Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 8:37-40
8:37 "Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.
8:38 Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu."
8:39 Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham.
8:40 Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham.
Yesus pernah mengatakan bahwa BapaNya adalah Allah. Kemudian orang-orang Yahudi ini juga mengatakan hal yang sama. Ketika Yesus mengatakan bahwa Allah adalah BapaNya, mereka malah berbalik mau membunuh Yesus. Tetapi di sini mereka sendiri mengatakan mereka bukan anak dari zinah tetapi anak Allah. Syukur dan puji kalau hal seperti itu menjadi kenyataan.
Kemudian Yesus beralih mengatakan mereka adalah keturunan Abraham tetapi mereka berusaha untuk membunuh Yesus karena Firman Tuhan tidak beroleh tempat di dalam mereka. Mengapa hal ini bisa terjadi jika mereka benar-benar adalah keturunan Abraham. Pada ayat 38 Yesus sudah menyindir sebab bapa mereka adalah iblis.
Yohanes 8:44
8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Jadi dari Anak Abraham kemudian berpindah tangan kepada tangan iblis. Sebenarnya Yesus tidak mau terjadi hal seperti ini. Tetapi jika hal ini terjadi, faktor pertamanya ada pada ayat 37 tadi bahwa karena Firman Tuhan tidak menetap pada mereka.
Yohanes 8:37
8:37 "Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.
Kalau Firman tidak saya beri sarana tinggal dalam diri saya dan bertempat tinggal dalam hidup serta hati saya atau saya bersekutu erat dengan Firman, maka jalurnya sudah lain. Akhirnya jalur itu satu saat menjadi kenyataan bahwa hidup itu adalah anak iblis. Keras bahasa Firman Tuhan ini. Olehnya jika hal ini kita upayakan untuk tidak seperti itu, maka buka hati lebar-lebar agar Firman beroleh tempat dalam kehidupan saudara. Contohnya adalah sidang jemaat Korintus. Ini suatu teguran yang tandas oleh Tuhan melalui rasul Paulus kepada jemaat Korintus.
II Korintus 6:11
6:11 Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu.
Yang berkata ini adalah rasul Paulus yang sering dikritik oleh orang Korintus. Sehingga rasul Paulus katakan “mana kamu mau, aku datang dengan cambuk atau dengan lembut”. Bahasa kasarnya “jangan gara-gara saya! Saya bisa datang dengan cambuk”. Ini terjadi 2000 tahun yang lampau dan di kitab Nehemia juga ada hamba Tuhan seperti itu. Sampai Nehemia mencabut rambut dan janggut mereka. Mengapa? Sebab terjadi kawin campur bangsa Israel dengan orang asdot, bangsa asing. Sehingga anak mereka tidak tahu lagi bahasa Ibrani. Artinya perkataan mereka bukan lagi warna rohani tetapi warna dunia.
Hamba Tuhan itu adalah perpanjangan tangan Allah di atas bumi yang diutus untuk melayani sidang jemaat. Yang bicara ini adalah rasul, apostolos, ambasador atau duta besar dari sorga. Di Tentana ada utusan Tuhan, ada apostolos, berarti ada Firman pengajaran. Saya bukan rasul, saya seorang gembala, tetapi semuanya menyuarakan Firman.
II Korintus 6:12
6:12 Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu.
Semoga jemaat Kristus Penebus di Tentana tidak seperti itu. Kalau hati sempit, bagaimana Firman bisa bergerak. Bagaimana Firman bisa bebas menggarap keidupan kita kalau Firman itu kita kungkung, kita tekan, kita berupaya supaya suara Firman itu diredam. Yang mestinya suara daging yang kita hancurkan dan kita redam, namun malah suara Firman yang diredam.
Orang Korintus ini kikir. Semoga kita tidak seperti ini. Kita ambil ini sebagai pelajaran supaya kita tidak mengambil sikap orang Korintus. Tetapi mari kita ambil sikapnya Tuhan yang didrop oleh Tuhan melalui ambasadorNya yaitu hamba-hamba Tuhan. Tidak heran, karena keadaan seperti ini maka Paulus tampil kemanusiaannya dan berkata “kamu jangan gara-gara saya!”. Rasul Paulus ini kecil, tetapi dia pemberani, dia yang mengepalai orang-orang yang mau merajam batu Stefanus. Jubah orang yang merajam batu itu diletakan di kaki Paulus. Puji Tuhan, orang yang tadinya pemberani secara daging, dirubah menjadi pemberani secara rohani, jadi bukan lagi daging.
Syukur dan puji kalau kita mengambil sifat rasul Paulus. Utamanya saya, harus selalu lapang hati terhadap sidang jemaat. Dan harus timbal balik.
II Korintus 6:13
6:13 Maka sekarang, supaya timbal balik -- aku berkata seperti kepada anak-anakku --: Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!
Jemaat diposisikan oleh Paulus seperti anak-anaknya. Berarti Paulus ini mengambil posisi Tuhan! Tuhan katakan kita ini adalah anak-anak Kerajaan.
II Korintus 6:14,17-18
6:14 Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
6:17 Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu.
6:18 Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa."
Tuhan memposisikan umat Tuhan sebagai anak laki-laki dan anak perempuan. Yesus teladan, dia mengerjakan apa yang Dia lihat dan dengar dari Bapa. Orang Yahudi mengatakan bapa mereka adalah Allah. Sekarang kalau benar mereka adalah anak Allah, maka Yesus memberikan teladan sebagai Anak Allah, bagaimana Dia melakukan pekerjaan seperti yang Dia dengar dan lihat dari Bapa. Kalau benar mereka Anak Allah, mengapa mereka tidak melakukan seperti yang Allah Bapa lakukan.
Yohanes 8:41
8:41 Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka: "Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah."
Yesus Anak Allah dan Dia ikuti apa yang Dia dengar dan lihat dari Bapa. Kemudian mereka mengaku lagi sebagai anak Abraham dan itu Yesus akui. Tetapi apa yang dilakukan oleh Abraham tidak mereka lakukan malah mereka membunuh Yesus. Ketika mereka berdebat terus, maka Yesus berkata “Abraham ingin melihat hariKu dan Dia telah melihat hariKu”. Kemudian mereka berkata “usiaMu baru sekian tahun, masakan sudah melihat Abraham”. Mereka salah tanggap lagi. Inilah akibatnya kalau mengaku anak Abraham tetapi Firman tidak melekat pada dirinya, selalu mereka salah tanggap. Akhirnya Tuhan Yesus tidak segan lagi mengatakan bapamu adalah iblis, iblis pembohong dan pendusta.
Kejadian 12:1-3
12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
12:2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
12:3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."
Lewat Tuhan Yesus, maka berkat Abraham ini mencapai seluruh dunia. Ayat 3 ini adalah nubuatan kedua di dalam Alkitab tentang datangnya Yesus. Jadi dalam diri Abraham sudah dinubuatkan harinya Yesus.
Ini nubuatan pertama tentang datangnya Yesus.
Kejadian 3:15
3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
Ini nubuatan tentang kedatangan Yesus pada kali pertama dan diperlihatkan perseteruan di Golgota. Kalau kita gereja Tuhan memahami hal ini, kita tidak akan kena ragi orang Yahudi ini yang percaya tetapi tidak benar. Mengapa? Karena Firman tidak melekat pada mereka, mereka tidak mengerti. Mereka mengaku anak Abraham tetapi yang mereka lakukan bukan seperti yang dilakukan oleh Abraham. Bapa mereka adalah iblis dan mereka lakukan perbuatan bapa mereka yaitu iblis. Ini awasan bagi kita, begitu mudah bisa berpindah dari anak-anak Allah seketika bisa ada di tangan iblis dan berada pada jalur iblis.
Bukan berarti perjalanan Abraham ini mulus atau tidak ada gangguan. Ada gangguan, gangguannya luar biasa, pasal 12 ini saja dia menerima gangguan luar biasa. Tetapi karena dalam diri Abraham ada rencana Allah dan dia tetap dalam rencana Allah maka pembelaan Tuhan terang dan nyata dalam diri Abraham.
Dalam Kejadian pasal 12, di situlah panggilan Tuhan pertama kali kepada Abraham.
Kejadian 12:3
12:3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."
Lewat Yesus maka semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. Abraham dijadikan jalur, lewat Ishak, Yakub dan lahirlah bangsa Yahudi. Dari bangsa Yahudi inilah datang keselamatan untuk umat manusia. Ini berkat yang dijanji oleh Tuhan kepada Abraham.
Kejadian 12:4
12:4 Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.
Abraham waktu itu sudah usia 75, Sara usia 65. Ishak lahir Abraham usia 100 dan Sara 90 tahun. Tetapi nenek Sara masih bisa gendong bayi walaupun usia 90. Itu karena bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, sebab Tuhan sudah janji, dari sulbi Abraham akan datang berkat bagi seluruh dunia. Ketika Abraham katakan “biarlah hamba yang tua ini yaitu Eliazar menjadi pewaris”. Tuhan katakan “tidak, anak yang lahir dari sulbimu yang akan menjadi pewaris”.
Jangan sampai kita menimbulkan kesusahan dari diri kita sendiri.
Ayub 5:6-7
5:6 Karena bukan dari debu terbit bencana dan bukan dari tanah tumbuh kesusahan;
5:7 melainkan manusia menimbulkan kesusahan bagi dirinya, seperti bunga api berjolak tinggi.
Ini pernah dialami oleh Abraham. Karena Sara isterinya cantik, Abraham takut mau dibunuh dan isterinya diambil orang, akhirnya timbul bencana. Diambillah isterinya oleh Firaun. Karena orang lain provokasi “ada orang asing, isterinya cantik sekali” maka Firaun ambil. Tetapi karena dalam dirinya ada rencana Allah, walaupun sudah salah langkah, Tuhan tetap bela. Itu sebabnya jangan kita katakan seperti Ayub 5:6-7. Kesusahan itu dia timbulkan sendiri seperti bunga api berjolak tinggi, kalau tidak cepat Tuhan padamkan, habislah kita. Jangan kita salahkan siapa-siapa apa yang kita alami. Saya tidak salahkan siapa-siapa apa yang saya alami sebab itu salah saya sendiri. Alangkah indahnya segera mengaku.
Syukur saat itu Abraham terlepas. Saat itu dia dipanggil Abram, bukan Abraham. Abram artinya orang mulia. Lalu Tuhan tambah menjadi Abraham artinya bapa dari segala bangsa. Dalam Kejadian pasal 17 dimasukan H kepada nama Abraham dan H kepada nama Sarai menjadi Sarah. Nama Allah itu adalah Yahwe, tulisannya YHWH. H yang satu masuk pada Abraham dan H kedua masuk pada Sarah, sehingga mereka benar menjadi keluarga Allah, ada pribadi Allah dalam diri mereka.
Kejadian 17:15 (Terjemahan Lama)
17:15 Dan lagi firman Allah kepada Ibrahim: Maka akan hal Sarai, isterimu itu, jangan lagi engkau panggil namanya Sarai, melainkan Sarah itulah akan namanya.
Perjalanan Abraham ini tidak mulus, 2 kali Sarah diambil orang. Yang pertama diambil oleh Firaun dan kedua diambil oleh Abimelekh raja Gerar. Tetapi Tuhan hantam mereka, wanita yang mau melahirkan tidak bisa melahirkan, dikancing oleh Tuhan. Dan diberikan bisul kepada Abimelekh, akhirnya Tuhan berikan mimpi “kembalikan isteri nabi itu, kalau tidak Aku bunuh engkau!”. Besoknya dia panggil “Abraham sini, mengapa kau berpikir begitu. Apakah kau pikir kami di sini mudah saja merampas isteri orang? Tidak! Kami tidak punya kebiasaan begitu. Tadi malam Tuhan suruh kembalikan kalau tidak nanti Tuhan bunuh”. Artinya jika Abraham dan Sarah diceraikan, roh orang yang menceraikan itu dibunuh oleh Tuhan. Bahasa lainnya, janganlah kita berpikir untuk bercerai, itu namanya mati. Hidup kaya bagaimanapun, pendidikan setinggi apapun, kalau bercerai itu sudah mati di mata Tuhan. Itu bukan seperti Abraham dan tidak mendapatkan pembelaan Tuhan.
Abraham itu berjalan dengan iman dan dia benar-benar tulus. Abraham dipanggil keluar oleh Tuhan, dalam bahasa ibraninya kahaal.
Kejadian 12:1
12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
Jadi benar-benar dia menggenapi panggilan Tuhan, dia benar-benar meninggalkan kehidupan lama, meninggalkan suasana lama. Tetapi yang mengaku keturunan Abraham dalam Yohanes pasal 8, mereka bukan meninggakan hidup lama tetapi malah kembali pada hidup lama, kepada bapa yang lama yaitu pembunuh. Ini bedanya dan ini jangan ada pada saya dan saudara. Kita ini mau dibawa oleh Tuhan ke satu negeri yang kekal.
Walaupun Abraham sudah sampai pada negeri yang dijuanjikan Tuhan, toh dia berkata “saya orang asing”. Jadi bukan bumi ini tetapi ada negeri yang Tuhan janjikan sehingga dari jauh dia melambaikan tangan. Abraham 3500 tahun yang lampau, sudah melambai-lambaikan tangan ke negeri itu karena dia tahu dia cuma orang asing di dunia ini. Kita ini cuma pendatang di bumi ini, apa yang kita mau pertahankan. Ini bukan negeri kita, ada negeri kita yang Tuhan sudah sediakan. Abraham 3500 tahun yang lampau sudah melambaikan tangan sangking rindunya. Kita ini sudah dekat ke negeri itu, jangan kita gagal. Yesus mengatakan nabi-nabi, orang percaya, orang beriman dulu, ingin melihat dan mendengar apa yang kamu lihat dan dengar sekarang tetapi mereka tidak dapat kesempatan. Kamu sekarang mendengar dan sudah melihat” itu kata Yesus.
Ada 4 arti dipanggil oleh Tuhan (kahaal).
1. Tuhan memanggil untuk kita dikumpulkan. Secara lahiriah kita dikumpulkan di sini, tetapi satu saat kita akan dikumpulkan di dalam tubuh Kristus.
2. Kita dipanggil tujuannya untuk menyembah Tuhan. Berserahlah, serahkanlah hidupmu kepada Tuhan. Wujud gereja Tuhan yang menyerah ada dalam Wahyu 12:1-2. Kita ini tidak instan, tidak langsung jadi, tetapi bertahap. Jika saudara bertahan dalam pergumulanmu, anda akan mencapai ini:
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
3. Kita dipanggil oleh Tuhan dan diberikan Firman pengajaran. Itu yang dinikmati oleh Abraham. Bandingkan Yesaya 42:21
4. Di dalamnya Tuhan memberikan iman kepada kita. Olehnya perlu iman yang kuat.
Lukas 17:1 (Terjemahan Lama)
17:1 Maka bertuturlah Tuhan kepada murid-murid-Nya, "Tak dapat tiada akan jadi beberapa perkara yang mendatangkan kesalahan; tetapi celakalah atas orang, yang menyebabkan kesalahan itu!
Lukas 17:1-2
17:1 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.
17:2 Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini.
Ini keputusan Tuhan. Kalau kita sampai kena dilempar seperti ini berarti sudah sama dengan Babel. Sebab Babel juga diikatkan batu kilangan dan dilempar ke laut.
Lukas 17:3-5
17:3 Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia.
17:4 Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia."
17:5 Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!"
Coba saudara berpikir, mampukah saudara seperti itu? Makanya rasul-rasul minta ditambahkan iman karena merasa tidak sanggup mengampuni. Iman inilah bagian dari kahaal, itu yang Tuhan berikan kepada kita.
Lukas 17:6
17:6 Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."
Kalau dalam Markus pasal 11, dengan iman gunung bisa kita pindahkan ke laut.
Markus 11:23
11:23 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.
Kita ketahui perjalanan Abraham sampai dia meninggal, iman seperti ini benar-benar dia miliki, itu tertanam benar dalam kehidupannya. Yang disinggung oleh Tuhan Yesus, kalau benar anak Abraham kenapa melakukan tidak seperti yang Abraham lakukan. Abraham gemar melihat hari Tuhan Yesus dan dia sudah lihat.
Yohanes 8:56
8:56 Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita."
Yohanes 8:56 (Terjemahan Lama)
8:56 Adapun Ibrahim, bapa kamu, gemar melihat hari-Ku; ia sudah nampak Dia dan bersukacita."
Yohanes 8:57-58
8:57 Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?"
8:58 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."
Lebih bingung lagi mereka mendengar ini. Makanya Alkitab ini jangan diterima dengan akal daging, terima dengan iman dan yakin. Abraham keluar dari kehidupan yang lama, dia tinggalkan semua, tinggalkan negerinya, tinggalkan keluarganya, semua dia lepas. Ini bagian kita.
Titus 3:1
3:1 Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk pada pemerintah dan orang-orang yang berkuasa, taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik.
Pemerintah menghargai orang berbuat baik dan menghukum orang jahat.
Titus 3:2-3
3:2 Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang.
3:3 Karena dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci.
Ini zaman jahiliah, kita dulu hidup jahiliah. Abraham juga dulu seperti itu. Dalam Yosua pasal 24 jelas bagaimana keadaan di Ur Kasdim dulu.
Titus 3:4-5
3:4 Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Rahmat artinya pertolongan Tuhan yang istimewa kepada orang yang sengsara tepat pada waktunya. Ini yang dialami oleh Abraham dan dalam pengertian rohani bagi kita. Dia tinggalkan zaman jahiliah dan dia datang pada alam suasana yang baru. Untuk kita sekarang, kita tinggalkan kehidupan lama dan datang kepada kelahiran baru lewat kelahiran baru dan pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus.
Mari kita bersyukur dan berbahagia, jika kita melihat kehidupan Abraham yang luar biasa. Dikatakan oleh Firman kita adalah anak Abraham jika memiliki iman seperti yang dimiliki oleh Abraham. Saya berterima kasih kepada Tuhan. Kekasih kita yaitu Abraham sudah dipakai oleh Tuhan untuk menjadi jalur keselamatan dan kita sudah alami dan nikmati rahmatNya. Itu perhatian Tuhan yang istimewa bagi kita yang hidup dalam sengsara dan Dia tolong tepat pada waktunya. Saya bersyukur saya ditolong oleh Tuhan tepat pada waktunya. Adaikata saya tidak ditolong Tuhan maka saya terjun bebas masuk neraka. Tetapi Yesus datang dan saya tinggalkan suasana lama lalu Tuhan bawa pada suasana yang baru di dalam Yesus.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 085241270477 Email: imamat_raja@yahoo.com |