Salam damai sejahtera di dalam Kasih
Tuhan Yesus Kristus
Kisah Rasul 21:37-40 Paulus minta
izin berbicara
21:37 Ketika Paulus hendak dibawa masuk ke
markas, ia berkata kepada kepala pasukan itu: "Bolehkah aku mengatakan
sesuatu kepadamu?" Jawabnya: "Tahukah engkau bahasa Yunani?
21:38 Jadi engkau bukan orang Mesir itu, yang
baru-baru ini menimbulkan pemberontakan dan melarikan empat ribu orang pengacau
bersenjata ke padang gurun?"
21:39 Paulus menjawab: "Aku adalah orang
Yahudi, dari Tarsus, warga dari kota yang terkenal di Kilikia; aku minta,
supaya aku diperbolehkan berbicara kepada orang banyak itu."
21:40
Sesudah Paulus diperbolehkan oleh kepala pasukan, pergilah ia berdiri di tangga
dan memberi isyarat dengan tangannya kepada rakyat itu; ketika suasana sudah
tenang, mulailah ia berbicara kepada mereka dalam bahasa Ibrani, katanya:
Di sini Paulus sudah dibawa ke markas, sudah lolos dari amukan massa, ada kelegaan.
Kalau orang yang lain begitu sudah lepas dari amukan massa sudah tidak mau lagi
datang pada massa yang ada di situ apalagi nyawanya sudah terancam.
Sebenarnya Paulus sudah ada kesempatan untuk
bebas untuk lepas dari aniaya, dari penghukuman, tetapi di sini Paulus mau
menceritakan bagaimana pengalamannya bertemu dengan Yesus dan dia boleh menjadi
alatnya Tuhan, dia mau bersaksi.
Ada 2 pelajaran yang bisa kita ambil dari pengalaman
Paulus di sini:
1.Bersikap tenang menghadapi fitnahan, gosip-gosip, bahkan menghadapi
penderitaan karena Yesus, karena ibadah pelayanan yang benar dan karena Firman
pengajaran yang benar. Bersikap tenang = bisa menguasai diri. Jadi, saat kita
mengalami percikan darah merupakan ujian apakah kita sudah menghasilkan
buah-buah rohani yang berkenan kepada Tuhan, yang baik untuk Tuhan.
Ada 9 buah roh ditutup dengan penguasaan diri.
Galatia 5:22-23
5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran,
kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang
menentang hal-hal itu.
Jadi, Tuhan izinkan kita menghadapi penderitaan,
percikan darah sebagai ujian apakah kita sudah menghasilkan buah-buah rohani,
buah-buah roh dikunci dengan penguasaan diri.
Jadi, menghadapi kebencian, menghadapi
serangan-serangan dari sesama baik lewat kata-kata, lewat media sosial, bahkan
mungkin sudah lewat fisik, bersikaplah tenang, menguasai diri, jangan dengan
emosi daging. Kalau kita menghadapinya dengan emosi daging kita belum lulus
ujian.
Mengusai diri = bijaksana,
diambil dalam bahasa Yunani “sophronos”
yang berarti berpikiran sehat, mengontrol diri, menahan kata, menahan hawa
nafsu.
Amsal 14:17
14:17 Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang
bijaksana, bersabar.
Amsal 17:27
17:27 Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang
berpengertian berkepala dingin.
Kalau kita bisa bijaksana menahan kata, berpengetahuan,
berkepala dingin maka kita akan dipakai oleh Tuhan di dalam pelayanan pembangunan
tubuh Kristus.
Contohnya Salomo dipakai untuk membangun bait
Allah. Salomo adalah seorang yang bijaksana.
2 Tawarikh 2:12
2:12 Lalu Huram melanjutkan: "Terpujilah TUHAN, Allah orang Israel,
yang menjadikan langit dan bumi, karena Ia telah memberikan kepada raja Daud
seorang anak yang bijaksana, penuh akal budi dan pengertian, yang akan
mendirikan suatu rumah bagi TUHAN dan suatu istana kerajaan bagi dirinya
sendiri!
Semakin kita dibenci, semakin diserang justru
semakin dipakai oleh Tuhan dan semakin diberkati oleh Tuhan.
Bagaimana supaya kita bisa bijaksana?
Ulangan 4:5-6
4:5 Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu,
seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku, supaya kamu melakukan
yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya.
4:6 Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi
kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar
segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat
yang bijaksana dan berakal budi.
1)Banyak membaca, mendengar dan melakukan/menuruti Firman Pengajaran yang
benar, sehingga mendarah daging menjadi karakter rohani kita.
Orang yang menyerang tambah bodoh, tambah
kering. Kita semakin dipakai oleh Tuhan.
Yang harus dijaga adalah pergaulan atau
persekutuan, jangan salah bergaul, jangan salah bersekutu. Persekutuannya harus
berdasarkan Firman pengajaran yang benar supaya tambah bijak.
Amsal 13:20
13:20 Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa
berteman dengan orang bebal menjadi malang.
2)Tidak takut dalam menghadapi kebencian, aniaya malah bersaksi.
Tadinya Paulus sudah bisa bebas, diperiksa
nanti oleh kepala prajurit lalu ditanya-tanya tidak didapati kesalahannya, bisa
bebas. Apalagi waktu dia katakan dia
orang Kilikia, kota yang terkenal saat itu, dia katakan dia warga Roma, kalau warga
Roma statusnya orang yang terpandang dibandingkan orang Yahudi orang jajahan, dia
bisa bebas, tapi dia malah mau bersaksi di situ.
Markus 13:9-11
13:9 Tetapi kamu ini, hati-hatilah! Kamu akan diserahkan kepada majelis
agama dan kamu akan dipukul di rumah ibadat dan kamu akan dihadapkan ke muka
penguasa-penguasa dan raja-raja karena Aku, sebagai kesaksian bagi mereka.
13:10 Tetapi Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa.
13:11 Dan jika kamu digiring dan diserahkan, janganlah kamu kuatir akan
apa yang harus kamu katakan, tetapi katakanlah apa yang dikaruniakan kepadamu
pada saat itu juga, sebab bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Kudus.
Ketika kita dibenci orang, kita diserang, difitnah,
dll, jadilah kesaksian, itu kesempatan bagi kita untuk bersaksi. Kalau datangnya
dari luar Yesus, orang belum percaya Yesus, saksikan Firman penginjilan kepada
mereka bahwa Yesus Juruselamat, lewat kata-kata juga lewat perbuatan yaitu
hidup benar sesuai Firman.
Kalau serangannya dari orang kristen orang
yang sudah selamat, saksikan Firman Pengajaran lewat kata-kata juga lewat
perbuatan yaitu hidup suci sesuai Firman.
Tenang = sikap bertahan
Bersaksi = sikap menyerang untuk mencapai
tujuan yang rohani,
untuk memenangkan jiwa bawa kepada Yesus. Kita
bersaksi Tuhan menyertai kita.
Matius 28:19-20
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan
baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman."
Keadaan kita memang sungguh-sungguh tidak berdaya
seperti Paulus menghadapi begitu banyak massa yang beringas yang mau membunuh
dia, tapi dia bisa bersaksi Tuhan menyertainya.
Kalau Tuhan menyertai, kita pasti menang. Kemenangan
yang bisa kita raih adalah memenangkan jiwa bawa kepada Yesus. Kemenangan
puncak adalah kita berhasil dibentuk menjadi mempelai wanita Tuhan yang
sempurna menyambut Yesus di awan-awan ketika Dia datang, masuk pesta nikah Anak
Domba Allah.
Salam damai sejahtera di dalam Kasih
Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 14:1-5
14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri
di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang
dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit
bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang
kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.
14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan
takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang
dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu
orang yang telah ditebus dari bumi itu.
14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan
dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan.
Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi.
Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan
bagi Anak Domba itu.
14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta;
mereka tidak bercela.
Ada 7 hal tentang pengikutan gereja Tuhan
kepada Tuhan Yesus:
1.Bagaikan
desau air bah (ayat 2a). Artinya pengikutan kita kepada Yesus adalah pengikutan
yang cepat, kuat dan tidak bisa dihalangi oleh apapun.
2.Bagaikan
deruh guruh yang dahsyat (ayat 2b). Ini pengikutan yang ditandai hujan Firman
pengajaran untuk menumbuhkan kerohanian kita.
3.Bagaikan
bunyi kecapi (ayat 2c). Ada perbedaan diantara kita tetapi terjadi penyatuan
Tubuh Kristus, bukam perpecahan.
4.Ada
nyanyian baru (ayat 3). Ini menunjuk keubahan hidup yang menjadi pengalaman
pribadi masing-masing.
5.Murni
sama seperti perawan (ayat 4a).
6.Menjadi
korban sulung bagi Allah (ayat 4b).
7.Tidak
berdusta =tidak bercela (ayat 5).
Kita membahas pada poin kelima, murni seperti
perawan. Ini kualitas rohani gereja Tuhan, mempelai Wanita Tuhan.
Praktek murni seperti perawan:
1.Tidak
mencemarkan diri dengan perempuan-perempuan. Yaitu perempuan Babel dan
perempuan Izebel. Perempuan Babel itu ajaran palsu yang hanya menekankan
berkat-berkat jasmani, hiburan jasmani, kemuliaan jasmani yang mengarah pada
dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Perempuan Izebel itu ajaran palsu yang
memperbolehkan wanita mengajar dan memerintah laki-laki dalam nikah dan ibadah.
Juga pengajaran tentang seluk beluk iblis.
2.I
Korintus 7:29,34
7:29
Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat! Karena
itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri harus berlaku
seolah-olah mereka tidak beristeri;
7:34
dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami
dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya
tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan
perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.
Praktek kedua adalah memusatkan perhatian pada perkara Tuhan supaya
hidup kudus dan berkenan kepada Tuhan. Perkara Tuhan adalah perkara kekal yang
membawa kita pada hidup kekal. Untuk perkara jasmani kita bisa memusatkan
perhatian dengan sungguh-sungguh. Untuk mendapatkan gelar, kedudukan, pekerjaan
dan lain sebagainya. Semua itu bersifat fana tetapi kita berupaya memusatkan
perhatian dengan sungguh-sungguh untuk meraih semua itu.
Kalau yang jasmani kita begitu memusatkan perhatian, untuk yang rohani
seharusnya kita lebih memusatkan perhatian kita dari pada perkara yang jasmani.
Ada 3 perkara Tuhan yang harus kita perhatikan.
a)Perkataan
Yesus.
b)Kemurahan
Tuhan
Mazmur 107:43
107:43 Siapa yang mempunyai hikmat? Biarlah ia
berpegang pada semuanya ini, dan memperhatikan segala kemurahan TUHAN.
c)Kerajaan
Sorga
II Petrus 1:11
1:11 Dengan demikian kepada kamu akan
dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan
Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Kita pelajari perkara Tuhan yang pertama yang harus kita perhatikan
yaitu perkataan Yesus.
Yohanes 6:68
6:68
Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi?
Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;
Alkitab kita yakini adalah perkataan Yesus. Orang Kristen justru aneh,
kalau ada ayat yang tidak cocok dengan mereka malah berkata itu perkataan
Petrus, itu perkataan Paulus. Jadi tidak dipercaya itu perkataan Tuhan. Kalau
memang itu hanya perkataan Paulus robeklah surat-surat Paulus jangan baca lagi!
Kita yakini Alkitab itu adalah perkataan Allah, memang melalui Petrus, Paulus,
Yohanes dan seterusnya. Itu semua perkataan Tuhan sendiri. Bagi kita sekarang
itu adalah Firman yang dibukakan rahasianya oleh Tuhan, ayat yang satu
menerangkan ayat yang lain di dalam Alkitab. Sampai pada ayat yang terakhir
seluruh pemberitaan Firman adalah perkataan Yesus. Tetapi kalau diterangkan
dengan logika, itu perkataan manusia. Saya menerangkan Firman Tuhan menggunakan
tafsiran saya sendiri, itu perkataan saya. Si A menerangkan ayat menurut
versinya, si B juga pakai versinya, makanya berbeda-beda karena pakai logikanya
masing-masing. Tetapi kalau menerangkan Alkitab ayat yang satu menerangkan ayat
yang lain dalam Alkitab, si B juga begitu, pasti jadi satu. Semua gereja pasti
sama kalau dibukakan rahasianya, ayat menerangkan ayat, bukan diterangkan
dengan logika manusia, tidak mungkin akan berbeda-beda. 4 injil ditulis oleh
pribadi yang berbeda, tetapi karena ilham dari Tuhan jadi sama semua, tidak ada
yang bertolak belakang.
Terhadap Firman yang dibuka rahasianya sikap kita harus mendengar
dengan sungguh-sungguh bagaikan melihat dan memperhatikan pelita yang menyala
di tempat yang gelap.
II Petrus 1:19
1:19
Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh
para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti
memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar
menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Misalkan ruangan ini tiba-tiba gelap gulita, biar bapak ibu keluarkan
uang 10 juta, orang tidak akan perhatikan itu karena gelap. Atau kita taruh di
situ makanan enak, tidak kelihatan karena gelap. Tetapi begitu 1 orang saja menyalakan korek
api, semua mata pasti tertuju. Begitu juga memperhatikan Firman, seperti memperhatikan pelita di
tempat yang gelap, di tempat yang gelap kebutuhan utama adalah pelita. Artinya
jadikanlah Firman pengajaran sebagai kebutuhan utama, jadikan penyucian sebagai
kebutuhan utama, tidak mau ditukar oleh apapun.
Kita hidup di dunia, lahir di dunia, tinggal di dunia ini dan banyak
hal yang kita cari. Saya juga waktu sebelum menjadi hamba Tuhan, terlalu banyak
kerinduan yang mau dicapai. Banyak yang ingin kita capai di dunia ini, tetapi
semuanya fana. Namun saya tidak mengajar untuk kita malas. Alkitab katakan
harus berupaya, kita bekerja! Sebab itu gunakanlah waktu dan berkat yang Tuhan
berikan kepada kita untuk mencari Firman yang membawa kita pada hidup yang
kekal. Nanti ada waktunya orang mau membayar berapapun harganya untuk mencari
Firman tetapi sudah tidak ada. Dikatakan akan terjadi kelaparan yang dahsyat,
manusia akan mengembara dari utara (itu tempatnya meja roti sajian) ke timur
(itu daerah halaman). Mereka mencari Firman sudah tidak ada akhirnya ke daerah
halaman, halaman itu sudah dipersiapkan untuk diinjak-injak antikristus,
berarti hanya bertemu antikristus. Sekarang Tuhan kasih waktu, perpanjangan
umur, kesehatan, Tuhan kasih berkat-berkat jasmani, kita pakai itu untuk
mencari hidup yang kekal.
Yohanes 6:68
6:68
Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi?
Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;
Waktu itu Yesus ditinggal oleh banyak murid-murid, kemudian Yesus
bertanya kepada 12 muridNya, kamu tidak mau pergi juga, lalu Petrus berkata kepada
siapa kami akan pergi, perkataanMu adalah perkataan hidup yang kekal. Mau cari
apa lagi di dunia ini, hanya Yesus yang kita utamakan, perkataanNya adalah
perkataan yang kekal, Firman yang membawa pada hidup kekal. Tempatkanlah itu
sebagai yang terutama di dalam hidup kita. Bekerja tetapi ingat waktu untuk
beribadah mendengar Firman. Sekalipun kuliah upayakan untuk selalu beribadah
mendengar Firman. Karena itu kita taruh di tempat yang paling utama dalam hidup
kita.
Ada sesuatu yang unik dalam Injil Yohanes. Dibuka dengan pertanyaan apa
yang kamu cari.
Yohanes 1:38
1:38
Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu
berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka
kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"
Injil Yohanes juga ditutup dengan perkataan siapakah yang engkau cari.
Yohanes 20:15
20:15
Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang
engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu
berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah
kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."
Pasal 1 mencari Yesus, pasal 20 mencari Yesus. Pertanyaan untuk kita,
kita hidup di dunia ini apa yang kita cari? Hidup kekal! Kalau mengikut Yesus
hanya sebatas mencari berkat jasmani, itu orang yang paling malang!
I Korintus 15:19
15:19
Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka
kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.
Untuk mencapai hidup kekal, cari Yesus, cari Firman pengajaran yang
benar. Dapat segala sesuatu di dunia tetapi tidak dapat hidup kekal, buat apa!
Kita dapat ini dapat itu tetapi tidak masuk sorga, buat apa, semua
sia-sia! Betapa bahagianya sudah perkara jasmani di dunia, masuk lagi hidup
kekal. Jangan pesimis kalau di dunia sebatas itu yang dia peroleh, tetapi
mencapai hidup kekal, itu yang lebih utama. Apalagi kami hamba Tuhan, apa yang
kami cari? Cari uang? Jangan jadi hamba Tuhan, nanti jadi hamba uang! Saya
diingatkan berkali-kali oleh bapak gembala, motivasimu jangan yang jasmani.
Kalau hanya cari yang jasmani jangan jadi hamba Tuhan, menipu jemaat! Kalau
membaca dalam Alkitab, Petrus serta rasul-rasul yang lain dan juga nabi-nabi, tidak
ada mereka bergaya hidup mewah. Kalau sekarang hamba Tuhan jalan kaki 1 meter
saja tidak mau. Kalau bisa dari kamar ke dapur pakai kursi roda, tidak mau
susah!
Ada banyak orang berbondong-bondong mencari Yesus. Kemudian mereka
sudah menemukan Yesus.
Yohanes 6:22-24 Perikop: Orang banyak mencari Yesus
Tetapi sayang begitu Yesus menyampaikan Firman, mereka mengatakan
perkataan ini keras!
Yohanes 6:60-61
6:60
Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata:
"Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
6:61
Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut
tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan
imanmu?
Tadi cari Yesus, waktu ketemu Yesus mereka malah berkata perkataan Yesuskeras. Lalu cari Yesus untuk apa! Banyak
orang Kristen seperti ini, mencari Yesus, begitu sudah ketemu Yesus, Yesus
berbicara malah mereka berkata terlalu keras! Lalu maunya apa! Mereka sudah
ketemu Yesus, Yesus berbicara, mereka malah meninggalkan Yesus.
Yohanes 6:66
6:66
Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi
mengikut Dia.
Kita sudah ketemu Yesus, tepatnya bukan kita yang menemukan Yesus
tetapi Yesus yang mencari dan menemukan kita. Kita orang berdosa, tenggelam
dalam lumpur dosa, Yesus yang mati di kayu salib mencari dan menemukan kita. Sama
seperti ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, mereka bersembunyi, siapa yang
cari? Tuhan yang mencari. Bukti Tuhan mencari kita, Dia datang ke dunia, Dia
mati di kayu salib untuk menebus kehidupan kita. Sekarang kita bangsa kafir
sudah bertemu Yesus, kita percaya Yesus, kita bisa bertobat, lahir baru,
baptisan air dan baptisan Roh Kudus. Kemudian ketika kita sudah bertemu Yesus,
apa yang kita cari dari Yesus? Cuma pandang-pandangan? Tentu dengar suaranya.
Suara Yesus adalah Firman pengajaran yang benar yang keras menyucikan. Tetapi
orang Kristen aneh, mencari Yesus, ketemu Yesus dan ketika Yesus
memperdengarkan suaraNya lewat perantaraan hamba Tuhan, banyak yang tidak tahan
penyucian dan berbalik meninggalkan Yesus.
Sekarang saya perkecil, sudah menjadi Kristen, sudah menerima Firman
penginjilan. Kemudian mau meningkat, mencari Firman pengajaran. Sudah ketemu
pengajaran, dibawa pada pengajaran. Begitu mendengar pengajaran malah berkata
terlalu keras! Sidang jemaat di Tentena jauh-jauh datang beribadah. Cari apa?
Cari Firman pengajaran.
Mengapa demikian, mencari Yesus, ketemu Yesus, dengar suara Yesus malah
meninggalkan. Karena
motivasinya salah, mereka melihat 5 roti untuk 5.000 orang,karena melihat mujizat. Pas-pas di
rumah dia makan tidak makan, begitu ketemu Yesus 5 roti bisa untuk 5000 orang. Itu
motivasinya, mencari mujizat yang jasmani.
Yohanes 6:22-26
6:22
Pada keesokan harinya orang banyak, yang masih tinggal di seberang, melihat
bahwa di situ tidak ada perahu selain dari pada yang satu tadi dan bahwa Yesus
tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan bahwa
murid-murid-Nya saja yang berangkat.
6:23
Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias dekat ke tempat
mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya.
6:24
Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya
juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk
mencari Yesus.
6:25
Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata
kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?"
6:26
Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari
Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah
makan roti itu dan kamu kenyang.
Mereka mencari Yesus karena sudah makan roti dan kenyang. Ini
motivasinya salah. Apalagi kami hamba Tuhan, cari jiwa atau cari makan. Kalau
melayani untuk cari makan, jangan! Itu hanya menipu jemaat. Tetapi kalau
dilihat mereka sangat bergairah, mereka naik perahu ke seberang, begitu
bergairah, begitu semangat. Jadi melihat sesuatu harus didalami, jangan hanya
tampak luarnya, apalagi perkara yang rohani. Kita lihat hamba Tuhan itu begitu
giat melayani. Saya tidak menghakimi pendeta-pendeta yang lain, ini untuk diri
saya. Ada daerah yang dibuka tambang, mulai banyak pekerja dan karyawan semua, biar
jarak dari Tonusu berapa ratus kilo, saya mau cari jiwa di sana. Padahal
tujuannya bukan mau cari jiwa tetapi karena karyawan-karyawan gajinya tetap
tiap bulan. Kelihatan pak pendeta aktif melayani. Motivasinya ditanya, cari
apa! Kalau saya cari sesuatu di Palu, buat apa saya datang! Cari jiwa untuk
dibawa kepada Yesus. Kelihatan mereka luar biasa, kalau dari tampak luar giat
beribadah, sungguh-sungguh beribadah, tetapi motivasinya salah.
Gairah kita mencari Tuhan dasarnya harus benar. Ini motivasi mereka yang
sebenarnya mencari Yesus.
Yohanes 6:15
6:15
Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan
paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.
Mereka mengikuti Yesus mau menjadikan Yesus sebagai raja. Sebab kalau
Yesus menjadi raja, mereka dapat yang jasmani. Jadi mereka mencari Yesus sebatas
kebutuhan-kebutuhan jasmani terpenuhi. Itu tidak akan pernah memuaskan dan
menyenangkan hati Tuhan. Tetapi dari cerita ini kita bisa ambil sisi
positifnya, yaitu mencari Tuhan harus bergairah, harus semangat sekalipun harus
rela berkorban apapun, bahkan harus menghadapi angin dan gelombang kehidupan. Kita
mau mencapai pelabuhan damai sejahtera, jangan sampai pengikutan kita kandas
karena motivasi salah, hanya mencari yang jasmani.
Dasar kita mencari Yesus adalah untuk mendengar dan dengar-dengaran
pada Firman pengajaran yang benar sehingga mengalami penyucian dan pembaharuan.
Jadi bisa kita lihat orang ini cari Yesus sungguh-sungguh atau tidak, dari
hidupnya bisa kita lihat. Kaum muda di Palu semua disucikan, dibaharui, berarti
mencari Yesus sungguh-sungguh. Ini yang menyenangkan hati Tuhan.
Yesaya 8:20
8:20
"Carilah pengajaran dan kesaksian!" Siapa yang tidak berbicara sesuai
dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar.
Ada kesaksian berarti ada kesucian sehingga terjadi keubahan hidup. Kalau
kita mencari Tuhan untuk mendengar Firman disucikan dan dibaharui, maka Tuhan
berkenan untuk ditemui.
Yesaya 56:6
5:6Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui;
berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!
Periksa hati nurani masing-masing, kalau sekarang ini masih salah
motivasinya, ayo berubah. Kalau sudah benar mari lebih ditingkatkan lagi, kita
mencari Tuhan lebih sungguh-sungguh lagi.
Yohanes 6:66
6:66
Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi
mengikut Dia.
Tadi yang meninggalkan Yesus statusnya adalah murid, bukan orang awam.
Murid adalah orang yang sudah menerima pengajaran. Status kita orang dalam
pengajaran, kita muridnya Tuhan. Tetapi yang mengherankan justru muridnya Tuhan
tetapi tergoncang imannya karena mendengar pengajaran, bagaimana ini. Sama
seperti murid SD tidak tahu apa-apa padahal sudah menerima pelajaran SD.
Yohanes 6:61
6:61
Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut
tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu
menggoncangkan imanmu?
Kan aneh, sudah dalam pengajaran tetapi begitu mendengar Firman malah
tergoncang imannya. Tidak bisa menerima Firman pengajaran. Setiap mendengar
Firman yang keras menggerutu, bersungut, mengomel, itu tergoncang imannya.
Sebenarnya batinnya tersiksa sekali! Datang ibadah tetapi waktu dengar Firman
malah mengomel, malah marah. Ibarat domba di dalam kandang di kasih makan malah
ngamuk-ngamuk. Jangan hal ini terjadi pada kita.
Seharusnya
Firman sudah menjadi meterai dalam hatinya.
Yesaya 8:16
8:16
Aku harus menyimpan kesaksian ini dan memeteraikan pengajaran ini di antara
murid-muridku.
Kalau kita status
murid, orang yang menerima pengajaran, seharusnya Firman pengajaran itu sudah
termeterai dalam diri kita, sudah menjadi kesaksian di dalam kita, ada
perbedaan dengan orang di luar. Orang lain lihat, kamu lain yah, gereja di
mana? Kami di gereja diajarkan pengajaran Kabar Mempelai, ayat yang satu menerangkan
ayat yang lain dalam Alkitab. Oh pantas kelakuanmu beda dengan orang Kristen
pada umumnya. Seharusnya seperti ini, Firman sudah menjadi pengalaman kita, termeterai dalam diri kita, menjadi
kesaksian hidup kita. Apalagi gembala yang menyampaikan pengajaran, sudah harus
menjadi kesaksian.
Lalu kenapa sudah dalam pengajaran tetapi bisa goncang imannya?
Yohanes 6:64-65
6:64
Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab Yesus tahu dari semula,
siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia.
6:65
Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang
pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya."
a)Karena
ada yang tidak percaya.
b)Ada
yang akan menyerahkan Yesus.
Kita raba dan periksa masing-masing, di antara kita jemaat Tonusu, Tentena,
Diora, Palu, ada yang tidak percaya, ada yang akan menyerahkan Yesus. Dijauhkan
Tuhan jangan ada seperti
itu di dalam kita. Tidak percaya dan mau menyerahkan Yesus artinya tidak mau
disucikan oleh Firman pengajaran yang benar. Ada dalam pengajaran, bertahun-tahun dia mendengar tetapi
hanya sebatas mendengar, tidak mau disucikan oleh Firman pengajaran. Karena yang menjadi
perhatiannya hanya perkara yang jasmani. Selama dia mendapat perkara jasmani
dia tetap bertahan dalam
pengajaran. Begitu dia sudah tidak dapat, dia seperti Yudas, menjual Yesus,
meninggalkan Yesus, meninggalkan pengajaran yang benar dan mencari yang
jasmani.
Kalau gembala selama dia masih dapat perhatian dari organisasi,
mendapat perhatian dari sesama hamba Tuhan, jemaat-jemaat masih memelihara dia,
semua hal dia dapat, dia masih dalam pengajaran. Jemaat ancam, pokoknya kalau
om tidak bersekutu di sana, kalau om keluar dari organisasi, kami tidak mau
tergembala di sini. Jadi tetap dia sampaikan pengajaran padahal sebenarnya
hatinya cuma mencari perkara yang jasmani. Begitu sudah tidak apa-apa dia
tinggalkan pengajaran. Seperti Yudas mencari kesempatan yang baik untuk
menyerahkan Yesus. Selama dia dapat sesuatu, dia masih dalam pengajaran, begitu
sudah tidak dapat, dia tinggalkan pengajaran. Ini orang yang tidak mau
disucikan!
Tadi Yesus memberi makan 5.000. sesudah itu ada lagi peristiwa
pemecahan 7 roti untuk 4.000 orang, sudah berkurang 1000 orang. Jadi sebagai
gembala kalau ditinggalkan 1 atau 2 jemaat, jangan sedih, kayak hidup itu sudah
tidak mau lanjut lagi. Yesus saja keluar 1000 murid meninggalkanNya. Kalau
ditinggal, periksa diri kenapa bisa begini. Mungkin makanannya kurang enak saya
kasih sama dia. Pukul diri saja, bukan mau marah-marah sama pendeta lain tempat
dia pindah. Yesus
tidak marah-marah, malah bertanya kamu mau pergi juga! Tetapi saya tidak mau
tanya sama jemaat ‘kamu mau pergi juga!”.
Angka 1000 adalah angka kesucian.
Kejadian 20:16
20:16
Lalu katanya kepada Sara: "Telah kuberikan kepada saudaramu seribu syikal
perak, itulah bukti kesucianmu bagi semua orang yang bersama-sama dengan
engkau. Maka dalam segala hal engkau dibenarkan."
Jadi yang meninggalkan Yesus adalah orang-orang yang tidak mau
disucikan. Pengikutannya selama ini adalah pengikutan tanpa penyucian. Sekarang
kita bercermin pada Firman, tidak usah hakimi orang lain, periksa diri sendiri,
saya ini ikut Yesus, ikut Dia dengan benar atau pengikutanku ini pengikutan
tanpa penyucian.
Praktek pengikutan tanpa penyucian:
a)Yeremia
48:10
48:10 Terkutuklah orang yang melaksanakan pekerjaan
TUHAN dengan lalai, dan terkutuklah orang yang menghambat pedang-Nya dari
penumpahan darah!
Lalai dalam pekerjaan Tuhan. Pekerjaan
Tuhan yang dipercayakan kepadanya dikerjakan dengan lalai. Sebagai apa? Paduan
suara, pemain musik, pelayan pundi, pelayan perjamuan suci, sebagai gemala,
lalai! Gembala tugasnya mempersiapkan Firman dan berdoa syafaat bagi sidang
jemaat, tetapi malah lalai. Seperti itu kalau mengikut Tuhan tanpa penyucian, pasti banyak
lalainya. Lalai dalam pekerjaan Tuhan = tidak setia dalam ibadah pelayanan
kepada Tuhan. Seperti Yudas, kadang masuk, maju, kadang mundur, lama-lama
mundur selama-lamanya seperti Yudas. Kita baca dalam Alkitab dia ada bersama
Yesus dan murid-murid, baca lagi selanjutnya dia tinggalkan persekutuan dan pergi
kepada imam-imam kepala. Itulah Yudas, lalai dalam pekerjaan Tuhan, karena yang
dia cari hanya yang jasmani. Kalau pekerjaan Tuhan menguntungkan dia secara
jasmani dia kerjakan. Kalau malah dianggap merugikan malah tidak dikerjakan,
buat apa. Ikut Tuhan jangan hitung-hitungan, saya dapat apa?
Kalau gembala tidak usah bilang uang
dan lain-lain, kalau dia khotbah lalu orang sanjung-sanjung, senang sekali dia.
Semangat sekali dia, dia tidak akan pernah lalai khotbah. Tetapi begitu dia
khotbah lalu dihujat, dia berpikir yah sudah tidak usah khotbah lagi. Jangan
seperti itu. Jangan kita lalai dalam pekerjaan Tuhan.
b)Menghambat pedang dari penumpahan
darah = lalai dalam penyucian. Marah ketika Firman datang, bersungut waktu
Firman Tuhan keras, itu pengikutan kepada Tuhan tanpa penyucian. Firman itu
adalah kehidupan, menolak Firman berarti menolak kehidupan. Secara jasmani ada
yang mau tolak uang? Tidak ada. Di dunia kalau tidak dapat kehidupan bisa demo.
Tetapi kalau kurangi untuk Firman yang adalah kehidupan, orang demo juga,
kurangi Firman, Firman jangan keras-keras.
Yohanes 6:63
6:63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama
sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh
dan hidup.
Betapa senangnya gembala kalau jemaat
berkata om tambah lagi pemberitaan Firman.
Ada 2 kemungkinan yang terjadi
a)Yohanes
6:66
6:66 Mulai dari waktu itu banyak
murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
Pasal 6 ayat 66, ini bukan kebetulan.
Kalau dijajarkan menjadi 666. Kemungkinan pertama dicap antikristus, menjadi
miliknya antikristus sehingga dia tidak lagi mengikut Yesus, tidak lagi
mengikut Firman pengajaran yang benar, tetapi mencari yang cocok bagi dagingnya.
Orang seperti itu akan mengembara, dia akan mencari Firman yang cocok bagi
dagingnya. Datang di gereja satu, ah tidak cocok ini. Pergi lagi di gereja
lain, ah ini juga tidak cocok. Akhirnya di mana yang cocok bagi dagingnya di situ dia berada. Dan begitu
pindah di situ dia berkata ‘saya bertumbuh di sini’ omong kosong! Itu cuma lips
service untuk menyudutkan
pengajaran yang benar. Dia anggap pengajaran yang benar tidak menumbuhkan
kerohaniannya.
b)Merasa
tetap mengikut Yesus tetapi tertinggal waktu gereja disingkirkan dan menjadi
mangsa antikristus, dianiaya antikristus.
Tuhan tolong, semoga tidak ada di antara kita mau meninggalkan Yesus,
meninggalkan penggembalaan, meninggalkan pengajaran, tetapi kita mau bertahan
dalam penggembalaan dalam pengajaran yang benar apapun yang dihadapi, kita
disucikan dan dibaharui.
Meninggalkan pengajaran yang benar itu sudah jahat di mata Tuhan. Tetapi
ada orang yang lebih jahat dari murid-murid yang meninggalkan Yesus.
Yohanes 6:70
6:70
Jawab Yesus kepada mereka: "Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu
yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis."
Ternyata ada yang tinggal di antara kita, berada dalam penggembalaan,
tetapi di mata Tuhan sesungguhnya dia iblis! Apalagi kalau saya gembala lalu
Tuhan katakan kamu iblis yang menyamar sebagai malaikat terang! Yang dimaksud
di sini adalah Yudas Iskariot, masih ada dalam penggembalaan, masih ada dalam
pengajaran, tetapi hatinya keras. Kelihatan di depan menerima Firman pengajaran,
tetapi hatinya selalu mengelak dari Firman pengajaran yang benar. Sehingga satu
ketika dia berkhianat, dia menjual Yesus, menyerahkan Yesus. Betapa keras perkataan Yesus ini, Aku telah
memilih kamu tetapi di antaramu ada iblis! Jangan terjadi dalam kehidupan kita!
Dulu bapak gembala menerima penyataan dari Tuhan, Aku akan menjadikan
gerejaKu di Tentena sebagai Sokoguru. Kita mau dijadikan sokoguru, betapa
mirisnya kalau Tuhan berkata di antaramu ada iblis. Jangan sampai terjadi dalam
kehidupan kita sekalian. Jangan seperti Yudas, di saat-saat terakhir Firman
Tuhan datang dengan keras tetap dia mengelak dari Firman. Saya menyampaikan ini
dengan rasa takut, ada bergetar di hati, jangan sampai di tengah-tengah kita
ada iblis di situ. Orang tetapi dikuasai oleh iblis!
Matius 26:23-25
26:23
Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias dekat ke tempat
mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya.
26:24
Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya
juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk
mencari Yesus.
26:25
Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata
kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?"
Ini teguran untuk Yudas, tetapi Yudas katakan bukan aku ya Rabi. Sudah
nyata-nyata ditegur oleh Firman Tuhan tetapi selalu berkata ‘bukan saya!’. Firman
datang dengan keras tetapi selalu bukan untuk dirinya, dia berkata ini cocok
untuk isteriku, cocok untuk suamiku, cocok untuk si A, cocok untuk si B. Jangan-jangan
dia merasa ini cocok buat gembala!
Waktu Firman disampaikan Yudas ada di situ, waktu perjamuan suci Yudas
juga ada di situ.
Yohanes 13:2
13:2
Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati
Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
Makan bersama itu bagi kita sekarang sama-sama menerima Firman
pengajaran. Kita sama-sama mendengar Firman, ada secara virtual, ada yang tatap
muka langsung, tetapi apa yang ada di hati kita? Iblis atau Yesus.
Yohanes 13:26-27
13:26
Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah
Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti,
mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.
13:27
Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata
kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."
Dengar Firman, terima perjamuan suci, bukannya terjadi penyucian dan pembaharuan,
malah dikuasai iblis. Betapa mengerikan, pulang gereja malah tambah jahat,
tidak ada keubahan! Karena waktu dengar Firman selalu mengelak ‘bukan saya!’.
Waktu terima perjamuan suci, makan perjamuan suci malah dikuasai iblis! Inilah
Yudas Iskariot. Jangan sampai terjadi dalam kehidupan kita sekalian.
Ada 2 murid yang pernah disebut iblis oleh Tuhan Yesus.
1.Yudas
2.Petrus
Petrus sempat disebut iblis waktu dia menolak salib. Yesus berkata aku
akan ditangkap dan dibunuh di Yerusalem, 3 hari kemudian Aku akan bangkit.
Petrus menarik Yesus dan berkata sekali-kali hal itu tidak akan menimpa Engkau.
Yesus berkata enyahlah
kau iblis! Petrus sempat di sebut iblis, tetapi dia segera sadar dan dia
bertobat.
Mungkin keadaan kita sempat seperti Petrus, sempat jatuh seperti
Petrus, menolak salib, tidak mau salib, menolak sengsara, maunya enak bagi
daging. Tetapi kalau masih bisa mendengar Firman pengajaran, masih bisa
beribadah datang dengar Firman, ayo segera sadar, segera menyesal dan bertobat,
segera bangkit, jangan bertahan pada kejatuhan. Saya juga pernah jatuh, tetapi segera
bangkit. Segera dilahirkan kembali oleh benih Firman. Petrus menyadari
kejatuhannya sudah dalam, tetapi segera bangkit sehingga bisa dia tulis dalam
suratnya, ia dilahirkan
kembali dari benih Firman.
I Petrus 1:22-23
1:22
Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga
kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu
bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
1:23
Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari
benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.
Pengalamannya menjadi kesaksian yang hidup untuk memotivasi orang lain.
Jadi jangan pesimis kalau kita sempat jatuh, sempat terhilang, kalau masih bisa
dengar Firman dan segera kembali, kesaksian itu justru bisa memotivasi orang
yang sudah jatuh supaya bangkit kembali.
Seperti Petrus sudah jatuh, dia menyangkal Yesus. Orang yang menyangkal
Yesus seharusnya binasa. Petrus sudah dalam dia jatuh, dia disebut iblis oleh Yesus. Tetapi dia
segera bertobat dan segera bangkit. Pengalamannya ini memotivasi orang lain
supaya bangkit.
Tetapi Yudas dia sadar dan menyesal dia salah. Dia sudah menjual Yesus,
hanya dia tidak mau mengaku, dia malu dan gengsi mengaku kesalahannya, untuk
bertobat malah gantung diri, malah menambah dosa dan binasa. Pagi menjelang
siang ini, siapapun yang mendengar Firman ini, mungkin keadaan kita sudah
seperti Yudas, seperti Petrus, sudah dapat cap iblis, karena perilaku dan dosa-dosa
kita. Selama Firman dan pengajaran benar masih disampaikan, ada uluran kasih
setia Tuhan, ada suara Tuhan yang lembut memanggil kita untuk kita datang
kepada Tuhan, untuk kita bertobat, untuk kita segera bangkit dari keterpurukan,
kembali melayani Tuhan.
Jadi tanggapan kita terhadap Firman menentukan nasib hidup kita. Mau
seperti Petrus yang diangkat dan dipakai Tuhan. Atau seperti Yudas yang binasa.
Tergantung kita, tinggal sikap kita masing-masing.
Ada 3 hal yang kita dapatkan dari Firman
pengajaran yang benar:
a)Firman
memberi hidup. Secara jasmani yakin Tuhan mampu memelihara hidup kita dari
Firman yang kita praktekan. Dunia ini tidak selamanya bisa memelihara hidup
kita. Tetapi Firman bahkan sampai di zaman antikristus mampu memelihara hidup
kita. Secara rohani juga ada kehidupan, rohani kita hidup, rohani yang berkarya
dari Firman.
b)Bisa
menjadi sama dengan Yesus.
Lukas 6:40
6:40
Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat
pelajarannya akan sama dengan gurunya.
Guru kita adalah Yesus, lewat pengajaran kita mau dibawa sama mulai dengan
Yesus. Ini kita dapat dari pengajaran, jangan mengelak dan menolak, tetapi
terima pengajaran itu.
c)Yohanes
6:44-45
6:44
Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak
memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur.
6:45
Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang
baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya
yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."
Lewat pengajaran kita dibawa kepada Yesus menjadi mempelai wanitaNya
yang sempurna, masuk pesta nikah Anak Domba, masuk kerajaan 1000 tahun damai,
masuk Yerusalem Baru kerajaan sorga yang kekal.
Saya sebagai gembala adalah suami bayangan
bagi sidang jemaat, memberitakan Firman pengajaran untuk menghentar sidang
jemaat kepada Suami yang sesungguhnya itulah Yesus. Kerinduan hati saya tidak
ada satupun di antara kita yang tertinggal dan binasa, semua bersama-sama
menyambut Yesus di awan-awan yang permai. Bahkan bersama-sama dengan keluarga
daging kita masing-masing. Pengajaran ini kita butuhkan, tanggapi, perhatikan, bagaikan
melihat pelita yang menyala di tengah kegelapan. Kalau kita sempat jatuh,
segera kembali pada jalan keselamatan.