Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 25:1-7,21-22
25:1 TUHAN berfirman kepada Musa di gunung Sinai:
25:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila kamu telah masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, maka tanah itu harus mendapat perhentian sebagai sabat bagi TUHAN.
25:3 Enam tahun lamanya engkau harus menaburi ladangmu, dan enam tahun lamanya engkau harus merantingi kebun anggurmu dan mengumpulkan hasil tanah itu,
25:4 tetapi pada tahun yang ketujuh haruslah ada bagi tanah itu suatu sabat, masa perhentian penuh, suatu sabat bagi TUHAN. Ladangmu janganlah kautaburi dan kebun anggurmu janganlah kaurantingi.
25:5 Dan apa yang tumbuh sendiri dari penuaianmu itu, janganlah kautuai dan buah anggur dari pokok anggurmu yang tidak dirantingi, janganlah kaupetik. Tahun itu harus menjadi tahun perhentian penuh bagi tanah itu.
25:6 Hasil tanah selama sabat itu haruslah menjadi makanan bagimu, yakni bagimu sendiri, bagi budakmu laki-laki, bagi budakmu perempuan, bagi orang upahan dan bagi orang asing di antaramu, yang semuanya tinggal padamu.
25:7 Juga bagi ternakmu, dan bagi binatang liar yang ada di tanahmu, segala hasil tanah itu menjadi makanannya.
25:21 Maka Aku akan memerintahkan berkat-Ku kepadamu dalam tahun yang keenam, supaya diberinya hasil untuk tiga tahun.
25:22 Dalam tahun yang kedelapan kamu akan menabur, tetapi kamu akan makan dari hasil yang lama sampai kepada tahun yang kesembilan, sampai masuk hasilnya, kamu akan memakan yang lama."
Pada tahun sabat tanah tidak boleh diolah, harus diistirahatkan. 6 tahun boleh diolah tetapi pada tahun ketujuh harus diistirahatkan. Tuhan sudah menjamin, jika bangsa Israel taat dan mengudusktan tahun sabat, maka pada tahun ke-6 Tuhan akan memberikan kelimpahan hasil tanah yang bisa dinikmati sampai pada tahun ke-9. Di sini Tuhan mengajar bangsa Israel untuk hidup dari iman kepada Tuhan. Ini dicatat bukan hanya untuk kepada bangsa Israel tetapi juga untuk kita. Kita bukan hanya menguduskan sabat secara hurufiah, tetapi sabat itu perhentian dalam Roh Kudus. Lewat belajar tahun sabat kita diajar untuk hidup dari iman kepada Tuhan.
Galatia 3:7
3:7 Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham.
Orang hidup dari iman adalah anak-anak Abraham atau keturunan Abraham. Secara jasmani kita bukan keturunan Abraham, bukan anak Abraham. Bahkan kita bangsa kafir hanya digambarkan seperti batu keras, kehidupan yang berdosa, yang keras hati.
Matius 3:7-9
3:7 Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?
3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
3:9 Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!
Batu-batu yang dimaksud itulah kita bangsa kafir. Pada ayat 7, bangsa Israel yang diwakili orang Farisi dan Saduki, yang sebenarnya anak Abraham, telah berubah menjadi keturunan ular beludak. Tentu ada penyebabnya. Jawabannya karena ada ajaran asing, ajaran palsu yaitu ajaran Farisi dan Saduki, itu bertentangan dengan ajaran yang benar. Kita ini bangsa kafir yang memang batu keras. Kalau kena ajaran lain, ajaran palsu, sudah jelas kita menjadi ular beludak. Ajaran Farisi ini melegalkan kawin cerai. Ajaran Saduki tidak percaya kebangkitan.
Jadi, soal makanan rohani ingat ada yang dilarang untuk dimakan, ada yang diperintahkan untuk dimakan. Jika kita kena ajaran palsu, kita makan makanan yang dilarang untuk dimakan, maka kita berubah menjadi ular beludak. Tuhan tolong jangan hal itu terjadi dalam kehidupan kita.
Roma 11:25-26
11:25 Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.
11:26 Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: "Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.
Tadinya mereka adalah keturunan Abraham secara jasmani, namun sebagian dari Israel menjadi tegar, keras hati, menolak Yesus. Sehingga Tuhan membuka kesempatan bagi kita bangsa kafir, batu keras, orang berdosa, orang yang keras hati untuk menjadi anak Abraham secara rohani. Ini kasih karunia Tuhan kepada kita bangsa kafir. Kita batu keras, tetapi diberikan kesempatan untuk menjadi anak Abraham secara rohani. Bicara anak Abraham itu sama dengan anak Allah.
Lukas 3:34,38
3:34 anak Yakub, anak Ishak, anak Abraham, anak Terah, anak Nahor,
3:38 anak Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah.
Proses bangsa kafir, batu keras menjadi anak Abraham, anak Allah:
Matius 3:7-11
3:7 Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?
3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
3:9 Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!
3:10 Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
3:11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
1. Percaya atau iman kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat lewat mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus. Iman itu dari mendengar. Dalam Tabernakel itu ditunjukan masuk pintu gerbang yang ada 4 tiangnya menunjuk 4 Injil dan 3 tirainya menunjuk Tuhan Yesus Kristus. Itu menunjuk 4 Injil yang memberitakan Tuhan Yesus Kristus. Ini iman karena mendengar bukan karena melihat. Sebab ada iman karena melihat, begitu orang banyak melihat mujizat yang dikerjakan Yesus mereka percaya kepada Yesus, tetapi Yesus tidak mempercayakan diri kepada mereka. Ini iman yang rapuh, imannya Tomas. Iman yang benar itu dari mendengar Firman Kristus. Kristus itu yang diurapi, berarti mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus.
Roma 10:17
10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Banyak orang Kristen mengaku percaya Yesus tetapi masih ada pegangan-pegangan yang lain, ini berarti imannya belum benar. Belum masuk pintu gerbang, masih di luar pintu gerbang.
2. Bertobat atau mati terhadap dosa. Dalam Tabernakel itu terkena mezbah korban bakaran. Dulu di sana ada hewan korban yang dipersembahkan untuk menghapus dosa, tetapi sudah digenapkan oleh Korban Kristus. Manfaatkan Korban Kristus untuk kita bisa mati terhadap dosa.
Roma 6:2
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
Istilah mati, biar diapa-apakan, dibujuk, digoda, dipaksa, diancam tidak mau berbuat dosa lagi. Terutama di sini mati terhadap dosa sendiri dan mati terhadap dosa orang lain. Kadangkala kita hanya separuh, mati terhadap dosa sendiri tetapi tidak mati terhadap dosa orang lain, dosa orang lain kita simpan-simpan, itukan rugi. Prosesnya mengaku dosa pada Tuhan dan sesama, setelah diampuni jangan diperbuat lagi. Proses ini yang banyak bisa kita lakukan, mati terhadap dosa sendiri. Tetapi seringkali yang tidak kita lakukan yang kedua, masih hidup dalam dosa orang lain. Ada orang mengaku pada kita tetapi tidak kita ampuni. Atau mengatakan diampuni tetapi kita simpan di dalam hati, kita ingat-ingat terus, diungkit-ungkit terus, kita yang rugi! Dia sudah mengaku, dia sudah mati terhadap dosa, tetapi kita yang simpan dosanya, kita yang kena hukumannya sementara dia selamat. Kadangkala kita lakukan seperti ini, dosa sendiri diselesaikan, dosa orang lain disimpan, diungkit, sampai dibawa mati “saya tidak akan pernah mengampuni dia!”. Ini terjadi terutama dalam nikah.
Saya satu kali diajar Tuhan lewat satu pengalaman dalam nikah. Saya kasar sama anak saya, waktu saya kasih makan Noella tidak mau makan padahal saya mau pergi pelayanan, saya marah sekali akhirnya saya hajar! Kemudian dia menangis, saya sadar dan minta ampun pada Tuhan. Isteri saya juga sakit hati karena saya pukul Noella di mukanya. Saya minta ampun sama Noella dan dia peluk saya. Di situ saya diajar oleh Tuhan, makanya Tuhan suruh menjadi seperti anak kecil. Anak kecil sudah disakiti, sudah dipukul, tetapi begitu orang tuanya minta ampun dia langsung mengampuni.
Kadang kita susah berbuat seperti itu. Makanya Tuhan ajar jadilah seperti anak kecil karena mereka yang empunya kerajaan Sorga. Anak kecil tidak tahu menyimpan dendam. Waktu bermain dia dorong temannya, temannya menangis. Setelah itu tidak mau bermain bersama lagi, orang tuanya pisah. Berapa menit kumpul kembali main ketawa-ketawa lagi, tidak ada dendam-dendam.
Markus 10:15
10:15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."
Tetapi kalau kita pokoknya saya tidak mau lihat dia, saya tidak mau bicara dengan dia. Atau masih bicara tetapi disimpan di dalam hati, sakitnya tuh di sini! Tidak mau mengampuni itu berarti belum bertobat. Dosa sendiri dia akui, dosa orang lain tidak diampuni, pertobatannya masih separuh. Mari kita selesaikan semua apa-apa yang masih mengganjal di hati. Baik dosa sendiri selesaikan, dosa sesama yang kita simpan-simpan ayo ampuni, buang dan lupakan. Itu berarti sudah masuk dalam halaman, di mezbah korban bakaran.
3. Masuk baptisan air yang benar. Benar di sini yang sesuai Firman, bukan baptisan sesuai organisasi. Biar organisasinya berbeda-beda kalau semua kembali pada Firman, baptisannya pasti sama. Seperti Yesus dibaptis, begitu juga kita dibaptis. Sudah bertobat, mati terhadap dosa, kubur hidup lama di dalam air bersama Yesus.
Roma 6:4
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Kita dikubur bersama Yesus dan bangkit bersama Yesus dalam hidup yang baru. Hidup baru itulah hidup sorga dan setelah itu Roh Kudus dicurahkan. Hidup sorga, hidup dalam urapan Roh Kudus, mengalami baptisan Roh Kudus. Dalam Tabernakel terkena pintu kemah.
Buktinya apa kita memiliki jenis kehidupan sorga? Roh Kudus adalah roh kebenaran. Jadi bukti kita memiliki jenis kehidupan sorga, kita hidup di dalam kebenaran. Nikahnya benar, pelayanannya benar, pekerjaannya benar, anak bersekolah dengan benar. Ada juga yang belajar online tidak benar, kelihatan masih menerima materi dari guru padahal sudah tidur-tiduran atau main game. Rugi orang tua sudah bayar sekolah mahal-mahal, kuliah dibiayai, tetapi sekolah tidak benar.
Hidup benar itulah hidup dari iman, iman itu kebenaran. Ini berarti kita sudah menjadi anak Abraham secara rohani.
Galatia 3:7,11
3:7 Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham.
3:11 Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman."
Ini prosesnya, percaya Yesus, bertobat dan lahir baru lewat baptisan air dan baptisan Roh Kudus, hidup dalam kebenaran, hidup dari iman. Kalau sudah lewati semua berarti kita sudah menjadi anak-anak Abraham secara rohani, anak-anak Allah. Ini adalah rencana Tuhan yang besar dan mulia bagi kita bangsa kafir. Tadinya batu keras yang tenggelam dalam lumpur, sekarang diangkat dan bisa menjadi anak-anak Abraham. Namun hati-hati, sudah menjadi anak Abraham kita harus waspada. Iblis melancarkan percobaan untuk menggagalkan batu menjadi anak Abraham.
Matius 4:1-4
4:1 Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
4:2 Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.
4:3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Waktu itu Yesus selesai puasa 40 hari 40 malam dan sangat lapar. Seandainya Yesus egois, hanya mencari kepentingan jasmani, Dia bisa mengubah batu menjadi roti, bahkan memilih batu besar untuk jadi roti. Tetapi kita gagal, tetap menjadi batu keras, tidak bisa menjadi anak Abraham secara rohani, sehingga tidak bisa menerima janji-janji Tuhan terutama untuk masuk Kanaan Samawi, Kerajaan Sorga yang kekal dan hanya menuju kebinasaan. Yesus tidak egois, Dia berupaya supaya rencana Allah jangan sampai gagal.
Setan melancarkan pencobaan kepada kita dalam perkara-perkara yang jasmani supaya kita gagal menjadi anak-anak Abraham secara rohani, gagal menjadi anak-anak Allah, gagal menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kapan setan datang mencobai Yesus? Ketika Yesus lapar. Jadi setan itu melihat kapan saat kita paling membutuhkan sesuatu yang jasmani, di situ dia datang mencobai. Misalnya mau lanjut kuliah tetapi biaya tidak ada. Dia datang melancarkan godaan-godaan “nanti saya biayai kuliah tetapi nanti tinggal di tempat saya, ikut ibadah dengan saya” atau bahkan diajak ikut agamanya. Akhirnya ikut yang penting bisa kuliah. Saat butuh pekerjaan dia datang dengan tawaran pekerjaan tetapi tidak ada penggembalaan. Di situ dia masuk untuk menggagalkan kita menjadi anak-anak Abraham secara rohani.
Di saat kita paling membutuhkan di situ iblis datang melancarkan pencobaan yang jasmani. Tujuannya supaya kita egois, hanya mementingkan kepentingan sendiri dan mengabaikan kepentingan Tubuh Kristus, sampai tidak hidup benar, yang penting dapat, biar tidak benar. Saat diperhadapkan kebutuhan yang sangat mendesak lalu ada tawaran yang membuat kita jauh dari Tuhan, jauh dari penggembalaan, jauh dari pengajaran yang benar, itu pencobaan dari setan! Kalahkan dengan iman.
Memang di akhir zaman ini kita hidup di dunia seperti padang gurun, serba sulit bahkan mustahil. Seperti mau merubah batu menjadi roti, itu mustahil. Kalau tepung menjadi roti, itu gampang, ibu-ibu tahu caranya. Roti mau jadi batu juga gampang, jangan kasih ragi, kerasnya minta ampun. Yang membuat dunia seperti padang gurun adalah setan.
Yesaya 14:17
14:17 yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?
Bekerja sulit, sudah mendapat pekerjaanpun masih menghadapi kesulitan, misalnya ancaman pemecatan, pengurangan tenaga kerja, perusahan besar bangkrut dan sebagainya. Akibatnya memicu orang Kristen untuk mencari kebutuhan-kebutuhan jasmani sehingga mengabaikan keselamatan, sampai rela menggadaikan iman, tinggalkan pengajaran, tinggalkan keyakinan kepada Yesus, gugur dari iman. Pikirnya pokoknya yang penting dapat yang jasmani. Perkara keselamatan, soal penggembalaan urutan belakang. Soal ibadah dia pikir gampang, bisa online, yang penting dapat dulu yang jasmani, akhirnya malah gugur dari iman. Hati-hati dengan serangan setan ini. Dulu Yesus diserang dengan pencobaan, sekarang kita diserang juga. Yesus menang, kita juga teladani Yesus harus menang.
Bukan cuma orang Kristen umum, hamba Tuhan juga banyak kena ini, mengorbankan pengajaran benar demi mendapatkan sesuatu yang jasmani. Nomor satu saya dikoreksi Tuhan, hati-hati, harus ekstra waspada. Pencobaan dari setan ini memacu orang Kristen bahkan hamba Tuhan untuk mengejar perkara-perkara jasmani sampai tidak peduli lagi soal keselamatan, kalau hamba Tuhan tidak peduli lagi soal tahbisan yang penting dapat yang jasmani. Jangan sampai terjadi dalam diri kita.
Sekarang buktikan kita anak-anak Abraham secara rohani yaitu hiduplah dari iman. Bukan bergantung dari apa yang ada di dunia ini. Semua ini akan habis dikuasai oleh antkristus. Kalau bergantung hidup dari ijazah, hidup dari kekayaan, hidup dari kedudukan, saat antikristus berkuasa semua diambil dan tidak berguna lagi. Kalau kita hidup dari iman maka ketika Yesus datang kita siap menyambut kedatanganNya. Yesus berkata jika Anak Manusia datang, adakah iman di bumi.
Praktek hidup dari iman.
II Korintus 5:6-10
5:6 Maka oleh karena itu hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan,
5:7 -- sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat --
5:8 tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.
5:9 Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya.
5:10 Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
1. Tabah, sama dengan kuat dan teguh hati. Artinya:
a) Tetap berpegang teguh dan taat dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar apapun yang kita hadapi. Menghadapi penyakit tetap pegang pengajaran atau sudah ragu. Menghadapi kesulitan ekonomi apakah pegang pengajaran atau sudah ragu. Menghadapi ajaran palsu disertai tekanan dan himpitan, masih mau pegang pengajaran benar atau kendor mau melepaskan.
Iblis dalam mencobai selalu pakai Firman.
Matius 4:6
4:6 lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
Waktu mencobai Adam dan Hawa, iblis menggunakan Firman tetapi yang diputar balik, ditambah kurang. Kalimatnya sama seperti Firman kepada Adam tetapi dia tambah “tidak boleh kau makan buahnya bukan?” Ada tanda tanya, ada tambah kurang, kira-kira.
Untuk mencobai Yesus, iblis memakai Firman yang benar, tidak ditambah kurang. Dia kutip dari:
Mazmur 91:11-12
91:11 sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
91:12 Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu.
Siapa bisa menyangka bahwa itu berasal dari setan, karena tepat sama yang tertulis dalam Alkitab. Kalau mendengar itu bisa kita berkata “amin, benar” hati-hati! Bedanya dalam pemberitaan Firman ada motivasi-motivasi yang terselubung, ada maksud-maksud tersembunyi dari si pemberita. Makanya kita harus jeli.
Misalnya khotbah tentang perpuluhan, ayat-ayatnya memang ada dalam Alkitab. Tetapi motivasinya sudah lain, karena isi dompetnya, supaya jemaat segera kasih perpuluhan, kalau perlu perpuluhan bulan depan kasih sekarang. Jadi kita harus jeli, perhatikan Firman yang disampaikan dan perhatikan si pemberita. Hati-hati, sebab ada pemberita iblis, ada pemberita ular! Dia beritakan Firman tetapi dia iblis. Hanya mengakibatkan kita gugur dari iman.
Tanda-tandanya bagaimana pemberita ular atau pemberita iblis:
1) Apa yang dia beritakan tidak pernah dia praktekan. Benar Firman yang dia sampaikan, tetapi hidupnya tidak sesuai dengan Firman yang dia beritakan. Tuhan Yesus berkata “jika hidup keagamaanmu tidak melebihi ahli Taurat, engkau tidak bisa masuk sorga”. Ahli Taurat luar biasa hidup agamanya, tetapi hanya dia taruh beban kepada umat tetapi tidak mau dia sentuh dengan satu jaripun. Mereka sampaikan Firman tetapi dia sendiri tidak mau praktek. Jadi bisa dilihat, ini gembala khotbah A dia buat B, dia khotbah B dia buat C, itu pemberita ular!
Makanya dalam setiap doa masuk Firman saya berdoa “Tuhan biarlah apa yang sudah saya kerjakan itu yang saya sampaikan”. Karena saya takut jangan saya jadi pemberita ular, nanti jemaat datang dengan iman, waktu pulang malah gugur dari iman.
Markus 6:30
6:30 Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.
Kerjakan dulu baru ajarkan. Saya mau ajarkan jemaat hidup dari iman tetapi saya sendiri tidak punya iman, bagaimana itu.
2) Tahbisannya tidak benar. Mungkin pengajaran yang dia sampaikan tetapi tahbisannya tidak sesuai Firman.
3) Motivasinya hanya untuk mendapatkan perkara yang jasmani.
I Samuel 2:36
2:36 Kemudian siapa yang masih tinggal hidup dari keturunanmu akan datang sujud menyembah kepadanya meminta sekeping uang perak atau sepotong roti, dan akan berkata: Tempatkanlah kiranya aku dalam salah satu golongan imam itu, supaya aku dapat makan sekerat roti."
Hanya untuk mendapatkan sekerat roti sampai rela menanggalkan tahbisan yang benar. Sekerat, bukan roti yang utuh. Kalau motivasi pelayanannya untuk perkara yang jasmani, Tuhan tidak akan percayakan Firman sepenuh. Makanya saya sangat bersyukur dengan pesan terakhir papa “motivasi pelayananmu jangan yang jasmani!”.
Contohnya Hofni dan Pinehas. Siapa yang bisa menyangka mereka pemberita ular. Mereka memikul Peti Perjanjian artinya sekarang kelihatan mereka pemberita Kabar Mempelai. Tetapi Tuhan katakan mereka orang dursila, mereka jahat dan najis! Jangan sampai kami pemberita Kabar Mempelai tetapi prakteknya tidak seperti yang kami sampaikan, indah kabar dari rupa!
I Samuel 2:12-17,22
2:12 Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN,
2:13 ataupun batas hak para imam terhadap bangsa itu. Setiap kali seseorang mempersembahkan korban sembelihan, sementara daging itu dimasak, datanglah bujang imam membawa garpu bergigi tiga di tangannya
2:14 dan dicucukkannya ke dalam bejana atau ke dalam kuali atau ke dalam belanga atau ke dalam periuk. Segala yang ditarik dengan garpu itu ke atas, diambil imam itu untuk dirinya sendiri. Demikianlah mereka memperlakukan semua orang Israel yang datang ke sana, ke Silo.
2:15 Bahkan sebelum lemaknya dibakar, bujang imam itu datang, lalu berkata kepada orang yang mempersembahkan korban itu: "Berikanlah daging kepada imam untuk dipanggang, sebab ia tidak mau menerima dari padamu daging yang dimasak, hanya yang mentah saja."
2:16 Apabila orang itu menjawabnya: "Bukankah lemak itu harus dibakar dahulu, kemudian barulah ambil bagimu sesuka hatimu," maka berkatalah ia kepada orang itu: "Sekarang juga harus kauberikan, kalau tidak, aku akan mengambilnya dengan kekerasan."
2:17 Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan TUHAN, sebab mereka memandang rendah korban untuk TUHAN.
2:22 Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan,
Lihat apa yang mereka pikul.
I Samuel 4:4
4:4 Kemudian bangsa itu menyuruh orang ke Silo, lalu mereka mengangkat dari sana tabut perjanjian TUHAN semesta alam, yang bersemayam di atas para kerub; kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, ada di sana dekat tabut perjanjian Allah itu.
Hofni artinya tukang tinju. Pinehas artinya mulut ular.
Untuk bisa berpegang teguh pada pengajaran yang benar, perhatikan Firman yang murni dan siapa yang memberitakannya. Tidak boleh hanya lihat Firmannya dan orangnya tidak, kemudian berkata “diakan masih manusia jasmani masih banyak kekurangannya” harus dilihat juga. Memang pemberita masih ada kekurangan, tetapi selama pengajaran yang benar dia pegang teguh, masih bisa dirubah Tuhan. Kalau pengajaran benar sudah diotak atik, apalagi yang bisa merubah. Perhatikan di mana kita digembalakan, jangan asal tergembala. Apa yang menjadi makanan rohani dalam penggembalaan dan siapa yang menggembalakan harus kita lihat baik-baik. Ini bukti kita hidup dari iman.
Penyebab jatuhnya Hawa atau gereja sehingga tidak bisa hidup dari iman, bukan hanya karena Firman yang diputar balik, tetapi juga faktor dari pemberita Firman. Biar Firman yang dia sampaikan tertulis dalam Alkitab tetapi ia pemberita ular, pemberita iblis, maka iman bukannya bertumbuh tetapi malah gugur dari iman.
Perhatikan guru sekolah minggu yang meletakan dasar iman kepada anak-anak, jangan asal bercerita. Baca baik-baik, digumuli, dipraktekan lebih dahulu baru diajarkan kepada anak-anak. Perkenalkan Yesus dengan jelas kepada anak sekolah minggu.
Makanya Paulus katakan pada Timotius awasi ajaranmu, awasi dirimu. Hamba Tuhan atau gembala itu penentu selamat tidaknya sidang jemaat.
I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.
b) Tetap hidup benar dan suci apapun yang dihadapi. Kalau pengajarannya sudah kuat, bisa hidup benar dan suci apapun yang dihadapi. Makanya pengajaran itu yang nomor satu harus kita pegang teguh.
c) Tetap setia dan benar dalam ibadah pelayanan apapun yang dihadapi. Pengajaran itu komandonya, kalau itu kita pegang teguh, pasti setia dan benar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir. Kita lihat orang yang sudah mendahului kita, bagaimana keteguhan terhadap pengajaran, bagaimana kesetiaan sampai garis akhir. Papa dalam keadaan sakit masih bisa khotbah. Sudah mendekati dipanggil Tuhan masih bisa menaikan doa penyahutan bagi sidang jemaat. Kadangkala doa penyahutan ini yang masih kurang dari kami gembala. Sampai pesan dari papa kalau khotbah masih bisa diwakili orang lain, tetapi kalau doa penyahutan tidak bisa diwakili orang lain. Tugas utama hamba Tuhan itu memberitakan Firman dan doa
Kisah Para Rasul 6:4
6:4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."
Ini tugas yang tidak boleh dialpakan. Secapek-capeknya fisik, memang badan ini seperti mau remuk, tetapi tetap naikan doa penyahutan, pagi, siang, malam. Setiap mau tidur saya berdoa “Tuhan ampuni saya bersama isteri dan anak-anak serta sidang jemaat atas dosa yang kami lakukan sepanjang hari ini”. Siapa tahu begitu tidur tidak bangun-bangun lagi, bagaimana kalau tidak dinaikan doa penyahutan dari gembala. Itu tanggung jawab di pundak gembala. Sebabnya saya selalu berdoa Tuhan berikan bahu yang kuat untuk memikul beban pelayanan ini, sebab saya tidak mampu.
d) Tetap percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan apapun yang dihadapi, tetap menyembah Tuhan apapun yang dihadapi.
Itulah tabah, kuat dan teguh hati. Tuhan jamin jika kita kuat dan teguh hati maka Tuhan akan menciptakan semua baik di mata Tuhan. Kadang kita menilai ini tidak baik Tuhan, padahal sudah baik. Ingat, yang baik itu di mata Tuhan. Waktu malam sebelum papa meninggal saya kuatkan saudara-saudara supaya yakin papa akan hidup, tetapi Tuhan beracara lain. Yang baik di mata kami hidup, jangan meninggal. Tuhan izinkan papa meninggal itu yang baik di mata Tuhan, ada sesuatu yang Tuhan mau kerjakan bagi kita. Kalau kuat teguh hati kita bisa menerima.
I Tawarikh 19:13
19:13 Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya."
2. Selalu berusaha untuk hidup berkenan kepada Tuhan.
Untuk kita bisa hidup berkenan kepada Tuhan, penentunya adalah ibadah. Ibadah kita harus dengan cara yang berkenan kepada Tuhan, bukan ibadah sesuka hati kita. Kalau itu bisa kita kerjakan maka seluruh hidup kita ada harapan berkenan kepada Tuhan.
Roma 14:17-18
14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
14:18 Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.
Kalau ibadah sudah benar maka hidup bisa berkenan kepada Tuhan. Kalau ibadah tidak benar, biar mau bagaimana, hidup itu tidak pernah berkenan kepada Tuhan. Ibadah yang berkenan bukan soal makan minum, bukan soal yang jasmani tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Apa ini? Kita lihat dari ruangan suci.
a) Kebenaran itu menunjukan meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, di mana kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman pengajaran yang benar dan KurbanNya.
Yohanes 17:17
17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
b) Damai sejahtera itu menunjukan mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya sumber damai sejahtera.
I Tesalonika 5:23
5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
c) Sukacita oleh Roh Kudus itu menunjuk pelita emas, ketekunan dalam ibadah Raya, kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus dan karunia-karuniaNya.
Kenapa Damai sejahtera ditaruh di bagian tengah?
Yohanes 4:24
4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Karena penyembahan didorong oleh Firman dan urapan Roh Kudus. Dan kalau kita masuk ruangan suci, kita melihat secara horisontal maka mezbah dupa emas itu ada di tengah-tengah.
Jadi, ibadah yang berkenan kepada Tuhan adalah ibadah dalam sistem penggembalaan. Jika kita bisa tergembala dan tekun dalam 3 macam ibadah pokok maka tubuh, jiwa, roh kita melekat pada Allah Tritunggal sehingga kita mengalami penyucian dan hidup kita semakin berkenan kepada Tuhan, itulah hidup dari iman. Bapak ibu tinggalkan pekerjaan dan datang beribadah, tinggalkan apa yang menjadi keuntungan besar untuk beribadah, kalau bukan karena iman tidak mungkin bisa lakukan. Anak muda sampai rela korbankan beasiswa di universitas terkenal demi penggembalaan, kalau bukan iman tidak mungkin bisa kita lakukan. Kita bisa lakukan itu karena kita hidup dari iman. Maka dalam penggembalaan tubuh, jiwa dan rohnya selalu mengalami penyucian oleh Firman, Roh Kudus dan Kasih Allah sehingga selalu mengalami penyucian.
Jadi praktek kedua adalah tergembala, di situ kita disucikan terus menerus untuk bisa hidup berkenan kepada Tuhan.
3. Siap menghadap takhta pengadilan Kristus
Yang akan diadili di situ adalah dosa baik dalam bentuk perbuatan, perkataan dan bahkan angan-angan di hati pikiran. Jadi siap menghadap takhta pengadilan Kristus artinya selalu hidup damai, tidak ada dosa yang menuduh, semua diselesaikan. Setelah semua diselesaikan berupaya hidup damai sejahtera, tidak mau lagi berbuat. Ini yang harus kita kejar.
Poin dua dan tiga kalau digabung hidup dari iman selalu berupaya mengejar kesucian dan mengejar damai sejahtera. Kejar berarti tidak menunda-nunda waktu. Saat kita diingatkan ada dosa pada Tuhan dan sesama langsung selesaikan. Waktu ada kepahitan hati, harus segera diselesaikan. Seorang hamba Tuhan harus bersegera dalam perkara yang rohani. Makanya kata kunci Injil Markus adalah segera. Begitu ada dosa segera mengaku, segera minta ampuni, segera mengampuni, segera melupakan. Jangan berkata “untuk saat ini belum bisa melupakan, nanti seiring waktu semoga saya bisa melupakan” terlambat nanti. Begitu belum melupakan dosa lalu Tuhan datang maka dia ketinggalan.
Ibrani 12:14
12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.
Memang mau mengampuni dan melupakan itu suatu perjuangan, tidak semudah membalik telapak tangan. Kalau mau dibilang memang gampang, tetapi mau dipraktekan itu tidak gampang.
Kalau kita kuat teguh hati, hidup dari iman, hidup damai, hidup suci hasilnya bisa melihat Tuhan. Artinya bisa melihat Tuhan:
1. Bisa melihat pertolongan Tuhan, pembelaan Tuhan, pemeliharaan dan perlindungan Tuhan. Tidak tersembunyi kuasa Tuhan kalau kita sungguh-sungguh kuat teguh hati, berusaha hidup damai dan suci. Mungkin sudah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun kita gumuli tetapi belum ditolong, ayo siapa tahu malam ini kita melihat pertolongan Tuhan. Yang penting kuat teguh hati dulu. Damai itu di hati, suci juga di hati, jadi kuncinya ini hati. Kalau hati kita masih bermasalah, tidak akan pernah melihat Tuhan.
2. Melihat pribadi Tuhan di dalam kita. Sama dengan kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai sama mulia seperti Yesus. Kita lihat Yesus nyata dalam kita. Perkataan kita sudah perkataan seperti Yesus, perbuatan kita seperti perbuatan Yesus, pikiran kita seperti pikiran Yesus. Memang tidak serta merta 100% langsung sama tetapi mulai terasa, isteri lihat suami sudah berubah, suami lihat isteri sudah berubah, orang tua lihat anak sudah ada keubahan. Memang tidak langsung seperti sulap, ada proses terjadi keubahan hidup sampai sempurna.
3. Bisa melihat Yesus artinya sempurna kita bisa melihat Yesus muka dengan muka di Yerusalem Baru.
Wahyu 22:3-4
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.
Sore malam ini apa pergumulan kita? Kita hidup dari iman, kuat teguh hati, kejar kekudusan, kejar damai sejahtera, hati suci, hati damai siapa tahu giliran kita ditolong malam ini. Kalau belum berarti Tuhan masih mau membenahi hati kita. Hati ini bagaikan landasan, kalau tidak kuat pesawatnya hancur, landasannya juga hancur. Hati kuat dulu maka pertolongan Tuhan bisa kita lihat nyata terjadi dalam kehidupan kita. Apapun pergumulan kita tetap memandang Yesus, lewat doa penyembahan pandang Dia. Jangan lihat besarnya pencobaan yang kita hadapi, pandang Yesus, Dia mampu menolong kita tepat pada waktunya.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar