Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Selamat kita mau menikmati roti kehidupan, itulah Firman pengajaran yang benar dan juga perjamuan suci untuk kehidupan kita semakin kuat dipersiapkan menyambut kedatangan Tuhan yang tidak lama lagi. Segala kedagingan kita semakin digusur, disingkirkan dan diganti dengan tabiat Ilahi.
Imamat 25:8-10
25:8 Selanjutnya engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun; sehingga masa tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun.
25:9 Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi sangkakala di mana-mana dalam bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya Pendamaian kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu.
25:10 Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh, dan memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi segenap penduduknya. Itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya dan kepada kaumnya.
Kita melihat di sini bunyi sangkakala merupakan penanda tahun Yobel. Jadi, perjalanan bangsa Israel itu ditandai dengan bunyi sangkakala. Ada 3 kegunaan bunyi sangkakala di dalam perjalanan bangsa Israel.
1. Bilangan 10:1-10
Ada 2 bunyi nafiri dari perak, menunjukan Firman pengajaran yang benar yang mengandung kuasa penebusan. Dulu untuk mengatur perjalanan bangsa Israel dari Mesir sampai tapal batas Kanaan. Ada 6 hal yang atur di situ yaitu untuk mengumpulkan bangsa Israel, untuk berangkat, untuk hari-hari raya, untuk bulan-bulan baru dan untuk mempersembahkan korban. 6 itu angka daging. Secara rohani bagi kita, Firman pengajaran itu mengandung kuasa penebusan, berguna untuk membebaskan kita dari daging dengan segala hawa nafsunya, ambisinya dan tabiatnya.
2. Yosua 6:1
Kegunaan bunyi sangkakala untuk menghadapi Yerikho.
3. Imamat 25:8-9
Sebagai penanda tahun Yobel
Kita membahas poin yang kedua yaitu untuk menghadapi Yerikho.
Yosua 6:1-5,20
6:1 Dalam pada itu Yerikho telah menutup pintu gerbangnya; telah tertutup kota itu karena orang Israel; tidak ada orang keluar atau masuk.
6:2 Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa.
6:3 Haruslah kamu mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali saja; demikianlah harus engkau perbuat enam hari lamanya,
6:4 dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut. Tetapi pada hari yang ketujuh, tujuh kali kamu harus mengelilingi kota itu sedang para imam meniup sangkakala.
6:5 Apabila sangkakala tanduk domba itu panjang bunyinya dan kamu mendengar bunyi sangkakala itu, maka haruslah seluruh bangsa bersorak dengan sorak yang nyaring, maka tembok kota itu akan runtuh, lalu bangsa itu harus memanjatnya, masing-masing langsung ke depan."
6:20 Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup; segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan merebut kota itu.
Jadi, bunyi sangkakala dulu digunakan untuk menghadapi Yerikho. Sambil mereka mengelilingi kota Yerikho pada putaran yang terakhir yang ketujuh, mereka meniup sangkakala dan bersorak maka rubuhlah tembok Yerikho. Yerikho artinya lembah bunga, sekarang untuk kita menunjuk keharuman dunia atau pengaruh-pengaruh dunia. Kota yang pertama yang direbut waktu bangsa Israel masuk Kanaan itulah Yerikho. Kanaan artinya negeri kegerakan. Jadi dunia adalah penghalang kegerakan rohani. Sekarang kita ada pada kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Jadi dunia ini adalah penghalang dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.
Di Yerikho ada 7 hal. Sekarang ada 7 hal di dunia yang menjadi penghalang kita masuk kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.
1. Rahab yaitu perempuan sundal
Yosua 2:1
2:1 Yosua bin Nun dengan diam-diam melepas dari Sitim dua orang pengintai, katanya: "Pergilah, amat-amatilah negeri itu dan kota Yerikho." Maka pergilah mereka dan sampailah mereka ke rumah seorang perempuan sundal, yang bernama Rahab, lalu tidur di situ.
Dulu ada Rahab perempuan sundal, sekarang menunjukan perempuan babel. Perempuan babel yaitu dosa kenajisan, dosa makan minum, rokok, narkoba, minuman keras termasuk judi di dalamnya dan dosa kawin mengawinkan, dosa seks dengan berbagai macam bentuknya.
Wahyu 17:2
17:2 Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."
Ini kenajisan! Sudah termasuk banyak hamba Tuhan, pelayan Tuhan, anak Tuhan yang jatuh dalam dosa kenajisan ini. Kelihatan dipakai Tuhan namun tiba-tiba hilang, begitu ditelusuri ternyata jatuh dalam dosa kenajisan. Memang iblis tahu rencana Tuhan mau menjadikan kita gereja Tuhan sebagai Mempelai Wanita Tuhan yang sama suci dan mulia dengan Tuhan. Tuhan mau membawa nikah jasmani kita untuk masuk nikah yang rohani, nikah yang sempurna. Makanya iblis berupaya keras untuk menggagalkan rencana Tuhan terwujud di dalam diri kita lewat dosa kenajisan ini. Dia berupaya keras menghancurkan nikah manusia sejak di taman Eden sampai sekarang. Di taman Eden dia berhasil merusak nikah manusia sampai terusir dari taman Eden. Terus dia bekerja sampai sekarang ini. Terutama yang mau dia hancurkan itu nikahnya hamba Tuhan, nikahnya pelayan Tuhan. Kalau gembala sudah hancur nikahnya maka jemaat yang digembalakan sudah gampang untuk dia hancurkan. Jadi saya nomor satu harus menjaga nikah saya, sebab di situlah setan berupaya keras mau menghancurkan lewat dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
Kalau nikah sudah hancur dampaknya kepada sidang jemaat. Contohnya keluarga imam Eli hancur, berdampak pada bangsa Israel, mereka kalah perang sampai Tabut Perjanjian dirampas, terjadi ikabod, kehilangan kemuliaan Tuhan.
I Samuel 2:22-23,29;3:13
2:22 Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan,
2:23 berkatalah ia kepada mereka: "Mengapa kamu melakukan hal-hal yang begitu, sehingga kudengar dari segenap bangsa ini tentang perbuatan-perbuatanmu yang jahat itu?
2:29 Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel?
3:13 Sebab telah Kuberitahukan kepadanya, bahwa Aku akan menghukum keluarganya untuk selamanya karena dosa yang telah diketahuinya, yakni bahwa anak-anaknya telah menghujat Allah, tetapi ia tidak memarahi mereka!
Ini contohnya, keluarga imam Eli. Kedua anaknya yaitu Hofni dan Pinehas berbuat najis, tetapi Eli tidak berani menegor dengan keras, tidak ada ketegasan untuk menegur kedua anaknya. Tadi dikatakan pada ayat 29 dia lebih menghormati anak-anaknya dari pada Tuhan. Dulu terjadi pada Perjanjian Lama sekarang terjadi dalam gereja Tuhan. Kenajisan terjadi di dalam keluarga hamba Tuhan tetapi yang menjadi pemimpin yaitu gembala tidak tegas untuk menegur, lebih menghormati keluarganya dari pada menghormati Tuhan. Jadi bukan cuma gembala, tetapi gembala dan keluarga. Kalau sudah dihantam, akibatnya ngeri!
I Samuel 2:34-36
2:34 Inilah yang akan menjadi tanda bagimu, yakni apa yang akan terjadi kepada kedua anakmu itu, Hofni dan Pinehas: pada hari yang sama keduanya akan mati.
2:35 Dan Aku akan mengangkat bagi-Ku seorang imam kepercayaan, yang berlaku sesuai dengan hati-Ku dan jiwa-Ku, dan Aku akan membangunkan baginya keturunan yang teguh setia, sehingga ia selalu hidup di hadapan orang yang Kuurapi.
2:36 Kemudian siapa yang masih tinggal hidup dari keturunanmu akan datang sujud menyembah kepadanya meminta sekeping uang perak atau sepotong roti, dan akan berkata: Tempatkanlah kiranya aku dalam salah satu golongan imam itu, supaya aku dapat makan sekerat roti."
Kita lihat di sini akibatnya nikah dari imam Eli itu hancur, pelayanannya juga hancur! Dan berdampak pada sidang jemaat menjadi korban.
I Samuel 4:17-18,21
4:17 Jawab pembawa kabar itu: "Orang Israel melarikan diri dari hadapan orang Filistin; kekalahan yang besar telah diderita oleh rakyat; lagipula kedua anakmu, Hofni dan Pinehas, telah tewas, dan tabut Allah sudah dirampas."
4:18 Ketika disebutnya tabut Allah itu, jatuhlah Eli telentang dari kursi di sebelah pintu gerbang, batang lehernya patah dan ia mati. Sebab telah tua dan gemuk orangnya. Empat puluh tahun lamanya ia memerintah sebagai hakim atas orang Israel.
4:21 Ia menamai anak itu Ikabod, katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari Israel" -- karena tabut Allah sudah dirampas dan karena mertuanya dan suaminya.
Hati-hati, saya nomor satu dikoreksi oleh Tuhan, kalau nikah tidak dijaga, keluarga tidak dijaga, ada yang salah tidak ditegur, lebih menghormati keluarga dari pada menghormati Tuhan, nanti dampaknya nikah hancur, pelayanan hancur dan sidang jemaat menjadi korban! Terjadi ikabod dalam sidang jemaat, terjadi kehilangan kemuliaan Tuhan di dalam sidang jemaat. Buktinya apa kehilangan kemuliaan Tuhan? Tabut Perjanjian dirampas, berarti tidak ada lagi pembukaan rahasia Firman, tidak ada lagi Firman yang menyucikan, semua menjadi kering. Apa artinya melayani kalau kering. Saya dengan om Widjaja berkata “kalau lapar sudah saya alami, haus sudah saya alami, tetapi yang saya paling takutkan jangan sampai kering, kalau kering dalam melayani mau apa!”.
Arti nama Hofni itu tukang tinju. Jadi kalau sudah ada kenajisan maka gembala itu akan melayani dengan kekerasan, main pecat, marah-marah, menghakimi orang, karena dia menutupi kenajisannya. Pinehas artinya mulut ular. Nanti mulutnya mulut ular, banyak bohongnya, banyak dustanya, itulah orang yang ada dalam kenajisan. Tuhan tolong jangan terjadi dalam kehidupan kita.
Nomor satu saya sebagai gembala, jangan sampai saya kendor tidak berani menegur keluarga daging saya, khususnya isteri dan anak-anak saya. Harus berani menegur supaya ikabod tidak terjadi dalam gereja, tetap ada tabut perjanjian. Harus tegas, harus keras! Akhirnya kalau sudah kering, untuk menutupi kekeringan dalam gereja, cara-cara dunia, aliran-aliran dunia dibawa masuk di dalam gereja. Cara memujinya, cara melayani, semuanya dibawa masuk dalam gereja. Itu sebenarnya karena mau menutupi kekeringan.
Ini halangan pertama. Jadi yang dihantam pertama adalah gembala, keluarga gembala dan jemaat jadi korban. Saya sebagai gembala harus memperhatikan ini, bersama isteri dan anak-anak serta keluarga daging saya, jangan sampai kita menjadi penyebab dalam gereja terjadi Ikabod, tidak ada kemuliaan Tuhan, tidak ada lagi pembukaan rahasia Firman.
2. II Raja-raja 2:19
2:19 Berkatalah penduduk kota itu kepada Elisa: "Cobalah lihat! Letaknya kota ini baik, seperti tuanku lihat, tetapi airnya tidak baik dan di negeri ini sering ada keguguran bayi."
Yang kedua adalah air yang tidak sehat, ini menunjukan aliran dunia yaitu berpenampilan dunia, cara berpakaian duniawi, pergaulan duniawi, kesukaan-kesukaan dunia atau hiburan-hiburan daging, kesibukan-kesibukan dunia, kebencian dunia dan lain sebagainya. Semua itu menyebabkan keguguran bayi. Artinya mengakibatkan gereja Tuhan tidak mengalami kelahiran baru atau keubahan hidup. Ini semua yang duniawi yang menjadi penghalang. Sekarang orang ke gereja sudah sama saja dengan orang plesir, rekreasi, piknik. Sudah tidak ada bedanya pergi ke gereja dengan pergi ke tempat-tempat lain. Bahkan kalau berpenampilan rapi ke gereja malah diejek, dikatakan kuno dan sebagainya. Maunya mereka santai saja kalau ke gereja, mau sendal jepit boleh, jangan-jangan pakai baju tidur juga. Sudah semua penampilan dunia masuk dalam gereja. Sampai dikunci dengan kebencian dunia, masuk dalam hati Tuhan hamba Tuhan dan pelayan-pelayan Tuhan. Ini mengakibatkan tidak mengalami kelahiran baru, tidak mengalami keubahan hidup.
Dua poin ini berkaitan erat, perempuan sundal dan aliran dunia ini berkaitan erat. Kalau pendetanya sudah hidup dalam kenajisan pasti membawa aliran dunia dalam gereja. Bisa dilihat di situ, kenapa sudah tampil duniawi semuanya, cara memujinya sudah duniawi, coba dikoreksi. Saya bukan menghakimi, kalau gembalanya sudah dalam kenajisan, pasti membawa aliran dunia dalam gereja. Atau sebaliknya kalau aliran dunia dibawa masuk dalam gereja maka dampaknya akan terjadi kejatuhan-kejatuhan dalam gereja, ada dosa kenajisan di dalamnya. Jadi hati-hati, saya nomor satu harus menjaga. Kalau sudah dalam kenajisan, untuk menutupi kekeringan maka pasti dia bawa masuk aliran dunia dalam gereja. Atau kalau dalam gereja sudah serba duniawi, nanti terjadi kejatuhan-kejatuhan di dalamnya. Dan kejatuhan-kejatuhan itu malah dianggap biasa, dianggap hal yang lumrah. Sampai akhirnya dalam gereja itu diisi dengan kebencian-kebencian.
Yohanes 15:18,25
15:18 "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.
15:25 Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan.
Dunia ini memang membenci gereja Tuhan, sampai membenci tanpa alasan. Tetapi sangat memprihatinkan kalau kebencian dunia itu justru masuk dalam gereja, masuk dalam hati hamba Tuhan, masuk dalam hati pelayan Tuhan, jangan seperti itu! Akhirnya gereja bukan diarahkan masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus, tetapi gereja malah mengarah masuk pada pembangunan Babel, gereja palsu. Babel itu mabuk darah orang-orang kudus, dia benci pada orang-orang yang mau disucikan.
Wahyu 17:6
17:6 Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus. Dan ketika aku melihatnya, aku sangat heran.
Tentu kalau minum darah, ada orang yang dia bunuh, membunuh itu kebencian. Jadi kebencian itu rohnya Babel, ini jangan ada di dalam kita. Inilah dampaknya kalau sudah ada kenajisan, aliran dunia masuk, akhirnya muncul kebencian-kebencian. Kita lihat tadi yang diminum itu darah orang-orang kudus. Jadi jangan heran kalau kita mau dikuduskan dan disucikan oleh Firman ajaran yang sehat, pasti dibenci. Dibenci oleh siapa? Oleh dunia dan oleh orang Kristen duniawi.
3. Matius 20:29-30
20:29 Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya keluar dari Yerikho, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia.
20:30 Ada dua orang buta yang duduk di pinggir jalan mendengar, bahwa Yesus lewat, lalu mereka berseru: "Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!"
2 orang buta, 2 orang menunjukan nikah, ini nikah yang buta. Mengapa buta? Salah satu pengertian buta itu tidak mau menerima atau menolak cahaya Injil Kemuliaan Kristus. Ini nikah yang tidak mau disucikan oleh Firman pengajaran yang benar.
II Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Ingat nikah di zaman Nuh, keadaan di zaman Nuh akan terjadi lagi di akhir zaman ini bahkan lebih hebat sebab menggabungkan dengan keadaan di zaman Lot. Akhirnya Tuhan menghukum bumi dengan air bah karena nikah-nikah tidak mau disucikan. Terjadi perkawinan campur sampai menghasilkan raksasa. Kita tidak usah menghayal raksasa-raksasa orang tinggi besar yang makan orang seperti di dongeng. Raksasa itu berarti daging yang membengkak, hawa nafsu daging yang tidak terbendung. Ini nikah yang tidak mau disucikan sehingga nikah itu hanya diisi dengan melampiaskan hawa nafsu daging sampai tidak terbendung lagi. Tidak puas dengan satu isteri, tidak puas dengan satu suami, dia tambah lagi, tambah lagi! Ini bahaya, ini halangan di akhir zaman ini.
Bagi orang dunia, nikah yang tidak suci itu adalah hal yang biasa. Ada perceraian itu biasa, ada perselingkuhan itu biasa.
Imamat 18:6-7,24-25,30
18:6 Siapa pun di antaramu janganlah menghampiri seorang kerabatnya yang terdekat untuk menyingkapkan auratnya; Akulah TUHAN.
18:7 Janganlah kausingkapkan aurat isteri ayahmu, karena ia hak ayahmu; dia ibumu, jadi janganlah singkapkan auratnya.
18:24 Janganlah kamu menajiskan dirimu dengan semuanya itu, sebab dengan semuanya itu bangsa-bangsa yang akan Kuhalaukan dari depanmu telah menjadi najis.
18:25 Negeri itu telah menjadi najis dan Aku telah membalaskan kesalahannya kepadanya, sehingga negeri itu memuntahkan penduduknya.
18:30 Dengan demikian kamu harus tetap berpegang pada kewajibanmu terhadap Aku, dan jangan kamu melakukan sesuatu dari kebiasaan yang keji itu, yang dilakukan sebelum kamu, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan semuanya itu; Akulah TUHAN, Allahmu."
Jadi sudah dianggap biasa, papa dengan anak, ibu dengan anak, kakak dengan adik “oh tidak apa-apa, sudah biasa” ini ngeri! Karena dianggap suatu kebiasaan makanya sulit menerima penyucian Firman. Ini dianggap hal yang lazim sampai akhirnya Nuh diselamatkan dan seluruh bumi dihukum.
Ada seorang bertanya kalau Allah itu kasih kenapa bumi dihukum pada zaman Nuh? Ini pertanyaan yang banyak dilontarkan orang-orang di luar Kristen untuk mengganggu keimanan orang Kristen. Memang Allah itu kasih, tetapi Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk ada tindakan iman. Kalau Tuhan langsung menolong menyelesaikan semuanya, tidak usah Dia datang ke dunia sampai mati di kayu salib. Itu kasih Tuhan kepada kita dan Dia berikan kesempatan kepada kita untuk ada tindakan iman. Pada zaman Nuh, orang-orang di zamannya diberikan kesempatan untuk selamat. Dengan Nuh membangun bahtera tentu orang bertanya-tanya “kenapa begitu?”. Tentu Nuh menjawab dunia akan dihukum. Tetapi apa yang terjadi? Malah diejek, akhirnya dihukum. Jadi Tuhan Maha Kasih tetapi Tuhan juga cemburu adanya. Dan kalau Tuhan membalaskan, dendamnya itu kekal. Dia Maha kasih, tetapi Tuhan membalaskan kepada orang yang tidak menghargai kasihNya.
Orang itu sampai berkata “saya sampai ragu tentang Yesus, mungkin bapak pernah alami seperti itu?”. Saya bilang saya bukan ragu tentang Yesus tetapi sudah tidak peduli dengan Yesus sebab dulu saya melakukan dosa jahat, najis dan sebagainya. Tetapi oleh Firman bisa ditolong dan bisa berubah. Banyak yang dia tanya, sampai saya berikan contoh Tuhan berikan kita kesempatan untuk memilih. Kalau mau selamat kita pilih hargai kasihNya, ikut Tuhan, hidup sesuai Firman. Kalau mau binasa tidak usah ikut Tuhan, tidak usah ikut Firman, tidak usah hargai kasih Tuhan. Seperti Lazarus bangkit, Tuhan tidak suruh “buka ikatannya dan suruh dia ikut Aku” tidak! Tuhan bilang buka kain yang mengikatnya dan biarkan dia pergi. Diberikan kebebasan. Pada pasal 12 Lazarus ada makan bersama dengan Yesus dan dia diancam untuk dibunuh.
Lalu dia bertanya lagi, waktu di kayu salib kenapa Yesus berseru “Eli, Eli Lamasabaktani” dan dia ditinggalkan oleh Bapa? Saya balik bertanya, yang seharusnya disalibkan siapa? Kita yang berdosa. Jadi suaranya siapa di kayu salib itu? Suara kita orang berdosa. Itulah Yesus tunjukan betapa ngerinya keadaan manusia berdosa itu sampai Allah Bapa meninggalkan. Itu suara kita, Yesus berseru menggantikan kita, sebab yang harus disalibkan adalah kita bukan Yesus, Yesus disalib menggantikan kita. Semoga benih ditabur suatu saat akan bertumbuh. Saya berdoa, memang cukup banyak keluarga dari bapak Sowolino yang ada saat itu ikut ibadah penghiburan.
Ini contoh nikah yang menolak penyucian yaitu keluarga Herodes yang sampai membunuh Yohanes Pembaptis.
Markus 6:17-19,27
6:17 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri.
6:18 Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"
6:19 Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat,
6:27 Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara.
Tuhan tolong nikah kita jangan sampai seperti keluarga Herodes. Herodes tidak terima ditegur, isterinya membenci, anak dihasut untuk minta kepalanya Yohanes. Jadi kalau nikah tidak mau disucikan, pasti membenci Firman penyucian seperti keluarga Herodes membunuh Yohanes Pembaptis. Kepala dipenggal sehingga nikah itu terpisah dengan Yesus sebagai kepala, putus hubungan dengan Yesus sebagai kepala. Jangan heran yang menjadi kepala dalam nikah itu hanya serigala dan burung yaitu roh jahat dan roh najis. Biarlah nikah kita sepakat menerima penyucian.
4. Yosua 7:11 (Perikop: dosa dan hukuman Akhan)
7:11 Orang Israel telah berbuat dosa, mereka melanggar perjanjian-Ku yang Kuperintahkan kepada mereka, mereka mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu, mereka mencurinya, mereka menyembunyikannya, dan mereka menaruhnya di antara barang-barangnya.
Ini yang keempat, Akhan mencuri barang-barang yang dikhususkan untuk Tuhan. Ini sama dengan dosa kejahatan yaitu terikat akan uang sampai mencuri milik Tuhan, itu penghalang! Kita pikir tidak apa-apa tetapi itu sudah menjadi penghalang. Mengambil milik Tuhan, mengambil milik sesama, itu sudah menjadi penghalang rohani kita untuk terbangun menjadi Tubuh Kristus yang sempurna. Bahkan menjadi penghalang bagi nikah. Yang mencuri Akhan, yang dihukum Akhan sekeluarga. Sampai nikahnya habis semua, dibawa ke lembah Akhor, dilempari batu kemudian dibakar, wah! Tuhan tolong jangan yah.
Ketika mau mengembalikan miliknya Tuhan, mari jujur saja. Mungkin suami melihat “kebutuhan kita masih banyak, jangan dulu kembalikan perpuluhan, nanti bulan depan kita tutupi” kedengaran logis, atau isteri yang lebih tahu kebutuhan rumah tangga “talalu banyak ini papa, torang pe kebutuhan bulan ini banyak, belum anak mau kuliah, mau ini, mau itu”. Suaminya jawab “oh iya, nanti bulan depan kalau panen raya baru kita tutupi kekurangan perpuluhan kita bulan ini”. Akhirnya Akhan sekeluarga habis dihukum mati. Ini jangan terjadi pada kita. Sama juga di zaman Perjanjian Baru, waktu kegerakan hujan awal gereja mula-mula, ada sepasang nikah yaitu Ananias dan Safira yang sepakat. Tetapi sepakatnya mencuri miliknya Tuhan. Tuhan tolong jangan kita seperti itu.
Jadi, begitu suami atau isteri mulai main curang atau tidak jujur, ingatkan “jangan seperti itu, serahkan itu milik Tuhan, nanti Tuhan cukupkan kebutuhan kita, Tuhan sediakan, supaya kita tidak dihukum”. Coba baca tentang Akhan, keluarganya habis!
Yosua 7:24-26
7:24 Kemudian Yosua, beserta seluruh Israel mengambil Akhan bin Zerah, dan perak, jubah dan emas sebatang itu, anak-anaknya yang laki-laki dan perempuan, lembunya, keledainya dan kambing dombanya, kemahnya dan segala kepunyaannya, lalu semuanya itu dibawa ke lembah Akhor.
7:25 Berkatalah Yosua: "Seperti engkau mencelakakan kami, maka TUHAN pun mencelakakan engkau pada hari ini." Lalu seluruh Israel melontari dia dengan batu, semuanya itu dibakar dengan api dan dilempari dengan batu.
7:26 Sesudah itu didirikanlah di atasnya suatu timbunan batu yang besar, yang masih ada sampai sekarang. Lalu surutlah murka TUHAN yang bernyala-nyala itu. Oleh sebab itu nama tempat itu sampai sekarang disebutkan lembah Akhor.
Akhan ini diberi kesempatan mengaku dosa tetapi dia tidak manfaatkan, tidak dia hargai. Nanti sudah terpojok, itupun nanti dipaksa oleh Yosua baru dia mengaku. Inilah orang yang hatinya sudah terikat akan uang, sulit untuk mengaku dosa. Yudas sudah dalam kesempatan yang terakhir yaitu dalam perjamuan Paskah bersama Yesus, tidak mau juga mengaku dosa. Waktu murid-murid yang lain bertanya siapa yang akan menyerahkan Yesus, Yesus jawab “orang yang mencelupkan tangannya bersama-sama Aku di dalam pinggan, dialah orangnya!”. Pas Yudas mencelupkan tangannya saat itu, tetapi apa yang dia katakan “bukan aku ya Rabi”.
Kalau kita baca tentang Akhan sebenarnya sudah mendapat kesempatan. Waktu orang Israel diundi suku demi suku dan didapati suku Yehuda, seharusnya dia langsung segera mengaku. Masih tunggu lagi dibuang undi dan didapati kaum Zerah. Dibuang undi lagi didapati keluarga Sabdi, dibuang undi lagi di dapati Akhan. Sudah didapati dia masih tetap diam juga, seharusnya dia berkata “ampuni saya!”. Nanti Yosua bilang “ayo anakku, apa yang kau buat?” Akhan jawab “iya bapa aku yang mengambilnya”. Lalu Yosua katakan “seperti engkau membuat orang Israel, hari ini Tuhan mencelakakan engkau!”. Tidak ada pengampunan, seperti Yudas habis binasa! Makanya kalau sudah ada ikatan akan uang ini, sulit untuk mengaku dosa, hanya menyalahkan orang lain seperti Yudas. Yudas katakan “bukan aku” berarti dia salahkan murid-murid yang lain yang menjadi pengkhianat. Dan dia salahkan juga Yesus, Yesus salah, Yesus menuduh ini! Inilah kalau ada ikatan, ini penghalang. Dampaknya dalam nikah, nikahnya habis!
5. Lukas 19:1-3,8
19:1 Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu.
19:2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya.
19:3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.
19:8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."
Kalau tadi Akhan mencuri miliknya Tuhan, kalau Zakheus merampas milik sesama. Ini sama-sama akar kejahatan! Jangan merampas milik sesama, sudah janji gajinya sekian, yah sudah bayar sekian, jangan ditipu-tipu! Termasuk tidak mau memberi kepada sesama yang membutuhkan.
Di dalam setiap berkat yang kita terima ada 3 hal yang terkandung di dalamnya.
a) Milik Tuhan, jangan dirampas, kembalikan!
b) Milik sesama yang membutuhkan. Tuhan mengajar kita untuk bersedekah kepada sesama yang membutuhkan, memberi dan mengunjungi.
c) Berkat untuk kita nikmati.
Jadi bukan kita mau makan semua. Milik Tuhan kembalikan, milik sesama yag membutuhkan ayo kita bersedekah, kita memberi, baru berkat untuk kita nikmati.
6. Lukas 10:30
10:30 Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
Ini penghalang kegerakan yang keenam, orang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho. Di zaman gereja mula-mula, Yerusalem adalah pusat kegiatan rohani. Yerikho adalah lembah bunga. Hati-hati, pengaruh dunia itu mempunyai daya tarik yang membuat hamba Tuhan dan pelayan Tuhan merosot rohaninya. Yang paling gampang saja handphone, kadang sampai waktu-waktu sembayang sudah diabaikan. Karena apa? Internetan! Bukan cuma kaum muda, orang tua juga banyak yang habis begitu. Apalagi kalau baru belajar facebook, masak ikan upload status, bakar ikan upload status sementara jemur padi foto dulu, upload lagi. Sampai lupa, jam sembayang sudah tidak ada, membaca Alkitab sudah tidak ada. Itu pengaruh dunia, punya daya tarik kuat sekali! Begitu buka artikel pertama, ada lagi judul baru di situ yang membuat tertarik. Akhirnya sudah berjam-jam di situ, sampai sudah tengah malam atau jangan-jangan sudah dekat subuh. Mau sembayang sebelum tidur sudah tengah malam. Akhirnya dia sembayang tidur sekalian sembayang pagi, sudah dirangkum satu kali. Ayo manfaatkan kecanggihan teknologi untuk yang positif, untuk yang rohani.
Praktek rohani merosot:
a) Tidak setia lagi dan tidak berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai tinggalkan ibadah pelayanan karena perkara dunia.
Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Sadar tidak sadar kita menempatkan diri sebagai musuhnya Tuhan. Kalau iblis menjadi musuh kita, ada Tuhan pembela kita. Kalau Tuhan yang menjadi musuh, siapa yang mau membela. Jangan kita anggap biasa. Tidak beribadah karena perkara dunia itu biasa, tanpa kita sadari kita sudah menempatkan diri menjadi musuh Tuhan. Kalau Tuhan menjadi musuhnya kita, habis kita, tidak ada yang bisa membela dan menolong. Dikatakan dalam surat Korintus di situ, apakah manusia sanggup melawan Tuhan? Tidak bisa, tidak mampu. Kalau melawan iblis ada Tuhan membela dan Tuhan kasih kemenangan.
b) Tidak setia sampai meninggalkan Firman pengajaran yang benar, ajaran yang sehat.
Orang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho itu diapakan? Dirampok habis-habisan. Pengajaran ini adalah harta yang indah.
II Timotius 1:13-14
1:13 Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
1:14 Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.
Jadi, meninggalkan Firman pengajaran yang benar karena perkara-perkara dunia, itu berarti kita sedang dirampok habis-habisan oleh setan. Hidupnya bagaimana? Setengah mati! Berarti dia sudah berada di tangan setan, lepas dari tangan Tuhan. Kaum muda jangan karena jodoh sampai tinggalkan pengajaran, itu pengaruh dunia. Nanti menikah setengah mati! Kelihatan sepertinya baik, harmonis, bahagia, tidak! Itu setengah mati. Kalau karena pekerjaan tinggalkan pengajaran, itu setengah mati.
Lukas 10:30
10:30 Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
Sekarang setengah mati hidupnya sampai nanti setengah mati dianiaya antikristus. Sampai dalam kitab Wahyu dikatakan maut itu lari! Bayangkan sudah menderita, ingin mati tetapi tidak mati-mati, maut sampai lari! Sampai berseru kepada gunung batu, runtuhlah menimpa kami, tetapi tidak bisa.
Wahyu 9:6
9:6 Dan pada masa itu orang-orang akan mencari maut, tetapi mereka tidak akan menemukannya, dan mereka akan ingin mati, tetapi maut lari dari mereka.
Sebab itu menerima pengajaran ini jangan setengah-setengah, langsung terima sepenuhnya, nanti setengah mati. Beribadah melayani juga jangan setengah-setengah, kerjakan dengan maksimal. Prakteknya apa? Tergembala pada Firman pengajaran yang benar. Kalau masih setengah-setengah itu ragu-ragu, orang bilang kalau ragu-ragu mundur! Kami hamba Tuhan yang harusnya fulltimer, melayani setengah-setengah, nanti malah setengah mati juga hidupnya. Mungkin dia cari kerja sampingan dengan alasan untuk membantu pelayanan dan sebagainya, nanti setengah mati hidupnya! Jadi ikut pengajaran dengan full, terima pengajaran dengan sepenuhnya. Beribadah melayani lakukan sepenuhnya dengan semaksimal mungkin, tergembala dengan benar dalam binaan Firman pengajaran yang benar, itu berada di tangan Yesus Gembala Agung. Tidak setengah mati hidup kita, tetapi justru ada jaminan yang pasti untuk pemeliharaan hidup, sekarang, masa depan sampai hidup yang kekal. Juga ada jaminan perlindungan dan kemenangan dari Tuhan.
Yohanes 10:27
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
Ikut Tuhan sepenuhnya, dengar suara Yesus, terima pengajaran, ikut saja itu. Tidak usah melirik yang lain. Ayo pegang teguh pengajaran.
Yohanes 10:28
10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
“Mereka pasti” ini yang saya pegang, ada jaminan kepastian. Waktu saya melihat ini arahnya tekanan kepada kita yang pegang pengajaran semakin luar biasa, isteri saya melihat ada surat pemecatan, saya bilang sama isteri, kita seperti Daud berjalan dengan nama Tuhan. Goliat yang besar, pahlawan perang, seorang prajurit yang luar biasa bisa tumbang menghadapi Daud yang badannya kecil, bahkan dikatakan masih kemerah-merahan. Daud tampil dengan 5 batu kecil. Dia coba pakai baju perang Saul, berjalan saja dia tidak bisa. Dia hanya memakai pakaian gembala, bisa menumbangkan Goliat, dengan membawa ali-ali bersama dengan nama Tuhan, Goliat tumbang. Saya yakin dan percaya Tuhan pasti bela, ada jaminan kepastian dari Tuhan. Jangan ragu, saya yakin jemaat tidak akan habis, tidak akan lari karena ancaman dipecat dan lain-lain. Jangan takut, Tuhan ada beserta dengan kita, tergembala sungguh-sungguh kita ada di tangan Tuhan Yesus.
Yakinlah Tuhan pasti bela, saya punya keyakinan, kita bersama dengan Tuhan, bersama ajaran sehat. Ini saya bilang sama jemaat bukan maksud apa-apa, tetapi tujuannya supaya jemaat bergumul ekstra untuk organisasi kita ini. Doakan supaya kembali kepada AD/ART yang semula.
7. Yosua 6:26
6:26 Pada waktu itu bersumpahlah Yosua, katanya: "Terkutuklah di hadapan TUHAN orang yang bangkit untuk membangun kembali kota Yerikho ini; dengan membayarkan nyawa anaknya yang sulung ia akan meletakkan dasar kota itu dan dengan membayarkan nyawa anaknya yang bungsu ia akan memasang pintu gerbangnya!"
Yang ketujuh adalah suasana kutukan yaitu suasana susah payah dan kekeringan. Jadi dampak dari 6 poin di atas tadi, menimbulkan hidup dalam suasana kutukan. Tadi dikatakan dengan membayar nyawa anaknya yang sulung, dengan membayar nyawa anaknya yang bungsu, sekali lagi dampaknya terhadap nikah, buah nikah jadi korban.
Seluruh dunia ini memang sudah berada di bawah kuasa iblis. Sebab itu dia melancarkan serangan terhadap gereja Tuhan lewat 7 senjata setan tadi untuk menggagalkan kita masuk dalam kegenapan rencana Tuhan yakni menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Tetapi kita tidak sendiri, kita berjalan bersama Tuhan.
I Yohanes 5:19
5:19 Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.
Seluruh dunia, tidak terlewatkan satu bidang tanahpun, semua berada di bawah kuasa si jahat. Dia berupaya menyerang gereja Tuhan lewat 7 halangan atau 7 senjata tadi, supaya kita gagal masuk dalam kegenapan rencana Tuhan, untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Tempat Mempelai Wanita Tuhan itu Yerusalem Baru, di Yerusalem Baru tidak ada kutukan di sana.
Wahyu 22:3
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
Iblis berupaya supaya gereja Tuhan gagal masuk Yerusalem Baru, tetapi masuk kutukan selamanya di neraka, itu rencana setan. Tetapi puji Tuhan, Yesus sudah rela mati di kayu salib, untuk membebaskan kita dari suasana kutukan.
Galatia 3:13
3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
Yesus sudah rela mati terkutuk di kayu salib untuk membebaskan kita dari suasana kutukan. Korban Kristus inilah merupakan dasar kekuatan bagi kita untuk mengalahkan Yerikho, mengalahkan pengaruh-pengaruh dunia. Dalam Yosua pasal 6, nafiri itu terbuat dari tanduk domba. Berarti ada domba yang tersembelih untuk diambil tanduknya. Itulah Yesus Anak Domba Allah yang telah berkorban bagi kita, sehingga kita punya dasar kekuatan untuk menang menghadapi Yerikho.
Yosua 6:4
6:4 dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut. Tetapi pada hari yang ketujuh, tujuh kali kamu harus mengelilingi kota itu sedang para imam meniup sangkakala.
Cara menghadapi Yerikho. Yerikho itu harus dikelilingi 13 kali. Hari pertama sampai hari keenam dikelilingi 1 kali. Hari ketujuh 7 kali. Jadi totalnya 13 kali. Kemudian cara mengelilinginya diatur, bukan sembarang saja keliling, ada aturannya. Orang Israel mengelilingi Yerikho disertai para imam yang memikul Tabut Perjanjian dan para imam yang meniup sangkakala.
Yosua 6:2-5
6:2 Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa.
6:3 Haruslah kamu mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali saja; demikianlah harus engkau perbuat enam hari lamanya,
6:4 dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut. Tetapi pada hari yang ketujuh, tujuh kali kamu harus mengelilingi kota itu sedang para imam meniup sangkakala.
6:5 Apabila sangkakala tanduk domba itu panjang bunyinya dan kamu mendengar bunyi sangkakala itu, maka haruslah seluruh bangsa bersorak dengan sorak yang nyaring, maka tembok kota itu akan runtuh, lalu bangsa itu harus memanjatnya, masing-masing langsung ke depan."
Jadi 12 kali Yerikho dikelilingi tanpa bersorak, diam-diam. Nanti pada putaran yang ke-13 baru disertai tiupan sangkakala yang panjang dan bersorak-sorai maka tembok Yerikho hancur. Bayangkan tembok yang begitu tebal bisa hancur hanya dengan suara tiupan sangkakala dan suara sorak sorai.
Ada 5 hal yang penting membuat tembok Yerikho bisa hancur.
1. Tabut Perjanjian
Tanpa tabut biarpun mereka keliling sambil tiup sangkakala dan berteriak, tidak akan hancur tembok Yerikho.
Tabut Perjanjian terdiri dari 2 komponen:
a) Tutup dari emas murni dengan 2 kerubnya dari emas murni. Kerub pertama Allah Bapa, kerub kedua Allah Roh Kudus dan tutupnya adalah Yesus. Jadi tutup ini menunjukan kepenuhan Allah Tritunggal dalam pribadi Yesus, Mempelai Pria Sorga. Semua dari emas murni.
b) Komponen kedua itu peti, terbuat dari kayu penaga yang disalut emas bagian dalam dulu baru bagian luar. Jadi tidak kelihatan lagi kayunya, ini menunjukan gereja yang sempurna, Mempelai Wanita Tuhan.
Tutup dan peti akan menyatu. Mempelai Wanita Tuhan dan Mempelai Pria Sorga akan menyatu dalam Pesta Nikah Anak Domba Allah. Sekarang belum terjadi tetapi sementara mengarah ke sana. Gereja Tuhan belum sempurna tetapi sementara diarahkan pada kesempurnaan. Jadi sekarang Tabut Perjanjian menunjukan berita Mempelai, Kabar Mempelai, untuk membawa kita nanti menjadi Mempelai Wanita Tuhan menyatu dengan Yesus Mempelai Pria Sorga. Untuk menghancurkan Yerikho yang kita butuhkan adalah Kabar Mempelai, peningkatan dari kabar baik. Kabar baik itu Firman penginjilan, Kabar Mempelai peningkatannya yaitu Firman pengajaran, ini yang kita butuhkan.
2. Sangkakala ditiup berulang-ulang
Ini menunjukan Firman penggembalaan. Jadi kalau digabung poin satu dan dua, di dalam penggembalaan harus ada Kabar Mempelai. Saya istilahkan Firman penggembalaan dalam Kabar Mempelai. Dunia ini bisa kita kalahkan kalau kita tergembala dalam binaan Kabar Mempelai.
3. Yang memikul tabut adalah imam-imam dari suku Lewi
Imam-imam dari suku Lewi tidak boleh memiliki milik pusaka, hanya Tuhan Yesus milik pusakanya. Bagi kita sekarang tidak boleh memiliki pekerjaan sampingan, tahbisannya harus benar. Jadi Kabar Mempelai itu Tuhan percayakan kepada hamba Tuhan yang benar tahbisannya, yang menjaga tahbisannya. Kalau dia tidak jaga tahbisan, tidak sungguh-sungguh melayani Tuhan, Tuhan tidak akan percayakan Kabar Mempelai, Tuhan tidak akan percayakan pengajaran yang sehat.
Ini yang selalu saya doakan, Tuhan mampukan saya suami isteri melayani dalam tahbisan yang benar dan dalam kekudusan untuk membawa sidang jemaat layak menyambut kedatangan Yesus, Mempelai Pria Sorga.
4. 12 kali orang Israel mengelilingi tembok Yerikho tanpa bersorak
Ingat angka 12 itu angka persekutuan. Artinya kalau persekutuan kita dengan Kabar Mempelai, dengan pengajaran yang benar ini erat maka daging akan dimatikan suaranya. Suara daging ini yang membuat kita kalah menghadapi dunia ini. Itu sebabnya perlu dimatikan, perlu disucikan, diubahkan menjadi manusia yang rohani yang manusia dagingnya sudah dimatikan suaranya. Ini terjadi kalau persekutuan kita dengan Kabar Mempelai erat, kita mau tergembala sungguh-sungguh, tidak mau lirik yang lain. Mungkin gregetan juga, mungkin dari tembok diejek-ejek “woi apa kamu! Tidak hancur temboknya” tetapi mereka diam saja.
5. Pada putaran ke-13 orang Israel bersorak dan tembok Yerikho hancur.
Wahyu 19:6-8
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
Ada himpunan orang banyak bersorak-sorak, berseru haleluya, ini suara penyembahan. Artinya buat kita, hasil pekerjaan Firman penggembalaan dalam Kabar Mempelai meningkatkan rohani kita sampai bisa menyembah Tuhan dengan kata haleluya! Ini suara penyembahan Mempelai yang Tuhan rindukan terdengar dari kita. Ayo banyak menyembah Tuhan sampai daging tidak bersuara lagi. Ini penyembahan sebagai hasil penyucian dan pembaharuan oleh Kabar Mempelai.
Kalau ini ada maka itu menarik kuasa Tuhan untuk merobohkan tembok Yerikho bagi kita. Arti kuasa Tuhan merobohkan tembok Yerikho:
1. Segala masalah sampai yang mustahil yang mungkin menjadi penghalang, bahkan menjadi momok yang menakutkan buat kita, diselesaikan oleh Tuhan. Jaminannya perjamuan suci. Di kayu salib Tuhan berseru “sudah selesai” selesai semuanya. Masalah apa yang kita hadapi sekarang ini? Masalah pekerjaan yang sudah sulit sekali. Sekarang ijazah tidak menjamin untuk mendapatkan pekerjaan yang mapan. Tetapi yang menjamin hanya satu, mau tergembala dengan sungguh-sungguh dalam binaan Kabar Mempelai, kita disucikan dan dibaharui dan bisa menaikan suara penyembahan, itu sudah lebih dari cukup menarik kuasa Tuhan menyelesaikan segala masalah kita sampai yang mustahil.
Mungkin menghadapi masalah nikah, masalah buah nikah, sudah tercerai berai, sulit sekali bagaikan tembok Yerikho yang tebal? Kalau dipaksakan menyatu mungkin kelihatan bisa tetapi hati sudah tidak bisa menyatu lagi, sudah pisah. Oleh Kabar Mempelai tidak ada yang tidak mungkin, oleh pekerjaan Firman bisa, asalkan kita mau tergembala sungguh-sungguh. Terimalah penyucian, jangan ada suara daging lagi dan naikan penyembahan, maka semuanya selesai.
2. Kuasa dunia dihancurkan, daya tarik dunia dikalahkan sehingga rohani kita semakin meningkat. Terus naik, sampai sempurna, kita diangkat ke awan-awan permai menyambut kedatangan Yesus Mempelai Pria Sorga. Daya tarik dunia tidak bisa lagi menarik kita, kita sudah berada bersama Tuhan Yesus dalam pesta nikah Anak Domba Allah, masuk kerajaan 1000 tahun Firdaus yang akan datang dan kita masuk kerajaan Sorga yang kekal, Yerusalem Baru. Kapan itu terjadi? Ketika sangkakala terakhir dibunyikan. Jadi hidup kita tidak bisa lepas dengan sangkakala.
I Tesalonika 4:16-17
4:16 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
4:17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
Kita akan diangkat di awan-awan saat sangkakala itu dibunyikan. Satu suara semuanya, suara penyembahan, tidak ada lagi suara lain, hanya seruan haleluya. Yerikho kalah, dunia tidak bisa menarik kita lagi, kita ada bersama-sama dengan Yesus untuk selama-lamanya. Kita belajar satu suara kita menyeru haleluya. Yerikho hancur, masalah apapun mampu diselesaikan oleh Tuhan.
Tuhan memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar