20241105

Ibadah PA Imamat, Rabu 6 November 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu

 



Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Imamat pasal 27 dalam terang Tabernakel terkena Tabut Perjanjian, penyatuan antara Yesus Mempelai Pria Sorga dengan gerejaNya yang sempurna Mempelai Wanita Tuhan.

 

Imamat 27:1-8

27:1 TUHAN berfirman kepada Musa:

27:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila seorang mengucapkan nazar khusus kepada TUHAN mengenai orang menurut penilaian yang berlaku untuk itu,

27:3 maka tentang nilai bagi orang laki-laki dari yang berumur dua puluh tahun sampai yang berumur enam puluh tahun, nilai itu harus lima puluh syikal perak, ditimbang menurut syikal kudus.

27:4 Tetapi jikalau itu seorang perempuan, maka nilai itu harus tiga puluh syikal.

27:5 Jikalau itu mengenai seorang dari yang berumur lima tahun sampai yang berumur dua puluh tahun, maka bagi laki-laki nilai itu harus dua puluh syikal dan bagi perempuan sepuluh syikal.

27:6 Jikalau itu mengenai seorang dari yang berumur satu bulan sampai yang berumur lima tahun, maka bagi laki-laki nilai itu harus lima syikal perak, dan bagi perempuan tiga syikal perak.

27:7 Jikalau itu mengenai seorang yang berumur enam puluh tahun atau lebih, jikalau itu mengenai laki-laki, maka nilai itu harus lima belas syikal dan bagi perempuan sepuluh syikal.

27:8 Tetapi jikalau orang itu terlalu miskin untuk membayar nilai itu, maka haruslah dihadapkannya orang yang dinazarkannya itu kepada imam, dan imam harus menilainya; sesuai dengan kemampuan orang yang bernazar itu imam harus menentukan nilainya.

 

Ini mengenai nazar. Nazar adalah janji kepada Tuhan untuk mempersembahkan atau mengkhususkan sesuatu kepada Tuhan bila suatu permintaan itu terkabul. Nazar bisa berupa janji untuk mempersembahkan orang. Bukan dipersembahkan menjadi korban bakaran, maksudnya orang itu dikhususkan bagi Tuhan. Bisa juga berupa hewan, rumah atau tanah. Di ayat 1 sampai 8 ini adalah nazar mengenai orang untuk melayani Tuhan = nazar pentahbisan. Mungkin ada yang bernazar kalau Tuhan menjamah orang tua dan bisa bertobat, saya mau menjadi hamba Tuhan sepenuh.

 

Setiap nazar itu harus ditepati tanpa ditunda-tunda. Kalau sudah bernazar harus segera ditepati. Itu sebabnya jangan gampang-gampangan bernazar, nanti saya begini nanti saya begitu, ternyata tidak bisa ditepati.

Pengkhotbah 5:1-2

5:1 Janganlah terburu-buru dengan mulutmu, dan janganlah hatimu lekas-lekas mengeluarkan perkataan di hadapan Allah, karena Allah ada di sorga dan engkau di bumi; oleh sebab itu, biarlah perkataanmu sedikit.

5:2 Karena sebagaimana mimpi disebabkan oleh banyak kesibukan, demikian pula percakapan bodoh disebabkan oleh banyak perkataan.

5:3 Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu.

 

Biarlah kalau kita bernazar untuk Tuhan segera ditepati, jangan ditunda-tunda. Bagi orang Israel jika nazar berupa janji untuk mempersembahkan orang untuk dikhususkan melayani Tuhan, baik itu dirinya, baik itu anaknya atau siapa saja, bisa ditebus dengan uang sesuai dengan ketentuan. Kenapa demikian? Karena yang boleh melayani di Tabernakel atau di kemah kesaksian, kemah pertemuan hanya orang-orang Lewi, imam-imam dari suku Lewi. Di luar Lewi tidak boleh. Jadi kalau ada yang bernazar untuk melayani Tuhan, bisa ditebus dengan uang sesuai dengan yang ditentukan.

 

Apa artinya bagi kita? Secara garis keturunan kita bukan orang Lewi jadi tidak boleh melayani di kemah pertemuan, tidak boleh melayani di dalam Tabernakel. Tetapi kita bisa melayani Tuhan asalkan ditebus dengan harga yang telah ditentukan Tuhan. Berapa harga yang ditentukan bagi kita bangsa kafir? Seharga Korban Kristus!

I Petrus 2:9-10

2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

 

Ayat 9 itu seharusnya untuk bangsa Israel, ayat 10 itu untuk kita bangsa kafir.

 

Wahyu 1:5-6

1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya — 

1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, — bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

 

Oleh Korban Kristus, kita bangsa kafir bisa melayani di Tabernakel secara rohani. Artinya bisa melayani Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tabernakel rohani = Tubuh Kristus yang sempurna. Kita sudah dapat kemurahan, hargai kemurahan Tuhan itu, jangan dijadikan murahan!

 

Kita akan belajar langkah-langkah bangsa kafir selamat dan bisa melayani oleh kematian Yesus.

1.      Kematian Yesus merupakan kemurahan dan anugerah Tuhan untuk memberikan darah dan air dari lambungNya kepada kita bangsa kafir.

Yohanes 19:31-34

19:31 Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib — sebab Sabat itu adalah hari yang besar — maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.

19:32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;

19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,

19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

 

Sebenarnya Yesus sudah mati dengan 4 luka utama untuk menyelamatkan bangsa Israel dari hukuman akibat melanggar hukum Taurat. Sebenarnya tidak ada kena mengena dengan kita bangsa kafir, 4 luka ini karena kasih Tuhan kepada bangsa Israel. Tetapi syukur kepada Tuhan ada prajurit Roma yang menikam lambung Yesus sehingga mengeluarkan darah dan air. Ini luka yang kelima, yang terbesar yang tembus sampai ke jantung hatinya Yesus untuk menebus kita bangsa kafir. Darah dan air yang keluar dari lambung Yesus ini adalah sarana bagi kita untuk selamat, tinggal kita manfaatkan. Mau selamat atau tidak tergantung kita mau memanfaatkan sarana itu atau tidak. Mari kita manfaatkan sarana tersebut yaitu:

a)      Miliki tanda darah, kita bangsa kafir harus memiliki tanda darah. Itu kena pada alat mezbah korban bakaran. Artinya bertobat, mati terhadap dosa. Serahkan semua dosa! Dulu pada mebah korban bakaran hewan korban itu disembelih, darahnya dicurah sekeliling mezbah dan dibakar di situ sebagai korban penebus salah, korban penghapus dosa, korban keselamatan, korban bakaran. Sekarang kita tidak perlu lagi seperti itu, sudah ada darah Yesus, Korban Kristus sebagai sarana untuk kita bertobat, mati terhadap dosa.

Roma 6:2

6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?

 

Kita berupaya hari-hari terakhir ini, waktu yang sisa ini kita gunakan untuk bertobat. Tuhan berikan perpanjangan umur, Tuhan berikan kesehatan, Tuhan berikan berkat-berkat bagi kita, gunakan untuk bertobat, bukan menambah dosa.

1)      Mati terhadap dosa, mulai dari dosa kita sendiri. Dosa yang telah kita pikirkan, kita katakan, kita lakukan. Prosesnya dengan mengaku dosa dengan jujur, dengan penuh penyesalan kepada Tuhan dan kepada sesama. Memang sakit bagi daging, bagaikan ditusuk dengan tombak. Apalagi kalau mengaku kepada sesama. Kalau kepada Tuhan tidak ada yang tahu, hanya kita dengan Tuhan. Kalau kepada sesama rasanya berat, malu, gengsi, harga diri dipertahankan. Mari kita tanggalkan semua. Setelah diampuni jangan diperbuat lagi, jangan diulangi lagi.

2)      Mati terhadap dosa orang lain lewat proses ampuni dan lupakan. Dosa kita sudah kita selesaikan, dosa orang lain kita simpan-simpan, yah rugi! Makan hati, pahit hati, benci, dendam, jengkel karena dosa orang lain, rugi kita. Sesakit apapun kita disakiti, berupaya untuk mengampuni dan melupakan dosa orang lain.

 

b)      Harus memiliki tanda air, dalam Tabernakel ditunjukan dengan alat bejana pembasuhan. Setelah mati terhadap dosa harus dikubur di dalam Baptisan air yang benar. Seringkali kesalahan dalam gereja sudah bertobat tetapi tidak dikubur, tidak mau masuk baptisan air yang benar, akhirnya berbau busuk. Atau belum bertobat, belum mati, dipaksakan dikubur, akhirnya berontak! Setelah mati terhadap dosa, lanjutkan masuk dalam kuburan baptisan air yang benar. Dikubur bersama Yesus, bangkit bersama Yesus di dalam hidup  yang baru, hidup di dalam kebenaran.

Roma 6:4

6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

 

Hidup yang baru itu hidup dalam kebenaran, hidup dalam urapan Roh Kudus. Jadi kita harus punya tanda darah, tanda air dan tanda roh. Tanda air dan roh itu satu paket.

I Yohanes 5:6-8

5:6 Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran.

5:7 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.

5:8 Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi]: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.

 

Ini kesaksian yang kuat bahwa kita adalah orang-orang yang selamat, hidup dalam kebenaran. Orang yang hidup dalam kebenaran = hidup dari iman.

Galatia 3:7,11

3:7 Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham. 

3:11 Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman."

 

Maka status kita sudah menjadi anak-anak Abraham = anak-anak Allah. Tadinya anak-anak kegelapan, tetapi setelah bertobat, lahir baru, hidup dari iman kita menjadi anak-anak Abraham, anak-anak Allah, anak terang, bukan lagi anak gelap. Secara jasmani memang kita bukan keturunan Abraham. Tetapi dengan tanda darah, tanda air dan tanda roh kita sudah menjadi anak Abraham secara rohani. Karena sudah menjadi anak Abraham maka kita berhak menerima berkat Abraham.

Galatia 3:12-14

3:12 Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya. 

3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

3:14 Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.

 

Tadinya kita bangsa kafir tidak kena mengena dengan Tuhan, namun Yesus yang telah mati di kayu salib rela menerima luka kelima yang terbesar di lambungNya supaya kita punya tanda darah, tanda air dan tanda roh sehingga kita menjadi anak-anak Abraham berhak menerima berkat Abraham. Apa itu berkat Abraham?

1)      Berkat keselamatan atau berkat hidup kekal di negeri perjanjian. Abraham diberkati untuk mewarisi negeri perjanjian, Kanaan yang jasmani. Sekarang untuk kita Kanaan Samawi yaitu Yerusalem yang baru. Langit dan bumi yang baru itu tempatnya kebenaran.

II Petrus 3:13

3:13 Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.

 

Mari kita perjuangkan kebenaran ini.

Yesaya 51:1

51:1 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali.

 

Carilah kebenaran, kejar kebenaran, perjuangkan kebenaran itu. Dikaitkan dengan nikah Abraham. Mulai pribadi kita benar, nikah kita juga benar, tahbisan benar, semua benar.

 

2)      Menerima berkat jasmani.

Mazmur 37:25-26

37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;

37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.

 

Orang benar diberkati sampai ke anak cucu dan menjadi berkat. Jangan dinikmati sendiri. Kalau dinikmati sendiri itu menjadi rawa-rawa dan arahnya ke Babel. Diberkati dan menjadi berkat, jadi siklus berkatnya tidak berhenti tetapi terus mengalir, itu kunci berkat Abraham.

 

Berkatnya jangan diukur dengan jumlah. Dapat sedikit bersungut, dapat banyak baru mau bersukacita. Kalau diukur dengan jumlah tidak akan pernah puas. Orang benar yang diberkati tidak mengukur dengan jumlah, berapapun berkat yang dia terima selalu mengucap syukur. Maka berkat itu sanggup memelihara hidupnya sampai ke anak cucu. Jangan sampai sudah dapat banyak tidak mengucap syukur malah tambah korupsi. Yang diwariskan malu sampai ke anak cucu! Berkat 50.000 disertai ucapan syukur sanggup memelihara hidup kita. 1 juta tidak mengucap syukur tidak akan bisa memelihara hidup kita. Tuhan tolong biar berkat itu terus mengalir dalam hidup kita dan menjadi berkat.

 

Seringkali juga menjadi berkat itu diukur dengan jumlah, nanti dapat banyak baru bisa menjadi berkat bagi sesama. Sidang jemaat Makedonia miskin dan diperhadapkan dengan pencobaan, tetapi bisa menjadi berkat, bisa memberi bagi pelayanan pekerjaan Tuhan.

II Korintus 8:1-5

8:1 Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia.

8:2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.

8:3 Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.

8:4 Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.

 

Terutama kita menjadi berkat bagi sesama kalau kita hidup benar. Secara ekonomi mungkin berkekurangan, tetapi kalau kita hidup benar, bisa menjadi berkat! Secara ekonomi melimpah, tetapi kalau tidak hidup benar malah jadi sandungan.

 

2.      Kematian Yesus merupakan kemurahan Tuhan untuk bangsa kafir bisa tergembala. Setelah bertobat, selamat, hidup benar, mau ke mana? Orang benar mendapati tempat penggembalaannya.

Amsal 12:26a

12:26a Orang benar mendapati tempat penggembalaannya,

 

Di mana kita tergembala? Tidak boleh asal. Kita bangsa kafir digambarkan seperti keledai. Keledai lahir hanya untuk dipatahkan batang lehernya.

Keluaran 13:13

13:13 Tetapi setiap anak keledai yang lahir terdahulu kautebuslah dengan seekor domba; atau, jika engkau tidak menebusnya, engkau harus mematahkan batang lehernya. Tetapi mengenai manusia, setiap anak sulung di antara anak-anakmu lelaki, haruslah kautebus.

 

Jadi bangsa kafir itu tidak ada kena mengena dengan Tuhan sebagai kepala, tidak ada hubungan dengan Tuhan! Sehingga tidak ada pengharapan untuk hidup kekal. Segala pencapaiannya, segala yang dia dapatkan di dunia ini hanya untuk menuju kebinasaan. Tetapi syukur ada Anak Domba Allah yang disembelih supaya kita bangsa kafir bisa hidup. Kalau sudah hidup mau ke mana? Keledai harus mengenal palungan. Kita bangsa kafir yang sudah diselamatkan harus mengenal palungan.

Yesaya 1:3

1:3 Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya."

 

Palungan ini tempat makan domba. Jadi setelah hidup harus mengenal palungan = harus tergembala. Di mana kita tergembala? Di tempat yang ada makanan rohaninya, bukan racun! Apa makanan rohani kita? Kematian Yesus di kayu salib, selain menebus kita bangsa kafir, juga membukakan rahasia Firman. Di tempat ada pembukaan rahasia Firman di situ kita bawa hidup kita untuk tergembala, makan Firman.

Wahyu 5:4-6,9

5:4 Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.

5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya." 

5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.

 

Anak Domba yang tersembelih itu yang membukakan rahasia Firman kepada kita. Rahasia Firman yang bagaimana? Tadi rasul Yohanes menangis, karena tidak ada yang bisa membuka gulungan kitab itu. Dia mau melihat sebelah dalamnya. Apa maksudnya sebelah dalam? Sebelah dalam itu menunjuk rahasia nikah Kristus Yesus dengan gerejaNya.

Efesus 5:31-32

5:31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.

5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.

 

Ini yang dirindukan oleh rasul Yohanes supaya dibukakan. Dan sekarang dibukakan kepada kita rahasia nikah Kristus dengan gereja yang sempurna Mempelai WanitaNya. Itu disebut Kabar Mempelai, pengajaran yang sehat. Bukan milik 1 organisasi, tetapi milik semua gereja karena tertulis dalam Alkitab, tinggal mau dibuka atau tidak. Kalau kita bisa menemukan Kabar Mempelai yang membenahi nikah kita, rumah tangga kita, untuk membawa kita masuk dalam nikah yang sempurna, tergembalalah dengan benar, dengan sungguh-sungguh, mantapkanlah diri tergembala. Pengajaran ini kita butuhkan, sebab sejak di taman Eden ketika manusia jatuh dalam dosa, sudah rusak nikah manusia itu! Tetapi Tuhan mau memperbaiki nikah-nikah yang sudah hancur lewat Kabar Mempelai, pengajaran yang benar dan sehat.

 

Ini yang harus kita tangisi supaya dalam setiap kita beribadah ada pembukaan rahasia Firman untuk membenahi nikah kita. Mulai dari kaum muda dari masa permulaan nikah dalam masa pacaran, masa tunangan, yang salah diperbaiki untuk masuk dalam nikah yang benar, nikah yang kudus/suci. Kita yang sudah menikah, banyak kesalahan dalam  nikah, itu diperbaiki.

 

Bangsa kafir yang tidak tergembala, keadaannya seperti perempuan Siro Fenesia yang anaknya kerasukan setan!

Matius 15:21-28

15:21 Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon.

15:22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."

15:23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."

15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."

15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."

15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."

15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

 

Dalam terang Tabernakel, pasal ini terkena meja roti sajian. Meja roti sajian itu menunjuk Firman pengajaran yang benar, pengajaran yang murni yang tertulis dalam Alkitab, yang dibukakan rahasianya oleh Tuhan ayat menerangkan ayat dan tajam menyucikan. 12 roti disusun menjadi 2 susun, setiap susun 6 ketul. Kalau ditaruh angka di atasnya 6 dan 6 terbaca 66. Ini menunjuk 66 kitab dalam Alkitab, pengajaran yang murni. 2 tumpuk roti diletakan di atas 1 meja, 2 menjadi satu, ini menunjuk pengajaran mempelai. 1 roti dibuat dari 2 gomer tepung, 2 menjadi satu, ini juga bicara pengajaran mempelai.

 

Ini yang sangat kita butuhkan, tanpa pengajaran yang benar, yang murni dan sehat, tidak tergembala maka keadaan kita seperti perempuan ini. Bagaimana keadaannya?

a)      Anaknya kerasukan setan. Artinya menghadapi masalah nikah dan buah nikah yang tidak kunjung selesai, membuat menderita. Kalau orang kerasukan itu kambuh, tenang lagi, kambuh lalu tenang lagi, tidak pernah selesai, menderita! Tidak disebutkan suaminya di mana, ini masalah nikah dan buah nikah. Ini masalah global, melanda hampir semua manusia di dunia ini. Bahkan melanda nikah hamba Tuhan pelayan Tuhan. Banyak hamba Tuhan buah nikahnya kerasukan setan, termasuk saya dulu, anak hamba Tuhan yang kerasukan setan, hidup tidak berkenan kepada Tuhan. Syukur masih tertolong lewat Kabar Mempelai, lewat pengajaran ini.

 

b)      Keadaannya seperti anjing, pasangannya seperti babi.

II Petrus 2:22

2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

 

Jadi keadaannya selalu mengulang-ulang dosa, baik dosa perkataan (seperti anjing) dan dosa perbuatan (seperti babi). Mengulang-ulang dosa sampai puncaknya dosa. Sebab itu kita sangat butuh Firman pengajaran yang benar. Selama masih ada Firman diberitakan dan kita masih mau datang dengar Firman, masih ada harapan untuk ditolong, untuk dipulihkan. Seperti Petrus, sudah terlalu dalam kejatuhannya, dia menyangkal Yesus, tetapi dengan kokok ayam, dia bisa mendengar itu, dia tertolong. Kokok ayam itu Firman pengajaran yang benar diberitakan. Kecuali kalau sudah tidak ada Firman pengajaran, apa yang bisa membenahi hidup kita. Kita sangat membutuhkan Firman pengajaran yang benar.

 

Sikap yang benar terhadap Firman pengajaran yang benar ada kerinduan hati untuk mendengar dan melakukan Firman.

Markus 7:24-25

7:24 Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan.

7:25 Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya.

 

Kedatangan Yesus ke daerah Tirus sebenarnya dirahasiakan, sembunyi-sembunyi jangan ada yang tahu, tetapi perempuan Siro Fenesia ini datang tersungkur kepada Yesus. Ini sikap yang benar, ada kerinduan hati untuk mendengar Firman pengajaran yang benar dan melakukannya. Kita raba diri masing-masing, masih adakah kerinduan di hati kita untuk mendengar Firman pengajaran, atau sama sekali sudah tidak ada kerinduan! Makanya waktu Yesus berkata tidak patut mengambil roti untuk dilemparkan kepada anjing! Dia tidak tersinggung, tidak marah, malah dia membenarkan Firman. Benar Tuhan, tetapi anjing itu menjilat remah-remah roti. Ini suatu kerinduan yang besar akan Firman pengajaran yang benar.

 

Matius 15:22,27

15:22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."

15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."

 

Ayat 22 ini suasana Firman penginjilan. Perempuan ini datang kepada Yesus untuk mendapat pertolongan. Ini suasana penginjilan, datang kepada Yesus hanya untuk mencari mujizat jasmani. Kalau kita hanya berada pada suasana penginjilan, mencari Yesus hanya untuk mujizat yang jasmani, hati Yesus belum tergerak untuk menolong kita. Yesus merindukan supaya kita mau meningkat dari penginjilan kepada pengajaran, bukan tetap pada penginjilan tok!

 

Kita harus meningkat pada pengajaran yang benar. Kita datang kepada Yesus untuk mendengar Firman pengajaran yang benar dengan suatu kerinduan, dengan suatu kebutuhan, dengan perjuangan! Ini yang menggerakan hati Yesus untuk menolong kehidupan kita. Harus meningkat dari penginjilan kepada pengajaran, datang kepada Yesus untuk mendengar Firman pengajaran. Tujuannya bukan hanya untuk perkara yang jasmani tetapi supaya kita mengalami penyucian dari lidah anjing menjadi lidah domba. Mengalami penyucian dan pembaharuan, itu yang Tuhan rindukan. Kita datang kepada Yesus bukan sekedar untuk dapat mujizat-mujizat jasmani, tetapi karena kita rindu disucikan oleh Firman pengajaran yang benar. Tuhan mau melihat bukti kerinduan kita. Mari kita tunjukan kepada Tuhan bahwa kita memang merindu pengajaran, jadikan itu sebagai kebutuhan utama kita.

 

Bukti merindu Firman pengajaran yang benar yaitu berjuang sungguh-sungguh menghadapi tantangan-tantangan, halangan-halangan. Harus diterobos, itu kalau punya kerinduan.

1)      Halangan pertama adalah kelemahan-kelemahan sendiri. Misalnya rasa capek tetapi harus datang beribadah. Kami juga hamba Tuhan, bukan robot. Setelah doa pagi itu memang capek badannya, istirahat sebentar kemudian bangun untuk persiapan ibadah sorenya. Itu halangan yang kita hadapi, jangan menyerah pada kelemahan kita sendiri. Kalau sudah capek, mengantuk itu juga halangan. Termasuk lagi rasa bosan. Sekian lama dalam pengajaran, ada pada satu titik rasa bosan! Itu harus dilawan. Seperti kami hamba Tuhan rutinitas tiap hari doa, baca Alkitab, khotbah, bisa bosan, tetapi itu harus dilawan! Termasuk karakter kita yang keras, itu kita hadapi semua. Jangan kita kalah dengan kelemahan kita, justru kita harus kalahkan kelemahan itu.

 

2)      Halangan dari murid-murid = halangan dari orang lain. Kita mau sungguh-sungguh ada yang menghalangi, kita mau datang mendengar pengajaran ada yang coba menghalangi. Biasanya halangan terberat itu adalah sesama dalam nikah. Isteri mau datang mendengar pengajaran, suaminya malah hantam, suaminya marah, atau sebaliknya. Bisa juga sesama di dalam penggembalaan membuat kita tersandung dan tersinggung. Ada orang bersaksi pengalamannya, pikirnya kita ditembak, jadinya tersinggung, tersandung, sudah tidak mau dengar Firman, padahal yang bersaksi itu menyaksikan pengalaman pribadinya. Makanya kalau bersaksi jangan tembak orang supaya orang lain tidak tersinggung. Telinganya dikasih tebal, jangan tipis.

 

3)      Keras dan tajamnya Firman seperti menghina, mempermalukan. Seperti perempuan Siro Fenesia tadi, minta tolong malah dikatai anjing. Banyak kali begitu mendengar Firman yang keras, Firman yang tajam, sudah jadi lemas, jadi loyo. ‘Saya sudah tidak mau lagi masuk dalam pengajaran, terlalu keras, terlalu tajam’ akhirnya dia keluar!

Yohanes 6:60-61

6:60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"

6:61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?

 

Dulu masuk Diora, ada seorang bapak waktu dengar Firman dia pulang komentar sama isterinya kande makkarak artinya makanan keras. Tetapi dia masih mau datang. Tadinya datang pakai sandal, seiring Firman bekerja dia datang lagi sudah pakai sepatu, sudah rapi. Kemudian orang tuanya dia ajak lagi untuk datang. Orang tuanya bilang saya tidak punya celana panjang, akhirnya datang masih pakai sarung. Eh sekali waktu datang sudah pakai celana panjang. Keras tetapi masih mau datang, sampai sekarang mau aktif beribadah melayani Tuhan.

 

Ini yang benar, bukan seperti dalam Yohanes pasal 6 ini. Akhirnya di ayat 66 banyak yang mengundurkan diri. Tadinya Yesus memberi makan 5.000 orang, kemudian Yesus memberi makan lagi 4.000 orang, jadi yang mengundurkan diri 1000 orang. Yesus saja khotbah 1.000 mundur. Kalau kami khotbah lalu 1 atau 2 orang yang undur sudah sedih. Malah Yesus tantang ‘kamu tidak mau pergi juga!’ Petrus berkata perkataanmu adalah hidup yang kekal, kepada siapa lagi kamu mau pergi. 1.000 itu angka kesucian. Waktu Abimelekh mengembalikan Sara, dia memberikan 1.000 syikal perak sebagai bukti kesucian Sara.

Kejadian 20:16

20:16 Lalu katanya kepada Sara: "Telah kuberikan kepada saudaramu seribu syikal perak, itulah bukti kesucianmu bagi semua orang yang bersama-sama dengan engkau. Maka dalam segala hal engkau dibenarkan."

 

Jadi angka 1000 itu angka bukti kesucian. Jadi yang menolak Firman, yang berkata keras, tajam lalu meninggalkan itu adalah orang yang tidak mau disucikan. Makanya Firman selalu mereka katakan keras, tajam! Awalnya memang Firman itu keras, tajam, menyucikan dosa, tetapi kalau kita mau terima maka Firman datang berupa nasihat. Itulah isi pengajaran, menyatakan dosa, menegur dengan keras dan menasihati. Kalau kita sudah menerima penyucian, Firrman datang berupa nasihat kepada kita, menjadi jalan keluar dari segala masalah yang kita hadapi.

 

Semua halangan ini adalah ujian kesungguhan dalam mendengar Firman Tuhan. Termasuk kelemahan diri untuk kita di sini adalah jarak yang jauh untuk datang beribadah, ingat bensinnya, ingat capeknya, itu salah satu kelemahan diri. Itu ujian kesungguhan, mau sungguh-sungguh atau tidak. Ikut Yesus kalau tidak sungguh-sungguh jadi antikristus! Ayo berupaya untuk lulus ujian supaya naik tingkat, rohaninya meningkat. Saya juga melayani beberapa tempat, kelemahan diri adalah capek dan jarak, tetapi harus berupaya sungguh-sungguh sampai lulus ujian.

 

Tanda lulus ujian:

1)      Matius 15:22,25

15:22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."

15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."

 

Sebelum lulus ujian perempuan ini berteriak supaya anaknya ditolong untuk disembuhkan. Tetapi setelah menghadapi halangan dia berteriak, bukan lagi tolong anaknya ‘Tuhan tolonglah aku’. Apa artinya bagi kita? Seringkali ketika kita datang mendengar Firman malah mempersalahkan orang lain! Anakku ini Tuhan kerasukan setan, suamiku kerasukan setan, isteriku kepala batu tidak dengar-dengaran. Termasuk kami hamba Tuhan, ikut persekutuan malah untuk cari kesalahan orang. Seringkali seperti itu, makanya Tuhan belum mau menolong. Tuhan akan menolong ketika kita mengaku bahwa kita yang salah. Kita akui Tuhan saya yang salah, ampuni saya.

 

Ini tanda lulus ujian, bisa mengaku kesalahannya, mengaku dosanya. Maka bisa menerima Firman sekeras apapun. Ini persoalan nikah buah nikah. Banyak kali orang tua malah persalahkan anak, tidak dengar-dengaran, kepala batu, bebal, degil! Tidak pernah berkata Tuhan tolong saya, saya orang tua yang tidak benar, saya orang tua yang salah. Biar kita rubah, bukan salahkan orang. Dengar Firman untuk diri sendiri, untuk kita, bukan mengelak lalu salah-salahkan orang. Terima Firman itu untuk diri kita, Firman itu untuk saya, saya yang salah, betul saya seperti itu. Itu yang mengerakan hati Tuhan berbelas kasihan untuk menolong.

 

2)      Tanda kedua membenarkan Firman.

Matius 15:27

15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."

 

Mendengar Firman yang keras diaminkan, benar Tuhan, betul Firman Tuhan itu. Ini adalah kata-kata iman yang mampu menggerakan hati Tuhan berbelas kasihan untuk menolong kita.

Markus 7:29

7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."

 

Jangan salahkan orang tetapi pukul diri saya yang salah. Dan membenarkan Firman, benar Firman itu ya dan amin. Ini kata-kata iman yang bisa menggerakan hati Tuhan berbelas kasihan untuk menolong kita.

 

Ini kadangkala kesalahan kita, pertolongan Tuhan hanya terfokus pada perkara yang jasmani. Ada masalah nikah, masalah buah nikah, datang dengar Firman, kita aminkan Firman Tuhan, benar Firman Tuhan, tetapi kita hanya menanti pertolongan Tuhan secara jasmani supaya nikahnya segera ditolong. Bukan itu! Pertolongan Tuhan yang utama adalah penyucian. Begitu dia mengaku bahwa dia yang salah, dia membenarkan Firman maka lidahnya yang tadinya menjilat muntah, berubah menjadi menjilat remah-remah roti. Ini pertolongan Tuhan yaitu penyucian, terutama penyucian mulut, penyucian lidah. Masalahnya belum selesai, tetapi mulutnya sudah disucikan, sudah berkata-kata sesuai Firman, sebentar lagi Tuhan pasti menolong. Hidup kita disucikan dulu. Kalau sudah disucikan masalahnya pasti selesai tepat pada waktunya Tuhan, tidak terlalu cepat, tidak terlambat.

 

Kesucian ini kehendak Tuhan, hendaklah kamu kudus seperti Aku kudus. Kalau sudah disucikan maka kehendak kita pasti sesuai dengan kehendak Tuhan. Pengalaman saya bersama isteri waktu belum dikaruniai anak, penyucian mulut dulu sampai bisa sesuai kehendak Tuhan baru Tuhan berikan. Tuhan berikan pertolongan ajaib secara jasmani.

 

Sampai kita bisa berkata jadilah seperti yang Engkau kehendaki. Kalau sudah disucikan, kita bisa berserah kepada Tuhan ‘biar kehendakMu yang jadi’ maka Tuhan juga berkata begitu kepada kita.

Matius 15:28

15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

 

Kehendak kita masalah nikah kita diselesaikan oleh Tuhan, masalah ekonomi, masalah apa saja Tuhan selesaikan. Sesuai dulu dengan kehendak Tuhan baru jadi sesuai kehendak kita. Disucikan dulu baru hidup kita sesuai kehendak Tuhan, maka Tuhan menjadikan sesuai yang kita rindukan.

 

Inilah keadaan orang yang tidak tergembala. Mari kita bawa hidup kita bangsa kafir untuk tergembala. Kematian Yesus menyelamatkan kita, setelah selamat kematian Yesus membukakan rahasia Firman supaya kita digembalakan, kita ditolong, masalah apapun diselesaikan oleh Tuhan.

 

3.      Kematian Yesus merupakan belas kasihan Tuhan mengangkat kita menjadi imam dan raja, hamba Tuhan pelayan Tuhan yang dipakai untuk kemuliaan Tuhan. Sudah digembalakan, disucikan, pasti Tuhan pakai, Tuhan percayakan jabatan pelayanan untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

I Petrus 2:10,5

2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

 

Ini yang dimaksud menjadi hamba kebenaran, senjata kebenaran. Sudah selamat, tergembala, disucikan, harus melayani, terlibat dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Jangan nganggur, sebab begitu kita tidak melayani ada majikan lama yang memperkerjakan kembali, itulah setan. Nanti kembali menjadi hamba kelaliman, hamba dosa.

 

Sebagai rasa syukur kita kepada Tuhan, kita sudah disucikan, kita diangkat dari lumpur dosa, diselamatkan, kita digembalakan, disucikan, mari berikan hidup kita untuk melayani Tuhan, melayani dalam pelayanan  pembangunan Tubuh Kristus apapun bentuknya.

Roma 6:17-18

6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.

6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.

 

Perhatikan ayat 17, pengajaran yang telah diteruskan kepada kita, jangan kita rubah-rubah! Pengajaran yang kita terima dari para pendahulu, pertahankan kemurniannya sebab itu yang menyucikan kita. Harus melayani, menjadi hamba kebenaran, sebab kalau tidak nanti kembali menjadi hamba dosa, hamba kecemaran. Biar kita melayani sesuai dengan kemauan dari Tuhan, dorongan dari Tuhan, bukan dorongan daging. Bapak, ibu, kaum muda remaja yang sudah mengisi formulir untuk melayani, ayo layani Tuhan sungguh-sungguh. Saya tidak suruh-suruh jemaat melayani dalam bidang ini yah. Semua oleh gerakan Firman. Ambil formulir, diisi, kembalikan, ditahbiskan lewat penumpangan tangan gembala. Jangan kita main-main dengan pelayanan, sebab bisa kembali menjadi hamba kelaliman kalau tidak sungguh-sungguh dalam pelayanan. Apapun halangan dan tantangan, mari kita terus melayani Tuhan sampai garis akhir kehidupan kita.

 

Kita melayani Tuhan sebagai tawanan roh.

Kisah Para Rasul 20:20-24

20:20 Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu;

20:21 aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.

20:22 Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ

20:23 selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.

20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

 

Ini pelayanan utama kita yaitu bersaksi. Semua pelayanan kita harus menjadi kesaksian. Tugas utama kita bersaksi, memberitakan perbuatan besar dari Tuhan. Untuk melayani Tuhan memang menghadapi suasana sengsara, suasana penjara, tetap terus melayani. Mari melayani Tuhan sampai garis akhir. Tidak menghiraukan yang jasmani, sampai nyawapun rasul Paulus tidak hiraukan. Tidak usah hiraukan yang jasmani, yang penting Tuhan senang, majikan kita di Sorga senang. Nyawa saja tidak dia hiraukan apalagi cuma perkataan orang. Bagi saya kalau ada bahasa-bahasa seperti itu sebagai pelecut semangat untuk bisa semakin berkobar melayani Tuhan. Saya senang dengan prinsipnya papa, kata-kata itu tidak dipajak, terserah orang mau bilang apa. Beliau katakan biar dikata-katai saya tetap makan, tetap bisa tidur, ngapaian mau pusing.

 

Tugas utama kita melayani adalah bersaksi. Main musik sebagai kesaksian, paduan suara sebagai kesaksian. Paduan suara perhatikan, yang bukan paduan suara setia terus mendengar kita menyanyi. Yang menyanyi malah tidak setia! Bagaimana ini? Pelayanan apapun semua menjadi kesaksian. Khotbah sebagai kesaksian, membersihkan gereja sebagai kesaksian, semua harus menjadi kesaksian.

 

Bersaksi = menghasilkan buah untuk dinikmati oleh Tuhan dan juga oleh sesama. Terutama untuk menyenangkan hati Tuhan. Tuhan senang dan puas melihat pelayanan kita. Di luar penggembalaan tidak mungkin berbuah. Saya bersaksi, saya bawa jiwa, tetapi dia sendiri tidak tergembala. Jiwa dia bawa tetapi dia sendiri tidak datang kepada Tuhan. Ayo jadilah kesaksian, ada buah-buah yang menyenangkan hati Tuhan.

 

Sesudah berbuah masih harus diperas untuk diminum oleh Tuhan. Di sini kadangkala kita tidak mampu dalam proses pemerasan daging. Semangat mau melayani Tuhan, tetapi ketika diperhadapkan dengan pemerasan daging langsung loyo.

 

Ranting harus melekat pada pokok, dibersihkan untuk menghasilkan buah. Tetapi buahnya harus diperas. Karena waktu perjamuan paskah terakhir Yesus dengan murid-muridNya, Yesus katakan Aku tidak akan lagi meminum air anggur ini, nanti yang baru bersama-sama dengan kamu di dalam kerajaan sorga. Yesus tidak berkata Aku tidak lagi memakan buah anggur, tetapi yang Yesus bilang Aku akan meninum anggur. Jadi anggur kita yang sudah berbuah masih harus diperas. Daging masih harus diperas lewat pengalaman sengsara bersama Yesus, percikan darah. Harus diperas supaya bisa diminum oleh Tuhan, memuaskan Tuhan, menyenangkan Tuhan.

 

Kalau masih buah anggur bulat utuh, belum bisa menyatu. Kita ini mau dibawa menjadi kesatuan Tubuh Kristus. Kalau sudah masuk dalam proses pemerasan daging, pasti bisa menyatu! Jangan heran kita masuk dalam penggembalaan, ikut persekutuan antara penggembalaan, kita diperhadapkan dengan proses pemerasan daging, itu kasih karunia Tuhan.

I Petrus 2:19

2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

 

Jadi bapak ibu kalau diperhadapkan dengan proses pemerasan daging jangan marah, jangan tersinggung, jangan mengamuk, nikmati saja sebab itu kasih karunia Tuhan. Kita mau diminum oleh Yesus, masuk dalam Tubuh Kristus yang sempurna. Diperas daging kita untuk bisa masuk dalam kesatuan Tubuh Kristus yang sempurna. Masih terlalu banyak kedagingan kita yang harus diperas. Sudah jadi gembalapun dagingnya masih besar, harus diperas. Kalau daging kita sudah diperas, sebentar lagi terjadi penyatuan Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Tuhan bisa memakai siapa saja untuk memeras daging kita, bisa keluarga kita, bisa sesama jemaat dipakai Tuhan untuk memerasa daging kita. Kalau tidak mau diperas daging kita, nanti Tuhan injak-injak dalam kilangan murkaNya! Lebih baik sekarang diperas daging kita untuk bisa menjadi satu Tubuh Kristus yang sempurna. Waktu Yesus datang kita bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali!

Wahyu 22:20-21

22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!

22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

 

Kasih karunia Tuhan yang memampukan kita menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Secara jasmani, kasih karunia Tuhan sanggup memberikan pertolongan kepada kita tepat pada waktunya.

Ibrani 4:16

4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

 

Hidup kita hanya karena kasih karunia Tuhan, kemurahan Tuhan. Kematian Yesus adalah kemurahan Tuhan untuk kita bisa diselamatkan. Kematian Yesus adalah kemurahan Tuhan supaya kita bisa tergembala dalam pengajaran yang benar. Kematian Yesus juga adalah kasih karunia Tuhan untuk membawa kita masuk di dalam proses pemerasan daging, sehingga kita bisa diminum, menyatu dalam Tubuh Kristus yang sempurna, kita bisa menyambut Yesus waktu Dia datang kedua kali sebagai Mempelai WanitaNya. Di depan kita ada Perjamuan Suci, ini adalah kasih karunia Tuhan kepada kita sekalian.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar