20170930

Kebaktian Doa, Sabtu 30 September 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
                                                            
Yohanes 2:17-22
2:17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku."
2:18 Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?"
2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
2:20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"
2:21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.
2:22 Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan mereka pun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.

Kemurahan Tuhan kita masih ada dan kemurahan Tuhan juga kita mendapat pelayanan Tuhan yang hari-hari terakhir ini patut kita syukuri. Alkitab mengatakan bahwa ini adalah zaman Efesus 1:8 yaitu atas kerelaan hati Tuhanlah sehingga rahasia Firman dibukakan.
Efesus 1:8-9
1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
1:9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus

Kalau rahasia Firman dibukakan berarti kita dipersiapkan atau didorong masuk dalam kegenapan waktu pertemuan kepala dan tubuh. Tuhan membukakan rahasia Firman di mana rahasia Firman itu ada dua ujung tombak yaitu terbangunnya Tubuh Kristus yang disebut Mempelai Wanita Tuhan berarti rahasia nikah dan yang kedua adalah rahasia ibadah.

Kalau kita melihat dalam bacaan ini ada imam-imam yang dipercaya oleh Tuhan untuk menyelenggarakan kebaktian. Berarti mereka ini harus dipercaya oleh Tuhan rahasia Firman karena mereka menyelenggarakan ibadah. Tetapi kalau kita lihat di sini justru mereka lari dari panggilan mereka sebagai imam. Itu sebabnya mereka tidak mengerti rahasia Firman, padahal mereka adalah penyelenggara-penyelenggara kebaktian. Itulah tugas imam.

Seorang penyelenggara kebaktian, untuk masa kita sekarang harus ada Efesus 1:8-9 dan I Korintus 4:1-2.
I Korintus 4:1-2
4:1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.
4:2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.

Dialah pusat dalam gerakan ibadah umat Tuhan. Kalau kami hamba Tuhan tidak mengerti panggilan sebagai menyelenggarakan ibadah, apa yang mau diharapkan. Imam-imam ini dalam Yohanes pasal 2, menentang Yesus. Coba bayangkan, sumber dari segala sesuatu mereka tentang.
Ulangan 18:5,7
18:5 Sebab dialah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala sukumu, supaya ia senantiasa melayani TUHAN dan menyelenggarakan kebaktian demi nama-Nya, ia dan anak-anaknya.
18:7 dan menyelenggarakan kebaktian demi nama TUHAN, Allahnya, sama seperti semua saudaranya, orang-orang Lewi, yang melayani TUHAN di sana,

Ini penyelenggara ibadah. Status untuk zaman kita sekarang ini adalah pendeta-pendeta, lebih dalam lagi gembala-gembala. Kalau gembala sudah meninggalkan panggilan, bagaimana lagi Tuhan mau mempercayakan kepadanya rahasia Firman. Kalau gembala sudah salah tahbisan, bagaimana Tuhan mau mempercayakan diriNya kepada mereka.

Ulangan 21:5
21:5 Imam-imam bani Lewi haruslah tampil ke depan, sebab merekalah yang dipilih TUHAN, Allahmu, untuk melayani Dia dan untuk memberi berkat demi nama TUHAN; menurut putusan merekalah setiap perkara dan setiap hal luka-melukai harus diselesaikan.

Ditekankan oleh Firman bahwa mereka ini penentu. Kalau kami pelayan-pelayan tidak memahami bahwa ada kepercayaan Tuhan di dalam kami bahwa kami adalah penentu, itu bahaya. Kalau kami lari dari panggilan, lari dari tahbisan, yang rugi bukan cuma hamba Tuhan itu tetapi juga jemaat yang dirugikan. Kitakan beribadah bukan untuk mencari kerugian.
I Timotius 6:6
6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.

Dalam ibadah itu ada keuntungan besar. Kalau saya membawa kerugian kepada saudara maka saya rugi, saudara juga rugi. Berarti kita beribadah bersama tetapi tidak mendapatkan untung besar. Ibadah itu bukan hanya sekedar menjalankan prosesi ibadah, tidak hanya sedangkal itu. Tetapi ibadah pelayanan kami hamba-hamba Tuhan, dalam Ulangan 21:5 disebutkan sebagai pemberi berkat dan penentu dalam hal luka melukai. Jadi bagaimana membebat luka, bagaimana memberikan penyembuhan dalam pengertian kesempurnaan tubuh. Kalau di sini kami hamba Tuhan sudah salah langkah maka hancurlah saya, kasihan isteri serta anak cucu saya dan kasihan sidang jemaat.

Yesus dalam Yohanes 2:17 kita lihat karena gairah akan rumahNya maka Dia rela hangus. Apa maknanya di sini? Demi terbangunnya BaitNya, Dia rela menjadi korban yang berbau harum.
Yohanes 2:17
2:17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku."

Hangus di sini bukan berbau busuk. Semua korban di atas mezbah korban bakaran, itu semua berbau harum. Yesus rela menjadi korban, demi rumahNya, demi baitNya.
Imamat 1:9,13,17
1:9 Tetapi isi perutnya dan betisnya haruslah dibasuh dengan air dan seluruhnya itu harus dibakar oleh imam di atas mezbah sebagai korban bakaran, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
1:13 Isi perut dan betisnya haruslah dibasuhnya dengan air, dan seluruhnya itu haruslah dipersembahkan oleh imam dan dibakar di atas mezbah: itulah korban bakaran, suatu korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
1:17 Dan ia harus mencabik burung itu pada pangkal sayapnya, tetapi tidak sampai terpisah; lalu imam harus membakarnya di atas mezbah, di atas kayu yang sedang terbakar; itulah korban bakaran, suatu korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN."

Karena gairah akan rumahNya, karena cinta akan kita maka Dia rela jadi korban berbau harum di mezbah korban bakaran. Dulu di mezbah korban bakaran yang dipersembahkan binatang sungguhan. Tetapi di mezbah korban bakaran miliknya Tuhan yaitu salib, yang dipersembahkan adalah Yesus, Anak Domba yang telah dipersiapkan oleh Bapa Sorgawi.

Tujuan Yesus rela hangus karena gairah akan rumahNya. Kemudian Dia datang secara fisik kepada rumahNya secara fisik tetapi apa yang Dia dambakan tidak terpenuhi. Segala korban tadi ditangani oleh imam, ternyata imam yang berkerja di sana sudah keluar dari panggilan. Imam atau hamba Tuhan atau pendeta-pendeta yang berkepentingan menyelenggarakan ibadah supaya ada korban yang berbau harum menyenangkan Tuhan, itu sudah disalahgunakan.

Korban itu dari tiga macam hewan tadi yaitu lembu, domba dan burung, itu semua menunjuk pribadi Yesus.
Efesus 5:2
5:2 dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.

Kalau lembu, domba dan merpati itu harum, maka lebih lagi korban Kristus yang berbau harum. Kemudian tampillah Bait Allah yang rohani oleh karena Korban Kristus. Kita disebut Bait Allah yang rohani karena ada korbanNya yang berbau harum yaitu Yesus. Jadi yang berperkara di sini adalah pemilik baitNya dan baitNya adalah kita. Kita lihat apakah ada masalah yang terangkat di sini? Dia ingin menyelesaikan dan membereskan karena kita adalah baitNya, kita adalah umatNya. Karena kita adalah baitNya maka kalau ada masalah, Dia akan berperkara.

Bagaimana jalan keluar penyelesaian perkara rumahNya ini. Jangan berkata kalau kita tidak ada perkara dengan Tuhan. Tetapi kita harus mengaku bahwa kita ada perkara, ada yang tidak beres dengan Tuhan. Solusinya tidak rumit, ada jalan keluar yang Tuhan tunjukkan kepada kita.
Ibrani 3:2-6
3:2 yang setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya, sebagaimana Musa pun setia dalam segenap rumah-Nya.
3:3 Sebab Ia dipandang layak mendapat kemuliaan lebih besar dari pada Musa, sama seperti ahli bangunan lebih dihormati dari pada rumah yang dibangunnya.
3:4 Sebab setiap rumah dibangun oleh seorang ahli bangunan, tetapi ahli bangunan segala sesuatu ialah Allah.
3:5 Dan Musa memang setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan untuk memberi kesaksian tentang apa yang akan diberitakan kemudian,
3:6 tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan.

Pertama ada utusan yang namanya Musa yang lebih dahulu bersentuhan dengan rumahNya. Tetapi Musa ini tidak bergerak sendiri. Ternyata ada ahli bangunan itulah Allah, itulah Yesus itu sendiri, Pemilik rumah itu. Sebagai hamba Tuhan Musa harus mengawas rumah itu dan dia mengawas dengan setia. Kemudian Yesus langsung mengatakan bahwa Dia adalah ahli bangunan itu dan kita adalah bangunan itu. Musa sebagai hamba setia pada bangunan. Yesus sebagai pemilik rumah setia dalam bekerja.

Rumah yang dibangun secara fisik inilah yang didapati Tuhan kotor dalam Yohanes pasal 2. Siapa penyebabnya? Pelayan yang sudah tidak setia lagi. Sebab yang patut kita pandang adalah rasul dan imam besar yaitu Yesus.
Ibrani 3:1
3:1 Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus,

Imam yang penyebab kotor ini harus memandang kepada Rasul, Rasul di sini adalah Yesus sendiri. Dalam bahasa aslinya disebut Apostolos artinya duta sorga. Ini yang harus kita pandang. Melihat dan memandang itu ada sedikit perbedaannya. Kalau melihat itu hanya sambil lalu, kalau memandang maka apa yang kita lihat itu kita pindahkan dalam hati.

Jadi memandang Rasul atau duta sorga, itu berarti kita pindahkan Yesus dalam hati. Karena hubungannya dengan Rasul berarti kita pindahkan Firman pengajaran dalam hati, karena rasul tidak bisa lepas dengan Firman pengajaran. Miliki dan rangkul itu pengajaran, jangan dilepas. Itu cara dari Sorga untuk menjaga jangan salah mulai dari Musa atau hamba Tuhan agar jangan tidak setia.
Yohanes 3:31
3:31 Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya.

Inilah Apostolos. Memandang Yesus sebagai Rasul berarti memandang firman pengajaran itu datang dari atas dan itu di atas semuanya. Kalau memandang Yesus sebagai Rasul berarti kita menempatkan Firman pengajaran itu di atas semuanya. Jangan kita entengkan ini. Bagaimana supaya Firman pengajaran itu bisa terungkap rahasianya, itu ditentukan dari tahbisan imam, dia dipercaya atau tidak.

Mengapa Firman pengajaran itu di atas semuanya? Sebab Firman pengajaran itu dari Bapa untuk membentuk kita, kemudian kita dibawa kepada Dia yang datang dari atas.
Yohanes 6:44-45
6:44 Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
6:45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.

Untuk datang kepada Yang dari atas maka kita harus menerima yang dari atas dalam bentuk Firman pengajaran. Kalau Firman pengajaran sedikit saja kita pandang miring, kurang atau tidak kita hargai maka itu bahaya. Di mana tanda tidak menghargai Firman pengajaran? Terlalu banyak alpa dalam ibadah.

Kalau dalam ibadah ada curahan Firman pengajaran kemudian Firman pengajaran ini kita nikmati maka kita akan digarap untuk dibawa kepada Dia yang datang dari atas, itulah Yesus. Jadi sebelum kita bertemu dengan Pribadi Yesus secara nyata, maka sekarang harus kita praktekkan bertemu Yesus dalam bentuk Firman pengajaran yang datang dari atas. Itu kita pandang, pindahkan dalam hati maka Firman itu menggarap kehidupan kita. Orang-orang seperti itu yang akan dibawa Allah Bapa kepada Yesus “inilah isteriNya Tuhan Yesus”.

Setelah rusuk Adam diambil, Tuhan membangun Hawa lalu Tuhan yang membawa Hawa kepada Adam “inilah isteriMu”. Seperti itulah kita sekarang. Dengan dibentuknya rusuk tadi, itu sama dengan kita sedang dijamah dengan Firman pengajaran. Setelah kita dibangun menjadi Mempelai Wanita Tuhan maka Bapa membawa kepada Yesus “AnakKu, ini isteriMu”.

Jangan sampai nanti kita menangis karena tidak dibawa oleh Bapa kepada Yesus. Kenapa bisa terjadi? Itu bukan karena salahnya Bapa tetapi karena orang itu sendiri yang menjauh dari tempat di mana dia harus dibangun dan dibentuk lewat Firman pengajaran. Ini jangan sampai terjadi di dalam kehidupan kita.

Imam-imam dalam Yohanes pasal 2 ini sudah menyeleweng, tidak memandang lagi Yesus sebagai Rasul. Jabatan kedua yang harus dilihat adalah Imam Besar. Jadi satu pribadi tampil dalam dua sisi, sisi pertama sebagai rasul dan sisi kedua sebagai Imam Besar. Imam Besar ini langsung mengepalai kebaktian. Jadi Dia adalah pemimpin langsung bersama para penyelenggara kebaktian di dalam ibadah-ibadah yang kita gelar.

Kalau Imam Besar itu ada maka akan terjadi pekerjaan pendamaian dalam diri kita.
Ibrani 7:25
7:25 Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.

Jadi Imam Besar ini adalah Pengantara, Jurusyafaat, Pendamai. Dia Kepala dari para penyelenggara kebaktian. Kalau saya sebagai penyelenggara kebaktian, harus taat kepada Kepala yaitu Imam Besar yang adalah kepala penyelenggara kebaktian. Jika saya tampil berseberangan dengan citra pelayanan Imam Besar maka saya salah besar. Ketika ada yang berselisih, saya harus tampil di tengah, tidak boleh berpihak. Itulah orang yang menjadi pengantara, itulah orang yang ada di bawah pimpinan Imam Besar sebagai pengantara, sebagai penyelenggara kebaktian.

Ketika kita menemukan dalam kehidupan sidang jemaat atau dalam nikah dua sejoli yang berseberangan, kita harus tampil di tengah. Kita harus membawa pendamaian. Bukan kita menarik orang supaya berpihak kepada kita. Yang benar berpihak kepada pengajaran yang sehat. Kalau berpihak kepada saya sementara pengajaran saya salah maka nanti kita salah semua.

Ibrani 3:2 langsung bicara tentang rumah. Ayat 6 menunjukkan bahwa kita adalah rumahNya.
Ibrani 3:6
3:6 tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan.

Itu sebabnya dalam ibadah kita harus mengundang Imam Besar dan Imam Besar ini kita rasakan hadiratNya lewat penampilan Firman. Dia juga adalah Rasul. Rasul ini hubungannya dengan Firman pengajaran.
Kisah Para Rasul 2:46
2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,

Ketika ada permasalahan antara si A dan si B, apakah saya tampil sebagai pendamai atau berpihak pada si A atau si B? Kalau saya berpihak berarti saya sudah salah panggilan, berarti telah meninggalkan citra panggilan sorgawi.

Ketika Tuhan melihat fungsi rumahNya diselewengkan dan sudah dikotori oleh penyelenggara kebaktian, maka Tuhan marah. Tetapi ketika Tuhan bertindak maka imam-imam yang seharusnya menjaga kesucian rumah Tuhan malah marah. Mereka berkata “apa bukti bahwa engkau berhak bertindak seperti ini”. Mengapa mereka berkata seperti itu? Di sini mereka tahu yang bertanggung jawab untuk kebersihan rumah Tuhan adalah orang Lewi sedangkan Yesus dari suku Yehuda. Dengan kata lain mereka berkata “jangan ikut campur, itu bukan urusanMu, itu urusan kami, kami ini imam”. Mereka ini mengaku imam tetapi mereka tidak melakukan tugasnya. Yesus tidak mau berdebat.

Artinya mereka tahu tugasnya tetapi tidak mau melakukan tugasnya. Yesus paham benar fungsi bait Allah itu sudah disalahgunakan, sudah menjijikkan, sehingga Yesus bertindak. Ini templakan bagi mereka. Mereka tahu Firman tetapi tidak berbuat seperti Firman.

Kadang orang yang kita anggap tidak tahu malah dia lebih tahu dari pada orang yang kita anggap tahu! Mereka berteriak “panggilan kami sebagai imam” tetapi mereka tidak melaksanakan panggilannya. Ada orang yang tidak tahu tetapi dia melaksanakan panggilannya.  Dulu ini terjadi dan hari-hari terakhir ini lebih hebat lagi.

Kalau melihat waktu, kita sudah mepet waktu. Jadi wajar Tuhan menyatakan. Kalau tidak dinyatakan kepada kita maka kita bisa terjerat dengan imam-imam yang tahu Firman tetapi tidak melaksanakan Firman.

Yohanes 2:19
2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."

Tanda dari penyelenggara kebaktian yang secara teori mereka tahu tetapi mereka tidak melaksanakan, maka Yesus harus merubah citra, harus mengadakan perombakan total. Yesus tidak mengatakan “Aku akan merombak Bait Allah ini dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali”. Yang disuruh untuk merombak adalah imam-imam. Jadi, yang harus dirombak adalah tahbisan mereka, harus dibaharui tahbisan mereka.

Yohanes 2:20
2:20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"

Angka 46 adalah angka Taurat, itu sama seperti 1500 angka Taurat/ waktu torat berlaku.

Kalau saudara melihat dua loh batu, ada 4 hukum pada loh batu pertama yang berisi kasih kepada Tuhan dan 6 hukum pada loh batu kedua yang berisi kasih kepada sesama. Andaikata mereka mengerti maksud Ilahi merombak Bait Allah ini. Kenapa dirombak? Karena mereka hanya hadir di rumah Tuhan secara fisik tetapi rohani mereka sudah tidak ada hubungan dengan sorga. Mereka hadiri di rumah Tuhan secara fisik tetapi angka 4 sudah tidak ada lagi pada mereka. Lebih sial lagi angka 6 tidak ada lagi pada mereka. 6 hukum adalah kasih kepada manusia.

Yang paling menderita adalah kaum proselit yaitu orang kafir yang menganut agama Yahudi. Coba bayangkan, misalnya mereka yang datang dari Etiopia, berminggu-minggu membawa hewan korban yang tidak ada cacatnya hanya untuk merayakan Paskah di Yerusalem. Kemudian sampai di Bait Allah malah dikatakan korbannya cacat supaya mereka membeli lagi hewan korban di Bait Allah dengan harga sangat mahal. Itulah yang paling disusahkan dan paling menderita. Kalau penyelenggara kebaktian salah dalam melaksanakan pelayanan maka yang paling menderita adalah bangsa kafir (kaum proselit), bangsa yang dari jauh.

40 sebenarnya adalah angka penghabisan daging, suara daging tidak terdengar lagi. Angka 6 adalah angka manusia. Ternyata suara daging mereka tetap berkumandang bagaimana cara untuk meraup keuntungan.
II Korintus 2:17
2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.

Padahal daging yang ada cap angka 6 itu harus diredam, harus dibendung suaranya, tidak boleh lagi terdengar. Tidak berarti sekarang ini suara daging ini benar-benar sudah habis, tetapi mestinya suara daging ini harus makin kecil volumenya.
Galatia 5:24
5:24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Inilah miliknya Kristus, ini Mempelai Wanita Tuhan. Bukan berarti sekarang ini sudah tuntas tetap kita mengarah menuju ke sana. Kita sedang merasakan bagaimana kita ini sebagai milik Kristus menyalibkan daging kita. Harus ada proses penyaliban daging kita dengan segala hawa nafsu kedagingannya.

Galatia 5:25-26
5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
5:26 dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.
Ayat 26 ini yang sering bersuara dalam daging kita. Ayat 26 ini ditolong dengan penampilan Yesus sebagai Imam Besar, ini yang menghancurkan. Dan sekaligus penampilan Yesus sebagai Rasul yang tampil lewat Firman pengajaran, ini yang memusnahkan.
Kitalah umat ketebusanNya. Semoga saudara dan saya menjadi bagian dari pembangunan Tubuh Kristus, Yesus Mempelai Laki-laki Sorga dan saudara Mempelai Wanita Sorga.

20170927

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 27 September 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yeremia 3:16
3:16 Apabila pada masa itu kamu bertambah banyak dan beranak cucu di negeri ini, demikianlah firman TUHAN, maka orang tidak lagi akan berbicara tentang tabut perjanjian TUHAN. Itu tidak lagi akan timbul dalam hati dan tidak lagi akan diingat orang; orang tidak lagi akan mencarinya atau membuatnya kembali.

Diawali dengan berkat yaitu bertambah banyak, beranak cucu dan sebagainya. Kalimat pertama ini mengingatkan kita Kejadian 1:28.
Kejadian 1:28
1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

Ini anjuran Tuhan setelah menciptakan sepasang nikah agar beranak cucu dan seterusnya. Ini diucapkan oleh Tuhan ketika mereka masih di taman Eden dan belum terjadi pengusiran. Dengan demikian yang dikatakan tabut perjanjian tidak akan timbul lagi, itu dihubungkan dengan suasana Eden, suasana Firdaus. Jadi benar-benar komplit bahwa hidup itu ada di Eden atau Firdaus yang dipulihkan Tuhan.

Menyangkut hal ini yaitu perkataan “tidak akan muncul lagi” banyak orang yang menyalahgunakan dengan mengatakan tabut perjanjian tidak perlu lagi. Yeremia melayani hampir ± 600 tahun sebelum Yesus lahir. Mengapa dalam Ibrani pasal 9 dibicarakan lagi tentang Tabut, mengapa dalam Wahyu 11:19 dibicarakan lagi tentang tabut, kalau mengatakan tabut tidak akan dibicarakan lagi, berarti itu sudah tidak kena. Karena bukan itu maksud Yeremia 3:16

Berbicara tabut atau peti perjanjian, ada tujuh istilah yang ada hubungannya dengan itu. Kalau ada hamba Tuhan tidak mengerti itu sudah keterlaluan. Tabut perjanjian atau peti perjanjian, dalam bahasa Ibraninya disebut Arown dan gerikanya disebut Kibotos atau Tebah. Tebah itu juga sebutan untuk bahtera Nuh.

1.      Tabut hukum (asyadat)
2.      Tabut
3.      Tabut perjanjian Tuhan
4.      Tabut Allah atau tabut Tuhan
5.      Tabut Tuhan Allah
6.      Tabut Kudus
7.      Tabut kekuatanku

Begitu dalam Yeremia tadi bicara tabut perjanjian, langsung seakan-akan suasana sudah berakhir. Memang pelajaran dua menjadi satu ini segera akan berakhir di telinga manusia, segera berakhir dari benak hati manusia, tidak akan terbit lagi. Olehnya itu selagi suara ini masih diperdengarkan, berarti waktunya segera akan berakhir, jangan berlambat-lambatan. Jangan kita tidak membuka hati mumpung masih diperdengarkan. Berarti ingatan dan hati masih disentuh oleh ini. Kalau sudah berakhir mau apa gerangan.

Istilah yang muncul dalam Yeremia adalah Tabut perjanjian Tuhan. Dia tidak bicara 6 istilah yang lainnya.

Bicara peti perjanjian ini berita puncak, kami harus matang di sini. Jangan menyebut pekabar mempelai atau pendeta Tabernakel kalau tidak mantap persoalan ini. Kalau kami pemberita kabar mempelai tidak paham persoalan 7 istilah tabut perjanjian ini lebih baik dia duduk jadi jemaat saja, sebab arah pelayanannya tidak akan sampai, nantinya merugikan jemaat.

1.      Tabut perjanjian mengarahkan kita untuk mendapatkan perhentian
Bilangan 10:33
10:33 Lalu berangkatlah mereka dari gunung TUHAN dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya, sedang tabut perjanjian TUHAN berangkat di depan mereka dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya untuk mencari tempat perhentian bagi mereka.

Tabut perjanjian ini paham persis di mana tempat perhentian. Tabut perjanjian itu yang pegang komando untuk menghentar umat Tuhan ke tempat perhentian. Semuanya ini mengarah pada finish, mengarah pada tujuan perjalanan akhir.

2.      Tabut perjanjian ini untuk menghadapi arus kematian rohani
Yosua 3:3
3:3 dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya --

Yosua mengatakan ini adalah batas akhir perjalanan untuk mencapai tanah perhentian itu. Tetapi untuk kita apakah yang dimaksud itu adalah tanah Kanaan di Timur Tengah? Itu dipertanyakan oleh rasul Paulus dalam monolognya dan dijawab sendiri oleh rasul Paulus.

Dalam Bilangan 10:33 dikatakan tabut perjanjian Tuhan itu mengarahkan umat ke tempat perhentian dan Yosua 3:3 mengatakan tabut perjanjian menghentar sampai pada batas akhir.

Kita harus melihat secara menyeluruh bahwa lewat tabut perjanjian ini kita menerima berkat dan memberkati. Jadi bukan hanya arah kita harus jelas menuju ke tempat perhentian. Jadi kalau mau mencari perhentian kemudian kita tidak mengerti tabut perjanjian Tuhan ini, akibatnya kelak gagal.

Dalam Yosua 3:3 bicara tabut perjanjian karena akan menghadapi sungai Yordan yang sebak, itu menunjuk arus kematian yang begitu deras. Yang bisa mengatasi hanya tabut perjanjian. Untuk mencapai perhentian, yang mengarahkan adalah tabut perjanjian. Untuk menerima berkat lewat tabut perjanjian= kabar mempelai= dua jadi satu.

3.      Tabut perjanjian untuk memperoleh berkat dan memberkati
Ulangan 10:8
10:8 Pada waktu itu TUHAN menunjuk suku Lewi untuk mengangkut tabut perjanjian TUHAN, untuk bertugas melayani TUHAN dan untuk memberi berkat demi nama-Nya, sampai sekarang.

Jadi bicara tabut perjanjian tidak lepas dengan suku Lewi.

Ulangan 10:9-11
10:9 Sebab itu suku Lewi tidak mempunyai bagian milik pusaka bersama-sama dengan saudara-saudaranya; TUHANlah milik pusakanya, seperti yang difirmankan kepadanya oleh TUHAN, Allahmu.
10:10 Maka aku ini berdiri di atas gunung seperti yang pertama kali, empat puluh hari empat puluh malam lamanya, dan sekali ini pun TUHAN mendengarkan aku: TUHAN tidak mau memusnahkan engkau.
10:11 Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku: Bersiaplah, pergilah berjalan di depan bangsa itu, supaya mereka memasuki dan menduduki negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang mereka untuk memberikannya kepada mereka."

Jadi mereka menerima berkat dan memberi berkat.

Yeremia 3:16
3:16 Apabila pada masa itu kamu bertambah banyak dan beranak cucu di negeri ini, demikianlah firman TUHAN, maka orang tidak lagi akan berbicara tentang tabut perjanjian TUHAN. Itu tidak lagi akan timbul dalam hati dan tidak lagi akan diingat orang; orang tidak lagi akan mencarinya atau membuatnya kembali.

Pada bagian pertama itu adalah kalimat suasana di Eden, ketika manusia belum jatuh dalam dosa maka Tuhan sudah berfirman supaya mereka beranak cucu. Kemudian Eden dihubungkan dengan Tabut perjanjian.

Kita benar-benar sudah ada pada suasana ujung akhir zaman. Mumpung suara yang diperdengarkan dari Tabut Perjanjian ini masih berkumandang hari-hari terakhir ini, mari kita buka hati. Sebab Tabut Perjanjian itu sedang membawa kita pada perhentian. Kalau perhentian yang dimaksud hanya secara hurufiah yaitu Kanaan, kenapa rasul Paulus bertanya secara monolog?
Ibrani 4:1-2
4:1 Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku.
4:2 Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya.

Ini yang gawat, peti perjanjian mereka pikul, tetapi suaranya tidak mau mereka dengar. Kita tahu dalam Bilangan 7:89 selalu Firman Tuhan itu keluar dari atas tabut perjanjian untuk diterima oleh Musa lalu disampaikan. Mereka mendengar tetapi tidak punya keseriusan untuk menangkap dan tidak punya hati untuk menerima. Kami pekabar mempelai harus mengumandangkan ini. Kalau ada orang yang tidak memperhatikan pemberitaan kami, dia persis orang Israel di sini. Mumpung sekarang kita masih mendengarkan suara itu.

Ibrani 4:8-11
4:8 Sebab, andaikata Yosua telah membawa mereka masuk ke tempat perhentian, pasti Allah tidak akan berkata-kata kemudian tentang suatu hari lain.
4:9 Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah.
4:10 Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya.
4:11 Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.

Bicara perhentian tidak lepas dari tabut perjanjian Tuhan. Makanya kita harus mendengar berita dari tabut perjanjian Tuhan ini. Berita dua menjadi satu ini untuk membawa saudara ke tempat perhentian. Bukan hanya membawa kita sekedar sebagai pelaku ibadah. Perhentian yang sejati ketika kepala dan tubuh menjadi satu. Makanya berita perhentian dikaitkan dengan bahasa tabut perjanjian Tuhan.

Ada bahaya yang harus kita hadapi, peti perjanjian tahu persis solusinya. Kabar Mempelai dua menjadi satu ini adalah solusi dari Tuhan untuk menghadapi arus kematian. Kematian rohani hari-hari terakhir ini melanda gereja Tuhan. Bahkan yang aneh sekarang Kristen tanpa Yesus lebih banyak hari-hari terakhir ini. Kristen tanpa Yesus ini yang akan kita hadapi, dia menjadi pengganggu, penghambat, penghalang berita dua menjadi satu yaitu Kabar Mempelai.

Kalau kami hamba Tuhan tidak sepakat, tidak bahu-membahu dan jalan sendiri-sendiri maka tidak akan bisa. Memang peti perjanjian tidak bisa dipikul oleh satu orang, paling tidak empat orang. Jadi harus ada kesepakatan, ada keseragaman dari kami pemberita sehingga tidak membingungkan jemaat karena yang sana bicara begini dan yang sini bicara begitu. Itu fakta yang akhirnya membuat kita tidak bisa hadapi arus kematian dan gagal menerima berkat. Berkat yang terbesar bukan karena kita memiliki dunia ini melainkan karena kita dapat memiliki pribadiNya. Kalau kita memiliki pribadiNya, otomatis berkatNya sudah jadi bagian kita.

Kita perhatikan di sini ke mana arah kita. Suara Kabar Mempelai ini lambat laun tidak akan terdengar lagi dan berakhir di Eden. Selama suara Kabar Mempelai ini masih diperdengarkan, Alkitab mengatakan jangan kita mengeraskan hati. Sampai tiga kali disebutkan “jangan mengeraskan hati seperti di Meriba”. Apa yang terjadi di Meriba? Dua hamba Tuhan gagal dan tidak dizinkan masuk di Kanaan. Jemaat yang mereka pimpin juga begitu banyak yang bergelimpangan di padang gurun, tidak bisa masuk ke Kanaan. Kenapa? Karena keras hati!

Tetapi Mazmur pasal 95 dibuka dengan perkataan “kamu umat gembalaan Tuhan”. Kalau kita umat gembalaan Tuhan maka kita tidak akan mengeraskan hati, kita akan mengisi hidup dengan Firman. Tiga kali dikatakan “jangan keraskan hati”. Kenapa tiga kali? Itu menunjuk tiga macam ibadah. Dalam tiga macam ibadah (Ibadah pendalaman Alkitab, ibadah raya, ibadah doa penyembahan) jangan kita mengeraskan hati.

Mazmur 95:7-8
95:7 Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!
95:8 Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di padang gurun,

Kalau kita mengaku umat gembalaan Tuhan dan kawanan domba tuntunan Tuhan, jangan kita mengeraskan hati seperti di Meriba. Karena ada orang yang tidak terkontrol emosinya akhirnya Musa dan Harun gagal masuk di tanah perjanjian. Saya tidak mau seperti itu, saya mau masuk perhentian.
Bilangan 20:13
20:13 Itulah mata air Meriba, tempat orang Israel bertengkar dengan TUHAN dan Ia menunjukkan kekudusan-Nya di antara mereka.

Mazmur 95:8-10
95:8 Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di padang gurun,
95:9 pada waktu nenek moyangmu mencobai Aku, menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
95:10 Empat puluh tahun Aku jemu kepada angkatan itu, maka kata-Ku: "Mereka suatu bangsa yang sesat hati, dan mereka itu tidak mengenal jalan-Ku."

Ketika saudara berlarut-larut keras hati, Tuhan jemu dengan orang itu! Kalau Tuhan sudah jemu mau apa, murka Tuhan yang turun. Olehnya jangan kita memiliki konsep dengan akal pikiran kita. Mari kita takluk kepada penggembalaan Firman pengajaran yang benar/sehat.

Mazmur 95:11
95:11 Sebab itu Aku bersumpah dalam murka-Ku: "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."

Ini pembelajaran Tuhan bagiku dan bagi saudara. Peristiwa di Meriba ini mengerikan! Memang ada solusi yang Tuhan berikan waktu umat Tuhan memberontak kepada Tuhan. Tuhan suruh menegur batu supaya mengeluarkan air. Tetapi karena Musa terbawa arus emosi, akhirnya dia memukul gunung batu. Air memang keluar dan mengumpulkan banyak orang. Tetapi Musa salah tahbisan, dia tidak taat. Akhirnya Musa dan Harun dipecat Tuhan “kamu tidak menghormati kekudusanKu” umat Tuhan juga tidak menghormati kekudusan Tuhan. Semua kena murka Tuhan, Tuhan berkata “mereka tidak akan masuk ke tempat perhentianKu”. Bagaimana dengan Tabut? Tabut perjanjian jalan terus. Berarti berita Firman jalan terus. Kalau sampai terjadi seperti ini, itu bukan lagi salah pemberita.

Mazmur 95:7
95:7 Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!

Ini diangkat oleh rasul Paulus dalam ibrani pasal 3.
Ibrani 3:13
3:13 Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa.

Hari ini ada nasihat, ada berita mempelai yang muncul dari atas peti perjanjian. Memang suara itu ada tanda darah, artinya Firman yang kita terima memang ditandai darah, berarti sengsara bagi daging. Tetapi hari ini jangan kita menegarkan hati walaupun sakit bagi daging, kita harus terima. Mengapa keras hati? Karena tipu daya dosa.
1.      Ibrani 3:7-8
3:7 Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,
3:8 janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,

Ada bahasa Roh Kudus di situ. Ini menunjuk ibadah raya. Jangan coba kita lecehkan dan entengkan ibadah raya. Begitu kita lecehkan itu berarti sama dengan hati keras, bagaimana bisa menghargai peti perjanjian. Berita itu jalan terus, bagaimana kalau kita mandek di tengah jalan. Satu waktu berita itu berakhir, tidak akan terbit lagi dalam hati dan pikiran, baru mau mencari sudah tidak ada manfaat.

Makanya pada hari ini selagi kita masih mendengar suara dari peti perjanjian dua menjadi satu, ayo kita terima. Menerima dua menjadi satu berarti kita menerima berkat penuh, sebab memiliki kepala (Yesus) berarti memiliki segala-galanya, apalagi yang kurang. Makanya saya ajak kepada rekan-rekanku bertekunlah di dalam kabar ini. Jangan sampai kita salah. Jadi berita yang harus kita dengungkan adalah dua menjadi satu = kabar mempelai.

Saya mau mengatakan jangan sampai salah tangkap ketika mendengarkan pemberitaan “hamba Tuhan boleh berkebun”. Kalau kita tidak mantap persoalan ini bisa bahaya kita. Jangan berkata “tidak apa saya mengolah sawah, yang penting saya makan sendiri”. Bagaimana hamba Tuhan bisa memeriksa Firman kalau hanya habis waktu untuk persoalan seperti itu! Saya mau menjadi pemberita yang benar agar umat Tuhan sampai pada perhentian. Itulah tugasku sebagai hamba Tuhan.

2.      Ibrani 3:15-16
3:15 Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman",
3:16 siapakah mereka yang membangkitkan amarah Allah, sekalipun mereka mendengar suara-Nya? Bukankah mereka semua yang keluar dari Mesir di bawah pimpinan Musa?

Di sini Tuhan menyuruh kita membuka hati dalam ibadah pendalaman Alkitab. Bagaimana kita bisa membuka hati kalau tidak hadir dalam ibadah raya, ibadah pendalaman Alkitab dan ibadah doa penyembahan. Jadi dalam tiga macam ibadah itu kita harus membuka hati untuk masuk pada perhentian. Makanya bahasa buka hati yang ketiga langsung dihubungkan dengan perhentian.

3.      Ibrani 4:1-2
4:1 Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku.
4:2 Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya.

Mereka melihat tabut dan mendengar suara dari sana. Kita sekarang tidak melihat lagi peti perjanjian, kalau kita bisa percaya itu kemurahan Tuhan yang lebih besar kepada kita.
I Petrus 1:7-8
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
1:8 Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan,
Bangsa Israel melihat tabut, melihat kuasa Tuhan nyata, Tuhan hadir, bahkan 70 tua-tua melihat kaki Tuhan berdiri di atas batu pualam. Mereka langsung mendengar suara, bagaimana angin topan, guruh dan petir menyambar-nyambar di atas gunung. Tetapi kenapa mereka bisa seperti itu. Sekarang kita mendapatkan pujian Tuhan kalau kita bisa percaya sekalipun tidak melihatNya. Kondisi kita harus seperti ini.

Ibrani 4:3-6
4:3 Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian seperti yang Ia katakan: "Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku," sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan.
4:4 Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: "Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya."
4:5 Dan dalam nas itu kita baca: "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
4:6 Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar kesukaan itu, tidak masuk karena ketidaktaatan mereka.

Semoga saudara dan saya yang masuk ke tempat perhentian, jangan sampai saudara gagal masuk. Apa yang menghentar kita masuk? Yang menghentar kita masuk adalah peti perjanjian itulah kabar mempelai, kabar dua menjadi satu.

Sudah jelas ada orang yang bisa masuk dan sudah jelas juga ada orang yang tidak bisa masuk. Di mana posisi kita?

Ibrani 4:7
4:7 Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"

Ini kena ibadah doa penyembahan. Pemazmur menyembah 7 kali setiap hari.

Kita lihat di sini Tuhan bicara dengan tegas “ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itusemoga kita adalah orangnya. Tetapi dengan tegas juga dikatakan ada orang yang tidak bisa masuk. Kenapa? Karena keras hati, tidak peduli dengan persoalan ibadah. Dia melihat ibadah itu dengan sebelah mata. Tunggu satu saat Tuhan menutup pikiran dan hatinya sehingga tidak terbersit lagi tentang Kabar Mempelai dalam dirinya berarti orang seperti itu sudah berakhir, tidak bisa lagi masuk dalam rencana Allah. Kalau berita ini masih diperdengarkan lalu ada orang yang sudah tidak peduli lagi, maka orang itulah yang dengan tegas dikatakan tidak masuk.
Ibrani 4:6
4:6 Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar kesukaan itu, tidak masuk karena ketidaktaatan mereka.

Itu sebabnya diingatkan pada ayat 13:
Ibrani 3:13
3:13 Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa.

Begitu hebat pekerjaan iblis, dunia dan nabi-nabi palsu untuk menipu kita. Siapa yang bisa menolong? Sebab itu jangan menutup hati untuk datang beribadah/ terima Firman Allah.

Bahasa Tuhan dalam Yeremia 3:16 itu dikaitkan dengan berkat di Eden.
Yeremia 3:16
3:16 Apabila pada masa itu kamu bertambah banyak dan beranak cucu di negeri ini, demikianlah firman TUHAN, maka orang tidak lagi akan berbicara tentang tabut perjanjian TUHAN. Itu tidak lagi akan timbul dalam hati dan tidak lagi akan diingat orang; orang tidak lagi akan mencarinya atau membuatnya kembali.

Kejadian 1:28
1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

Itu adalah Firman Tuhan di saat Adam dan Hawa belum jatuh dalam dosa. Tetapi segera disabot oleh iblis sehingga mereka beranak cucu di dalam dosa.

Mumpung suara Firman ini masih diperdengarkan. Saudara masih ingat tentang Samuel dalam I Samuel pasal 3? Di mana dia mendengar suara? Ketika dia tidur dekat tabut perjanjian.
I Samuel 3:3
3:3 Lampu rumah Allah belum lagi padam. Samuel telah tidur di dalam bait suci TUHAN, tempat tabut Allah.

Waktu itu Firman langkah, tetapi ada orang yang dipersiapkan oleh Tuhan. Akhirnya orang yang dipersiapkan Tuhan ini berhasil memimpin umat Tuhan. Tetapi di zamannya peti perjanjian yang selalu dia lihat itu dirampas oleh orang Filistin. Kenapa dirampas? Sebab imam-imam, anak-anak imam Eli melakukan dua hal. Memang dosa itu hanya terbagi dua yaitu dosa kejahatan dan dosa kenajisan. Dosa kejahatan terjadi di tubuh dan dosa kenajisan terjadi di dalam tubuh.
I Korintus 6:18
6:18 Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.

Dua hal ini dilakukan Hofni dan Pinehas, akhirnya tabut dirampas oleh orang Filistin. Pada pasal 3 Samuel tidur dekat Tabut Perjanjian tetapi pada pasal 4 tabut perjanjian dirampas oleh orang Filistin.
Ini yang harus kita jaga, sekarang ini kita dekat dengan tabut perjanjian. Jangan sampai satu ketika tabut perjanjian itu hilang karena ada kejahatan dan kenajisan! Mau bicara apa kita kalau seperti itu. Ini yang harus saya jaga jangan sampai terjadi.

Akan ditunjukkan kasus bila Firman itu sudah jarang didengar. Ada 4 hal yang akan terjadi kalau tidak mau mendengarkan suara Firman. Mungkin Firman masih dibisikkan di telinga kita, atau masih didengungkan dengan menggelegar, tetapi kalau kita menutup hati dari suara Firman dalam tiga macam ibadah itu maka akan ada 4 hal yang akan menyambar saudara. Apapun yang kita miliki dalam diri kita tidak akan sanggup menangkis 4 hal ini kalau Firman Tuhan sudah langkah dan bahkan tidak ada.

Dalam I Samuel pasal 3, Samuel tidur hangat dekat Firman Tuhan.
I Samuel 3:1
3:1 Samuel yang muda itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu firman TUHAN jarang; penglihatan-penglihatan pun tidak sering.

Pengawas sudah tidak lagi cakap dalam hal ini, sehingga yang terjadi sebaliknya.

I Samuel 3:2-3
3:2 Pada suatu hari Eli, yang matanya mulai kabur dan tidak dapat melihat dengan baik, sedang berbaring di tempat tidurnya.
3:3 Lampu rumah Allah belum lagi padam. Samuel telah tidur di dalam bait suci TUHAN, tempat tabut Allah.

Samuel merasa hangatnya dan dari situ Tuhan berbicara/ memanggil.
I Samuel 3:4
3:4 Lalu TUHAN memanggil: "Samuel! Samuel!", dan ia menjawab: "Ya, bapa."

Kita lihat selanjutnya apa yang terjadi.
I Samuel 4:9
4:9 Kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki, hai orang Filistin, supaya kamu jangan menjadi budak orang Ibrani itu, seperti mereka dahulu menjadi budakmu. Berlakulah seperti laki-laki dan berperanglah!"
Ini bahasa orang Filistin.

Alkitab juga mengajar kita supaya kuat seperti Laki-laki.
I Samuel 4:10-11
4:10 Lalu berperanglah orang Filistin, sehingga orang Israel terpukul kalah. Mereka melarikan diri masing-masing ke kemahnya. Amatlah besar kekalahan itu: dari pihak Israel gugur tiga puluh ribu orang pasukan berjalan kaki.
4:11 Lagipula tabut Allah dirampas dan kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, tewas.

Dalam Bilangan pasal 10 Musa dan Harun menerima resiko berat, mereka diganjar tidak bisa masuk ke tanah Kanaan. Di sini kita lihat lagi resiko berat ditanggung umat Tuhan. Tetapi penyebabnya ada pada pasal dua yaitu dosa kejahatan dan kenajisan. Dosa kenajisan dilakukan oleh Hofni dan Pinehas yakni tidur dengan perempuan yang datang melayani. Dosa kejahatan yang mereka lakukan yaitu merampas korban dengan paksa.

Bila Firman Tuhan sudah langkah berarti suara tabut sudah menghilang, hati-hati dan waspada! Sebab akan terjadi 4 hal yang tidak mengenakkan:

II Tawarikh 15:1-6
15:1 Azarya bin Oded dihinggapi Roh Allah.
15:2 Ia pergi menemui Asa dan berkata kepadanya: "Dengarlah kepadaku, Asa dan seluruh Yehuda dan Benyamin! TUHAN beserta dengan kamu bilamana kamu beserta dengan Dia. Bilamana kamu mencari-Nya, Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi bilamana kamu meninggalkan-Nya, kamu akan ditinggalkan-Nya.
15:3 Lama sekali Israel tanpa Allah yang benar, tanpa ajaran dari pada imam dan tanpa hukum.
15:4 Tetapi dalam kesesakan mereka berbalik kepada TUHAN, Allah orang Israel. Mereka mencari-Nya, dan Ia berkenan ditemui oleh mereka.
15:5 Pada zaman itu tidak dapat orang pergi dan pulang dengan selamat, karena terdapat kekacauan yang besar di antara segenap penduduk daerah-daerah.
15:6 Bangsa menghancurkan bangsa, kota menghancurkan kota, karena Allah mengacaukan mereka dengan berbagai-bagai kesesakan.

1.      Tidak ada kata selamat, pergi pulang tidak selamat. Keluar ke dalam tidak ada selamat. Padahal dalam penggembalaan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, keluar dan ke dalam kita selamat.
Yohanes 10:9
10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.

Kalau sudah tidak ada lagi Firman, (tidak ada kabar Kepala) maka pergi pulang tidak selamat. Jadi penggembalaan itu sudah tidak ada tanda keselamatan, berarti tidak bisa masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus. Jika di dalam penggembalaan sudah langkah Firman, sudah tidak ada suara Tuhan, yang ada hanya suara manusia, suara daging, tidak ada lagi pembukaan rahasia Firman, maka ini bencana yang sangat berbahaya!

Kita harus mensyukuri kalau dalam ibadah Tuhan masih berbicara dua menjadi satu berarti masih dibukakan rahasia Firman, itu tanda Tuhan ada di situ. Apapun orang katakan tentang saudara tidak usah pusing, yang penting Tuhan nyatakan kehadiranNya lewat Firman yang Tuhan bukakan kepada kita, itu yang paling utama dari segala-galanya.

2.      Terjadi kekacauan yang besar
Kalau ada kekacauan berarti roh kefasikan yang bergerak di situ.
Mazmur 50:16
50:16 Tetapi kepada orang fasik Allah berfirman: "Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu,
Sekalipun orang fasik itu masih ngomong Firman dan bicara perjanjian Tuhan, sebenarnya di hadapan Tuhan hatinya sudah kacau besar.

Tadi sebelumnya bicara pergi pulang, itu sama dengan penggembalaan. Tetapi penggembalaan di situ semua ada dalam tanda kefasikan. Mau apalagi kalau sudah seperti itu. Itu sebabnya kita harus menjaga.
Yesaya 57:20-21
57:20 Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.
57:21 Tiada damai bagi orang-orang fasik itu," firman Allahku.

Kalau sudah kacau besar bagaikan laut bergelora maka nilai orang itu seharga sampah, seharga lumpur, seharga kotoran, mau diapa lagi. Padahal kita ini diambil oleh Tuhan dari lumpur yang dalam, diangkat dan ditaruh di atas batu karang yang teguh. Kenapa kita ada lagi dalam penggembalaan yang senilai sampah dan lumpur? Karena Firman sudah langkah. Celakanya berita yang disampaikan bukan lagi berita mempelai, bukan lagi berita yang dibukakan rahasianya. Rahasia Tuhan yang besar adalah nikah Kristus dengan gerejaNya.

Orang fasik ini bisa ada dalam gereja, sebagai jemaat atau sebagai pendeta. Dia bertanya Firman dan menyelidik pernjanjian Tuhan tetapi dia bergaul dengan pencuri.
Mazmur 50:16
50:16 Tetapi kepada orang fasik Allah berfirman: "Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu,

Perilakunya fasik, dulu ular lalu sekarang tetapi ular. Ular memang bisa ganti kulit tetapi tetap saja ular. Mestinya seperti ulat, awalnya menjijikan tetapi mengalami metamorfosis dari ulat menjadi kepompong kemudian menjadi kupu-kupu yang indah.

Mazmur 50:17
50:17 padahal engkaulah yang membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?

Firman dikesampingkan lalu melakukan yang lain. Penggembalaan sudah kacau balau jika seperti ini, tidak ada yang selamat, tidak bisa masuk pembangunan tubuh Kristus, tidak bisa masuk penyingkiran gereja.

Mazmur 50:18
50:18 Jika engkau melihat pencuri, maka engkau berkawan dengan dia, dan bergaul dengan orang berzinah.

Pencuri dalam Alkitab dikatakan dia membongkar rumah. Artinya pencuri ini membongkar nikah. Menyetujui dengan orang yang suka membongkar nikah atau menyetujui perceraian.
Matius 24:43
24:43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.

Mazmur 50:19-21
50:19 Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat, dan pada lidahmu melekat tipu daya.
50:20 Engkau duduk, dan mengata-ngatai saudaramu, memfitnah anak ibumu.
50:21 Itulah yang engkau lakukan, tetapi Aku berdiam diri; engkau menyangka, bahwa Aku ini sederajat dengan engkau. Aku akan menghukum engkau dan membawa perkara ini ke hadapanmu.

Mazmur 50:21 (Terjemahan Lama)
50:21 Sekalian ini engkau perbuat, maka Aku berdiam diriku; pada sangkamu Aku ini sama seperti engkau; tetapi Aku akan menyiksakan dikau dan menaruh segala perkara itu beratur-atur di hadapan matamu.

Apa ini selamat! Belum berakhir tujuh penghukuman Roh Kudus sudah datang tujuh hukuman anak Allah, belum berakhir penghukuman anak Allah, sudah ada penghukuman tujuh bokor/ hukuman Allah Bapa.

3.      Bangsa menghancurkan bangsa
Bangsa melawan bangsa berarti tidak ada lagi korban-korban yang indah, yang seharusnya bangsa-bangsa itu membawa kekayaan mereka untuk dipersembahkan kepada Tuhan.
Wahyu 21:24
21:24 Dan bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahayanya dan raja-raja di bumi membawa kekayaan mereka kepadanya;
Tidak akan terkait dengan Yerusalem baru.

4.      Kota menghancurkan kota
Kota hancur berarti tidak ada lagi pengetahuan tentang kota Yerusalem Baru. Yerusalem hancur, berarti rohaninya hancur. Tidak ada terbersit lagi dalam hatinya untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Ini akibat kalau Firman sudah tidak diperdengarkan, sudah langkah. Sebabnya jangan kita tunggu Yeremia 3:16 itu.
Yeremia 3:16
3:16 Apabila pada masa itu kamu bertambah banyak dan beranak cucu di negeri ini, demikianlah firman TUHAN, maka orang tidak lagi akan berbicara tentang tabut perjanjian TUHAN. Itu tidak lagi akan timbul dalam hati dan tidak lagi akan diingat orang; orang tidak lagi akan mencarinya atau membuatnya kembali.
Kurang lebih tahun 620 sebelum Masehi kerajaan di selatan itu dihancurkan dan mereka dibawa ke Babel. Namun Yeremia dibawa oleh orang-orang yang mengungsi ke Mesir. Bisa saja yang dikatakan Yeremia ada yang salah pengertian tentang tabut perjanjian, padahal di dalam Ibrani pasal 9 masih menyinggung peti perjanjian dan dalam Wahyu 11:19 Peti perjanjian masih dilihat oleh rasul Yohanes di Sorga? Kemudian terjadi gempa yang dahsyat. Setelah itu dalam Wahyu 12:1 wujud aslinya nampak. Itulah Mempelai Wanita yang sudah satu dengan Tritunggal Allah. Makanya tidak lagi dibicarakan karena tabut perjanjian itu sudah menjadi satu dengan gereja Tuhan yang sempurna/ sudah satu dengan Tritunggal Allah.

Sebab itu selagi sekarang masih ada kesempatan bagi kita untuk meraih janji ini. Ini kesempatan akhir bagi kita, jangan berlambat-lambatan. Mulai dari jemaat lokal masing-masing kita sudah harus ada citra seperti ini dan satu saat melebar menjadi besar. Makanya kegerakan ini harus mulai dari kita. Mulai hari ini cintailah tiga macam ibadah sebab di situ suara dari peti perjanjian dikumandangkan yaitu suara Kabar Mempelai dua menjadi satu. Tidak usah kita peduli dengan kata orang, yang penting suara itu masih kita dengar.

Ini yang menjadi pergumulan saya sebagai hamba Tuhan, dari pada kita menjadi sampah, menjadi lumpur. Kalau sudah menjadi sampah dan lumpur maka pakaianmu akan menjijikan.
Ayub 9:30-32
9:30 Walaupun aku membasuh diriku dengan salju dan mencuci tanganku dengan sabun,
9:31 namun Engkau akan membenamkan aku dalam lumpur, sehingga pakaianku merasa jijik terhadap aku.
9:32 Karena Dia bukan manusia seperti aku, sehingga aku dapat menjawab-Nya: Mari bersama-sama menghadap pengadilan.

Dahulu asal dari menjijikkan, kembali lagi menjijikkan. Perilaku seperti ini menyedihkan Tuhan, ini jangan sampai terjadi pada kita.

Ayub 30:19
30:19 Ia telah menghempaskan aku ke dalam lumpur, dan aku sudah menyerupai debu dan abu.

Tuhan murka karena Tuhan sudah jemu akhirnya Tuhan giling menjadi abu.
Mazmur 18:42-43
18:42 Mereka berteriak minta tolong, tetapi tidak ada yang menyelamatkan, mereka berteriak kepada TUHAN, tetapi Ia tidak menjawab mereka.
18:43 Aku menggiling mereka halus-halus seperti debu di depan angin, mencampakkan mereka seperti lumpur di jalan.

Ini yang Tuhan lakukan kalau Tuhan sudah murka dan sudah jemu! Ini jangan sampai terjadi pada kita. Mumpung Tuhan masih beri kesempatan hari-hari terakhir, manfaatkan waktu yang ada sebab sudah mau berakhir. Jangan santai, jangan leha-leha, gunakan waktumu sekarang.

Dalamilah rencana Tuhan, jangan sampai kita digiling kalau Tuhan sudah jemu dengan kita. Jangan sampai empat hal tadi menjadi nyata dalam hidup kita. Pergi dan pulang tidak ada lagi keselamatan, hanya ada kehancuran. Kenapa ada kehancuran? Karena roh kefasikan di dalamnya. Bangsa-bangsa saling menghancurkan berarti tidak bisa lagi berbaris membawa korban. Kota dan kota saling menghancurkan berarti tidak lagi terbersit lagi kota Yerusalem Baru. Tidak ada lagi harapan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, tidak ada lagi harapan menuju Yerusalem Baru, semuanya hancur.

Tuhan memberkati.



GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477