Salam damai sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 12:4b-6
12:4b Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang
hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu
melahirkan-Nya.
12:5 Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki,
yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu
dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.
12:6 Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah
disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu
dua ratus enam puluh hari lamanya.
Naga
atau setan mau menghambat rencana Allah yaitu mau menggagalkan pertumbuhan
gereja Tuhan baik secara jumlah dan juga secara mutu lewat 2 hal:
1.
Menjatuhkan
sepertiga bintang dengan kekuatan ekor.
2.
Menelan
anak laki-laki dengan kekuatan mulutnya.
Kita
mempelajari poin kedua. Ketika Anak laki-laki ini lahir, perempuan itu dibawa
terbang ke padang gurun dan Anak laki-laki itu dibawa lari ke takhta Allah.
Jadi Anak laki-laki ini adalah pelepas gereja Tuhan dari antikristus dan juga
statusnya adalah gembala. Setan mau menelan anak laki-laki, artinya setan mau
menghalangi kelepasan gereja Tuhan, baik lepas dari daging, dosa dan dunia.
Setan juga mau mengacaukan serta menghancurkan sistem penggembalaan.
Iblis
mau menelan dengan mulut. Mulut itu untuk kita makan dan minum supaya mengalami
kepuasan. Jadi cara setan mengacaukan dan menghancurkan sistem penggembalaan
adalah dengan memasukan roh tidak puas di dalam penggembalaan. Bukti ketidakpuasan
melanda penggembalaan:
1.
Yehezkiel 34:8-10
34:8
Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, sesungguhnya oleh karena
domba-domba-Ku menjadi mangsa dan menjadi makanan bagi segala binatang di
hutan, lantaran yang menggembalakannya tidak ada, oleh sebab gembala-gembala-Ku
tidak memperhatikan domba-domba-Ku, melainkan mereka itu menggembalakan dirinya
sendiri, tetapi domba-domba-Ku tidak digembalakannya --
34:9
oleh karena itu, hai gembala-gembala, dengarlah firman TUHAN:
34:10
Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku sendiri akan menjadi lawan gembala-gembala
itu dan Aku akan menuntut kembali domba-domba-Ku dari mereka dan akan
memberhentikan mereka menggembalakan domba-domba-Ku. Gembala-gembala itu tidak
akan terus lagi menggembalakan dirinya sendiri; Aku akan melepaskan
domba-domba-Ku dari mulut mereka, sehingga tidak terus lagi menjadi makanannya.
Ini bukti pertama ketidakpuasan
di dalam penggembalaan, gembala makan domba. Seharusnya gembala memberi makan
domba dengan Firman, malah ini gembala makan domba. Artinya tidak pernah
dilayani dengan Firman pengajaran yang sehat, tetapi selalu meminta korban dari
jemaat, menerima perpuluhan dari jemaat, semuanya diambil tetapi tidak pernah
dikasih makan. Tuhan tolong jangan sampai kehidupanku sebagai gembala seperti
ini.
2.
Zakharia 11:9
11:9
Lalu aku berkata: "Aku tidak mau lagi menggembalakan kamu; yang hendak
mati, biarlah mati; yang hendak lenyap, biarlah lenyap, dan yang masih tinggal
itu, biarlah masing-masing memakan daging temannya!"
Bukti kedua penggembalaan
dilanda roh tidak puas adalah domba makan domba.
Kita
pelajari poin kedua yaitu domba makan domba. Berarti hidup dalam kebuasan
daging, yang memakan daging itu binatang buas. Kalau bahasa Alkitab serigala
yang menyamar menjadi domba. Sehingga perilakunya hanya mematikan rohani
sesama. Apalagi kalau sesama itu dalam keadaan lemah rohaninya.
Mengapa
daging bisa buas padahal sudah ada dalam penggembalaan? Kalau di luar
penggembalaan memang sudah wajar buas dagingnya, ini sudah dalam penggembalaan
tetapi buas.
Zakharia 11:8
11:8 Dalam satu bulan aku melenyapkan ketiga gembala
itu. Kemudian aku tidak dapat menahan hati lagi terhadap domba-domba itu, dan
mereka pun merasa muak terhadap aku.
Ini
penyebabnya, karena sudah muak terhadap Tuhan. Sama dengan muak terhadap Firman
pengajaran yang benar. Sudah bosan dengar Firman, tidak serius lagi dengar
Firman, sebentar lagi dia menjadi binatang buas, akan menelan sesamanya. Jadi
kalau suami mulai bosan dengar Firman, isteri jangan biarkan, harus doakan.
Begitu juga suami kalau melihat isteri mulai malas dengar Firman, orang tua
lihat anak mulai bosan dengar Firman, jangan dibiarkan nanti jadi buas. Nanti
anak makan induknya, saling memakan dalam penggembalaan. Tuhan tolong jangan
seperti ini.
Kehidupan
yang sudah muak terhadap Firman, yang dagingnya buas, dia mengikut Yesus bukan
dengan iman tetapi dengan naluri seperti binatang.
Yudas 1:10
1:10 Akan tetapi mereka menghujat segala sesuatu yang
tidak mereka ketahui dan justru apa yang mereka ketahui dengan nalurinya
seperti binatang yang tidak berakal, itulah yang mengakibatkan kebinasaan
mereka.
Yudas
1:8-19 menunjukan gereja daging. Salah satunya mengikut Tuhan dengan naluri
seperti binatang, bukan dengan iman, ini yang terjadi di akhir zaman ini.
Sehingga dalam penggembalaan selalu menantang. Apa yang ditantang? Tongkat
gembala. Dalam penggembalaan tongkat itu sangat penting, untuk memasukan domba ke
kandang melalui tongkat, untuk menuntun domba keluar kandang menuju kandang
yang lain, menuju persekutuan Tubuh Kristus, juga dengan tongkat. Ini yang
selalu ditantang, sehingga dalam Zakharia itu, karena Tuhan lihat domba sudah
muak sebab menentang tongkat, maka tongkat penggembalaan Tuhan ambil dan
patahkan. Kalau sudah tidak ada tongkat mau bagaimana lagi domba? Domba-domba
dibiarkan.
Zakharia 11:10,14
11:10 Aku mengambil tongkatku "Kemurahan",
lalu mematahkannya untuk membatalkan perjanjian yang telah kuikat dengan segala
bangsa.
11:14 Kemudian aku mematahkan tongkat yang kedua,
yaitu "Ikatan", untuk meniadakan persaudaraan antara Yehuda dan
Israel.
Jangan
sampai tongkat-tongkat ini dipatahkan Tuhan. Ini tongkat komando, kalau sudah
dipatahkan makanya penggembalaan itu kacau balau, sudah tidak ada lagi
komandonya, hancur, sudah sembarang saja. Siapa mau melayani sudah bebas, tidak
ada lagi yang mengatur dan mengontrol, tidak ada lagi tongkat komando. Itu yang
terjadi sekarang di gereja, mau main musik biar tidak bertobat silahkan main
musik yang penting tahu main musik, bisa nyanyi silahkan menyanyi, bisa khotbah
silahkan khotbah biarpun tidak bertobat yang penting fasih lidah. Itu berarti
tongkat sudah dipatahkan.
Arti
menentang tongkat penggembalaan adalah menganggap penggembalaan itu tidak
penting, menganggap Firman itu tidak penting, bahkan dianggap hanya menyusahkan.
Dalam Yeremia pasal 23 mereka berkata “sabda yang dibebankan Tuhan” Firman
mereka anggap hanya membebankan. Sampai mereka mengatakan tidak usah Firman
yang penting nyanyi-nyanyi saja, kalau toh ada khotbah boleh sebentar saja.
Yeremia 23:33,34,36,38
23:33 Apabila bangsa ini -- baik nabi ataupun imam --
bertanya kepadamu: Apakah 1Sabda
yang dibebankan oleh TUHAN?, maka jawablah mereka: Kamulah beban itu! Sebab
itu kamu akan Kubuang dari hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
23:34 Adapun nabi atau imam atau rakyat yang masih
berbicara tentang 2Sabda
yang dibebankan oleh TUHAN, kepada orang itu dan kepada keluarganya akan
Kulakukan pembalasan.
23:36 Tetapi 3Sabda
yang dibebankan oleh TUHAN janganlah kamu sebut-sebutkan lagi, sebab yang
menjadi beban bagi setiap orang ialah perkataannya sendiri, oleh karena kamu
telah memutarbalikkan perkataan-perkataan Allah yang hidup, TUHAN semesta alam,
Allah kita.
23:38 Tetapi jika kamu masih berbicara tentang 4Sabda yang dibebankan
oleh TUHAN, maka beginilah firman TUHAN: Oleh karena kamu masih memakai
ungkapan 5Sabda yang
dibebankan oleh TUHAN itu, sekalipun Aku mengutus orang kepadamu
mengatakan: Janganlah kamu berbicara tentang 6Sabda yang dibebankan oleh TUHAN,
6
kali disebutkan sabda yang dibebankan Tuhan. Angka 6 itu angka daging. Jadi
kalau sudah mengikuti naluri, mengikuti daging, pasti Firman itu dianggap beban
dan hanya menyusahkan. Terlalu lama, terlalu keras, itu komentar-komentar yang
seringkali muncul. Yeremia 23:40
23:40 Aku akan menimpakan kepadamu aib yang kekal dan
noda yang kekal yang tidak akan terlupakan."
Akibatnya
dosanya kekal, ini jangan terjadi pada kita, sementara kita mau dibawa pada
kesucian dan kesempurnaan, bukan dosa yang kekal. Ini setan bekerja memasukan
roh tidak puas, sehingga domba makan domba, sudah seperti binatang, mengikuti
Yesus hanya mengikuti naluri dagingnya. Sehingga menganggap tongkat
penggembalaan tidak penting, Firman tidak penting, hanya menyusahkan, hanya
menjadi beban. Mereka berpikir sudah pandemi seperti ini malah Firman keras
tampil digereja, buat apa, ayo masukan lawak-lawak. Jadinya khotbah hanya
tertawa-tertawa.
Contoh
kehidupan yang menentang tongkat.
II Timotius 3:8
3:8 Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa,
demikian juga mereka menentang kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka
tidak tahan uji.
Yanes
dan Yambres ini ahli sihir Mesir. Yang mereka tentang dari Musa adalah tongkat.
Waktu Musa menghadap Firaun, Musa melemparkan tongkat dan jadi ular. Yanes dan
Yambres ini juga melempar tongkatnya dan jadi ular. Tetapi tongkatnya Musa menelan
tongkat-tongkat Yanes dan Yambres. Jadi orang yang menentang penggembalaan
disamakan dengan ahli sihir. Sudah disamakan dengan binatang, disamakan lagi
dengan ahli sihir, seperti itu nasib orang yang menentang penggembalaan.
Sekarang
kita lihat tanda-tanda orang yang menentang penggembalaan. Kalau ada
tanda-tanda seperti ini dalam diri kita, masih ada kesempatan pagi hari ini
kita dengar Firman untuk berubah, untuk mendukung penggembalaan, bukannya malah
menentang penggembalaan.
1.
Imannya
tidak tahan uji. Lama-lama imannya pasti gugur, tidak ada iman. Iman sama
dengan kebenaran. Jadi, tanda pertama
tanpa kebenaran, tidak ada kebenaran Tuhan dalam dirinya. Mungkin dia merasa
benar tetapi kebenaran manusia, kebenaran diri sendiri. Kalau adu argumen
kelihatan dia benar, gembala salah terus, semua diolah dengan kepandaiannya
sendiri.
Praktek tanpa iman:
a)
Menyimpang
dari iman karena cinta uang.
I Timotius 6:10
6:10
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah
beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan
berbagai-bagai duka.
Bukan
uangnya yang salah, kalau hati itu terikat cinta uang itu yang salah. Mulai
dari saya sebagai gembala nomor satu dikoreksi oleh Tuhan, apa motivasi
pelayanan. Kalau cari uang berarti saya menyimpang dari iman, bagaimana mau
mengajar jemaat untuk beriman! Cinta uang itu membuat kikir dan serakah,
memburu uang dengan menghalalkan berbagai macam cara sampai sudah tidak sesuai
dengan Firman. Ini yang harus kita jaga, mulai dari kami hamba Tuhan. Jangan
halalkan segala cara untuk dapatkan kas pembangunan, untuk dapatkan ini dan
itu.
b)
Lukas 8:13
8:13
Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar
firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka
percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.
Ini
sama dengan gugur dari iman atau murtad karena tidak tahan menghadapi
pencobaan-pencobaan, tidak tahan menghadapi tekanan-tekanan. Murtad ini
meninggalkan pengajaran yang benar, meninggalkan Yesus, pindah agama. Ada juga
orang murtad karena tidak tahan godaan, ada tawaran pekerjaan, jodoh dan
sebagainya sehingga tinggalkan pengajaran, tinggalkan ibadah pelayanan dan
tinggalkan Yesus. Ini tidak punya iman, imannya tidak tahan uji.
Dalam
perumpamaan tentang penaburan benih ini ada 4 jenis tahan, 1 tanah yang baik
dan 3 tanah yang tidak baik. Tetapi 2 dari tanah yang tidak baik itu masih
mendapatkan lawatan untuk dibawa masuk ke pesta nikah, hanya tanah berbatu-batu
ini yang tidak mendapat lawatan Tuhan. Kalau tanah semak-semak atau lintasan
masih mendapat lawatan, dalam Matius pasal 22 pesta nikah digelar, tamu
undangan tidak mau datang, tuan pesta katakan kepada suruhan-suruhannya, pergi
ke jalan- jalan, itulah tanah di pinggir jalan
masih mendapat kesempatan masuk pesta. Disuruh juga pergi ke lintasan-lintasan,
itulah semak-semak, untuk dibawa masuk dalam pesta. Tetapi tanah berbatu tidak
mendapat kesempatan, tidak dapat lawatan Tuhan. Orang murtad tidak mendapat
lawatan Tuhan lagi karena dia sudah menyalibkan Yesus kedua kali. Pdt. Pong
Dongalemba mengatakan kalau ada orang tinggalkan pengajaran, satu dari 1000
kalau bisa kembali itu sudah kemurahan Tuhan.
Pencobaan
yang kita alami di akhir zaman memang makin berat. Tetapi jangan sampai kita
meninggalkan pengajaran, jangan meninggalkan Yesus. Di tengah pencobaan yang
berat datang godaan yang menggiurkan dan ada keuntungan bagi daging, namun
jangan kita tinggalkan Yesus, jangan tinggalkan pengajaran yang benar.
c)
Tidak
ada ketegasan untuk berpegang pada ajaran yang sehat, pada Firman pengajaran
yang benar.
I Timotius 4:1
4:1
Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang
yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
Kebalikannya,
iman yang tidak tahan uji tidak ada ketegasan untuk berpegang pada Firman
pengajaran yang murni, ajaran sehat dan tidak tegas untuk menolak ajaran yang
palsu. Harus tegas kalau benar katakan itu benar, kalau tidak benar katakan itu
tidak benar, kita harus tegas! Saya bersyukur pesan om Wi pada saya “kamu jadi
hamba Tuhan jangan plin plan,
terutama soal pengajaran!”.
Kenapa
tidak tegas? Karena ada keuntungan, karena mau balas budi. Ada orang yang
membantu kita, lalu dia ajak dengar ajarannya lalu kita berkata “saya mau
dengar, saya utang budi sama dia” jangan seperti itu! Budi dibalas dengan budi,
jangan pengajaran dikorbankan. Mungkin seperti kami di Tonusu sementara
membangun gereja, lalu ada orang yang berkorban banyak di sana, kemudian dia
mau khotbah padahal sudah lain ajarannya. Kalau ada seperti itu saya tidak akan
mau, tetapi syukur tidak ada juga yang seperti itu.
Bukan
bicara sombong, tetapi saya belajar tegas demi pengajaran, sekalipun tidak mendapatkan
kartu jabatan. Saya ditelpon langsung, ada utusan dari pusat mau melayani untuk
mentahbiskan menjadi pendeta penuh supaya dapat kartu jabatan, tetapi saya
tidak mau. Apalagi yang datang itu mantan guru saya yang sudah meninggalkan
pengajaran, saya tidak mau. Saya harus tegas sebab saya bertanggung jawab berapa jiwa yang ada di belakang
saya. Satu jiwa saja harganya mahal seharga korban Kristus. Kalau saya tidak
tegas, saya bagaikan buluh yang goyah. Begitu jemaat bersandar buluhnya patah
dan melukai pundak dan bahu jemaat. Jangan sampai seperti itu, doakan supaya
saya sebagai hamba Tuhan sebagai gembala, tegas terhadap pengajaran.
2.
Tanpa
akal budi
I Timotius 3:8
3:8 Sama
seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang
kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji.
Kelebihan manusia dari
binatang, manusia punya akal budi. Akal budi ini tujuannya untuk apa? Bukan
untuk menipu orang. Akal budi Tuhan berikan untuk kita bisa mengerti Firman.
Ayub 32:8
32:8
Tetapi roh yang di dalam manusia, dan nafas Yang Mahakuasa, itulah yang memberi
kepadanya pengertian.
II Timotius 2:7
2:7 Perhatikanlah
apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala
sesuatu.
Yang dikatakan oleh
Paulus itu adalah Firman, akal budi ini untuk mengerti Firman. Tujuan mengerti
Firman bukan untuk dijadikan pengetahuan dan akhirnya berdebat. Tujuan kita
mengerti Firman supaya kita yakin menjadi iman dan kita praktekan menjadi
perbuatan iman sehingga mengalami penyucian.
I Petrus 1:13-16,22
1:13
Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah
pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada
waktu penyataan Yesus Kristus.
1:14
Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang
menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,
1:15
tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia
yang kudus, yang telah memanggil kamu,
1:16
sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
1:22
Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga
kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu
bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Siapkan akal budimu
artinya perhatikan Firman sungguh-sungguh. Tuhan Yesus katakan kalau ranting
sudah melembut, perhatikanlah. Jadi nomor satu yang harus dibaharui untuk
menyambut kedatangan Tuhan adalah perhatian kita. Kadangkala kita terlalu
banyak memperhatikan yang jasmani, Firman sudah tidak diperhatikan.
Markus 13:28-29
13:28
Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila
ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas
sudah dekat.
13:29
Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya
sudah dekat, sudah di ambang pintu.
Jadi, siapkan akal budi artinya perhatikan
Firman maka kita mengalami penyucian. Jadi tanpa akal budi artinya tanpa
penyucian, tanpa pengharapan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Orang yang
tidak suci itu tidak punya pengharapan menjadi Mempelai Wanita Tuhan dan tidak
bisa diharapkan. Dalam pelayanan kalau ada yang tidak suci, jangan diharapkan
dia akan bekerja dengan sungguh-sungguh, pasti dia tidak setia dan tidak
tanggung jawab. Kalau dalam nikah tidak suci pasti tidak bisa diharapkan dan
dia tidak punya pengharapan menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
I Yohanes 3:2-3
3:2
Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi
belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila
Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita
akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3:3
Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama
seperti Dia yang adalah suci.
Isteri saya jemaat pertama,
jemaat mula-mula. Kalau isteri saya melihat saya tidak hidup suci, tidak bisa saya
diharapkan untuk menuntun dia menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kaum muda kalau
tidak hidup suci tidak bisa diharapkan. Orang tua jangan mau calon mantu tidak
suci, itu tidak bisa diharapkan! Biar dia parkir kendaraan roda 10 di depan
rumah kalau tidak hidup dalam kesucian tidak bisa diharapkan. Kasihan anak kita
nanti cuma dia jerumuskan.
Orang tidak punya akal
budi gampang dijerat perempuan Babel.
Amsal 7:4-8,21-22
7:4 Katakanlah
kepada hikmat: "Engkaulah saudaraku" dan sebutkanlah pengertian itu
sanakmu,
7:5
supaya engkau dilindunginya terhadap perempuan jalang, terhadap perempuan
asing, yang licin perkataannya.
7:6
Karena ketika suatu waktu aku melihat-lihat, dari kisi-kisiku, dari jendela
rumahku,
7:7
kulihat di antara yang tak berpengalaman, kudapati di antara anak-anak muda
seorang teruna yang tidak berakal budi,
7:8 yang
menyeberang dekat sudut jalan, lalu melangkah menuju rumah perempuan semacam
itu,
7:21 Ia
merayu orang muda itu dengan berbagai-bagai bujukan, dengan kelicinan bibir ia
menggodanya.
7:22
Maka tiba-tiba orang muda itu mengikuti dia seperti lembu yang dibawa ke
pejagalan, dan seperti orang bodoh yang terbelenggu untuk dihukum,
Orang muda ini tidak
berakal budi, tidak punya kesucian, tidak punya pengharapan, sehingga mudah
sekali dijerat oleh perempuan Babel yaitu dosa sampai puncaknya dosa dan ajaran
palsu. Jadi, penting sekali
akal budi itu. Akal budi ini bukan nanti sekolah tinggi-tinggi. Biar tidak ada
sekolah tetapi kalau hidup dalam kesucian itu orang yang ada pengertian, itu
orang yang berakal budi dan bisa diharapkan. Petrus tidak ada sekolahnya tetapi
dia mau disucikan sehingga bisa diharapkan untuk menggembalakan jemaat yang ada
di Yerusalem.
Kaum muda itu ada di masa
kuat-kuatnya daging, jagalah kesucian. Kalian generasi akhir pengajaran, bukan
lagi generasi penerus sebab tidak lama lagi Tuhan datang. Kalau tidak suci mau
apa.
3.
Tanpa
hikmat, hikmat itu yang membuka rahasia Firman.
I Korintus 2:7
2:7
Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia,
yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.
Kolose 1:25-26
1:25 Aku
telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah
kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu,
1:26
yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan,
tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.
Tanpa hikmat sama dengan
tanpa Firman, sehingga tidak mengalami keubahan hidup. Bukan karena di gereja
tidak ada Firman tetapi karena dirinya yang tidak menerima Firman, dia yang
menantang penggembalaan, Firman dianggap beban, sehingga dirinya tanpa Firman
tidak pernah mengalami keubahan hidup. Bertahun-tahun dia beribadah tidak
pernah dia berubah. Jangan kita menantang penggembalaan, jangan menantang
tongkat.
Arahnya ke mana kalau
tidak berubah?
II Timotius 3:5
3:5
Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka
memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Kekuatan ibadah itulah
Firman, ini dipungkiri, ini ditolak, itu tidak disukai. Ini tanpa hikmat, tanpa
Firman, akibatnya dia tidak berubah, mempertahankan 18 tabiat daging.
II Timotius 3:1-4
3:1
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2
Manusia akan 1mencintai
dirinya sendiri dan 2menjadi
hamba uang. Mereka akan 3membual
dan 4menyombongkan diri,
mereka akan menjadi 5pemfitnah,
mereka akan 6berontak
terhadap orang tua dan 7tidak
tahu berterima kasih, 8tidak
mempedulikan agama,
3:3 9tidak tahu mengasihi, 10tidak mau berdamai, 11suka menjelekkan orang, 12tidak dapat mengekang
diri, 13garang, 14tidak suka yang baik,
3:4 15suka mengkhianat, 16tidak berpikir panjang, 17berlagak tahu, 18lebih menuruti hawa nafsu
dari pada menuruti Allah.
18 kalau dipecah menjadi
6 6 6 itu bilangan antikristus. Jadi kehidupan yang menantang penggembalaan dia
hanya menjadi sama dengan antikristus atau menjadi mangsa antikristus. Ketika
gereja tersingkir dan dia tertinggal, baru dia sadar. Akhirnya dia tetap
bertahan dianiaya antikristus sampai dipancung kepalanya. Tetapi satu saat pada
kebangkitan pertama dia dibangkitkan masuk kerajaan 1.000 tahun baru. Tetapi
janganlah kita tunggu nanti dianiaya antikristus. Aniaya pada gereja mula-mula
sudah mengerikan apalagi nanti aniaya antikristus. Sebagai gembala jangan
sampai saya menggiring jemaat hanya masuk aniaya antikristus, tetapi kerinduan
saya mau membawa jemaat masuk kandang penggembalaan terakhir Yerusalem Baru.
Sebab
itu biarlah sikap kita dalam penggembalaan bukan menantang tetapi menghargai
tongkat gembala. Jangan dilawan, jangan ditantang. Ada 2 macam tongkat gembala.
Zakharia 11:7
11:7 Maka aku menggembalakan domba-domba sembelihan
itu untuk pedagang-pedagang domba. Aku mengambil dua tongkat: yang satu
kusebutkan "Kemurahan" dan yang lain kusebutkan "Ikatan";
lalu aku menggembalakan domba-domba itu.
1.
Tongkat
kemurahan
Itu menunjukan kemurahan
Tuhan yang seharga korban Kristus, yang melahirkan kita bangsa kafir menjadi
domba-dombanya Tuhan. Kenapa saya katakan melahirkan? Karena kita bangsa kafir
mendapat kemurahan lewat luka kelima di lambung Yesus, yang mengeluarkan darah
dan air, darah dan air itu tanda kelahiran. Jadi hanya karena kemurahan Tuhan kita
bisa menjadi domba-domba yang tergembala.
Kita ini bangsa kafir,
bangsa keledai. Keledai itu lahir hanya untuk dipatahkan batang lehernya. Kalau
tidak ada yang disembelih untuk keledai itu, maka keledai itu harus dipatahkan
batang lehernya. Yesus sudah rela mati untuk kita, untuk melahirkan kita
menjadi dombanya Tuhan. Dengan 4 luka utama Yesus sudah mati, 2 di tangan 2 di
kaki untuk menyelamatkan bangsa Israel yang terhilang. Tetapi ketika Dia sudah
mati, seorang prajurit romawi menusuk lambungnya untuk kita bangsa kafir, untuk
melahirkan kita menjadi domba-dombanya Tuhan.
Yohanes 19:32-34
19:32
Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan
kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
19:33
tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati,
mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
19:34
tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan
segera mengalir keluar darah dan air.
Kalau kita boleh ada pagi
hari ini, bisa beribadah, bisa menjadi dombanya Tuhan, itu karena luka kelima
di lambung Yesus yang mengeluarkan darah, mengeluarkan air untuk kita, hargai
kemurahan Tuhan! Jadi menghargai tongkat kemurahan sama dengan menghargai
Korban Kristus. Bagaimana menghargai Korban Kristus? Menghargai Korban Kristus
bukan diwujudkan dengan hal-hal hurufiah, hal-hal yang jasmani. Banyak kali
gereja diajar menghargai Korban Kristus itu dengan perkara-perkara yang
lahiriah, yang jasmani seperti buat salib, bangun rumah-rumahan, dikasih
lampu-lampu.
Praktek menghargai korban
Kristus:
a)
Memiliki
tanda darah. Artinya bertobat dan hidup dalam pertobatan. Bukan cuma sekedar
bertobat, sebab kadangkala sesudah bertobat diulang lagi dosanya. Berbuat dosa
itu membelakangi Tuhan. Bertobat itu berhenti berbuat dosa dan kembali kepada
Tuhan, hidup dalam pertobatan. Jadi bukan sekedar berhenti berbuat dosa, kalau
cuma berhenti masih bisa berbuat dosa lagi. Jangan kapok-kapok lombok, pagi ini
kepedisan makan lombok, tetapi besok dicari lagi. Banyak kali orang Kristen
seperti itu “saya sudah tobat” eh diulang lagi. Sebab itu kita harus hidup
dalam pertobatan. Kalau sudah berhenti merokok jangan coba-coba mau cium lagi
orang yang merokok, nanti tertarik lagi merokok. Kalau sudah berhenti minum minuman
keras, jangan lagi nongkrong dengan orang yang suka minum. Nanti ditawari minum
awalnya ditolak “tidak saya sudah berhenti” tapi ditawari terus menerus
akhirnya mau coba sekali dan kembali lagi jadi peminum. Makanya kalau sudah
bertobat betul-betul kasih batas kebenaran dan kemurnian.
b)
Miliki
tanda air. Artinya masuk dalam baptisan air yang benar. Baptisan air yang benar
ini yang banyak ditentang, itu sebenarnya melawan tongkat! Alasan mereka “kamu
menghujat Roh Kudus!”. Sementara kalau ditanya mana ayatnya baptisan itu
seperti yang mereka lakukan, tidak ada ayatnya! Yang melawan Firman itu yang
menghujat Roh Kudus! Jadi jangan takut kalau kita diperhadapkan orang seperti
itu, tunjukan ayatnya. Tetapi jangan berdebat apalagi adu tinju. Kalau dia
tidak mau terima jangan bertengkar, jangan dilanjutkan, doakan saja.
Jadi, praktek menghargai korban Kristus
adalah bertobat dan masuk baptisan air yang benar, menghasilkan hidup baru,
hidup dalam kebenaran. Itu sama dengan hidup sorga, sorga itu tempatnya kebenaran.
2.
Tongkat
ikatan
Artinya setelah kita
menjadi dombanya Tuhan, jangan dibiarkan bebas, jangan berkeliaran, harus
diikat. Diikat dengan apa? Dengan sembako? Bukan! Harus diikat dengan tali ini,
semoga tali ini ada pada kita. Kalau sudah terlepas ayo pasang kembali.
Hosea 11:4
11:4 Aku
menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi
mereka Aku seperti orang yang mengangkat kuk dari tulang rahang mereka; Aku
membungkuk kepada mereka untuk memberi mereka makan.
Ini 2 macam ikatan, 2
macam tali:
a)
Tali
kesetiaan
Setelah
kita lahir menjadi dombanya Tuhan, kita sudah bertobat, kita masuk baptisan air
yang benar, menghasilkan hidup benar, hidup baru, maka kita harus setia dan
tekun di dalam 3 macam ibadah pokok. Dalam Tabernakel ditunjukan dengan 3 macam
alat dalam ruangan suci:
Ø Meja roti sajian, ketekunan dalam
ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Kita bersekutu dengan Anak Allah
di dalam Firman dan KurbanNya, di sini rohani kita makan.
Ø Pelita emas, ketekunan dalam ibadah
raya. Kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karuniaNya, kita
mendapatkan minum air Roh Kudus, air kehidupan.
Ø Mezbah dupa emas, ketekunan dalam
ibadah doa. Kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihnya, kita
mendapatkan udara segar untuk bernafas.
Kalau
sudah menjadi dombanya Tuhan jangan liar, harus diikat dengan tali kesetiaan,
harus setia dan tekun dalam 3 macam ibadah pokok. Dan bukan hanya setia datang
ibadah, namun harus setia makan Firman. Tadi dikatakan Tuhan memberi makan
dengan membungkuk, itu rasa penghargaan. Tuhan saja menghargai Firmannya, kita
yang makan Firman ayo hargai, mendengar Firman dengan rasa penghargaan
sungguh-sungguh. Ini bukan sekedar mendengar pidato.
Ayo
periksa, ikatan kesetiaan apakah sudah kendor? Atau jangan-jangan sudah terlepas. Kalau sudah terlepas ayo
diikat kembali. Kalau sudah kendor ayo dikuatkan kembali. Usia boleh semakin
tua, tetapi ikatan itu tidak boleh kendor sama sekali, jangan lepas!
b)
Tali
kasih
Artinya
mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama sebagai hasil kita praktek Firman. Kalau
sudah ada tali kesetiaan dan kita makan Firman, tidak mungkin tali kasih itu
akan kendor. Kalau sudah makan Firman pasti ada tali kasih, bisa mengasihi
Tuhan dengan segenap tubuh, jiwa dan roh, akal budi dan kekuatan serta bisa
mengasihi sesama sampai mengasihi musuh, itulah tali kasih. Kalau setia makan
Firman, dia pasti tidak akan memusuhi sesama. Dia akan berupaya kalau
perselisihan dan perseteruan dengan sesama segera diselesaikan. Tetapi kalau
domba atau gembala itu tidak setia dengar Firman, tidak menghargai Firman,
gampang sekali bermusuhan, bertentangan dan berselisih.
Dalam
nikah kalau sudah sering bertentangan dengan isteri atau dengan suami, periksa
tali kesetiaannya. Kalau sudah tidak ada, sudah kendor, pasti tidak punya tali
kasih.
I Petrus 1:22
1:22
Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga
kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu
bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Kalau
domba bisa makan Firman, maka domba tidak akan makan domba lagi, tetapi domba
saling memperhatikan satu dengan yang lain. Mulai dari dalam nikah, suami makan
Firman ada tali kesetiaan, isteri makan Firman ada tali kesetiaan, maka nikah
itu ada tali kasih. Kalau nikah diikat dengan tali tiga lembar, tidak ada yang
bisa mengalahkan, tidak ada yang bisa menghancurkan nikah kita.
Pengkhotbah 4:12
4:12 Dan
bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga
lembar tak mudah diputuskan.
Dua
orang itu menunjuk nikah. Tali 3 lembar menunjuk tali kesetiaan dalam 3 macam
ibadah pokok. Kalau kita setia makan Firman dalam 3 macam ibadah pokok itu
tidak mudah diputuskan, makanya ikatan kasih dalam nikah semakin erat. Suami
makin memperhatikan isteri dan
isteri makin memperhatikan suami. Kadangkala begitu sudah dikaruniai cucu, oma
sudah tidak memperhatikan opa.
Kalau tali ini lepas,
kita sudah tidak setia, tidak lagi praktek Firman, maka Tuhan masih mau
menolong. Bagimana cara Tuhan? Talinya dikumpul oleh Tuhan dan dianyam menjadi
cambuk untuk mencambuk kita. Kalau talinya sudah kendor, talinya sudah lepas,
hajaran dari Tuhan datang. Tujuannya supaya kita kembali pada tali kesetiaan
dan tali kasih, bukan untuk menghancurkan.
Yohanes 2:15
2:15 Ia
membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua
kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah
dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.
Jangan
tunggu dihajar Tuhan. Lebih baik kita dengar Firman dan kembali pada tongkat
kemurahan dan tongkat ikatan. Kalau tongkat ini kita hargai berarti kita sedang
dibawa masuk dari bawah tongkat gembala, ke kandangnya Tuhan sambil dihitung
oleh Tuhan sambil dipisahkan dari kambing. Kalau kita menghargai tongkat gembala,
kita dihitung oleh Tuhan.
Yehezkiel 20:37-38
20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah
tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.
20:38 Aku akan memisahkan dari tengah-tengahmu
orang-orang yang memberontak dan mendurhaka terhadap Aku; Aku akan membawa
mereka keluar dari negeri, tempat mereka tinggal sebagai orang asing, tetapi di
tanah Israel mereka tidak akan masuk. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah
TUHAN.
Hasil
kalau menghargai tongkat gembala, masuk di bawah tongkat gembala:
1.
Kita
dipisahkan dari orang-orang yang memberontak dan mendurhaka terhadap Tuhan.
Sama dengan kita disucikan dari roh pemberontakan dan kedurhakaan. Roh durhaka
itu roh antikristus, kita dipisahkan dan disucikan dari roh antikristus.
2.
Dihitung
oleh Tuhan. Dihitung sama dengan dimiliki oleh Tuhan. Sekalipun kita hanya
seperti sehelai rambut, namun kita dihitung.
Matius 10:30
10:30
Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya.
Tidak ada yang bisa menghitung rambutnya. Rambut itu lemah, tetapi
kalau mau melekat pada kepala, mau melekat pada Yesus, mau melekat pada Firman,
maka Tuhan hitung kita. Biar kita lemah, kecil, tidak berdaya, kita dihitung
oleh Tuhan.
Dihitung Tuhan artinya:
a)
Dikenal
Tuhan secara pribadi.
Yohanes 10:3
10:3 Untuk
dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia
memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
Tuhan kenal kita secara pribadi,
segala kebutuhan kita Tuhan tahu. Biar kita tidak utarakan, tidak ucapkan kalau
tergembala, menghargai tongkat kemurahan dan tongkat ikatan, Tuhan tahu
kebutuhan kita dan Dia akan mencukupkannya pada waktunya. Kebutuhan untuk
kesembuhan Tuhan tahu, kebutuhan untuk pelayanan Tuhan tahu dan Dia cukupkan
semuanya pada waktunya. Kalau kita kenal manusia tidak bisa sampai kedalaman
hati dan pikiran, kalau Tuhan kenal sampai kedalaman hati pikiran kita.
b)
Dituntun
oleh Tuhan. Kita butuh tuntunan Tuhan karena kita berjalan di dunia yang
bagaikan padang gurun. Di padang gurun sulit mencari apapun, kita tidak tahu
jalannya. Tetapi kalau kita dihitung oleh Tuhan, Dia tuntun kita berjalan di
dunia yang bagaikan padang gurun ini. Tuhan tidak akan biarkan kita jatuh
tergeletak. Kalaupun sempat jatuh, Dia pasti angkat kembali. 7 kali orang benar
jatuh, dia diangkat kembali. Kita terus dituntun sampai ke Yerusalem Baru, ke
mata air kehidupan.
Wahyu 7:16-17; 22:1
7:16
Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas
terik tidak akan menimpa mereka lagi.
7:17
Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka
dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala
air mata dari mata mereka."
22:1
Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal,
dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
Tanda-tanda kita dituntun oleh Tuhan:
1)
Mencapai
mata air kehidupan. Tanda kita dituntun kita tidak akan pernah kering, ada mata
air berarti ada kepuasan. Kita selalu mengalami kepuasan sorga sehingga tidak
akan mencari kepuasan di dunia. Iblis tidak bisa lagi memasukan roh tidak puas
dalam diri kita sebab kita sudah puas dengan Tuhan. Apalagi kepuasan dengan
berbuat dosa. Tanda domba dituntun itu puas dengan Yesus. Saya hamba Tuhan nomor
satu, mana lebih puas, nonton televisi atau baca Firman.
2)
Mereka
tidak menderita lapar dan dahaga lagi. Artinya dipelihara langsung oleh Tuhan.
Tuhan tidak pernah menipu, kalau Dia hitung kita, Dia tuntun kita, Dia juga
pelihara kita. Masakan Dia tuntun lalu tidak Dia kasih makan! Yesus Gembala
yang baik, nyawaNya saja Dia berikan untuk menjadi makanan rohani bagi kita.
Masakan makanan jasmani tidak Dia berikan.
3)
Matahari
dan panas terik tidak akan menimpa. Arti pencobaan dan masalah memang kita
hadapi, tetapi tidak membuat kita kendor dalam mengikut Tuhan. Dan Tuhan akan
menyelesaikan semua pada waktunya. Masalah yang paling berat itu masalah nikah
dan masalah buah nikah.
4)
Segala
air mata kita dihapuskan. Artinya penderitaan kita Tuhan ganti dengan kebahagiaan
sorga, sampai nanti kita masuk kebahagiaan pesta nikah Anak Domba Allah, masuk
kebahagiaan di Kerajaan 1000 tahun damai dan masuk kerajaan Sorga, di sana
tidak ada lagi air mata.
Wahyu 19:9; 21:4
19:9
Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang
ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini
adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
21:4 Dan
Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada
lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab
segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
Tuhan sudah janjikan di
Yerusalem Baru tidak ada lagi ratap tangis dan air mata. Yang ada kebahagiaan
kekal ganti penderitaan kita di dunia ini.
Tuhan
Memberkati.
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Raya
→ Pk.
10.00
Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00
|