20181231

Kebaktian Tutup Buka Tahun 2019, Senin 31 Desember 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Kejadian 31:1-3
31:1 Kedengaranlah kepada Yakub anak-anak Laban berkata demikian: "Yakub telah mengambil segala harta milik ayah kita dan dari harta itulah ia membangun segala kekayaannya."
31:2 Lagi kelihatan kepada Yakub dari muka Laban, bahwa Laban tidak lagi seperti yang sudah-sudah kepadanya.
31:3 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Yakub: "Pulanglah ke negeri nenek moyangmu dan kepada kaummu, dan Aku akan menyertai engkau."

Yakub disuruh Tuhan untuk berpisah meninggalkan Laban dan anak-anak Laban yang lain. Situasi yang dialami oleh Yakub, ipar-iparnya tidak senang lagi melihat Yakub. Dan mereka menuduh Yakub telah meraup kekayaan bapanya. Bahasa ini bukan hanya bisikan kalbu, tetapi ini sudah terdengar menjadi pembahasan ipar-ipar Yakub. Yakub juga membaca situasi lewat raut wajah Laban, raut wajah yang sudah tidak menyenangi Yakub. Padahal Laban ini menjadi kaya atau menjadi orang yang punya karena kehadiran Yakub. Jika Yakub tidak ada maka Laban tidak mungkin sekaya itu. Laban ini gambaran orang yang tidak tahu berterima kasih.

Yakub sudah meraup kekayaan bukan karena memaksakan. Tetapi apa yang dikatakan oleh Firman, dia justru mendapatkan 10 kali ditipu oleh Laban. Olehnya pada ayat 3 Tuhan perintahkan supaya dia keluar dan berpisah dengan Laban. Ini bukan hanya perpisahan yang Yakub alami tetapi juga pernah Abraham alami. Dia keluar dari antara sanak keluarganya. Abraham juga disuruh Tuhan keluar dari Mesir, itu ada dalam Kejadian pasal 13. Dalam pasal 13 ini juga dia harus berpisah dengan Lot. Perpisahan ini mengandung makna, bukan hanya sekedar perpisahan.

Kita akan berpisah dengan tahun 2018 dan masuk tahun 2019. Kita harus mengambil suatu makna, harus memaknai ini lewat catatan yang terjadi dalam pribadi Yakub. Sebab apa yang telah ditulis itu menjadi pembelajaran, nasihat dan penghiburan bagi kita yang hidup akhir zaman.
Roma 15:4
15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.

Yakub bukan karena pelayanan sehingga diberkati Laban, tetapi Tuhan memberkati Yakub. Begitu rupa Tuhan memberkati Yakub, sehingga diakhir kehidupannya dengan Laban, Yakub melihat raut wajah mereka sudah tidak menyenangkan. Ini yang menyebabkan mereka harus berpisah dan itu disuruh oleh Tuhan. Ini pelajaran bagi saya dan saudara. Yakub diberkati oleh Tuhan bukan tanpa maksud. Berkat yang diberikan Tuhan pada Yakub bukan tanpa maksud.
Kejadian 31:13
31:13 Akulah Allah yang di Betel itu, di mana engkau mengurapi tugu, dan di mana engkau bernazar kepada-Ku; maka sekarang, bersiaplah engkau, pergilah dari negeri ini dan pulanglah ke negeri sanak saudaramu."

Tuhan memberikan predikat bagi diriNya “Allah di Betel”. Apa hubungannya dengan perintah kepada Yakub untuk keluar. Ada 5 suasana yang tidak menyenangkan yang dirasakan oleh Yakub. Dan 5 suasana ini juga yang harus kita lepaskan atau kita hempaskan, harus kita buang dan tinggalkan. Itu yang dirasakan oleh Yakub.

Betel itu rumah Tuhan, tetapi sifatnya abstrak, tidak nampak. Rumah Tuhan yang pertama disebut oleh Tuhan bukan rumah Tuhan secara fisik, tetapi secara rohani. Rumah Tuhan yang terakhir juga bukan fisik tetapi yang rohani. Kita sedang menuju pada rumah Tuhan yang rohani, yang terakhir. Bait Allah yang terakhir bukan fisik tetapi yang rohani.

Ketika Yakub diberikan Tuhan penglihatan yang luar biasa, maka dia bernazar untuk membangun rumah Tuhan di Betel. Betel itu Yakub yang memberi nama, karena tempat itu dulu namanya Lus.
Kejadian 28:19
28:19 Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus.

Sebelum Yakub mendapat penglihatan, nama kota itu Lus. Tetapi setelah Yakub mendapat penglihatan maka nama kota itu diganti Betel. Lus artinya tidak bergerak. Tetapi dirubah menjadi Betel berarti ada gerakan sebab ada proyek besar, ada aktivitas yang besar. Dengan Tuhan memberikan berkat yang limpah kepada Yakub maksudnya agar proyek Tuhan yang besar ini menjadi nyata. Tetapi dia harus lebih dahulu meninggalkan suasana yang menyesakkan dia ini. Ada 5 hal yang sering mengganggu kita sehingga kita tidak bisa masuk dalam proyek besar Allah yaitu membangun Bait Allah, membangun Tubuh Kristus, membangun Mempelai Wanita Tuhan. Itu bukan bangunan fisik tetapi yang rohani. Nanti kita melihat 5 hal yang akan kita buang sebab hal-hal itu mengganggu.

Di penghujung akhir zaman ini Tuhan selalu memberikan karunia-karunia kepada kita. Ada penyataan-penyataan Allah kepada kita.
II Timotius 4:1
4:1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:

Penyataan Allah itu adalah modal untuk gerakan pembangunan Tubuh Kristus. Jika ada penyataan Allah, itu adalah untuk kepentingan bersama. Adalah sangat aneh jika ada penyataan Allah kepada si A, kepada si B atau kepada si C, tanggapannya justru sinis. Padahal penyataan Allah kepada si A, itu untuk kepentingan bersama. Berarti jika kita menikmati dan mendengar dalam komunitas kita ada penyataan Allah, itu untuk kepentingan bersama.
I Korintus 12:1
12:1 Sekarang tentang karunia-karunia Roh. Aku mau, saudara-saudara, supaya kamu mengetahui kebenarannya.

Jika ada yang tidak mengambil sikap bahwa itu untuk kepentingan bersama, maka dia rugi besar. Sebab dia tidak punya modal untuk pembangunan Tubuh Kristus. Antara lain modal itu adalah ada penyataan Tuhan. Khusus untuk kita di sini, apakah kurang penyataan Tuhan? Jika kehidupan itu menanggapi sinis atau negatif, berarti dia menista penyataan Tuhan untuk kepentingan dirinya.
II Timotius 4:1
4:1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:

Ini dihubungkan dengan menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Ketika penyataan itu disosialisasikan, seringkali orang berkata “sok menghakimi!”. Padahal memang justru ada hubungannya dengan menghakimi. Kita dipercayakan untuk menghakimi.
I Korintus 6:2-3
6:2 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti?
6:3 Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari.

Olehnya mari kita perhatikan apa maksud Tuhan memberikan berkat limpah pada Yakub? Untuk pembangunan Betel. Sebabnya dengarkan Firman Tuhan. Setelah dia berhasil Tuhan ingatkan supaya dia kembali pada apa yang dia nazarkan kepada Tuhan di Betel. Tuhan tidak menyebut Lus tetapi Betel sesuai nama yang diberikan oleh Yakub. Agar Yakub teringat bahwa benar dia sudah bernazar, apa nazarnya? Untuk membangun rumah Tuhan. Dan rumah Tuhan dia bangun itu diawali dengan penyataan Allah. Penglihatannya dalam Kejadian pasal 28 itu penyataan Allah dan Kejadian pasal 31 juga adalah penyataan Allah.

Alangkah kelirunya kalau di dalam gereja ada penyataan Allah kemudian yang lain menyindir-nyindir alias tidak percaya. Penyataan Tuhan itu bukan untuk kepentingan yang diberikan penyataan itu tetapi untuk kepentingan bersama. Kalau dalam satu tim saudara ada seorang yang bawa ribuan dollar, apakah untuk kepentingan dirinya? Tentu untuk kepentingan bersama. Di dalam gereja Tuhan, wajar dan pantas Tuhan memberikan penyataan. Itu terjadi bagi Yakub.
Kejadian 28:19-22
28:19 Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus.
28:20 Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai,
28:21 sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku.
28:22 Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."

Membangun Bait Allah itu adalah tujuannya. Sebenarnya Bait Allah yang kita bangun adalah tubuh kita sendiri. Jika kita diberkati Tuhan kemudian kita tidak ada perhatian untuk rohani kita, itu berbahaya! Jangan berpikir karena kekuatan kita sehingga kita memperoleh semua itu. Ada maksud Tuhan terhadap titipan-titipan yang kita terima dari Tuhan yaitu untuk membangun rohani saudara, karena tubuhmu adalah Bait Allah.

Kita mau berpisah dengan tahun yang lama, coba lihat kalau tahun-tahun yang lama ini kita terlalu banyak gangguan sehingga kita belum memprioritaskan pemembangun Bait Allah secara rohani.
I Korintus 3:16
3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?

Ini belum terjadi, tetapi dalam Efesus 2:19-21, Bait Allah itu sedang dibangun.
Efesus 2:19-21
2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.

Kita akan masuk tahun 2019 dengan Tubuh dan Darah Yesus. Tubuh Yesus adalah makanan yang sesungguhnya dan darah Yesus adalah minuman yang sesungguhnya. Kita masuk tahun 2019 dengan makanan yang sesungguhnya dan minuman yang sesungguhnya untuk membuat kita kuat.

Jangan lupa dengan pembangunan Bait Allah rohani. Berapa lama usia kita?, apakah kita akan hidup selama-lamanya seperti kita kuat sekarang? Tidak. Satu saat akan sampai pada garis akhir yaitu kita meninggal atau kita sampai pada waktu Yesus datang pada kali kedua, kita harus mempertanggung jawabkan. Apa yang harus kita lepaskan, apa yang harus kita buang. Ada 5 sifat yang harus dibuang karena itu sangat mengganggu Yakub.
1.      Sifat jahat
Kejadian 31:1,5
31:1 Kedengaranlah kepada Yakub anak-anak Laban berkata demikian: "Yakub telah mengambil segala harta milik ayah kita dan dari harta itulah ia membangun segala kekayaannya."
31:5 lalu ia berkata kepada mereka: "Telah kulihat dari muka ayahmu, bahwa ia tidak lagi seperti yang sudah-sudah kepadaku, tetapi Allah ayahku menyertai aku.

Sikap Laban ini baik atau jahat? Kesimpulannya ada pada ayat 29.
Kejadian 31:29
31:29 Aku ini berkuasa untuk berbuat jahat kepadamu, tetapi Allah ayahmu telah berfirman kepadaku tadi malam: Jagalah baik-baik, jangan engkau mengatai Yakub dengan sepatah kata pun.

Sifat Laban ini jahat, itu sebabnya Yakub harus berpisah dengan itu. Bukan berarti Yakub yang jahat, tetap ini pembelajaran bagi kita, karena kita mau dibangun menjadi Bait Allah maka sifat jahat ini harus kita buang. Tinggalkan di tahun 2018 sifat-sifat jahat selama ini. Banyak hal yang kita lakukan yang tidak elok dan tidak baik sepanjang tahun 2018. Itu harus kita tinggalkan kalau mau kita dibangun menjadi Bait Allah. Bukan hanya slogan Betel, tidak hanya slogan rumah Tuhan, tetapi harus benar kita bangun tubuh Kristus.

Sebelum menyeberang tahun 2018, lempar sifat jahat itu jauh-jauh. Jangan tunggu kita yang dilempar oleh Tuhan. Izinkan Tuhan melempar dosa kita. Ini harus kita buang, jangan kita pertahankan.
Mikha 7:19
7:19 Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.

Kita mohon supaya Tuhan menyayangi kita.

Ini yang harus kita lempar, yang jahat itu jangan lagi kita gandoli, jangan lagi kita bawa-bawa menyeberang tahun 2019.
Yesaya 38:17
38:17 Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu.

Siapa sesungguhnya yang menderita pahit? Oleh sengsaranya Yesus, Dia menyelamatkan kita yang sengsara. Penderitaan yang pahit dari Yesus menjadi keselamatan bagi kita. Dengan apa Tuhan mencegah jiwa kita dari lobang kebinasaan? Dengan penderitaan pahitnya Tuhan Yesus. Untuk apa kita diselamatkan? Supaya kita dibangun menjadi BaitNya Tuhan.

Ayub 36:15
36:15 Dengan sengsara Ia menyelamatkan orang sengsara, dengan penindasan Ia membuka telinga mereka.

Apakah saudara lihat penderitaan Kristus? Tujuannya antara lain untuk membuka telinga kita supaya kita mendengar Firman. Lewat Firman yang kita dengar, kita dibangun, kita digerakan agar terlibat dalam mega proyek Allah dan kita dibangun menjadi Betel. Tinggalkan semua itu yang jahat. Coba putar kalkulator kita, berapa banyak yang jahat dan berapa banyak yang baik? Lebih banyak yang jahat dan minim yang baik. Kalau Tuhan tidak berkemurahan kita yang dilemparkan oleh Tuhan. Lebih baik dosa kita yang Tuhan lemparkan.
Yeremia 7:15
7:15 Aku akan melemparkan kamu dari hadapan-Ku, seperti semua saudaramu, yakni seluruh keturunan Efraim, telah Kulemparkan."

Ini kebalikannya, jangan terjadi pada kita. Lebih baik kita mohon kepada Tuhan “lempar semua kejahatan dan dosaku”. Kita tidak mau menyeberang tahun 2019 dengan kejahatan dan dosa kita, biarlah dilempar oleh Tuhan semua dosa dan kesalahan kita.

Yakub merasa tidak nyaman. Bukan dia yang berbuat, tetapi ini pelajaran bagi kita. Jangan sampai kita seperti ipar-ipar Yakub, seperti mertua Yakub. Ini semua jangan ada pada kita. Orang yang berbuat jahat bukan orang luar, tetapi justru keluarga kita. Kadang kala kita tidak sadari bahwa yang menyesakkan kita dan membuat sedih dan pedih hati kita justru saudara kita. Ini jangan sampai terjadi. Dalam nama Yesus, kita mau masuk tahun 2019, mohon kepada Tuhan supaya dosa dan kejahatan kita dilemparkan ke tubir laut. Jangan kita yang dilempar.

2.      Kecurangan
Kejadian 31:6-7
31:6 Juga kamu sendiri tahu, bahwa aku telah bekerja sekuat-kuatku pada ayahmu.
31:7 Tetapi ayahmu telah berlaku curang kepadaku dan telah sepuluh kali mengubah upahku, tetapi Allah tidak membiarkan dia berbuat jahat kepadaku.

Selama tahun 2018 banyak hal yang kita lakukan. Banyak kecurangan-kecurangan yang kita buat. Ingat, di hadapan Tuhan itu sangat menjijikan. Karena Alkitab mengatakan orang yang berlaku curang, itu adalah kejijikan bagi Tuhan. Jangan berbuat curang baik dalam ibadah, pelayanan dan pekerjaan.
Ulangan 25:16
25:16 Sebab setiap orang yang melakukan hal yang demikian, setiap orang yang berbuat curang, adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu."

Bagaimana saya mau dibangun menjadi Betel, bagaimana saudara mau dibangun menjadi rumah Tuhan, bagaimana kita mau terlibat dalam pekerjaan mega proyek Allah kemudian ada kecurangan dan tidak kita buang, tidak kita lempar.

Ayo, profesi apa yang kita kerjakan, apakah ada kecurangan? Ibadah apakah ada kecurangan. Seringkali bukan manusia saja kita curangi, tetapi Tuhan juga kita curangi. Ini kejijikan. Kita ini mau dibawa oleh Tuhan menjadi tubuhNya, menjadi Mempelai WanitaNya, menjadi Bait Allah. Jangan sampai Tuhan menemukan ada kejijikan, nanti batal, tidak akan sampai ke sana. Itu sebabnya jangan melakukan kecurangan.

Kejadian 31:41
31:41 Selama dua puluh tahun ini aku di rumahmu; aku telah bekerja padamu empat belas tahun lamanya untuk mendapat kedua anakmu dan enam tahun untuk mendapat ternakmu, dan engkau telah sepuluh kali mengubah upahku.

Kecurangan yang dibuat oleh Laban. Laban 10 kali melakukan kecurangan kepada Yakub. Lengkaplah sudah, padahal angka 10 adalah angka Firman. Jadi Laban ini menabrak Firman, melawan Firman. Kecurangan itu sama dengan kita melabrak atau melawan Firman.

Ayo, kecurangan isteri terhadap suami pasti ada sepanjangan tahun ini. Kecurangan suami kepada isteri juga pasti ada sepanjangan tahun ini. Jujur saja, adakah kecurangan kepada isteri, ibu-ibu di sini benarkah tidak pernah melakukan kecurangan kepada suami dan anak-anak juga curang kepada orang tua. Kalau ini ada maka kita akan terusik dan gagal masuk dalam proyek Allah. Makanya perpisahan tahun 2018, mau masuk tahun 2019 ini katakan “Tuhan saya mau tinggalkan kecurangan” karena garis finis sudah di depan.

Kita di sini dapat dikatakan tidak ada hambatan mendengarkan Firman. Tetapi di Samarinda saudara kita harus mencuri-curi waktu untuk beribadah dan mendengarkan Firman. Namun kerinduan hati mereka besar untuk mendengarkan Firman.

Apakah kita mau mempertahankan kecurangan? Mari kita bereskan. Katakan “Tuhan dosa kecurangan dalam diriku lemparkan dari diriku”. Untuk melempar dosa kita ini Yesus berjuang, Dia menderita sengsara untuk menyelamatkan kita yang sengsara. Makanya kalau kita merenungkan, kita memang sengsara tetapi Yesus lebih sengsara untuk menyelamatkan kita yang sengsara. Seringkali saya kedepankan sengsaraku padahal Yesus lebih sengsara untuk menolong saya yang sengsara.
Ayub 36:15
36:15 Dengan sengsara Ia menyelamatkan orang sengsara, dengan penindasan Ia membuka telinga mereka.

Indera yang disebut di sini adalah telinga sebab telinga ini adalah pintu masuknya Firman. Jadi dibuka telinga untuk memberikan kesempatan Firman Tuhan masuk. Itu terjadi dengan jalan Yesus harus sengsara, harus mengalami penindasan supaya Firman bisa masuk ke telinga kita.

3.      Kemunafikan
Kejadian 31:27-28
31:27 Mengapa engkau lari diam-diam dan mengakali aku? Mengapa engkau tidak memberitahu kepadaku, supaya aku menghantarkan engkau dengan sukacita dan nyanyian dengan rebana dan kecapi?
31:28 Lagipula engkau tidak memberikan aku kesempatan untuk mencium cucu-cucuku laki-laki dan anak-anakku perempuan. Memang bodoh perbuatanmu itu.

Perkataan ini adalah kemunafikan dari Laban. Ini tidak tulus, ini tidak benar. Dia tidak akan membiarkan Yakub pulang sebab tanpa Yakub akan habis kekayaannya, tidak akan berkembang. Ini adalah bahasa kepura-puraan, bahasa kemunafikan.

Ini tahun 2018, tidak sampai lagi 1 jam kita sudah menyeberang tahun 2019. Buang kemunafikan dan kepura-puraan kita. Bahasa gerika dari munafik itu artis. Kadang kita tidak sadar seperti artis.  Kepura-puraan ini harus kita buang. Bermuka dua itu harus kita buang, kita lepas, jangan kita pertahankan karena itu akan mengakibatkan kita gagal terserap dalam pembangunan Tubuh Kristus.

Saya lebih dahulu, Tuhan Yesus tolong saya. Tuhan yang meraba diriku, apakah ada kepura-puraan. Kadang-kadang hati isteri dongkol pada suami, tetapi berkata “mari minum teh, sudah saya siapkan”, padahal dari balik horden dia mendongkol pada suaminya. Jangan kita pura-pura, walaupun orang lain tidak melihat, tetapi ada mata Tuhan melihat.

Lagi beberapa menit kita sudah mau berpisah dengan pura-pura, dengan curang, dengan yang jahat. Kita mau masuk 2019 tidak lagi dengan pura-pura, dengan curang dan dengan yang jahat.

Hamba Tuhan juga kadang berpura-pura. Dia katakan salam, padahal pedang terhunus di belakang. Ini sekarang yang banyak terjadi di dunia Kekristenan.

Kejadian 31:27-28
31:27 Mengapa engkau lari diam-diam dan mengakali aku? Mengapa engkau tidak memberitahu kepadaku, supaya aku menghantarkan engkau dengan sukacita dan nyanyian dengan rebana dan kecapi?
31:28 Lagipula engkau tidak memberikan aku kesempatan untuk mencium cucu-cucuku laki-laki dan anak-anakku perempuan. Memang bodoh perbuatanmu itu.

Luar biasa, ini bahasa gombalnya Laban. Omong kosong ini bicaranya Laban. Padahal dalam hatinya beda. Buktinya ayat 29 tadi.
Kejadian 31:29
31:29 Aku ini berkuasa untuk berbuat jahat kepadamu, tetapi Allah ayahmu telah berfirman kepadaku tadi malam: Jagalah baik-baik, jangan engkau mengatai Yakub dengan sepatah kata pun.

Ini pembelaan Tuhan kepada orang yang melakukan kehendak Allah. Jika kita terlibat masuk dalam kehendak Tuhan, pasti Tuhan akan melindungi kita.

Mazmur 55:22
55:22 mulutnya lebih licin dari mentega, tetapi ia berniat menyerang; perkataannya lebih lembut dari minyak, tetapi semuanya adalah pedang terhunus.

Ini jangan ada, kita mau menyeberang ke tahun 2019. Licin dari mentega dan lembut dari minyak, itu kita buang semua di tahun 2018. Selamat tinggal tahun 2018 bersama mentega dan minyaknya. Dalam nikah seringkali perkataan isteri atau suami manis, padahal hati dongkol. Inilah yang disebut kemunafikan.

4.      Kedengkian
Kejadian 31:2,5
31:2 Lagi kelihatan kepada Yakub dari muka Laban, bahwa Laban tidak lagi seperti yang sudah-sudah kepadanya.
31:5 lalu ia berkata kepada mereka: "Telah kulihat dari muka ayahmu, bahwa ia tidak lagi seperti yang sudah-sudah kepadaku, tetapi Allah ayahku menyertai aku.

Apa kira-kira yang ada dalam hati Laban sehingga tergambar wajahnya tidak lagi indah di muka Yakub. Itu karena ada kedengkian dan kecemburuan. Inilah yang ada pada Laban. Ini jangan sampai mengganggu, makanya Yakub harus keluar. Berarti Yakub harus keluar dari kedengkian dan kecemburuan. Kadang kita tidak sadar ada kedengkian dan kecemburuan melekat pada diri kita. Dalam nikah rumah tangga dan usaha pekerjaan kadang warna ini ada pada kita. Kalau iri ingin memiliki seperti yang dimiliki oleh orang itu. Tetapi kalau dengki ingin menghancurkan apa yang dimiliki oleh orang itu. Laban punya kedengkian.

Bapak ibu yang diberkati oleh Tuhan, biarlah kita saling menopang rohani kita. Kita saling mendoakan satu dengan yang lain. Tidak perlu ada kedengkian. Itu tidak menolong kita. Bahkan itu harus kita buang dan kita tinggalkan untuk masuk tahun 2019 karena garis finish sudah di depan, Tuhan sudah mau datang.

Kalau telingamu sudah engkau buka untuk mendengarkan Firman, sekarang bukalah matamu melihat apa yang terjadi di depan kita sekarang. Ini adalah kesempatan untuk kita mempersiapkan diri. Kita tidak terlambat dan belum terlambat, masih ada kesempatan.
I Petrus 4:2-3
4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
4:3 Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.
Kalau manusia kita berikan yang sisa, apalagi seorang pembesar kita berikan yang sisa, sopankah itu? Tidak sopan! Tetapi kepada Tuhan kita di sorga, Dia rela menerima yang sisa. Waktu yang sisa kita berikan kepadaNya dan Dia rela. Padahal Dia Raja di atas segala raja. Coba pergi kepada ketua RT saja saudara bawakan makanan sisa, dia akan berkata “anjingkah saya sehingga kau berikan makanan sisa!”. Tetapi Tuhan masih rela menerima. Cukup banyak waktu kita gunakan, sepanjangan 2018 apa yang telah kita lakukan. Sekarang kita mau masuk tahun 2019. Mari kita persembahkan sekalipun tinggal yang sisa. Tuhan masih rela menerima saya dan saudara meskipun tinggal yang sisa.

Orang lain akan terkejut “saya tahu ibu dan bapak itu dulu seperti ini, tetapi sekarang tidak lagi mau melakukan”. Sehingga akhirnya bukan dipuji tetapi difitnah.
I Petrus 4:4
4:4 Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan mereka memfitnah kamu.

Ini menunjukkan bahwa manusia itu tidak mau melihat orang berubah dari yang negatif kepada positif. Tetapi dia mau melihat yang positif menjadi negatif  atau dari yang baik menjadi jahat, belum tentu mereka terima. Makanya mereka memfitnah. Orang yang suka memfitnah itu sama dengan jemaat iblis. Sebab jemaat iblis ini pekerjaannya suka memfitnah.
Wahyu 2:9
2:9 Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun engkau kaya -- dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.

Jadi jemaat iblis suka memfitnah. Kalau orang suka memfitnah berarti dia jemaat iblis. Ini jangan sampai terjadi pada kita.

5.      Memfitnah
Kejadian 31:25-26
31:25 Ketika Laban sampai kepada Yakub, -- Yakub telah memasang kemahnya di pegunungan, juga Laban dengan sanak saudaranya telah memasang kemahnya di pegunungan Gilead --
31:26 berkatalah Laban kepada Yakub: "Apakah yang kauperbuat ini, maka engkau mengakali aku dan mengangkut anak-anakku perempuan sebagai orang tawanan?

Itukan anak isteri Yakub, masakan dikatakan diangkut sebagai orang tawanan. Ini fitnah, itu harus dibuang. Yakub meninggalkan itu, kita juga harus meninggalkan itu. Jangan ada roh fitnah dalam diri kita karena itu dapat mencelakakan kerohanian kita.

Menjelang kedatangan Tuhan pada kali yang kedua, bukan bencana alam yang paling mengerikan, tetapi bencana rohani itu yang paling mengerikan. Bencana rohani artinya rohaninya berantakan dan hancur. Tetapi kalau kita membangun Betel, membangun Bait Allah, itu berarti kita lepas dari bencana rohani. Dan bukan hanya dari bencana rohani tetapi juga dari bencana alam. Sebab ada 21 bencana yang sudah Tuhan siapkan bagi dunia. Ada 7 meterai, hukuman Allah Roh kudus. Ada 7 sangkakala, hukuman Anak Allah. Ada 7 bokor, hukuman Allah Bapa. Total ada 21 dan ini semua mengerikan dan makin mengerikan. Hukuman Roh Kudus mengerikan, ditambah hukuman Anak lebih mengerikan dan ditambah lagi hukuman Bapa yang lebih mengerikan.

Mengapa ada hukuman? Sebab di zaman Bapa manusia menolak Tuhan, di zaman Anak manusia menolak dan di zaman Roh Kudus banyak manusia menolak. Semoga saudara bukan orang yang menolak kasih Tuhan tetapi biarlah kita menerima kasih Tuhan secara utuh.

Berkat yang diterima oleh Yakub adalah untuk dimanfaatkan bagi pembangunan Tubuh Kristus, untuk pembangunan Bait Allah. Setelah Yakub berangkat, hampir dia lupa dan Tuhan mencegah. Itu membuktikan ada rancangan Allah yang mulia dan indah di dalam diri Yakub.

Kejadian 35:1-2
35:1 Allah berfirman kepada Yakub: "Bersiaplah, pergilah ke Betel, tinggallah di situ, dan buatlah di situ mezbah bagi Allah, yang telah menampakkan diri kepadamu, ketika engkau lari dari Esau, kakakmu."
35:2 Lalu berkatalah Yakub kepada seisi rumahnya dan kepada semua orang yang bersama-sama dengan dia: "Jauhkanlah dewa-dewa asing yang ada di tengah-tengah kamu, tahirkanlah dirimu dan tukarlah pakaianmu.

Pertama jauhkan dewa, itu berhala harus dijauhkan dari tengah-tengah kita. Sucikan diri dan tukar pakaian, berarti biarlah perilaku kita berubah.

Kejadian 35:3-4
35:3 Marilah kita bersiap dan pergi ke Betel; aku akan membuat mezbah di situ bagi Allah, yang telah menjawab aku pada masa kesesakanku dan yang telah menyertai aku di jalan yang kutempuh."
35:4 Mereka menyerahkan kepada Yakub segala dewa asing yang dipunyai mereka dan anting-anting yang ada pada telinga mereka, lalu Yakub menanamnya di bawah pohon besar yang dekat Sikhem.

Akhirnya benar-benar mereka membersihkan diri. Untuk membangun Bait Allah, untuk membangun rohani saudara dan rohani saya menjadi Bait Allah secara perorangan dan secara umum kita membangun Tubuh Kristus, mari kita bersihkan diri, kita mau pisah. Bukan sekedar ibadah perpisahan tahun. Kalau benar kita pisah dengan yang 5 perkara tadi dan ditambah yang keenam, maka saudara dan saya pasti dilindungi oleh Tuhan apapun yang terjadi di tahun 2019. Saya tidak tahu esok lusa apa yang akan terjadi, di mana-mana sekarang terjadi bencana.

Di waktu yang sisa ini mari kita persembahkan kepada Tuhan. Tinggalkan semuanya ini. Sebab dengan sengsara Dia menolong kita yang sengsara. Dengan penindasan Dia membuka telinga kita, karena telinga ini adalah pintu masuknya Firman. Setelah pintu terbuka maka Tuhan katakan “buka matamu” kita lihat apa yang sedang terjadi hari-hari terakhir ini.

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00