Wahyu 15:1-3
1 Dan aku melihat suatu tanda lain di langit, besar
dan ajaib: tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir, karena dengan itu
berakhirlah murka Allah.
2 Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca
bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah
mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada
kecapi Allah.
3 Dan mereka
menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba,
bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang
Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
Kita
telah mempelajari 3 tingkatan yang dikaitkan dengan nyanyian Musa. Mengapa
nyanyian Musa dan nyanyian Anak Domba ini dikait-kaitkan? Sebab Musa dalam
nubuatannya berkata bahwa akan ada orang yang tampil seperti dia itulah pribadi
Tuhan Yesus Kristus.
Ulangan 18:15-18
15 Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara
saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN,
Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.
16 Tepat seperti yang kamu minta dahulu kepada
TUHAN, Allahmu, di gunung Horeb, pada hari perkumpulan, dengan berkata: Tidak
mau aku mendengar lagi suara TUHAN, Allahku, dan api yang besar ini tidak mau
aku melihatnya lagi, supaya jangan aku mati.
17 Lalu berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yang
dikatakan mereka itu baik;
18 seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari
antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam
mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan
kepadanya.
Nubuatan
yang disampaikan oleh Musa tentang pribadi Kristus Yesus harus didengar sebab
itu adalah jaminan untuk kehidupan. Di dalam Nyanyian Musa adalah jaminan
kehidupan kita.
Ulangan 32:1
"Pasanglah telingamu, hai langit, aku
mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.
Langit
menunjuk Kristen yang rohani dan bumi menunjuk Kristen yang duniawi. Kepada
keduanya Tuhan tetap mengingatkan, bagi yang rohani supaya jangan menukik
artinya tetap mempertahankan kerohaniannya agar jangan turun lagi. dan kepada
yang duniawi supaya segera meroket artinya supaya rohaninya meningkat.
Ulangan 32:1 (Terjemahan Lama)
Berilah telinga, hai segala langit! akan barang yang
kukatakan; dengarlah olehmu, hai bumi! akan perkataan lidahku.
Kepada
bumi diperdengarkan perkataan lidah. Tujuan dari perkataan lidah ini supaya
yang lemah dikuatkan. Kristen duniawi ini masih terlampau banyak kelemahan, itu
sebabnya harus dikuatkan.
Yesaya 50:4
Tuhan ALLAH
telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku
dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia
mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
Ulangan 32:1-2, 44-47
1 "Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau
berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.
2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan,
perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan
laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.
44 Lalu datanglah Musa bersama-sama dengan Yosua bin
Nun dan menyampaikan ke telinga bangsa itu segala perkataan nyanyian tadi.
45 Setelah Musa selesai menyampaikan segala
perkataan itu kepada seluruh orang Israel,
46 berkatalah ia kepada mereka: "Perhatikanlah
segala perkataan yang kuperingatkan kepadamu pada hari ini, supaya kamu
memerintahkannya kepada anak-anakmu untuk melakukan dengan setia segala
perkataan hukum Taurat ini.
47 Sebab
perkataan ini bukanlah perkataan hampa bagimu, tetapi itulah hidupmu, dan
dengan perkataan ini akan lanjut umurmu di tanah, ke mana kamu pergi,
menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya."
3
tahapan nyanyian Musa.
1.
Embun
Embun
menunjuk pada kebaikan raja dan itu harus kita cari.
Amsal 19:12
Kemarahan
raja adalah seperti raung singa muda, tetapi kebaikannya seperti embun yang
turun ke atas rumput.
Kalau
tidak mencari embun maka akan berhadapan dengan auman singa, berhadapan dengan
murka Tuhan. Mencari embun berarti mencari hal yang baik. Hal yang jahat itulah
penghukuman.
Amos 5:14
Carilah
yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian TUHAN,
Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan.
Kalau
gereja Tuhan tidak mau mencari embun, tidak mau mencari pengajaran dan dalam
ibadah hanya diisi dengan lawakan dan sebagainya maka gereja Tuhan tersebut
tidak akan berhasil dipermuliakan oleh Tuhan. Mulai dari anak sekolah minggu
dan remaja sudah harus membiasakan diri datang mendengarkan Firman Allah walaupun
masih dalam tahap embun. Kalau kita sudah mendapatkan embun maka perlahan dan
pasti maka kerohanian kita akan dibawa pada jenjang remaja, sudah dekat pada
akil balig artinya mulai bertumbuh. Anak Tuhan jangan hanya berada pada pelukan
bumi, kalau tetap demikian kapan akan meningkat menjadi remaja?
Mazmur 110:3
Pada
hari tentaramu bangsamu merelakan diri untuk maju dengan berhiaskan kekudusan;
dari kandungan fajar tampil bagimu keremajaanmu seperti embun.
Rohani
yang sudah remaja memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan balita dan
kanak-kanak. Remaja berarti dekat dengan akil balig dan harus ditingkatkan
sampai kedewasaan. Banyak anak Tuhan merasa sudah rohani dan pantas untuk jumpa
dengan Tuhan Yesus padahal baru sampai pada tahap embun. Namun ini adalah
awalnya dan kita harus berusaha untuk mencari.
Mencari
di sini berarti ada korban tenaga, korban waktu dan korban perasaan. Kita harus
rela menanggung malu sebab kita tidak punya dan harus mencari. Kalau sudah
punya untuk apa mencari? Saat mencari seringkali kita dilecehkan: “apa yang
kamu cari?”. Sering ketika mencari embun, kita banyak menghadapi bahasa-bahasa
yang miring tetapi jangan pedulikan ucapan-ucapan orang seperti itu. Kita
doakan supaya orang-orang yang bicara miring ini suatu saat bisa seperti kita.
Dalam
Ulangan 32:47 dikatakan Nyanyian Musa ini bukan perkataan hampa tetapi di
dalamnya ada kehidupan dan bukan hanya kehidupan tetapi juga umur panjang di
tanah yang kita tuju artinya kita bisa sampai ke kota Yerusalem Baru.
Mulai
dari keremajaan ini sudah ada jaminan kehidupan dan kehidupan inilah yang kita
cari. Jangan kita tolak Firman pengajaran meskipun baru tampil seperti embun
maksudnya Firman pengajaran belum tampil dengan keras. Jangan juga kita
berhenti di sini namun harus ditingkatkan untuk menerima pengajaran yang
bagaikan gerimis dan meningkat menjadi hujan deras.
2.
Hujan
renai
Tujuan
Firman pengajaran tahap kedua yang tampil bagaikan hujan renai dikaitkan dengan
tunas ini membawa kita yang telah menerima embun, telah mencapai pada
keremajaan untuk mengenal Tuhan Yesus secara pribadi.
Ada
4 kepribadian Tuhan Yesus yang ditampilkan dalam 4 Injil:
a)
Kepribadian
Tuhan sebagai Raja dalam tanda keadilan yang ditampilkan dalam Injil Matius.
Yeremia
23:5, 33:15
23:5 Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah
firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan
memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan
kebenaran di negeri.
33:15 Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan
menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan
kebenaran di negeri.
b)
Kepribadian
Tuhan Yesus sebagai Hamba yang tidak membuang-buang waktu dalam pelayanan. Kalau
pengenalan kita akan pribadi Tuhan Yesus bertambah maka akan terlihat dari
kesetiaan kita dalam ibadah pelayanan dan tidak membuang-buang waktu demi
terwujudnya Tubuh Kristus yaitu Mempelai Wanita untuk Kristus Mempelai Pria
Sorga.
Zakharia
3:8
Dengarkanlah, hai imam besar Yosua! Engkau dan
teman-temanmu yang duduk di hadapanmu -- sungguh kamu merupakan suatu lambang.
Sebab, sesungguhnya Aku akan mendatangkan hamba-Ku, yakni Sang Tunas.
Kepribadian Tuhan Yesus sebagai
Hamba ditampilkan dalam Injil Markus dan kata kunci dari Injil Markus adalah segera
atau dalam bahasa Gerika adalah Takista.
Kita dibawa oleh Tuhan untuk
menikmati embun dan renai sebab di sanalah ada kehidupan supaya kita bisa
menikmati umur panjang masuk ke kota Yerusalem Baru dan tidak akan didapati
oleh kekejaman yang akan datang.
Yang akan muncul di depan kita
adalah binatang buas yang dalam bahasa gerikanya adalah therion yang artinya kebiadaban, kebuasan, kekejaman, ketidaksopanan.
Wahyu 13:1-2
1
Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan
berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada
kepalanya tertulis nama-nama hujat.
2
Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki
beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya
kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
c) Kepribadian Tuhan Yesus sebagai
Manusia yang akan membangun bait Allah dan bersepakatan dengan seorang imam. Mengenal
Tuhan Yesus sebagai Anak Manusia prakteknya kita terlibat untuk membangun diri
kita sendiri dengan pelayanan Tuhan lewat hamba Tuhan untuk dibawa masuk dalam
pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Gereja Tuhan digambarkan bagaikan
ladang yang digarap oleh Tuhan beserta imam-imam dan juga digambarkan bagaikan
rumah yang akan dibangun menjadi Bait Allah.
Zakharia
6:12-13
12 katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN
semesta alam: Inilah orang yang bernama Tunas. Ia akan bertunas dari tempatnya
dan ia akan mendirikan bait TUHAN.
13 Dialah yang akan mendirikan bait TUHAN, dan
dialah yang akan mendapat keagungan dan akan duduk memerintah di atas
takhtanya. Di sebelah kanannya akan ada seorang imam dan permufakatan tentang
damai akan ada di antara mereka berdua.
d)
Kepribadian
Tuhan Yesus sebagai Anak Allah yang mulia, Mempelai Laki-laki Sorga. Yang akan
menikah adalah pribadi Putra Allah itulah Tuhan Yesus dan yang berkepentingan
untuk menggelar pesta pernikahan adalah Allah Bapa.
Yesaya 4:2; 6:13
4:2 Pada waktu
itu tunas yang ditumbuhkan TUHAN akan menjadi kepermaian dan kemuliaan, dan
hasil tanah menjadi kebanggaan dan kehormatan bagi orang-orang Israel yang
terluput.
6:13 Dan jika di
situ masih tinggal sepersepuluh dari mereka, mereka harus sekali lagi ditimpa
kebinasaan, namun keadaannya akan seperti pohon beringin dan pohon jawi-jawi
yang tunggulnya tinggal berdiri pada waktu ditebang. Dan dari tunggul itulah
akan keluar tunas yang kudus!"
Matius 22:1-3
1
Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:
2
"Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin
untuk anaknya.
3
Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke
perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.
Orang-orang yang menolak undangan
untuk datang ke pesta nikah Anak Domba Allah sama dengan menganggap berita ini
sebagai seruan perang. Jadi kalau menolak untuk menikmati santapan yang
disediakan Allah yaitu pembukaan rahasia Firman Allah maka sama dengan menjerat
leher sendiri sehingga akhirnya harus dibunuh seperti orang-orang yang menolak
ini dan kotanya dibakar. Dalam wahyu 18 kota Babel dibakar dan dibinasakan
dalam waktu satu jam saja.
3.
Dirus
Hujan
Ulangan 32:2
Mudah-mudahan
pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana
hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas
tumbuh-tumbuhan.
Tuhan
menganjurkan supaya kita meminta hujan yang deras ini. Namun banyak kehidupan
Kristen bukannya meminta, Tuhan sudah memberi tetapi mereka malah menolak.
Zakharia 10:1
Mintalah
hujan dari pada TUHAN pada akhir musim semi! TUHANlah yang membuat awan-awan
pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan diberikanNya kepada mereka dan tumbuh-tumbuhan
di padang kepada setiap orang.
Hujan
yang deras yang menunjuk pengajaran yang keras dan tajam ini harus diminta.
Dasar kita meminta adalah kerinduan hati yang mendalam sebab pengajaran yang
bagaikan hujan yang deras ini memandikan kita, menyucikan kita supaya sempurna
dan kelak dipermuliakan. Apalah artinya kita sudah mengenal kepribadian Tuhan
Yesus namun tidak sampai dipermuliakan bersama denganNya.
Tuhan
mau mengumpulkan buah yang telah matang untuk dilindungi dan tidak dibiarkan
untuk diganyang oleh binatang buas. Buah yang telah matang akan disabit dan
dibawa ke lumbung, artinya menjadi satu dengan pemilik lumbung itulah Tuhan
Yesus Kristus. Sarana untuk mematangkan kerohanian kita adalah dirus hujan
yaitu Firman pengajaran yang keras.
Dirus
hujan ini sebenarnya adalah kebesaran kemurahan Tuhan kepada kita yang mau
mematangkan kerohanian kita supaya dipermuliakan. Dirus hujan ini sebenarnya
untuk mengisi kekosongan hidup kita, sebab sebenarnya kita telah kosong dari
kemuliaan Tuhan.
Roma 3:23
Karena
semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
Kalau
orang sudah kosong dan tidak ada kerinduan maka akhirnya akan lari pada:
Zakharia 10:2
Sebab
apa yang dikatakan oleh terafim adalah jahat, dan yang dilihat oleh juru-juru
tenung adalah dusta, dan mimpi-mimpi yang disebutkan mereka adalah hampa, serta
hiburan yang diberikan mereka adalah kesia-siaan. Oleh sebab itu bangsa itu
berkeliaran seperti kawanan domba dan menderita sengsara sebab tidak ada
gembala.
Ø Terafim
Yang dikatakan Terafim adalah
dusta dan jahat. Jadi orang yang tidak merindukan Firman pengajaran yang keras
kehidupannya akan semakin jahat sebab dibelit oleh roh dusta. Waktu Yakub
sekeluarga lari dari Laban ternyata Rahel istri yang paling dia cintai mencuri
terafim Laban dan mendudukinya sehingga saat dicari oleh Laban tidak ditemukan
sebab Rahel mendustainya. Akibatnya dia mati saat melahirkan. Orang yang
menolak Firman Pengajaran yang keras pasti akan mati kerohaniannya oleh sebab
peran dari terafim. Rahel adalah gambaran gereja hujan akhir tetapi
kelemahannya adalah tetap mempertahankan terafim, mempertahankan dusta dan
kejahatan.
Kejadian
31:30,32,34-35
30 Maka
sekarang, kalau memang engkau harus pergi, semata-mata karena sangat rindu ke
rumah ayahmu, mengapa engkau mencuri dewa-dewaku?"
32 Tetapi pada
siapa engkau menemui dewa-dewamu itu, janganlah ia hidup lagi. Periksalah di
depan saudara-saudara kita segala barang yang ada padaku dan ambillah
barangmu." Sebab Yakub tidak tahu, bahwa Rahel yang mencuri terafim itu.
34 Tetapi Rahel
telah mengambil terafim itu dan memasukkannya ke dalam pelana untanya, dan
duduk di atasnya. Laban menggeledah seluruh kemah itu, tetapi terafim itu tidak
ditemuinya.
35 Lalu kata
Rahel kepada ayahnya: "Janganlah bapa marah, karena aku tidak dapat bangun
berdiri di depanmu, sebab aku sedang haid." Dan Laban mencari dengan
teliti, tetapi ia tidak menemui terafim itu.
Ø Tenung
Tenung identik dengan sihir. Jemaat
Galatia terkena sihir. Kerohanian mereka telah meningkat namun tiba-tiba turun, mereka terpesona
dengan hal yang lain selain Yesus Kristus.
Galatia 3:1-3
1 Hai orang-orang Galatia yang bodoh,
siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang
disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu?
kena
sihir
2
Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh
karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil?
3
Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang
mengakhirinya di dalam daging?
Itu sebabnya Tuhan anjurkan
kepada kita supaya meminta hujan deras, Firman pengajaran yang keras supaya
mendorong kerohanian kita yang sudah meningkat terus disucikan sampai sempurna
dan dipermuliakan bersama Tuhan.
Ø Mimpi-mimpi yang hampa
Yesaya
29:8
seumpama seorang yang lapar bermimpi ia sedang
makan, pada waktu terjaga, perutnya masih kosong, atau seumpama seorang yang
haus bermimpi ia sedang minum, pada waktu terjaga, sesungguhnya ia masih lelah,
kerongkongannya masih dahaga, demikianlah halnya dengan segala pasukan
bangsa-bangsa yang berperang melawan gunung Sion.
Banyak
orang Kristen hanya bermimpi, merasa dirinya kenyang sehingga tidak mau
lagi untuk datang makan Firman Tuhan
padahal sebenarnya tidak memiliki Firman. Saat Firman Tuhan diangkat maka ternyata
dirinya lapar dan dahaga.
Tuhan
mau supaya jangan sampai kita haus, tetapi banyak anak Tuhan malah berkata
percuma dengan praktek tidak mau peduli dengan saat-saat untuk beribadah sebab
bermimpi merasa diri tidak haus dan tidak lapar.
Yeremia 2:25
Jagalah, supaya kakimu jangan tak bersepatu dan supaya
kerongkonganmu jangan haus! Tetapi engkau berkata: Percuma saja! Percuma!
Sebab aku cinta kepada orang-orang asing, jadi aku mau mengikuti mereka.
Ø
Hiburan yang sia-sia.
Hari-hari
terakhir ini ibadah telah disulap menjadi tempat hiburan duniawi yang sia-sia dan
mengabaikan dirus hujan atau Firman Pengajaran. Padahal ibadah adalah tempat di
mana kita mandi air Firman Allah supaya disempurnakan dan kelak dipermuliakan
bersama Tuhan.
Hiburan
yang Tuhan katakan dalam Firman akan kita alami lewat penderitaan. Lewat Firman
pengajaran daging kita dirobek supaya kelak menerima penghiburan dan ini bukan
hiburan yang sia-sia.
II
Korintus 1:3-7
3
Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan
dan Allah sumber segala penghiburan,
4
yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup
menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan
penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.
5
Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan
Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah.
6
Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami
dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh
kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami
derita juga.
7
Dan pengharapan kami akan kamu adalah teguh, karena kami tahu, bahwa sama
seperti kamu turut mengambil bagian dalam kesengsaraan kami, kamu juga turut
mengambil bagian dalam penghiburan kami.
Dalam ayat 5 dikatakan dari
penderitaan ini kita menerima bagian yang berlimpah-limpah. Mengapa bisa
mengalami kelimpahan? Karena hujan yang kita terima menghasilkan buah yang
berlipat-lipat dan lebat.
Yohanes
15:4-5, 15-16
4
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat
berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur,
demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
5
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di
dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak
dapat berbuat apa-apa.
15
Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat
oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan
kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
16
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah
menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap,
supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
Ciri pilihan Tuhan:
a)
Tinggal
di dalam pokok itu
b)
Dibukakan
rahasia Firman dari Sahabat yaitu Tuhan Yesus
c)
Dipilih
oleh Tuhan.
Kalau telah berbuah lebat maka
apa yang diminta kepada Tuhan itu yang diberikan. Apa yang diminta di sini
adalah yang sesuai dengan selera Tuhan dan selera Tuhan adalah kehidupan kita
ini menjadi mempelai wanita, Tubuh Kristus yang sempurna.
Kalau
hujan deras dalam Zakharia 10:1 ditolak maka pribadi tersebut akan berada dalam
keadaan Zakharia 10:2 dan puncaknya berada dalam keadaan Zakharia 10:3 yaitu
dimurkai oleh Tuhan. Yang dimurkai di sini bukan hanya domba atau jemaat tetapi
murka Tuhan utamanya ditujukan kepada para gembala.
Zakharia 10:3
"Terhadap
para gembala akan bangkit murka-Ku dan terhadap kepala-kepala kawanan kambing
Aku akan mengadakan pembalasan, sebab TUHAN semesta alam memperhatikan kawanan ternak-Nya,
yakni kaum Yehuda, dan membuat mereka sebagai kuda keagungan-Nya dalam
pertempuran.
Pada
Zakharia 10:2 orang yang menolak Firman Pengajaran yang keras itu telah kebelit
dengan terafim, tenung, mimpi yang hamba, hiburan yang sia-sia dan akhirnya
dimurkai oleh Tuhan. Biarlah kita memperhatikan nyanyian Musa dan nyanyian Anak
Domba Allah sebab itu adalah kehidupan dan memberi umur panjang, artinya masuk
kota Yerusalem Baru negeri yang dijanjikan oleh Tuhan.
Ibadah
bukan hanya sekedar mengisi upacara kebaktian tetapi ingat kita harus mencari
embun, mendambakan hujan renai dan memohon untuk Tuhan memberikan hujan deras
itulah Firman pengajaran yang keras yang sekalipun sakit bagi daging.
Jangan
menolak makanan keras, sebab itu yang membawa kita pada kesempurnaan.
Ibrani 5:11-14
11
Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk
dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
12
Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi
pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah,
dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
13
Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang
kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
14
Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai
pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Biarlah
kita menjadi pilihan Tuhan. Ciri menjadi orang pilihan Tuhan adalah rahasia
Firman Tuhan dibukakan baginya. Kalau saat mendengar pembukaan rahasia Firman
Tuhan merasa biasa-biasa saja maka itu tanda orang itu bukan pilihan Tuhan.
Tetapi kalau saat mendengar pembukaan Firman Allah kita menanggapinya dengan
serius sebagai kasih Tuhan kepada kita maka itu berarti benar kita adalah orang
pilihan Tuhan. Baiklah kita mencari dan mengasihi Tuhan yang membukakan rahasia
Firman kepada kita.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar