Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Keluaran 13:1-2
13:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
13:2 "Kuduskanlah bagi-Ku semua anak sulung, semua yang lahir terdahulu dari kandungan pada orang Israel, baik pada manusia maupun pada hewan; Akulah yang empunya mereka."
Keluaran 13:1-15:21 dalam terang Tabernakel terkena bejana pembasuhan. Pengertian umum dari bejana pembasuhan adalah baptisan air yang menurut Firman Allah yang tertulis dalam Alkitab yang bertujuan menyucikan hati nurani dari hati nurani yang jahat menjadi hati nurani yang baik.
I Petrus 3:20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Jadi, baptisan air bukan cuma suatu upacara atau sakramen dalam gereja. Baptisan air itu untuk menyucikan hati nurani yang jahat sehingga menjadi hati nurani yang baik.
Sekarang kita melihat pengertian lebih dalam dari bejana pembasuhan.
1. Proses kematian dan kebangkitan bersama Yesus yaitu hidup lama kita harus dimatikan kemudian dikubur bersama Yesus supaya bisa dibangkitkan bersama Yesus dalam hidup yang baru. Kaum muda yang sudah dibaptis hidup lamanya bagaimana? Dulu suka mencuri, suka tawuran, setelah masuk baptisan air harus masuk hidup yang baru, jangan begitu lagi, harus ada keubahan.
Roma 6:2,4
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Yang belum dibaptis ayo dibaptis tetapi jangan cuma ikut-ikutan saja. Baptisannya harus benar, hidup lamanya harus dimatikan kemudian dikuburkan bersama Yesus lalu bangkit bersama Yesus dalam hidup yang baru.
2. Kelahiran baru. Kita bukan hanya menyesali dosa, tetapi hati nurani kita sudah tidak mau berbuat dosa lagi, sampai tidak dapat berbuat dosa. Biar diapa-apakan tidak dapat lagi berbuat dosa. Kita periksa, hidup kita betul-betul sudah kelahiran baru atau belum. Bukan cuma sekedar menyesali dosa, tetapi sampai hati ini tidak mau lagi berbuat dosa dan tidak dapat berbuat dosa. Inilah yang disebut benar seperti Yesus benar.
I Yohanes 3:7-9
3:7 Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;
3:8 barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.
3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
Ini kehendak Tuhan, benar seperti Yesus benar adalah kehendak Tuhan. Makanya baptisan air dalam Matius pasal 3 disebut menggenapkan seluruh kehendak Tuhan. Salah satu kehendak Tuhan adalah kebenaran. Baptisan air itu menggenapkan seluruh kehendak Tuhan, berarti baptisan air itu menggenapkan seluruh kebenaran. Dapat dikatakan baptisan air itu adalah puncak dari kebenaran. Sehingga kalau baptisan airnya tidak benar, baptisan airnya salah, maka tidak mungkin kita bisa hidup dalam kebenaran! Dan tidak akan pernah meningkat pada kesucian apalagi kesempurnaan. Ayo baptisan air harus benar, itu menggenapkan seluruh kebenaran, puncak dari kebenaran.
Matius 3:15
3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.
Ada 3 tahap baptisan air:
1. Tahap persiapan. Ini harus mantap dan matang. Itu ada dalam kitab Keluaran pasal 13 secara keseluruhan.
2. Tahap pelaksanaan. Itu dalam kitab Keluaran pasal 14 seluruhnya.
3. Tahap setelah pelaksanaan. Itu ada dalam kitab Keluaran 15:1-21.
Kita bahas poin pertama.
Keluaran 13:1-2
13:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
13:2 "Kuduskanlah bagi-Ku semua anak sulung, semua yang lahir terdahulu dari kandungan pada orang Israel, baik pada manusia maupun pada hewan; Akulah yang empunya mereka."
Ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam tahap persiapan:
1. Seluruh anak sulung adalah milik Tuhan. Ini adalah kehendak Tuhan. Jadi, artinya baptisan air itu adalah melakukan kehendak Tuhan, bukan mengikuti kehendak manusia atau mengikuti kehendak orang tua. Jangan ikut-ikutan, jangan juga dipaksa, tetapi melakukan kehendak Tuhan. Hidup lama itu maunya melakukan kehendak setan berbuat dosa. Sekarang kita masuk baptisan air untuk bisa melakukan kehendak Tuhan.
Anak sulung siapa yang Tuhan minta? Anak sulung manusia maupun hewan. Manusia itu memiliki tubuh, jiwa dan roh. Roh itu menunjukkan hidup rohani kita. Sedangkan hewan hanya memiliki tubuh dan jiwa, tidak memiliki roh, itu menunjukkan hidup jasmani. Jadi hidup kita secara jasmani, terutama secara rohani, harus sesuai kehendak Tuhan. Atau lahir dan batin kita harus sesuai kehendak Tuhan.
Matius 3:15
3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.
Baptisan air untuk menggenapkan seluruh kehendak Tuhan, berarti jasmani dan rohani seluruhnya harus sesuai kehendak Tuhan. Yang jasmani penampilan, perkataan, perbuatan harus sesuai kehendak Tuhan kalau mau masuk baptisan air. Kalau sekarang ini penampilannya belum sesuai Firman lalu mau minta dibaptis, jangan dululah. Misalnya tatoan seluruh badan, laki-laki pakai anting-anting, rambutnya seperti rumput habis disemprot lalu datang sama gembala “pak pendeta tolong baptis saya!” jangan dulu! Juga bagian dalam yaitu batin, harus sesuai kehendak Tuhan.
2. Tuhan katakan “Akulah yang empunya mereka”. Artinya kita harus paham hidup kita adalah milik Tuhan, kita masuk baptisan air untuk menyerahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan. Sehingga setelah kita masuk baptisan air, hidup kita bukan lagi mau menuruti daging kita tetapi Kristus di dalam kita. Kita serahkan hidup kita, biar Yesus yang nyata dalam kita, bukan kita lagi.
Galatia 2:20
2:20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Bukan Handri lagi tetapi Tuhan dalam diri saya. Begitu juga yang mau masuk baptisan air. Yang sudah dibaptis bukan lagi mengikuti dagingnya tetapi hidup Yesus nyata di dalam kita. Apa prakteknya hidup Yesus sudah nyata dalam hidup kita? Prakteknya hidup oleh iman. Iman itu timbul karena mendengar Firman. Berarti hidup oleh iman adalah hidup dari mendengar Firman. Itu persiapan kita. Kita sudah harus paham, mau masuk baptisan air untuk belajar hidup dari Firman. Kalau hidup dari Firman kita tidak akan ragu dan kuatir akan hidup sehari-hari di bumi ini. Ini harga naik, sekolah pendidikan biayanya tinggi, tidak usah kuatir.
Bisa dilihat baptisannya benar atau tidak, kalau baptisannya benar, pasti makin senang mendengar Firman. Kalau cuma ikut-ikutan atau paksaan pasti bosan dengar Firman. Dulu om dibaptis karena disuruh, bukan karena menuruti kehendak Tuhan, sementara saat itu belum bertobat, masih macam-macam dibuat. Sesudah baptisan tidak terasa apa-apa dampak apa-apa, itu karena ikut-ikutan. Tetapi syukur kepada Tuhan, oleh Firman digarap kerjakan oleh Tuhan, ternyata persiapannya salah, jadi minta ampun kepada Tuhan. Bukan berarti mau dibaptis ulang. Kalau pelaksanaannya sudah benar, tidak usah lagi dibaptis ulang. Tuhan Yesus katakan kepada murid-muridNya kalau kamu sudah mandi, tidak perlu mandi lagi, tinggal basuh kaki.
Yohanes 13:10
13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
Tinggal minta ampun dan menyelesaikan langkah yang pertamanya salah, itu membasuh kaki.
3. Keluaran 13:2a
13:2a "Kuduskanlah bagi-Ku semua anak sulung,
Artinya kita dikuduskan oleh darah Yesus. Di sini dikaitkan dengan Paskah dan hari raya roti tidak beragi.
Keluaran 13:3-7
3:3 Lalu berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Peringatilah hari ini, sebab pada hari ini kamu keluar dari Mesir, dari rumah perbudakan; karena dengan kekuatan tangan-Nya TUHAN telah membawa kamu keluar dari sana. Sebab itu tidak boleh dimakan sesuatu pun yang beragi.
3:4 Hari ini kamu keluar, dalam bulan Abib.
3:5 Apabila TUHAN telah membawa engkau ke negeri orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Hewi dan orang Yebus, negeri yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepadamu, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, maka engkau harus melakukan ibadah ini dalam bulan ini juga.
3:6 Makanlah roti yang tidak beragi tujuh hari lamanya dan pada hari yang ketujuh akan diadakan hari raya bagi TUHAN.
3:7 Roti yang tidak beragi haruslah dimakan selama tujuh hari itu; sesuatu pun yang beragi tidak boleh dilihat padamu, bahkan ragi tidak boleh dilihat padamu di seluruh daerahmu.
a) Bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan. Berbuat dosa itu membelakangi Yesus dan terus meninggalkan Yesus. Bertobat itu berhenti berbuat dosa. Tetapi kalau hanya berhenti tidak bisa bertemu Tuhan Yesus, jadi setelah berhenti harus berbalik kembali kepada Tuhan Yesus. Sama dengan mati terhadap dosa. Baptisan air itu kuburan hidup lama, kalau belum mati terhadap dosa tidak bisa dikubur. Ada yang mau dikubur hidup-hidup di sini? Tidak ada yang mau! Makanya banyak yang sudah dibaptis malah jadi pemberontak dalam gereja. Mengapa? Belum mati terhadap dosa sudah dikubur. Kesalahan siapa? Kesalahan yang paling fatal itu dari gembala, ini jemaat kaya ini atau jemaat yang punya pengaruh dalam masyarakat “ayo pak ikut baptisan air” padahal belum bertobat, akhirnya jadi pemberontak dalam gereja.
Begitu juga orang tua kalau paksa-paksa anaknya masuk baptisan air padahal belum bertobat. Begitu masuk baptisan air, begitu pulang di rumah dia malah makin memberontak di rumah. Jangan heran yah kalau anak-anak jadi pemberontak, orang tua juga koreksi diri. Makanya jangan suruh-suruh, apalagi paksa-paksa, biarkan Firman yang bekerja. Terserah mau ubanan rambutnya, tunggu saja nanti Tuhan yang kerjakan.
Jangan juga kaum muda nanti mau menikah baru mau dibaptis supaya boleh menikah di gereja. Dulu pernah ada yang mau menikah lalu pasangannya mau dibaptis tetapi masih merokok, belum bertobat. Saya katakan jangan dulu, dengar Firman dulu sampai bertobat baru masuk baptisan air.
b) Bangsa Israel ketika merayakan Paskah pertama kali, saat itu juga mereka keluar dari Mesir, dari negeri perbudakan ke Kanaan. Kanaan itu disebut negeri yang berlimpah susu dan madu. Susu itu untuk pertumbuhan. Madu untuk kekuatan. Jadi pengertian disucikan oleh darah Yesus yang kedua adalah rohani bertumbuh dan kuat.
Kalau digabungkan bertobat itu maksudnya supaya rohani bertumbuh dan kuat. Kuat di sini bukan berarti setelah tahu Firman mau lawan gembala, mau lawan Firman. Kuat di sini artinya kalau dia melayani, tidak gampang meninggalkan pelayanan. Menghadapi godaan terpaan dosa tidak gampang berbuat dosa. Biar temannya sekelas nyontek dia tidak mau, walaupun resikonya dia sendiri yang nilainya rendah, yang lain tinggi semua, tetapi dia kuat. Rohani bertumbuh, rohani kuat, jangan lemah. Sebaliknya kalau masuk baptisan air, tidak bertobat, rohaninya makin lemah. Dipaksa melayani tidak akan sungguh-sungguh melayani. Mungkin setelah dibaptis, lihat temannya sudah masuk paduan suara dia ikut-ikutan juga. Nanti nyanyinya kadang nyanyi kadang tidak, masuk keluar masuk keluar, timbul tenggelam. Periksa baptisan dan pertobatannya bagaimana.
Kaum muda perhatikan yang sudah melayani menyanyi jangan minggu ini melayani, minggu depan tidak, minggu berikutnya melayani, berikutnya lagi tidak. Nanti dekat Paskah baru menyanyi lagi. Coba yang kerja ikut orang, masuk tidak masuk, kira-kira mendapat kenaikan gaji atau dipecat? Dipecat! Yah sudah tidak usah kamu masuk lagi, sudah ada penggantimu! Coba yang buka usaha sendiri juga, buka tutup, buka tutup, yah pelanggannya kabur, tidak laku.
Periksa baptisannya waktu itu bagaimana, sudah bertobat sungguh-sungguh atau tidak. Kalau setelah diperiksa ternyata belum bertobat, oh ternyata tahap persiapan saya salah saya belum disucikan oleh darah Yesus, belum bertobat makanya lemah. Baru mau melayani sungguh-sungguh, lalu dengar omongan orang tentang dia yang menyinggung hatinya, jadi lemah, tidak mau melayani lagi.
Kesetiaan dalam ibadah pelayanan, itu menutupi segala kekurangan kita. Mungkin main musik kurang bagus didengar orang, tetapi dia setia, kesetiaan itu akan menutupi kekurangan. Asal sungguh-sungguh setia, pasti Tuhan tolong. Mungkin pimpin pujian gugup, tidak tahu not, tidak tahu susun kalimat, tetapi dia setia maka kesetiaan itu akan menutup kekurangan.
Ayo bertumbuh rohani dan kuat. Kalau rohani bertumbuh dan kuat, maka dalam pelayanan tidak akan pernah bosan. Dalam keluarga juga tidak akan pernah bosan karena rohaninya kuat dan bertumbuh. Sekalipun dalam lingkungan keluarga itu membuat dia tidak nyaman tetapi dia tidak mau tinggalkan. Mungkin ada yang berniat tinggalkan rumah, saya malas dengan keluarga ini, saya tidak mau tahu dengan keluarga ini, tidak mau tahu dengan papa mama! Itu berarti rohaninya belum kuat, belum bertumbuh. Harus banyak minum susu dan madu secara rohani. Ayo rohani harus bertumbuh dan kuat.
c) Selama 7 hari bangsa Israel makan roti tidak beragi dan di seluruh perkemahan orang Israel tidak boleh ada ragi. Artinya:
1) Tidak boleh ada dosa yang disembunyikan di dalam hidup kita. Ragi itu bertumbuh atau berkembang di tempat tertutup atau tempat terbuka? Tertutup. Kalau bikin tape dibungkus dan ditutup baik-baik. Kalau dibuka sampai besok tetap beras, tidak jadi pongas. Tetapi kalau ditutup besok jadi pongas. Ragi itu menunjuk dosa, kalau disembunyi dalam diri nanti berkembang biak. Dosa A disembunyi, nanti besok jadi B, C semakin banyak. Ini tidak boleh ada ragi. Mau masuk baptisan air jangan sembunyi dosa.
Kalau ditanya pendeta “masih ada yang perlu diselesaikan” dijawab “tidak ada opa” eh ternyata masih ada ragi di dalamnya.
2) Tidak boleh ada ragi di seluruh daerah. Maksudnya jangan masuk pergaulan dosa yang hanya merusak rohani kita. Tetapi saya kan harus bergaul, sayakan anak gaul. Silahkan bergaul tetapi kalau pergaulan itu merusak rohani, tinggalkan! Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik.
I Korintus 15:33
15:33 Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
Apa itu kebiasaan yang baik? Ibadah pelayanan. Kalau pergaulan kita membuat kita tidak bisa beribadah dengan baik, tidak lagi setia beribadah melayani, tinggalkan itu! Nanti rohaninya hancur kalau tidak ditinggalkan. Apalagi kalau teman-teman semua senang berbuat dosa, kita ikut bergaul di situ nanti ikut-ikutan berbuat dosa. Misalnya teman-teman saya narkoba, saya gabung sama mereka tetapi saya tidak. Jangan, nanti suatu saat pasti kena. Amsal katakan bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, bergaul dengan orang bebal menjadi bebal.
Gampang-gampangan, teman kita tidak bisa bicara, bisu. Kalau kita bergaul dengan dia otomatis kita ikut-ikutan tidak bisa bicara, pakai bahasa tubuh. Begitu gambarannya, kalau pergaulan kita salah, kita ikut-ikutan salah.
I Korintus 5:11
5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
Hati-hati, jangan bergaul dengan orang seperti itu! Tuhan tolong kita. Kaum muda berupaya. Memang kita butuh teman, tetapi pintar-pintarlah bergaul, jangan salah bergaul. Makanya pergaulan kita harus dibatasi, harus ada pagar. Pagarnya apa? Kebenaran dan kemurnian.
I Korintus 5:8
5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Batasi pergaulannya dengan kemurnian dan kebenaran. Murni ini tidak campur-campur dengan dosa, benar sesuai Firman. Kaum muda biasa karena pergaulannya ikut-ikutan caranya berpakaiannya. Ini penggemar K-Pop. Rambutnya kayak landak, ikut semua kayak landak, cicak jatuh di rambut langsung mati. Yang perempuan penggemar black pink ikut juga gaya berpakaiannya pakai celana sejengkal. Tidak usahlah ikut-ikutan seperti itu, kita tahu batasi pergaulan kita, harus di dalam kebenaran dan kemurnian.
Orang yang disucikan dia ada ketegasan untuk menghindar dari pergaulan dosa.
Kan orang tua tidak mungkin menjaga-jaga terus anaknya, kita yang harus menjaga diri masing-masing.
Kalau persiapannya mantap ini hasilnya:
I Korintus 5:7-8
5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Kalau tidak ada lagi ragi maka kita akan hidup dalam suasana pesta. Mengalami suasana pesta artinya mengalami suasana sukacita sorga, bahagia sorga yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun. Teman saya satu kelas berbuat dosa, kalau saya tidak bergaul bagaimana om. Karena kita mau bertahan dalam kemurnian dan kebenaran, tidak ikut-ikutan berbuat dosa kita mengalami suasana pesta, bahagia, biarpun kita dihina dan diejek. Dulu waktu di sekolah begitu, jadi rusak karena pergaulan. Dibilang kalau tidak merokok itu banci, akhirnya ikut-ikutan. Untuk menunjukan dia macho, berkelahi, ngapain seperti itu. Kalau mau tunjukan kalau kita hebat harus tunjukan lewat prestasi kita, bukan hebat berkelahi.
Saya ulangi lagi, persiapan pertama adalah lakukan kehendak Tuhan. Baptisan air itu untuk melakukan kehendak Tuhan. Hidup kita lahir batin harus sesuai kehendak Tuhan. Kemudian kita harus paham bahwa hidup kita ini adalah milik Tuhan, harus kita serahkan kepada Tuhan. Sesudah kita serahkan kepada Tuhan, maka hidup Yesus nyata di dalam kita. Kita tidak mengikuti lagi maunya kita tetapi maunya Firman, hidup dari Firman. Dan yang terakhir harus disucikan oleh darah Yesus, bertobat, rohani bertumbuh dan menjadi kuat, kemudian jangan ada ragi dosa. Jaga pergaulan dengan batas kebenaran dan kemurnian. Maka kita mengalami suasana pesta, kebahagiaan sorga, mulai di dunia ini ada suasana bahagia sampai masuk pesta nikah Anak Domba Allah.
Tadi dikatakan roti tidak beragi itu dimakan pada hari pertama sampai hari yang ketujuh. Hari pertama itu saat kita lepas dari dosa sampai hari ketujuh yaitu saat Tuhan Yesus datang pada kali kedua. Jadi kita lepas dari dosa sampai saat Yesus datang, hidup kita benar-benar bersuasana pesta rohani.
Apa bukti hidup kita bersuasana pesta? Buktinya beribadah melayani Tuhan dengan sukacita. Sore ini ibadah khusus kaum muda, ada sukacita atau tidak? Kalau dia ada suasana pesta, suasana kebahagiaan sorga pasti bersukacita. Dibangunkan doa subuh sukacita, bukan malah ngamuk marah “orang belajar sampai tengah malam!” padahal cuma main game sampai tengah malam. Semua dikerjakan dengan sukacita, beribadah sukacita, melayani sukacita, latihan koor kaum muda sukacita. Saat Yesus datang kita masuk dalam sukacita kekal bersama Yesus. Buang dosa-dosa kita, biarlah hidup kita dalam sukacita sorga.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
JADWAL IBADAH Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci → Pk. 17.00 Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30 Minggu : Ibadah Raya → Pk. 10.00 Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar