Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 10:11-16
10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
10:12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
10:13 Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.
10:14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku
10:15 sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.
10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
Ini musuh kedua yang mau menghancurkan penggembalaan yaitu serigala, menggambarkan antikristus. Serigala ini mau mencerai-beraikan penggembalaan termasuk nikah. Kalau sudah tercerai dari penggembalaan berarti kehidupan itu sudah dimangsa atau dikuasai oleh antikristus, menjadi sama dengan antikristus. Mengapa tercerai dari penggembalaan dan bisa dimangsa oleh antikristus? Karena berbau daging, masih kedagingan. Tuhan tolong kehidupan kita sekalian, jangan sampai kita beribadah melayani Tuhan tetapi kehidupan kita dikuasai oleh antikristus bahkan menjadi sama dengan antikristus seperti yang dicatat dalam suratan II Timotius. Ini adalah orang yang beribadah tetapi masih berbau daging, ada 18 tabiat daging yang dipertahankan.
II Timotius 3:1-5
3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2 Manusia akan 1mencintai dirinya sendiri dan menjadi 2hamba uang. Mereka akan 3membual dan 4menyombongkan diri, mereka akan menjadi 5pemfitnah, mereka akan 6berontak terhadap orang tua dan 7tidak tahu berterima kasih, 8tidak mempedulikan agama,
3:3 9tidak tahu mengasihi, 10tidak mau berdamai, 11suka menjelekkan orang, 12tidak dapat mengekang diri, 13garang, 14tidak suka yang baik,
3:4 15suka mengkhianat, 16tidak berpikir panjang, 17berlagak tahu, 18lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Mereka ini kehidupan yang ada dalam penggembalaan tetapi dikuasai oleh antikristus. Mereka memungkiri kekuatan ibadah, kekuatan ibadah itulah Firman. Firman tidak mereka tanggapi sehingga tetap mempertahankan kedagingan. Inilah kehidupan yang akan dikuasai oleh antikristus, berarti menjadi sama dengan antikristus. Antikristus itu berasal dari antara kita, sudah beribadah tetapi menjadi sama dengan antikristus. Kita periksa dan raba jangan sampai roh antikristus itu ada pada kita.
Siapa antikristus itu?
1. I Yohanes 2:18-19
2:18 Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.
2:19 Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
Antikristus adalah orang yang tadinya ada bersama-sama dengan kita kemudian keluar dari antara kita. Lebih ditekankan lagi dalam ayat 19 itu adalah orang yang tidak sungguh-sungguh di dalam penggembalaan, lalai dalam ibadah pelayanan juga lalai dalam penyucian. Firman datang untuk menyucikan selalu tidak diterima, dilawan, ditentang. Sebagai contoh Yudas Iskariot ada di antara murid-murid 3,5 tahun bersama dengan Yesus di dalam pelayanan. Dia kelihatan dipakai, waktu Yesus mengutus muridNya berdua-dua, diantaranya termasuk Yudas Iskariot. Ketika kembali mereka bersaksi setan-setan takluk, orang sakit sembuh. Dia kelihatan dipakai tetapi tidak sungguh-sungguh. Semakin nyata ketika Yudas maju mundur rohaninya, kadang ada bersama murid-murid kemudian mundur lagi, maju mundur sampai akhirnya mundur sampai selama-lamanya.
Supaya bisa bersungguh-sungguh di dalam ibadah pelayanan dan di dalam penyucian maka kita harus hidup di dalam urapan Roh Kudus.
I Yohanes 2:20
2:20 Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua mengetahuinya.
Bagaimana prosesnya untuk bisa hidup di dalam urapan Roh Kudus?
Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Untuk bisa hidup di dalam urapan Roh Kudus harus tetap tinggal di dalam ruangan suci. Artinya bertekun di dalam 3 macam ibadah pokok. Bertekun ini tidak bisa dihalangi dan tidak mau dihalangi. Kalau kita seringkali terhalang bahkan cari-cari halangan untuk tidak beribadah, kehidupan seperti ini nanti yang akan keluar dan dikuasai oleh antikristus.
Minyak urapan ada di atas kepala. Kepala menunjuk pikiran. Artinya Roh Kudus menguasai pikiran kita. Pikiran ini yang mengontrol seluruh hidup kita. Roh kudus menguasai pikiran berarti menguasai seluruh hidup kita.
Ayo bertekun dalam 3 macam ibadah pokok, ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci (meja roti sajian), ibadah raya (pelita emas), ibadah doa penyembahan (mezbah dupa emas). Kita tekuni itu sehingga ada urapan Roh Kudus. Urapan Roh Kudus ini yang akan membuat kita bisa berkobar-kobar di dalam 2 hal:
a) Roma 12:11
12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Urapan Roh Kudus membuat kita berkobar-kobar di dalam melayani Tuhan, bukan berkoar-koar. Pelayanan apa saja, musik, doa, transportasi, apapun juga kita kerjakan dengan menyala-nyala. Kita periksa, jangan sampai tinggal berasap-asap. Usia boleh bertambah tetapi kobaran untuk melayani Tuhan tidak pernah pudar.
b) Lukas 24:32
24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"
Urapan Roh Kudus membuat kita berkobar-kobar di dalam kita mendengar Firman pengajaran yang benar. Firman pengajaran ini adalah komando di dalam pelayanan kita supaya jangan salah arah, jangan salah sasaran. Kalau melayani berkobar-kobar tetapi ketika mendengar Firman loyo, mengantuk atau malas, itu berarti pelayanannya hanya kobaran daging, mungkin hanya mau dilihat orang. Masih berbau daging, nanti diterkam serigala, dikuasai antikristus, pelayanannya diselewengkan oleh antikristus sampai penyembahannya mengarah pada antikristus
Kalau disimpulkan antikristus adalah orang yang keluar dari penggembalaan sehingga kehilangan urapan dan rohaninya kering. Sangat memprihatinkan kalau kelihatan semangat melayani tetapi sebenarnya rohaninya kering. Orang yang kering rohani tidak akan pernah merasakan kepuasan sorga sehingga cenderung mencari kepuasan di dunia sampai kepuasan berbuat dosa. Kalau di gereja karena dilihat orang sehingga seperti semangat melayani, tetapi begitu keluar gereja kepuasan dunia yang dia cari. Tadi dalam Imamat 21:12 dikatakan kalau keluar ruangan suci itu melanggar kekudusan. Jadi cenderung melanggar kekudusan, berbuat dosa sampai puncaknya dosa. Kehidupan seperti inilah yang dikuasai antikristus sampai diterkam oleh antikristus.
2. I Yohanes 2:22
2:22 Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.
Antikristus adalah pendusta = orang yang menyangkal Tuhan Yesus Kristus. Jadi berdusta itu permulaan menyangkal. Kalau mulut terbiasa berdusta nanti menyangkal Tuhan Yesus Kristus, menyangkal pengajaran yang benar, menyangkal ibadah yang benar, menyangkal penyembahan yang benar. Berdusta ini jangan dibiasakan! Apalagi kami hamba Tuhan. Hamba Tuhan itu harus bisa dipegang perkataannya, kalau tidak bisa dipegang perkataannya berarti pengajarannya juga tidak bisa dipegang.
Petrus juga sempat menyangkal Yesus, berarti Petrus sempat dikuasai antikristus.
Lukas 22:60-62
22:60 Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan." Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam.
22:61 Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku."
22:62 Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.
Petrus 3 kali menyangkal Yesus, berarti dia menyangkal Tuhan Yesus Kristus. Orang yang menyangkal Tuhan harus binasa, sebab Yesus mengatakan siapa menyangkal Aku di depan manusia, dia akan disangkali di hadapan Bapa.
Lukas 12:9
12:9 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah.
Petrus seharusnya binasa, tetapi syukur Petrus masih dapat ditolong karena mendengar suara kokok ayam dan melihat pandangan belas kasihan Yesus. Sekarang kokok ayam menunjukan Firman penggembalaan yaitu Firman pengajaran yang benar yang Tuhan percayakan kepada seorang gembala untuk diberitakan dengan setia, teratur, bekesinambungan dan diulang-ulang. Kokok ayam itu bunyinya sama dan waktunya sama. Memang kadangkala orang menyepelehkan Firman penggembalaan karena dianggap terlalu sederhana. Sederhana tetapi bisa menyadarkan Petrus, dari pada hebat-hebat tetapi tidak bisa menyucikan.
Di saat Firman penggembalaan diberitakan di situ ada pandangan belas kasih Yesus Imam Besar untuk menyadarkan kita akan dosa kita. Begitu kokok ayam terdengar, Yesus memandang Petrus. Petrus memanfaatkan itu, mari kita juga memanfaatkan itu, sadar akan dosa dan menyesali dosa. Kadang kita mendengar Firman sudah sadar akan dosa dan menyesali dosa, itu sudah betul, sudah ada sentuhan tangan Tuhan. Namun jangan berhenti sampai di situ. Lanjutkan selesaikan dosa, mengaku kepada Tuhan dan mengaku kepada sesama. Yudas sadar dan menyesal akan dosanya tetapi dia tidak mengaku, dia malah mengambil tali dan menggantung diri!
Matius 28:3-4
28:3Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua,
28:4 dan berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!"
Mari kita sadar, menyesal, mengaku dosa. Setelah diampuni jangan diulangi lagi, hentikan dosa. Itu berarti kita menerima pandangan belas kasihan Yesus Imam Besar. Sebaliknya ketika Firman pengajaran menunjuk dosa lalu kita keras hati dan mempertahankan dosa maka yang akan kita lihat adalah pandangan Yesus sebagai hakim untuk menghukum. Petrus yang tadi merosot dan betapa dalam kemerosotan Petrus, dia malah diangkat dan dipakai sebagai gembala. Jadi ikut Tuhan itu pilihan, mau mendengar dan terima Firman maka ada pandangan belas kasihan Tuhan. Kalau tidak mau maka ada pandangan murka Tuhan. Pilihlah yang baik, mau menerima pandangan belas kasihan Yesus.
Tadinya Petrus takut dan menyangkal Yesus sebab belum menerima pencurahan Roh Kudus. Sesudah pencurahan Roh Kudus, dalam diri Petrus timbul keberanian dari Tuhan. Inilah pentingnya penggembalaan, kita disucikan, kita bisa sadar, menyesal dan mengakui dosa maka Roh Kudus dicurahkan supaya dalam kita timbul keberanian. Keberanian apa yang ada pada Petrus setelah menerima pencurahan Roh Kudus?
a) Kisah Para Rasul 2:14,22
2:14 Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.
2:22 Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.
Keberanian mengaku nama Yesus di depan orang banyak apapun resikonya. Sekarang bagi kita itulah keberanian mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama apapun resikonya. Tadi setelah kita mendengar dan menerima Firman penggembalaan kita disucikan dan ditolong oleh Tuhan. Tetapi kadangkala kita yang sudah ditolong dari dosa masa lampau, jatuh lagi di dosa yang lain. Roh Kudus ini yang memberikan kita keberanian untuk kita bisa mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama apapun resikonya sampai tidak ada lagi dosa. Misalnya dosa itu A sampai Z, semua diakui dengan berani menyelesaikan dosa sampai selesai maka kita ditolong. Mengaku dosa itu tindakan kesatria. Ingat Adonia, ketika dia mengangkat diri sebagai raja padahal bukan dia yang seharusnya menjadi raja. Kemudian Tuhan melalui Daud memerintahkan imam Zadok mengurapi Salomo sebagai raja. Adonia ketakutan, dia lari ke mezbah korban bakaran dan memegang tanduk mezbah. Salomo katakan kalau dia bertindak sebagai kesatria, sehelai rambutpun tidak akan jatuh. Jadi mengaku dosa itu sikap kesatria. Kita berani berbuat, berani mengaku, berani menanggung resikonya. Itu keberanian dari Tuhan, keberanian dari Roh Kudus. Jangan seperti Nimrod, gagah perkasa di hadapan Tuhan, berani melawan Tuhan.
b) Kisah Para Rasul 4:8-10
4:8 Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua,
4:9 jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan,
4:10 maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati — bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu.
Berani bersaksi tentang Yesus. Jangan bersaksi sebatas yang jasmani, tadinya dompet kosong kemudian penuh. Bersaksi tentang Yesus artinya bersaksi tentang apa yang Yesus telah kerjakan lewat FirmanNya di dalam hidup kita. Dulu pemarah, Firman kerjakan jadi peramah. Anak sekolah minggu saja tahu, dulu saya anak yang nakal tetapi sekarang Tuhan kerjakan. Dulu dalam gelap, sekarang pindah kepada terang, itu yang kita saksikan.
Bersaksi adalah bukti bahwa kita telah selamat dan sekaligus bukti kita melimpah dalam Firman. Firman mengerjakan hidup kita dan kita saksikan. Nanti Firman kerjakan lagi kita saksikan, Firman itu semakin melimpah dalam hidup kita. Terus kita bersaksi maka keran dibuka, Firman terus masuk melimpah dalam hidup kita. Tetapi kalau kita sudah ditolong lewat Firman, kita disucikan dan diubahkan tetapi tidak mau bersaksi maka kita stop kran Firman itu, tidak akan pernah melimpah dalam hidup kita.
Biarpun kesaksian yang sederhana asalkan itu pekerjaan Firman dalam hidup kita, saksikan. Seperti Daud waktu mau menghadapi Goliat yang dia saksikan tentang domba di dalam penggembalaan, sederhana. Aku ini seorang gembala, kalau datang singa atau beruang menerkam domba yang ku gembalakan, aku kejar beruang atau singa itu, kutangkap janggutnya, kupukul, kubunuh dan kurampas domba itu. Ini mau melawan Goliat malah bersaksi tentang domba, sepertinya tidak nyambung. Kalau seandainya dia bersaksi “aku ini prajurit yang hebat, pernah mengalahkan 10.000 pasukan seorang diri” itu lebih kelihatan hebat. Tetapi kesaksian yang sederhana dari Daud itu mengalahkan Goliat, daging yang besar. Melawan Goliat dia hanya mengambil 5 batu kecil. Kadang kesaksian itu kita anggap hanya seperti 5 batu kecil, tidak usah disaksikan. Padahal dengan 5 batu kecil Goliat tumbang.
c) I Petrus 4:7
4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Keberanian mendekati Tuhan lewat doa penyembahan. Kita berada di dunia akhir zaman yang semakin goncang. Kesudahan segala sesuatu sudah dekat, ini menubuatkan akhir zaman yang penuh kegoncangan. Kalau tidak tekun dalam penyembahan, tidak berani menghampiri Tuhan lewat doa penyembahan, maka kehidupan kita akan dilanda rasa takut sehingga mati secara rohani dan mati juga secara tubuh.
Lukas 22:25-28
22:25 "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.
22:26 Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.
22:27 Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
22:28 Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat."
Bangun rohani kita, berdoa menyembah Tuhan. Jadi ketika kita diperhadapkan dengan kegoncangan-kegoncangan di akhir zaman, Roh Kudus memberikan keberanian kepada kita diwujudkan bisa berdoa menyembah Tuhan. Orang yang berdoa menyembah Tuhan, dalam praktek hidup sehari-hari, dia bisa diam dan tenang. Diam itu banyak mengoreksi diri lewat Firman yang dia dengar. Kalau ada dosa dia selesaikan, bukan tunjuk orang lain. Kalau mulutnya berkata “saya suka menyembah, saya penyembah yang benar”. Tinggal dilihat dalam hidup sehari-hari, apakah suka salahkan orang, suka tunjuk salah orang, itu berarti bukan penyembah yang benar. Penyembah yang benar suka mengoreksi diri, kalau ditemukan salahnya cepat mengaku dan selesaikan! Bukan tunjuk-tunjuk salah orang. Apalagi kalau di gereja begitu penyembahan langsung berbahasa roh, tetapi dalam kehidupan sehari-hari suka menyalahkan orang, suka menjelek-jelekan orang, ini roh apa yang ada pada dia? Makanya Firman Tuhan katakan ujilah segala roh. Kita bisa mendeteksi orang ini ada Roh Kudus atau tidak. Kalau ada Roh Kudus dia diam dan banyak mengoreksi diri. Kemudian tenang, artinya mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan.
Diam dan tenang itu sama dengan mengulurkan kedua tangan kepada Tuhan, maka Tuhan mengulurkan 2 tanganNya kepada kita yaitu tangan kemurahan dan kebaikanNya diulurkan kepada kita. Sore ini kita mau mengulurkan tangan kepada Tuhan, banyak koreksi diri, tidak usah koreksi orang lain. Banyak tenang, percayakan hidup sepenuh kepada Tuhan. Dalam menghadapi segala sesuatu kepada Tuhan percayakan kepada Tuhan. Mau buka toko “saya percayakan tokoku sepanjang hari kepada Tuhan”. Mau beraktivitas atau dalam perjalanan “saya percayakan hidupku kepada Tuhan”. Mau melayani “saya percayakan pelayananku kepada Tuhan”.
Hasilnya kalau kita diam tenang:
a) Markus 4:39
4:39 Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
Segala kegoncangan yang menerpa kehidupan kita diatasi dan diselesaikan oleh Tuhan, semuanya menjadi tenang, semuanya selesai. Bukan berarti diam tenang ini masa bodoh, bukan! Diam tenang itu aktivitas rohani, koreksi diri, percayakan diri sepenuh kepada Tuhan sehingga segala kegoncangan selesai.
Kegoncangan apa yang bapak ibu saudara alami? Kegoncangan masa depan, kegoncangan jodoh, kegoncangan pekerjaan, kegoncangan nikah, kegoncangan buah nikah, selesai semuanya.
b) Petrus sempat hampir tenggelam ketika berjalan di atas air lalu merasakan tiupan angin. Tetapi dia bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan. Maka Yesus memegang tangannya dan mengangkat dari ketenggelaman. Itu yang kedua, Tuhan mengangkat kita dari segala ketenggelaman, baik secara jasmani juga terutama secara rohani. Ketika menghadapi angin gelombang yang menerpa kehidupan kita, diam dan tenang. Makanya Petrus bisa mencatat dalam suratan I Petrus untuk diam dan tenang karena sudah menjadi pengalaman hidupnya.
Matius 14:29-32
14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
14:32 Lalu mereka naik ke perahu dan angin pun redalah.
Mungkin perahu nikah kita, buah nikah, perahu pelayanan menghadapi angin dan gelombang, diam dan tenang maka Tuhan mengangkat kita dari ketenggelaman jasmani dan rohani tepat pada waktunya. Kalau terlambat Petrus bisa tenggelam.
c) Yesaya 30:13-14
30:13 maka sebab itu bagimu dosa ini akan seperti pecahan tembok yang mau jatuh, tersembul ke luar pada tembok yang tinggi, yang kehancurannya datang dengan tiba-tiba, dalam sekejap mata,
30:14 seperti kehancuran tempayan tukang periuk yang diremukkan dengan tidak kenal sayang, sehingga di antara remukannya tiada terdapat satu keping pun yang dapat dipakai untuk mengambil api dari dalam tungku atau mencedok air dari dalam bak."
Ayat 13 sampai 14 menunjukan dosa di akhir zaman ini begitu hebat mau menghancurkan kerohanian kita gereja Tuhan. Caranya menghadapi dosa yang begitu hebat ada pada ayat 15.
Yesaya 30:15
30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
Tuhan memberikan kekuatan kepada kita untuk menghadapi dosa sampai puncaknya dosa yang begitu hebat di akhir zaman ini. Dulu kalau anak berangkat sendiri ke sekolah orang tua tidak kuatir. Kalau sekarang ini jangan coba-coba biarkan anak jalan sendiri ke sekolah sebab dosa begitu hebat. Tetapi dengan diam dan tenang ada kekuatan dari Tuhan untuk kita menghadapi dosa, sehingga kita tetap hidup benar dan suci, terjaga kesucian kita. Dan ketika Yesus datang sebagai Mempelai Pria Sorga di awan-awan yang permai kita punya keberanian percaya untuk menyambut kedatanganNya.
I Yohanes 3:2-3; 2:28
3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
2:28 Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya.
Sore ini kita mau belajar diam dan tenang, banyak mengoreksi diri, menyembah Tuhan, percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan. Angkat tangan kepada Tuhan maka Tuhan turun tangan untuk menolong kehidupan kita sekalian.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar