20160831

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 31 Agustus 2016 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yeremia 2:1-7
2:1 Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya:
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.
2:3 Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya menjadi bersalah, malapetaka menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN.
2:4 Dengarlah firman TUHAN, hai kaum keturunan Yakub, hai segala kaum keluarga keturunan Israel.
2:5 Beginilah firman TUHAN: Apakah kecurangan yang didapati nenek moyangmu pada-Ku, sehingga mereka menjauh dari pada-Ku, mengikuti dewa kesia-siaan, sampai mereka menjadi sia-sia?
2:6 Dan mereka tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN, yang menuntun kita keluar dari tanah Mesir; yang memimpin kita di padang gurun, di tanah yang tandus dan yang lekak-lekuk, di tanah yang sangat kering dan gelap, di tanah yang tidak dilintasi orang dan yang tidak didiami manusia?
2:7 Aku telah membawa kamu ke tanah yang subur untuk menikmati buahnya dan segala yang baik dari padanya. Tetapi segera setelah kamu masuk, kamu menajiskan tanah-Ku; tanah milik-Ku telah kamu buat menjadi kekejian.

Ini adalah tantangan  yang dihadapi oleh Yeremia. Mau tidak mau Yeremia harus suarakan agar umat Israel itu dikembalikan perhatian atau pandangan mereka kepada yang semula berarti yang asli.

Yeremia adalah orang yang tidak pandai berbicara. Musa adalah orang yang tidak pandai berbicara. Paulus juga mengaku orang yang tidak pandai berkata-kata. Mereka inilah yang begitu nampak dan nyata menghadapi umat Tuhan. Rasul Paulus adalah rasul yang diangkat oleh Tuhan spesial untuk kita bangsa kafir.

Setelah Tuhan singgung status umat Israel adalah mempelaiNya, diperlihatkan pada awalnya umat Israel itu menghasilkan, artinya menyenangkan hati Tuhan. Buktinya ada pada ayat ketiga disebut “bagaikan buah bungaran”. Itu adalah hasil mula-mula. Jadi awalnya Israel ini sangat menyenangkan hati Tuhan.

Yeremia 2:3
2:3 Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya menjadi bersalah, malapetaka menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN.

Berarti dapat dinikmati, dapat di makan, ada persekutuan yang indah antara Israel sebagai mempelai wanita dan Tuhan sebagai Mempelai Pria. Ini yang Tuhan ingin kembalikan, agar Tuhan bersama umatNya ini kembali kepada pengalaman semula. Tuhan memperlihatkan atau menunjuk bagaimana peran Tuhan memberikan perlindungan kepada mereka. Ini adalah pernyataan Tuhan kepada orang Israel, siapapun yang coba merampas haknya Tuhan  mengambil buah bungaran, maka orang itu bersalah di hadapan Tuhan dan malapetaka akan menimpa mereka. Ini perlindungan Tuhan dalam status suami kepada Israel dalam status istri.

Alkitab memberikan gambaran bahwa gembala-gembala di dalam sidang jemaat itu bagaikan suami bayangan. Berarti tanggung jawab kami adalah melindungi umat Tuhan. Yang mendapatkan perlindungan di dalam pelayanan itu tentu ada hasil. Kalau hasilnya tidak menyenangkan maka pagar diangkat oleh Tuhan sehingga binatang hutan masuk mengerogoti tanaman itu.

Itu sebabnya kita harus mempertahankan buah bungaran (mula-mula). Bagaimana pelayanan dan kasih kita pada awal kita jumpa dengan Tuhan, Tuhan menikmati itu, seperti kita menyodorkan buah bungaran kepada Tuhan. Kalau Tuhan menikmati maka Tuhan akan menjadi pagar. Bukan hanya sebagai pagar biasa tetapi pagar api sekeliling kita. Tetapi bila buah itu tidak menyenangkan di lidah Tuhan maka apa boleh buat, pagar dicabut oleh Tuhan dan binatang buas menyerbu tanaman itu. Ini jangan terjadi pada diri kita.

Kita menghadapi suasana yang mengerikan di depan ini. Di mana-mana ada ancaman bom. Makanya kita butuh perlindungan. Untuk mendapatkan perlindungan adalah lewat Yeremia 2:3 tadi. Kita harus mengambil hikmahnya bahwa Tuhan ingin menikmati buah dari kita, Tuhan ingin menikmati pelayanan kita.

Untuk mengeluarkan buah yang baik perlu pembersihan.
Matius 12:35-37
12:35 Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.
12:36 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.
12:37 Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."

Hati itu pohonnya dan mulut itu buahnya. Kalau yang keluar dari mulut kita yang tidak elok maka itu Tuhan rasakan kemudian Tuhan muntahkan. Kalau yang keluar itu nikmat dan menyenangkan di lidahnya Tuhan maka ditelan. Kalau ditelan dalam arti diterima berarti kita masuk dalam perlindungan Tuhan. Apapun terjadi di dunia fana ini, kalau kita bisa menghasilkan buah yang lezat sehingga kita ditelan oleh Tuhan maka kita masuk dalam pribadi Tuhan dan kita terlindung di dalam Allah bersama Kristus.
Kolose 3:3
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.

Tetapi bagaimana kalau ucapan-ucapan kita yang adalah gambaran hati kita menghasilkan buah yang tidak nikmat bagi Tuhan.

Tuhan menemukan nenek moyang orang Israel di padang gurun dan Tuhan mengambil lalu menanam kemudian menghasilkan buah bungaran yang lezat bagi Tuhan. Tetapi di zaman nabi Yeremia mereka sudah berubah. Begitu juga di zaman Tuhan Yesus dan zaman rasul-rasul. Sekarang Tuhan peringatkan lagi kepada kita supaya kembali seperti semula.

Bila bahasa kita adalah buah yang tidak enak dilidahnya Tuhan maka minta kepada Tuhan agar kita dibersihkan. Yeremia yang diutus oleh Tuhan untuk membersihkan. Bukan tanpa resiko ketika Yeremia berjalan untuk membersihkan lewat Firman Tuhan yang telah dia terima. Sedangkan saudaranya sendiri membenci dia. Di depan Yeremia mereka bersikap manis, tetapi Tuhan berkata “jangan percaya kepada saudara-saudaramu, mereka bermulut manis”. Terhadap teman-teman sebangsanya juga Tuhan katakan “waspada! Sebab mereka berhimpun untuk menangkap apa yang engkau sampaikan, lalu mereka akan menyerang engkau”.
Yeremia 18:18

Kalau kami hamba Tuhan bertahan itu kemurahan Tuhan sebab tantangan yang kami hadapi tidak ringan. Adalah tugas kami hamba Tuhan sebagai suami bayangan bagi jemaat untuk membersihkan sekaligus melindungi sidang jemaat dari sepak terjangnya angin puting beliung yang menerpa perjalanan saudara.
Yesaya 32:1-2
32:1 Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan,
32:2 dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.

Kalau Tuhan berkata orang yang mengganggu buah itu akan dibinasakan, demikian juga kami hamba Tuhan sebagai suami bayangan harus melindungi umat Tuhan supaya umat Tuhan siap untuk diperhadapkan dengan Suami sesungguhnya (Yesus) ketika Dia datang pada kali yang kedua.

Sekalipun tanah itu gersang tetapi bila disirami air maka tanah itu bisa ditumbuhi dan menjadi subur. Kalau ada serbuan pasir yang diterbangkan oleh angin maka ada batu sebagai tempat berlindung.  Bagaimana iman bisa sempurna kalau diganggu oleh angin tidak sopan. Angin tidak sopan ini membuat kembung perut kemudian kita mual.
Efesus 4:14
4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

Di dalam sidang jemaat kami hamba Tuhan bagaikan suami bayangan, kami harus bisa memantau dan mendeteksi jemaat siapa yang sudah kemasukan angin pengajaran palsu, kami bertanggung jawab. Kami harus meneladani Tuhan, formulanya kami harus selalu mengingatkan bagaimana awalnya kita jumpa dengan Tuhan.

Yeremia dipakai oleh Tuhan untuk mengingatkan. Yang diingatkan ini sudah melampaui waktu ratusan tahun yang lampau.
1.      Yeremia 2:4
2:4 Dengarlah firman TUHAN, hai kaum keturunan Yakub, hai segala kaum keluarga keturunan Israel.

Ini bukan sekedar disampaikan, ini disampaikan supaya mereka mengenal masa lampau nenek moyang mereka yaitu Yakub. Bicara Yakub itu berbicara kesulungan. Sebenarnya keturunan Yakub ini tidak ada hak apa-apa tentang kesulungan sebab itu miliknya Esau. Yakub berjuang untuk mendapatkan hak kesulungan yang dinikmati oleh keturunannya. Jadi orang Israel menikmati hasil perjuangan Yakub dahulu. Tidak ringan untuk mendapatkan hak sulung sehingga keturunannya kecipratan hal ini. Sesungguhnya hak kesulungan itu miliknya Esau tetapi karena Esau meringankan maka Yakub yang mendapatkan.

Kalau kita mengenang hak sulung, berkat sulung ini, kita sebenarnya tidak ada hak apa-apa. Keturunan Yakub ini bisa menerima hak kesulungan sebab Yakub telah membayar. Kita bisa menerima berkat sulung karena Tuhan Yesus sudah membayar dan diberikan kepada kita dengan cuma-cuma. Keturunan Yakub tinggal menerima jadi, yang bergumul adalah Yakub. Kita tinggal menerima jadi, yang bergumul adalah Tuhan Yesus.

Makanya mari kita kenang kembali, kita menerima hak dan berkat sulung sehingga bisa ada dalam perhimpunan anak-anak sulung yaitu Yerusalem Sorgawi karena ada yang membayar. Kalau kita mengingat ini maka kita bisa mengatakan bahwa kita berutang nyawa, berutang budi yang sangat besar kepada Tuhan.

Yakobus 1:16
1:16 Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat!

Diawali peringatan “jangan sesat” karena ada angin pengajaran palsu yang membuat kita tersesat.
Yakobus 1:17-18
1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.

Kita ini dijadikan oleh Firman kebenaran. Ketika Tuhan Yesus di pengadilan Pilatus, Dia bicara kebenaran. Pilatus bingung “apakah kebenaran itu?” padahal Dia menunjuk PribadiNya sendiri.

Kita bisa menjadi anak sulung, menerima berkat sulung sehingga kita memiliki hak untuk berhimpun dengan anak-anak sulung di Yerusalem Sorgawi oleh karena ada Yang sudah membayar harganya. Olehnya ini ulang berulang diingatkan agar kita memandang belas kasihan Tuhan yang tertuju kepada kita bangsa kafir. Mengapa kita tidak menghargai. Seharusnya kita berkata “saya berutang banyak kepada Engkau. Apapun akan saya lakukan demi Engkau yang telah membayar harga”.

Ibrani 12:22-23
12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
12:23 dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,

Jadi Yerusalem Sorgawi itu adalah himpunan anak-anak sulung dan malaikat-malaikat Tuhan. Apakah hal ini saudara nikmati di hari-hari terakhir ini? Kalau berada di sana maka tidak ada lagi yang mengganggu gugat kita di situ sebab kita sudah dipagari. Bukan hanya pagar berduri tetapi pagar berapi. Apalagi yang kurang.
Zakharia 2:5
2:5 Dan Aku sendiri, demikianlah firman TUHAN, akan menjadi tembok berapi baginya di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya."

Tuhan berbicara kepada orang Israel zaman Yeremia “dengarkanlah Firman Tuhan hai kaum keturunan Yakub”. Yakub bisa merebut hak kesulungan karena ada yang memprakarsai itulah ibunya yaitu Ribka. Ribka menyuruh Yakub mengambil dua anak kambing dari antara ternak gembalaannya dan Ribka yang mengelola lalu dia menyuruh Yakub membawa kepada bapanya. Awalnya Yakub tidak mau sebab berpikir akan diketahui oleh papanya dan kutuk yang dia terima. Tetapi Ribka berkata “nanti aku bertanggung jawab” dan dia yang mengatur semuanya. Ini adalah ibu yang luar biasa yang bertanggung jawab. Ini gambaran gembala yang adalah ibu dalam sidang jemaat.
I Tesalonika 2:7,11
2:7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.
2:11 Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang,

Kenapa ibunya berani bertindak seperti itu? Karena mamanya tahu bahwa anaknya yang sulung yaitu Esau sudah menjual hak kesulungannya kepada Yakub. Jadi Yakub ini sudah memenuhi empat hal:
1.      Hak sulung sudah dia penuhi dengan dia membayar harganya kepada Esau.
2.      Pakaian Esau dipakaikan kepadanya, berarti pakaian sulung ada padanya.
3.      Makanan sulung ada padanya dan dia sajikan kepada Ishak papanya.
4.      Tanda kesulungan ada padanya. Karena Esau anak sulung badannya berbulu maka tangan dan leher Yakub sudah dibungkus dengan kulit kambing, itu adalah tanda kesulungan.

Jadi hak kesulungan itu dibayar mahal oleh Yakub. Terlambat 1 menit saja habislah dia. Untung dia memanfaatkan waktu dengan dibantu oleh ibunya.
Kejadian 27:30
27:30 Setelah Ishak selesai memberkati Yakub, dan baru saja Yakub keluar meninggalkan Ishak, ayahnya, pulanglah Esau, kakaknya, dari berburu.

Walaupun Yakub memiliki 4 hal tadi tetapi kalau Tuhan tidak bersama dengan dia, dapat saudara bayangkan bagaimana nasibnya Yakub apa yang terjadi padanya. Kalau ketika Yakub berlutut diberkati oleh Ishak lalu muncul Esau maka habislah dia. Bagi kita umat Tuhan sekarang waktu sudah semakin singkat, jangan kita buang-buang waktu lagi. Esau sudah mau datang. Esau di sini adalah gambaran antikristus.

Biarlah kita selalu ingat bahwa kita mendapatkan hak dan berkat sulung karena ada yang bayar harga yaitu Tuhan Yesus. Sebabnya kita sudah harus mengupayakan. Kalau kita tahu bahwa kita belum bisa menyodorkan buah yang sesuai lidahnya Tuhan maka segeralah berubah, jangan tunda-tunda waktu sebab sekarang ini sudah bergerak pasukannya Esau. Gerakan antikristus mulai terasa hari-hari terakhir ini. Hal ini sudah ditunjukkan di depan mata kita, tetapi kita masih belum mampu menampilkan buah bungaran.

Buah bungaran itu adalah miliknya Tuhan.
Keluaran 34:26a
34:26 Yang terbaik dari buah bungaran hasil tanahmu haruslah kaubawa ke dalam rumah TUHAN, Allahmu.

Di dalam kalangan Israel sendiri, makin diperkecil lagi oleh Tuhan yang menjadi miliknya Tuhan adalah suku Lewi. Ini pelajaran bagi kita, ternyata orang-orang yang memiliki hak dan berkat sulung ini adalah orang-orang yang dilibatkan dalam pelayanan dan yang mereka tangani adalah alat-alat kesucian Tuhan.
Bilangan 3:11-13
3:11 TUHAN berfirman kepada Musa:
3:12 "Sesungguhnya, Aku mengambil orang Lewi dari antara orang Israel ganti semua anak sulung mereka, yang terdahulu lahir dari kandungan, supaya orang Lewi menjadi kepunyaan-Ku,
3:13 sebab Akulah yang punya semua anak sulung. Pada waktu Aku membunuh semua anak sulung di tanah Mesir, maka Aku menguduskan bagi-Ku semua anak sulung yang ada pada orang Israel, baik dari manusia maupun dari hewan; semuanya itu kepunyaan-Ku; Akulah TUHAN."

Jadi buah sulung dan anak sulung itu kepunyaannya Tuhan. Orang Lewi ini spesial diambil oleh Tuhan untuk melayani perkakas-perkakas kudus. Ini dikaitkan dengan Tuhan membunuh anak-anak sulung Mesir. Kalau sekarang ini kita telah diangkat menjadi anak sulung yang memiliki hak dan berkat sulung lalu kita mengabaikan tujuan dari panggilan ini maka akan senasib dengan anak sulung Mesir yang dibunuh Tuhan. Jangan sampai hal ini terjadi.

Jadi orang yang memiliki pakaian sulung, makanan sulung, tanda sulung dan hak sulung, dia buktikan dengan terlibat dalam pelayanan. Tidak peduli di mata manusia itu pelayanan kecil atau besar, kita harus terlibat dalam pelayanan, itu tanda dia adalah anak sulung. Makanya Tuhan memberikan talenta sesuai kemampuan, ada yang satu, ada yang dua, ada yang lima. Tetapi semua tujuannya supaya dikerjakan, artinya ada pelayanan. Jangan sudah kecil kemudian tidak mau lagi dikerjakan.

Esau menggambarkan gerakan iblis atau setan, dia adalah musuh dari orang yang memiliki hak dan berkat sulung. Hanya orang yang sehat rohaninya yang tahu bahwa iblis itu adalah musuh. Dengan catatan dia pasti akan melawan setan. Setan artinya menentang, melawan. Olehnya itu kita harus konfrontir dengan dia, kita harus melawan dia! Kalau kita tidak mau melawan iblis yang selalu mengejar anak-anak sulung, yang mengejar hak dan berkat sulung yang kita miliki, maka nanti iblis akan memakai kehidupan itu melawan kebenaran (Yesus).

Mengapa iblis menentang atau melawan kita? Sebab dalam dirimu dan diriku ada hak dan berkat sulung. Kalau tidak mau melawan iblis, akhirnya kehidupan itu akan terlibat dalam persahabatan dengan iblis dan iblis akan memakai kehidupan itu untuk melawan kebenaran. Artinya dia akan memakai kehidupan itu untuk melawan rencana Allah. Ini jangan terjadi dalam diri saudara dan diri saya. Jangan kita melawan rencana Allah.

Contohnya yang mau melawan rencana Allah adalah Petrus. Petrus disebutkan oleh Tuhan “iblis” karena Petrus melawan rencana Allah ketika Tuhan Yesus menceritakan tujuanNya ke Yerusalem.
Matius 16:23
16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Untung Petrus tidak berbalik kanan dan meninggalkan Tuhan Yesus, untung dia tidak tersinggung. Petrus menerima dan dia berubah. Akhirnya dia menikmati kemuliaan Tuhan di atas gunung yang menggambarkan kemuliaan Tuhan yang akan datang kedua kali. Hal itu dia tulis kembali:
II Petrus 1:16-19
1:16 Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
1:17 Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
1:18 Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

Karena Petrus yang tadinya Tuhan sebut “setan” ini mau berubah, maka dia diangkat menjadi gembala. Kalau dia mengamuk saat dibilangi setan maka Tuhan tidak akan mengangkat dia menjadi gembala dan Tuhan tidak akan izinkan dia melihat kemuliaan Tuhan di atas gunung. Walaupun dia disebut iblis, tetapi karena berubah sikap dan menerima itu karena kebodohannya maka akhirnya dia menjadi saksi mata kemuliaan Tuhan di atas gunung yang bernubuat kemuliaan Tuhan Yesus pada kedatanganNya pada kali yang kedua dan selanjutnya dia diangkat menjadi gembala bagi sidang jemaat di pusat ibadah yaitu di Yerusalem. Petrus berubah dan terjadilah pengampunan dan pemulihan dari Tuhan.

Awalnya Petrus bicara seenak perutnya ketika melarang Tuhan Yesus ke Yerusalem untuk menderita. Petrus menyadari ini, dia diam seribu kata, dalam arti dia menerima teguran. Akhirnya dia diangkat menjadi malaikat sidang jemaat di Yerusalem. Walaupun akhirnya kaki dian yang ada di Yerusalem bergeser ke Antiokhia. Tetapi tidak bertahan lama di Antiokhia, kaki dian itu beralih ke Efesus. Namun sayang Efesus tidak bisa mempertahankan. Ini pelajaran bagiku, jangan sampai Tuhan mempercayakan kaki dian yaitu terang dalam sidang jemaat tetapi Tuhan alihkan kepada orang lain dan kembali ke Yerusalem.

Sekarang ini kaki dian ada di tengah-tengah bangsa kafir. Biarlah kita bagaikan kaki dian yang terang benderang karena dilayani terus oleh Tuhan Yesus sebagai Imam Besar. Kaki dian adalah tempat Tuhan Yesus beraktivitas. Kalau ada kaki dian yang terang benderang maka itu tanda di situ ada Tuhan Yesus dan itu berarti hak sulung ada di situ. Ini adalah hal yang harus kita pertahankan. Kalau mungkin telingamu sakit disabet oleh pedang Firman, terima saja.
Di dalam Alkitab ada orang yang sudah percaya Tuhan Yesus tetapi berpihak kepada iblis. Jadi sudah anak sulung, sudah bersama Yesus tetapi kenapa bisa kembali menjadi alatnya iblis.
Kisah Para Rasul 13:9-12
13:9 Tetapi Saulus, juga disebut Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap dia,
13:10 dan berkata: "Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti membelokkan Jalan Tuhan yang lurus itu?
13:11 Sekarang, lihatlah, tangan Tuhan datang menimpa engkau, dan engkau menjadi buta, beberapa hari lamanya engkau tidak dapat melihat matahari." Dan seketika itu juga orang itu merasa diliputi kabut dan gelap, dan sambil meraba-raba ia harus mencari orang untuk menuntun dia.
13:12 Melihat apa yang telah terjadi itu, percayalah gubernur itu; ia takjub oleh ajaran Tuhan.

Kalau menjadi anak iblis maka dia menjadi penentang kebenaran. Padahal kita diangkat menjadi anak sulung untuk melawan iblis.

Akhirnya Elimas ini menjadi buta beberapa saat. Buta di sini berarti tanda dia tidak mengerti kebenaran Allah. Akhirnya gubernur di Sirpus itu percaya kepda Tuhan Yesus bukan karena melihat mujizat tetapi karena pengajaran.

2.      Yeremia 2:4
2:4 Dengarlah firman TUHAN, hai kaum keturunan Yakub, hai segala kaum keluarga keturunan Israel.

Dalam keadaan prima saja Yakub sudah dihantui ketakutan berhadapan dengan Esau. Apalagi ketika di tepi sungai Yabok pangkal pahanya sudah diputar oleh Tuhan sehingga dia berjalan terseok-seok. Walaupun kakinya sudah dipelintir oleh Tuhan, dia menang.

Artinya dengan menyebut kaum keluarga keturunan Israel, Tuhan mengingatkan kepada mereka bagaimana kehidupan Yakub itu benar-benar bersandar penuh kepada Tuhan dan tidak bersandar pada kekuatannya. Jadi keturunan Israel ini diingatkan oleh Tuhan “dulu kamu adalah kehidupan yang bersandar kepadaKu” tetapi sekarang bagaimana.

Itu juga yang diingatkan Tuhan kepada kita agar kita bersandar penuh kepada Tuhan, jangan bersandar pada pohon cengkehmu, itu dicela Tuhan. Lebih sial lagi kalau mendewakan kekuatan kita. Kalau mendewakan kekuatan kita maka Tuhan mencela kita. Tetapi apapun fasilitas yang telah Tuhan berikan kepada kita, tetap kita bersandar kepada Tuhan. Biarpun kita memiliki fasilitas tetapi kalau Tuhan tidak kita jadikan andalan maka tetap tidak akan berhasil.

Habakuk 1:11,7
1:11 Maka berlarilah mereka, seperti angin dan bergerak terus; demikianlah mereka bersalah dengan mendewakan kekuatannya.
1:7 Bangsa itu dahsyat dan menakutkan; keadilannya dan keluhurannya berasal dari padanya sendiri.

Memang mereka kelihatan jago dan hebat tetapi mereka bersandar pada kekuatannya. Kalau kita bersandar kepada kekuatan kita tanpa bersandar kepada Tuhan maka nantinya akan berhadapan dengan Babel yang menunjuk kekuatan gereja palsu yang dikawal oleh antikrist. Kalau kita bersandar kepada Tuhan maka Tuhan akan mengalahkan mereka dan kita dilindungi. Oleh sebabnya keturunan Israel diajar di sini, sekarang kita yang diajar untuk bersandar kepada Tuhan.

Apapun kesanggupan saudara, apapun kemampuan saudara, apapun fasilitas yang Tuhan berikan, katakan kepada Tuhan “Tuhan saya tidak bersandar pada itu, saya bersandar kepada Tuhan” maka fasilitas yang Tuhan beri akan bermanfaat bagi Tuhan.

Amsal 3:5
3:5 Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

Jadi nama yang dikaruniakan oleh Tuhan yaitu Israel itu adalah tanda dia bersandar penuh kepada Tuhan sehingga dia menang. Kemenangan hanya diraih bila kita bersandar kepada Tuhan.

Kita sekarang berperang melawan roh antikristus. Yang menang adalah orang yang dipanggil, dipilih dan setia. Jangan hanya menjadi orang Kristen yang dipanggil tetapi bawalah dirmu untuk dipilih. Dipilih ini berarti masuk dalam penggembalaan. Setelah itu kita harus setia maka kita pasti menang.
Wahyu 17:14
17:14 Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."

Tuhan sudah beri jaminan, orang yang bersandar kepadaNya bukan hanya menang tetapi lebih dari pemenang.
Roma 8:37
8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

Kalau kita ukur dengan pesta bangsa Israel, kita sudah ada pada hari-hari terakhir pesta grafirat/ pesta pendamaian. Dalam pesta grafirat inilah kita diajar oleh Tuhan untuk mematikan semua keinginan daging. Itu sebabnya kita harus berpuasa yang dalam bahasa gerikanya adalah nistio. Artinya kita harus berpantang, barang siapa yang tidak berpantang pasti dibunuh oleh Tuhan. Kita harus berpantang dari persoalan-persoalan yang tidak berkenan kepada Tuhan/ keinginan daging.

Kalau kita tidak melihat Dia yang sudah membayar hak sulung kita maka kita bukannya menang tetapi kalah dan akan dihukum bersama dengan iblis, antikristus dan nabi palsu di dalam api neraka.

Dalam Yeremia pasal 2 ayat 5, Tuhan berbicara lebih keras lagi ketika melihat kekasihnya tega meninggalkanNya padahal sudah diberikan hak sulung, sudah dibawa menjadi pemenang, sudah dijaga dengan pagar berapi.
Yeremia 2:5
2:5 Beginilah firman TUHAN: Apakah kecurangan yang didapati nenek moyangmu pada-Ku, sehingga mereka menjauh dari pada-Ku, mengikuti dewa kesia-siaan, sampai mereka menjadi sia-sia?

Kalimat mengikuti dewa kesia-siaan ini pernah disebutkan oleh Yunus dan sebenarnya itu dia tujukan pada dirinya sendiri. Yunus yang berpegang pada berhala kesia-sian akhirnya dibuang ke laut dan seharga sampah. Yunus yang meninggalkan Tuhan yang menyuruhnya ke Niniwe. Dia pergi ke Tarsis karena itu kota dagang yang besar, dari pada dia pergi ke Niniwe yang tidak menjanjikan apa-apa.
Yunus 2:8
2:8 Mereka yang berpegang teguh pada berhala kesia-siaan, merekalah yang meninggalkan Dia, yang mengasihi mereka dengan setia.

Padahal Tuhan Yesus kekasih kita yang setia. Dia perlihatkan ketika kita tampil seperti buah bungaran dan Dia melindungi. Tuhan perlihatkan kepada keturunan Yakub bagaimana nenek moyangnya berjuang sehingga mereka memiliki berkat sulung. Tuhan perlihatkan mereka memiliki kemenangan karena nenek moyangnya bersandar kepada Tuhan. Kenapa mereka tega meninggalkan Tuhan yang mengasihi dan mencintai mereka.

Karena Yunus meninggalkan panggilan Sorgawi maka dia menjadi seharga sampah dan dia dibuang ke laut.

Jangan kita ditipu oleh berhala, oleh kekerasan hati dan oleh keserakahan. Dia kekasihmu dan kekasihku, dengan setia Dia mengasihi kita. Sekalipun seperti Petrus sudah Tuhan sebut “iblis” tetapi ketika dia bertobat, Tuhan akhirnya mengangkat dia menjadi gembala.

Ini adalah gambaran kesetiaan Tuhan mengasih kita. Masakan kita tidak setia kepada Tuhan. Mengapa kita melayani Tuhan dengan asal, dengan semberono, melayani Tuhan dengan selera kita dan tidak mau menyenangkan lidahnya Tuhan. Biarlah pelayanan apapun yang kita lakukan, semua itu kita kerjakan seperti buah yang menyenangkan selera Tuhan sehingga bila antikristus datang kita akan dilindungi oleh Tuhan.
Layanilah Tuhan yang setia mengasihimu. Hamba Tuhan, seberapapun jiwa yang Tuhan percayakan, layanilah Tuhan dengan setia. Kita hamba Tuhan tampil di sana sebagai suami bayangan bagi sidang jemaat, bawalah mereka kepada Suami yang sesungguhnya yang mengasihi kita dengan setia.

Tuhan memberkati.

20160828

Kebaktian Umum, Minggu 28 Agustus 2016 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Wahyu 1:7-8
1:7 Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
1:8 "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."

Disebutkan oleh Firman bahwa Tuhan datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia. Mata yang akan melihat Dia adalah mata yang sejak dari sekarang ini dikuasai oleh Firman. Mata yang buta oleh karena dunia ini yaitu ilah akhir zaman, mata itu tidak akan melihat kemuliaan Tuhan. Mata yang dikuasai oleh Tuhan, itulah yang akan melihat kemuliaan Tuhan dan dia sendiri akan berada dalam kemuliaan bersama dengan Tuhan. Olehnya itu biarlah mata kita dikuasai oleh Firman.

Kita lihat kembali mengapa Yesus ada di atas awan-awan. Berbicara awan menunjukkan dua hal:
1.      Pekerjaan Roh Kudus
2.      Pribadi hamba-hamba Tuhan.

Poin kedua ini yang Tuhan ingin sampaikan lebih banyak, karena oleh pelayanan hamba-hamba Tuhan maka umat yang memperhatikannya memberi matanya dikuasai oleh Firman Allah. Awan yang menunjukkan pelayan Tuhan ini juga dibagi dua:
1.      Awan yang mengandung air
2.      Awan yang tidak mengandung air
Yudas 1:12
1:12 Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali.

Awan tidak mengandung air ini juga pelayan Tuhan tetapi menyimpang.
Yudas 1:11
1:11 Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.

Bila membaca ayat di atas disebutkan tentang Kain yang juga beribadah. Ada juga Korah yang dari suku Lewi, mereka ikut memanggul perkakas rumah Tuhan. Ada juga Bileam yang adalah nabi asli tetapi palsu. Mengapa disebut asli? Karena menyampaikan Firman Tuhan yang benar. Mengapa disebut palsu? Sebab motivasi pelayanannya salah. Jadi ketika saya melayani tetapi motivasi pelayanan saya adalah demi upah maka saya adalah awan yang tidak berair.

Awan yang tidak berair seringkali terlihat ke sana ke mari karena dia ditiup oleh angin pengajaran palsu. Awan tidak berair ini seringkali busung dada alias sombong, dia menyombongkan sesuatu yang tidak diberikan kepadanya.
Amsal 25:14
25:14 Awan dan angin tanpa hujan, demikianlah orang yang menyombongkan diri dengan hadiah yang tidak pernah diberikannya.

Amsal 25:14 (Terjemahan Lama)
25:14 Seperti awan-awan dan angin yang tiada mengandungkan hujan setitik, demikianlah hal orang yang memegahkan dirinya dari sebab pemberian yang tiada pernah diberikannya.

Jadi ini adalah pelayan Tuhan yang tidak ada air sebab dia tidak bersekutu dengan Si Pemberi. Itu sebabnya kita harus selalu ada persekutuan yang erat dengan pribadi Tuhan yang suka memberi.

Awan harus ada air dan harus ada yang mengisi awan itu dengan air. Kita lihat akhirnya nanti bukan lagi air yang menjadi isi awan tetapi langsung Yesus yang ada di atas awan itu.
Ayub 37:11
37:11 Awan pun dimuati-Nya dengan air, dan awan memencarkan kilat-Nya,

Yang memberi air pada awan ini adalah Tuhan. Jadi berawal dari kami hamba Tuhan agar ada persekutuan dengan Si Pemberi. Si Pemberi itu sudah siap dengan kitab yang terbuka di tangan kananNya berarti siap memberi. Kalau kita siap menerima berarti kita harus bersekutu dengan Si Pemberi supaya kita memiliki hujan. Hujan atau air itu berbicara Firman pengajaran.
Ulangan 32:2
32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

Jangan sampai kita berada di dalam gereja tetapi tidak pernah mendapat siraman air. Jangan juga seakan-akan ada air padahal tidak ada persekutuan dengan Si Pemberi.
Jangan kita main-main dengan Tuhan di hari-hari terakhir ini. Jangan juga kita berprinsip “di mana saja saya beribadah yang penting beribadah”, jangan sampai yang berdiri di sana nabi aspal, asli tapi palsu seperti Bileam.

Ketika utusan Balak datang mengajak Bileam supaya mengutuk bangsa Israel, pada malam harinya Tuhan datang dan berkata “jangan engkau pergi dan jangan mengutuki bangsa itu sebab mereka adalah bangsa yang telah Aku berkati”. Ketika paginya hanya kata-kata pertama yang dia sampaikan yaitu Tuhan tidak mengizinkan dia pergi, dua hal yang terakhir tidak dia sampaikan.

Setelah itu utusan yang pertama itu kembali dan menyampaikan kepada Balak tetapi Balak yang disusupi iblis ini lebih licik lagi. Dia mengirim utusan yang lebih terhormat dari utusan pertama dengan membawa hadiah yang lebih banyak. Ini membuat Bileam tertarik dan kembali bertanya kepada Tuhan padahal sebelumnya Tuhan sudah melarang dia pergi. Akhirnya Tuhan menyuruhnya pergi dengan tidak ikhlas, itu sebabnya di tengah jalan kakinya dihimpit oleh keledai.

Inilah pelayan-pelayan yang tidak mendapatkan pemberian karena tidak ada persekutuan dengan Mezbah, atau tidak ada persekutuan harmonis dengan Tuhan. Hamba Tuhan harus berangkat dengan muatan air yaitu Firman pengajaran. Saya ngeri kalau saya tidak ada muatan air, saya pergi ke sana ke mari tetapi tanpa muatan Firman pengajaran. Jangan berbangga dengan pemberian yang tidak pernah dia berikan, alias tidak dibukakan rahasia Firman.

Jangan sampai saudara ada dalam pelayanan awan yang tidak dimuati dengan air. Kalau awan tidak dimuati air yang melayani makanya umat Tuhan yang gersang tetap gersang, yang kering tetap kering. Akhirnya tanah itu tambah menganga dan orang bisa terperosok di dalamnya. Tanah menganga berarti tidak ada persekutuan dalam jemaat dan di dalam nikah. Kalau dalam nikah masih seperti gersang, seperti tanah yang kering dan makin menganga, hubungan suami isteri makin menjauh, itu bukan lagi salahku sebagai gembala tetapi salah orang itu sendiri.

Mengapa awan yang mengandung air ini diiringi dengan petir? Petir ini ada dua hal yang harus dia kerjakan. Untuk bumi dia tampil sebagai pentung. Tetapi untuk umat Tuhan dia menyatakan kasih setianya Tuhan. Bagi yang tidak serius menerima hujan yaitu Firman pengajaran maka dia tampil sebagai pentung. Bagi yang serius maka dia tampil membawa kasih karunia Tuhan.

Ayub 37:11-12
37:11 Awan pun dimuati-Nya dengan air, dan awan memencarkan kilat-Nya,
37:12 lalu kilat-Nya menyambar-nyambar ke seluruh penjuru menurut pimpinan-Nya untuk melakukan di permukaan bumi segala yang diperintahkan-Nya.

Pemberitaan Firman sekarang bagaikan kilat menyebar dengan sangat cepat. Ini pertanda Tuhan segera akan datang. Jangan kita bermain-main! Kilat ini kaitannya dengan kedatangan Tuhan.
Matius 24:27
24:27 Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.

Dalam peta penginjilan Pdt. Billy Graham, sebelah timur adalah Papua dan di Papualah Pdt. Van Gesel menyelesaikan ilham Tuhan tentang Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel. Jangan sampai kita orang yang ada di timur ini tidak bisa melihat kilat yang memancar ini. Oleh sebab itu perhatikan dari sekarang penampilan Tuhan di atas awan pada kedatangannya pada kali yang kedua dengan mulai memperhatikan awan yang diisi Tuhan dengan air (hamba Tuhan yang dipercayakan Firman Pengajaran).

Ayub 37:13
37:13 Ia membuatnya mencapai tujuannya, baik untuk menjadi pentung bagi isi bumi-Nya maupun untuk menyatakan kasih setia.

Jangan coba menghalangi rencana Tuhan. Kehidupan yang menghambat akan dilindas oleh Tuhan.

Yesaya 55:10-11
55:10 Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,
55:11 demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

Kita lihat Tuhan bekerja tidak mungkin gagal tetapi pasti mendatangkan hasil. Hasil yang negatif adalah penduduk dunia kena pentung/ hajaran Tuhan dan yang positif umat Tuhan dilayani Tuhan dengan kasih setia. Jadi sebelum kita memandang Tuhan Yesus di awan-awan mari kita memandang Tuhan Yesus atau Firman yang bagaikan hujan yang akan turun. Izinkan mata saudara ditangkap oleh Tuhan, izinkan bunyi kilat itu menangkap telinga saudara. Tuhan sekarang bekerja dengan cepat.

Kalau menjelang kedatangan Tuhan kedua kali Dia bekerja dengan cepat, jangan kita berlambat-lambatan. Kalau mau datang beribadah siapkanlah dirimu supaya pada waktu ibadah sudah ada berada di sini sebab Tuhan bekerja serba cepat. Hargai waktu yang Tuhan berikan, jangan kita santai-santai. Manfaatkan kesempatan ini untuk Tuhan karena Tuhan bekerja serba cepat. Kalau kita lalai maka kita tertinggal. Tidak bisa kita mengejar kalau bukan karena kekuatan Tuhan.
Penuaian akhir ini bukan berarti membawa jiwa banyak-banyak tetapi penuaian mendewasakan untuk dibawa ke lumbungnya Tuhan berarti masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus. Penuaian besar-besaran ini artinya penyatuan Tubuh Kristus yang diterima oleh Yesus dan dipelihara oleh Tuhan. Ini tidak lepas dengan pekerjaan Tuhan Yesus dengan awan (hamba Tuhan).
Wahyu 14:14-16
14:14 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya.
14:15 Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak."
14:16 Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumi pun dituailah.

Dia yang duduk di atas takhta ini terlihat seperti dikomando oleh malaikat yang keluar dari Bait Suci. Di sini kita melihat kerja sama Tuhan dengan hambaNya. Kalau Tuhan mau memakai hambaNya dan hamba Tuhan mau berserah sungguh-sungguh kepada Tuhan maka Tuhan akan berkerja sama dengannya dengan luar biasa untuk menghimpun umat Tuhan.

Penuaian kedua ini yang mengerikan.
Wahyu 14:17-18
14:17 Dan seorang malaikat lain keluar dari Bait Suci yang di sorga; juga padanya ada sebilah sabit tajam.
14:18 Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah; ia berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya: "Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, karena buahnya sudah masak."

Ditunjukkan mezbah, artinya penuaian kedua ini terjadi pada kehidupan yang tidak menghargai ibadah dan tidak menghargai Korban Kristus. Selanjutnya dikatakan memotong buah pohon anggur, berarti ini menunjuk kehidupan yang tidak menghargai nikah.

Wahyu 14:19-20
14:19 Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah.
14:20 Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan jauhnya dua ratus mil.

Di sisi lain ada kegembiraan dan sukacita tetapi di sisi lain ada kengerian. Dua suasana yang bertolak belakang, ada sukacita besar dan ada kengerian, ada sorga dan ada neraka. Kalau sekarang ini kita tidak menghargai kehadiran Firman di atas awan, artinya hamba Tuhan yang membawa air hujan Firman pengajaran, maka kita tidak akan bisa memandang Dia duduk di atas awan-awan yang permai. Kalau tidak berada di sana memandang Tuhan yang duduk di atas awan berarti orang itu berada dalam tuaian yang mengerikan dalam Wahyu 14:17-20. Dijauhkan Tuhan itu jangan sampai terjadi pada diri saudara. Biarlah kita ada dalam tuaian Wahyu 14:14-16.

Terjadi penuaian sebab sudah matang. Ada yang matang dalam kebenaran dan kesucian, ada yang matang dalam dosa kejahatan dan kenajisan. Dua hal ini sedang melaju seperti kata Firman yang benar semakin benar yang kudus semakin kudus menuju pada kematangannya. Tetapi yang najis juga semakin najis. Di mana kita berada sekarang ini.
Wahyu 22:11
22:11 Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"

Awan ini menunjuk pribadi hamba-hamba Tuhan
I Raja-raja 18:44
18:44 Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang itu: "Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut." Lalu kata Elia: "Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan."

Awal kecil sebesar telapak tangan menunjuk penampilan lima jabatan dari Tuhan yaitu nabi, rasul, penginjil, gembala dan guru agama. Gembala dan guru itu satu, tidak bisa dipisahkan. Penginjil menonjol di depan. Mereka inilah yang tampil dan bekerja seperti kilat. Di sini butuh kecepatan karena hujan akan turun dengan segera. Ini dibutuhkan oleh gereja Tuhan.

Ketika Yesus diadili oleh petinggi-petinggi agama maka Yesus berkata “kamu akan melihat Anak Manusia datang di atas awan-awan”. Bukannya mereka menerima tetapi sebaliknya mereka marah, memukul dan sampai meludahi Yesus. Ini yang seringkali di dunia kekristenan. Kalau dibicarakan tentang kedatangan Tuhan Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga, dibicarakan tentang hamba Tuhan yang mengandung air karena diberikan oleh Tuhan, seringkali dikata-katai yang tidak benar (dinista). Orang itu tampil seperti hakim yang menghakimi Firman Tuhan.

Matius 26:64
26:64 Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."

Tuhan mengatakan “mulai sekarang” berarti jangan tunggu nanti. Padahal ini diucapkan Tuhan Yesus 2000 tahun yang lampau.

Matius 26:65-66
26:65 Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya.
26:66 Bagaimana pendapat kamu?" Mereka menjawab dan berkata: "Ia harus dihukum mati!"
Mereka memutar balikkan kebenaran Firman Tuhan. Menghukum mati berarti mereka benar-benar putus hubungan dengan Tuhan Yesus.

Matius 26:67-68
26:67 Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia,
26:68 dan berkata: "Cobalah katakan kepada kami, hai Mesias, siapakah yang memukul Engkau?"

Dia akan datang di atas awan-awan, sudah seharusnya kita dari sekarang taruh mata dan pandang Dia sebagaimana suasana kedatanganNya pada kali yang kedua. Apakah kita sudah siap, apakah nikahmu disiapkan? Apakah karya yang kita kerjakan sekarang ini tujuannya untuk mempersiapkan diri bertemu dengan Dia? Apakah dari hasil pencaharian saudara membuktikan bahwa saudara adalah miliknya Tuhan? Kalau benar saudara miliknya Tuhan maka apapun yang Tuhan minta pasti saudara berikan sebab pasti akan Tuhan ganti.

Ketika Yesus mau masuk ke Yerusalem, Dia mengutus muridNya mengambil keledai dan kalau ada yang bertanya mereka harus menjawab “Tuhan membutuhkan dan pasti akan segera dikembalikan”. Jadi kalau kita miliknya Tuhan dan mau dipakai oleh Tuhan jangan kita takut dan segan. Apa yang saudara lakukan karena saudara adalah miliknya Tuhan pasti diganti oleh Tuhan.

Matius 16:27
16:27 Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.

Apakah Dia membalas dengan pentung atau membalas dengan kasih setiaNya. Itu terpergantung pada kita. Jangan pentung yang kita terima, jangan sampai kena sabit dan dimasukan dalam kilangan murka Allah. Tetapi biarlah kita menerima kasih karunia untuk dibawa ke lumbung, masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus yang sempurna. Oleh sebab itu bawa hidupmu untuk dibenahi dan cintailah Dia. Lihatlah kilat masih menyambar sekarang ini. Perhatikan itu dan biarlah kita terlibat dalam pelayanan.

Daniel 7:13-14
7:13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.
7:14 Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.

Digambarkan Bapa Sorgawi itu sebagai Yang Lanjut Usianya. Ini juga menggambarkan bahwa bumi ini sudah tua. Dikatakan tadi “mulai dari sekarang kamu akan melihat anak manusia” kalau dikaitkan dengan Daniel ini maka mulai dari sekarang marilah kita mengabdi kepadaNya, mari kita melayani Dia, mari kita serius dalam ibadah, mari kita mengerjakan pekerjaanNya dengan tulus ikhlas.

Kalau saudara mengerjakan pekerjaanmu sendiri lalu ada hasilnya dan saudara mengembalikan milik Tuhan serta saudara berkorban, puji Tuhan. Namun Tuhan berbicara kepada kita ada tiga macam korban yaitu waktu, tenaga dan harta baru terbangun Tabernakel berarti terbangun Tubuh Kristus. Itu sebabnya ketiga-tiganya ini harus kita korbankan, kita korbankan waktu, kita korbankan tenaga dan harta untuk terwujudnya Tubuh Kristus, inilah pengabdian. Pelayanan itu harus mulai dari sekarang. Kita harus selalu siap memberikan pelayanan kepada Tuhan.

Dengan kehadiran saudara dalam ibadah itu sudah termasuk pelayanan saudara kepada Tuhan Yesus. Apalagi ketika Firman Tuhan datang dan saudara sambut dengan tulus ikhlas, saudara izinkan Firman itu menggarap saudara maka saudara bagaikan tuaian yang akan dibawa ke lumbung Tuhan. Tetapi kalau terjadi penolakan maka aniaya yang akan terjadi, orang itu akan dibawa pada kilangan murka Tuhan. Ini jangan terjadi pada kita. Tuhan datang untuk membebaskan kita dari ancaman pentung dan Dia datang dengan kasih setiaNya. Maukah saudara menyambut kasih setia Tuhan ini?.

Kasih setia Tuhan sudah tersirat dalam ayat ini.
Wahyu 1:8
1:8 "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."

Berarti kasih setiaNya tidak pernah berubah. Kalau Dia sudah memulai (Alfa) maka Dia pasti akan menyelesaikan (Omega). Olehnya izinkan diri saudara digarap oleh Firman Tuhan dan tanggapilah itu dengan pengabdian saudara.
Filipi 1:6
1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.

Dia akan menyelesaikan, berarti tidak akan Dia tangguhkan.

Yohanes 4:34
4:34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Apakah kasih setia Tuhan ini tidak cukup bagi kita, jangan kita menunggu pentung Tuhan datang. Pentung Tuhan ini digambarkan sebagai kilat.

Jemaat Korintus mengatakan bahwa Paulus hanya berani dari jarak jauh tetapi tidak berani dari dekat. Maka Paulus mengatakan apakah mereka mau dia datang dengan cambuk atau dengan kasih Tuhan.  
I Korintus 4:21
4:21 Apakah yang kamu kehendaki? Haruskah aku datang kepadamu dengan cambuk atau dengan kasih dan dengan hati yang lemah lembut?

Awan yang mengandung air akan menurunkan hujan di dalam gereja itulah Firman pengajaran. Kilat akan terjadi dengan serba cepat, bagi orang dunia itu adalah pentung, bagi umat Tuhan itu adalah kasih karunia. Di mana posisi saudara? Kondisikanlah hidupmu menyambut hujan yang turun yaitu Firman pengajaran yang membenahi hidup nikahmu, pekerjaanmu dan semuanya. Kalau saudara menerima Firman Tuhan itu berarti menjauhkan diri dari pentung. Tetapi kalau saudara tidak mau walaupun sudah mendengar berarti saudara mendekatkan diri pada pentungnya Tuhan.
Ayub 37:11-13
37:11 Awan pun dimuati-Nya dengan air, dan awan memencarkan kilat-Nya,
37:12 lalu kilat-Nya menyambar-nyambar ke seluruh penjuru menurut pimpinan-Nya untuk melakukan di permukaan bumi segala yang diperintahkan-Nya.
37:13 Ia membuatnya mencapai tujuannya, baik untuk menjadi pentung bagi isi bumi-Nya maupun untuk menyatakan kasih setia.

Kilat memancar itu menurut pimpinan-Nya, berarti tidak sembarang. Jadi awan yang tadinya dimuat dengan air, awan yang sama juga yang akan memancarkan kilatnya Tuhan. Firman Tuhan ini untuk kita, berarti saudara sedang diarahkan oleh Tuhan mulai dari sekarang untuk mengabdi kepada Tuhan, beribadah dan melayani Tuhan dengan serius, berkorban waktu, tenaga dan harta.

Dalam persoalan pengorbanan waktu kita masih kalah dengan orang Yahudi. Untuk orang Yahudi dalam 1 minggu ada 1 hari khusus yang mereka berikan untuk Tuhan yaitu hari sabat. Untuk kita sekarang paling banyak dalam 1 minggu kita beribadah 7,5 jam tetapi seringkali masih ada juga yang merasa berat.

Tuhan berkata “mulai dari sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Takhta Allah dan Dia akan datang di atas awan-awan”. Tadinya awan itu hanya diisi dengan air tetapi kelak Si Pemberi itu akan duduk di atas awan-awan. Betapa bahagianya kalau kami hamba Tuhan dan sidang jemaat, di atas kita ada Tuhan Yesus. Saudara akan merasakan getaran Tuhan Yesus di atas kita. Berterima kasihlah kepada Tuhan Yesus sebab kita boleh menjadi tungganganNya Tuhan, kita boleh mengabdi kepadaNya.

Di dunia ini orang sulit mendapatkan pekerjaan Tuhan. Tetapi di ladang Tuhan pekerjaan Tuhan selalu terbuka. Kita semua harus terlibat dalam pekerjaan Tuhan.


Tuhan Memberkati.