatan Tuhan dan bukan berarti kita mengecilkan hamba Tuhan yang lain. Kita beribadah tidak hanya sekedar beribadah tetapi ibadah itu mengangkat hubungan kita dengan Tuhan sampai kepada hubungan Mempelai. Itu tidak bisa lepas dari pemahaman seorang hamba Tuhan.

Karena paket yang dikirim Tuhan lewat Petrus kepada orang Yope tidak mereka tanggapi maka paket itu Tuhan ambil dan Tuhan berikan kepada orang lain. Ketika paket Tuhan diarah tujukan pada seseorang dan orang itu tidak peduli maka akan Tuhan ambil, Tuhan tidak akan membiarkan paketnya kadaluarsa, Tuhan akan memberikan paket itu kepada orang yang terbuka hati. Jangan sampai kita seperti orang Filistin. Akhirnya orang Filistin gigit jari.

Dalam kitab nabi Yeremia pasal 47, Tuhan memberikan perincian bahwa orang Filistin akan dihancurkan dan dihapuskan dari muka bumi.
Yeremia 47:1-3
47:1 Firman TUHAN yang datang kepada nabi Yeremia mengenai orang Filistin, sebelum Firaun mengalahkan Gaza.
47:2 "Beginilah firman TUHAN: Lihat, air yang meluas mengamuk dari utara menjadi sungai yang membanjir, membanjiri negeri serta isinya, kota serta penduduknya. Manusia akan berteriak, dan seluruh penduduk negeri akan meratap,
47:3 mendengar bunyi derap kuku kudanya, mendengar derak-derik keretanya, kertak-kertuk rodanya. Para ayah tidak lagi berpaling menoleh kepada anak-anak, sebab tangan mereka sudah lemas,

Ini berarti putus hubungan kasih antara ayah dan anak.

Yeremia 47:4-7
47:4 oleh karena telah tiba harinya untuk membinasakan semua orang Filistin, dan melenyapkan bagi Tirus dan Sidon setiap penolong yang masih tinggal. Sungguh, TUHAN akan membinasakan orang Filistin, yakni sisa orang yang datang dari pulau Kaftor.
47:5 Gaza telah menjadi gundul, Askelon telah menjadi bungkam; hai Asdod, sisa orang Enak, berapa lama lagi engkau menoreh-noreh diri?
47:6 Ah, pedang TUHAN, berapa lama lagi baru engkau berhenti? Masuklah kembali ke dalam sarungmu, jadilah tenang dan beristirahatlah!
47:7 Tetapi bagaimana ia dapat berhenti? Bukankah TUHAN memerintahkannya? Ke Askelon dan ke tepi pantai laut, ke sanalah Ia menyuruhnya!"

Tepi pantai laut itulah Yafo. Ke sanalah  pedang Tuhan sambar-menyambar untuk menghancurkan kehidupan yang dilawati Tuhan tetapi mereka cuek. Bagi Tuhan kalau seseorang mencuekiNya maka akan ada yang mengganti. Orang Yope tidak menanggapi maka ada satu keluarga di Kaisarea yaitu keluarga Kornelius yang mempedulikan. Kalau saudara tidak mau maka akan ada orang lain yang akan mengisi. Itu berarti Tuhan tidak akan pernah kekurangan orang, sebab pembangunan Tubuh Kristus akan jalan terus sampai sempurna, itulah gereja Tuhan yang dibangun oleh Tuhan.

Sifat orang Filistin ini ketika menghadapi orang Israel dalam peperangan mereka juga mengambil komando seperti bangsa Israel. Kalau orang Israel diperintahkan untuk bersikap seperti laki-laki, orang Filistin juga perintahkan seperti itu. Ketika mereka mendengar suara mengelegar dan tanah sampai bergetar maka orang Filistin ketakutan, sebab ketika itu tabut perjanjian datang ke perkemahan orang Israel. Tetapi karena Tuhan murka kepada imam Eli, Hofni dan Pinehas maka sekalipun Peti Perjanjian ada di tengah-tengah orang Israel, itu tidak membuahkan hasil yang menguntungkan orang Israel.

Mendengar sorak sorai bangsa Israel, orang Filistin ketakutan dan ada komando supaya mereka bersikap seperti laki-laki dan mereka menang atas orang Israel. Itulah komando yang ada di luar gereja Tuhan untuk menghadang gereja Tuhan supaya tidak maju. Memang mereka menang tetapi akhirnya Tuhan hantam mereka dengan borok-borok sehingga kelima kota orang Filistin itu ketakutan dan akhirnya peti perjanjian dikembalikan kepada bangsa Israel.

Kita ini umat Tuhan, dalam peperangan mungkin kita kejebak dan kita kalah. Tetapi kalau di dalam diri saudara ada rencana Allah maka suatu waktu saudara akan kembali menikmati suasana Peti Perjanjian. Kalau kita memikirkan dan merindukan untuk berada dalam suasana Peti Perjanjian, tidak mau lepas dengan Peti Perjanjian maka sekalipun kita ada dalam depresi namun kalau dalam hati kita masih terbersit kerinduan untuk berada dalam suasana peti perjanjian yang menerima tutup peti, artinya ada kerinduan hati untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang siap menerima Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga maka suatu saat Tuhan akan menarik kita pada rencanaNya itu. Jangan kita putus harap di penghujung akhir zaman ini.

Mari kita melihat kota-kota orang Filistin.
1.      Gaza, artinya kuat
Yang terjadi disana mereka sudah salah tetapi malah memperkuat kesalahan. Kalau sudah salah mestinya diselesaikan dan minta ampun supaya Tuhan mengampuni kesalahan, tetapi mereka malah memperkuat kesalahannya. Ini yang bisa masuk dalam kehidupan kita, oleh sebab itu kita harus waspada. Jangan sampai kita sudah salah tetapi malah mempertahankan dan memperkuat kesalahan seharusnya menyelesaikan kesalahan kita.

2.      Askelon = perpindahan atau pengungsian
Ini adalah kehidupan yang selalu kembali pada kubangannya. Sudah dipindahkan mereka kembali lagi pada yang semula. Mereka sudah dikeluarkan dari habitatnya dan dibawa pada habitat yang lain tetapi selalu kembali pada habitatnya yang lama.

3.      Asdod = benteng.
Benteng berarti menutup diri. Ini berarti selalu menutup diri dari pekerjaan Firman. Memang mendengar Firman tetapi selalu menutup diri.
4.      Ekron = persamaan
Di sinilah ada kuil yang dibangun untuk baalzebul. Baalzebul adalah dewa lalat. Lalat ini membawa penyakit tetapi orang Filistin malah menyembah lalat. Di Ekron ini mereka menyamakan Tuhan dengan dewa lalat.

5.      Gat = nafsu uang, cinta uang.

5 kota bangsa Filistin ini dihukum Tuhan dengan borok-borok. Ini juga yang akan terjadi di akhir zaman ini. Ketiga bokor pertama dicurahkan maka hukuman Allah Bapa terhadap dunia ini adalah borok-borok.
Wahyu 16:1-2
16:1 Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata kepada ketujuh malaikat itu: "Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Allah itu ke atas bumi."
16:2 Maka pergilah malaikat yang pertama dan ia menumpahkan cawannya ke atas bumi; maka timbullah bisul yang jahat dan yang berbahaya pada semua orang yang memakai tanda dari binatang itu dan yang menyembah patungnya.

Bisul itu mulai dari telapak kaki, kemudian lutut, kemudian paha, kemudian kepala. Ini hal yang berat yang akan dialami oleh manusia di dunia ini oleh karena cuek akan Tuhan dan tidak peduli akan lawatan Tuhan seperti orang Filistin.

Kenapa ada bisul di telapak kaki? Sebab itu adalah telapak kaki orang yang cuek yang tidak mau melangkah ke rumah Tuhan dan tidak peduli dengan suara Tuhan.

Mazmur 122:1-2
122:1 Nyanyian ziarah Daud. Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: "Mari kita pergi ke rumah TUHAN."
122:2 Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.

Kenapa ada bisul di lutut? Sebab itu adalah lutut orang yang tidak mau menyembah Tuhan, tidak peduli akan Tuhan. Kenapa ada bisul di paha? Paha ada hubungannya dengan nikah. Berarti Ini adalah orang yang tidak menghargai konsep Allah yang mau menyatukan kepala dan tubuh. Kenapa ada bisul di kepala? Sebab itu adalah pemikiran-pemikiran yang tidak diarahkan pada perkara-perkara yang di atas sehingga akhirnya harus disikat oleh Tuhan dengan bisul yang sangat berbahaya.

Apalah arti orang Filistin menewaskan orang Israel sampai membunuh 34.000 orang Israel tetapi kalau akhirnya mereka kena bisul?

Oleh sebab itu marilah kita menerima lawatan Tuhan, jangan kita dimasuki oleh roh Filistin. Kalau kita dimasuki roh Filistin maka walaupun ulang-ulang dilawati Tuhan namun Tuhan akan mengubar kita dan meninggalkan kita lalu mencari orang lain. Ini yang harus kita jaga jangan sampai terjadi.

Sebagai hamba Tuhan saya harus waspada, harus menjaga dan harus berusaha untuk menjadi hamba Tuhan yang berbobot yang ada pemakaian Tuhan secara spesial.

Tuhan Memberkati.

20141029

Kebaktian PA Yehezkiel, Rabu 29 Oktober 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Yehekiel 47:6-12
47:6 Lalu ia berkata kepadaku: "Sudahkah engkau lihat, hai anak manusia?" Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai.
47:7 Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana.
47:8 Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar,
47:9 sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup.
47:10 Maka penangkap-penangkap ikan penuh sepanjang tepinya mulai dari En-Gedi sampai En-Eglaim; daerah itu menjadi penjemuran pukat dan di sungai itu ada berjenis-jenis ikan, seperti ikan-ikan di laut besar, sangat banyak.
47:11 Tetapi rawa-rawanya dan paya-payanya tidak menjadi tawar, itu menjadi tempat mengambil garam.
47:12 Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat."

Kita kembali melihat pergerakan air ini, yaitu sungai yang disebut berbual-bual. Air yang membual-bual ini merubah suasana kematian menjadi suasana kehidupan. Kita diperlihatkan oleh Tuhan keajaiban dari sungai ini.

Tumbuh berbagai jenis pohon pada sisi sini dan sisi sana dari sungai itu, bukan hanya satu macam pohon tetapi berbagai jenis pohon. Ini menunjukkan kepada kita bahwa umat Tuhan yang disentuh oleh pergerakan air sungai ini maka entah umat Tuhan itu berasal dari suku atau bangsa apapun, dia dituntut oleh Tuhan supaya ada keseimbangan.

Keseimbangan itu berwujud, setiap bulan ada buah yang baru, berarti tiap 30 hari ada buah yang baru. Buahnya dimakan dan daunnya menjadi obat. Daun itu berbicara aktifitas. Kalau seseorang terlibat dalam aktifitas maka rohaninya sehat. Tetapi kalau seseorang bermalas-malasan maka dapat dikategorikan rohaninya sakit. Biarlah kita menikmati dan dinikmati oleh orang lain, kemudian kita terlibat dalam aktifitas yang menyehatkan rohani.

Untuk mengacu ke sana maka harus ada dasarnya. Kita tidak langsung berada di sana, tetapi ada yang lebih dahulu menjadi dasar. Itulah yang disebut buah-buah pertobatan. Untuk mencapai buah yang disebut dalam Yehezkiel pasal 47, kita tidak akan sampai di sana kalau tidak ada buah pertobatan. Ada tiga jenis buah pertobatan. Ini yang harus lebih dahulu kita bicarakan untuk bisa mencapai buah yang disebutkan dalam Yehezkiel 47:12.

Kalau kita tidak tepat meletakkan dasar maka Alkitab mengatakan kapak sudah tersedia pada akar pohon itu.
Lukas 3:8
3:8 Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!

Pertobatan itu ada buah, buktikan bahwa saudara sudah bertobat. Ada 3 macam buah pertobatan sebagai bukti bahwa saudara sudah bertobat sehingga ancaman kapak yang tersedia pada akar pohon itu tidak terjadi dalam dirimu.
Lukas 3:9
3:9 Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, akan ditebang dan dibuang ke dalam api."

1.      Lukas 3:10
3:10 Orang banyak bertanya kepadanya: "Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?"
3:11 Jawabnya: "Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian."

Di sini ada dua helai baju, satu helai baju dilepaskan pada orang yang tidak punya. Dikatakan orang itu tidak punya, secara logika tidak mungkin orang itu tidak punya, masakan dia telanjang. Siapa orang yang tidak punya ini yang kepadanya kita menyerahkan sehelai sebagai bukti bahwa kita bertobat dan mengeluarkan buah pertobatan kita? Maksudnya di sini kita tidak harus berpikir bahwa orang itu punya.
Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya
Firman ini berorientasi pada penggembalaan.
Galatia 6:6
6:6 Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.

Saudara bertobat dan memberikan sehelai, itu berarti saudara mempercayakan dirimu pada penggembalaan. Jadi kalau berkata bertobat tetapi tidak suka masuk dalam pengembalaan dan tidak menghargai gembala itu berarti tidak bertobat. Hargai gembala jangan berbicara sembarang tentang gembala sebab gembala itu memelihara jiwamu! Apa yang saudara berikan itu nantinya bukan untuk dimakan oleh gembala tetapi gembala menyimpan sehingga saudara kembali untuk mendapatkan “dua tetapi satu”. Sedemikian rupa gembala menangani saudara sehingga saudara berhasil masuk dalam “dua menjadi satu” artinya masuk dalam pesta kawin Anak Domba Allah.

Berat pergumulan gembala untuk mempertaruhkan nyawa jemaat! Tetapi seringkali jemaat itu mengentengkan penggembalaan dan hanya memandang dengan sebelah mata. Begitu saudara bertobat dan saudara mengalihkan sehelai kepada gembala maka nyawa saudara dipegang dan dipelihara oleh gembala. Itu tugas gembala yang tidaklah ringan. Saudara datang beribadah bukan hanya sekedar datang ibadah dan mendengar Firman dengan asal saja. Tetapi tujuan saudara beribadah supaya ditangani oleh gembala bersama Tuhan Yesus Imam Besar supaya saudara yang tadinya sudah tercerai kembali lagi menjadi satu dengan Tuhan. Kalau gembala itu tidak dipercayakan rahasia Firman maka rugi saudara datang beribadah. Tetapi kalau ada bukti nyata Tuhan mempercayakan rahasia Firman Allah kepada gembala dan saudara tidak menghargai maka saudara juga yang rugi.

Apa yang diberikan oleh jemaat kepada gembala bukan hanya sekedar diberikan tetapi supaya jemaat itu diingat. Seperti Tuhan mengingat Nuh.
Kejadian 8:1
8:1 Maka Allah mengingat Nuh dan segala binatang liar dan segala ternak, yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu, dan Allah membuat angin menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun.

Setelah bertobat dan menunjukkan buah pertobatan dengan menyerahkan sehelai/ sebagian kepada orang lain yang tidak memiliki yaitu gembala maksudnya supaya kehidupan itu selalu diingat oleh Tuhan, bahwa dia benar-benar sudah bertobat dan menghasilkan buah pertobatan sehingga itu menjadi dasar dia berangkat untuk menikmati sentuhan air yang berbual-bual dan bagaikan kehidupan yang memiliki hubungan yang kuat dengan Tuhan.

Galatia 6:6-8
6:6 Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.
6:7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
6:8 Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.

Dengan saudara memberi sehelai/ sebagian berarti yang satu itu ada pada tangan gembala, yang sehelai itu ada pada tangan gembala sebagai bukti kehidupan itu bertobat. Gembala tidak akan berdiam diri  terhadap kehidupan yang ada bukti pertobatan. Sehingga ketika kehidupan itu mengalami gangguan maka gembala akan berdoa dengan ratap tangis menangisi orang yang tadinya memiliki sehelai kain yang dia korbankan, supaya jangan sampai anak Tuhan itu jatuh ke tangan iblis dan anak Tuhan itu tetap ada di tangan Tuhan.

Gembala memelihara jemaat tujuannya agar jemaat itu menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Buah yang diserahkan itu tidak akan hilang tetapi akan dikembalikan. Tadinya dua helai pakaian itu ada pada jemaat dan sehelai diserahkan kepada gembala, kemudian gembala mengelola jemaat itu dan akhirnya dikembalikan dua menjadi satu yaitu menjadi mempelai wanita Tuhan. Awalnya dua menjadi satu dalam suasana mati akhirnya dikembalikan dua menjadi satu dalam suasana hidup.

Yang dibicarakan dalam Yehezkiel pasal 47 wujudnya adalah:
Wahyu 22:1-2
22:1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
22:2 Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.

Mustahil kita akan ada di sana kalau kita tidak menghasilkan buah pertobatan. Olehnya kita harus membuktikan ada buah pertobatan dengan menyerahkan hidup di dalam penggembalaan Firman Allah yang sehat. Gembalalah yang akan mengatur kehidupan saudara di hadirat Tuhan lewat Firman pengajaran dan urapan Roh Kudus. Berbahagia saudara kalau jatuh di tangan gembala yang paham akan rencana Allah.

Gembala berusaha agar umat meraih kesenangan bersama Tuhan.
Roma 15:2-3
15:2 Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya.
15:3 Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: "Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku."

Karena usaha Tuhan untuk menyenangkan umatNya malah membuat Tuhan mendapat cercaan, padahal maksud Tuhan supaya umatNya itu meraih kesenangan bersama dengan Tuhan. Demikian juga hamba Tuhan yang berupaya menyenangkan umat tetapi gembala yang berupaya itu malah dicerca. Tetapi itulah konsekuensi kami sebagai seorang hamba Tuhan karena teladan kami adalah Tuhan Yesus.

Sebaliknya jemaat juga harus berupaya agar bersama dengan hamba Tuhan meraih kesenangan bersama dengan Tuhan. Itu namanya imbang, sama seperti pohon yang ada di sebelah sana dan yang ada di sebelah sini.

2.      Lukas 3:12-13
3:12 Ada datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya: "Guru, apakah yang harus kami perbuat?"
3:13 Jawabnya: "Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu."

Buah pertobatan yang kedua yang mau Tuhan lihat dari kehidupan kita adalah jangan kita merugikan orang lain. Kalau berupaya merugikan orang lain itu berarti belum memiliki buah pertobatan yang kedua. Jangan kita merugikan orang lain, lebih baik kita yang rugi. Buah ini yang masih seringkali kempes, buah yang ini yang masih banyak berulat. Ini koreksi Tuhan yang tajam buat kita semua agar kita mengupayakan supaya orang lain jangan kita rugikan, atau dengan kata lain orang lain kita untungkan Kita banyak kali bersikap hanya untuk keuntungan kita sendiri dan tidak melihat orang sekitar kita.

3.      Lukas 3:14-15
3:14 Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu."
3:15 Tetapi karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias,

Lukas 3:14 (Terjemahan Lama)
3:14 Maka ada beberapa laskar pula menanya dia, katanya, "Apakah yang wajib kami ini perbuat?" Maka katanya kepada mereka itu, "Jangan kamu merampas, dan jangan kamu membawa aduan yang palsu ke atas barang seorang pun; melainkan padalah kamu dengan gajimu."

Buah yang ketiga adalah jangan melakukan kekerasan untuk mendapatkan keuntungan diri sendiri.
Ayub 17:5
17:5 Barangsiapa mengadukan sahabatnya untuk mencari keuntungan, mata anak-anaknya akan menjadi rabun.

Artinya kehidupan itu hanya akan melihat yang duniawi dan tidak akan bisa melihat perkara yang rohani. Kalau saya sebagai hamba Tuhan mengadukan sahabat saya demi mencari keuntungan maka  anak-anak saya akan rabun dan jemaat yang saya layani juga akan rabun. Jadi orang yang suka mengadukan sahabatnya akan tertampak dari anak-anaknya dan jemaat yang hanya melihat perkara-perkara yang jasmani dan tidak akan melihat perkara yang di atas yang jauh di seberang sana.

Mengapa bisa seperti itu? Sebab rohaninya tidak bertumbuh.
II Petrus 1:5,8-10
1:5 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,
1:8 Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.
1:9 Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.
1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.

Buta dan picik itu sama dengan rabun sehingga hanya melihat apa yang ada di sekitarnya. Kehidupan yang ada pada buah yang ketiga ini membawa kehidupan itu tidak akan mudah tersandung. Sandungan memang ada tetapi orang yang bertambah-tambah ini tidak akan mudah tersandung.
Apa yang ditulis dalam Lukas 3:8-15 adalah contoh konkrit 3 buah pertobatan yang dipraktekkan oleh seorang pemungut cukai yang badannya kerdil bernama Zakheus.
Lukas 19:8
19:8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."

Separuh miliknya dia serahkan kepada orang miskin, Tuhan Yesus kaya rela menjadi miskin. Itu berarti dia mempercayakan dirinya kepada Tuhan, dia mau digembalakanm, itu buah yang pertama. Kepada yang telah dia peras dia kembalikan empat kali lipat, itu adalah buah yang kedua dan yang ketiga.

Apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus melihat hal ini?
Lukas 19:9
19:9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham.

Akhirnya Zakheus dikaitkan dengan Abraham. Tadinya Zakheus hanya berupaya untuk melihat Tuhan Yesus tetapi karena dia pendek maka dia tidak bisa melihat Tuhan Yesus di antara orang banyak sehingga dia naik ke atas pohon ara. Melihat ada orang yang berupaya untuk melihat wujudnya Yesus maka Tuhan Yesus tidak tinggal abaikan. Kalau ada dalam hati saudara ingin mengenal Tuhan Yesus maka Dia tidak akan menelantarkan saudara dan akan Dia pertemukan bahkan Dia rela masuk dalam kehidupan saudara, terpergantung bagaimana saudara menyambutNya?

Zakheus mau mengembalikan empat kali lipat, ini menunjuk dia adalah tanah yang baik walaupun orang lain yang melihat dia sebagai pemungut cukai mengatai dia ini dan itu.

Untuk mencapai kematangan, buah ini ada prosesnya dan tidak terjadi begitu saja. Sudah ada buah pertobatan tetapi belum matang. Dalam jangka waktu menanti kematangan inilah kita harus waspada. Kenapa? Sebab buah yang tidak matang inilah yang diincar oleh angin pengajaran permainan palsu manusia.
Wahyu 6:13
6:13 Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.

Menuju pada kematangan ini ada musuh besar yang harus kita hadapi.
Efesus 4:14
4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

Untuk mematangkan buah ini harus ada karakteristik yang harus kita tumbuh kembangkan. Kalau buah ini sudah matang maka akan dibawa ke lumbung. Untuk membuat buah itu matang maka dibutuhkan suatu karakter yang harus dibangun dalam diri kita yaitu membangun roh ketekunan. Jangan sampai kita tidak tekun. Kalau kita tidak tekun dalam pengajaran maka awas  angin pengajaran lain akan menghancurkan.
Yakobus 1:4
1:4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.

“Ketekunan memperoleh buah yang matang” berarti kematangan itu menjadi utuh/ sempurna.

Lukas 8:15
8:15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."

Untuk bisa matang butuh ketekunan. Jangan berkata sudah bertobat tetapi tidak ada ketekunan. Ketekunan ini dituntut oleh Tuhan, itulah yang membuat buah pertobatan kita menjadi matang.

Jangan sampai buah kita tidak matang sebab akan ditolak Tuhan. Apalagi kalau buah tidak matang lalu ada angin pengajaran palsu lalu saudara malah menyambut begitu saja. Sadar atau tidak sadar sasaran dari angin pengajaran palsu adalah buah pertobatan yang tidak matang dalam diri saudara yang mau dihancurkan. Apakah saudara rela, buah pertobatan sudah ada pada saudara kemudian membuka diri pada pengajaran palsu sehingga buah itu akhirnya gugur, padahal seharunya saudara tekun dalam pengajaran untuk mematangkan buah pertobatan.

Hasil dari buah yang matang adalah dibawa ke lumbung.
Lukas 3:17
3:17 Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."

Dalam ayat di atas ada dua suasana yang pertama/ yang matang akan dibawa ke lumbung berarti aman dalam persekutuan dengan Tuhan. Yang lain akan masuk dalam kesusahan yang besar untuk selama-lamanya. Mengapa harus ke sana? Karena tidak tekun. Kita tentu tidak mau bermuara pada api yang tidak terpadamkan tetapi biarlah kita ada pada lumbungnya Tuhan.

Tugas gembala untuk menjaga jemaat dari angin pengajaran asing.
Yesaya 32:1-2
32:1 Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan,
32:2 dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.

Gembala atau hamba Tuhan adalah tempat perteduhan dari angin dan perlindungan dari angin ribut. Gembala menjaga sidang jemaat supaya jangan dimasuki pengajaran lain. Kalau gembala ada pandangan seperti itu dan saudara dijaga serta dipelihara maka betapa indah kehidupan saudara. Itu sebabnya topang dan dukunglah hamba Tuhan seperti itu sebab dia pasang badang menghadapi angin pengajaran yang lain.

Salah satu angin yang mau masuk adalah Gnostik. Gnostik ini adalah gabungan dari aliran stoa dan epikuris yang digabungkan dengan injil. Gnostik inilah embrio dari teologia. Sekarang ini banyak sekali teologia antara lain teologia liberal, teologia prestisinasi dan yang paling dicinta adalah teologia kemakmuran. Teologia ini berbicara tentang kemakmuran yang sifatnya jasmani, berarti mengajar jemaat untuk binasa sebab yang disampaikan adalah yang jasmani, yang jasmani itu fana dan yang fana itu akan binasa.

Tekunilah pengajaran yang sehat, jangan kita gugur di tengah jalan dan tidak masuk ke dalam lumbungnya Tuhan. Masuk ke dalam lumbung berarti bersekutu dengan Tuhan Yesus.

Dengan adanya mata air yang membual, itu menciptakan batang sungai yang mengalir dari En-Gedi sampai ke En-Eglaim. Mata Tuhan ada memperhatikan batang sungai ini.
Kidung Agung 5:9
5:9 -- Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, hai jelita di antara wanita? Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, sehingga kausumpahi kami begini?

Putri Sion paham persis dengan Kekasihnya ini, tetapi putri Yerusalem tidak paham dan malah putri Yerusalem disumpahi. Saudara ada di kelompok yang mana, putri Sion atau putri Yerusalem. Putri Sion ini hubungannya dengan Mempelai Laki-laki Sorga begitu kuat, tetapi putri Yerusalem tidak ada. Kita harus mengambil sikap sekarang ini! Sion adalah bagian kecil dari Yerusalem, berarti putri Sion menunjuk pilihan. Banyak yang dipanggil sedikit yang dipilih. Kalau saudara paham siapa itu Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga maka saudara tergolong putri Sion.

Kidung Agung 5:10-12
5:10 -- Putih bersih dan merah cerah kekasihku, menyolok mata di antara selaksa orang.
5:11 Bagaikan emas, emas murni, kepalanya, rambutnya mengombak, hitam seperti gagak.
5:12 Matanya bagaikan merpati pada batang air, bermandi dalam susu, duduk pada kolam yang penuh.

Mata Tuhan melihat gerak gerik kita dan cara hidup kita kalau kita ada pada batang sungai dari En-Gedi sampai En-Eglaim. Dia serius terhadap batang sungai karena putri Sion ada di sana dan Tuhan memeliharanya. Pemeliharaan Tuhan terhadap kita tidak perlu kita ragukan. Mata Tuhan dari En-Gedi sampai ke En-Eglaim. Di sana ada para penangkap ikan, di sana ada yang menjemur pukat, dan itu Tuhan lihat. Tidak ada aktifitas dari En-Gedi sampai En-Eglaim yang tidak mendapat perhatian yang serius dari Tuhan.

En-Gedi artinya pancaran anak Domba. Tuhan Yesus adalah Anak Domba.
Yohanes 1:29
1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

En-Eglaim artinya pancaran anak Lembu. Lembu menunjuk korban Kristus yang membawa pada kesempurnaan.

Dari pancaran Anak Domba berarti dari dasar pertobatan, sampai pancaran anak lembu yaitu kesempurnaan, itulah ruas jalan sungai yang kita lewati dan di situlah mata Tuhan memperhatikan kita.
Ibrani 9:12-14,24
9:12 dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.
9:13 Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah,
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
9:24 Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.

Semua Tuhan Yesus lakukan untuk kepentingan kita.
Efesus 5:25,27
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya (En-Gedi)
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. (En-Eglaim)

Di antaranya ada ayat 26 di mana Tuhan memandikan dan menyucikan kita.
Efesus 5:26
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

Mata Tuhan Yesus tidak pernah terlelap memperhatikan kita. Apakah kita sekarang sudah menerima En-Gedi? Sejak kita bertobat. Apakah kita sudah sampai pada En-Eglaim, sudah sampai pada kesempurnaan? Jelas kita belum sampai ke sana, itu sebabnya kita harus mandi air Firman Allah.

Sadar atau tidak sadar iblis akan meniru. Iblis itu peniru yang paling ulung, itu sebabnya sadar atau tidak sadar jangan kita terlibat dengan tipuan iblis. Kalau kita cermati dapat kita ketahui mana yang asli dan mana tiruan.
Habakuk 1:14-17
1:14 Engkau menjadikan manusia itu seperti ikan di laut, seperti binatang-binatang melata yang tidak ada pemerintahnya?
1:15 Semuanya mereka ditariknya ke atas dengan kail, ditangkap dengan pukatnya dan dikumpulkan dengan payangnya; itulah sebabnya ia bersukaria dan bersorak-sorai.
1:16 Itulah sebabnya dipersembahkannya korban untuk pukatnya dan dibakarnya korban untuk payangnya; sebab oleh karena alat-alat itu pendapatannya mewah dan rezekinya berlimpah-limpah.
1:17 Sebab itukah ia selalu menghunus pedangnya dan membunuh bangsa-bangsa dengan tidak kenal belas kasihan?

Ada pelayan-pelayan lain di sini yang tampil dalam kondisi seperti ini. Pelayan-pelayan seperti ini merasa bahwa begitu dia ada hasil tangkapan maka dia mempersembahkan korban karena pukatnya bukan karena Tuhan! Begitu ada hasil tangkapan, begitu ada jiwa baru maka dia merasa itu dia punya. Orang ini tidak akan cintai damai sebab dia merasa keberhasilan itu dari dirinya.

Yehezkiel 47:10
47:10 Maka penangkap-penangkap ikan penuh sepanjang tepinya mulai dari En-Gedi sampai En-Eglaim; daerah itu menjadi penjemuran pukat dan di sungai itu ada berjenis-jenis ikan, seperti ikan-ikan di laut besar, sangat banyak.

Ada kemiripan yang harus kita waspaidai hari-hari terakhir ini. Kami hamba Tuhan harus memahami bahwa jemaat itu adalah Tuhan punya. Kami dipertanggung jawabkan untuk menjaga, memelihara dan mengarahkan jemaat untuk masuk dalam lumbung. Untuk masuk dalam lumbung jemaat itu harus matang dan untuk mempertahankan perjalanan sampai pada kematangan maka diajarkan tentang ketekunan dan hamba Tuhan itu harus pasang badan melihat angin pengajaran yang mau mengganggu kerohanian jemaat.

Ada mata air yang berbual-bual dan ada sungai yang mengalir. Sungai itu bermuara pada satu tempat berarti menjadi danau. Ini yang telah Tuhan janji kepada umat Israel. Secara lahiriah ini dinikmati oleh orang Israel tetapi secara rohani saudaralah yang menikmati.
Ulangan 8:7
8:7 Sebab TUHAN, Allahmu, membawa engkau masuk ke dalam negeri yang baik, suatu negeri dengan sungai, mata air dan danau, yang keluar dari lembah-lembah dan gunung-gunung;

Negeri itu dikawal oleh Tuhan. Kita ini ada mata air, ada sungai dan ada danau, mata Tuhan juga mengawal kita. Perjalanan kita dari En-Gedi sampai En-Eglaim dikawal oleh Tuhan. Pengawalan Tuhan tidak langsung saudara lihat tetapi lewat wujud hamba Tuhan yang Tuhan percaya, hamba Tuhan itu menyatakan isi hati Tuhan sekaligus mewanti-wanti kita terhadap hal yang membahayakan kita. Hamba Tuhan ini memasang badan untuk menjaga saudara.

Tuhan Memberkati.