Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Kita lanjutkan pelajaran Tabernakel masih tentang halaman.
Keluaran 27:18
27:18 Panjang pelataran itu harus seratus hasta, lebarnya lima puluh hasta dan tingginya lima hasta, dari lenan halus yang dipintal benangnya, dan alas-alasnya harus dari tembaga.
Halaman secara rohani menunjuk daerah kebenaran oleh iman. Halaman dipagari oleh layar yang kelilingnya 300 hasta. Keliling ini menunjuk panjang layar secara keseluruhan. Tinggi layar 5 hasta, jadi luas layar 1500 hasta persegi. Angka 1500 adalah angka 1500 tahun zaman Taurat dihitung dari Musa menerima hukum Taurat sampai kedatangan Yesus pertama kali untuk menggenapi Taurat. Atau dihitung dari gunung Sinai Musa menerima hukum Taurat sampai gunung Golgota Yesus menggenapkan hukum Taurat.
Dalam Alkitab Taurat ini disebut pelatih.
Galatia 3:24
3:24 Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.
Galatia 3:24 (Terjemahan Lama)
3:24 Dengan hal yang demikian syariat Taurat itu sudah menjadi suatu pelatih yang membawa kita kepada Kristus, supaya kita dibenarkan oleh sebab iman.
Sekarang kita bukan lagi diatur oleh hukum Taurat tetapi oleh Yesus yang telah menggenapi hukum Taurat. Yesus adalah Firman. Jadi, kita harus masuk pelatihan Firman sampai lulus pelatihan Firman untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan supaya masuk Yerusalem Baru.
Bagaimana praktek pelatihan Firman? Kita pelajari dari suasana kota Yerusalem Baru yang digambarkan dalam Yehezkiel pasal 48.
Yehezkiel 48:30-35
48:30 "Inilah pintu-pintu keluar kota itu: di sisi sebelah utara, yang ukurannya adalah empat ribu lima ratus hasta,
48:31 terdapat tiga pintu gerbang, yaitu pintu gerbang Ruben, pintu gerbang Yehuda dan pintu gerbang Lewi — sebab pintu-pintu gerbang kota itu disebut menurut nama suku-suku Israel —.
48:32 Di sisi sebelah timur, yang ukurannya empat ribu lima ratus hasta, terdapat tiga pintu gerbang juga, yaitu pintu gerbang Yusuf, pintu gerbang Benyamin dan pintu gerbang Dan.
48:33 Di sisi sebelah selatan, yang ukurannya empat ribu lima ratus hasta, terdapat tiga pintu gerbang juga, yaitu pintu gerbang Simeon, pintu gerbang Isakhar dan pintu gerbang Zebulon.
48:34 Di sisi sebelah barat, yang ukurannya empat ribu lima ratus hasta, terdapat tiga pintu gerbang juga, yaitu pintu gerbang Gad, pintu gerbang Asyer dan pintu gerbang Naftali.
48:35 Jadi keliling kota itu adalah delapan belas ribu hasta. Sejak hari itu nama kota itu ialah: TUHAN HADIR DI SITU."
Kota ini ada 4 sisinya dan tiap-tiap sisi ada 3 pintu gerbang, jadi semuanya 12 pintu gerbang. Tiap sisi panjangnya 4500 hasta, ada 3 pintu di situ, 4500 dibagi 3 kita dapatkan 1500 hasta, inilah angka Taurat tadi. Tiap sisi diwakili 3 suku. Pada sisi utara ada Ruben, Yehuda dan Lewi. Jadi tiap suku mendapat kapling 1500 hasta. Berarti setiap suku harus masuk pelatihan Firman. Kita bukan orang Israel tetapi secara rohani kita ini orang Israel rohani karena sudah ditebus oleh darah Yesus. Jadi setiap pribadi kita harus masuk pelatihan Firman untuk masuk Yerusalem Baru.
Kita belajar dari salah satu sisinya yaitu sisi utara. Di situ ada pintu gerbang Ruben, Yehuda dan Lewi.
1. Ruben artinya tengok atau lihatnya. Jadi masuk pelatihan Firman prakteknya adalah mata kita ini melihat perkara-perkara yang rohani, mata kita tertuju pada perkara-perkara yang rohani. Harus pada yang rohani, jangan yang jasmani. Kalau mata hanya tertuju pada yang jasmani nanti bernasib seperti Lot. Matanya hanya memandang lembah Yordan, dia pikir itu taman Tuhan, akibatnya nikahnya hancur.
2. Yehuda artinya yang dipuji.
II Korintus 10:18
10:18 Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan.
Jadi pintu gerbang Yehuda artinya menjadi kehidupan yang tahan uji. Banyak tantangan kita hadapi. Misalkan kita mau datang ibadah, mau melayani, ada ujian, ada orang terorlah, ada kerusakan kendaraan, tiba-tiba sakitlah. Kita harus menjadi kehidupan yang tahan uji, itu kehidupan yang mau masuk pelatihan Firman. Bukan menjadi orang Kristen yang lembek, yang putus asa, kecewa menghadapi ujian. Apalagi mengambil sikap meninggalkan Yesus, jangan!
Tuhan itu memberikan ujian tidak melampaui kekuatan kita, Tuhan pasti menolong kita. Penderitaan yang kita hadapi itu penderitaan yang ringan, jadi ujian yang kita hadapi itu sebenarnya ujian yang ringan.
II Korintus 4:16-17
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
Sebenarnya itu ujian ringan karena Tuhan bersama dengan kita, ada Roh Kudus yang memberikan penghiburan kepada kita, ada Roh Kemuliaan diberikan kepada kita. Bertahan, jangan mau dikalahkan! Kalau diizinkan ujian dan kita masih kalah, akan datang lagi ujian yang satu sampai kita bisa tahan, sampai kita lulus. Belum selesai ujian yang satu datang lagi yang lain supaya kita benar-benar menjadi kehidupan yang tahan uji sehingga dipuji Tuhan. Seperti Stefanus, dia ditahan, tidak bisa bertemu lagi dengan keluarga, itu ujian. Kemudian diperhadapkan dengan sidang mahkamah, ujiannya makin berat. Lalu dia dapat tuduhan-tuduhan palsu, ujiannya tambah berat. Dan terakhir dia diseret dilempari batu, namun Stefanus tahan uji, dia menang dan dia dipuji Tuhan. Buktinya ketika Stefanus dilempari batu dia melihat Yesus berdiri. Itu tanda Yesus memuji Stefanus sebab dia tahan uji.
Kisah Para Rasul 7:55-56
7:55 Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.
7:56 Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah."
Tuhan akan memuji kehidupan kita yang tahan uji.
3. Lewi adalah suku yang dikhususkan untuk melayani Tuhan. Jadi untuk kita masuk pelatihan Firman dengan praktek mau melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Sekarang digabungkan praktek latihan Firman adalah mata kita memandang perkara rohani yaitu mau melayani Tuhan dengan tahan uji, mau melayani Tuhan dengan tangkas dan perkasa rohaninya. Bukan pelayan Tuhan yang lembek! Alkitab mengatakan pelayan Tuhan itu prajurit, pasti tangkas dan kuat.
Arti nama Lewi adalah melekatkan atau menggabungkan. Dari arti nama ini kita bisa melihat tujuan pelayanan yang benar itu adalah untuk melekat kepada Yesus sebagai kepala, menggabungkan diri dengan Yesus sebagai kepala. Yesus Kepala berarti kita adalah tubuhNya. Kita melayani Tuhan supaya kita dibangun dan dibentuk menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, sehingga ketika Dia datang kembali kita bisa menyatu dan melekat dengan Dia sebagai Kepala.
Kalau kita paham tujuan melayani maka kita pasti memberikan pelayanan yang terbaik, tidak akan asal! Doa puasa yang kita lakukan ini merupakan salah satu praktek memberikan pelayanan yang terbaik. Mari kita menaikan doa puasa sepanjang hari ini kita memberikan pelayanan yang terbaik.
Mazmur 109:24
109:24 Lututku melentuk oleh sebab berpuasa, dan badanku menjadi kurus, habis lemaknya.
Berpuasa itu membakar lemak, menghabiskan lemak. Lemak dalam bahasa Ibrani adalah cheleb artinya memberikan yang terbaik. Lemak itu persembahan yang terbaik, tidak boleh dimakan oleh orang Israel, harus dibakar habis, itu berbau harum bagi Tuhan.
Sebenarnya kita bangsa kafir tidak boleh dan tidak layak untuk melayani Tuhan.
Ulangan 23:3
23:3 Seorang Amon atau seorang Moab janganlah masuk jemaah TUHAN, bahkan keturunannya yang kesepuluh pun tidak boleh masuk jemaah TUHAN sampai selama-lamanya,
Amon dan Moab itu bangsa kafir seperti kita, tidak boleh beribadah melayani Tuhan berdasarkan hukum Taurat. Yesus dari suku Yehuda, kalau berdasarkan hukum Taurat yang boleh menjadi imam hanya orang Lewi. Syukur kepada Tuhan, Yesus menjadi Imam Besar bukan berdasarkan hukum Taurat tetapi berdasarkan peraturan Melkisedek. sehingga kita bangsa kafir dilayakkan untuk melayani Tuhan. Oleh Korban Kristus kita dilayakan untuk melayani Tuhan, untuk menggabungkan diri dengan Tuhan. Ingat kita ini tidak layak melayani Tuhan tetapi oleh Korban Kristus kita dilayakan, tujuan kita melayani untuk menggabungkan diri dengan Tuhan, oleh sebab itu marilah kita berikan pelayanan yang terbaik kepada Tuhan apapun resikonya, jangan setengah-setengah. Korban harta, korban tenaga, korban waktu, korban seluruh hidup, berikan yang terbaik untuk Tuhan.
Bukti punya kerinduan menggabungkan diri dengan Tuhan:
a) Yesaya 56:6
56:6 Dan orang-orang asing yang menggabungkan diri kepada TUHAN untuk melayani Dia, untuk mengasihi nama TUHAN dan untuk menjadi hamba-hamba-Nya, semuanya yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku,
Orang asing yang dimaksud di sini adalah kita bangsa kafir. Ada kesediaan untuk melayani Tuhan, tidak dipaksa atau terpaksa, tetapi dengan sukarela. Tentu melayani dengan mengucap syukur, tadinya tidak boleh melayani sekarang boleh melayani, tadinya tidak layak sekarang dilayakkan. Apalagi kami hamba Tuhan, baik atau tidak baik waktunya harus sedia melayani Tuhan, tidak dipaksa, tidak terpaksa, dengan sukarela dan dengan ucapan syukur.
b) Mengasihi nama Tuhan.
Wahyu 19:13
19:13 Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."
Ia di sini adalah Yesus, namanya Firman. Jadi mengasihi nama Tuhan = mengasihi Firman. Apa artinya mengasihi Firman?
Mazmur 111:9
111:9 Dikirim-Nya kebebasan kepada umat-Nya, diperintahkan-Nya supaya perjanjian-Nya itu untuk selama-lamanya; nama-Nya kudus dan dahsyat.
Firman itu dahsyat menyucikan. Jadi melayani dengan mengasihi Firman artinya melayani dengan kekudusan yang dikerjakan oleh Firman. Jangan melayani dengan najis dan cemar! Kejar kekudusan, lari menjauh dari yang najis. Masa muda kaum muda ayo kejar kekudusan. Jangan nanti sudah tiba hari kemalangan baru menyesal kenapa tidak menjaga kekudusan.
c) Menjadi hamba-hambaNya. Kita belajar dari Yesus sebagai hamba.
Filipi 2:7-8
2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Jadi menjadi hamba-hambaNya artinya kita melayani dengan ketaatan pada Firman apapun resikonya sampai daging tidak bersuara lagi, seperti Yesus taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib. Taat dengar-dengaran pada Firman apapun resikonya sampai daging tidak bersuara lagi, itu merupakan sikap penyembahan. Yesus mengajarkan minimal menyembah 1 jam sehari. Tetapi sikap penyembahan itu 24 jam, setiap saat harus ada sikap penyembahan, tiap saat harus taat.
Markus 14:35-36
14:35 Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.
14:36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."
Biar kehendak Tuhan yang terjadi bukan kehendak kita. Kehendak Bapa yang terjadi, bukan kehendak Yesus. Jadi sikap penyembahan yaitu taat dan dengar-dengaran pada Firman. Inilah mezbah yang diukur. Bukan lamanya kita menyembah, waktunya kita menyembah tengah malam atau subuh, banyaknya air mata, kerasnya suara waktu menyembah, bukan! Tetapi yang diukur itu sikap penyembahan yaitu taat dan dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara. Makanya dalam Wahyu pasal 11 yang dipakai adalah tongkat buluh. Tongkat buluh itu mengingatkan pengalaman sengsara Yesus di kayu salib, bagaimana Dia diolok dan dipukul dengan sebatang buluh namun Yesus tetap taat sampai mati di kayu salib. Kalau kurang taat tingkatkan doa penyembahannya. Masih kurang taat, tambah doa puasa. Masih belum taat juga, tambah doa semalaman.
Kalau bisa taat dengar-dengaran maka hasilnya:
Filipi 2:9-10
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
Pada Yesus diberikan nama segala nama yang berkuasa. Sekarang bagi kita, kita menerima kuasa nama Yesus, yaitu:
1) Kuasa kemenangan atas setan Tritunggal sumbernya dosa, sumbernya air mata, sumbernya masalah, sumbernya semua yang tidak baik. Yang ada di langit itu naga dengan roh najis dan roh jahat, yang di bumi itu nabi palsu dengan ajaran palsu dan roh dustanya, yang di laut itu antikristus dengan roh kebencian, roh hujat dan kekuatan mamon. Doa puasa sepanjang hari yang Tuhan ukur sikap ketaatan kita. Pulang kita mengalami kuasa nama Yesus, kuasa kemenangan.
2) Kuasa meninggikan atau mengangkat dari segala kemerosotan. Apa yang merosot secara jasmani, merosot kesehatan, merosot ekonominya, biarlah kuasa nama Yesus mengangkat kita, meninggikan kita. Terutama meninggikan secara rohani yaitu menyucikan kita, membaharui, memakai kita, sampai nanti mengangkat ke awan-awan yang permai bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga, masuk pesta nikah Anak Domba, masuk kerajaan 1000 tahun dan masuk Kerajaan Sorga Yerusalem Baru.
Sore ini kita mau berseru memanggil nama Yesus. Biarlah kuasa namaNya kita alami, ada kuasa kemenangan, ada kuasa meninggikan pada waktunya. Yang gagal dan merosot, jangan putus asa, serukan nama Tuhan. Petrus pelayan Tuhan yang hebat, tetapi sempat Dia hampir tenggelam, dia merosot. Namun dengan menyeru nama Yesus, tangan Yesus diulurkan dan dia diangkat oleh Tuhan.
Kita sudah melayani sekian tahun, kita periksa apakah pelayanan kita betul-betul menggabungkan diri kita dengan Tuhan atau dalam pelayanan kita semakin terpisah dengan Tuhan. Mari kita melayani untuk menggabungkan diri dengan Tuhan. Siap sedialah melayani, jangan terpaksa, dengan sukarela, mengasihi nama Tuhan, melayani dengan kekudusan dan melayani dengan ketaatan maka kuasa nama Yesus kita dapatkan. Dia hanya sejauh doa. Yang sudah putus asa, yang sudah lemah, ayo serukan nama Yesus.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar