Salam sejahtera dalam kasih Tuhan Yesus Kristus boleh menyertai kita sekalian.
Amos 2:4-5
4 Beginilah firman TUHAN: "Karena tiga
perbuatan jahat Yehuda, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku:
Oleh karena mereka telah menolak hukum TUHAN, dan tidak berpegang pada
ketetapan-ketetapan-Nya, tetapi disesatkan oleh dewa-dewa kebohongannya, yang
diikuti oleh nenek moyangnya,
5 Aku akan melepas api ke dalam Yehuda, sehingga
puri Yerusalem dimakan habis."
Ini
ancaman penghukuman Tuhan atas Yehuda.
Arti
nama Yehuda adalah dipuji.
Kalau
dikaitkan di dalam Kidung Agung, Mempelai Sorga selalu memuji Mempelai
Wanita-Nya. Jadi Yehuda adalah gereja Tuhan yang Tuhan persiapkan menjadi
Mempelai Wanita Tuhan tetapi kita melihat di atas mereka diancam untuk dihukum.
Apa yang menyebabkan mereka diancam untuk dihukum?
Amos 2:4
Beginilah firman TUHAN: "Karena tiga perbuatan
jahat Yehuda, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena
mereka telah menolak hukum TUHAN, dan tidak berpegang pada
ketetapan-ketetapan-Nya, tetapi disesatkan oleh dewa-dewa kebohongannya, yang
diikuti oleh nenek moyangnya,
Sebab
Yehuda menolak Firman, tidak taat dan dengar-dengaran pada Firman sehingga penyembahannya
palsu. Penyembahannya salah sasaran, mereka menyembah dewa-dewa. Sekarang ini
kalau penyembahan palsu pasti diarahkan kepada antikristus.
Wahyu 1:3
Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang
mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di
dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
Kita
sekarang berada di penghujung akhir zaman, waktunya sudah sangat dekat. Di
waktu yang sudah sangat dekat ini kita sudah harus benar-benar taat kepada
Firman sebab kalau tidak taat penyembahan kita pasti palsu, penyembahan menjadi
salah sasaran bukan kepada Yesus tetapi kepada antikristus.
Ketaatan
kepada Firman dan penyembahan itu tidak dapat dipisahkan. Kalau taat pada
Firman penyembahannya pasti benar, kalau tidak taat penyembahannya pasti palsu.
Filipi 2:8-11
8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah
merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan
mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala
yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus
adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Jelas
di sini kalau kita taat maka pasti akan ada penyembahan yang benar. Biarlah
kita taat supaya penyembahan tidak melenceng agar jangan seperti Yehuda yang
sebenarnya dipersiapkan menjadi Mempelai Wanita namun malah diancam akan
dihukum.
Bagaimana
kita bisa taat kalau sikap kita mendengar Firman salah. Sikap kita mendengarkan
Firman menentukan penyembahan kita tepat sasaran.
Contoh
kehidupan yang taat dengar-dengaran sehingga menang atas penyembahan yang
palsu.
1.
Musa
Keluaran 32:7-9
7
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang
kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya.
8
Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka;
mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah
dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang
telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
9
Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya
mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.
Kalau
ketaatan kepada Firman tidak ada lagi maka penyembahan pasti palsu. Di sini
bangsa Israel menyembah anak lembu emas. Musa taat sehingga menang terhadap
penyembahan kepada anak lembu emas. Mungkin kita terlihat taat tetapi
sebenarnya di dalam hati ada praktek menyembah lembu emas. Apa prakteknya:
Keluaran 32:9
Lagi
firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya
mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.
Kalau
dalam hati kita mempertahankan kekerasan hati maka itu berarti berada dalam
penyembahan anak lembu emas. Keras hati hati ini menyimpan dosa sendiri dalam
arti tidak mau mengakui dosa sendiri dan juga menyimpan dosa orang lain dalam
arti tidak mau mengampuni.
Kalau
dalam nikah rumah tangga mempertahankan kekerasan hati dalam arti tidak mau
mengampuni maka sadar atau tidak sadar kita sudah menyembah anak lembu emas
sehingga mengundang murka turun atas kita.
Bagaimana
caranya untuk menang atas penyembahan terhadap anak lembu emas?
Keluaran 32:19-20
19
Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang
menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari
tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu.
20
Sesudah itu diambilnyalah anak lembu yang dibuat mereka itu, dibakarnya dengan
api dan digilingnya sampai halus, kemudian ditaburkannya ke atas air dan
disuruhnya diminum oleh orang Israel.
Untuk
menang atas penyembahan terhadap anak lembu emas, dua loh batu harus
dipecahkan. Setelah dipecahkan baru anak lembu emas bisa dibakar dengan api dan
digiling sampai halus.
Dua
loh batu yang dipecahkan menunjuk korban Kristus. Lewat korban Kristus maka
hati yang keras itu dihancurkan. Kalau kita menyimpan dosa maka itu hanya
mengundang kutuk.
Kalau
kita memandang korban Kristus, Yesus yang disalibkan bagi kita maka kita tidak
akan menyimpan dosa baik dosa sendiri dapat kita akui dan juga tidak menyimpan
dosa orang lain sehingga bisa kita mengampuni.
Jadi
penyembahan yang benar yaitu menyelesaikan dosa sehingga penyembahan kita pasti
tepat sasaran, pasti berkenan dan diterima oleh Tuhan.
2.
Elia
I Raja-raja 18:20-21
20
Ahab mengirim orang ke seluruh Israel dan mengumpulkan nabi-nabi itu ke gunung
Karmel.
21 Lalu Elia mendekati seluruh rakyat
itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang
hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia."
Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah kata pun.
Elia
menang terhadap penyembahan kepada Baal. Apa praktek menyembah Baal?
I Raja-raja 18:21
Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu
dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati?
Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi
rakyat itu tidak menjawabnya sepatah kata pun.
Praktek
menyembah Baal adalah hati yang bimbang, bercabang hati. Terutama bimbang
terhadap pengajaran yang benar sehingga menganggap semua pengajaran itu sama
saja, itu sama sudah menyembah Baal. Kalau hamba Tuhan saja bimbang dengan
pengajaran yang benar maka jemaat yang dilayani yang bersandar padanya pasti
juga ikut bimbang sehingga semuanya jatuh.
Yakobus 1:6-8
6
Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang
yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari
oleh angin.
7
Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari
Tuhan.
8 Sebab orang yang mendua hati tidak
akan tenang dalam hidupnya.
Kalau
kita bimbang maka tidak akan pernah memperoleh jawaban doa. Dan dikatakan orang
bimbang itu bagaikan gelombang laut atau ombak. Ombak itu hanya menimbulkan
lumpur dan sampah. Mudah kita mendeteksi kehidupan yang bimbang pada pengajaran
yang benar yaitu kalau perkataannya adalah perkataan kotor serta menimbulkan
lumpur dan sampah yaitu pertengkaran dan kekacauan.
Baal
artinya tuan atau raja dan juga berarti suami.
Sekarang
kita diperhadapkan dua penyembahan yaitu menyembah Tuhan Yesus Kristus Raja
segala raja Mempelai Pria Sorga atau menyembah Baal yang adalah suami dan raja
yang palsu. Kalau menyembah Baal pasti akhirnya akan menyembah antikristus.
Bagaimana
cara untuk menang atas penyembahan
kepada Baal?
I Raja-raja 18:34-38
34
Sesudah itu ia berkata: "Penuhilah empat buyung dengan air, dan tuangkan
ke atas korban bakaran dan ke atas kayu api itu!" Kemudian katanya:
"Buatlah begitu untuk kedua kalinya!" Dan mereka berbuat begitu untuk
kedua kalinya. Kemudian katanya: "Buatlah begitu untuk ketiga
kalinya!" Dan mereka berbuat begitu untuk ketiga kalinya,
35
sehingga air mengalir sekeliling mezbah itu; bahkan parit itu pun penuh dengan
air.
36
Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan
berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah
diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku
ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini.
37
Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa
Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat
kembali."
38
Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan
tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.
3
kali mezbah itu dituang dengan 4 buyung berarti total ada 12 buyung yang
dituang pada mezbah itu.
Jadi
cara mengalahkan penyembahan terhadap Baal kita harus memiliki 12 buyung air
dan api dari Sorga. Air menunjuk pada Firman, 12 menunjuk persekutuan dan api
dari Sorga menunjuk Roh Kudus.
Dapat
disimpulkan yang kita butuhkan adalah Firman di dalam urapan Roh Kudus yang
membawa kita masuk dalam satu persekutuan Tubuh Kristus yang sempurna yang
sering disebut Kabar Mempelai.
Jadi
penyembahan yang benar adalah berpegang teguh pada pengajaran yang benar ini
supaya dapat mengalahkan penyembahan yang palsu yaitu penyembahan terhadap
Baal.
Kalau poin satu dan kedua digabung dapat disimpulkan
penyembahan yang benar adalah menyelesaikan dosa dan berpegang teguh pada
pengajaran yang benar.
Wahyu
19:1,3-4,6
1 Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara
yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya:
"Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
3 Dan untuk kedua kalinya mereka berkata:
"Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."
4 Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk
itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka
berkata: "Amin, Haleluya."
6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar
orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya:
"Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
Penyembahan yang benar yaitu penyembahan kepada
Tuhan Yesus Kristus Raja segala raja Mempelai Pria Sorga disertai dengan bahasa
Sorga yaitu bahasa Haleluya.
Hasil penyembahan yang benar:
1.
Tuhan
Yesus Raja segala raja sangup menciptakan jalan yang baru
Yesaya 43:15-17
15
Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel."
16
Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air
yang hebat,
17
yang telah menyuruh kereta dan kuda keluar untuk berperang, juga tentara dan
orang gagah -- mereka terbaring, tidak dapat bangkit, sudah mati, sudah padam
sebagai sumbu --,
Kalau
penyembahan kita benar, tidak ada lagi keras hati dan tidak ada lagi hati
bimbang maka Tuhan Yesus sanggup menciptakan jalan yang baru, jalan keluar dari
segala masalah, jalan tanpa Herodes yaitu jalan tanpa setan.
2.
Kita disirami
dengan hujan kemurahan Tuhan yang sanggup menghapus segala kekeringan
Zakharia 14:17
Tetapi
bila mereka dari kaum-kaum di bumi tidak datang ke Yerusalem untuk sujud
menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, maka kepada mereka tidak akan turun
hujan.
Kalau
tidak menyembah Tuhan Yesus Raja segala raja maka tidak turun hujan sehingga semuanya
kering, nikah kering, rohani kering, yang jasmani juga kering. Namun kalau kita
menyembah Tuhan Yesus Raja segala raja maka kita disirami oleh hujan kemurahan
Tuhan. Hujan kemurahan Tuhan sanggup menghapus segala kekeringan di dalam
nikah, kekeringan rohani dan juga kekeringan secara jasmani.
Kalau
saat masuk dalam ibadah kita tidak merasa apa-apa lagi itu adalah tanda-tanda
mulai ada kekeringan, kalau diteruskan maka kekeringan akan masuk dalam nikah,
dalam perkara jasmani sampai pada kekeringan rohani.
3.
Tuhan
Yesus Mempelai Pria Sorga mengasuh dan merawat kita
Efesus 5:25-29
25
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan
telah menyerahkan diri-Nya baginya
26
untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air
dan firman,
27
supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan
cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat
kudus dan tidak bercela.
28
Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri:
Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
29
Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan
merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
Arti
mengasuh dan merawat di sini adalah menghangatkan kita dengan kasih-Nya, memberkati
kita, memelihara kita dan melindungi kita. Tuhan Yesus sebagai suami/kepala
tidak akan pernah menyakiti kita yang adalah istri-Nya/Tubuh-Nya.
Bahkan bukan hanya itu Tuhan
Yesus sanggup menyucikan dan menyempurnakan kita sehingga saat Tuhan Yesus
datang kedua kali kita bisa menyambut-Nya dengan penyembahan dengan bahasa
Haleluya.
Wahyu
19:6
Lalu
aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah
dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah
kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar