Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 24:10,17-21
24:10 Pada suatu hari datanglah seorang laki-laki, ibunya seorang Israel sedang ayahnya seorang Mesir, di tengah-tengah perkemahan orang Israel; dan orang itu berkelahi dengan seorang Israel di perkemahan.
24:17 Juga apabila seseorang membunuh seorang manusia, pastilah ia dihukum mati.
24:18 Tetapi siapa yang memukul mati seekor ternak, harus membayar gantinya, seekor ganti seekor.
24:19 Apabila seseorang membuat orang sesamanya bercacat, maka seperti yang telah dilakukannya, begitulah harus dilakukan kepadanya:
24:20 patah ganti patah, mata ganti mata, gigi ganti gigi; seperti dibuatnya orang lain bercacat, begitulah harus dibuat kepadanya.
24:21 Siapa yang memukul mati seekor ternak, ia harus membayar gantinya, tetapi siapa yang membunuh seorang manusia, ia harus dihukum mati.
Ada 2 dampak dari persekutuan ajaran campur.
1. Ayat 10-11 ada roh hujat.
2. Ayat 10,17-21 ada roh kekerasan.
Roh kekerasan ini yang sementara kita pelajari. Ada 3 bentuk roh kekerasan di sini:
1. Ayat 17 & 21b membunuh manusia
2. Ayat 18 & 21a membunuh ternak
3. Ayat 19-20 membuat orang lain cacat
Kita masih mempelajari poin pertama yaitu membunuh manusia.
I Yohanes 3:15
3:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
Jadi, membunuh manusia itu sama dengan membenci sesama. Kehidupan yang sudah kena ajaran campur, pasti mudah disusupi dengan roh kebencian. Ini yang harus kita perhatikan jangan terjadi dalam kehidupan kita. Kebencian itu justru timbul ketika ditegur. Sebenarnya ditegur supaya jangan dia salah arah, jangan salah langkah, tetapi diterima dengan kebencian.
Amos 5:10
5:10 Mereka benci kepada yang memberi teguran di pintu gerbang, dan mereka keji kepada yang berkata dengan tulus ikhlas.
Jangan sampai kita menjadi kehidupan yang membenci teguran. Sebenarnya ini kasih sayang Tuhan kalau ada teguran di pintu gerbang. Berarti orang yang kena ajaran campur itu sudah ada di luar pintu gerbang. Ada teguran agar dia kembali masuk pintu gerbang untuk terus ke ruangan suci, tetapi sayang tidak ditanggapi positif, tetapi ditanggapi negatif yaitu benci.
Minggu lalu sudah kita pelajari keluarga Herodes yang membenci Yohanes Pembaptis karena Yohanes Pembaptis menegur nikah mereka. Sore ini kita akan melihat contoh kehidupan yang mau menerima teguran. Teguran Firman itu sebenarnya untuk memajukan rohani kita kalau mau menerima. Sebagai contoh Petrus, 6 kali mendapat teguran, 4 kali dari Tuhan Yesus, 1 kali dari kokok ayam, 1 kali dari Paulus. Semua dia terima sehingga rohaninya maju dan namanya tertulis di Yerusalem Baru.
Kita pelajari teguran Yesus kepada Petrus:
1. Matius 16:21-23
16:21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
16:22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Yesus menegur Petrus dengan keras karena Petrus sudah sama dengan iblis yaitu mencegah pekerjaan penebusan atau penyelamatan. Yesus berkata bahwa Dia akan ditangkap, dibunuh dan 3 hari kemudian akan dibangkitkan, malah ditegur oleh Petrus “itu tidak akan terjadi!”. Bukan karena Petrus mengasihi Gurunya tetapi karena dia takut salib. Dia mencegah pekerjaan penebusan dan penyelamatan. Kalau Yesus tidak mati dan bangkit, maka kita tidak pernah mengalami penebusan dan penyelamatan.
Kadang kala kita pun seperti Petrus, mencegah pekerjaan penebusan dan penyelamatan lewat praktek:
1) Tidak mau bertobat, malah mengulang-ulang dosa. Berarti dia tidak pernah mengalami pekerjaan penebusan dan penyelamatan.
2) Tidak mau masuk baptisan air yang benar, seperti Yesus dibaptis. Malah mencegah orang lain untuk dibaptis.
Kenapa menolak pekerjaan penebusan? Karena pikirannya daging. Itu yang membuat tidak mau bertobat, tidak mau masuk baptisan air yang benar, mencegah orang lain untuk dibaptis. Kalau seperti itu berarti tanpa kita sadari kita sudah sama dengan iblis. Ini jangan terjadi dalam kehidupan kita sekalian. Mungkin dengan dosanya itu membawa keuntungan baginya sehingga tidak mau bertobat. Atau takut dengan keluarga, kalau masuk baptisan air yang benar nanti dikucilkan, dibenci dan sebagainya. Itu sudah sama dengan Petrus, sama dengan iblis, perlu teguran yang keras.
II Timotius 4:2
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Teguran Tuhan adalah lewat Firman pengajaran yang benar. Itu adalah wujud kasih Tuhan kepada kita yang harus kita terima, bukannya malah ditolak.
Wahyu 3:19
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
Kadang kala kita marah ketika ditegur, padahal Tuhan menyatakan kasihNya kepada kita. Jangan marah kalau ditegur Firman, sebab kalau Firman menegur kita merupakan kesempatan diperbaiki rohani kita untuk kita mengalami rohani yang melangkah maju, bukan mundur kalau kita mau menerima.
Teguran Firman adalah suara Yesus sendiri. Sikap kita seharusnya percaya pada perkataan Tuhan, perkataan Yesus, bukannya malah bersikap negatif.
Yohanes 14:29
14:29 Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi.
Seharusnya percaya ketika ditegur, bukan marah. Percaya pada perkataan Yesus dibuktikan dengan sikap penyerahan diri kepada Tuhan. Yaitu dimulai dari menyerahkan dosa kepada Tuhan lewat mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, setelah diampuni jangan diulangi lagi. Mengaku dosa itu mempersembahkan persembahan kepada Tuhan.
Hosea 14:2-3
14:2 Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu.
14:3 Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.
Mau menyerahkan diri kepada Tuhan kalau dosa belum diserahkan, itu belum bisa menyerahkan diri. Serahkan dulu dosa kepada Tuhan, kita mengaku kepada Tuhan apa yang sudah kita lakukan dan kita katakan di masa-masa yang lampau. Mungkin perlu didoakan oleh gembala, tidak apa-apa, jangan malu. Kami sebagai gembala tidak boleh mengumbar di luar, itu rahasia iman. Ada jemaat yang untuk mengaku secara langsung dia terbatas atau malu, maka dia tulis untuk didoakan dalam nama Yesus dan darah Yesus membasuh.
Menyerahkan dosa kepada Tuhan sama dengan bertobat. Kalau sudah menyerahkan dosa baru dilanjutkan menyerahkan diri masuk baptisan air yang benar. Mungkin berkata “oh saya sudah dibaptis beberapa tahun yang lalu” sekarang hasilnya harus ada. Baptisan itu menyerahkan diri bukan ikut-ikutan, bukan dipaksa atau terpaksa. Kalau sudah dibaptis hasilnya harus ada. Kalau baptisan benar hasilnya pasti benar.
Matius 3:5
3:5 Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan.
Mereka datang pada Yohanes, bukan disuruh atau dibawa, tetapi dengan dorongan dirinya sendiri.
Matius 3:6
3:6 Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan.
Kalau kita menyerahkan diri dibaptis, masuk baptisan air yang benar, hasilnya pasti benar.
Matius 3:16
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
Yesus teladannya. Hasil baptisan air yang benar mengalami pembaptisan Roh Kudus atau hidup dalam urapan Roh Kudus yaitu hidup dalam kebenaran. Roh Kudus itu roh kebenaran.
Yohanes 16:12-13
16:12 Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
Itu buktinya bahwa kita sudah menyerahkan diri dalam baptisan air yang benar seperti Yesus dibaptis. Hasilnya ada Roh Kudus, ada Roh kebenaran yang memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran, bukan hanya separuh, sebagian, seperdua, tetapi seluruh. Jadi mulai dari perkara-perkara kecil. Surat-surat semua harus benar, surat secara pribadi, surat kendaraan semua harus benar.
Kalau sudah bisa menyerahkan diri masuk baptisan air, lanjutkan menyerahkan diri untuk digembalakan oleh Tuhan lewat hamba Tuhan yang benar tahbisannya.
Kisah Para Rasul 20:28
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
Serahkan diri kita, jangan asal, lihat Firman, lihat tahbisan hamba Tuhannya. Ketika mau masuk tanah Kanaan, perintah dari Yosua kepada bangsa Israel, pandang tabut dan pandang yang memikul. Yang memikul tabut, yang menyampaikan Firman adalah kami hamba-hamba Tuhan, harus benar tahbisannya sesuai Firman. Serahkan hidup kita untuk digembalakan oleh Tuhan lewat hamba Tuhan yang benar tahbisannya. Kalau tahbisan kami benar, Tuhan pasti percayakan Firman kasih karunia.
Kisah Para Rasul 20:32
20:32 Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.
Ada Firman kasih karunia sehingga rohani kita pasti terbangun. Kenapa disebut Firman kasih karunia? Karena tidak semua orang mau menerima, hanya yang mendapat kasih karunia. Jadi, kalau kita bisa menerima Firman pengajaran yang benar sampai saat ini, berarti kita adalah kehidupan yang mendapat kasih karunia Tuhan. Kalau digembalakan oleh hamba Tuhan yang dipercaya pembukaan rahasia Firman, berarti kita mendapat kasih karunia Tuhan. Jangan disalahgunakan. Ada orang yang menyalahgunakan kasih karunia sehingga hanya menjadi penyelusup.
Yudas 1:4
1:4 Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.
Dalam penggembalaan mereka tidak sungguh-sungguh, hanya menyelusup. Itulah orang-orang yang ditentukan untuk dihukum. Ada orang yang ditentukan untuk selamat, ada orang yang ditentukan untuk dihukum. Sebab itu tergembalalah sungguh-sungguh. Maka kita akan mengalami kebangunan rohani. Kita sudah menyerahkan diri untuk digembalakan oleh Tuhan dalam pelayanan hamba Tuhan yang benar tahbisannya dan dipercaya oleh Tuhan. Apa bukti rohani kita terbangun?
Kisah Para Rasul 20:35
20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."
Lebih bahagia memberi dari pada menerima. Memberi di sini bukan sebatas harta tetapi sampai memberi seluruh hidup menjadi senjata kebenaran, artinya mau terlibat dalam pembangunan Tubuh Kristus. Jangan nganggur, waktu untuk kita bangsa kafir bekerja di ladang Tuhan itu hanya 1 jam. 1 jam itu gunakan dengan sungguh-sungguh untuk melayani, serahkan diri untuk menjadi senjata kebenaran. Libatkan diri dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus apapun yang bisa kita kerjakan. Mungkin ada yang berkata “saya tidak tahu menyanyi” tetapi kalau bisa mengepel yah mengepel. “Saya tidak bisa pimpin pujian” ada pelayanan lain yang bisa kita kerjakan yaitu doa syafaat. Banyak pelayanan, yang mana kita digerakan Tuhan, terdorong untuk melayani. Bukan ambisi, bukan emosi tetapi dorongan Firman.
Roma 6:13
6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
Serahkan dosa dulu, kemudian serahkan diri untuk dibaptis, mengalami baptisan Roh Kudus, diurapi sampai dipenuhkan Roh Kudus, sampai Roh Kudus meluap-luap dalam kehidupan kita. Serahkan diri digembalakan dalam penggembalaan yang benar, yang dibina oleh pengajaran yang benar, ditangani oleh hamba Tuhan yang benar. Selalu penekanannya benar karena surga itu tempat kebenaran, jadi semua harus benar. Maka kita bisa menyerahkan diri menjadi senjata kebenaran, melayani Tuhan, terlibat dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Apapun pelayanan yang Tuhan percayakan, kita kerjakan dengan sungguh-sungguh, setia dan tanggung jawab.
Teguran Tuhan lewat Firman itu adalah perkataan Tuhan. Yesus pernah berkata langit dan bumi akan berlalu tetapi perkataanKu tidak akan berlalu.
Matius 24:35
24:35 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.
Artinya:
1) Kalau kita menyerahkan dosa, mau menyerahkan diri masuk baptisan air yang benar, mau menyerahkan diri tergembala dengan benar, mau menyerahkan diri melayani Tuhan dengan benar oleh hasil dorongan Firman, maka arah hidup kita jelas yaitu mencapai hidup kekal bersama Yesus di langit dan bumi yang baru, menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Sehingga dikatakan di mana Aku berada di situpun pelayanKu akan berada. Yesus di sorga kita juga akan ada di sorga.
Yohanes 12:26
12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
Semua penekanannya di sini adalah benar sehingga arahnya benar yaitu ke langit dan bumi yang baru itu adalah tempat kebenaran.
II Petrus 3:13
3:13 Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.
Makanya selalu dikatakan benar-benar karena surga itu tempat kebenaran. Kalau ada yang tidak benar, bukan sorga tempatnya.
2) Jangan kita mengutak atik, jangan tambah kurang atau merubah pengajaran yang benar yang sudah kita terima dari pendahulu. Apalagi yang sudah memberkati hidup kita, membenahi nikah kita, buah nikah kita, pelayanan kita, kemudian mau diotak atik.
Kalau dulu di Lempinel ditanya apa motto Lempinel? Langsung semua teriak “lebih baik ditolak bersama pengajaran yang benar, dari pada diterima tanpa pengajaran yang benar”. Bagaimana setelah diterjunkan di ladang Tuhan?
Mungkin sekarang mereka anggap tidak apa-apa merombak ini, merombak itu, tambah kurang sampai sudah tidak sesuai pengajaran, tetapi nanti mereka akan berhadapan dengan Tuhan karena pengajaran ini milik Tuhan. Pengajaran itu pribadi Tuhan Yesus sendiri, jangan ditambah kurang. Tuhan Yesus tidak pernah berubah, dulu sekarang dan sampai selamanya. Pengajaran ini juga jangan diubah-ubah, jangan ditambah kurang, jangan diutak-atik.
Ibrani 13:8
13:8 Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.
Dulu pengajaran, hari ini pengajaran juga sampai selama-lamanya. Nomor satu saya sebagai hamba Tuhan, sebab di belakang hamba Tuhan ada beberapa jiwa yang dipercayakan. Bagaimana kalau gembala plin plan dalam pengajaran. Nasihat dari om Wi kepada saya “kamu jangan plin plan!”. Kalau kita merombak pengajaran, maka waktu bagi Tuhan untuk bertindak telah tiba!
Mazmur 119:126
119:126 Waktu untuk bertindak telah tiba bagi TUHAN; mereka telah merombak Taurat-Mu.
Nanti Tuhan yang bertindak, kita diam saja, serahkan pada Tuhan. Bertindak untuk apa? Bertindak untuk menghukum. Mungkin sekarang kelihatan jago, mereka tambah ini, kurang itu, rombak ini, mereka sudah melupakan perjuangan para pendahulu. Waktu Tuhan untuk menghukum telah tiba, kita diam saja, serahkan pada Tuhan.
2. Markus 14:29-30
14:29 Kata Petrus kepada-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak."
14:30 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini, malam ini juga, sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."
Yesus menegur Petrus karena sombong rohani. Tuhan Yesus sudah katakan kamu semua akan tergoncang imannya, Petrus malah berkata ”biar mereka semua tergoncang imannya, saya tidak, saya kuat”. Kadang sifat Petrus ini juga kena kepada kita, menjadi sombong rohani. Bagaimana praktek sombong rohani?
1) Merasa kuat menghadapi kegoncangan dan pencobaan, tetapi menggunakan kekuatan sendiri. Seperti Petrus berkata “aku tidak akan tergoncang”, bahkan diayat selanjutnya lebih bersungguh-sungguh lagi dia katakan “aku tidak akan tergoncang, aku rela mati untukMu”. Petrus mengandalkan kekuatan sendiri, orang yang mengandalkan kekuatan sendiri itu terkutuk.
Yeremia 17:5
17:5 Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
Dalam menghadapi pencobaan, menghadapi kegoncangan, kalau kita merasa kuat, mampu dan bisa “pakai cara ini, kalau tidak bisa pakai lagi cara yang ini” di hadapan Tuhan itu terkutuk. Jangan seperti itu. Andalkan Tuhan saja dalam kegoncangan apapun, dalam kegoncangan nikah dan kegoncangan buah nikah, andalkan Tuhan. Dalam kegoncangan ekonomi andalkan Tuhan. Bukan andalkan psikiater.
2) Merasa lebih rohani dari orang lain sehingga merendahkan orang lain. Seperti Petrus berkata “biar mereka semua tergoncang, saya tidak”. Tuhan tolong jangan sampai terjadi pada kita. Biasa justru yang kena ini adalah hamba Tuhan. Petrus itu hamba Tuhan. Kami hamba Tuhan jangan merasa lebih rohani lalu merendahkan orang lain, dijauhkan Tuhan jangan terjadi dalam kehidupan kita.
3) Merasa lebih dipakai Tuhan dari pada orang lain sehingga merendahkan orang lain. Sidang jemaat hati-hati, sekalipun gembala dipakai Tuhan dengan hebat, jangan dikultusindividukan, jangan didewakan, jangan disembah. Yang disembah hanya Tuhan. Yohanes sempat salah, dia menyembah malaikat, bukan manusia. Kadang dengan puji-puji dari jemaat itu membuat kami hamba Tuhan bisa sombong dan merasa lebih dipakai sampai merendahkan hamba Tuhan yang lain. Ini yang tidak boleh!
4) Mengedepankan keakuannya, sama dengan egois.
Tuhan akan merendahkan orang sombong. Dan orang sombong itu sudah dekat pada kejatuhan. Ingat Lucifer dalam Yesaya pasal 14, dia berkata “aku hendak”, sampai hendak menyamai Tuhan.
Yesaya 14:12
14:12 "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
14:12 How art thou fallen from heaven, O Lucifer, son of the morning! how art thou cut down to the ground, which didst weaken the nations!
Kenapa dia jatuh dan dipecahkan?
Yesaya 14:13-14
14:13 Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
14:14 Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!
Biarlah pujian dan hormat semua kita peruntukan kepada Tuhan, bukan kepada manusia. Kalau sudah sombong rohani, pasti mengikuti kehendaknya sendiri. Kalau sudah ada kehendak sendiri pasti ada kebenaran diri sendiri. Kalau ada kebenaran sendiri pasti ada kepentingan diri sendiri. Orang sombong sudah dekat pada kejatuhan.
Teguran Tuhan lewat Firman pengajaran yang benar supaya kita merendahkan diri di hadapan Tuhan. Apa prakteknya? Merasa hanya seperti tanah, merasa tidak mampu, tidak layak dalam melayani Tuhan sehingga selalu mengandalkan Tuhan, banyak tersungkur menyembah Tuhan. Dalam pekerjaan, dalam bidang apa saja, banyak merendahkan diri di hadapan Tuhan, merasa tidak mampu. Andalkan Tuhan, biar Tuhan yang bekerja, maka Tuhan akan meninggikan kita tepat pada waktunya.
I Petrus 5:5
5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
Saya hamba Tuhan yang masih muda. Banyak hamba Tuhan di sini yang terpaut jauh usianya dari saya, sudah lebih dulu dipakai Tuhan. Saya tidak boleh merasa saya lebih dari mereka. Saya masih harus banyak belajar menggali Firman. Tidak bisa saya katakan saya lebih hebat dari mereka, itu sombong kalau seperti itu!
I Petrus 5:6
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Waktu papa masih pelayanan ke Maliwuko, yang papa titipkan kepada kami di mobil “doakan papa supaya tetap rendah hati, jangan sombong”. Kalau dilihat pelayanan papa sudah luar biasa, tetapi beliau berkata demikian. Ini kunci pelayanan kami hamba Tuhan, rendah hati. Hamba Tuhan itu keset, lap kaki, begitulah hamba Tuhan rela diinjak-injak. Ayo belajar merendahkan diri seorang akan yang lain. Merendahkan diri di bawah tangan Tuhan berarti selalu mengandalkan Tuhan. Saat tidak mampu dan tidak berdaya, andalkan Tuhan saja, maka Tuhan akan meninggikan kita pada waktunya, yaitu
1) Diorbitkan Tuhan, sama dengan semakin dipakai Tuhan lewat ditambahkan karunia-karunia Roh Kudus kepada kita. Banyak hamba Tuhan jatuhnya waktu semakin diberkati, semakin dipakai. Waktu dalam perintisan, masih dalam kesusahan, betul-betul merendahkan diri. Begitu sudah mulai berkembang pelayanan, diberkati, ada kesombongan. Doakan supaya saya jangan sombong. Kalau dipakai Tuhan, berarti Tuhan percayakan pelayanan, itu hanya kemurahan Tuhan. Apa yang mau kita banggakan dan sombongkan. Justru semakin dipercaya pelayanan harus lebih giat, lebih mengandalkan Tuhan lagi.
Saya pernah berdoa kepada Tuhan “Tuhan saya tidak mampu menanggung beban yang berat ini. Berikan saya bahu yang kuat untuk bisa memikul beban yang Tuhan percayakan”. Mohon sidang jemaat dan para hamba Tuhan bantu doa supaya saya bisa mengemban kepercayaan yang Tuhan berikan. Terutama membawa jiwa-jiwa kepada Yesus suami yang sesungguhnya. Jangan ada sedikit saja kesombongan. Kalau ada kesombongan pasti jatuh. Kalau bisa merendah pasti dipakai Tuhan dan ditambahkan karunia-karunia Roh Kudus.
2) Hidup dijadikan berhasil dan indah pada waktunya. Tuhan mampu membuat semua berhasil dan indah pada waktunya. Dalam pekerjaan yang penting ada kerendahan hati mengandalkan Tuhan, suatu saat pasti berhasil dan indah pada waktunya.
3. Markus 14:34,37-38
14:34 lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."
14:37 Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?
14:38 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Yesus menegur Petrus karena tidur dalam penyembahan. Ini sama dengan menegur Petrus yang tidur rohani. Kalau Firman Tuhan datang pada sore ini dalam bentuk teguran, berarti Tuhan mengasihi kita. Mungkin kita dalam keadaan tidur rohani, perlu ditegur supaya bangun kembali rohaninya. Membangunkan orang yang tidur, pasti perlu teguran yang keras.
Praktek tidur rohani:
Efesus 5:14-17
5:14 Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."
5:15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
5:17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
Praktek tidur rohani adalah bebal dan bodoh, sehingga tidak mengerti kehendak Tuhan di dalam Firman. Bodoh di sini bukan karena sekolahnya tidak cukup, banyak orang sekolahnya tinggi tetapi bodoh di hadapan Tuhan.
Bebal itu keras hati, tidak mau ditegur, tidak mau dinasihati Firman, tetap pertahankan dosa.
Titus 3:10
3:10 Seorang bidat yang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah engkau jauhi.
Jauhi di sini artinya tidak usah berbantah-bantahan, sebab cuma mengganggu perasaan, mengganggu hati. Jauhi dan doakan. Mungkin menghadapi jemaat dinasihati dan ditegur tidak mau dengar, doakan saja. Tidak usah berbantah-bantah, baik berbantah-bantah secara langsung, baik berbantah-bantah di medsos, tidak usah.
Bodoh itu mendengar Firman tetapi tidak mau praktek sehingga tidak tahan uji dan gampang jatuh.
Matius 7:26-27
7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
7:27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
Mengapa menghadapi pencobaan kita banyak jatuh? Karena kurang praktek. Padahal pencobaan yang sama dialami tetangganya atau saudaranya, tetapi kenapa mereka berhasil lulus. Sudah banyak yang kita dengar tetapi prakteknya kurang. Di hadapan Tuhan itu disebut sebagai kehidupan yang bodoh. Menghadapi banjir dari bawah, menghadapi angin dari samping, menghadapi hujan dari atas rubuh rohaninya. Kalau sudah tidur pasti sudah tidak aktif sehingga rohaninya rubuh. Orang yang tidur rohani itu sudah dekat pada keruntuhan rohani. Apakah harus dibiarkan? Perlu teguran Firman yang keras supaya bisa bangun kembali.
Teguran Firman yang bisa membangunkan gereja yang tidur adalah lewat Kabar Mempelai. Dalam Matius pasal 25 ada 10 gadis, 5 bijaksana dan 5 bodoh tetapi semua tidur. Apa yang membangunkan? Suara seruan tengah malam, suara mempelai “Mempelai datang, songsonglah Dia” semua bangun. Jadi, satu-satunya yang bisa membangunkan adalah teguran Firman yang keras lewat Kabar Mempelai. Kita berbahagia dan bersyukur sudah menerima Kabar Mempelai ini, jangan kita lepaskan.
Matius 25:5-8
25:5 Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
25:7 Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka.
25:8 Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.
Sama-sama mendengar Kabar Mempelai untuk bangun rohani, sudah bangun rohani, tetapi masih disaring lagi. Ada yang masuk pesta, ada yang ketinggalan di luar. Siapa yang ketinggalan di luar? Orang yang punya Kabar Mempelai, sudah bangun rohani tetapi tidak punya minyak persediaan yaitu Roh Kudus yang meluap-luap. Apa artinya punya Kabar Mempelai, tetapi tidak punya Roh Kudus yang meluap-luap, kalau seperti itu ketinggalan juga. keduanya ini harus ada, Kabar Mempelai pengajaran yang benar dan Roh Kudus yang meluap-luap. Ada juga gereja yang bangga dengan Roh Kudus tetapi tidak punya Kabar Mempelai. Kita sekarang sudah ada Kabar Mempelai, perjuangkan ada minyak Roh Kudus yang meluap-luap, sebab masih disaring lagi. Yang punya Kabar Mempelai dengan minyak Roh Kudus yang melimpah masuk pesta nikah. Yang punya Kabar Mempelai tetapi tidak punya minyak Roh Kudus yang melimpah pelitanya hampir padam, artinya pengajarannya mulai redup, tidak masuk pesta. Kalau pengajaran mulai redup, ke mana arahnya? Pergi membeli minyak. Kalau pengajaran sudah mulai redup, arahnya pada roh jual beli, berarti terikat akan uang.
Matius 25:9-10
25:9 Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.
25:10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
Ikatan uang ini yang begitu kuat mau menghancurkan kerohanian gereja Tuhan yang sudah punya Kabar Mempelai. Ikatan akan uang ini mau menggagalkan masuk pesta nikah Anak Domba Allah.
Waktu bangsa Israel mau keluar dari Mesir, ada 5 siasat Firaun. Siasat kelima tidak boleh bawa ternak. Itu mau menggagalkan bangsa Israel keluar dari Mesir. Itu menunjukan kekayaan atau uang menjadi ikatan. Itu yang membuat gagal. Makanya saya bersyukur selalu sebab nasihat dari papa “motivasi pelayananmu jangan yang jasmani. Bawa jemaat bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga”. Kalau motivasi sudah yang jasmani, biarpun ada Kabar Mempelai, suatu saat pelitanya hampir padam, pengajarannya mulai redup.
Dari mana mendapatkan Roh Kudus yang meluap-luap? Lewat pemerasan daging, mau menerima nyala api ujian.
I Petrus 4:12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Kalau mau menerima nyala api ujian, di situlah daging kita diperas sampai menghasilkan Roh Kudus yang meluap-luap. Saya bersama isteri menghadapi masalah yang cukup berat, saya katakan kita diam saja, kita pasti akan semakin dipakai. Terima nyala api ujian, kita pasti semakin dipakai, Roh Kudus akan semakin meluap-luap. Dulu kalau ada masalah curhat sama papa. Papa selalu menjawab itu perkerjaan Tuhan layani saja. Sekarang tidak bisa curhat sama papa, curhat sama Tuhan langsung. Dalam menghadapi itu semua ucapkan terima kasih.
Semakin besar nyala api ujiannya, semakin luar biasa urapannya. Jadi jangan tolak. Makanya murid-murid berbahagia karena dianggap layak menderita karena Yesus.
Kisah Para Rasul 5:41
5:41 Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.
Lewat nyala api ujian urapan Tuhan semakin melimpah sehingga kita semakin dipakai dan arah kita jelas masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Punya Kabar Mempelai itu baik dan harus kita pegang. Tetapi jangan lupa Roh Kudus yang meluap-luap. Itu harus ada.
4. Matius 26:52
26:52 Maka kata Yesus kepadanya: "Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang.
Yesus menegur Petrus karena menggunakan kekuatan sendiri saat menghadapi salib. Kitapun kadang seperti itu. Begitu ujian datang, salib datang, kita gunakan kekuatan daging kita. Lewat praktek:
1) Bereaksi daging ketika menghadapi salib. Yang paling banyak muncul marah, sampai membalas ketika disakiti, atau kecewa. Itu daging bereaksi. Untuk mendapatkan minyak urapan, daging ini harus dihancurkan, jangan dielus, paksa ini daging untuk diam. Jangan bereaksi, diam saja, tidak usah menghabiskan energi, diam dan tenang.
Yesaya 30:15
30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
2) Memotong telinga, artinya menjadi sandungan bagi orang lain, sehingga orang lain tidak mau mendengar pengajaran, tidak mau menerima. Terutama ketika menghadapi salib dia kecewa, putus asa sampai berkata-kata yang tidak benar. Nanti orang di luar pengajaran berkata “katanya pengajaran!” itu berarti sudah jadi sandungan. Bereaksi daging itu sama dengan memotong telinga orang, menyebabkan orang tidak mau mendengar pengajaran. Saya sebagai hamba Tuhan, ketika menghadapi salib jangan bereaksi daging. Seharusnya banyak diam. Kalau gembala bereaksi daging, orang tidak mau dengar pengajaran yang dia sampaikan.
Siapa menggunakan pedang akan binasa oleh pedang. Akibat bersikap seperti Petrus yaitu bereaksi daging menghadapi salib, nanti tunggu pedang antikristus, dia kena pedang antikristus. Coba kalau diam, tidak akan kena pedang antikristus, tidak akan kena pedang penghukuman Tuhan. Biarlah kita banyak belajar, teguran Yesus kepada Petrus juga teguran untuk kita. Supaya ketika menghadapi salib kita juga diam seperti Yesus diam, tidak bereaksi dagingNya.
I Petrus 2:22-23
2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
Mari kita belajar seperti Yesus, diam, tidak membalas, serahkan kepada Tuhan, ada Tuhan hakim yang adil, biar Tuhan yang menolong kita.
Petrus bisa menerima teguran dari Yesus sehingga bisa menulis surat Petrus yang berisi:
1. Tentang bertobat dan hidup benar
I Petrus 2:22-24
2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Awalnya dia mau mencegah pekerjaan penebusan, setelah ditegur dia bisa menerima sehingga bisa menulis tentang bertobat dan hidup benar. Coba kalau waktu Yesus menegur dia dan dibilangi iblis, lalu Petrus mengomel dan marah, dia tidak bisa menulis ayat ini. Ayo belajar seperti Petrus yang menerima teguran sehingga ada kemajuan.
2. Petrus bisa menulis tentang merendahkan diri. Tadinya dia sombong, tetapi lewat teguran dia bisa merendahkan diri.
I Petrus 5:5-6
5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
3. Petrus ditegur tentang tidur rohani dan dia menerima. Makanya dia bisa menulis tentang kebangunan rohani.
I Petrus 2:5
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
4. Petrus bereaksi daging menghadapi salib dan dia ditegur lalu dia menerima, sehingga dia bisa menulis tentang diam dan tenang. Dalam menghadapi segala sesuatu menguasai diri dan tenang.
I Petrus 4:7
4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Inilah hasil teguran Firman, membuat kita bisa bertobat, hidup benar, bisa merendahkan diri, bisa masuk kebangunan rohani dan dikunci menguasai diri dan tenang. Itu pelayan Tuhan yang benar, dalam menghadapi pencobaan apapun menguasai diri dan tenang, pasti dipakai. Percaya dan jangan bimbang, hanya berseru kepada Tuhan dalam menghadapi nyala api ujian, supaya diperas daging kita. Menghadapi salib kita diam, tidak usah beraksi daging, kuasai diri supaya dapat berdoa. Hanya menyembah Tuhan.
Jadi, teguran Yesus lewat Firman bagi kita sekarang bertujuan memajukan rohani kita sampai mencapai garis finish yaitu kita masuk di langit dan bumi yang baru sebagai Mempelai Wanita Tuhan. Banyak tantangan dan pergumulan kita hadapi, di hadapan kita ada perjamuan suci, ini kekuatan kita, teladan untuk kita. Yesus diam, sampai disalibkanpun Dia tidak membalas, itu teladan bagi kita. Diam, tenang, percaya, jangan bimbang, Tuhan pasti menolong tepat pada waktunya. Teguran Yesus membuat kita maju sampai garis akhir.
II Petrus 3:13-14
3:13 Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.
3:14 Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.
Untuk mencapai garis finish dibutuhkan usaha. Usaha kita adalah menerima teguran, sehingga diperbaiki dan kita terus maju hingga berhasil sampai finish menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Hendaklah teguran-teguran dari Yesus itu kita taruh di hati kita untuk kita melangkah terus maju sampai finish.
Kolose 3:16
3:16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
Ajaran campur menimbulkan roh kebencian. Salah satunya membunuh manusia, benci teguran. Kita bukan menjadi kehidupan yang benci teguran. Kita sudah menerima pengajaran Kabar Mempelai untuk kita bisa menerima teguran demi teguran Firman. Memang sakit bagi daging, tetapi kalau kita mau terima maka kita didorong maju terus sampai garis finish. Banyak tantangan, banyak pergumulan kita hadapi. Tetapi biarlah kita bersikap seperti Petrus, menguasai diri dan tenang. Percaya jangan bimbang, hanya berserah dan berseruh kepada Tuhan dalam pergumulan apapun. Mungkin pergumulan nikah, buah nikah, ekonomi, penyakit, pendidikan, masa depan, kalau ada teguran Firman bukan untuk kita tolak dan membuat kita makin terpuruk. Justru teguran Firman itu jalan keluar dari pergumulan yang kita hadapi sehingga rohani maju. Kalau rohani maju, jasmani pasti Tuhan tolong tepat pada waktunya, semua indah dan berhasil tepat pada waktunya. Di hadapan kita ada perjamuan suci, jaminan yang pasti bagi kita.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 085241270477 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar