Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Ada 3 kelompok dalam Yohanes pasal 9:
1. Orang buta yang sudah melihat, ini menunjukkan orang yang sudah mengalami pekerjaan Firman pengajaran yang benar sehingga dia berani bersaksi tentang kebenaran.
2. Orang tua dari orang buta yang sudah melihat, ini menunjukan orang yang sudah tahu kebenaran Firman pengajaran tetapi takut untuk mengakuinya.
3. Orang Farisi dan orang Yahudi, ini menunjuk orang yang tidak percaya dan menolak kebenaran, menolak pengajaran yang benar.
Kita masih mempelajari kelompok ketiga. Siapa orang Farisi dan Yahudi ini yang tidak percaya dan menolak kebenaran?
1. Yohanes 9:40-41
9:40 Kata-kata itu didengar oleh beberapa orang Farisi yang berada di situ dan mereka berkata kepada-Nya: "Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?"
9:41 Jawab Yesus kepada mereka: "Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa, tetapi karena kamu berkata: Kami melihat, maka tetaplah dosamu."
Orang Farisi dan orang Yahudi ini orang yang merasa tidak berdosa sehingga cenderung menghakimi orang lain.
Yohanes 9:34
9:34 Jawab mereka: "Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa dan engkau hendak mengajar kami?" Lalu mereka mengusir dia ke luar.
Mereka merasa tidak berdosa sementara raja Daud sendiri berkata sejak dari kandungan sudah dikandung dalam dosa. Tetapi mereka malah menghakimi orang lain “kamu lahir sama sekali dalam dosa” merasa dia tidak berdosa dan orang lain berdosa. Suka menghakimi dan mempersalahkan orang lain.
2. Markus 7:3-4
7:3 Sebab orang-orang Farisi seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang mereka;
7:4 dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga.
Orang Farisi adalah orang yang berpegang pada adat istiadat manusia. Ini praktek hidupnya:
Markus 7:8,9,13
7:8 Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
7:9 Yesus berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri.
7:13 Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan."
Di sini mereka mengesampingkan Firman, sama dengan menambah dan mengurangi Firman. Inilah orang-orang yang tidak percaya dan menolak kebenaran. Orang Farisi ini adalah orang-orang yang pandai dan mereka pengajar Israel. Kepandaian manusia bukanlah suatu ukuran seseorang itu berkenan kepada Tuhan. Terbukti di sini dengan kepandaiannya mereka merasa tidak berdosa dan menambah serta mengurangi Firman, merombak Firman. Sekali lagi mohon maaf, jangan marah yang dikaruniai ijazah, kepandaian manusia itu bukan ukuran dia berkenan kepada Tuhan.
Di dalam Alkitab ada 5 kali tertulis jangan menambah dan mengurangi Firman:
a) Ulangan 4:2
4:2 Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu.
b) Ulangan 12:32
12:32 Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu lakukan dengan setia, janganlah engkau menambahinya ataupun menguranginya.
c) Amsal 30:6
30:6 Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.
d) Pengkhotbah 3:14
3:14 Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia.
e) Wahyu 22:18-19
22:18 Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
22:19 Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
Angka 5 adalah angka kemurahan = Korban Kristus. Yesus mati di kayu salib dengan 4 luka utama, tetapi Dia masih mau menerima luka kelima di lambung. 4 luka utama itu kasih Tuhan menyelamatkan bangsa Israel, luka kelima itu kemurahan Tuhan untuk kita bangsa kafir.
Jadi, jika kita menambah dan mengurangi Firman = menginjak-injak Korban Kristus, tidak menghargai Korban Kristus, ini jangan terjadi dalam kehidupan kita.
Firman yang ditambah dan dikurangi, itu merupakan perintah manusia.
Markus 7:7
7:7 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.
Orang Farisi itu adalah pengajaran. Jadi kita mesti hati-hati, ada pengajar-pengajar yang bukan mengajar perintah Tuhan tetapi perintah manusia. Mengajar itu sama dengan menabur benih. Kita ini ladang Allah, ladang itu tempat penaburan benih. Harus hati-hati, ada penabur yang palsu, contohnya orang Farisi dan orang Yahudi, ada juga benih yang palsu. Kita harus hati-hati soal penaburan benih. Saat kita datang beribadah mendengarkan Firman, ini adalah proses penaburan benih. Kita harus perhatikan penaburnya siapa, benihnya apa. Jangan sampai yang tampil penabur palsu dan yang dia taburkan benih yang palsu. Kita pikir kita sudah menjadi gandum, padahal lalang. Memang sama-sama mengalami proses penuaian, tetapi gandum masuk di lumbung dan lalang dikumpulkan untuk dibakar.
Jadi, kalau disimpulkan orang Yahudi dan orang Farisi adalah penabur palsu yang menaburkan benih palsu. Apa tanda-tandanya penabur palsu dan benih yang palsu?
1. Imamat 11:38
11:38 Tetapi apabila benih itu telah dibubuhi air, lalu ke atasnya jatuh bangkai seekor dari binatang-binatang itu, maka najislah benih itu bagimu.
Jadi benih palsu itu adalah benih yang dibubuhi air. Secara rohani benih itu adalah Firman, lalu air itu apa?
Wahyu 17:15
17:15 Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.
Air menunjuk orang banyak. Jadi benih yang dibubuhi air adalah Firman yang dicampur dengan pikiran-pikiran manusia atau logika manusia sehingga ditambah dan dikurangi untuk menyesuaikan dengan kehendak manusia. Jadi bukan sesuai kehendak Tuhan lagi, tetapi kehendak manusia.
Lalu penabur palsu tandanya apa? Penabur palsu disamakan dengan bangkai binatang haram. Artinya itu adalah pemberita Firman atau pengajar yang hidup di dalam kenajisan sehingga menolak bahkan menentang Firman pengajaran yang benar. Bagaimana dia mau menyampaikan Firman pengajaran yang benar sementara dia sendiri hidup dalam kenajisan, akhirnya dia tolak dan dia tentang.
Ibrani 12:8 (Terjemahan Lama)
12:8 Tetapi jikalau kamu tiada diajari, padahal semua orang mendapat bahagian itu, maka kamu anak haram, bukannya anak halal.
Air yang banyak itu diduduki perempuan babel. Jadi kalau gereja ditaburi benih palsu oleh penabur palsu, hanya akan terbangun menjadi gereja Babel mempelai wanita setan yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan, hanya untuk dibinasakan. Tuhan tolong jangan sampai terjadi dalam kehidupan kita, perhatikan benihnya, perhatikan penaburnya.
2. II Korintus 2:17
2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.
Jadi benih palsu adalah Firman yang disampaikan untuk mendapatkan keuntungan jasmani, sehingga hanya menyenangkan telinga orang yang mendengar. Keuntungan jasmani ini bisa berupa uang, bisa juga berupa kehormatan, disampaikan untuk cari kehormatan.
Galatia 1:10
1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
II Timotius 4:3-4
4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
Penabur palsu adalah pemberita Firman yang melayani dengan motivasi untuk mendapatkan keuntungan jasmani. Kalau Firman disampaikan untuk mendapatkan keuntungan jasmani, berarti di hadapan Tuhan saya adalah penabur palsu. Orang Farisi, orang Yahudi beribadah dengan mengira ibadah itu tempat mencari keuntungan.
I Timotius 6:3-6
6:3 Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat -- yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus -- dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita,
6:4 ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga,
6:5 percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan.
Bisa ditahu, bisa kita raba ini pemberita palsu dan benihnya benih palsu lewat praktek hidup sehari-harinya, pemberita palsu itu suka mencari-cari soal, suka bersilat kata, menyebabkan gosip, fitnah. Kalau disimpulkan hanya menjadi pemecah Tubuh Kristus. Jadi kalau suatu penggembalaan sudah bagus, sudah terarah, mau dibawa kepada Yesus, kemudian ada orang mau menyebabkan perpecahan, dia itu pemberita palsu! Apalagi kalau sengaja mau memecah.
Roma 16:17-18
16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.
Tuhan tolong, perhatikan saat kita mendengarkan Firman siapa yang tampil di depan, pemberita yang benar atau pemberita palsu. Dan berita yang dia sampaikan benih yang benar atau benih yang palsu.
Kita sudah melihat bagaimana pemberita palsu dan bagaimana benih yang palsu. Kita periksa supaya sidang jemaat tidak lagi meraba-raba dan bisa tahu kalau yang ada di depan ini penabur palsu dan berita yang dia sampaikan benih palsu. Jangan mau dengar, lebih baik kita hindari.
Sekarang kita masuk pada benih yang benar dan penabur yang benar. Benih yang benar adalah Firman yang murni, yang tertulis dalam Alkitab dan dibukakan rahasianya oleh Tuhan, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab. Penabur yang benar adalah hamba Tuhan yang dapat dipercaya oleh Tuhan pembukaan rahasia Firman.
I Korintus 4:1-2
4:1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.
4:2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.
Saya tidak berani berkata saya adalah penabur yang benar. Nanti jemaat bilang saya mengedepankan diri. Lebih baik sidang jemaat melihat sendiri dari Firman Tuhan dan sidang jemaat yang nilai sendiri, yang berdiri di depan ini penabur yang benar atau penabur palsu.
Tanda-tanda hamba Tuhan yang dipercaya Tuhan:
I Timotius 1:12-16
1:12 Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku --
1:13 aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.
1:14 Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
1:15 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.
1:16 Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.
1. Hamba Tuhan yang dipercaya Tuhan adalah hamba Tuhan yang setia, terutama setia dalam membagi makanan Firman kepada sidang jemaat. Dalam 3 macam ibadah, setia memberi makan. Baik atau tidak baik waktunya berikan makanan kepada sidang jemaat. Matius 24:45
24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
Setia membagi makanan Firman, tetapi harus bijaksana. Saya diajar oleh papa kalau menghadapi suatu masalah, jangan langsung dibom, harus pakai hikmat. Kalau istilah papa makanannya simpan dulu di kulkas, tunggu dulu masalahnya reda baru dikeluarkan dan dipanaskan. Begitu ada masalah jemaat lalu langsung diserang frontal, jangan! Saya masih belajar dalam hal itu untuk menyampaikan Firman dengan setia dan juga dengan bijaksana. Menegur orang tua juga harus pakai hikmat. Kata Paulus kepada Timotius tegurlah orang tua sebagai orang tua, jangan dibikin seperti anak kecil.
Kemudian dalam memberitakan Firman juga membutuhkan hikmat, jangan memaksakan diri. Jangan berpikir karena masih muda jadi hantam saja. Kita ini mau melayani masih panjang. Dalam pelayanan butuh waktu istirahat juga. Yesus mengajarkan dalam pelayananNya butuh waktu istirahat. Tetapi jangan sampai waktu istirahatnya lebih banyak dari khotbahnya, itu bahaya! Yesus ada waktu beristirahat seketika. Dijaga juga kesehatan.
Markus 6:31
6:31 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat.
2. Menjadi contoh, ada teladan atau kesaksian hidup bagi sidang jemaat. Terutama teladan dalam 3 hal, kalau sudah jadi teladan dalam 3 hal ini, maka bisa menjadi teladan dalam segala hal.
a) Harus menjadi teladan iman.
Ibrani 13:7-9
13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
13:8 Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.
13:9 Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai makanan yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam itu.
Hamba Tuhan harus menjadi teladan iman bagi sidang jemaat. Teladan iman di sini adalah berpegang teguh pada satu Firman pengajaran yang benar. Jangan sampai hari ini ajar A, besok ajar B. Ajaran itu tidak pernah berubah, tetap sama. Baik kemarin yaitu para pendahulu yang menerima pengajaran itu, sampai hari ini, sampai selama-lamanya, jangan ditambah kurang. Apalagi saya hanya menerima dari pendahulu. Saya tidak langsung menerima dari Pdt. Van Gessel tetapi diteruskan kepada hamba Tuhan yang setiawan. Saya terima dari papa juga guru di Malang yaitu Pdt. Widjaja dan Pdt. Mikha. Terima Firman itu, jangan ditambah kurang, pegang teguh satu Firman pengajaran yang benar. Bagaimana supaya bisa berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar? Sebelum diajarkan praktekkan dulu, baru ajar, maka dia akan kuat berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar. Kalau belum pernah praktek lalu mengajar, ketika diperhadapkan dengan tantangan dia bisa langsung merombak ajaran.
Markus 6:30
6:30 Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.
Awalnya yakin “ini pengajaran benar!” kenapa lama-lama menyimpang, kurang ini, tambah itu? Karena langsung diajarkan tanpa praktek. Bisa khotbah, semua tersedia tinggal cari di internet. Tetapi belum dipraktekan langsung diajar. Kita harus tahu keadaan jemaat bagaimana, jangan langsung diterima mentah-mentah.
Makanya papa mengajarkan kebijakan di satu tempat tidak bisa diterapkan di tempat lain. Saya menghadapi sidang jemaat Tonusu orang-orang tua, sidang jemaat Tentena campur, sidang jemaat Diora juga campur. Sidang jemaat di Malang lain lagi, jadi tidak semua serta merta saya ambil di sana dan terapkan di sini. Harus sesuai dengan keadaan jemaat bagaimana. Makanya praktekkan dulu, jadi pengalaman hidup baru ajar. Bisa ambil khotbah dari Malang langsung sampaikan di sini, tetapi tidak ada pergumulan, tidak sesuai kebutuhan jemaat. Misalnya baru buka sidang, rohani jemaat masih kanak-kanak, baru mau bertumbuh, langsung ambil pelajaran untuk orang dewasa. Itu sama orang baru mau berjalan sudah diajar lari, tidak tahanlah jemaat. Jadi praktekkan dulu baru ajarkan, itu teladan iman.
b) Harus menjadi teladan pengharapan
I Timotius 1:15
1:15 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.
Ini teladan pengharapan dan kesucian. Apa itu? Bisa mengaku dosa. Paulus mengaku kepada jemaat “aku orang paling berdosa, aku orang paling ganas, aku penganiaya”. Jadi teladan pengharapan dan kesucian yaitu bisa mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, dalam hal ini jemaat, apapun resikonya. Kalau salah mengaku, kalau jemaat menolak itu resiko. Kalau jemaat ampuni tetap menerima, puji Tuhan. Kalau salah mengajar kemudian kena Firman dalam persekutuan harus berani mencabut.
Hamba Tuhan yang suci bisa diharapkan untuk membawa sidang jemaat menjadi Mempelai Wanita Tuhan, bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga. Hamba Tuhan itu suami bayangan bagi sidang jemaat, tugas hamba Tuhan adalah memandikan sidang jemaat dengan Firman Tuhan. Bagaimana dia mau memandikan sidang jemaat kalau tangannya kotor? Jemaat yang datang dengan bersih jadi kotor, yang kotor jadi tambah kotor! Jadi harus hidup dari kesucian sehingga bisa diharapkan membawa sidang jemaat menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
c) Menjadi teladan kasih.
Kisah Para Rasul 20:35
20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."
Apa teladan kasih di sini? Lebih berbahagia memberi dari pada menerima. Terutama memberi untuk pekerjaan Tuhan. Memberi ini sama dengan berkorban. Jadi teladan kasih dari seorang hamba Tuhan adalah rela berkorban segala sesuatu untuk pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Mau korban waktu saja dia kikir, bagaimana bisa menjadi teladan. Bahkan ketika diperhadapkan dengan sidang jemaat yang suka melawan, rela korban perasaan dan tetap menjadi teladan kasih yaitu memberikan pengampunan dan tetap mendoakan.
Saya berupaya, sebagaimana seorang ayah menghadapi anaknya yang terancam binasa, dia pasti rela berkorban untuk menyelamatkan anaknya itu, masakan dibiar! Saya sebagai gembala, kapasitas saya sebagai bapa rohani bagi sidang jemaat. Jadi kalau ada sidang jemaat berulah, bukan langsung ditendang, pecat, diusir! Harus berupaya segala-galanya untuk tarik orang itu. Mulai dari korban perasaan untuk mengampuni dia, rangkul kembali. Bukan langsung benci dia. Itulah hati seorang gembala, saya belajar seperti itu. Bukan langsung ajak bertengkar atau ribut. Kalau bertengkar berarti papa melawan anak, yah malulah! Jemaat masih bertumbuh rohaninya, masih kanak-kanak, wajarlah kanak-kanak rewel, suka melawan, sulit diatur. Lalu sebagai bapak mengajak berkelahi anaknya, yah malu! Biar saya sudah disakiti dan diinjak-injak sekalipun, tetap korban perasaan, ampuni dia, tetap melayani dengan baik. Hati seorang gembala ini yang tidak bisa dimengerti oleh siapapun, bahkan oleh isteri saya sendiripun. Dia sebagai isteri gembala juga harus memahami bagaimana sebagai seorang ibu menghadapi jemaat. Bukan berarti kalau ada jemaat berulah langsung ditendang, diusir, ajak berkelahi. Dia itu terancam binasa, datang rangkul, doakan, ampuni, korbankan semuanya, korban perasaan. Kalau perlu korban nyawa, seperti Yesus Gembala yang baik korban nyawa bagi domba-dombanya. Korban nyawa demi jemaat tertolong. Makanya bagi saya, kalau masih bisa datang dengar Firman, masih ada harapan ditolong, terus dirangkul, masih ada harapan untuk ditolong.
Saya ini sebagai bapa rohani bagi anak-anak rohani saya, masakan saya tega biarkan binasa! Dirangkul, didoakan, dilayani dengan baik. Mungkin sudah dilayani masih dilawan, terus layani, masih dilawan, terus doakan sampai suatu saat dia bisa sadar dan dia kembali kepada Tuhan. Yesus saja lebih baik mengampuni dari pada menghukum. Sebagai gembala menghadapi jemaat sudah terancam binasa, harus rela pasang badan seperti Amos. Seperti Musa rela namanya dihapuskan dari kitab kehidupan, jangan nama umat Israel dihapuskan dari kitab kehidupan. Itulah hati seorang gembala yang tidak bisa dipahami oleh orang lain.
Jika jemaat menemukan ciri-ciri gembala seperti ini, hargai pelayanannya. Bagaimana cara menghargai pelayanan gembala?
1. Keluaran 14:31
14:31 Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hamba-Nya itu.
Percaya Firman dan percaya gembala. Nasihatnya jangan dilawan.
2. Teladani gembala dan jangan buat dia berkeluh kesah.
Ibrani 13:17
13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
Kalaupun sudah membuat gembala berkeluh kesah, sekali lagi gembala bersikap seperti bapak kepada anak. Gembala tetap jaga, digumuli, diupayakan supaya anak ini bisa berubah.
3. Mendoakan pelayanan gembala.
Efesus 6:19-20
6:19 juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil,
6:20 yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara.
Kolose 4:3-4
4:3 Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan.
4:4 Dengan demikian aku dapat menyatakannya, sebagaimana seharusnya.
Terima kasih, saya bisa ada sampai saat ini melayani, saya percaya karena ada doa-doa dari sidang jemaat. Khususnya doa dari isteri saya sebagai jemaat pertama.
4. Galatia 6:6
6:6 Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.
Kalau bisa percaya Firman, percaya gembala, meneladani gembala, mendoakan pelayanan gembala maka yang keempat ini sudah tidak sulit lagi yaitu bisa membagi yang jasmani kepada gembala. Gembala membagi yang rohani, jemaat membagi yang jasmani. Terima kasih pisang ada, pepaya ada, puji Tuhan, itu praktek-praktek menghargai pelayanan gembala. Tetapi yang utama 3 poin pertama tadi. Kalau bisa membagi yang jasmani kepada gembala puji Tuhan. Cuma bukan itu yang dicari. Sebagai seorang hamba Tuhan bukan mencari yang jasmani, tetapi jiwa yang mau dibawa kepada Tuhan sebagai korban persembahan yang diterima oleh Tuhan.
Kalau ini bisa kita lakukan, gembala dipercaya Tuhan, jemaat menghargai pelayanan gembala, betapa manisnya penggembalaan itu dan kita pasti berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Waktu Yesus lahir terdengar pujian dari paduan suara malaikat dan bala tentara sorga. Waktu Yesus datang kembali, saat pesta nikah Anak Domba Allah terdengar, juga akan terdengar pujian dari panduan suara hamba-hamba Tuhan di sorga.
Wahyu 19:5
19:5 Maka kedengaranlah suatu suara dari takhta itu: "Pujilah Allah kita, hai kamu semua hamba-Nya, kamu yang takut akan Dia, baik kecil maupun besar!"
Hamba Tuhan yang bagaimana ini? Hamba Tuhan yang berhasil membawa sidang jemaat menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Dan saat itu gembala maupun sidang jemaat saling bermegah.
II Korintus 1:14
1:14 seperti yang telah kamu pahamkan sebagiannya dari kami, yaitu bahwa pada hari Tuhan Yesus kamu akan bermegah atas kami seperti kami juga akan bermegah atas kamu.
Oh ada sidang jemaat Tonusu di sana, ada sidang jemaat Diora, ada sidang jemaat Tentena di sana, ada jemaat-jemaat yang mengikuti secara online juga ada bersama dengan Yesus. Sidang jemaat juga bermegah “terima kasih Tuhan, saya ada di sini karena gembalaku melayani dengan sungguh-sungguh, gembala yang dapat dipercaya Tuhan”. Betapa indah saat itu, kita saling bermegah. Pesta nikah Anak Domba Allah, oh suatu kebahagiaan yang tak terbayangkan. Semoga kita ada di sana siap sedia menyambut kedatangan Tuhan.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar