Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 10:19-21
10:19 Maka timbullah pula pertentangan di antara orang-orang Yahudi karena perkataan itu. Banyak di antara mereka berkata:
10:20 "Ia kerasukan setan dan gila; mengapa kamu mendengarkan Dia?"
10:21 Yang lain berkata: "Itu bukan perkataan orang yang kerasukan setan; dapatkah setan memelekkan mata orang-orang buta?"
Setelah Yesus memperkenalkan dirinya sebagai Gembala yang baik, Dia dicap kerasukan setan dan gila. Padahal tujuan Yesus menyatakan diri sebagai Gembala yang baik supaya domba-domba dari bangsa Israel maupun dari bangsa kafir menjadi satu kawanan, tetapi justru dicap gila. Penyatuan kawanan domba itu menunjukan penyatuan Tubuh Kristus, mau dirusak oleh roh pengejek dan pemecah belah. Kalau sudah mengejek pasti menjadi pemecah belah.
Yudas 1:18-19
1:18 Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: "Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka."
1:19 Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus.
Setan berupaya keras untuk memecah belah Tubuh Kristus lewat memanfaatkan perut kita. Sudah berhasil 1 dari 12 murid dihantam karena persoalan perutnya (kebutuhan jasmani).
Roma 16:17-18
16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.
Persekutuan Tubuh Kristus dimulai dari nikah. Nikah bisa tercerai berai karena perkara perut, karena kebutuhan jasmani, masalah ekonomi. Termasuk kebutuhan biologis, setan bisa pakai itu untuk memecah belah. Makanya kaum muda masuk nikah bukan melihat cantik, ganteng, kaya, kedudukan, kepandaian, tetapi yang dilihat pengajarannya. Kalau melihat yang jasmani, bukan yang rohani, begitu yang jasmani tidak didapat bisa tercerai berai. Dia cari yang jasmani, pasangannya tidak bisa kasih, nanti ada di sana yang bisa kasih sehingga menyeleweng dan selingkuh sampai tercerai.
Lebih membesar lagi penggembalaan, termasuk persekutuan antara penggembalaan bisa tercerai karena kebutuhan jasmani. Kalau melayani hanya karena perut atau hanya untuk mendapatkan kebutuhan jasmani, itu hanya menceraiberaikan penggembalaan. Dimulai dari kami sebagai gembala, kalau melayani motivasinya yang perut, motivasi yang jasmani, hanya untuk memecah belah di dalam penggembalaan. Begitu juga umat Tuhan kalau ikut Tuhan hanya cari yang jasmani, nanti tercerai dari Tubuh Kristus.
Karena perkara perut, persoalan yang jasmani bisa timbul kebencian. Kalau ditelusuri sebenarnya hanya soal yang jasmani. Dalam penggembalaan kalau perut yang dikedepankan maka bisa membuka diri terhadap ajaran lain, ajaran palsu.
Perkara perut selain perkara yang jasmani, termasuk juga kedudukan, ingin dihormati, ingin dipuji, mau disanjung. Ini semua hanya membuat tercerai berai. Dalam persekutuan antara penggembalaan ada satu yang Tuhan orbitkan untuk melayani. Yang lain kalau perut hatinya tidak disucikan bisa iri, bisa merasa lebih dari yang lain sehingga terjadi perceraian, tidak terjadi persekutuan. Makanya perut ini perlu ditusuk oleh pedang Firman.
Yudas selama ikut Yesus perutnya tidak pernah disucikan padahal dia orang kepercayaan Yesus, Yudas bendahara. Hati-hati orang-orang kepercayaan yang dihantam dan justru berguguran itu orang-orang kepercayaan. Kalau ditelusuri apa penyebabnya? Perut! Paling banyak itu mau dihormati, mau disanjung, begitu ditegur tidak mau terima dan meninggalkan persekutuan. Kita berdoa ekstra sungguh-sungguh, sebagai hamba Tuhan maupun sebagai jemaat, kalau Tuhan sudah percayakan jabatan pelayanan kepada kita jaga sungguh-sungguh, jangan sampai perkara perut ini dikedepankan.
Contohnya Yudas Iskariot karena perkara perut dia menjual Yesus, mengkhianati Yesus, memecah belah Tubuh Kristus dalam artian dia yang tersingkir dari 12 murid. Dia hamba Tuhan pelayan Tuhan yang dipercaya dan dipakai oleh Tuhan, dia memegang kas, tetapi bisa menjadi pemecah belah. Kita belajar dari Yudas bukan untuk mengikuti jejaknya Yudas tetapi supaya mawas diri. Mengapa Yudas bisa demikian?
1. Markus 3:19
3:19 dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.
Dalam urutan nama Yudas berada pada urutan paling belakang. Jadi dia bisa menjadi pemecah belah karena rohaninya terkebelakang yaitu tidak sungguh-sungguh dalam panggilan dan pilihan Tuhan. Kita semua dipanggil dan dipilih untuk melayani Tuhan. Kalau sudah merasakan panggilan pilihan itu seharusnya kita makin teguh. Kalau tidak sungguh-sungguh dalam panggilan Tuhan dan dalam penggembalaan, nanti bisa menjadi pemecah belah.
Ini awasan bagi kita, bisa terhadi kepada Yudas, bisa terjadi juga kepada kita. Yudas gembalanya sudah sempurna yaitu Yesus sendiri, tetapi dia menjadi pemecah belah karena terkebelakang. Gembala kita masih manusia, bukan Yesus yang nyata di sini tetapi manusia jasmani yang ditandai banyak kekurangan. Kalau kita tidak ekstra sungguh-sungguh nanti jadi pemecah belah dan tercerai dari Tubuh Kristus. Tidak sungguh-sungguh ini rohnya antikristus, mulai dari pelayanan tidak sungguh-sungguh, dengar Firman tidak sungguh-sungguh, semua tidak sungguh-sungguh, itu roh antikristus.
I Yohanes 2:18-19
2:18 Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.
2:19 Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
Ayat ini jangan sampai kita genapi. Ini nubuatan Firman dalam hal negatif, tidak sungguh-sungguh dan menjadi pengkhianat. Kita raba diri masing-masing, saya tergembala di GPT Kristus Penebus Tentena, saya sungguh-sungguh termasuk di dalamnya atau tidak. Saya gembala yang tergembala, saya sungguh-sungguh dalam persekutuan atau tidak. Kita raba diri masing-masing, tidak usah tunjuk orang! Periksa diri masing-masing. Kalau mulai dalam perkara rohani dalam penggembalaan mulai aras-arasan dan malas-malasan, hati-hati kalau terkebelakang nanti jadi pemecah belah, tercerai dari Tubuh Kristus.
2. Markus 14:10-11
14:10 Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu, kepada imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka.
14:11 Mereka sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.
Penyebab kedua salah pergaulan = salah bersekutu. Silahkan bergaul di masyarakat tetapi jangan salah. Kita dalam bersekutu jangan salah. Pergaulan yang salah merusakan kebiasaan yang baik.
I Korintus 15:33
15:33 Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
Kebiasaan yang baik itu pertama hidup dalam pertobatan dan dilanjutkan hidup beribadah. Itu bisa rusak kalau salah dalam pergaulan, Yudas salah pergaulan. Dikatakan jangan kamu sesat berarti pergaulan yang salah menyesatkan kita. Tadinya sudah dijalur yang lurus ke Yerusalem Baru eh salah bergaul akibatnya melenceng dan tersesat.
Di sini Yudas bergaul dengan imam-imam kepala yang memiliki rencana jahat terhadap Yesus. Bagi kita kalau kita tahu persekutuan itu menyerang persekutuan yang benar, menyerang pengajaran yang benar, jangan masuk! Bahaya nanti, nanti rohnya masuk. Sebab persekutuan atau fellowship itu artinya makan bersama dan mewarisi tabiat. Begitu salah dalam persekutuan maka tabiat yang salah masuk. Seperti Yudas sudah salah, dia berpikir Guruku ini tidak baik, Guruku ini jahat. Akhirnya tega dia jual. Begitu juga saya sebagai gembala kalau salah bersekutu bisa saya katakan oh guruku ini tidak baik, dia begini dan begitu.
Saya pernah diwanti-wanti oleh guruku, waktu ibadah doa puasa saya dipanggil di atas “kamu jangan begitu, kalau kamu teruskan seperti itu, begitu kamu keluar dari sini kamu akan lawan saya dan cerita jelek tentang saya!”. Waktu itu saya berterima kasih, betul-betul saya dididik keras.
Kalau sudah salah dalam persekutuan, masuk dalam persekutuan yang sudah jelas-jelas pengajarannya salah, suka salah-salahkan hamba Tuhan yang benar, salah-salahkan pengajaran yang benar, nanti seperti Yudas, bahaya.
Juga dalam pergaulan sehari-hari, jangan bergaul dengan orang yang punya rencana jahat. Bagaimana itu orang punya rencana jahat? Yang suka bergosip, suka memfitnah, suka menghasut, hindari nanti kena pada kita! Dia punya prasangka buruk kepada gembala, kita bergaul dengan dia, dengar dia bergosip tentang gembala “oh baru saya tahu!” akhirnya kena. Lebih baik hindari orang itu! Saya lebih suka fair, kalau ada sesuatu yang jemaat rasa tidak enak dengan gembala, datang dan tanyakanlah nanti baru saya jelaskan. Untuk saya panggil-panggil untuk meluruskan saya tidak mau, tidak usah bela diri. Kalau merasa tidak terganggu doakan saja.
Kalau sudah masuk hasutannya, sudah masuk raginya, nanti cari-cari kesempatan untuk meninggalkan penggembalaan, cari-cari kesempatan untuk meninggalkan persekutuan yang benar. Begitu ada momentnya maka dia ambil dan meninggalkan persekutuan sebagai orang yang jadi korban padahal cuma playing victim.
3. Kalau sudah salah bergaul maka ajaran yang benar sudah tidak masuk lagi.
Matius 26:23-24
26:23 Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.
26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
Ini teguran nyata-nyata dari Yesus, sekarang menunjukan teguran keras dari Firman pengajaran yang benar.
Matius 26:25
26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."
Penyebab ketiga adalah mengelak dari teguran Firman. Mengapa orang kepercayaan bisa keluar dan jadi pemecah belah. Saya kenal 2 yang menjadi ketua umum dalam persekutuan, langsung mau menyerang balik. Tadinya mereka agung-agungkan pengajaran dan hamba Tuhan yang Tuhan pakai memberitakan pengajaran yang benar. Tetapi karena salah pergaulan akibatnya dia langsung berbalik menyerang dan gembalanya dia usir dari gereja. Kita yang sudah Tuhan percayakan jabatan pelayanan kalau salah pergaulan nanti mengelak dari Firman. Mengelak dari Firman itu menipu diri sendiri. Kalau dirinya sendiri dia tipu apalagi orang lain.
Akhirnya begitu Yudas menerima roti dari Yesus, dia malah kerasukan setan. Kalau selalu mengelak dari Firman, ketika makan perjamuan suci, bukan pribadi Yesus yang masuk tetapi setan yang masuk.
Yohanes 13:27
13:27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."
Bukan Yesus yang masuk, eh setan yang masuk, begitu pulang dia tambah jahat. Di ayat selanjutnya Yudas ditelan kegelapan malam. Orang seperti ini akan hidup di dalam kegelapan dosa.
Tuhan tolong kita, semoga ini menjadi pembelajaran bagi kita masing-masing. Mulai dari penggembalaan ayo sungguh-sungguh, jangan jadi terbelakang rohani. Dalam pergaulan, baik pergaulan sehari-hari maupun pergaulan yang rohani jangan salah. Kemudian terima tegoran Firman, jangan menolak teguran Firman.
Supaya tidak menjadi pemecah belah Tubuh Kristus bagaimana solusi dan jalan keluarnya?
1. Harus aktif di dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Aktif ini bukan hanya dilihat orang itu kerja ini kerja itu, itu belum tentu sudah aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Kalau orang memang aktif disuruh ini itu bisa cepat dia kerjakan. Tetapi yang Tuhan mau lihat itu dari hati lebih dahulu. Keaktifan kita dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus di mulai dari hati kita.
Efesus 4:11-12
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Jadi keaktifan kita dalam pembangunan Tubuh Kristus, Tuhan lihat di hati yaitu meningkatkan kesucian! Kalau sudah suci pasti rajin kerja. Bukan rajinnya dulu yang dilihat tetap kesuciannya dulu. Kita tingkatkan kesucian kita lewat tekun dalam 3 macam ibadah pokok di dalam penggembalaan, bagaikan ranting yang melekat pada pokok, disucikan dibersihkan secara terus menerus oleh Firman pengajaran. Banyak yang aktif, Yudas aktif tetapi mencuri. Dari murid yang diutus berdua-dua Yudas salah satunya, dia diperlengkapi dengan kuasa. Tetapi tidak suci hatinya. Dia curi uang miliknya Tuhan.
Kesucian ini yang harus kita tingkatkan. Bukan berarti saya sudah luar biasa, saya juga manusia daging masih ada kekurangan dan kelemahan. Tetapi tidak mau bertahan dalam kekurangan dan kelemahan itu, saya mau ditingkatkan kesucian. Kalau semakin suci semakin dipakai dan semakin dipelihara sehingga tidak akan mengedepankan perutnya karena dia sudah dipelihara Tuhan, mau cari apa lagi. Mau makan ada 5 roti untuk 5000 orang, 7 roti untuk 4000 orang. Mau bayar pajak tinggal pancing ikan, buka mulutnya, ada uang. Yudas tidak melihat itu, dia selalu merasa kurang. Kalau cuma 5 roti kurang mau tambah daging, 7 roti kurang mau tambah cap cay. Tidak pernah dia puas.
Yohanes 15:3
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Kalau kita sudah disucikan tidak usah ragu, ayat 1 jaminannya.
Yohanes 15:1
15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
Kenapa kita mau ragu, yang memelihara kita adalah pengusaha yang tidak pernah bangkrut. Di dunia banyak perusahaan yang bangkrut. Di dunia bisa bangkrut, tetapi Tuhan tidak pernah bangkrut. Jangan ragu, semakin disucikan, semakin dipakai Tuhan, semakin dipelihara Tuhan. Jadi bukan perutnya yang dia kedepankan tetapi Tuhan yang dia kedepankan. Bukan skill yang mau kita asah dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus tetapi kesuciannya.
2. Harus rela berkorban. Kita teladani Yesus, Dia datang untuk melayani dan berkorban nyawa. Pengorbanan apa yang kita berikan dalam melayani Tuhan? Kita lihat Yesus dalam melayani malah dicap macam-macam, bahkan oleh keluargaNya sendiri Jadi jangan heran, kita sudah tergembala, mau disucikan, sudah dipakai dalam sistem penggembalaan, keluarga kita yang belum dalam pengajaran atau yang sudah sama-sama dalam penggembalaan bisa mencap kita yang aneh-aneh dan macam-macam.
Markus 3:20-24
3:20 Kemudian Yesus masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makan pun mereka tidak dapat.
3:21 Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi.
3:22 Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: "Ia kerasukan Beelzebul," dan: "Dengan penghulu setan Ia mengusir setan."
3:23 Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan: "Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis?
3:24 Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan,
Yesus alami seperti itu, jadi jangan heran kita juga akan mengalami seperti itu karena kita mengikuti jejaknya Yesus. Kita satu dalam kematian bersama Yesus, satu dalam kebangkitan bersama Yesus baru satu dalam kemuliaan. Jadi pengalaman yang dialami Yesus itu juga yang kita alami.
Apa yang harus kita korbankan?
a) Untuk makanpun tidak dapat. Makan itu hak hidup. Jadi yang pertama kita korbankan adalah berkorban hak, berkorban kebutuhan daging. Kita butuh tetapi kita korbankan. Ini praktek aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Sebagai contoh adalah rasul Paulus, dia berani berkata teladanilah aku sebagaimana aku meneladani Kristus. Dalam pelayanan Paulus dia tidak menuntut hak malah dia korbankan.
I Korintus 9:4,11-12,15,18
9:4 Tidakkah kami mempunyai hak untuk makan dan minum?
9:11 Jadi, jika kami telah menaburkan benih rohani bagi kamu, berlebih-lebihankah, kalau kami menuai hasil duniawi dari pada kamu?
9:12 Kalau orang lain mempunyai hak untuk mengharapkan hal itu dari pada kamu, bukankah kami mempunyai hak yang lebih besar? Tetapi kami tidak mempergunakan hak itu. Sebaliknya, kami menanggung segala sesuatu, supaya jangan kami mengadakan rintangan bagi pemberitaan Injil Kristus.
9:15 Tetapi aku tidak pernah mempergunakan satu pun dari hak-hak itu. Aku tidak menulis semuanya ini, supaya aku pun diperlakukan juga demikian. Sebab aku lebih suka mati dari pada ...! Sungguh, kemegahanku tidak dapat ditiadakan siapa pun juga!
9:18 Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.
Ini Paulus, dia tidak menuntut haknya. Sekalipun ayat mengatakan seorang imam hidup dari pelayanannya, mendapat bagian dari mezbah. Paha depan, perut besar, kedua rahang, itu semua milik imam. Di sin Paulus tidak mau menuntut hak, dia rela korbankan. Ayo dalam melayani jangan menuntut hak, saya tidak dilirik, saya tidak didatangi, tidak usah! Korbankan saja, kita harus rela mengorbankan kebutuhan daging kita. Saya tidak datang tetapi doa saya sebagai gembala tetap naik. Secara tubuh sudah tidak memungkinkan lagi.
Kalau kita rela korban hak tanpa menuntut, rela korbankan kebutuhan daging kita demi pelayanan, maka hasilnya luar biasa!
1) I Korintus 9:12
9:12 Kalau orang lain mempunyai hak untuk mengharapkan hal itu dari pada kamu, bukankah kami mempunyai hak yang lebih besar? Tetapi kami tidak mempergunakan hak itu. Sebaliknya, kami menanggung segala sesuatu, supaya jangan kami mengadakan rintangan bagi pemberitaan Injil Kristus.
Kalau hak dikorbankan maka pelayanan tidak akan penah terhalangi. Ini hasil yang pertama, pelayanan kita tidak bisa dirintangi oleh apapun dan oleh siapapun. Kalau saya sebagai gembala banyak menuntut, baru pusing sedikit sudah terhalang melayani. Korbankan semua, sakitpun masih bisa melayani. Khotbah masih bisa diwakilkan tetapi doa penyahutan tidak bisa diwakilkan oleh siapapun, itu tetap tugas gembala. Sambil berbaring dalam keadaan diinfus bisa berdoa bagi sidang jemaat.
Salah satu rintangan pelayanan adalah duit. Uang ini perkara kecil tetapi menjadi perintangan dan halangan untuk melayani Tuhan. Saat kekurangan bisa terhalang melayani Tuhan, saat kelebihan bisa juga terhalang melayani. Kenapa tidak beribadah? Repot om jemur jagung. Makanya kita mengabdi kepada Tuhan, jangan kepada mamon. Jangan 2 tuan, yang satu Tuhan yang kedua mamon. Kalau Tuhan yah Tuhan, jangan pilih mamon.
Yang paling saya sedih mendengar kalau ditanya “mengapa tidak ibadah?” lalu dijawab “tidak ada kolekte!”. Janganlah begitu, memangnya Tuhan itu pengemis minta-minta kolekte kita. Kalau memang sudah tidak ada, tidak apa-apa, yang penting dengar Firman. Ada lagi yang di tanya kenapa tidak beribadah? Tidak ada paket data. Padahal bisa main game online, jualan online bisa.
2) Yesaya 49:3-4
49:3 Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
49:4 Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."
Hak kita terjamin pada Tuhan, tidak usah cari, tidak usah tuntut, nanti Tuhan kasih. Contoh hamba Tuhan tidak usah tuntut dihormati, nanti Tuhan yang hormati.
Urusan makan minum kita itu urusan Tuhan, urusan kita layani Tuhan saja.
I Korintus 9:13
9:13 Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu?
Tuhan sudah jamin, tidak usah hamba Tuhan tanam jagung atau tanam nilam, sudah Tuhan jamin dari pelayanan. Sidang jemaat juga, Tuhan sudah sediakan semua dari penggembalaan kalau kita melayani.
b) Korban perasaan. Yesus melayani baik-baik dibilang tidak waras, gila, kerasukan setan. Dikata-katai “sok suci kamu! Memangnya cuma kamu yang mau masuk sorga!” itu korban perasaan. Di dalam kita melayani mungkin ada sesama pelayan yang bahasanya menyakiti, korban perasaan, jangan bawa perasaan. Melayani tersinggung sedikit sudah tidak mau. Kalau perasaan daging kita mau korbankan maka kita bisa menyerap perasaan Yesus. Ada 7 perasaan Yesus, 2 saja kita ambil.
Filipi 2:5
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
Yesus tidak baperan. Malah Yesus katakan “siapa keluargaku? Dia yang melakukan kehendak Bapa dia itu keluargaKu. Kita ada keluarga daging, keluarga di dalam Tuhan itu yang sama-sama melakuan kehendak Tuhan.
Filipi 2:8
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Jadi ada 2 perasaan Yesus yaitu rendah hati dan taat, ini yang harus kita serap. Korban perasaan daging dan terima perasaan Yesus yaitu rendah hati dan taat sampai daging tidak bersuara lagi. Saat dipakai lalu orang puji, tetap rendah hati. Tetapi kalau baper, waktu dipuji dia jadi sombong. Giliran dia melayani lalu ada orang cibir dan hina, mulai kendor di dalam pelayanan.
Kalau perasaan Yesus sudah ada pada kita maka kuasa nama Yesus kita miliki. Siapa yang bisa mengalahkan nama Yesus. Pelayanan kita semakin maju, tidak bisa terhalang. Menghadapi masalah nama Yesus memberikan pertolongan.
Filipi 2:9-11
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Kuasa nama Yesus kita alami yaitu:
1) Kuasa kemenangan. Semua tekuk lutut di bawah kaki Tuhan karena ada nama Yesus di situ. Bagi kita ada kemenangan atas trio setan sumbernya semua yang jelak. Awalnya langit dan bumi ini Tuhan ciptakan baik sampai sungguh amat baik. Setan merusaknya menjadi jelek, dunia menjadi seperti padang gurun.
2) Kuasa meninggikan. Kuasa pengangkatan mulai di dunia ini. Apapun keadaan kita, terpuruk, merosot secara jasmani, nama Yesus mampu mengangkat. Yang rohani juga ditinggikan, kita semakin disucikan, dibaharui, sampai sempurna diangkat ke awan-awan menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga. Yesus sudah mau datang, sekarang semuanya penggenapan Firman. Justru kita berbahagia kalau mendengar begini begitu, sudah sesuai Firman, berarti kedatangan Yesus sungguh-sungguh sudah di ambang pintu. Hari pernikahan Anak Domba Allah sudah akan segera digelar.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar