Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat pasal 25 terbagi menjadi 5 bagian:
1. Ayat 1-12 Tahun sabat dan tahun Yobel
2. Ayat 13-38 Hak menerima kembali waris yang telah dijual pada tahun Yobel
3. Ayat 39-43 Tahun Yobel dan pekerjaan perhambaan orang Israel
4. Ayat 44-46 Kaum kafir menjadi hamba untuk selama-lamanya
5. Ayat 47-55 Hak untuk menebus perhambaan orang Israel yang menjadi hamba orang kafir pada tahun Yobel
Kita membahas poin yang kedua.
Imamat 25:13-17
25:13 Dalam tahun Yobel itu kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya.
25:14 Apabila kamu menjual sesuatu kepada sesamamu atau membeli dari padanya, janganlah kamu merugikan satu sama lain.
25:15 Apabila engkau membeli dari sesamamu haruslah menurut jumlah tahun sesudah tahun Yobel, dan apabila ia menjual kepadamu haruslah menurut jumlah tahun panen.
25:16 Makin besar jumlah tahun itu, makin besarlah pembeliannya, dan makin kecil jumlah tahun itu, makin kecillah pembeliannya, karena jumlah panenlah yang dijualnya kepadamu.
25:17 Janganlah kamu merugikan satu sama lain, tetapi engkau harus takut akan Allahmu, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.
Di sini diatur tentang harga penjualan tanah. Jadi kalau bangsa Israel mau menjual tanah, harganya diatur yaitu berapa kali panen sampai pada tahun Yobel. Misalkan 5 kali atau 10 kali, begitulah harganya. Sebab kalau sampai pada tahun Yobel, tanah itu harus dikembalikan kepada yang memiliki. Itu tanah pusaka dari Tuhan, tidak boleh diambil dari bangsa Israel. Mirip-miriplah dengan kita di sini yaitu pajak sawah, dihitung berapa kali panen.
Kalau sebelum tahun Yobel yang memiliki tanah mampu menebus kembali sesuai harganya maka tanah itu dikembalikan kepada pemiliknya, tidak boleh ditahan oleh yang membeli.
Imamat 25:23-28
25:23 "Tanah jangan dijual mutlak, karena Akulah pemilik tanah itu, sedang kamu adalah orang asing dan pendatang bagi-Ku.
25:24 Di seluruh tanah milikmu haruslah kamu memberi hak menebus tanah.
25:25 Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga harus menjual sebagian dari miliknya, maka seorang kaumnya yang berhak menebus, yakni kaumnya yang terdekat harus datang dan menebus yang telah dijual saudaranya itu.
25:26 Apabila seseorang tidak mempunyai penebus, tetapi kemudian ia mampu, sehingga didapatnya yang perlu untuk menebus miliknya itu,
25:27 maka ia harus memasukkan tahun-tahun sesudah penjualannya itu dalam perhitungan, dan kelebihannya haruslah dikembalikannya kepada orang yang membeli dari padanya, supaya ia boleh pulang ke tanah miliknya.
25:28 Tetapi jikalau ia tidak mampu untuk mengembalikannya kepadanya, maka yang telah dijualnya itu tetap di tangan orang yang membelinya sampai kepada tahun Yobel; dalam tahun Yobel tanah itu akan bebas, dan orang itu boleh pulang ke tanah miliknya."
Tanah dijual seharga berapa kali panen sampai pada tahun Yobel. Pada tahun Yobel harus dikembalikan kepada pemiliknya atau sebelum tahun Yobel boleh ditebus kembali sesuai harganya. Dulu peraturan ini secara jasmani, tentu untuk kita secara rohani. Yobel yang kita nantikan adalah kelepasan penuh dari dunia ini, terangkat ke awan-awan menyambut kedatangan Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga, Raja segala raja. Sebelum peristiwa itu terjadi, kadang bahkan sering kita terjual oleh dosa. Jadi bukan lagi kita bicara tanah dalam arti sesungguhnya, tetapi tanah di sini menunjuk manusia daging.
Roma 7:14
7:14 Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa.
Yesaya 50:1
50:1 Beginilah firman TUHAN: "Di manakah gerangan surat cerai ibumu tanda Aku telah mengusir dia? Atau kepada siapakah di antara penagih hutang-Ku Aku pernah menjual engkau? Sesungguhnya, oleh karena kesalahanmu sendiri kamu terjual dan oleh karena pelanggaranmu sendiri ibumu diusir.
Kadang bahkan seringkali kita terjual oleh dosa. Siapa yang dapat menebus? Hanya Yesus satu-satunya yang bisa menebus kita dengan darahNya. Hukum Taurat tidak bisa menebus, sebab melanggar sebagian hukum Taurat itu sama dengan melanggar seluruh hukum Taurat. Yang bisa menebus hanya Yesus dengan darahNya. Jangan lagi kita terjual oleh dosa, kita bergumul hari-hari terahir ini supaya mengalami penebusan dari dosa.
Dalam Imamat pasal 25 tadi berbicara makin besar dan makin kecil harga jual. Ini berbicara lamanya manusia terjual oleh dosa. Berapa lama kita mau terjual oleh dosa, masa mau begitu terus, dari tahun ke tahun, dari natal ke natal tetap terjual oleh dosa. Sekarang diberi kesempatan untuk kita mengalami penebusan dari dosa.
Contoh harga jual yang paling besar oleh dosa.
1. Orang lumpuh lebih dari 40 tahun di pintu gerbang Bait Allah.
2. Perempuan bungkuk 18 tahun di Bait Allah (Lukas 13:10-17).
3. Perempuan pendarahan 12 tahun (Markus 5:25-34).
Kita belajar contoh yang pertama. Bukan berarti kita belajar supaya kita terjual oleh dosa, bukan! Kita belajar supaya kalau keadaan kita seperti orang ini, ada harapan untuk lepas dari dosa sebab ditebus oleh darah Yesus.
Kisah Para Rasul 3:1-10;4:22
3:1 Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah.
3:2 Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.
3:3 Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah.
3:4 Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami."
3:5 Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka.
3:6 Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
3:7 Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
3:8 Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.
3:9 Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah,
3:10 lalu mereka mengenal dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di Gerbang Indah Bait Allah, sehingga mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya.
4:22 Sebab orang yang disembuhkan oleh mujizat itu sudah lebih dari empat puluh tahun umurnya.
Sekarang kita belajar tentang lumpuh rohani, bukan belajar tentang lumpuh jasmani. Lumpuh rohani merupakan hambatan di dalam kegerakan rohani. Pada pasal kedua terjadi kegerakan rohani, 3000 orang dibaptis pada gereja mula-mula. Itu sama dengan kegerakan Roh Kudus hujan awal. Penyakit yang pertama muncul adalah lumpuh. Sekarang kita berada pada gereja hujan akhir dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir yaitu kegerakan pembangunan Tubuh Kristus. Penyakit lumpuh rohani juga muncul menjadi hambatan di dalam kegerakan. Apa yang terjadi pada gereja mula-mula, itu merupakan nubuatan bagi kita di gereja hujan akhir ini.
Petrus dan Yohanes pergi ke Bait Allah jam 3 petang, berarti sudah dekat malam, disitulah mereka bertemu dengan orang lumpuh tadi. Ini menunjukan suasana akhir zaman. Usia orang lumpuh tadi sudah lebih 40 tahun. Kalau usianya dijadikan tahun Yobel berarti sudah lebih 2000 tahun. Pas dengan keadaan kita sekarang, sudah lebih 21 tahun. Kita jaga jangan sampai kita didapati dalam keadaan lumpuh rohani, kalau lumpuh rohani berarti kita terjual oleh dosa, maka akan terhambat dalam kegerakan rohani, tidak bergerak rohaninya, stagnan, diam ditempat bahkan bisa mundur.
Dalam Perjanjian Lama kegerakan rohani itu digambarkan sungai yang mengalir keluar dari Bait Allah.
Yehezkiel 47:1-3
47:1 Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah.
47:2 Lalu diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang utara dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur, sungguh, air itu membual dari sebelah selatan.
47:3 Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki.
Ini nubuatan bagi kita di akhir zaman, sungai ini menunjukan kegerakan rohani. Kita belajar dulu dasar kegerakan rohani:
1. Sungai itu keluar dari sebelah selatan mezbah korban bakaran. Di atas mezbah korban bakaran ada hewan kurban yang dipersembahkan di situ baik lembu, domba, kambing, burung tekukur, burung merpati. Sekarang kita tidak perlu lagi membawa hewan kurban seperti itu, semua hewan kurban sudah digenapkan oleh Korban yang sempurna itulah Korban Kristus. Jadi dasar kegerakan rohani yang pertama adalah Korban Kristus. Korban Kristus adalah kasih Allah. Jika Yesus tidak mati di kayu salib maka kita bangsa kafir tidak bisa masuk dalam kegerakan rohani. Bangsa kafir itu bangsa keledai yang lahir hanya untuk dipatahkan batang lehernya, berarti bangsa kafir itu lahir hanya untuk binasa, itulah keadaan kita. Jika Yesus tidak mati di kayu salib, kita tidak bisa masuk dalam kegerakan rohani.
2. Ada pengukur dan selalu diukur 1000 hasta. Jadi dasar kedua adalah angka 1000. Secara rohani ini menunjukan angka kesucian.
Kejadian 20:16
20:16 Lalu katanya kepada Sara: "Telah kuberikan kepada saudaramu seribu syikal perak, itulah bukti kesucianmu bagi semua orang yang bersama-sama dengan engkau. Maka dalam segala hal engkau dibenarkan."
Bagaimana kita bisa suci? Tentu lewat pekerjaan Firman pengajaran yang benar, Firman yang dibukakan rahasianya oleh Tuhan. Bagaimana Firman itu bisa dibukakan rahasianya? Karena ada Korban Kristus.
I Petrus 1:22
1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Kebenaran ini Firman yang dibukakan rahasianya oleh Tuhan.
Wahyu 5:9
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
Jadi kalau disimpulkan dasar kegerakan rohani yang kedua adalah pembukaan rahasia Firman, sama dengan Firman pengajaran yang benar.
3. Sungai kehidupan ini menunjuk Roh Kudus.
Jadi inilah dasar kegerakan rohani kita yaitu Firman pengajaran yang benar, Roh Kudus dan kasih Tuhan. Atau sama dengan iman, pengharapan dan kasih. Ayo biarlah kita memiliki iman pengharapan dan kasih supaya rohani kita bergerak maju untuk mencapai kesempurnaan.
Dalam kegerakan rohani, yang pertama Tuhan perhatikan adalah mata kaki atau pergelangan kaki. Artinya Tuhan menjaga kita, mengawasi kita, supaya dalam kegerakan rohani jangan kita lumpuh. Orang lumpuh tadi yang pertama dikuatkan adalah mata kakinya.
Kisah Para Rasul 3:7
3:7 Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
Jadi Tuhan sangat memperhatikan pergelangan kaki, mata kaki kita jangan sampai lemah apalagi lumpuh. Kita menghadapi kegerakan rohani yang besar di depan ini. Saya bayangkan ketika pandemi ini berakhir atau sudah mereda, maka terjadi kegerakan rohani yang besar, kegerakan penyatuan Tubuh Kristus yang sempurna. Yang Tuhan perhatikan pertama adalah mata kaki kita, jangan lemah, jangan lumpuh rohani sehingga kita bisa dibangun menjadi Tubuh Kristus yang sempurna.
Lumpuh rohani ini menjadi penghambat kegerakan rohani. Kita periksa dan bercermin pada Firman, kalau ini ada pada kita maka kita mohon pada Tuhan supaya disembuhkan oleh Tuhan. Praktek lumpuh rohani.
1. Tiap hari ke Bait Allah tetapi hanya diletakan dekat pintu gerbang indah. Artinya ibadahnya dikemas begitu indah, bagus, menarik, tetapi di luar Bait Allah. Sama dengan tanpa pembukaan rahasia Firman yang menyucikan. Sekarang ini gereja-gereja untuk menarik jiwa ibadahnya yang dipoles begitu indah, mulai dari pujiannya, pengaturan lampunya, dekornya, mimbarnya, tari-tariannya, lagunya. Sekarang ini malah ada lagu yang tidak boleh dinyanyikan di gereja lain kecuali bayar fee-nya. Jadi sekarang orang ciptakan pujian untuk menjadi mata pencaharian, bukan untuk memuji Tuhan.
Pintu gerbang itu wilayah halaman, halaman itu luas, daging bergerak bebas, semua diperbolehkan. Itulah ibadah sekarang, mau bikin apa saja boleh, penampilannya mau yang terbuka boleh, tertutup silahkan, malah lebih banyak yang open cup. Itu lumpuh rohani tanpa penyucian.
Kenapa dikatakan tanpa pembukaan rahasia Firman? Ingat, nafas Tuhan itu berasal dari tempat yang sempit, tempat yang sempit itulah ruangan maha suci.
Yesaya 59:19
59:19 Maka orang akan takut kepada nama TUHAN di tempat matahari terbenam dan kepada kemuliaan-Nya di tempat matahari terbit, sebab Ia akan datang seperti arus dari tempat yang sempit, yang didorong oleh nafas TUHAN.
Di Tabernakel, tempat paling sempit itu adalah ruangan maha suci, di situ ada Tabut Perjanjian. Dulu Tuhan berfirman kepada Musa dari atas tutup pedamaian, jadi nafas Tuhan berasal dari sana.
Apa itu nafas Tuhan? Nafas Tuhan itu adalah Firman yang diilhamkan, yang dibukakan rahasianya.
II Timotius 3:16
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Orang lumpuh itu hanya di depan pintu gerbang, tidak masuk ke halamannya. Berarti tanpa pembukaan rahasia Firman yang menyucikan, itu lumpuh! Jadi gereja yang tidak peduli dengan pembukaan rahasia Firman, hanya mau menampilkan yang jasmani, itu lumpuh, terhambat dalam kegerakan rohani.
2. Orang lumpuh geraknya terbatas. Jadi artinya tidak setia dan tidak berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan. Poin pertama tadi masih beribadah tetapi tanpa pembukaan rahasia Firman. Kalau tanpa pembukaan Firman, suatu saat pasti lemah. Firman itu makanan rohani, kita bekerja melayani Tuhan tanpa makan nanti bisa lemah, nonaktif, tidak setia, tidak beribadah. Makanya banyak sekali jemaat tidak beribadah, bahkan pendetapun jatuh tidak melayani lagi, kenapa? Sebab tidak ada pembukaan Firman. Ibadah hanya dikemas begitu indah secara jasmani saja, tanpa penyucian.
3. Orang lumpuh itu kalau mau ke mana-mana dia dipikul oleh orang lain. Artinya menjadi beban bagi orang lain. Anak jangan menyakiti hati orang tua, membebani orang tua. Kemudian jangan menyakiti hati pemerintah, jangan membuat gembala berkeluh kesah. Itu semua praktek menjadi beban bagi orang lain. Mulai dari dalam nikah, anak itu adalah anggota tubuh untuk meringankan beban orang tua, jangan malah jadi beban. Isteri jangan jadi beban bagi suami, suami jangan jadi beban bagi isteri. Jadi beban itu bukan kalau sakit isteri tidak usah mengeluh pada suami atau sebaliknya, bukan! Menjadi beban ini artinya selalu memedihkan hati, dalam nikah hanya selalu menyakiti. Seharusnya nikah itu tempat persemaian kasih tetapi malah menjadi tempat saling menyakiti. Dalam penggembalaan juga, bukan berarti jemaat kalau sakit dilarang telpon gembala, silahkan telpon. Tetapi yang dimaksud jangan sampai kita membuat gembala berkeluh kesah dengan perilaku perbuatan dan perkataan kita yang melawan dan menentang Firman.
Juga dalam bermasyarakat, pemerintah adalah wakil Allah di dunia ini, patuhilah apa yang diatur oleh pemerintah. Kecuali kalau peraturan itu sudah melanggar Firman, seperti yang dialami oleh Daniel, Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Kalau peraturannya untuk keselamatan dan kesejahteraan kita ya patuhi, hormat pada pemerintah. Kalau disuruh vaksin yah divaksin, kan semua untuk keselamatan kita semua. Tidak usah takut dengan 666. Kadang orang cuma bingung dengan cap 666 yang jasmani. kalau suka melawan Tuhan, suka melawan Firman, itu sudah dicap 666 oleh antikristus. Dulu KTP dikatakan ada chipnya, itu antikris punya. Tetapi kehidupannya sehari-hari melawan Tuhan, menyakiti orang, itu sebenarnya sudah kena cap antikristus secara rohani.
Yang Tuhan kehendaki adalah supaya kita menjadi berkat bagi orang lain, bukan menjadi beban. Mulai dalam nikah, ayo jadi berkat dalam nikah, dalam penggembalaan juga dalam lingkungan masyarakat.
I Petrus 3:9
3:9 dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab:
4. Diusung itu juga artinya hanya berharap kepada manusia, bukan kepada Tuhan. Oh om saya bisa tolong, kakak saya, tetangga saya, bukan Tuhan. Dalam menghadapi masalah berharapnya pada manusia, makanya sering kecewa. Manusia itu tidak menjamin, kalau berharap Tuhan, Tuhan pasti jamin. Berharap pada pemerintah belum tentu, pasti ada kecewanya, bahkan putus asa.
Dari situ saya belajar dalam menghadapi masalah apapun, berharap Tuhan, jangan berharap manusia. Dalam pembangunan rumah ibadah di Tonusu berharap Tuhan, bukan mau berharap kepada manusia, Tuhan tidak pernah mengecewakan.
5. Hanya berharap pada emas perak jasmani, ini sama dengan terikat pada uang. Kalau sudah terikat pada uang, sulit untuk mengutamakan Tuhan. Tuhan bilang tidak bisa kamu menjadi hamba kepada 2 tuan yaitu Tuhan dan mamon. Segala-galanya uang, bukan lagi iman. Sekarang terlihat terjadi kegerakan tetapi yang diributkan itu uang! Berapa akomodasinya, berapa ininya, berapa itunya, bukan lagi berapa roti ada padamu. Belajar pada kegerakan rohani yang dipimpin oleh Yesus, bukan ditanya berapa uangmu tetapi berapa roti ada padamu. Roti itu bicara Firman. Jadi dalam kegerakan rohani bergantung pada iman.
6. Meminta-minta, sama dengan tidak bisa memberi yang jasmani kepada Tuhan, selalu hitung-hitungan. Kalau yang jasmani saja perhitungan dengan Tuhan, bagaimana bisa memberi yang rohani. Pasti sulit memberi yang rohani untuk Tuhan. Salah satu pemberian yang rohani itu doa penyembahan, pasti sulit menaikan doa penyembahan kepada Tuhan. Dia hitung-hitungan “kalau berdoa 1 jam habis waktu, 1 jam ini lumayan dipakai kerja”. Malamnya sudah capek, tidak mau menyembah “kalau saya menyembah nanti larut malam tidur, besok mau kerja sudah tidak semangat, yah sudah doa saja tidak usah menyembah”. Sulit untuk memberi untuk Tuhan karena yang jasmani saja hitung-hitungan. Seperti Yudas, bukan dia yang berkorban tetapi dia yang sewot. Maria berkorban mengurapi Yesus dengan minyak seharga 300 dinar, yang protes siapa? Yudas. Seharusnya minyak ini dijual seharga 300 dinar dan uangnya dibagikan untuk orang miskin. Yang korban siapa, yang protes siapa. Kadangkala orang Kristen begitu, yang berkorban orang lain, dia yang sewot. Dalam diri kita jangan ada selalu perhitungan dalam memberi untuk Tuhan.
7. Tidur di tilam
Markus 2:11
2:11 "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"
Artinya ada yang tidak beres dalam nikah. Tidak bisa melayani kalau menghadapi ketidakberesan dalam nikah. Yang menjadi masalah terberat dalam pelayanan kalau ada masalah dalam nikah, hilang itu pasal 1 ayat 2 yang sudah dipersiapkan. Contohnya ketidakberesan dalam nikah bisa juga awal nikah mengalami kejatuhan, nikah yang terbalik, nikah yang tercerai, itu membuat jadi lemah untuk melayani Tuhan, lumpuh rohani.
Syukur kepada Tuhan, Tuhan mau menolong, Tuhan tidak membiarkan kelumpuhan rohani itu berlarut-larut. Cara Tuhan menolong, Tuhan mengutus Petrus dan Yohanes ke Bait Allah, berarti satu tujuan. Petrus itu adalah rasul, rasul ada kaitannya dengan pengajaran.
Kisah Para Rasul 2:42
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Yohanes juga adalah rasul, berarti ada kaitannya dengan pengajaran. Jadi Petrus dan Yohanes menunjukan pengajaran yang melimpah. Dua orang ini punya satu tujuan. Kalau digabungkan Petrus dan Yohanes dengan satu tujuan ke Bait Allah adalah pengajaran yang melimpah yang membawa gereja Tuhan dua menjadi satu, membawa gereja Tuhan menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Inilah yang disebut dengan Kabar Mempelai. Ini cara Tuhan menolong, lewat Kabar Mempelai.
Kita sudah lewat Firman penginjilan, itu kabar baik. Kita percaya Yesus, kita bertobat, lahir baru, semua karena penginjilan, Kabar Baik.
Amsal 25:25
25:25 Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.
Sekarang kita ada di penghujung akhir zaman dalam suasana tengah malam, satu-satunya kabar yang kita butuhkan adalah seruan mempelai atau Kabar Mempelai yaitu Firman pengajaran yang benar dan sehat yang membawa kita untuk nanti mencapai kemuliaan, menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga. Jadi kita bersyukur kalau sampai sore hari ini kita masih menikmati binaan Kabar Mempelai. Jadi apapun keadaan kita, mungkin dari 7 ciri lumpuh tadi ada satu dua atau bahkan 7 itu ada pada kita, masih ada kesempatan untuk dipulihkan, disembuhkan oleh Tuhan.
Saya optimis, selama jemaat itu masih datang beribadah dengar Firman, masih ada harapan untuk ditolong. Itulah hati seorang gembala. Bukan berarti begitu melihat ada jemaat yang lumpuh, ada yang tidak beres, langsung ditolak “ah sudah, bikin beban dalam penggembalaan!” Apalagi kalau orang lumpuh itu membuat gembala berkeluh kesah “pecat, usir!” Jangan, selagi dia bisa datang dengar Firman Kabar Mempelai, masih ada harapan untuk ditolong dan disembuhkan oleh Tuhan, jadi jangan kita menghakimi. Kalau tidak waspada, yang sungguh-sungguh melayani Tuhan dan beribadah, besok-besok dia terbuang kalau dia lengah. Yang tidak sungguh-sungguh kalau satu saat Tuhan beracara, bisa dia jadi yang terdahulu. Jadi Firman Tuhan yang terdahulu menjadi yang terkemudian, yang terkemudian menjadi terdahulu pasti digenapi. Sebab itu kita yang sudah ada dalam Kabar Mempelai sungguh-sungguhlah, mantap tergembala.
Justru di akhir zaman ini Tuhan mengaruniakan Kabar Mempelai kepada kita bangsa kafir untuk menyembuhkan kelumpuhan rohani kita sehingga suatu saat bisa membangkitkan cemburu Israel. Kalau mereka membuka hati untuk menerima Kabar Mempelai, itu alarm bagi kita bahwa pintu kemurahan sudah mau tertutup. Dalam suratan Roma dikatakan bahwa Paulus itu melayani khusus bangsa kafir supaya bisa membangkitkan cemburu orang Israel.
Roma 11:11
11:11 Maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu.
Keselamatan kepada bangsa kafir ini bukan sekedar selamat. Bangsa Israel pada mereka dipercaya Firman kepada kita bangsa Israel dipercaya rahasia Firman. Rahasia Firman yang terbesar adalah rahasia nikah Kristus dengan jemaat. Jadi kepada kita bangsa kafir Tuhan percayakan Kabar Mempelai. Untuk apa? Untuk membuat mereka cemburu.
Roma 11:13
11:13 Aku berkata kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi. Justru karena aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap hal itu kemuliaan pelayananku,
Kerinduan Paulus untuk bisa menyelamatkan beberapa orang dari bangsa Israel. Memang dari bangsa Israel sudah ditentukan jumlahnya, hanya 144.000 itupun minus suku Dan, diganti suku Efraim dan Manasye. Kita bangsa kafir mendapat kemurahan. Jadi di akhir zaman kita bersyukur, pembukaan rahasia Firman Kabar Mempelai Tuhan karuniakan kepada kita bangsa kafir supaya kita mengalami kesembuhan dari lumpuh rohani. Kalau kita tidak hargai, nanti Tuhan sudah beralih kepada bangsa Israel baru gigit jari, pintu kemurahan sudah tertutup. Baru mau cari Kabar Mempelai, cari hamba Tuhan yang dipercaya memberitakan Kabar Mempelai sudah tidak ada, semua sudah kembali kepada Israel. Sekarang masih terbuka lebar, biarlah kita bersungguh-sungguh di dalam pengajaran ini.
Kita bisa mendengar Kabar Mempelai, mendengar Firman pengajaran yang benar karena ada hamba Tuhan yang diutus oleh Tuhan, bukan mengutus dirinya sendiri, bukan diutus organisasi. Organisasi hanya sarana, tetapi yang mengutus adalah Tuhan. Kalau mengutus dirinya sendiri, dari Firman itu dia kelolah dari pikirannya sendiri, logikanya sendiri. Kalau Tuhan yang utus, maka maunya Tuhan yang harus dia lakukan. Kalau organisasi yang utus maunya organisasi yang harus dia lakukan. Kalau aturan organisasi sudah tidak sesuai Firman, bagaimana? Jadi mau diikuti aturannya sementara sudah berseberangan dengan Tuhan.
Pada kesempatan ini mari kita lihat tanda utama bahwa hamba Tuhan itu diutus oleh Tuhan, dipercaya oleh Tuhan Kabar Mempelai. Saya tidak mengedepankan diri saya sendiri, sidang jemaat yang menilai sendiri. Kalau bapak ibu lihat tidak ada tanda ini dalam diri saya, rugi tergembala di sini, berarti saya tidak akan membawa jemaat bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga. Ini awasan bagi saya, makanya dalam I Timotius 4:16 dikatakan awasi dirimu, awasi ajaranmu.
Kisah Para Rasul 3:6
3:6 Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
Ini tandanya emas dan perak tidak ada padaku. Artinya tidak melekat pada perkara jasmani, motivasi pelayanannya bukan untuk mendapat perkara jasmani, tetapi murni untuk membawa gereja bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga, menjadi Mempelai Wanita Tuhan, bukan yang jasmani!
Saya bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan, kenapa nasihat-nasihat terakhir dari papa kepada saya secara pribadi penekannya ini “motivasi pelayananmu jangan yang jasmani!”. Setiap kami bicara cerita Firman atau saat papa duduk nonton atau saat makan, selalu ditutup “motivasi pelayananmu jangan yang jasmani!”. Apa lagi waktu dilihat sudah beli mobil, diingatkan dengan agak keras “motivasi pelayananmu jangan yang jasmani, ini untuk pelayanan, bukan untuk diri”.
Ini tanda hamba Tuhan yang diutus Tuhan, tidak melekat pada perkara yang jasmani. Motivasinya pelayanannya bukan untuk mendapat perkara yang jasmani, tetapi murni membawa sidang jemaat layak menjadi Mempelai wanita Tuhan. Kita lihat ayat-ayatnya kita belajar dari rasul Paulus.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
Ini tugas kami hamba Tuhan untuk membawa jemaat bisa diterima oleh Tuhan sebagai Mempelai Wanita Tuhan.
I Korintus 9:12
9:12 Kalau orang lain mempunyai hak untuk mengharapkan hal itu dari pada kamu, bukankah kami mempunyai hak yang lebih besar? Tetapi kami tidak mempergunakan hak itu. Sebaliknya, kami menanggung segala sesuatu, supaya jangan kami mengadakan rintangan bagi pemberitaan Injil Kristus.
Yang dimaksudkan di sini mengharapkan hal yang jasmani dan kami gembala punya hak lebih besar sebab itu Tuhan berikan kepada kami.
I Korintus 9:15
9:15 Tetapi aku tidak pernah mempergunakan satu pun dari hak-hak itu. Aku tidak menulis semuanya ini, supaya aku pun diperlakukan juga demikian. Sebab aku lebih suka mati dari pada ...! Sungguh, kemegahanku tidak dapat ditiadakan siapa pun juga!
Lalu apa upah hamba Tuhan?
I Korintus 9:18
9:18 Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.
Upah kami hamba Tuhan adalah memberitakan Firman tanpa upah! Hak orang yang melayani mezbah mendapat bagian dari mezbah itu. Dulu diatur dalam keimamatan, imam suku Lewi mempersembahkan korban dari jemaat dan mereka mendapat bagian dari mezbah yaitu paha depan, perut besar, rahang depan. Tetapi Paulus mengatakan aku tidak menggunakan hak ini. Itu bukan sombong, bukan mentang-mentang sudah melayani di tempat yang cukup besar, tidak!
Saya melatih diri sejak melayani di Tonusu untuk tidak mempergunakan hak, semua curah untuk pembangunan. Sampai saya pakai ikat pinggang bertahun-tahun lamanya sampai sudah hancur, sampai sudah terkupas-kupas. Bisa saja saya beli, tetapi pembangnan rumah Tuhan nomor satu. Karena saya ingat jemaat ini orang-orang tua, berupaya dulu supaya mereka menikmati juga gereja yang baru dibangun. Jangan sampai karena sudah usia usur, belum menikmati gereja, sudah duluan dipanggil Tuhan, itu yang saya pikir. Nanti di Surabaya pas ada berkat baru saya bilang sama isteri saya, boleh yah beli ikat pinggang, baru beli. Setelah itu dapat lebih lagi, papa kasih, bahkan waktu mau meninggal dapat ikat pinggang special dari papa. Sebelum dibagikan sama hamba Tuhan, disuruh saya pilih ikat pinggang mana yang saya mau. Setelah saya ambil papa bilang “jelek itu, yang papa punya jo ee” jadi ikat pinggangnya papa yang dikasih.
Ayo mulai dari saya nomor satu, kami hamba Tuhan, juga sidang jemaat, kita hidup bukan bergantung dari apa yang ada di dunia ini. Kita bergantung pada Tuhan, bergantung pada Firman yang kita praktekan. Ingat bangsa Israel waktu keluar dari Mesir, mereka tidak sempat menyiapkan bekal apa-apa selain adonan yang tidak beragi, itu menunjukan Firman yang murni. Menghadapi krisis di akhir zaman ini, bekal kita yang utama adalah Firman yang kita praktekan, itu yang memelihara hidup kita di akhir zaman ini. Bukan kebun, bukan ijazah, bukan kedudukan dan lain sebagainya, tetapi Firman yang kita praktekan.
Jadi kalau disimpulkan cara Tuhan menolong kita adalah dengan mengutus hamba Tuhan yang tidak melekat pada perkara jasmani, yang memiliki tahbisan yang benar dan dipercayakan Kabar Mempelai, Firman pengajaran yang benar. Sidang jemaat tidak bisa lepas dari pelayanan hamba Tuhan. Jangan sombong kalau dipakai Tuhan, jangan sombong kalau diberkati, itu semua berkat doa dari Yesus Gembala Agung dan doa gembala di bumi. Kalau jemaat melawan lalu tidak langsung dihukum Tuhan itu karena ada doa penyahutan dari gembala. Jadi sidang jemaat tidak bisa lepas dari pelayanan gembala. Paulus yang mempersiapkan supaya jemaat bisa menjadi persembahan yang berkenan kepada Tuhan, menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Cara Tuhan menolong dengan mengutus hamba Tuhan yang tidak melekat pada perkara jasmani, yang dipercaya pembukaan rahasia Firman dan yang tahbisannya benar. Lalu sikap kita bagaimana? Petrus sama dengan pengharapan, dalam menulis surat Petrus penekanannya pengharapan. Yohanes sama dengan kasih, dalam menulis surat Yohanes penekannnya kasih. Ada 3 murid yang biasa diajak Tuhan Yesus, yaitu Petrus, Yohanes, Yakobus. Yakobus yang dimaksud adalah rasul Yakobus yang dipenggal, bukan Yakobus penulis surat Yakobus. Yang menulis surat Yakobus adalah saudara dagingnya Yesus. Lalu kenapa Yakobus dikaitkan dengan iman? Karena dia adalah rasul pertama yang mati syahid karena mempertahankan iman kepada Yesus. Tadi Petrus adalah pengharapan, Yohanes adalah kasih, berarti minus iman. Jadi sikap kita harus memiliki iman kepada Tuhan. Tuhan menolong dengan mengirim hamba Tuhan yang dipercaya Kabar Mempelai. Kalau tidak diterima dengan iman, sia-sia, tidak berfaedah pertolongan Tuhan kepada kita. Biar Petrus bilang sama orang lumpuh itu “ayo berdiri” tetapi dia tidak mau, dia tidak sembuh-sembuh. Jadi sikap kita adalah memiliki iman kepada Tuhan.
Praktek mempunyai iman kepada Tuhan:
1. Kisah Para Rasul 3:4
3:4 Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami."
Praktek pertama pandang Petrus dan Yohanes. Tadi sudah diterangkan bahwa Petrus dan Yohanes adalah rasul, menunjuk pengajaran yang melimpah yang membawa kita dua menjadi satu atau menjadi mempelai, kalau disimpulkan adalah Kabar Mempelai. Jadi pandang Petrus dan Yohanes artinya pandang Kabar Mempelai yaitu mendengar dan memperhatikan Kabar Mempelai dengan sungguh-sungguh. Kadangkala kita hanya sebatas mendengar sambil lalu. Yang Tuhan mau kita mendengar dan memperhatikan sungguh-sungguh supaya bisa mengerti. Di sekolah saja kalau mendengar penjelasan guru lalu tidak diperhatikan baik-baik, kita tidak akan mengerti.
II Timotius 2:7
2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.
2. Terima dengan hati lemah lembut untuk menjadi iman di hati. Kadangkala sebatas dimengerti, tidak ditaruh di hati, akhirnya hanya menjadi pengetahuan dan timbul perdebatan.
Yakobus 1:21
1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
3. Kisah Para Rasul 3:7
3:7 Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
Tentu tangannya bisa dipegang oleh Petrus karena dia ulurkan kepada Petrus. Jadi praktek ketiga adalah mengulurkan tangan kanan untuk dipegang oleh Petrus. Artinya praktek Firman, ada perbuatan iman. Mengapa bimbang terhadap pengajaran? Karena kurang percaya dan kurang praktek Firman. Sekarang kita dengar Firmna sungguh-sungguh, mengerti, taruh di hati jadi iman dan jangan lupa praktekkan Firman, ada perbuatan iman.
Tadi dihubungkan tangan kanan. Bicara kanan, itu ada hubungannya dengan Yerusalem Baru.
Mazmur 137:5-6
137:5 Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!
137:6 Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat engkau, jika aku tidak jadikan Yerusalem puncak sukacitaku!
Praktek Firman merupakan bukti bahwa kita merindu untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, masuk Yerusalem Baru. Dengan kita mempraktekan Firman ada getaran-getaran rohani pada kita yaitu getaran cinta kasih kepada Yesus Mempelai Pria Sorga. Kalau dulu sebelum menikah, masa pacaran, masa tunangan, waktu dengar suaranya, ada getaran cinta kasih. “Eh ada telpon dari tunanganmu” biar sementara kerja apa, ditinggalkan semua. Kalau tidak pernah praktek Firman, tidak punya getaran cinta kasih kepada Tuhan. Ayo kita banyak praktek Firman. Sudah terlalu banyak Firman Pengajaran kita dengar, pertanyaannya apakah ada getaran cinta kasih kepada Yesus yang empunya Firman itu? Kalau ada maka kita pasti mempraktekan Firman.
Tadi Petrus yang memegang orang lumpuh itu. Jadi hamba Tuhan yang lebih dahulu praktek Firman, punya getaran cinta kasih kepada Yesus sehingga bisa memegang jemaat, bisa memberikan aliran getaran rohani kepada jemaat. Jadi jemaat mendengar Firman bergetar hatinya, ada gairah untuk praktek karena yang khotbah sudah praktek. Kalau kami tidak praktek maka jemaat yang mendengar hanya sebatas pengetahuan atau info dari televisi. Tetapi kalau sudah dipraktekan lalu dikhotbahkan dan disampaikan maka hamba Tuhan itu punya getaran cinta kasih kepada Yesus, dia bisa memberikan aliran cinta kasih kepada sidang jemaat, getaran rohani kepada sidang jemaat sehingga kita semakin bergairah dengan Yesus, semakin rindu untuk ketemu Yesus.
Waktu saya duduk-duduk saya bilang sama isteri saya “saya sudah sangat rindu untuk ketemu denganMu Tuhan”. Isteri saya tegur “jangan bicara begitu, ayah seperti sudah minta mati!”. Bukan minta mati, saya rindu bertemu Yesus dengan isteri, anak dan seluruh sidang jemaat menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Ada getaran di hati, jadi bukan sekedar menyampaikan materi, kami bukan pemateri! Kami hamba Tuhan bukan seperti orang dunia, bukan motivator. Tetapi kami betul-betul mengalirkan getaran cinta kasih kepada jemaat.
Sebaliknya kalau hamba Tuhan tidak praktek Firman, dia penipu ulung, dia anaknya setan.
Yohanes 8:44
8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Sehingga hanya memberikan aliran getaran iblis kepada sidang jemaat. Ini ngeri! Tidak heran ada yang berontak, ada yang melawan, tidak ada penyucian terjadi. Semoga jangan terjadi dalam diri kita
Ini cara Tuhan menolong, ada hamba Tuhan diutus yang dipercaya Kabar Mempelai dan tahbisannya benar. Sikap kita ayo punya iman kepada Tuhan, dengar Firman dengan perhatian sungguh untuk bisa mengerti, taruh di hati jadi iman dan praktekan. Hasilnya saat itu juga sembuh, sembuh dari lumpuh rohani. Saya tidak tahu keadaan bapak ibu kekasih Tuhan, bapak ibu juga tidak tahu keadaan saya. Hubungan kita pribadi dengan Tuhan, hanya Tuhan yang tahu. Kalau lumpuh rohani mari kita terima hamba Tuhan yang diutus, kita tanggapi sungguh-sungguh, ada harapan untuk sembuh. Sekarang apa buktinya sudah sembuh atau masih lumpuh.
1. Kisah Para Rasul 3:7
3:7 Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
Artinya punya pendirian yang teguh terhadap korban Kristus dan terhadap Firman pengajaran yang benar sehingga tidak goyah menghadapi dosa-dosa dan tidak goyah menghadapi ajaran yang palsu.
Setelah sembuh, kuat kaki dan mata kaki apa yang dia perbuat?
2. Dia masuk ke Bait Allah bersama Petrus dan Yohanes. Sama dengan tergembala dengan benar dan baik dalam kelimpahan Firman pengajaran yang benar. Yesus Gembala Agung, untuk memberikan kelimpahan Firman, Dia rela mati di kayu salib. Kalau kita katakan tidak memiliki kelimpahan Firman itu sudah terlalu. Kita bisa menikmati kelimpahan Firman itu karena Korban Kristus. Ayo hargai penggembalaan, tidak menghargai penggembalaan itu menghina dan menginjak-injak Korban Kristus.
Tanda tergembala dengan benar dan baik:
Kisah Para Rasul 3:8
3:8 Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.
a) Melompat-lompat serta memuji Tuhan. Bukan dipraktekan secara hurufiah yah. Artinya jiwa dan roh kita berkobar-kobar melayani Tuhan, bergemar melayani Tuhan. Biar usia lanjut, biar dalam keadaan sakit tetapi jiwa dan roh berkobar-kobar melayani Tuhan.
b) Petrus dan Yohanes datang ke Bait Allah untuk sembayang, orang lumpuh yang sudah sembuh ini ikut untuk sembayang. Jadi tanda kedua bergemar menyembah Tuhan. Ayo semangat menikmati doa penyembahan hari-hari terakhir ini, kita tingkatkan doa penyembahan, bergemar untuk menyembah Tuhan.
c) Kisah Para Rasul 3:10
3:10 lalu mereka mengenal dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di Gerbang Indah Bait Allah, sehingga mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya.
Tanda ketiga menjadi kesaksian hidup bagi sesama. Jika kelumpuhan rohani bisa disembuhkan, yakinlah kelumpuhan jasmani juga Tuhan mampu sembuhkan, lebih mudah dari membalik telapak tangan. Apa yang sudah macet, sudah buntu bagaikan lumpuh, tidak ada jalan keluar walaupun sudah berupaya berbagai macam cara, kalau rohani sudah sembuh maka yang yang jasmani juga Tuhan mampu menjadikan semua baik pada waktunya.
Ayo kita mau aktif dalam kegerakan, tujuan akhir kegerakan adalah Yerusalem Baru.
Yehezkiel 47:12
47:12 Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat."
Ini menubuatkan Yerusalem Baru.
Wahyu 22:1-2
22:1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
22:2 Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.
Ini tujuan akhir kegerakan, sampai kita bisa masuk Yerusalem Baru, menjadi Mempelai Wanita Tuhan, kita boleh duduk di takhta mempelai, takhta Anak Domba, inilah suatu yang sungguh amat baik. Lumpuh dipulihkan itu baik, sempurna menjadi Mempelai itu sungguh amat baik. Yang jasmani yang sudah macet, buntu, lumpuh, Tuhan sanggup menjadikan semua baik pada waktunya, yang penting yang rohani lebih dahulu disembuhkan. Kita sudah 2021, lebih 21 tahun, kalau dikaitkan dengan yobel sudah lebih 40 Yobel, ayo jangan lumpuh rohani. Sore malam ini kesempatan ada Firman dan ada Perjamuan Suci, Korban Yesus Gembala Agung. Gembala Baik mampu menjadikan semua baik sampai nanti sungguh amat baik.
Tuhan memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar