Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 13:1-2
13:1 Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
Di sini kita melihat antikristus digambarkan seperti binatang yang keluar dari dalam laut. Penampilannya berkepala 7. Ini menunjukan antikristus melawan Yesus sebagai Kepala dengan 7 Roh Allah.
Yesaya 11:1-3
11:1 Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
11:2 Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
11:3 ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.
Ayat 3 ini roh keadilan, diterangkan pada ayat selanjutnya.
Yesaya 4:4; 28:6
4:4 apabila TUHAN telah membersihkan kekotoran puteri Sion dan menghapuskan segala noda darah Yerusalem dari tengah-tengahnya dengan roh yang mengadili dan yang membakar.
28:6 akan menjadi roh keadilan bagi orang yang duduk mengadili, dan menjadi roh kepahlawanan bagi orang yang memukul mundur peperangan ke arah pintu gerbang.
Inti dari 7 roh Allah ini adalah takut akan Tuhan, sampai diulang 2 kali. Kalau terjemahan lama dikatakan bernafas dengan takut akan Tuhan.
Jadi antikristus berkepala 7 tidak ada urapan Roh Kudus sehingga tidak takut akan Tuhan malah melawan Tuhan. Roh antikristus ini yang mau menguasai gereja Tuhan sehingga gereja Tuhan tanpa urapan Roh Kudus, tidak takut akan Tuhan dan malah melawan Tuhan. Orang tanpa urapan Roh kudus hidup dalam kebuasaan dagingnya. Kalau tidak ada Roh Kudus daging yang menonjol.
Roma 8:7,13
8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Kita mohon kepada Tuhan biar hidup kita dikuasai urpan Roh Kudus supaya tidak dikuasai antikristus. Kita periksa apakah dalam diri kita sudah ada urapan Roh Kudus atau belum. Bukan berarti kalau sudah berbahasa roh itu berarti sudah betul-betul hidup di dalam urapan Roh Kudus. Bisa saja itu tahi burung merpati. Roh Kudus itu merpati, kalau di dalam gereja tidak ada pembukaan rahasia Firman, sudah kelaparan maka yang dijual tahi burung merpati! Masih sikiriku siwala-wala tetapi sebenarnya sudah tidak ada urapan.
Praktek hidup dalam urapan Roh Kudus.
1. I Yohanes 2:27
2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu — dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta — dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Jangan salah tafsir yah “kalau ada Roh Kudus tidak usah diajar, tidak perlu ibadah lagi, tidak usah dengar Firman, nanti Roh Kudus mengajar langsung”. Bukan begitu maksudnya. Praktek pertama ini tidak perlu diajar orang lain. Artinya ada kepekaan untuk tegas menolak, menghindar dari ajaran yang lain. Sebaliknya kita tegas untuk berpegang pada pengajaran yang benar. Tadi dikatakan tetap tinggal di dalam Dia, artinya tetap tinggal di dalam pengajaran yang benar yang telah kita terima dari para pendahulu.
I Timotius 4:1-2
4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
4:2 oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
Kalau sudah kena ajaran lain itu sama dengan kena cap besi panas. Kalau sudah diselar besi panas untuk menghilangkan cap itu sudah susah. Begitu juga ajaran lain, begitu kita kena ajaran lain sulit untuk lepas. Makanya harus ada ketegasan untuk menghindar dari ajaran dan tegas berpegang pada satu Firman pengajaran yang benar.
Pengajaran yang benar itu bagaimana tandanya?
a) Tertulis di dalam Alkitab. Kalau Firman tertulis di dalam Alkitab, ada kuasa kemenangan di dalamnya. Menghadapi pencobaan dari setan, Yesus katakan “ada tertulis”. Dicobai kedua kali Yesus katakan lagi “ada tertulis”. Dicobai ketiga kali dihadapi dengan “ada tertulis” dan setannya lari, diusir. Kalau tidak tertulis di dalam Alkitab setan tetap ada di situ dan dia mengganggu orang itu. Saat menghadapi pencobaan dari iblis setan, kembalilah ke Alkitab, kembali pada nasihat Firman. Bisa cari nasihat pada yang lain, tetapi nasihat orang kadang masih berasal dari dagingnya. Pendeta Pong mengatakan kalau saya menasihati langsung daging saya bisa muncul, menghadapi isteri datang menagadu daging saya membela dia. Datang lagi suaminya mengadu daging membela suami. Nasihat yang benar itu dari Firman, dengar Firman saja, kembali ke Alkitab, tidak usah ke mana-mana. Kadangkala kita tidak puas mendengar nasihat Firman, masih mau cari nasihat yang lain. Makanya masalah tidak selesai-selesai, iblis diam terus di situ. Kalau nasihat Firman kita terima maka iblis kabur.
Jika menghadapi iblis dengan Firman yang tertulis di dalam Alkitab maka iblis kalah, iblis diusir, tidak bisa menjatuhkan kita.
Matius 4:9-11
4:9 dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
4:10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
4:11 Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.
Di rumah, di gereja banyak membaca Firman, baca Alkitab dengar Firman. Kalau mata sudah susah menbaca pasang telinga dengar Firman. Kalau sudah tidak bisa membaca dan mendengar saya sudah tidak tahu mau bilang apa, tinggal berdoa saja sama Tuhan, Tuhan yang tahu. Baca dan dengar Firman dengan sungguh-sungguh, Tuhan katakan itu berbahagia.
Wahyu 1:3
1:3 Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
Dengan kita membaca Firman, masalah belum selesai tetapi sudah damai. Apalagi kalau sudah sampai praktek Firman itu luar biasa, jalan keluar sudah ada. Praktek Firman itu mengangkat tangan kepada Tuhan dan Tuhan sudah sedia menunggu mengulurkan tanganNya. Kita lakukan Firman maka masalah selesai pada waktunya Tuhan. Kadangkala kita menuntut selesai pada waktunya kita “pokoknya Tuhan kalau tahun depan belum selesai saya berhenti melayani” jangan begitu! Kalau tahun depan belum selesai tunggu tahun berikutnya lagi, ada waktunya Tuhan. Perempuan pendarahan, 18 tahun menunggu waktunya Tuhan. Abraham 25 tahun menunggu janji Tuhan untuk mendapatkan anak.
b) Yohanes 15:3
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Firman yang dikatakan oleh Yesus yaitu Firman yang dibuka rahasianya oleh Tuhan. Kalau Tuhan yang bukakan rahasianya maka pendeta A dengan pendeta B pasti satu. Kalau ayat menerangkan ayat maka di dalamnya ada kuasa penyucian. Kalau ayat diterangkan logika tidak ada penyucian, apalagi kalau diterangkan lawak, ilustrasi-ilustrasi, filsafat dunia. Memang enak di dengar tetapi tidak ada penyucian. Pembukaan rahasia Firman sederhana tetapi ada penyucian.
Penyucian itu bisa kita alami kalau Firman itu kita taati. Kalau tidak ditaati, kapan terjadi penyucian. Mendengar Firman hanya sekedar dengar tetapi tidak pernah taat, tidak pernah lakukan maka tidak pernah mengalami penyucian. Akhirnya orang mengejek dan menghina “begitu katanya pengajaran!”. Jangan pengajarannya yang dihina dan disalahkan! Pribadi itu yang tidak mau praktek itu yang salah! Sama juga jangan lempinelnya yang disalahkan tetapi orang yang tidak mau taat dan melakukan ajaran yang sudah diajarkan di Lempinel. Sekarang dalam gereja, pengajaran yang diajarkan dalam gereja jangan itu yang disalahkan. Nanti bisa salahkan Yesus, itu Yesus salah pilih Yudas, akhirnya tidak percaya Yesus. Yesus tidak salah, pengajaran dari Tuhan tidak pernah salah. Ilham itu tidak pernah salah karena sudah dimurnikan 7 kali, sempurna! Yang salah itu pribadi yang tidak mau melakukan.
I Petrus 1:22
1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Kapan dia mengalami penyucian? Saat taat pada Firman. Kalau sudah suci timbul kasih. Suami mau disucikan mau praktek Firman, isteri disucikan mau praktek Firman maka timbul kasih persaudaraan yang tulus ikhlas. Dalam penggembalaan juga begitu, gembala mau disucikan, jemaat mau disucikan maka bisa saling mengasihi dengan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas. Kasih itu bukan diukur dengan memberikan ini dan itu. Kalau diukur dengan memberi ini dan itu, orang dunia lebih hebat memberinya. Tetapi kasih yang sejati itu dari hati yang suci mau taat pada Firman. Mungkin tidak bisa memberi yang jasmani tetapi dia taat pada firman, itu kasih yang benar, kasih yang suci.
Kasih merupakan motor penggerak dalam melayani Tuhan. Kasih itu kekal. Kalau kita melayani atas dorongan kasih kita tidak akan pernah pensiun dari pelayanan, terus melayani sampai di Kerajaan Sorga Yerusalem Baru. Mungkin diizinkan meninggal dunia, tetap melayani sampai garis akhir. Ketika Tuhan datang dia dibangkitkan masuk kerajaan sorga, melayani selama-lamanya. Kasih itu kekal, biarlah kita melayani dengan kasih. Kenapa melayani hilang, muncul lagi, timbul tenggelam? Karena tidak praktek Firman. Memang ada di gereja dia dengar Firman tetapi tidak praktek, tidak ada penyucian, tidak ada kasih, sehingga pelayannya yahh begitu. Kalau dipuji-puji dia semangat, begitu ada bahasa tidak enak dia dengar yah kendor, tidak melayani lagi.
Wahyu 22:3
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
Aktivitas di sorga itu beribadah melayani. Ini orang yang mau disucikan, ada kasih, terus melayani sampai garis akhir kehidupan, sampai di dalam kerajaan sorga yang Kekal. Kenapa pelayanan merosot? Periksa kesucian dan ketaatan pada Firman. Segera taat dan disucikan biar ada kasih menjadi motor penggerak. Kalau ada kasih Tuhan biar kita hanya seperti domba sembelihan kita tidak akan kalah, ada masalah yang besar tetapi kita melayani dengan kasih maka selesai semuanya, lebih dari pemenang.
Roma 8:37
8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Siapa yang tidak punya tantangan dan pergumulan dalam hidupnya, semua punya. Bayipun ada pergumulannnya, cuma dia tidak tahu ngomong, hanya oeoe. Gatal menangis, lapar nangis, buang air nangis. Itulah manusia dari lahir sudah ditandai air mata, dewasapun banyak tangisan. Tetapi karena kita mau taat, mau disucikan sehingga ada kasih, kita kuat terus, menang terus, bisa melayani sampai garis akhir kehidupan kita.
Taat pada firman itu seperti keledai ditunggai Yesus, arahnya jelas ke Yerusalem Baru. Dulu Yesus menuju Yerusalem, sekarang kita mau ditunggai Yesus maka arah kita jelas ke Yerusalem Baru. Jangan dibalik, Firman kita atur mengikuti kehendak kita, itu berarti keledai menunggangi Yesus. Seharusnya kita yang ditunggain Yesus, kita yang mau diatur oleh Yesus. Jangan kita yang atur Firman, harus begini, harus begitu, sesuai perkembangan zaman seperti ini, itu salah!
Yesus waktu menunggangi keledai Yesus tidak langsung duduk, tetapi ada pakaian dari murid-murid mengalasi punggung keledai baru Yesus duduk.
Markus 11:7
11:7 Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.
Bicara pakaian menunjuk perilakuk kita. Pakaian juga menunjuk tahbisan pelayanan kita. Kalau mau taat pada Firman maka perilaku dan tahbisan kita juga disucikan sehingga bisa berkenan kepada Tuhan. Sudah dalam pengajaran tetapi perilaku seperti orang di luar, apalagi kalau hamba Tuhan sampai orang berkata “koq begitu hamba Tuhan?” itu karena dia dengar Firman tetapi tidak menaruh pakaian di punggung keledai. Serahkan hidup dan perilaku kita untuk disucikan maka kita dipakai Tuhan dan pelayanan kita berkenan kepada Tuhan.
2. Kisah Para Rasul 1:4-5
1:4 Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang — demikian kata-Nya —"telah kamu dengar dari pada-Ku.
1:5 Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."
Harus tinggal di Yerusalem. Yerusalem artinya kota damai sejahtera. Jadi praktek hidup dalam urapan Roh Kudus adalah jaga hati tetap damai sejahtera. Jangan simpan kepahitan, jangan simpan kebencian, iri dan benci. Kekuatiran dan kekecewaan itu semua membuat tidak damai. Kalau kuatir dan kecewa itu penyakit aids secara rohani, sudah hilang kekebalan tubuh sehingga dosa A masuk, dosa B masuk. Jangan ada lagi dosa disembunyikan, selesaikan semuanya, itu hidup dalam damai.
Kedatangan Yesus sudah di ambang pintu, hari-hari terakhir ini adalah hari yang sisa. Waktu yang ada digunkana untuk menyelesaikan dosa, bukan malah menambah dosa!
I Yohanes 3:19-20
3:19 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah,
3:20 sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu.
Apa yang menuduh di hati? Dosa!
I Yohanes 3:21-22
3:21 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,
3:22 dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.
Begitu hati tenang dan damai lalu kita berdoa maka Tuhan dengar doa kita. Kalau hati masih galau atau masih ragu dan bimbang maka kalau berdoa dia tidak mendapat apa-apa dari Tuhan. Makanya saya selalu mengingatkan, kalau sudah damai sebenarnya sudah ditolong Tuhan, tinggal tunggu waktu selesai semuanya. Menghadapi laut yang bergelora tenang dulu, jangan lari-lari di perahu bisa tambah tenggelam. Menghadapi kemarau, lihat awan sebesar telapak tangan, itu pelayanan Yesus Imam Besar yang menenangkan dan mendamaikan, baru hujan turun, selesai masalah. Kenapa kita tidak tenang? Sebab mau cepat-cepat masalah selesai. Maunya saat berdoa saat itu dijawab Tuhan. Tenang damai dulu, pasti dijawab oleh Tuhan.
3. Kejadian 1:2
1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Roh Allah itulah Roh Kudus melayang-layang di atas permukaan air. Artinya praktek hidup dalam urapan Roh Kudus adalah menjaga hati tetap rendah hati apalagi ketika diberkati dan dipakai Tuhan. Apa itu rendah hati? Mengaku bahwa kita sebenarnya tidak mampu berbuat apa-apa bahwa kita sebenarnya tidak layak, kalau dipakai dan diberkati Tuhan sebenarnya itu kemurahan Tuhan sehingga tidak ada yang patut dibanggakan dan disombongkan.
Rendah hati itu juga saat salah cepat mengaku dan menyelesaikan kepada Tuhan dan sesama, tidak usah tunggu lama. Belajar dari Daud, saat dia salah, sebenarnya itu dosa yang mendatangkan hukuman mati, datang nabi Natan menegur langsung saat itu Daud minta ampun. Jatuh lagi dalam dosa sombong karena menyuruh menghitung orang Israel sehingga orang Israel kena tulah, langsung dia minta ampun. Saat salah bukan malah salahkan orang, apalagi salahkan Firman. Sampai salahkan setan “kenapa kamu mencuri?” malah dijawab setan yang goda saya. Memang itu pekerjaan setan menggoda.
4. Kisah Para Rasul 2:4
2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Salah satu tanda dipenuhkan Roh Kudus adalah berbahasa roh. Jadi praktek hidup di dalam urapan Roh Kudus adalah jaga mulut. Jaga mulut, jangan salah berkata-kata, jangan mengeluarkan kata-kata yang sia-sia, gosip, fitnah, menghujat, berdusta. Jaga mulut itu ada urapan. Kalau sikiriku siwalawala tetapi kalau sesudah itu kata-katai orang, ini roh apa! Begitu kita berdusta, itu sudah mendukakan Roh Kudus. Dilanjutkan lagi bisa Roh Kudus padam. Mulut hanya untuk bertengkar dan berkata sia-sia itu membuat Roh Kudus didukakan, lama-lama padam. Jaga mulut ini, biarlah mulut dipakai hanya untuk bersaksi memuliakan Tuhan, hanya untuk menyembah Tuhan. Dari pada salah berkata-kata lebih baik banyak menyeru haleluya, bersaksi memuliakan Tuhan.
5. Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Orang yang hidup dalam urapan Roh Kudus kita bisa tahu posisinya di mana. Ada minyak urapan Tuhan di atas kepala imam, dia tidak boleh keluar dari ruangan suci, tempat kudus. Tempatnya di situ melayani. Sekarang ruangan suci itu menunjukan ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Jadi praktek hidup di dalam urapan Roh Kudus adalah tekun dalam 3 macam ibadah pokok, bukan sekedar setia. Tekun ini tidak bisa dihalangi dan tidak mau dihalangi. Terutama ibadah raya, persekutuan dalam Allah Roh Kudus, kita tekuni itu, biar urapan Roh Kudus semakin melimpah di dalam kehidupan kita sekalian.
Namun kenyataannya banyak hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang melayani tanpa urapan Roh Kudus. Kita periksa diri masing-masing, jangan hakimi orang, berkaca pada Firman. Prakteknya melayani tanpa urapan Roh Kudus:
1. Roma 8:6-7
8:6 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Dikuasai oleh keinginan daging yang kuat. Dia melayani sesuai kehendaknya, bukan kehendak Tuhan. Makanya dalam Matius pasal 7 ada orang yang diusiir oleh Tuhan sekalipun pelayanannya hebat, mengusir setan demi nama Tuhan, melakukan mujizat demi nama Tuhan, bernubuat demi nama Tuhan. Tetapi Tuhan katakan enyahlah kamu, pembuat kejahatan! Kenapa? Karena tidak melakukan kehendak Tuhan, hanya kehendak sendiri! Kalau sudah dikuasai keinginan daging, kehendak daging yang kuat maka sulit untuk taat, sulit untuk melakukan kehendak Tuhan. Keinginan ini yang harus dikikis semuanya! Jangan ada keinginan dan kehendak daging lagi. Belajar dari Yesus “biar kehendakMu yang jadi, bukan kehendakKu”. Dalam menghadapi segala sesuatu, masalah nikah, masalah ekonomi, masalah buah nikah, masalah pelayanan, biar kehendak Tuhan yang jadi, jangan kehendak kita.
Matius 7:21-23
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Kalau tidak sesuai kehendak Tuhan, melayani tetapi berbuat jahat di hadapan Tuhan. Ironis sekali! Ayo kaum muda jangan timbul tenggelam melayani Tuhan. Kalau ikuti keinginan daging kita biar hebat kita melayani tetapi Tuhan bilang pembuat kejahatan! Bisa khotbah tetapi tidak sesuai kehendak Tuhan, itu pembuat kejahatan. Hebat menyanyi, hebat main musik, tetapi kalau tidak sesuai kehendak Tuhan itu juga pembuat kejahatan. Keledai ditunggangi Yesus, Firman yang kita ikuti, ikuti kehendak Tuhan saja.
Kalau sudah tidak taat perbuatannya pasti daging, perbuatan dosa, sehingga tidak mendapat bagian dalam kerajaan Allah.
Galatia 5:19-21
5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: 1percabulan, 2kecemaran, 3hawa nafsu,
5:20 4penyembahan berhala, 5sihir, 6perseteruan, 7perselisihan, 8iri hati, 9amarah, 10kepentingan diri sendiri, 11percideraan, 12roh pemecah,
5:21 13kedengkian, 14kemabukan, 15pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
15 jenis pebuatan daging, ini beda dengan Tabernakel yang dibangun dengan 16 jenis bahan. Kalau perbuatan daging yang kita lakukan, tidak akan pernah terbangun menjadi Tabernakel, Tubuh Kristus yang sempurna, tidak akan pernah masuk kerajaan sorga, sorga hanya impian.
Kehendak daging kita ini macam-macam. Saya sebagai gembala hanya ikuti kehendak Tuhan, ikuti gerakan Firman. Jangan kita paksa harus begini, harus begitu, nanti perbuatannya pasti daging sehingga tidak bisa masuk kerajaan sorga. Untuk menikah jangan ikuti kehendak daging, oh cantik, ganteng, dia sayang sama saya, dia suka sama saya, cuma dia yang suka sama saya, yang lain tidak mau. Tetapi tidak mau ikut dalam pengajaran, tidak mau disucikan, tidak mau melayani, itu bukan dari Tuhan, itu keinginan kita!
2. Dikuasai oleh hawa nafsu sehingg tidak pernah puas. Sudah dapat roda dua, lalu lihat yang lain pakai roda dua yang stirnya tinggi, mau lagi yang itu. Itu keinginan daging, tidak akan pernah puas. Seperti perempuan Samaria, 5 kali kawin cerai dan yang keenam kumpul kebo, itu karena tidak pernah puas. Kaum muda kalau gonta ganti pacar itu berarti hawa nafsu daging, tidak akan pernah puas, itu bibit kawin cerai. Makanya tanya Tuhan, tanya orang tua, tanya gembala supaya aman, lancar semua, ditolong oleh Tuhan.
Yohanes 4:15-18
4:15 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
4:16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
4:17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
4:18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."
Ayo jangan hidup mengikuti hawa nafsu daging, nanti tidak pernah puas. Kalau tidak pernah puas arahnya nanti mencari kepuasan di dunia. Tidak puas lagi, dia bawa kepuasan dunia masuk dalam gereja. Tidak puas juga, dia cari kepuasan lewat berbuat dosa sampai puncaknya dosa. Pemerintah sudah tulis di bungkus rokok merokok membunuhmu, penyebab kanker dan sebagainya, tetapi masih dibeli.
Sejak manusia jatuh dalam dosa tidak pernah puas soal makan minum. Dulu makannya buah-buahan. Setelah jatuh dalam dosa daging juga dimakan. Tumbuhan dari daun sampai akar dimakan. Tidak puas, darah binatang diminum dan dimakan. Tidak puas lagi, racun di makan, narkoba, rokok, minuman keras, semua itu meracuni tubuh. Inilah keadaan dunia akhir zaman ini. Banyak pelayan Tuhan seperti itu, tidak pernah puas! Hati-hati, bisa sampai tidak puas dalam nikah, tidak puas dalam segala hal.
3. Dikuasai kelemahan daging sehingga tidak tahu menyembah. Kalau mau jujur apakah pelayan Tuhan ada doa 1 jam sehari? Paling kalau sempat.
Roma 8:26
8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Daging ini tidak tahu berdoa menyembah. Kalau ada urapan bisa menyembah, kalau tidak ada urapan tidak tahu menyembah.
Markus 14:38
14:38 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Daging ini memang lemah, ayo kita belajar sama-sama meningkatkan doa penyembahan. Doa penyembahan itu puncaknya ibadah. Kalau tidak bisa menyembah maka nanti ibadah yang lain mulai bolong. Ibadah raya bolong, ibadah pendalaman Alkitab mulai bolong, mulai tidak setia dengan berbagai macam alasan. Kalau cari alasan tidak biribadah, setan sudah sodorkan sekeranjang alasan tinggal mau pilih. Minggu ini alasannya sakit, minggu depan alasannya sepatu basah, minggu berikutnya alasannya ada lagi.
Kalau kita bercermin pada Firman seharusnya kita malu, terlalu banyak kelemahan kita. Manusia itu diciptakan Tuhan jujur, tetapi sejak jatuh dalam dosa terlalu banyak dalihnya.
Pengkhotbah 7:29
7:29 Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih.
Begitu juga soal pengajaran, ingat pesta kawin yang digelar oleh Raja untuk anaknya, itu menubuatkan pesta kawin Anak Domba Allah. Diundang orang-orang tetapi mereka banyak dalih “saya baru kawin, baru beli ternak, baru ini, baru itu”. Pengajaran diberitakan tetapi malah berdalih, inilah manusia seperti itu. Ini semua kelemahan daging, sebab itu kita mutlak membutuhkan Roh Kudus, minta kepada Tuhan Roh KudusNya. Sebab kalau kita kedagingan, manusia darah daging tidak masuk dalam kerajaan sorga, tidak boleh ada di sana.
I Korintus 15:50
15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
Bagaimana untuk mendapatkan urapan Roh Kudus? Kita baca bagaimana proses pencurahan Roh Kudus.
Yohanes 16:7
16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
Yesus harus pergi baru Roh Kudus dicurahkan. Pergi di sini mati, bangkit lalu naik ke sorga sehingga Roh Kudus dicurahkan. Jadi harga pencurahan Roh Kudus seharga Korban Kristus. Kalau mau menerima pencurahan Roh Kudus, hargai Korban Kristus! Bagaimana menghargai Korban Kristus? Apakah makan perjamuan suci setiap kali ibadah? Bukan seperti itu! Apakah taruh salib besar-besar di depan rumah? Bukan seperti itu.
Bukti menghargai Korban Kristus.
1. I Petrus 4:1-2
4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa —,
4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
Rela sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa, supaya kita hanya melakukan appa yang menjadi kehendak Tuhan, baru ada urapan, Tuhan kasih urapan Roh Kudus. Bagaimana ada Roh Kudus kalau ada rokok di kantong! Sekalipun dosa itu membawa keuntungan bagi kita, dosa itu sudah menjadi kesenangan daging, harus berhenti, tidak mau lagi.
2. I Petrus 4:12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Bukti kedua adalah rela sengsara daging tanpa dosa, mau menerima nyala apa ujian. Bentuknya macam-macam. Kita tidak berbuat dosa lagi tetapi disalahkan, difitnah, dibenci dan lain-lain, tetapi kita rela terima. Jadi begitu datang ujian cepat periksa apa yang kita perbuat. Kalau tidak ada dosa, berarti ini ujian dari Tuhan. Tetapi kalau ada kesalahan maka ini hajaran dari Tuhan. Beda hajaran dengan ujian. Ujian itu ketika kita periksa diri ternyata kita tidak berbuat sesuatu yang salah. Maka Roh Kudus dicurahkan dengan meluap-luap dan melimpah di dalam kehidupan kita sekalian.
Kegunaan Roh Kudus:
1. Roma 5:3-5
5:3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
5:4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Ini kegunaan Roh Kudus yang pertama, memberi kekuatan kepada kita supaya tidak kecewa, tidak putus asa dalam menghadapi ujian tetapi dalam ujian kita bisa bertekun, tekun dalam penggembalaan, kita bisa menikmati ujian itu. Ketekunan itu menimbulkan pengharapan, ada pengharapan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kalau dalam ujian kita mau bertekun, tekun dalam penggembalaan, di situ sudah terkandung segala kebutuhan kita, Tuhan sudah sediakan apa yang kita butuhkan.
Ibrani 10:36
10:36 Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.
Segala janji Tuhan sudah ada, janji perlindungan, pemeliharaan, kesehatan, dan lain-lain semua sudah Tuhan sediakan. Yang penting bertekun dulu, jangan mau cepat-cepat keluar. Diizinkan dilempar ke dapur api seperti Sadrakh Mesakh dan Abednego, tekuni! Jangan cepat-cepat keluar, nanti lihat pertolongan Tuhan. Inilah kegunaan Roh Kudus membuat kita kuat, tidak kecewa, tidak putus asa, bisa bertekun. Orang yang melihat kita terheran-heran “koq bodoh dia mau begitu” tetapi kita bisa menikmati.
2. I Petrus 4:14
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Kegunaan Roh Kudus membuat kita bisa bahagia di tengah penderitaan dan ujian. Ini tidak masuk akal, orang menderita kenapa bisa bahagia? Tetapi kita bisa. Biar ini bisa menjadi pengalaman dengan Tuhan dengan Firman. Sehingga kita bisa menasihati orang “bertahan yah, pasti Tuhan tolong. Saya sudah alami seperti kau dan saya ditolong oleh Tuhan”. Kita nasihati orang tetapi tidak punya pengalaman, nanti seperti Ayub katakan “penghibur sialan kamu semua!”. Roh Kudus tidak bekerja setengah jalan, setelah memberi kekuatan, memberi kebahagian ada kegunaan ketiga.
3. Roh Kudus memberi jalan keluar, gunung besar rata.
Zakharia 4:6-7
4:6 Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
4:7 Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!"
Gunung masalah apa? Gunung masalah nikah, kesehatan, ekonomi dan lain-lain, yakin siang ini Tuhan mampu meratakan semuanya! Semua masalah selesai dan kita dipakai membangun Bait Allah.
4. Titus 3:5
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani. Apa tanda manusia rohani? Hatinya berisi kasih. Bisa mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu. Tadinya menyembah bilang Tuhan tolong saya, sekarang bisa menyembah “aku mengasihi Engkau Tuhan” sekalipun masalahnya belum selesai. Tadinya berseru “Yesus tolong” sekarang bisa berseru “Yesus aku mengasihi Engkau”. Itu manusia rohani, hanya menyembah Tuhan karena kita mengasihi Tuhan. Dan juga mengasihi sesama sampai bisa membalas kejahatan dengan kebaikan. Kita disakiti kita bisa mendoakan dia, itu manusia rohani. Kasih ini yang menyatukan. Kalau kita sudah menjadi manusia rohani, hanya mengasihi Tuhan, hanya mengasihi sesama sampai bisa membalas kejahatan dengan kebaikan, maka kasih ini yang menyatukan. Bahkan nikah yang tercerai sekalipun kasih Tuhan mampu menyatukan kembali.
Kolose 3:14
3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Masalah nikah Tuhan selesaikan, nikah disatukan, dalam penggembalaan disatukan, antara penggembalaan disatukan oleh Tuhan, sampai Israel dan Kafir disatukan dalam satu tubuh Kristus yang sempurna bisa menyambut Yesus Kepala Mempelai Pria Sorga.
Kita ini daging, keinginannya kuat, hawa nafsunya daging. Daging itu lemah tetapi mengalahkan kita. Yang lemah saja mengalahkan kita, apalagi hawa nafsunya yang kuat itu. Hanya bisa berseru kepada Roh Kudus. Ayo minta urapan Roh Kudus saat ini. Kita tidak mampu berbuat apa-apa, tinggal berseru Yesus, curahkan Roh Kudus dalam kehidupan kita.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
JADWAL IBADAH Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci → Pk. 17.00 Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30 Minggu : Ibadah Raya → Pk. 10.00 Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00 |