Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Imamat
pasal 4 dibagi 4 bagian pokok.
1. Imamat
4:1-12 Dosa yang dilakukan oleh seseorang yang memegang jabatan imam
2. Imamat
4:13-21 Dosa yang dilakukan oleh seluruh umat
3. Imamat
4:22-26 Dosa yang dilakukan oleh penghulu/pemuka
4. Imamat
4:27-35 Dosa yang dilakukan oleh seorang kaum awam/rakyat jelata
Dari keempat bagian ini kesalahan mereka harus
diberitahu. Pada pasal 5 dan pasal 6 kesalahannya tidak lagi diberitahu tetapi datang
dari kesadaran (koreksi) diri sendiri.
Imamat
5:1,3-4,14-15; 6:1-4
5:1 Apabila seseorang berbuat dosa, yakni jika ia
mendengar seorang mengutuki, dan ia dapat naik saksi karena ia melihat atau
mengetahuinya, tetapi ia tidak mau memberi keterangan, maka ia harus menanggung
kesalahannya sendiri.
5:3 Atau apabila ia kena kepada kenajisan berasal
dari manusia, dengan kenajisan apa pun juga ia menjadi najis, tanpa menyadari
hal itu, tetapi kemudian ia mengetahuinya, maka ia bersalah.
5:4 Atau apabila seseorang bersumpah teledor dengan
bibirnya hendak berbuat yang buruk atau yang baik, sumpah apa pun juga yang
diucapkan orang dengan teledor, tanpa menyadari hal itu, tetapi kemudian ia
mengetahuinya, maka ia bersalah dalam salah satu perkara itu.
5:14 TUHAN berfirman kepada Musa:
5:15
"Apabila seseorang berubah setia dan tidak sengaja berbuat dosa dalam
sesuatu hal kudus yang dipersembahkan kepada TUHAN, maka haruslah ia
mempersembahkan kepada TUHAN sebagai tebusan salahnya seekor domba jantan yang
tidak bercela dari kambing domba, dinilai menurut syikal perak, yakni menurut
syikal kudus, menjadi korban penebus salah.
6:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
6:2 "Apabila seseorang berbuat dosa dan berubah
setia terhadap TUHAN, dan memungkiri terhadap sesamanya barang yang
dipercayakan kepadanya, atau barang yang diserahkan kepadanya atau barang yang
dirampasnya, atau apabila ia telah melakukan pemerasan atas sesamanya,
6:3 atau bila ia menemui barang hilang, dan
memungkirinya, dan ia bersumpah dusta -- dalam perkara apa pun yang diperbuat
seseorang, sehingga ia berdosa --
6:4 apabila dengan demikian ia berbuat dosa dan
bersalah, maka haruslah ia memulangkan barang yang telah dirampasnya atau yang
telah diperasnya atau yang telah dipercayakan kepadanya atau barang hilang yang
ditemuinya itu,
Pasal 4 berbicara korban karena dosa. Pasal 5 dan
pasal 6 berbicara korban karena salah. Korban karena dosa yang diberi penekanan
adalah bagaimana cara pelaksanaan korban-korban itu. Jadi kalau dosa diberi
tahu maka Tuhan menunjuk jalan keluar. Kesimpulannya dosanya disorot dulu dan
diberitahu kemudian ketika dia mengakuinya maka Tuhan tunjukkan cara
pelaksanaan untuk menyelesaikan dosa-dosanya itu. Korban karena salah tidak
ditekankan soal pelaksanaannya, yang ditekankan adalah tentang kesalahan atau
perbuatan-perbuatan orang-orang itu. Jadi beda penekanan korban karena dosa dan
korban karena salah.
Dalam terjemahan lama yang diberi penekanan pada
korban karena dosa ada dua hal yaitusesat dan melawan Firman.
Imamat
4:2,13,22 (Terjemahan Lama)
2 Sampaikanlah
kepada bani Israel perkataan ini: Jikalau barang seorang sudah berdosa, sebab
ia sesat dari pada barang suatu hukum Tuhan dan telah dibuatnya barang
suatu yang tiada boleh dibuat sekali-kali;
13 Maka jikalau segenap sidang bani Israel telah
berdosa sebab sesat, sehingga perkara itu terlindung dari pada mata
segenap sidang itu, dan telah dibuatnya barang sesuatu yang ada melawan firman
Tuhan, yang tak boleh dibuatnya dan dengan demikian mereka itu telah bersalah,
22 Maka jikalau seorang penghulu telah berdosa sebab
sesat dan telah berbuat barang sesuatu yang melawan firman Tuhan,
Allahnya, yang tiada boleh dibuatnya, sehingga bersalahlah ia;
Jadi diberitahu bahwa telah sesat dan melawan
Firman. Bila diterima dan diakui maka Tuhan tunjukkan cara menyelesaikan kesesatan
dan bagaimana dia telah melawan Firman. Kalau sesat dan melawan Firman maka
muaranya sudah jelas yaitu di dalam neraka.
Sesat itu adalah dosa nenek moyang (turunan) yang terus
melekat pada dirinya. Kemudian ditambah lagi melawan Firman, itu dosa
perbuatan. Ini sebabnya di dalam ibadah/dalam buku ibadah/dalam suasana ibadah
itu yang harus dikoreksi dan diberitahu kemudian ditunjukkan jalan keluarnya
yaitu melalui korban Kristus Yesus.
I
Petrus 1:18-19
18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari
cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan
barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah
Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Begitu teliti Tuhan memperhatikan kita supaya kita
tampil bersih tanpa cacat dan kerut.
Ibrani
9:11
Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk
hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar
dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, -- artinya yang
tidak termasuk ciptaan ini, --
Pelayanan Imam Besar yang kita butuhkan tidak hanya
sampai pada pekerjaanNya dahulu tetapi Dia bekerja sampai sekarang di dalam
gereja untuk menampilkan yang lebih baik. Yang terbaik itu Tuhan ciptakan pada
hari yang keenam itulah sepasang nikah.
Kejadian
1:27,31
27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut
gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakan-Nya mereka.
31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu,
sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
Ibrani
9:12-14
12 dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya
ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah
anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah
mendapat kelepasan yang kekal.
13 Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu
jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga
mereka disucikan secara lahiriah,
14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang
kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan
yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan
yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Perbuatan yang sia-sia itulah perbuatan yang sesat
yang menjadi praktek kehidupan nenek moyang dan
melawan Firman. Tuhan Yesus datang sebagai Imam Besar tidak lagi membawa
korban binatang tetapi diriNya sendiri. Inilah korban karena dosa yang harus
dihargai oleh umat Tuhan.Kita bisa mendengar hal ini karena ada yang
memberitakan. Dan yang memberitakan inilah yang mengajak kita untuk mendamaikan
diri dengan Allah.
II
Korintus 5:19-21
19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya
oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah
mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus,
seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus
kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
21 Dia yang
tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia
kita dibenarkan oleh Allah.
Jadi ada orang-orang kepercayaan Tuhan yang
memberitakan hal ini supaya kita mendamaikan diri dengan Tuhan sebab kita sudah
sesat dan melawan Firman.
Ibrani
11:40
Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih
baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.
Kepada kita disediakan yang lebih baik dibandingkan
Abraham, Musa, Daud dan yang lainnya.
Yang ditekankan pada pasal 5 dan pasal 6 ada 3 poin:
1. Imamat
5:1-13 Bersalah pada dirinya sendiri
2. Imamat
5:14-19 Bersalah kepada Tuhan (bersalah kepada Kepala)
3. Imamat
6:1-7 Bersalah kepada sesama (bersalah kepada anggota Tubuh Kristus)
Prakteknya pada pasal 5 dan 6 ini rohani sudah lebih
tinggi dari pada pasal 4 karena sudah bisa mengoreksi dirinya sendiri sehingga
tidak ada lagi pintu lain untuk mempersalahkan orang. Inilah tingkat rohani
yang paling tinggi. Kalau diberitahu kesalahannya, orang tersebut bisa mengelak
dan menyalahkan orang lain bahkan bisa balik menyerang.
Kalau seseorang mengoreksi diri dan menemukan
kesalahannya dalam 3 hal di atas maka dia akan terhindar dari mengkhianati Kepala
dan Tubuh. Kalau tidak ada koreksi terhadap dirinya sendiri maka dia akan mengarah
menjadi pengkhianat Kepala dan Tubuh. Contohnya Yudas yang akhirnya mengkhianati
Kepala (Tuhan Yesus) dan anggota Tubuh Kristus (dalam hal ini murid-murid). Dia
tidak ada koreksi pada dirinya sendiri, yang ada dalam dirinya adalah bagaimana
untuk meraup kekayaan. Tidak ada kesadaran bahwa caranya salah sehingga dia
bermuara pada pengkhianatan.
Kalau tidak mengoreksi diri sendiri maka hal itu
akan menjadi hambatan bagi dirinya sendiriuntuk masuk dalam pembangunan Tubuh
Kristus. Allah sendiri tidak pernah salah tetapi Dia mengoreksi diriNya. Kita
manusia yang tidak pernah luput dari kesalahan tetapi tidak mau mengoreksi
diri.Di dalam Alkitab 2 kali dituliskan Tuhan mengkoreksi diri.
Yeremia
2:5
Beginilah firman TUHAN: Apakah kecurangan yang
didapati nenek moyangmu pada-Ku, sehingga mereka menjauh dari pada-Ku,
mengikuti dewa kesia-siaan, sampai mereka menjadi sia-sia?
Mikha
6:3
"Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan kepadamu?
Dengan apakah engkau telah Kulelahkan? Jawablah Aku!
Segala sesuatu yang terjadi diseputar kita itu harus
mendorong diri kita untuk mengoreksi diri. Kalau kita tidak sampai pada poin
mengkoreksi diri sendiri bagaimana kita bisa sama dengan Tuhan?
Ada 3 korban yang disediakan pada korban karena
salah yaitu kambing/domba betina, dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak
burung merpati dan yang terakhir 1/10 efa tepung yang terbaik. Ketiganya ini
adalah nilai/hasil dari mengoreksi diri.
Kambing domba menunjuk pada pribadi Yesus Kristus
dalam tanda dengar-dengaran dan ketaatannya dan ini yang akan ditransfer kepada
kita. Ketika kita masuk pada koreksi diri sendiri, salah pada diri sendiri,
pada Allah dan pada sesama berarti kita mulai menikmati roh dengar-dengaran dan
taat.
2 ekor burung tekukur atau merpati ini menunjuk
ketulusan. 2 ekor berbicara suasana mempelai. Kita mulai melihat ketulusan Tuhan
mengalir dalam nikah rumah tangga orang yang mau mengkoreksi dirinya sendiri.
Kemudian adalah korban 1/10 efa tepung yang terbaik.
1/10 itu adalah milik Tuhan. Berarti kehidupan yang ada pada tingkat mengkoreksi
diri sendiri yang tidak perlu lagi ditodong-todong untuk mengaku akan berakhir
pada apa yang disebut miliknya Tuhan. Karena dikaitkan dengan tepung yang
terbaik maka berarti miliknya Tuhan ini akan ada dalam tanda kehalusan budi
pekerti yaitu lemah lembut.
Pada kesempatan ini akan dibicarakan dua poin yang
pertama:
1. Salah
pada diri sendiri
Imamat 5:1
Apabila
seseorang berbuat dosa, yakni jika ia mendengar seorang mengutuki, dan ia dapat
naik saksi karena ia melihat atau mengetahuinya, tetapi ia tidak mau memberi
keterangan, maka ia harus menanggung kesalahannya sendiri.
Dosa
yang pertama harus dikoreksi pada diri sendiri adalah dosa pura-pura. Kasihpun
jangan pura-pura.
Roma 12:9
Hendaklah
kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.
Koreksi
diri supaya ada persekutuan dengan domba, dengan merpati dan dengan 1/10 efa
tepung yang terbaik.
Imamat 5:2-6
2
Atau bila seseorang kena kepada sesuatu yang najis, baik bangkai binatang liar
yang najis, atau bangkai hewan yang najis, atau bangkai binatang yang mengeriap
yang najis, tanpa menyadari hal itu, maka ia menjadi najis dan bersalah.
3
Atau apabila ia kena kepada kenajisan berasal dari manusia, dengan kenajisan
apa pun juga ia menjadi najis, tanpa menyadari hal itu, tetapi kemudian ia
mengetahuinya, maka ia bersalah.
4
Atau apabila seseorang bersumpah teledor dengan bibirnya hendak berbuat yang
buruk atau yang baik, sumpah apa pun juga yang diucapkan orang dengan teledor,
tanpa menyadari hal itu, tetapi kemudian ia mengetahuinya, maka ia bersalah
dalam salah satu perkara itu.
5
Jadi apabila ia bersalah dalam salah satu perkara itu, haruslah ia mengakui
dosa yang telah diperbuatnya itu,
6
dan haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN sebagai tebusan salah karena dosa
itu seekor betina dari domba atau kambing, menjadi korban penghapus dosa.
Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu karena dosanya.
Begitu
sadar bahwa telah salah karena bersentuhan dengan yang najis dan telah teledor
berkata-kata maka Tuhan berikan korban untuk menyelesaikan.
Yang
menjadi korban adalah adalah domba atau kambing betina. Mengapa bukan
kambing/domba jantan? Artinya Tuhan memberikan korban ini supaya dosa itu
dihentikan, jangan lagi berkembang biak. Berarti orang tersebut sampai pada
level taat dengar-dengaran. Ini yang Tuhan inginkan dalamdiri kita.
Jangan
kita ulangi lagi keteledoran dalam berkata-kata. Kenapa teledor berkata-kata?
Karena ada kepahitan hati.
Mazmur 106:33
sebab
mereka memahitkan hatinya, sehingga ia teledor dengan kata-katanya.
Orang
yang karena ada kepahitan hati sehingga teledor berkata-kata matanya
bernyala-nyala karena kepahitan hati.
Ayub 15:12-13
12
Mengapa engkau dihanyutkan oleh perasaan hatimu dan mengapa matamu
menyala-nyala,
13
sehingga engkau memalingkan hatimu menentang Allah, dan mulutmu mengeluarkan
perkataan serupa itu?
Begitu
sampai pada pemahaman akan kesalahannya itu maka harus segera diselesaikan.
Setelah itu harus ada persekutuan dengan korban kambing/domba betina, artinya
berhenti, jangan lagi mengulang dosa itu.
Imamat 5:7-8
7 Tetapi
jikalau ia tidak mampu untuk menyediakan kambing atau domba, maka sebagai
tebusan salah karena dosa yang telah diperbuatnya itu, haruslah ia
mempersembahkan kepada TUHAN dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung
merpati, yang seekor menjadi korban penghapus dosa dan yang seekor lagi menjadi
korban bakaran.
8 Haruslah ia membawanya kepada imam,
dan imam itu haruslah lebih dahulu mempersembahkan burung untuk korban
penghapus dosa itu. Dan haruslah ia memulas kepalanya pada pangkal tengkuknya,
tetapi tidak sampai terpisah.
Korban
dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati ini mengarahkan kita
padaketulusan. Ketika Tuhan Yesus mengalami derita sengsara, kepalaNya bagaikan
dipelintir untuk melahirkan ketulusan dalam diri kita. Ketika Tuhan Yesus
diperlakukan seperti itu Ia diam dan tidak ada perkataan untuk membalas. Inilah
ketulusan Tuhan Yesus yang mau ditransferkan kepada orang yang mau mengoreksi
diri. Ketika menderita Tuhan Yesus hanya menyerahkan kepada Allah Bapa.
I Petrus 2:23-24
23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak
membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi
Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
24
Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya
kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh
bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
2
ekor burung ini menunjukkan suasana mempelai. Itu sebabnya ketulusan ini harus
pertama-tama hadir di dalam nikah (persekutuan nikah).
Imamat 5:11-13
11
Tetapi jikalau ia tidak mampu menyediakan dua ekor burung tekukur atau dua ekor
anak burung merpati, maka haruslah ia membawa sebagai persembahannya karena
dosanya itu sepersepuluh efa tepung yang terbaik menjadi korban penghapus dosa.
Tidak boleh ditaruhnya minyak dan dibubuhnya kemenyan di atasnya, karena itulah
korban penghapus dosa.
12
Lalu haruslah itu dibawanya kepada imam dan imam itu haruslah mengambil dari
padanya segenggam sebagai bagian ingat-ingatannya, lalu membakarnya di atas
mezbah di atas segala korban api-apian TUHAN; itulah korban penghapus dosa.
13
Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu karena dosanya dalam
salah satu perkara itu, sehingga ia menerima pengampunan. Selebihnya adalah
bagian imam, sama seperti korban sajian."
Ada
perkataan ”kalau tidak mampu”. Siapa yang mengatakan kita mampu? Mungkin mampu
kalau secara materi tetapi persoalan penyelesaian dosa siapa yang mampu kalau
bukan Tuhan yang memberikan jalan keluar.
Tepung
1/10 Efa berarti 1 gomer. Tepung 1 gomer itu ada di dalam buli-buli emas. Kalau
seseorang mau mengoreksi dirinya tanpa harus ditegur maka orang tersebut akan
mengakhiri hidupnya benar-benar adalah miliknya Tuhan karena dia telah tampil
dengan karekater lemah lembut.Tuhan berbicara lewat Petrus tentang lemah lembut
ini di dalam peraturan nikah. Berarti inilah suasana nikah yang rohani yaitu
memiliki budi pekerti yang halus yaitu lemah lembut.
I Petrus 3:1
Demikian
juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di
antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan
dimenangkan oleh kelakuan isterinya,
Kelemahlembutan
ini penting, istri bisa memenangkan suami dengan kelemahlembutan. Tetapi kalau
sudah sama-sama di dalam pengajaran suami juga harus menunjukkan teladan lemah
lembut kepada istri.
I Petrus 3:4
tetapi
perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak
binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat
berharga di mata Allah.
Tuhan
Yesus sebagai Kepala sebagai Suami ada dalam sifat lemah lembut.
Matius 11:28-29
28
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi
kelegaan kepadamu.
29
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan
rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Bahasa
yang kita ucapkan untuk memberitahu kesalahan harus dengan bahasa yang mengena
sehingga membuat yang mendengar terpukul tetapi tidak tersayat.
Kalau
kita belum sampai pada tahap mengoreksi diri sendiri maka kita belum bisa dikatakan
miliknya Tuhan. Miliknya Tuhan berarti Mempelai WanitaNya yang pasti dibela
oleh Tuhan dan pada zaman antikris hidup kita dipelihara oleh Tuhan jauh dari
mata ular.
Kalau
tidak ada koreksi pada diri sendiri maka dirinya sendiri yang menghambat untuk
masuk dalam persekutuan Tubuh Kristus. Tubuh Kristus hanya satu dan tidak
lebih, anggota tubuhnya yang banyak. Jadi alangkah bijaknya kita mengoreksi
diri sendiri agar kita tidak keluar dari Tubuh yang satu itu. Penentu kita
masuk dalam persekutuan Tubuh Kristus ada pada Imamat pasal 5 dan 6 ini.
2. Salah
kepada Tuhan
Imamat 5:15-16
15
"Apabila seseorang berubah setia dan tidak sengaja berbuat dosa dalam
sesuatu hal kudus yang dipersembahkan kepada TUHAN, maka haruslah ia
mempersembahkan kepada TUHAN sebagai tebusan salahnya seekor domba jantan yang
tidak bercela dari kambing domba, dinilai menurut syikal perak, yakni menurut
syikal kudus, menjadi korban penebus salah.
16
Hal kudus yang menyebabkan orang itu berdosa, haruslah dibayar gantinya dengan
menambah seperlima, lalu menyerahkannya kepada imam. Imam harus mengadakan
pendamaian bagi orang itu dengan domba jantan korban penebus salah itu,
sehingga ia menerima pengampunan.
Ada
kesalahan dalam persembahan-persembahan kepada Tuhan. Kalau kita sudah
mendengar hal ini dan masih lalai maka berakibat fatal. Korban persembahkan kudus
kepada Tuhan adalah perpuluhan, persembahan khusus, hulu hasil dan buah
bungaran.
Maleakhi 3:6
Bahwasanya
Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap.
Artinya
umat Tuhan tidak akan lenyap kalau hidup merangkul Firman yang tidak berubah
itu. Kita bisa lenyap kalau lepas dari Firman yang tidak berubah itu.
Maleakhi 3:7-11
7
Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah menyimpang dari ketetapan-Ku dan tidak
memeliharanya. Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu, firman
TUHAN semesta alam. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami
harus kembali?"
8 Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu
Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu
Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!
9
Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!
10
Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan,
supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta
alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan
berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
11
Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil
tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman
TUHAN semesta alam.
Umat
Israel sudah menipu dan sudah dikutuki oleh Tuhan tetapi tidak juga menyesal,
inilah kekerasan hati Israel yang sering juga masuk kepada kita. Mengapa Tuhan
tidak menghardik “belalang-belalang” yang menggerogoti berkat jasmani yang
diberikan Tuhan pada kita? Sebab tidak dipelihara oleh Tuhan karena bukan
miliknya Tuhan oleh sebab tidak mau mengembalikan perpuluhan milik Tuhan.
Jangan main-main dengan korban persembahan kudus untuk Tuhan sebab berat
sanksinya. Semestinya umat Tuhan sudah sewajarnya mengoreksi diri.
Jadilah
anak Tuhan yang bijak. Jangan sampai kita menjadi pengkhianat. Kalau tidak
mengkoreksi diri sendiri sehingga memakan milik Tuhan maka akan menjadi
pengkhianat.
Markus 14:18-19
18
Ketika mereka duduk di situ dan sedang makan, Yesus berkata: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku, yaitu dia
yang makan dengan Aku."
19
Maka sedihlah hati mereka dan seorang demi seorang berkata kepada-Nya:
"Bukan aku, ya Tuhan?"
Yudas
Iskariot mencuri uang di kasnya Tuhan. Akhirnya perutnya terburai karena dia
mengkhianati Kepala yaitu Tuhan Yesus dan mengkhinati TubuhNya.
Kalau
kita tidak menjadi miliknya Tuhan kita tidak dilindungi oleh Tuhan. Lebih baik
sekarang kita mengkoreksi diri sendiri. Jangan sampai kita berlarut-larut dalam
kesalahan, sebab kalau berlarut-larut dan tidak mau mengkoreksi diri akhirnya nanti
menjadi pengkhianat. Ini jangan sampai terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar