Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 24:10-16
24:10 Pada suatu hari datanglah seorang laki-laki, ibunya seorang Israel sedang ayahnya seorang Mesir, di tengah-tengah perkemahan orang Israel; dan orang itu berkelahi dengan seorang Israel di perkemahan.
24:11 Anak perempuan Israel itu menghujat nama TUHAN dengan mengutuk, lalu dibawalah ia kepada Musa. Nama ibunya ialah Selomit binti Dibri dari suku Dan.
24:12 Ia dimasukkan dalam tahanan untuk menantikan keputusan sesuai dengan firman TUHAN.
24:13 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
24:14 "Bawalah orang yang mengutuk itu ke luar perkemahan dan semua orang yang mendengar haruslah meletakkan tangannya ke atas kepala orang itu, sesudahnya haruslah seluruh jemaah itu melontari dia dengan batu.
24:15 Engkau harus mengatakan kepada orang Israel, begini: Setiap orang yang mengutuki Allah harus menanggung kesalahannya sendiri.
24:16 Siapa yang menghujat nama TUHAN, pastilah ia dihukum mati dan dilontari dengan batu oleh seluruh jemaah itu. Baik orang asing maupun orang Israel asli, bila ia menghujat nama TUHAN, haruslah dihukum mati.
Ayat 10 sampai 23 menunjukan persekutuan ajaran campur. Ada 2 dampaknya:
1. Ayat 10-11 ada roh hujat.
2. Ayat 10,18-21 ada roh kekerasan.
Kita masih mempelajari poin pertama, ada roh hujat. Di sini ada anak hasil perkawinan campur yang menghujat Tuhan. Jadi roh hujat itu mengarahkan gereja masuk pada nikah hujatan, nikah yang palsu antara gereja palsu dengan setan, sama dengan menjadi mempelai wanita setan, perempuan babel dalam Wahyu pasal 17 dan 18.
Di akhir zaman ini ada 2 proyek besar secara rohani. Yang pertama pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna atau Mempelai Wanita Tuhan atau Yerusalem Baru, itu ada dalam Wahyu pasal 19 sampai 22. Yang kedua tandingannya, ini proyek setan pembangunan tubuh Babel mempelai wanita setan, itu ada dalam Wahyu pasal 17 dan 18. 2 proyek ini sementara terjadi bersamaan. Dari mana kita tahu perbedaannya bahwa saya masuk proyeknya Tuhan atau masuk proyeknya setan? Ada malaikat yang dipakai Tuhan menunjukannya.
Wahyu 17:1
17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
Ini keadaan gereja yang benar:
Wahyu 21:9-10
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
Malaikat menunjukan keadaan gereja palsu yaitu babel dan menunjukan keadaan gereja yang benar, Yerusalem Baru. Malaikat menunjuk gembala yang benar yang Tuhan percayakan rahasia Firman. Benar di sini benar sesuai Firman. Jadi gembala yang menunjukan ini yang benar dan ini yang palsu, sehingga jemaat diarahkan masuk proyeknya Tuhan dan bukan masuk proyeknya setan. Kalau gembala tidak tahu membedakan kasihan jemaat. Jemaat mengira sudah beribadah sungguh-sungguh padahal dibawa masuk Babel. Ibadah dengan giat tetapi tanpa pengertian yang benar. Kenapa begitu? Karena gembala tidak benar sehingga tidak dipercaya pembukaan rahasia Firman. Doakan supaya kami hamba-hamba Tuhan berusaha sungguh-sungguh mempertahankan tahbisan yang benar sehingga Tuhan percayakan pembukaan rahasia firman dan jiwa-jiwa yang dipercaya diarahkan masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.
Perbedaan Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna dengan gereja palsu mempelai wanita setan.
1. a) Gereja Tuhan yang benar taat, tunduk dengar-dengar kepada Yesus Mempelai Laki- laki Sorga.
Efesus 5:22-24
5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
5:23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
5:24 Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
Penundukan kepada Yesus sebagai kepala Mempelai Pria Sorga ini terlihat di dalam nikah dan di dalam penggembalaan. Yesus adalah Firman.
Yohanes 1:1,14
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Dia lahir sebagai manusia dan dilihat kemuliaannya. Firman yang dilihat kemuliaannya sama dengan Injil Kemuliaan Kristus, sama dengan firman pengajaran yang benar.
II Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Hanya satu Yesus berarti hanya satu Firman pengajaran yang benar. Bukan milik satu organisasi, tetapi milik semua orang Kristen kalau mau menerima. Karena Firman pengajaran yang benar tertulis dalam Alkitab, dibuka rahasianya oleh Tuhan ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dan tajam menyucikan terutama menyucikan nikah. Jadi yang harus menjadi komando yang mengatur nikah dan pelayanan kita itulah Firman pengajaran yang benar.
Efesus pasal 5 itu tentang nikah. Yang mengatur adalah Firman pengajaran yang benar. Pelayanan dalam gereja, yang mengatur adalah Firman pengajaran yang benar. Bukan dibalik, bukan kita yang mengatur Firman. Kalau sekarang kenyataannya banyak kehidupan Kristen, dia yang mengatur Firman, Firman harus ikut maunya. Bukan demikian gereja yang benar. Gereja benar tunduk pada komando Yesus, Yesus bilang A lakukan A, bilang B lakukan B. Nubuatannya jelas dalam Perjanjian Lama, Ribka yang ikut Ishak, bukan Ishak yang Ribka. Abraham berkata pada Eliezer pada waktu Eliezer meletakan tangannya di pangkal paha Abraham dan bersumpah “kamu harus membawa perempuan itu ke sini, awas jangan Ishak yang dibawa ke sana”. Jadi gereja yang ikut Firman, bukan Firman yang ikut maunya gereja.
Kejadian 24:4-6
24:4 Tetapi engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku."
24:5 Lalu berkatalah hambanya itu kepadanya: "Mungkin perempuan itu tidak suka mengikuti aku ke negeri ini; haruskah aku membawa anakmu itu kembali ke negeri dari mana tuanku keluar?"
24:6 Tetapi Abraham berkata kepadanya: "Awas, jangan kaubawa anakku itu kembali ke sana.
Keras perkataan Abraham “Awas”. Sekarang pun begitu, awas! Kita yang harus ikut Firman, bukan Firman yang ikut maunya kita kalau mau dibangun menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Kemudian dalam Perjanjian Baru, Yesus menunggangi keledai, bukan keledai yang menunggangi Yesus.
Markus 11:7
11:7 Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.
Kalau Yesus yang mengkomando kita, nikah dan pelayan kita maka arah kita jelas ke Yerusalem Baru. Tetapi kalau gereja yang mau atur Firman arahnya bukan ke Yerusalem tetapi ke Babel, mempelai wanita setan. Mereka itu berkata “inikan perkembangan zaman, kita harus ikuti, harus begini harus begitu” jangan seperti itu.
b) Gereja palsu duduk di atas binatang, dia duduk di atas kepala dan dagingnya dimanja.
Wahyu 17:3
17:3 Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
Yesaya 47:8
47:8 Oleh sebab itu, dengarlah ini, hai orang yang hidup bermanja-manja, yang duduk-duduk dengan tenang, yang berkata dalam hatimu: "Tiada yang lain di sampingku! Aku tidak akan jadi janda dan tidak akan menjadi punah!"
Kalau gereja benar, penundukannya kepada kepala terlihat dalam nikah dan ibadah pelayanan. Begitu juga gereja palsu, terlihat dalam nikah dan ibadah pelayanan. Perempuan mau tampil sebagai kepala. Berarti dia tidak mau diatur Firman, dia yang mengatur Firman. Firman Tuhan sangat jelas, tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan jemaat. Aturan Firman sudah sangat jelas dalam Alkitab.
I Timotius 2:12
2:12 Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.
Kadang kala berdebat “bagaimana dengan Debora!”. Memang kelihatan Debora yang tampil memimpin perang. Tetapi nabi Samuel ketika pamitan, dia tidak mengangkat tentang Debora, yang dia saksikan adalah Barak. Dalam surat Ibrani yang ditulis oleh rasul Paulus, saksi-saksi Iman disebutkan bukan Debora tetapi Barak. Gereja dibangun atas dasar nabi dan rasul. Nabi bersaksi Barak, rasul bersaksi Barak. Kalau ada yang mau angkat Debora berarti pondasinya salah, bukan di atas dasar nabi dan rasul.
Tentang Febe juga, dia juga melayani tetapi dia tidak mengajar. Dia melayani dengan hartanya, pelayanan yang jasmani, bukan mengajar. Juga tentang Ester, dia tidak memerintah, Ester hanya mengusulkan untuk berpuasa. Terserah Mordekhai mau atau tidak. Tidak ada ayat yang mengatakan Ester berkhotbah di situ.
Sangat jelas pada gereja palsu ini perempuan ini mau tampil sebagai kepala, tidak mau diatur oleh Firman tetapi mengatur Firman untuk mengikuti dagingnya, sehingga tidak bisa menerima pengajaran yang keras dan tajam menyucikan. Sekarang kita raba, kita ada pada posisi yang mana, yang benar atau palsu. Kalau kita selalu paksa Firman ikut daging kita, itu palsu. Kalau kita paksa daging kita tunduk pada Firman Tuhan itu yang benar. Daging itu harus dipaksa tunduk pada Firman, jangan dielus.
Dalam Yesaya pasal 47, gereja Babel ini merasa bukan janda.
Yesaya 47:8
47:8 Oleh sebab itu, dengarlah ini, hai orang yang hidup bermanja-manja, yang duduk-duduk dengan tenang, yang berkata dalam hatimu: "Tiada yang lain di sampingku! Aku tidak akan jadi janda dan tidak akan menjadi punah!"
Merasa bukan janda berarti merasa masih punya suami. Suami kita adalah Yesus, Yesus adalah Firman pengajaran yang benar. Berarti merasa punya pengajaran, merasa hubungannya dengan Yesus baik-baik saja, padahal sudah putus!
Yesaya 47:9
47:9 Kedua hal itu akan menimpa engkau dalam sekejap mata, pada satu hari juga. Kepunahan dan kejandaan dengan sepenuhnya akan menimpa engkau, sekalipun banyak sihirmu dan sangat kuat manteramu.
Nanti kaget pada hari Tuhan tiba, ternyata janda dan punah binasa. Dia merasa bukan janda, punya pengajaran, tetapi ketika Tuhan datang dia ketinggalan. Penyakit merasa ini penyakit yang banyak diidap gereja Tuhan akhir zaman. Contohnya jemaat Laodekia merasa “aku tidak kekurangan apa-apa”. Padahal Tuhan bilang “engkau malang, melarat, miskin, buta, telanjang”. Penyakit merasa ini merasa dipakai, merasa punya pengajaran, merasa hubungan dengan Tuhan Yesus baik-baik saja, padahal ternyata sudah putus hubungan dengan Tuhan. Bawalah hidup kita masuk pada gereja yang benar, mau tunduk, mau diatur oleh Firman. Bukan Firman yang mau kita paksa tunduk pada daging kita.
2. a) Gereja Tuhan yang benar berasal dari atas
Yohanes 17:14,16
17:14 Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.
17:16 Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.
Filipi 3:20
3:20 Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
Dalam kitab Wahyu jelas disebutkan Yerusalem Baru itu turun dari Sorga dan ditampilkan di atas gunung yang besar lagi tinggi.
Wahyu 21:2,9-10
21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
Apa buktinya bahwa kita berasal dari atas, turun dari sorga bukan dari dunia ini? Perkataan, perbuatan, perilaku kita semua bersifat rohani dan yang menjadi kesenangan kita adalah mendengar yang rohani. Kaum muda coba periksa handphonemu, mana yang dominan di situ? Lagu rohani atau lagu penyanyi yang terkenal di dunia sekarang ini. Dari situ kelihatan kita dari atas atau dari bumi. Biar kita lebih senang mendengar lagu rohani, bukan lagu dari dunia ini. Juga yang suka didengar adalah Firman yang adalah perkataan Yesus, Firman yang dibukakan rahasia, itu bukti utama. kita bisa raba diri kita. Kalau Firman yang tajam menyucikan senang kita dengar itu berarti dari atas. Tetapi kalau mendengar Firman malah kita dongkol dan marah, berarti bukan dari atas.
Sekarang kita diperhadapkan dengan pilihan. Dalam Injil Lukas dikatakan pilihlah yang baik, sekarang kita mau proyek Tuhan atau setan. Waktu Lazarus dibangkitkan Yesus dari kubur, Yesus katakan “buka ikatannya dan biarkan dia pergi”. Tidak dipaksa dia ikut siapa. Ternyata di pasal berikutnya Lazarus duduk makan dengan Yesus, dia pilih Yesus. Biarlah kita juga pilih Yesus, itu tanda bukti kita warga kerajaan sorga.
b) Gereja palsu berasal dari dunia, semua bersifat duniawi.
Wahyu 17:3
17:3 Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
Padang gurun menunjukan dunia. Setan sudah merusak dunia sehingga menjadi seperti padang gurun.
Yesaya 14:17
14:17 yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?
Jadi gereja palsu berasal dari dunia dan semua bersifat dunia. Sebab itu disebut dia berada di padang gurun. Apa buktinya gereja palsu berasal dari dunia?
Yohanes 3:31
3:31 Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya.
1) Yang dominan dibicarakan hanya perkara-perkara duniawi. Sampai pemberitaan Firmanpun hanya menekankan perkara dunia, soal-soal yang duniawi, bukan yang rohani. Saya berupaya kalau bertemu jemaat bicara yang rohani. Bukan dominan yang duniawi, ketemu jemaat, besuk jemaat hanya bicara yang duniawi “bagaimana kebunmu, bagaimana babimu, jangan lupa milik Tuhan”. Saya malu kalau seperti itu.
2) Hanya mengejar perkara-perkara dunia, sampai dalam ibadah pelayananpun hanya perkara duniawi yang dikejar. Mari kita raba kaum muda, masuk nikah jangan cuma yang duniawi, tetapi yang rohani, lihat apakah satu pengajaran. Cari pasangan bukan lihat yang jasmani tetapi yang rohani. Makanya Adam disuruh tidur, baru Hawa diciptakan dari rusuknya Adam. Coba kalau Adam mau lihat yang jasmani, tidak mau tidur, yang dia lihat jerapah, singa, beruang. Dia lihat yang tinggi eh ternyata jerapah. Kita juga melihat yang rohani, bukan yang jasmani.
3. a) Gereja Tuhan yang benar penampilannya sederhana tetapi dalam kekudusan dalam dan luar sehingga menampilkan kemuliaan Tuhan. Dari penampilan kita nama Tuhan dipermuliakan. Coba lihat penampilan mempelai wanita Tuhan, sederhana saja, pakaian putih berkilau-kilauan, tidak ada embel-embel lain.
Wahyu 19:8
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
Berpenampilanlah yang sederhana tetapi dalam tanda kekudusan dalam dan luar, menampilkan kemuliaan Tuhan. Janganlah kita show, apa lagi mau pergi ibadah kemudian mau pamer ini dan itu. Yang seperti itu bukan gereja yang benar. Tetapi sekarang ini ibadah itu tempat pamer, sampai gembalanya cincinnya di semua jari.
b) Coba lihat penampilan gereja palsu:
Wahyu 17:4
17:4 Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
Gereja palsu penampilannya hanya menonjolkan kemewahan dunia. Buktinya apa? Tidak peduli kekudusan!
Wahyu 17:5
17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
Kita lihat sekarang gereja benar itu sederhana tetapi menampilkan kekudusan. Gereja palsu ini penampilannya mewah secara dunia tetapi tidak peduli dengan kekudusan. Gereja benar itu pakaiannya berkilau berarti kudus dari dalam dan luar. Jadi gereja yang benar itu nikahnya dalam kekudusan dan memancar keluar, hubungan dengan masyarakat dalam kekudusan. Isteri-isteri, berdandan itu untuk suami. Bukannya malah berkata “biar suami protes yang penting saya mau tampil”.
Wahyu 21:2
21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Makanya kekudusan itu dari dalam dan luar, mulai dari dalam. Jangan mau show. Babel itu juga pakai pakaian lenan, cuma bedanya Mempelai Wanita Tuhan itu pakaian lenan berkilau, tetapi babel pakaian lenannya tidak ada kilaunya.
Wahyu 18:16
18:16 mereka berkata: "Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa."
Babel itu kekudusannya kekudusan palsu! Mengapa palsu? Sudah dicemari dunia. Kelihatannya memang suci kudus, tetapi sudah tercemar dengan perkara-perkara dunia.
4. a) Gereja yang benar tidak suka kekerasan, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi membalas dengan kebaikan. Lihat saja contoh-contoh dalam Alkitab, Yusuf tidak membalas kakak-kakaknya. Stefanus dilempari batu malah berdoa pengampunan untuk orang yang melemparinya.
b) Gereja palsu suka kekerasan dan penuh kebencian
Wahyu 17:6
17:6 Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus. Dan ketika aku melihatnya, aku sangat heran.
Istilah mabuk itu berarti minumnya sudah banyak. Yang menjadi sasaran kebenciannya adalah orang yang mau hidup suci yang mau menerima pengajaran yang benar. Jadi ketika ada orang mau meningkat rohaninya, masuk pengajaran, mau disucikan malah dibenci, diancam, sampai dipukuli. Tetapi yang hidup bersenang-senang dengan dosa malah dibiarkan dan dibela-bela. Pandemi sekarang ini kelihatan sekali, orang yang mau ibadah yang benar malah dimarah dan diancam macam-macam. Tetapi untuk sesuatu yang bersifat dunia, bahkan melakukan dosa dibiarkan. Mau ibadah tidak boleh, tetapi kalau mau pesta sampai tengah malam mabuk-mabuk boleh! Siapa yang lakukan? Orang Kristen, gereja palsu!
Jangan heran kalau kita mau disucikan malah dibenci, itu sudah betul. Yesus saja dibilangi tidak waras, kerasukan setan karena mengajarkan yang benar. Sudah betul kalau kita dibenci, berarti kita sudah ada pada jalur yang benar, jangan marah. Sejak zaman permulaan sudah terjadi seperti itu, Habel yang benar dibenci Kain dan dibunuh. Yusuf yang benar dibenci saudara-saudaranya. Sampai di zaman akhir ini akan lebih hebat lagi. Dikatakan dalam Yohanes pasal 15 kebencian itu sampai kebencian tanpa alasan.
Yohanes 15:25
15:25 Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan.
Kekerasan dan kebencian justru tumbuh subur di dalam nikah. Di situ dilihat dia gereja benar atau gereja palsu.
Maleakhi 2:16
2:16 Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel -- juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!
Ayo jaga nikah kita, jangan ditutupi dengan kekerasan. Kekerasan dalam nikah itu apa? Tidak mau melakukan kewajiban utamanya, tetapi mau menuntut hak. Banyak menuntut, tetapi tidak mau melakukan kewajiban sementara hubungan nikah itu hubungan antara kewajiban. Kita lakukan dulu kewajiban kita baru kita memperoleh hak, itu nikah yang benar. Suami lakukan kewajiban pada isteri maka isteri itu hak suami. Isteri lakukan kewajiban pada suami maka suami hak isteri, tidak dapat diganggu gugat oleh yang lain. Kalau itu tidak dilakukan itulah kekerasan dalam nikah.
I Korintus 7:2-4
7:2 tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri.
7:3 Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.
7:4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.
Isteri adalah hak suami kalau suami melakukan kewajiban. Suami adalah hak isteri kalau isteri melakukan kewajiban. Kadang kala kita tuntut hak kita “ayo isteri tunduk pada saya!” tetapi kewajibannya tidak dia lakukan, dia tidak mengasihi isteri. Isteri juga tuntut pada suami “kasihi saya!” tetapi kewajibannya tidak dia lakukan, dia tidak tunduk pada suami. Jangan heran kalau nikah itu diisi dengan kekerasan karena tidak melakukan kewajiban, akhirnya suami menjadi hak orang lain, isteri menjadi hak orang lain.
Anak-anak juga, anak itu hak orang tua, orang tua hak anak, tetapi lakukan kewajiban. Anak tunduk pada orang tua dan orang tua jangan membuat anak tawar hati. Kewajiban utama orang tua itu bukan sekedar menafkahi dan membiayai sekolahnya sampai berhasil tetapi jangan buat anak tawar hati lewat praktek memaksakan kehendak kepada anak yang tidak sesuai Firman atau menuruti kehendak anak yang tidak sesuai Firman. Kadang kala orang tua memaksa harus begini dan begitu tetapi tidak sesuai Firman, akhirnya anak tawar hati.
Lakukan dulu kewajibannya baru dapat hak. Yesus datang ke dunia bukan menuntut hak tetapi melakukan kewajiban, melayani sampai berkorban nyawa.
Markus 10:45
10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Yesus Tuhan, haknya untuk kita layani. Tetapi Dia tidak minta, tidak Dia tuntut, Dia datang untuk melayani kita, sampai memberikan nyawa. Jadi sampai kapan saya harus tunduk kepada suami, sampai kapan saya harus mengasihi isteri? Jawabannya sampai bisa memberikan nyawa. Jadi kalau baru korban perasaan itu belum apa-apa. Tetapi kalau kita melakukan kewajiban, Tuhan pasti bela. Mungkin isteri berkata “saya sudah capek tunduk pada suami tapi dia tetap kasar” itu belum sampai korban nyawa. Yang mau masuk minta (tunangan) sudah harus siap melakukan kewajiban sampai korban nyawa. Pikir baik-baik, persiapkan matang-matang, menikah sekali seumur hidup, bukan seenaknya bosan ganti!
Jadi kalau nikah itu diisi dengan kekerasan, kita bukan mengarah menjadi Mempelai Wanita Tuhan tetapi menjadi musuhnya Tuhan. Ingat kewajiban anak-anak, hormat, taat dan tunduk pada orang tua. Kalau tidak lakukan berarti melakukan kekerasan dan Tuhan benci, makanya Tuhan katakan tidak ada masa depan bagi orang itu. Ini khusus kepada kaum muda sebab saya sangat terbeban pada kaum muda jangan sampai terhilang dari hadapan Tuhan.
Efesus 6:1-3
6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:
6:3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.
Panjang umur itu ada masa depan yang baik. Kenapa harus suram masa depannya? Karena tidak mau taat pada orang tua. Yang pertama ditekankan adalah gembala, orang tua rohani di dalam Tuhan. Kalau gembala sudah nasihati tetapi tidak mau didengar, akhirnya hancur. Saya pernah nasihati “berapa juta gajimu dibandingkan keselamatan. Kenapa mau ditukar dengan keselamatan dengan gaji sekian juta”. Tetapi tidak mau didengar. Sudah kadung masuk situ baru tanya “bagaimana ini om?”. Saya juga pernah berkata kepada seorang kamu muda “kamu beranikah korbankan cita-citamu demi keselamatan”. Dia berkata “ini sudah cita-citaku dari kecil” tetapi kalau ibadah terhalang bagaimana. Sekarang tinggal dikejar dengan doa. Seringkali tidak mau tunduk, tidak mau taat, begitu ada masalah baru berkata “om doakan”. Tugas gembala tetap mendoakan, biarpun tidak diminta tetap mendoakan. Jangan mengisi nikah itu dengan kekerasan sehingga menjadi musuhnya Tuhan. Yang mengisi nikah dengan kekerasan itu gereja palsu!
5. a) Gereja yang benar penyembahannya benar yaitu kepada Yesus, menyerah sepenuh kepada Yesus. Makanya dalam Wahyu 12:1-2 digambarkan sebagai perempuan yang hamil, tanda dia menyerah kepada suaminya.
Wahyu 12:1-2
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
Kenapa isterimu hamil, apakah karena kamu perkosa? Tidak, tetapi karena dia menyerah sepenuh kepadamu. Itu gereja yang benar, penyembahannya kepada Yesus dengan tanda menyerah sepenuh kepada Yesus. Terserah Tuhan, biar kehendak Tuhan yang terjadi, bukan kehendak kita. Tuhan mau apa-apakan terserah Tuhan. Yang pasti Tuhan tidak pernah merancangkan kejahatan. Dia merancangkan damai sejahtera kepada kita. Mungkin sekarang kita lihat seperti tidak baik, tetapi lihat nanti baik dan indah pada waktunya. Itu gereja yang benar, yang Tuhan tuntut dari kita penyerahan.
b) Gereja palsu penyembahannya palsu kepada antikristus, bukan kepada Yesus. Buktinya tidak ada penyerahan. Malah mau mengatur. Jadi pengajaran itu menentukan, kalau pengajaran benar, penyembahannya benar. Kalau pengajaran palsu, penyembahannya palsu juga.
Kepada siapa kita menyembah, kepada Yesus atau antikristus. Kalau kepada Yesus ada penyerahan sepenuh, apapun yang terjadi di dunia ini kita berserah kepada Tuhan. Kalau kepada antikristus, bingung dengan apa yang terjadi di dunia, tidak ada penyerahan. Kalau sudah tidak ada penyerahan pasti saling mempersalahkan, salahkan Tuhan, salahkan sesama sampai salahkan setan. Itu penyembahan yang palsu.
Penyembahan yang benar itu penyerahan sepenuh. Yesus sudah contohkan di taman Getsemani Dia berdoa dan menyerah sepenuh. Apapun yang terjadi biar kehendakMu yang terjadi.
Markus 14:34-36
14:34 lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."
14:35 Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.
14:36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."
Ini penyembahan yang benar dari geraja yang benar. Penyembahan kita sekarang ini bukan paksa-paksa Tuhan, biar kehendak Tuhan yang jadi. Ini penyembahan, merebahkan diri ke tanah, berarti sudah rata dengan tanah. Mengaku hanya tanah liat. Tanah liha tidak bisa berbuat apa-apa, dia tidak bisa membentuk dirinya sendiri. Butuh tangan Tuhan untuk membentuk menjadi bejana kemuliaan. Punya kekayaan, punya kedudukan kita hanya tanah liat tidak bisa apa-apa. Itu penyerahan sepenuh kepada Tuhan sehingga Tuhan pegang dan bentuk menjadi bejana kemuliaan. Kalau sempat hancur, dibentuk kembali menjadi bejana yang lain, bejana kemuliaan juga. Mungkin ada yang sudah menyembah, saya tahu jam-jam penyembahannya, tetapi kenapa bisa jatuh. Namun selama kita masih mau menyembah Tuhan, mungkin pernah jatuh, pernah rusak, tetapi mau dibentuk lagi oleh Tuhan.
Yeremia 18:1-6
18:1 Firman yang datang dari TUHAN kepada Yeremia, bunyinya:
18:2 "Pergilah dengan segera ke rumah tukang periuk! Di sana Aku akan memperdengarkan perkataan-perkataan-Ku kepadamu."
18:3 Lalu pergilah aku ke rumah tukang periuk, dan kebetulan ia sedang bekerja dengan pelarikan.
18:4 Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.
18:5 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, bunyinya:
18:6 "Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel!
Seperti tanah liat di tangan Yesus, itulah penyembah yang benar. Seperti Yesus merebahkan diri, berarti Dia memposisikan sama rendah dengan tanah, mengaku hanya tanah di tangan tukang periuk, di tangan penjunan. Ayo jangan putus asa, mungkin sudah hancur, ada kerusakan. Kerusakan dalam hal apa? Hubungan dengan suami, dengan isteri, hubungan dengan orang tua, kakak beradik, ada dosa sehingga rusak, tetapi selama kita masih mau menyembah, Tuhan pasti memperbaiki kita menjadi bejana kemuliaan. Kerusakan itu sudah sedemikian parah, sudah sangat rusak, sangat hancur, sudah tidak ada harapan, sudah jatuh, sudah pecah, tidak ada sepotongpun yang bisa dipakai untuk mencedok air dan mengambil api, tetapi Tuhan katakan jika diam tenang maka Tuhan perbaiki kembali. Diam tenang itu menyembah.
Yesaya 30:13-14
30:13 maka sebab itu bagimu dosa ini akan seperti pecahan tembok yang mau jatuh, tersembul ke luar pada tembok yang tinggi, yang kehancurannya datang dengan tiba-tiba, dalam sekejap mata,
30:14 seperti kehancuran tempayan tukang periuk yang diremukkan dengan tidak kenal sayang, sehingga di antara remukannya tiada terdapat satu keping pun yang dapat dipakai untuk mengambil api dari dalam tungku atau mencedok air dari dalam bak."
Mungkin kehancuran kita sudah seperti ini, tetapi Tuhan himbau:
Yesaya 30:15
30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
Masih ada kesempatan, masih ada harapan. Dalam doa di taman Getesemani Yesus berkata “tidak ada yang mustahil bagiMu”. Sudah hancur-hancuran, tidak mungkin lagi, tetapi dengan menyembah tidak ada yang mustahil bagi Tuhan dan tidak ada mustahil juga bagi kita yang menyembah, ada kemuliaan. Kaum muda, sudah sehancur bagaimanapun hidup kita, Tuhan bilang diam bertobat koreksi diri, tenang kuasai diri dan menyembah, Tuhan pasti pulihkan, ini gereja yang benar. Jadi ketika dia jatuh hancur, segera bertobat dan menyembah. Kalau gereja palsu ketika jatuh, hancur, dia tambah hancur sampai hancur remuk redam sampai tidak bisa diperbaiki lagi, tidak bisa bertobat lagi. Gereja benar begitu jatuh dia masih mau bangkit, bertobat dan menyembah. Orang benar jatuh tidak pernah dibiarkan tergeletak, diangkat kembali oleh Tuhan. Di tangan Tuhan, kita dipulihkan oleh Tuhan. Janji Tuhan bagi kita tidak ada yang mustahil, serusak, sehancur apapun, bagi Tuhan bisa Dia perbaiki.
Mungkin nikah sudah sedemikan rusak dan hancur, tidak mungkin tertolong. Bisa tertolong asal bertobat, diam dan menyembah Tuhan.
Markus 14:36
14:36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."
Saya tidak pernah berpikir kalau saya bisa jadi hamba Tuhan sebab walaupun saya anak hamba Tuhan tetapi kelakuan saya hancur-hancuran, tidak pantas tidak layak. Tetapi kalau berserah Tuhan bisa bentuk jadi bejana kemuliaan. Kemurahan Tuhan kehidupan yang sudah hancur, hasil doa gembala dan orang tua, di tangan Tuhan dipulihkan kembali bahkan dipakai menjadi bejana kemuliaan Tuhan. Tidak ada perkara yang mustahil bagi Tuhan bagi penyembah yang benar.
Gereja yang benar ada penyerahan sepenuh kepada Tuhan. Gereja palsu tidak ada penyerahan, pokoknya hancur, hancurlah.
6. a) Gereja yang benar padanya ada cawan berkat atau cawan pengucapan syukur.
I Korintus 10:16
10:16 Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?
I Korintus 10:16 (Terjemahan Lama)
10:16 Adapun cawan berkat yang kita berkati, bukankah ia itu persekutuan di dalam darah Kristus? Dan roti yang kita pecahkan, bukankah ia itu persekutuan di dalam tubuh Kristus?
Gereja benar itu menghargai korban Kristus. Bukti menghargai korban Kristus bukan nanti dalam 3 macam ibadah harus ada perjamuan. Kalau ibadah doa tidak boleh ada perjamuan di situ. Tetapi malah dikatakan menghargai korban Kristus kalau ada pejamuan dalam ibadah doa. Padahal itu bukan menghargai malah itu menabrak Firman. Buktinya apa kita menghargai korban Kristus? Ada cawan ucapan syukur. Sekalipun mengalami sengsara dan penderitaan karena Yesus kita bisa mengucap syukur. Saat diizinkan sengsara karena ibadah, karena pengajaran yang benar kita harus mengucap syukur karena dianggap layak untuk menderita karena Yesus. Sebenarnya untuk menderita karena Yesuspun kita tidak layak. Kalau sekarang kita diizinkan oleh Korban Kristus kita bisa beribadah dan diizinkan terlibat masuk dalam sengsara Yesus, itu hanya kemurahan. Sebab itu kita harus mengucap syukur. Murid-murid gembira sebab dianggap layak menderita karena Yesus.
Kisah Para Rasul 5:41
5:41 Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.
Ini yang patut kita syukuri, mungkin karena pengajaran kita ditekan, karena ibadah kita dihimpit, ingat itu, sebenarnya kita tidak layak. Kalau Tuhan izinkan kita bisa menderita karena Yesus, berarti kita dianggap layak. Syukuri, jangan mengomel dan marah lalu salahkan Tuhan “Tuhan tidak adil”. Katakan terima kasih Tuhan, saya dianggap layak menderita karena Engkau”. Siapa kita ini. Kita batu keras, kehidupan berdosa yang hina, tetapi oleh kemurahan Tuhan batu keras menjadi anak Abraham, menjadi orang Israel rohani, bisa beribadah melayani Tuhan.
b) Pada gereja palsu ada cawan kekejian dan kenajisan
Wahyu 17:4
17:4 Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
Artinya menginjak-injak Korban Kristus dengan praktek hanya menyenangkan daging. Kaum muda ingat, masa muda itu masa kuatnya daging. Kalau tidak dikontrol dan diredam dengan Firman dan Perjamuan Suci, daging itu akan menjadi buas. Makanya kaum muda rajinlah ibadah.
7. a) Gereja benar disingkirkan dan diselamatkan
Wahyu 12:14
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
b) Gereja palsu dibakar dan dibinasakan
Wahyu 17:16
17:16 Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu serta binatang itu akan membenci pelacur itu dan mereka akan membuat dia menjadi sunyi dan telanjang, dan mereka akan memakan dagingnya dan membakarnya dengan api.
Inilah puncak perbedaannya. Mungkin sekarang kelihatannya seperti sama, seperti gandum dan lalang awalnya kelihatan sama, tetapi satu saat begitu penuaian, gandum masuk lumbung dan lalang dibakar. Sama juga dengan gereja yang benar akan disingkirkan dan selamat, gereja palsu dibakar dan dibinasakan.
Di mana posisi kita sekarang? Berada pada proyek yang mana? Tugas saya sebagai gembala arahkan jemaat masuk proyek Tuhan, dibangun menjadi Tubuh Kristus, menjadi gereja yang benar, yang sempurna, Mempelai Wanita Tuhan yang disingkirkan dan diselamatkan. Itu tanggung jawab kami. Jadi bukan sekedar pimpin upacara. Saya datang di sini menggembalakan bukan menggembalakan isi dompet saudara tetapi jiwa sidang jemaat untuk dibawa bertemu Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Ini bukan tugas yang gampang, topanglah saya selalu dalam doa khususnya kepada keluarga daging saya. Yesus, keluarga dagingNya menganggap Dia gila dan tidak waras. Janganlah sampai keluarga daging saya mengatakan saya gila dan tidak waras. Akhirnya karena mereka sadar, maka saudara-saudara Yesus dipakai Tuhan. Yudas menulis surat Yudas, Yakobus menulis surat Yakobus. Kalau saudara-saudara daging menopang pelayanan maka Tuhan pakai luar biasa.
Kalau disimpulkan gereja yang benar adalah gereja yang mau disucikan oleh Firman pengajaran yang benar, sehingga akan disingkirkan dan diselamatkan menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna dan bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga. Biar kita memacu rohani kita “saya mau masuk pada proyek Tuhan, mau masuk pada kelompok gereja yang benar”. Gereja ini bukan merk tetapi orangnya yang mau disucikan. Bukan nanti di GPT baru mau disucikan oleh pengajaran yang benar, organisasi lain kalau mau menerima pengajaran juga bisa disucikan. Kami dalam fellowship di Malang banyak dari gereja lain datang, dari Katolik, dari GPPS, dari GPDI dan yang lain tetapi mau menerima pengajaran dan mau disucikan. Gereja palsu adalah kehidupan yang menolak penyucian sebab hanya menonjolkan perkara-perkara dunia, hanya memanjakan daging sehingga hanya bertemu antikristus dan binasa. Inilah perbedaan gereja yang benar dan gereja yang palsu.
Tadi dalam kitab Imamat dikatakan orang yang menghujat itu dibawa pada Musa sambil menunggu putusan terhadap orang itu. Musa itu gembala, sekarang kami gembala yang berkepentingan untuk menunjukan mana yang benar dan mana yang palsu. Jemaat mau dibangun menjadi gereja yang benar atau dibawa menjadi gereja palsu. Papa selalu mengatakan arahkan jemaat ketemu Yesus Mempelai Pria Sorga. Saya sangat rindu bersama isteri, anak, keluarga jasmani dan seluruh sidang jemaat kelak bertemu Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.
Tahun ini tahun kemenangan, kita harus menang atas daging, mau menerima penyucian untuk bertemu dengan Yesus. Tuhan menghendaki seluruh hidup kita suci.
I Petrus 1:15-16
1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Seluruh hidup kita suci, berarti dalam diri kita terjadi penyucian masa lalu, penyucian masa sekarang dan penyucian masa depan. Ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci ini merupakan kesempatan paling luas untuk mengalami penyucian seluruh hidup. Perjamuan suci itu adalah korban Kristus, ini darah Yesus, menyucikan masa lalu kita dari dosa-dosa yang sudah kita katakan, sudah kita perbuat, sudah kita pikirkan dan sudah kita lihat!
I Yohanes 1:7-9
1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Prosesnya bagaimana? Ketika Firman menunjuk dosa kita di masa lalu, kita sadar, kita menyesal, kita mengaku, maka saat itu darah Yesus aktif menyucikan dosa masa lalu kita. Jadi ada kesempatan disucikan saat perjamuan suci, bukan hanya sekedar makan roti. Di situ kita mengalami penyucian masa lalu. Saat angkat roti, angkat cawan, renungkan dosa kita dan mohon ampun kepada Tuhan. Ujilah diri sebelum makan perjamuan suci.
I Korintus 11:28
11:28 Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.
Koreksi diri lewat Firman, baru setelah itu makan perjamuan, jadi diberikan kesempatan. Bukan sekedar makan minum perjamuan, tetapi koreksi dosa masa lalu, tadi sebelum ibadah saya sudah pikirkan, tadi saya lihat di jalan, tadi saya katakan, tadi saya perbuat. Mungkin dosa belasan tahun lalu atau puluhan tahun lalu, akui, maka darah Yesus menyucikan dan mencabut akar-akar dosa.
Firman pengajaran menyucikan dosa masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Bagaimana penyucian masa lalu? Firman pengajaran mengungkap segala dosa yang sudah kita lakukan, pikirkan, katakan dan lihat di masa lalu. Firman pengajaran bagaikan jari Tuhan menunjuk, pedang Firman Tuhan menusuk dalam hati dan pikiran.
Penyucian masa sekarang, kalau Firman itu kita praktek maka kesucian kita terjaga. Kemudian penyucian masa depan, Firman yang dipraktek menjadi rem bagi kita untuk tidak melakukan dosa, menjadi pelita di kaki kita, terang bagi jalan kita sehingga tidak kena jerat dosa di depan. Di depan kita iblis pasang banyak jerat dosa. Begitu kita melangkah ada jerat, tetapi Firman sudah disampaikan maka kita ingat ini dosa dan kita tidak lakukan. Ada terang, ada pelita bagi kaki kita sehingga tidak kena jerat dosa.
Mazmur 119:105
119:105 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Kita berjalan di tengah kegelapan dan dunia ini bagaikan padang gurun. Coba kalau tidak ada terang, kita berjalan terobos saja sampai kena jerat dan terperangkap. Firman pengajaran itu terang kalau kita praktek. Kita sudah banyak dibekali Firman pengajaran dari bapak gembala, sudah berapa buku yang diajarkan di sini. Sekarang tinggal praktek supaya kita tidak terjerat oleh dosa, ada penyucian masa depan. Masa lalu disucikan, masa sekarang disucikan dan masa depan disucikan.
Penyucian yang terakhir itu lewat percikan darah. Sudah terjaga kesucian hidup, dosa masa lalu kita sudah selesaikan, masa sekarang kita sudah praktek Firman, masa depan sudah ada rem karena Firman sudah kita praktekkan, lalu masih harus menerima percikan darah, sengsara daging tanpa dosa karena Yesus untuk menghasilkan kemuliaan. Itu harus kita terima. Bentuknya macam-macam, dibenci, dikucilkan, dipukuli karena kebenaran. Itu membawa pada kemuliaan.
II Korintus 4:16-17
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
Percikan darah menghasilkan kemuliaan. Dalam terang Tabernakel itu ada dalam ruangan maha suci. 7 percikan di atas tutup pendamaian adalah percikan darah yang sudah diterima oleh Yesus mulai dari taman Getsemani sampai mati di kayu salib. 7 percikan darah di depan tabut, ini percikan darah yang harus kita alami untuk menghasilkan Shekina Gloria atau cahaya kemuliaan. Kita mau dibawa sampai pada kemuliaan kekal bersama Yesus, Mempelai Laki-laki Sorga.
Jangan tolak penyucian, Tuhan menghendaki penyucian seluruh hidup, itulah gereja yang benar. Sampai penyucian terakhir lewat percikan darah untuk membawa pada kemuliaan kekal bersama Yesus. Penyucian itu sama dengan pemeliharaan. Semakin kita disucikan, semakin kita dipelihara oleh Tuhan Yesus. Jangan dibalik banyak kali orang Kristen mengejar pemeliharaan tetapi penyucian dia tolak. Padahal semakin suci kita semakin dipelihara oleh Tuhan. Bukan cuma tubuh, jiwa dan roh juga dipelihara oleh Tuhan.
I Tesalonika 5:23
5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Kita diperhadapkan dengan dunia yang sudah dilanda krisis diberbagai bidang. Kalau melihat berita, tinggal tunggu pemicunya bisa pecah perang. Akan terjadi penggenapan Firman. Dalam Wahyu pasal 9 perang itu melibatkan tentara yang sangat besar, 200 juta. Dan korbannya tidak main-main, 1/3 umat manusia. Tetapi yakin kalau kita disucikan dan dikuduskan ada pemeliharaan Tuhan. Jasmani terpelihara, rohani juga terpelihara. Orang tua diusia lanjut mungkin berpikir bagaimana keadaan saya? Tuhan pasti pelihara. Yang penting yang kita kejar adalah kekudusan seluruh hidup, pasti mencapai kemuliaan. Terima kalau ada percikan darah, itu penyucian terakhir untuk mencapai kesempurnaan. Ingat 7 masa raya yang sudah diterangkan bapak gembala. Untuk masuk pesta pondok daun-daunan harus melewati pesta pendamaian, percikan darah. Tanpa pesta grafirat tidak ada pesta pondok daun-daunan. Kita mau dibawa ke sana, ke pesta nikah Anak Domba Allah. Lewati penyucian seluruh hidup lewat Firman dan perjamuan suci serta percikan darah, maka ada pemeliharaan Tuhan.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 085241270477 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar