Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 8:55-59
8:55 padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya.
8:56 Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita."
8:57 Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?"
8:58 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."
8:59 Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.
Yohanes pasal 8 dalam terang Tabernakel terkena pelita emas. Dari ayat 48 sampai 59 Yesus menampilkan 3 wujud terang kebenaran:
1. Ayat 51: Firman yang dikatakan oleh Yesus memberi hidup.
Kami hamba-hamba Tuhan harus bergumul supaya Firman yang disampaikan itu benar-benar adalah perkataan Yesus, bukan sebatas perkataan manusia. Sebab itu harus dipraktekan betul-betul baru diajarkan.
2. Ayat 55: utusan Tuhan yang benar mengenal Tuhan dengan jelas dan dikenal Tuhan.
3. Ayat 58: Yesus telah ada sebelum Abraham ada.
Kita masih membahas poin yang kedua.
Yohanes 8:55
8:55 padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya.
Yesus mengaku diutus Bapa maka Dia mengenal Bapa dan Bapa mengenal Dia. Kita sebagai pelayan Tuhan dalam melayani Tuhan harus mengenal siapa yang kita layani yaitu Tuhan dan Tuhan mengenal kita. Karena kita mengenal Tuhan dan Tuhan mengenal kita maka kita melayani sesuai selera Tuhan. Dalam perjalanan rohani kita harus makin diperjelas sejauh mana pengenalan kita terhadap Yesus. Banyak orang yang melayani Tuhan, tetapi masih dipertanyakan bagaimana pengenalannya kepada Tuhan, jelas atau tidak.
Ada 2 macam pengenalan terhadap Yesus.
Markus 8:27-30
8:27 Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Kata orang, siapakah Aku ini?"
8:28 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi."
8:29 Ia bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Petrus: "Engkau adalah Mesias!"
8:30 Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun tentang Dia.
1. Pengenalan kata orang (ayat 27-28)
Ini menunjukan pengenalan Kristen umum, yaitu mengenal Yesus hanya sebatas dari Firman penginjilan. Pengenalan Kristus umum itu mengenal Yesus dalam 3 pribadi:
1) Mengenal Yesus sebagai Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis memberitakan tentang pertobatan dan baptisan air. Berarti pengenalannya hanya sebatas bertobat dan masuk baptisan air, hanya sebatas masuk di wilayah halaman Tabernakel.
2) Mengenal Yesus sebagai Elia. Yang menonjol dari Elia adalah kuasa doanya yang melakukan mujizat secara jasmani. Jadi hanya mengenal Yesus yang mengerjakan mujizat-mujizat secara jasmani.
3) Mengenal Yesus sebagai salah seorang dari para nabi. Nabi ini bernubuat. Jadi hanya puas dengan nubuatan-nubuatan dalam gereja.
Berarti pengenalan Kristen umum ini kalau disimpulkan hanya mengenal aktivitas Yesus, bukan pribadi Yesus. Mereka mengenal Yesus itu yang mati bagi kita sehingga kita bisa bertobat, Dia Juruselamat sehingga kita bisa masuk baptisan air, Yesus yang mengerjakan mujizat dan lain sebagainya. Ini pengenalan Kristus umum. Mereka tidak kenal pribadi Yesus sehingga tidak akan dikenal oleh Yesus.
2. Pengenalan secara khusus (ayat 29-30)
Ini pengenalan Kristen khusus. Ini harus ada pada kita supaya pelayanan kita sesuai selera Tuhan. Mereka mengenal pribadi Yesus, bukan hanya aktivitasNya. Bagaimana kita bisa mengenal Yesus secara jelas baik aktivitas maupun pribadiNya? Lewat Firman pengajaran, tingkatan dari Firman penginjilan. Jangan puas hanya penginjilan. Memang Firman penginjilan itu isinya pertobatan, baptisan, mujizat, isinya nubuatan-nubuatan, tetapi jangan puas di situ, itu hanya mengenal aktivitas Yesus. Tingkatkan pada pengajaran sehingga kita bukan hanya mengenal aktivitas Yesus, kita juga mengenal pribadiNya dengan jelas.
Di sini Petrus mengenal Yesus adalah Mesias. Kita lihat aktivitas Mesias.
Yohanes 4:25-26
4:25 Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami."
4:26 Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."
Di sini Yesus memperkenalkan diriNya sebagai Mesias. Apa aktivitasnya?
1) Yohanes 4:16-18
4:16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
4:17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
4:18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."
Aktivitas Mesias yang pertama membenahi nikah, membongkar dan mengungkap segala apa yang tidak beres dalam nikah, baik permulaan nikah pada masa pacaran dan tunangan, juga dalam perjalanan nikah.
2) Yohanes 4:20-24
4:20 Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah."
4:21 Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.
4:22 Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Membongkar dan mengungkap segala sesuatu yang tidak beres dalam ibadah. Perempuan Samaria berkata kami beribadah di gunung Gerizim dan kamu beribadah di Bait Allah. Tetapi Yesus katakan bukan di gunung di Gerizim dan bukan di dalam Bait Allah tetapi di dalam Roh dan kebenaran.
Jadi dibongkar semua yang tidak beres dalam nikah dan dalam ibadah. Nikah dan ibadah itu tidak bisa dipisahkan, itu berjalan bersama-sama. Tujuannya ke mana? Yerusalem Baru. Di sana aktivitas kita beribadah selama-lamanya. Yerusalem Baru itulah mempelai wanita Tuhan.
Wahyu 21:9-10
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
Itulah arah kita ke Yerusalem Baru, menjadi Mempelai Wanita Tuhan kalau kita mau dibenahi.
Wahyu 22:3
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
Di Yerusalem Baru aktivitas kita beribadah dan melayani. Dari aktivitas Yesus yang adalah Mesias, Dia membenahi nikah dan membenahi ibadah, maka bisa kita ambil kesimpulan, kita mengenal pribadi Yesus dengan jelas sebagai Mempelai Pria Sorga. Nikah dan ibadah ini tidak bisa dipisahkan, ini berjalan bersama-sama. Kalau nikah dan ibadah dibenahi maka arahnya masuk nikah yang rohani, masuk pesta nikah Anak Domba, menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Tempatnya di mana? Di Yerusalem Baru. Apa kegiatan di Yerusalem Baru? Beribadah melayani Tuhan selama-lamanya.
Yohanes 4:29,39
4:29 "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?"
4:39 Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."
Apa yang membongkar, yang mengungkap segala sesuatu yang tidak beres dalam nikah dan ibadah? Pembukaan rahasia Firman, itu yang membongkar dan mengungkap semuanya.
II Timotius 3:16
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Jadi yang bisa membongkar segala yang salah dalam nikah rumah tangga dan ibadah pelayanan kita adalah pembukaan rahasia Firman atau Firman pengajaran yang benar.
II Timotius 4:2
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Inilah yang membongkar yaitu Firman pengajaran yang benar atau Kabar Mempelai. Kalau mengaku mengenal Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga, buktikan dengan mau dibongkar, dibuka salah dan dosanya, untuk diperbaiki. Kesalahan dinyatakan bukan untuk kita dipermalukan tetapi untuk diperbaiki. Kalau kita mau diperbaiki maka Tuhan diam di tengah-tengah kita.
Yeremia 7:3
7:3 Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini.
Jadi jangan marah “dosaku dibongkar! Itukan sudah puluhan tahun saya lakukan waktu mau menikah. Itu sudah belasan tahun saya buat dalam ibadah”. Dibongkar semua untuk diperbaiki supaya Tuhan diam sebagai kepala dalam hidup kita, nikah kita dan dalam pelayanan kita. Puncaknya Wahyu 21:3, Tuhan diam bersama-sama umatNya selama-lamanya. Biarlah kita tidak salah kaprah ketika dosa kita ditunjuk lalu berkata “siapa yang lapor sama bapak gembala!”. Kalau Tuhan nyatakan dosa kita, berarti Tuhan sayang kita. Dia mau perbaiki kelakuan kita dan diam bersama kita. Orang sudah begitu kotor, jahat, najis, dibongkar semua salahnya untuk diperbaiki, kemudian Tuhan katakan mau diam bersama kita, betapa bahagianya kita. Semoga kita bisa menerima aktivitas Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga.
Orang yang sudah mengenal Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga masih terbagi 2 lagi. Ada yang bijaksana masuk pesta, ada yang bodoh ketinggalan. Kita yang sudah kenal Yesus, sudah tahu pengajaran, masih dibagi 2 lagi. Jadi betul-betul masuk sorga itu bukan segampang yang orang bilang “saya pasti masuk sorga”. Hei, ada seleksinya, lalu disaring lagi! Siapa yang boleh masuk di sana, sementara disaring. Dalam Daniel pasal 12 dikatakan kita sedang dimurnikan sekarang, ada bintang yang jatuh dan gugur.
Matius 25:1-6
25:1 "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
25:2 Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.
25:3 Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,
25:4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
25:5 Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Ada 5 gadis bijaksana dan ada 5 gadis bodoh. Apa perbedaannya? Gadis bijaksana membawa pelita dan minyak persediaan, sehingga ketika Mempelai Laki-laki datang mereka masuk ke ruang pesta. Gadis yang bodoh membawa pelita menyala tetapi tidak punya minyak persediaan sehingga ketinggalan di luar. Jadi untuk menanti kedatangan Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga, jangan hanya puas dengan pelita menyala, tetapi harus punya minyak persediaan. Apa itu pelita?
Amsal 6:23
6:23 Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,
Dua-duanya punya pelita menyala, sama-sama punya Firman pengajaran, makanya mereka semua menanti Yesus Mempelai Pria Sorga. Cuma yang bodoh tidak punya minyak persediaan. Minyak persediaan itulah Roh Kudus yang meluap-luap. Seringkali kita sudah bangga, saya punya pengajaran, saya ada dalam pengajaran, tetapi mana Roh Kudusnya! Kering, tidak ada Roh Kudus, tidak mau bergumul mencari kepenuhan Roh Kudus. Sudah dipenuhkanpun tetapi tidak dijaga. Ini menjadi awasan bagi kita. Saya mengajak kita semua, mari bergumul, penting Roh Kudus. Mungkin ada yang berkata “saya sudah dipenuhkan belasan tahun yang lalu”. Pertanyaannya masih ada atau tinggal baunya. Merpatinya masih ada atau tinggal tahinya. Kalau tidak ada Roh Kudus berarti pelita hampir padam, pengajarannya hampir padam. Kalau dulu tegas “ini benar, ini salah. Harus begini, tidak boleh begitu”. Sekarang mulai berkata “sekarang ikuti perkembangan zaman, bolehlah begitu, tidak apa-apa”.
Sekarang kita dikoreksi, Yesus sudah mau datang, Mempelai Pria Sorga itu sudah mau datang menjemput kita. Pengajaran yang kita punya jangan hampir padam apalagi padam. Sebab itu bergumul supaya ada Roh Kudus. Robek ini daging, semakin diperas ini daging minyaknya semakin meluap, Roh Kudus makin meluap. Kenapa saya buat ibadah doa pagi secara bersama? Bukan ikut-ikutan, tetapi karena saya rindu seisi pastori dan jemaat bisa ikut merobek daging.
Apa tanda pelita itu hampir padam, Roh Kudus sudah kering, minyak tidak ada sehingga pengajaran dia gampangkan?
Matius 25:9-10
25:9 Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.
25:10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
Di sini ada istilah jual beli. Itu tanda bahwa pengajaran hampir padam, Roh Kudus tidak ada. Pengajaran masih ada tetapi mulai terikat roh jual beli, ikatan uang. Kalau hamba Tuhan, dia melayani motivasinya yang jasmani. Kita raba, kita dalam pengajaran tetapi apakah terikat dengan ikatan uang, kalau ada berarti pelita padam, pintu pesta nikah tertutup dan pasti ketinggalan. Makanya berulang kali papa ingatkan “motivasi pelayananmu jangan yang jasmani, arahkan jemaat ketemu Yesus Mempelai Laki-laki Sorga”. Pelayanan itu bukan cari yang jasmani. Bagaimana kaum muda, begitu ada tawaran pekerjaan atau tawaran-tawaran yang menguntungkan jasmani lalu harus meninggalkan ibadah penggembalaan, apakah diambil? Kalau hatinya memang terikat dengan uang, awalnya dia ibadah online, lama-lama sudah bukan online tetapi oh lain, pengajarannya sudah lain. Jangan digampang-gampangkan “yang penting ada ibadah online, biar saya kerja di mana saja yang penting ibadah online”
Bagaimana supaya Roh Kudus meluap-luap dalam kehidupan kita?
1) Yohanes 14:22
14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Roh Kudus itu mengajarkan segala sesuatu, Dia ingatkan apa yang sudah kita terima di masa lalu. Jadi supaya Roh Kudus meluap-luap yang pertama kita harus menerima penyucian Firman pengajaran yang benar dan pegang Firman pengajaran yang sudah kita terima dari pendahulu. Kalau mulai kita lepaskan pengajaran dari pendahulu itu tanda pelita hampir padam. Ingat yang sudah kita terima dari pendahulu, saya terima pengajaran dari orang tua kandung dan orang tua rohani juga. Beliau terima dari guru-guru beliau yang membawa beliau masuk dalam pengajaran. Mereka menerima dari Pdt. Pong Dongalemba, Pdt. In Yuwono, Pdt. Totaijs dan Pdt. Van Gessel, semua sudah mendahului. Sekarang kita terima dan kita lanjutkan, jangan dilupakan. Banyak yang sudah melupakan pengajaran yang diterima dari pendahulu dengan alasan sudah tidak sesuai zaman.
2) I Petrus 4:12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Praktek kedua, rela menerima nyala api ujian atau percikan darah atau sengsara daging tanpa dosa. Percikan darah itu bentuknya macam-macam. Kita mau pegang Firman pengajaran malah dikucilkan, dibenci, mau beribadah yang benar malah ditekan secara fisik, itu semua percikan darah. Percikan darah itu bagaikan buah zaitun diperas untuk mengeluarkan minyak. Minyak zaitun didapatkan dari buah zaitun yang dipetik, dijemur dan diperas. Yesus sudah alami semua itu. Yesus lepas dari sorga turun ke dunia, seperti buah zaitun yang dipetik lepas dari pohon. Buah ara itu dijemur, Yesus berapa kali dikatakan Dia haus dan puncaknya Dia dijemur di kayu salib. Buahnya diperas, Yesus alami semua dari taman Getsemani sampai kayu salib, Dia disiksa dianiaya sampai mati di kayu salib baru ada minyak. Kalau Yesus sudah mengalami seperti itu maka kita juga harus mengalaminya supaya minyak Roh Kudus itu meluap-luap di dalam kehidupan kita.
Semoga kita tidak mundur ketika diperhadapkan percikan darah jangan kita berkata “kenapa begini!”. Apalagi kalau yang kita harapkan dan andalkan tidak bisa lagi kita harapkan dan andalkan, itu supaya kita berharap pada Tuhan, percikan darah kita alami dan Roh Kudus meluap-luap dalam hidup kita. Bukan suatu kebetulan, Tuhan sudah atur semua kenapa bapak gembala dipanggil Tuhan. Nomor satu saya supaya makin meluap-luap Roh Kudus dalam diri saya, bukan lagi berharap pada manusia tetapi berharap pada Tuhan. Dulu gampang, kalau ada masalah tinggal telpon atau datang langsung, sekarang sudah tidak bisa. Diajar untuk berharap dan bersandar kepada Tuhan bagaikan buah yang diperas. Diambil orang yang kita kasihi dan kita andalkan supaya ada Roh Kudus meluap-luap dalam diri kita. Jadi jangan mundur, kalau semua ini diizinkan terjadi supaya Roh Kudus semakin meluap-luap dalam kita. Berarti kita mengenal Yesus dan Yesus mengenal kita, makanya pintu nikah nanti akan dibuka bagi kita, bahagia bersama Tuhan selamanya.
Sikap kita bagaimana menghadapi sengsara daging? Teladannya Yesus, dalam penderitaan sengsara daging apa yang Yesus lakukan? Kemanusiaan Yesus sangat takut, sedih bahkan Dia katakan mau mati rasanya. Tetapi Yesus mengambil sikap berdoa.
Markus 14:34-38
14:34 lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."
14:35 Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.
14:36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."
14:37 Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?
14:38 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Itu yang harus kita lakukan ketika diizinkan masuk percikan darah, sengsara daging tanpa dosa, sikap kita berjaga-jaga dan berdoa, banyak menyembah Tuhan. Dalam Injil Lukas dikatakan Yesus maju sepelempar batu, jadi kalau dilempar batu masih kena. Itu maksudnya Yesus tidak menghindar dari sengsara, Dia mengambil sikap berjaga-jaga. Itu juga yang kita lakukan, berjaga-jaga, menyembah, kalau tidak mampu berseru “ya Abba, ya Bapa” itu penyerahan sepenuh kepada Tuhan. Sampai kita bisa berkata terserah Engkau Tuhan, kehendakMu yang jadi bukan kehendakku. Di situlah Roh Kudus meluap-luap di dalam kita. Digambarkan seperti Malaikat yang datang memberi kekuatan kepada Yesus. Sekarang itulah Roh Kudus.
Lukas 22:41-44
22:41 Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya:
22:42 "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."
22:43 Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.
22:44 Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.
Semakin besar percikan darahnya, semakin berat sengsaranya, semakin sungguh-sungguh menyembah. Bukan malah putus asa dan menyalahkan Tuhan.
Kegunaan Roh Kudus?
1) Menguatkan, sama dengan menghibur. Saat kita tidak mampu dan tidak berdaya, Roh Kudus menguatkan dan menghibur kita. Kita tidak tinggal berlarut-larut dalam kekecewaan dan keputusasaan karena Roh Kudus menghibur dan menguatkan kita.
2) Roh Kudus itu Roh penolong. Roh Kudus menolong menyelesaikan segala permasalahan yang kita hadapi sampai yang mustahil sekalipun. Roh Kudus membangkitkan, menghidupkan apa yang sudah mati.
Roma 8:11
8:11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
Dibalik kematian, penderitaan, sengsara, pasti ada kebangkitan dan ada kemuliaan.
3) Roh Kudus membawa kita pada kemuliaan kekal bersama Yesus. Mari jangan putus asa, sengsara yang kita alami tidak sebanding dengan kemuliaan yang Tuhan sediakan bagi kita. Kemuliaan yang kekal menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Bawalah minyak persediaan, ketika kita sengsara jangan bersungut. Puji Tuhan, daging diperas sampai punya minyak persediaan. Ketika kita sudah tidak merasakan apa yang dirasakan daging, itulah tanda Roh Kudus sudah meluap-luap dalam hidup kita. Daging kecewa, takut, sedih, marah, putus asa ketika sengsara, tetapi kita sudah tidak rasa lagi itu, hanya mengucap syukur dan menyembah, itu berarti Roh Kudus meluap-luap. Sebentar lagi kita dipermuliakan bersama Yesus. Yesus sudah mau datang, kita sudah mau bertemu dengan Yesus. Kita mau dipermuliakan bersama Tuhan, jangan putus asa. Firman pengajaran sudah punya, sekarang tambah minyak persediaan yang melimpah.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 085241270477 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar