Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 25:39-43
25:39 Apabila saudaramu jatuh miskin di antaramu, sehingga menyerahkan dirinya kepadamu, maka janganlah memperbudak dia.
25:40 Sebagai orang upahan dan sebagai pendatang ia harus tinggal di antaramu; sampai kepada tahun Yobel ia harus bekerja padamu.
25:41 Kemudian ia harus diizinkan keluar dari padamu, ia bersama-sama anak-anaknya, lalu pulang kembali kepada kaumnya dan ia boleh pulang ke tanah milik nenek moyangnya.
25:42 Karena mereka itu hamba-hamba-Ku yang Kubawa keluar dari tanah Mesir, janganlah mereka itu dijual, secara orang menjual budak.
25:43 Janganlah engkau memerintah dia dengan kejam, melainkan engkau harus takut akan Allahmu.
Ini tentang tahun Yobel dan pekerjaan penghambaan orang Israel. Orang Israel yang telah jatuh miskin tidak boleh dijadikan budak oleh sesamanya karena orang Israel telah ditebus oleh Tuhan dari rumah perbudakan di Mesir dan hanya kepada Tuhan saja mereka harus menghamba. Ini pelajaran bagi kita sekalian, oleh karena Korban Kristus kita telah ditebus dari perhambaan dosa, oleh sebab itu hanya kepada Tuhan saja kita harus menghamba, jangan menghamba kepada orang lain.
Ada 2 hal yang harus kita perhatikan sebagai hamba yang mengabdi kepada Tuhan.
1. I Tesalonika 1:9-10
1:9 Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar,
1:10 dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.
Yang kita layani adalah Allah yang hidup dan yang benar. Berarti dalam melayani Tuhan kita harus hidup, artinya harus dikuasai Roh Kudus sehingga bisa menanggalkan segala perbuatan daging supaya kita bisa melayani Tuhan dengan kekuatan Roh Kudus.
Roma 8:13
8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
2. Melayani sambil menanti kedatangan Yesus kedua kali. Berarti punya kesiapan untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali sebagai Raja segala raja Mempelai Pria sorga di dalam kemuliaanNya. Yesus sudah siap mau datang, kita juga harus siap menyambut kedatanganNya.
Wahyu 22:20
22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
Ayat ini diapit ayat 18,19 dan 21.
Wahyu 22:18-19,21
22:18 Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
22:19 Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.
Dari 3 ayat ini kita bisa melihat ada 2 hal yang harus kita persiapkan:
a) Harus menerima Firman nubuatan.
b) Harus hidup di dalam kasih karunia Tuhan.
Kita bahas dulu poin pertama yaitu menerima Firman nubuatan. Dalam gereja harus ada Firman nubuatan, apa itu Firman nubuatan?
a) Firman yang diungkapkan rahasianya oleh Tuhan yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain di dalam Alkitab.
b) Firman yang mengungkapkan tentang segala sesuatu yang akan terjadi dan pasti terjadi. Terutama ada 2 peristiwa besar di akhir zaman ini yang akan terjadi dan pasti terjadi.
1) Kedatangan Yesus pertama kali sebagai Mempelai Pria Sorga, Raja segala raja. Dalam II Petrus 3 dikatakan Dia tidak akan menangguhkan lagi kedatanganNya.
2) Penghukuman Tuhan atas dunia ini, pasti terjadi dan akan terjadi. Ada 3x7 penghukuman, 7 meterai itu penghukuman dari Allah Roh Kudus, 7 sangkakala itu penghukuman dari Anak Allah dan 7 bokor itu penghukuman dari Allah Bapa dan disertai dengan aniaya antikristus.
c) Firman yang mengungkapkan segala dosa yang tersembunyi di dalam hati pikiran kita. Tidak bisa disembunyikan, semua diungkap oleh Tuhan!
Efesus 2:20
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Gereja Tuhan dibangun di atas dasar nabi itu Firman nubuatan dan di atas dasar rasul itu Firman pengajaran. Dari sini kita melihat Firman nubuatan tidak bisa dipisah dari Firman pengajaran sebab di atas 2 dasar ini gereja Tuhan dibangun. Kalau hanya dominan Firman pengajaran tetapi tidak ada nubuatan atau sebaliknya berarti pondasinya hanya separuh. Firman pengajaran adalah Firman yang menyucikan segala dosa yang telah diungkapkan oleh Tuhan dan menasihati kita untuk mempersiapkan diri menjadi Mempelai Wanita Tuhan sehingga luput dari hukuman Tuhan. Karena Firman pengajaran dan Firman nubuatan berbicara tentang Mempelai maka disebut Kabar Mempelai atau Firman pengajaran yang benar, Firman yang lebih tajam dari pedang bermata 2. Ini berita yang nyata yang sangat dibutuhkan oleh gereja Tuhan. Biarlah kita yang sudah ada di dalam Kabar Mempelai ini, menghargai sungguh-sungguh Kabar Mempelai ini, kita terima dan praktekan kemudian kita saksikan di mana saja.
Jadi persiapan menyambut kedatangan Tuhan Yesus kedua kali adalah menerima Kabar Mempelai. Suatu saat nanti bangsa-bangsa akan berduyun-duyun naik ke gunung Tuhan mencari pengajaran, mencari Kabar Mempelai. Kita yang ada di dalam Kabar Mempelai jangan keluar. Harus bertahan sekalipun kita diterpa oleh banyak angin pengajaran palsu hari-hari terakhir ini. Ini Kabar puncak, kalau dipuncak memang anginnya kencang dan kalau jatuh kehancurannya dahsyat!
Yesaya 2:1-3
2:1 Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem.
2:2 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
Kita sudah ada dalam pengajaran Kabar Mempelai, sudah ada dalam ajaran puncak, jangan heran kalau anginnya kencang. Kita lihat orang-orang yang sudah dalam Kabar Mempelai bagitu jatuh kehancurannya dahsyat. Kita berdoa bersama-sama jangan sampai jatuh, jangan sampai keluar dari pengajaran ini.
Sikap terhadap Kabar Mempelai atau pengajaran yang benar yaitu jangan menambah dan menguranginya = jangan mengubah, jangan mengotak atik Kabar Mempelai. Artinya:
a) Semua kita harus kembali kepada Alkitab. Kalau semua sudah kembali kepada Alkitab, tidak menggunakan lagi logika manusia maka akan terjadi penyatuan Tubuh Kristus sebab sumbernya sama dari Alkitab. Kenapa gereja belum bisa menyatu? Karena masih menambah dan mengurangi Firman. Alkitab ditambah dengan ilmu pengetahuan dunia, lawakan. Yang sedang trend sekarang ditambahi mimpi. Jadi yang lebih dipercaya mimpi dari pada Alkitab. Sedangkan mimpi belum pasti, sedangkan Alkitab lebih pasti dari ilmu pasti.
b) Kita hanya mau membaca dan mendengar Kabar Mempelai dari Alkitab dengan sungguh-sungguh sampai bisa mengerti, percaya dan mempraktekannya. Sebab ada yang mengatas namakan Kabar Mempelai tetapi sumbernya bukan lagi dari Alkitab, sudah ditambah ini dan itu serta diseminarkan.
2 contoh dalam Alkitab yang hanya membaca, mendengar, yakin, praktek dengan tidak ragu.
a) Dalam Perjanjian Lama yaitu Sara mendengar janji Tuhan bahwa dia akan punya anak, ada nubuatan Tuhan tentang lahirnya Ishak tahun depan. Memang awalnya dia tertawa, tetapi akhirnya dia percaya sehingga pintu rahimnya terbuka, mengandung dan melahirkan Ishak. Secara medis ini sudah mustahil, dia sudah usia 89 tahun, sudah tua, sudah mati haid, bagaimana bisa punya anak. Tetapi kalau percaya maka pintu rahim terbuka. Begitu juga dengan kita, kalau kita mau percaya pada Kabar Mempelai, sekalipun kita menghadapi sesuatu yang mustahil, lewat kuasa Kabar Mempelai maka segala kemustahilan dihapus, yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Coba renungkan hidup kita sekarang dengan dulu sebelum mengenal Kabar Mempelai, bagaimana pekerjaan Firman ini mengubahkan dan memulihkan nikah. Bagi manusia mustahil, tidak mungkin lagi nikah bisa tertolong.
b) Dalam Perjanjian Baru yaitu Maria seorang perawan. Firman Tuhan datang engkau akan mengandung dan melahirkan Sang Juruselamat. Dia berkata “aku ini seorang hamba Tuhan, jadilah padaku sesuai yang Engkau katakan” dia percaya. Seorang perawan tidak berhubungan dengan laki-laki bisa mengandung dan melahirkan seorang Juruselamat. Pelajarannya bagi kita, kalau kita mau percaya pada Kabar Mempelai, pada Firman pengajaran yang benar, maka pintu keselamatan pasti terbuka bagi kita, sampai pintu pesta nikah Anak Domba Allah terbuka bagi kita. Ini keselamatan yang sempurna. Ayo jangan ragukan, jangan menambah dan mengurangi Kabar Mempelai. Ini sikap kita, harus tegas, tidak mau tambah, tidak mau kurangi, hanya mau percaya dan praktek. Dengan percaya dan praktek maka pintu terbuka, yang mustahil menjadi tidak mustahil, pintu keselamatan terbuka, sampai pintu Pesta nikah Anak Domba Allah terbuka.
Namun kenyataannya banyak orang yang sudah di dalam Kabar Mempelai menambah dan menguranginya. Mengapa? Karena sudah diseminarkan dan didiskusikan kebenarannya, berarti sudah mulai ragu! Mengapa diseminarkan lagi? Karena sudah terpengaruh ajaran lain. Ada yang karena melihat Tabernakel di museum kayu lintangnya melintang itu yang dia pecaya padahal namanya kayu lintang yang diagonal, tetapi yang di museum itu yang dia percaya dari pada yang diilhamkan Tuhan kepada bapak Pdt. Van Gesel. Kalau mulai dipertanyakan kebenarannya, mulai didiskusikan, bisa mulai ragu terhadap ilham dari Tuhan, sampai ada yang berkata sudah tidak ada lagi ilham, tetapi berkata Kabar Mempelai.
Menambah dan mengurangi Firman karena terkontaminasi ajaran yang lain sudah terjadi dari zaman ke zaman.
a) Zaman permulaan dari zaman Allah Bapa, Hawa menambah dan mengurangi Firman karena mendengar suara ular.
Kejadian 3:1
3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
Tanda tanya itu masih diragukan, jadi kalau dengar suara asing, suara lain nanti meragukan Kabar Mempelai.
Kejadian 3:2
3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
Hawa mulai mengurangi Firman, mengurangi kata bebas.
Kejadian 2:16
2:16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
Hawa menambah kata raba
Kejadian 3:3
3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
Bandingkan dengan Firman Tuhan.
Kejadian 2:17
2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Hawa adalah ibu dari semua manusia. Dalam bahasa rohani gembala digambarkan seperti seorang ibu yang mengasuh dan merawati anak-anaknya, jiwa-jiwa yang baru.
I Tesalonika 2:7
2:7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.
Gembala juga seperti Bapa yang menegor dan menasihati anaknya.
I Tesalonika 2:11
2:11 Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang,
Hati-hati kalau saya gembala sebagai ibu dan bapa bagi sidang jemaat lalu tercemar dengan ajaran lain, membuka diri terhadap ajaran lain, nanti menambah dan mengurangi Firman sehingga akhirnya meragukan kebenaran Kabar Mempelai, meragukan kebenaran Firman pengajaran yang benar. Seperti Hawa mengurangi kata bebas dan menambah kata raba. Berarti mulut dan telinga Hawa sudah tidak baik. Mulutnya bisu, telinganya tuli. Bisa dilihat memberitakan Firman mulai terikat dengan waktu, terikat dengan situasi kondisi. Isi Firman juga sudah mulai terikat dengan perasaan sungkan, takut jemaat keluar, takut ditinggal oleh jemaat, sehingga mulai ditambah dan dikurangi, membijaksanai Firman. Akibatnya jemaat tetap terikat dengan dosa. Firman ditambah dengan lawakan dan ilustrasi-ilustrasi untuk meraba emosi sidang jemaat. Jemaat tidak pernah tersentuh Firman karena cuma tertawa dan senang. Hati-hati kalau di dalam gereja sudah tidak pernah puas terhadap Firman maka nanti mencari kepuasan di dunia atau cara-cara dunia sudah dibawa masuk dalam gereja untuk memuaskan jemaat. Tetapi itupun tidak akan pernah puas! Akhirnya karena kepuasannya tidak terpenuhi maka dia mencari kepuasan lewat berbuat dosa.
Saya sebagai gembala jangan menjadi gembala yang tuli dan bisu. Jemaat juga jangan menjadi jemaat yang tuli dan bisu. Ini bisa terjadi kalau sudah terkontaminasi dengan suara asing. Hati-hati, penyakit bisu dan tuli itu bisa menular. Kalau kita bicara dengan orang wowo tidak bisa kita bicara seperti bicara pada orang normal. Pasti kita ikuti pakai gerakan juga. Gembala yang tuli dan bisu bisa menular kepada jemaat menjadi tuli dan bisu, lalu bisa menular pada jemaat yang lain.
Saya garis bawahi pesan dari guru kami, jangan pernah berurusan dengan hamba Tuhan yang tuli dan bisu rohani, segera hindari tetapi jangan dimusuhi. Jangan berurusan, nanti kita tertular. Kita tidak bicara yang diluar tetapi yang sudah di dalam Kabar Mempelai.
Akibatnya kalau sudah bisu dan tuli:
1) Kejadian 3:7
3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Akibat pertama telanjang artinya dipermalukan Tuhan dan nikah serta buah nikahnya bisa hancur.
2) Pasti gagal, belajar dari Petrus yang telanjang dan tidak dapat apa-apa.
3) Hidup dalam kutukan, seperti Adam dan Hawa dikutuk, banyak duri-duri yang menusuk hidupnya, hanya derai air mata.
b) Di zaman pertengahan, zaman Anak Allah. Diwakili oleh kaum muda yang kena penyakit bisu dan tuli sejak kecil. Perhatikan guru sekolah minggu, sejak sekolah minggu anak sekolah minggu bisa kena penyakit bisu dan tuli rohani.
Markus 9:25,21
9:25 Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!"
9:21 Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: "Sudah berapa lama ia mengalami ini?" Jawabnya: "Sejak masa kecilnya.
Anak sekolah minggu itu bagaikan kertas yang polos, hati-hati guru sekolah minggu jangan salah ajar dan jangan salah didik anak sekolah minggu, jangan sampai ditulis dengan ajaran lain. Apalagi ditulis dengan dosa. Bagaimana itu ditulis dengan dosa? Guru mengajarkan tetapi dia sendiri tidak praktek, apa yang dia kerjakan tidak sesuai dengan yang dia ajarkan, itu menulisi anak-anak dengan dosa! Guru sekolah minggu jangan menyebabkan anak-anak bisu tuli. Sebab kalau sampai bisu tuli itu berarti kena penyakit ayan secara rohani yaitu gila babi. Apa itu pengertian penyakit ayan secara rohani?
1) Markus 9:18,22
9:18 Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat."
9:22 Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."
Ayan secara rohani itu kerusakan moral. Tanda-tanda kerusakan moral:
v Mulut berbusa, perkataannya dosa, perkataan jahat, najis, dusta. Makanya guru sekolah minggu jangan ajar dusta.
v Giginya bekertakan, kaku dan tubuhnya menjadi kejang. Artinya tidak bisa dinasihati, tidak bisa ditegur. Senjata anak-anak hanya 2, kalau tidak dituruti maunya pertama menangis dan mengamuk. Yang kedua berontak dan lari. Itu tanda-tanda kerusakan moral!
v Diseret ke dalam api. Artinya hidup di dalam api hawa nafsu daging yang membara, menyala-nyala dan tidak bisa terkontrol lagi. Arahnya ke dalam dosa sampai puncaknya dosa, dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
v Diseret ke dalam air, artinya mencari kesegaran di dunia.
Kalau mulai pulang tengah malam, seharusnya orang tua waspada, jangan ditolerir! Perlu ditanyai. Anak itu kepercayaan Tuhan kepada kita, ada yang tidak dipercaya punya anak. Jangan biarkan anak pulang tengah malam atau pulang subuh. Itu sudah terseret ke dalam air, nanti dia mati! Jangan dianggap biasa, apalagi tidak beribadah lalu tidak ditegur dan diingatkan, benar-benar dia sudah diseret ke dalam api dan ke dalam air.
2) Penderitaan, masalah yang tidak pernah selesai. Kambuh, sembuh, kambuh, sembuh, itu masalah tidak selesai-selesai gara-gara tuli dan bisu.
3) Mengalami kemustahilan.
Sebab itu orang tua tanggung jawab, sejak kecil ajar dan didiklah anak-anak kita sesuai ajaran Firman.
c) Zaman Allah Roh Kudus, banyak gereja Tuhan kembali seperti Hawa yang diperdaya oleh ular.
II Korintus 11:2-4
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
11:4 Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.
Kita ini sedang dipertunangkan dengan Yesus, selangkah lagi masuk pesta kawin Anak Domba Allah, jangan sampai diperdaya oleh ular sehingga menjadi tuli dan bisu rohani, sehingga kesetiaan terhadap Yesus, sekarang kesetiaan terhadap Kabar Mempelai mulai bergeser. Secara jasmani pergeseran di dunia menimbulkan gempa bumi. Secara rohani juga sedang terjadi gempa yang dahsyat sebab hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang sudah dalam Kabar Mempelai malah bergeser mau kembali kepada penginjilan.
Tanda sudah bergeser adalah sabar saja. Sabar di sini bukan dalam artinya yang positif, sabar di sini berarti tidak punya kemampuan untuk menolak yang lain. Sudah tahu itu lain, tetapi tidak mampu menolak, itu sudah mulai bergeser! Di ayat 3 ada 3 yang lain yaitu injil yang lain, roh yang lain, Yesus yang lain.
1) Injil yang lain itu Firman yang sudah diputar balik, kalau kita terima-terima saja lalu bilang ambil dagingnya tulangnya dibuang nanti bergeser ke arah nabi palsu, menjadi sama dengan nabi palsu.
2) Roh yang lain itu roh antikristus, kalau tidak ada ketegasan nanti akan bergeser menjadi sama dengan antikristus. Makanya saya sebagai gembala punya tanggung jawab rohani terhadap sidang jemaat, jangan sampai kita bergeser. Makanya harus dipagari dan dijaga baik-baik, jangan kita buka telinga terhadap yang lain, tidak punya kemampuan menolak.
3) Yesus yang lain itu Yesus tanpa salib. Kalau mulai bergeser dari Kabar Mempelai maka mulai sabar mendengar ajaran yang lain, akhirnya mulai menolak salib, tidak mau menerima menderita dagingnya, hanya mau yang enak-enak. Kalau sudah seperti itu maka menjadi sama dengan iblis. Ingat Petrus, dia menolak salib maka dia ditegur Yesus “enyahlah iblis!” dia menjadi sama dengan iblis. Akan ke sana arahnya.
Semoga kita punya ketegasan hari-hari terakhir ini, jangan sabar saja. Jangan katakan kali ini saja, nanti pasti ada kali kedua, ketiga dan jadinya nanti malah bergeser menjadi sama dengan setan tritunggal.
Wahyu 20:10
20:10 dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.
Kita tidak mau binasa, kita merindu untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Sebagai gembala saya tidak mau jemaat yang Tuhan percayakan untuk saya gembalakan hanya untuk binasa, kerinduan saya jemaat menjadi mahkota kemegahanku untuk dibawa kepada Yesus menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Makanya jangan sampai kena roh bisu dan tuli ini, jangan menambah dan mengurangi Kabar Mempelai, jangan bergeser sedikitpun dari Kabar Mempelai.
Tuhan tidak rela manusia ciptaannya bergeser menjadi sama dengan setan tritunggal, sebab itu Tuhan mau menolong. Mungkin sore malam hari ini keadaan kita sedang bergesar pada setan tritunggal sebab mulai meragukan Kabar Mempelai. Kalau meragukan Firman maka mulai ragu terhadap panggilan dan pilihan Tuhan. Kalau sudah seperti itu keselamatannyapun sudah tanda tanya dan jelas arahnya hanya untuk binasa dengan setan. Periksa diri kita, raba hati kita, dalam pengajaran ini apakah sudah mulai ragu. Panggilan dan pilihan Tuhan terhadap kita apakah sudah mulai merosot? Sekarang Tuhan mau menolong. Cara Tuhan menolong:
a) Markus 9:19
9:19 Maka kata Yesus kepada mereka: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"
Kehidupan yang sudah kena penyakit ayan rohani, kena roh tuli dan bisu harus dibawa kepada Tuhan, datang kepada Tuhan. Bawa anak itu kembali, itu bicara panggilan. Panggilan Tuhan kita dapatkan lewat Firman penginjilan, orang dalam gelap dipanggil pada terang. Dalam Tabernakel Firman penginjilan itu kena pada pelita emas, orang dalam gelap mau dibawa kepada terang. Sekarang kita bukan lagi penginjilan, sudah ada pada pengajaran. Pelita emas menunjukan ketekunan dalam ibadah raya. Jadi cara Tuhan yang pertama ayo masuk dan tekuni ibadah raya. Dalam ibadah raya kita meminum air Roh Kudus, mulai tidak ragu lagi, kembali kita disegarkan dan dipuaskan. Mungkin tadinya sudah mulai loyo “kabar mempelai inikah yang benar atau masih ada yang lain”. Setelah tekuni ibadah raya menjadi segar kembali dan puas. Kabar Mempelai ini yang harus saya pegang, tidak mau lagi melirik pada yang lain. Pelita emas itu ada 66 bentuk, jadi pelita emas juga bisa bicara 66 kitab, itu Firman yang murni.
b) Markus 9:25
9:25 Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!"
Menegur dengan keras. Teguran itu kita terima lewat Firman pengajaran, ini pengajaran itu adalah tegoran. Dalam Tabernakel Firman pengajaran kena mengena pada meja roti sajian. Ini menunjukan ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, kita makan Firman dan makan perjamuan suci. Jadi untuk ditolong Tuhan ayo masuk ketekunan dalam ibadah raya dan ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab. Perjamuan suci mempermanensikan Firman, mendarah daging. Kalau Firman sudah mendarah daging tidak akan lagi melirik yang lain, sudah menjadi pengalaman. Orang tawari pengajaran yang lain pasti tidak mau “saya sudah cukup dengan Kabar Mempelai ini, nikah sudah ditolong, buah nikah sudah ditolong, semua sudah ditolong”.
c) Markus 9:24
9:24 Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"
Markus 9:24 (Terjemahan Lama)
9:24 Maka berteriaklah bapa budak itu sambil menangis, katanya, "Ya Tuhan, hamba percaya, tolonglah akan iman hamba yang kurang."
Berteriak sambil menangis ini berbicara doa penyembahan, ditunjukan oleh alat Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bernafas.
Jadi kalau disimpulkan cara Tuhan menolong kehidupan yang sudah mulai ragu dengan Kabar Mempelai, mulai ragu dengan panggilan pilihannya, mulai ragu ikut Tuhan, cara Tuhan hanya satu yaitu lewat sistem penggembalaan, lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok, masuk kandang penggembalaan, maka kita tidak akan pernah ragu lagi dengan Kabar Mempelai. Saya sebagai gembala, jemaat sudah masuk kandang tekun 3 macam ibadah, harus saya kasih makan dengan benar, sampaikan ajaran yang sehat, beritakan Kabar Mempelai, jangan tambah atau kurangi. Kalau menasihati sidang jemaat, nasihat saya sederhana saja “tergembala”. Kalau melihat ada lagi yang mulai merosot, saya nasihati ayo setia di dalam penggembalaan. Kalau sudah setia dalam penggembalaan maka akan kembali bangkit, kembali teguh dalam Kabar Mempelai, dalam pengajaran yang benar. Tetapi kalau mulai kendor dalam ibadah penggembalaan, mulai tidak beribadah, dia akan semakin ragu dengan Kabar Mempelai sehingga pasti meninggalkan Kabar Mempelai.
Mengapa harus tekun dalam 3 macam ibadah pokok? Karena musuh yang kita hadapi adalah setan tritunggal. Kita harus hadapi dengan Allah Tritunggal. Bagaimana bisa bersama dengan Allah Tritunggal? Tubuh jiwa dan roh kita harus melekat. Sarana untuk melekat pada Allah Tritunggal yah 3 macam ibadah pokok ini. Ibadah raya kita melekat pada Allah Roh Kudus, ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci kita melekat pada Yesus Anak Allah, ibadah doa melekat pada Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus. Musuh kita setan tritunggal, kalau kita tidak melekat pada Allah Tritunggal, kalah kita. Tetapi kalau kita melekat pada Allah Tritunggal, siapa lawan kita.
Roma 8:31
8:31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
Dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan dalam Kabar Mempelai itu sama dengan masuk dalam peperangan rohani, berita melawan berita. Dalam Kabar Mempelai kekuatannya adalah hikmat Allah, ajaran lain kekuatannya uang. Kalau ada hikmat Allah pada kita tidak ada yang bisa menandingi dan mengalahkan kita. Petrus padanya ada hikmat Allah, menghadapi sidang mahkamah agama orang-orang heran dengan Petrus. Petrus ini tidak terpelajar, orang biasa, koq bisa memberi jawab seperti itu. Hikmat Allah tidak bisa ditandingi. Stefanus padanya ada hikmat Allah, bersoal jawab dengan imam-imam kepala dan para ahli-ahli Taurat tetapi tidak ada yang bisa menandinginya. Mungkin di mata orang kita ini orang yang biasa, tidak punya kedudukan di dalam masyarakat, yang kita hadapi berita palsu yang dibawa oleh para imam kepala, ahli Taurat, para serdadu, yang kita hadapi sekarang orang-orang hebat dengan kekuatan uangnya. Kekuatan kita hanya satu yaitu hikmat Allah, itu sudah lebih dari segala-galanya, tidak ada yang bisa menandinginya. Itulah keuntungannya kita ada di dalam Kabar Mempelai. Sejak 1935 Kabar Mempelai eksis, jadi jangan kita ragukan, tetap pegang teguh pada Kabar Mempelai.
Biarlah kita tergembala, tekun dalam 3 macam ibadah, itu baik. Tetapi harus ditambahi 1 hal untuk menghadapi roh bisu tuli, menghadapi ajaran palsu di akhir zaman ini.
Matius 17:21
17:21 [Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.]"
Menghadapi terpaan angin pengajaran palsu, menghadapi roh bisu tuli menambah dan mengurangi Firman, kita hadapi dengan ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok ditambah dengan doa puasa, itu harus! Baik doa puasa secara pribadi juga doa puasa secara berjemaah. Mungkin sudah mulai ragu dengan Kabar Mempelai, puasa! Mulai ragu dengan panggilan dan pilihan Tuhan, puasa! Sudah masuk roh bisu tuli, kena ayan secara rohani, jatuh dalam dosa, terseret di api, terseret di air, ayo hadapi dengan doa puasa! Orang tua mungkin melihat anak mulai terseret di api dan ke air, ayo puasa untuk anaknya! Hamba Tuhan melihat jemaat sudah terseret ke api dan ke air, harus puasa! Ini kekuatan kita. Sehingga roh bisu dan tuli disingkirkan. Tadinya bisu menjadi berkata-kata, mulut yang baik. Kita bisa bersaksi di mana saja menyaksikan Kabar Mempelai ini. Ayo tiup nafiri di mana-mana, beritakan Kabar Mempelai di mana-mana.
Tuli diubahkan menjadi mendengar, hanya mau mendengar satu Firman pengajaran yang benar, tidak mau mendengar ajaran yang lain. Orang seperti itu pasti bisa ditegur dan bisa dinasihati.
Kita menghadapi roh bisu dan tuli di hari-hari terakhir ini. Dan kekuatan yang kita hadapi bukan orang-orang biasa tetapi orang-orang hebat yang punya kekuatan uang. Kita ini siapa? Tetapi pada kita ada Kabar Mempelai, ada kekautan hikmat Allah. Kalau ada hikmat Allah itu luar biasa, biar kita ditindas, ditekan supaya melenceng dari Kabar Mempelai tidak akan bisa.
Kisah Para Rasul 4:13; 6:9-10
4:13 Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus.
6:9 Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini — anggota-anggota jemaat itu adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria — bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus,
6:10 tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.
Kalau pada kita ada Kabar Mempelai, jangan takut! Tidak akan bisa dikalahkan, tetap berpegang teguh dan bertahan, jangan menambah jumlah orang yang meninggalkan Kabar Mempelai ini. Kita pegang teguh, teladanilah para pendahulu. Yang paling jelas kita lihat orang tua kita di sini, bagaimana ketegasan beliau terhadap Kabar Mempelai itu yang kita ikuti. Dan sudah jelas arah kita ke Yerusalem Baru bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga.
Bisu menjadi berkata-kata, tuli menjadi mendengar. Mulut menjadi baik, telinga menjadi baik, itu kalau ada Kabar Mempelai. Kalau tuli sudah mendengar dan bisu sudah mendengar maka jaminan dari Tuhan, Tuhan mampu menjadikan segala sesuatunya baik.
Markus 7:37
7:37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."
Tidak ada lagi roh tuli dan bisu, tidak lagi mau menambah dan mengurangi pengajaran yang benar, hanya berpegang pada Kabar Mempelai. Firman pengajaran yang kita terima mampu menjadikan segala-galanya menjadi baik sampai sungguh amat baik. Ini adalah modal kita menghadapi keadaan akhir zaman yang semakin tidak menentu. Ini jawaban yang pasti dari Tuhan bagi kita, jangan kita ragukan! Nikah menjadi baik, buah nikah menjadi baik, kesehatan menjadi baik, pelayanan menjadi baik sampai sungguh amat baik. Kapan Tuhan mengatakan sungguh amat baik? Waktu Dia menciptakan sepasang nikah jasmani Adam dan Hawa. Di penghujung hari keenam minggu ketebusan, Tuhan juga sedang bekerja menciptakan sepasang nikah yang rohani, Yesus Mempelai Pria Sorga Adam yang akhir dengan gerejaNya Mempelai Wanita Tuhan. Kita mau dibawa ke sana masuk pesta nikah Anak Domba Allah.
Yakinlah, apa yang sudah merosot dan menjadi buruk hari-hari terakhir ini Tuhan mampu pulihkan asalkan kita mau percaya, pegang teguh Kabar Mempelai ini, jangan ragukan lagi. Biar kita dibilangi apa, dikucilkan, difitnah, tidak usah takut, pada kita ada hikmat Allah. Kita bersama-sama dengan Tuhan, semua menjadi baik sampai sungguh amat baik. Di depan kita ada perjamuan suci, Yesus rela jadi buruk di kayu salib untuk menjadikan yang buruk dalam hidup kita menjadi baik sampai sungguh amat baik.
Tuhan memberkati
JADWAL IBADAH Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci → Pk. 17.00 Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30 Minggu : Ibadah Raya → Pk. 10.00 Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00 |
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar