Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Semoga kita membuka hati kita untuk diisi dengan Firman Tuhan. Itu kekuatan kita menghadapi keadaan dunia akhir zaman ini di mana kejahatan dan kenajisan semakin hebat, penyesatan juga terjadi di mana-mana mau menggagalkan semua rencana Tuhan dalam gereja. Rencana Tuhan tidak akan pernah gagal, yang menjadi pertanyaannya jangan sampai kita yang gagal masuk dalam kegenapan rencana Tuhan.
Wahyu 12:10-12 (Perikop: Nyanyian kemenangan)
12:10 Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.
12:11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.
12:12 Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."
Tuhan memberikan kesempatan dan cara kepada kita untuk menang atas setan si pendakwa. Ada 3 cara untuk menang:
1. Lewat kuasa Roh Kudus
2. Lewat kuasa darah Yesus
3. Lewat kesaksian
Berkhotbah, menyanyi, main musik, semua pelayanan dalam bidang apapun harus merupakan suatu kesaksian yaitu Firman sudah menjadi pengalaman hidup sehingga tidak ada kesempatan setan untuk mendakwa dan menuduh. Misalkan saya khotbah lalu Firman tidak menjadi pengalaman hidup saya, cuma sekedar khotbah, maka setan mendakwa “Tuhan dia itu khotbah tetapi tadi dia barusan tidak lakukan Firman, tadi dia berbuat begini dan begitu”. Itu tidak jadi kesaksian. Atau pemain musik, tadi waktu ke gereja dia track-trackan di jalan, naik motor tidak karu-karuan, tidak jadi kesaksian. Pelayanan apapun di bidang apapun harus merupakan suatu kesaksian yaitu Firman menjadi pengalaman hidup kita.
Mengapa harus bersaksi?
1. Kalau tidak bersaksi kita berhutang darah yang tidak bisa dibayar oleh apapun bahkan oleh darah kita sekalipun. Mungkin lewat kesaksian kita ada orang yang tertolong. Dia dalam keadaan seperti kita, lalu dia dengar kesaksian kita, dia dikuatkan dan tertolong. Kalau kita tidak bersaksi, dia tidak tertolong maka kita hutang darah yang tidak bisa dibayar oleh apapun bahkan oleh darah kita sendiri. Sebab itu mari bersaksi, itulah tugas imam. Kita ini suatu kerajaan imam, kita dipanggil Tuhan oleh darah Yesus menjadi imam dan raja. Tugas imam adalah memberitakan perbuatan Tuhan yang besar yang telah memindahkan kita dari gelap kepada terang, itu kesaksian.
I Petrus 2:9
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Menyanyi itu tugas pelayanan di gereja, itu baik. Khotbah itu tugas pelayanan, tetapi yang terutama bersaksi. Saya khotbah jadi kesaksian, menyanyi jadi kesaksian, main musik jadi kesaksian, membersihkan gereja harus menjadi kesaksian. Semua pelayanan kita harus merupakan kesaksian, kalau tidak kita berhutang darah yang tidak bisa dibayar oleh apapun.
2. Kalau tidak bersaksi pasti bergosip, memfitnah, menghakimi, menuduh orang begini begitu, sampai mendakwa seperti setan yang tidak terampunkan. Kita bersaksi kita kalahkan setan si pendakwa. Tinggal pilih mau mengalahkan setan si pendakwa atau jadi pendakwa seperti setan. Ayo manfaatkan kesempatan untuk bersaksi, bukan hanya sebatas perkataan bersaksi di gereja, tetapi juga pengalaman hidup kita. Karena kadangkala ada orang yang suka bersaksi dengan perkataan tetapi tidak jadi pengalaman hidup. Begitu diserang oleh setan kesaksiannya tadi, langsung kalah dia. Kalau bersaksi dia bilang “harus ini, harus itu” makanya jangan harus! Saksikan dulu saya seperti itu lalu saya lakukan Firman sekarang saya seperti ini. Bukan nanti atau harus begini, itu belum jadi pengalaman. Yang sudah jadi pengalaman hidup itu yang kita saksikan.
3. Untuk menyerang balik setan. Sebab setan itu melancarkan serangan kepada kita dalam bentuk pencobaan atau aniaya atas gereja Tuhan.
Markus 13:9-13
13:9 Tetapi kamu ini, hati-hatilah! Kamu akan diserahkan kepada majelis agama dan kamu akan dipukul di rumah ibadat dan kamu akan dihadapkan ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja karena Aku, sebagai kesaksian bagi mereka.
13:10 Tetapi Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa.
13:11 Dan jika kamu digiring dan diserahkan, janganlah kamu kuatir akan apa yang harus kamu katakan, tetapi katakanlah apa yang dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga, sebab bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Kudus.
13:12 Seorang saudara akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah terhadap anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka.
13:13 Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya ia akan selamat."
Kita diperhadapkan dengan serangan setan dalam bentuk pencobaan atau aniaya. Kita harus bertahan sampai pada kesudahannnya. Bertahan apa ini maksudnya? Bertahan dalam iman, bertahan dalam pengharapan, tetap berpengharapan pada Tuhan dan bertahan dalam kasih, tetap mengasihi Tuhan. Tetapi kalau bertahan terus, nanti bobol karena kita diserang setan terus, pencobaan dalam bentuk ini, aniaya dalam bentuk itu, sengsara ini. Makanya harus ada serangan balik, serang ulang setan dengan kesaksian kita, Firman yang sudah menjadi kesaksian hidup, setan kalah dan kita tampil sebagai pemenang.
Apa yang harus kita saksikan?
Markus 13:10
13:10 Tetapi Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa.
Injil kerajaan Sorga yang harus kita saksikan dan sudah harus menjadi pengalaman hidup. Injil kerajaan Sorga terbagi 2:
1. Efesus 1:13
1:13 Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Injil keselamatan = Firman penginjilan atau susu, kabar baik yaitu Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali sebagai satu-satunya manusia yang tidak berdosa yang mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa. Semua manusia sudah berbuat dosa, mau dia pemuka agama, rohaniawan, siapapun dia sudah berbuat dosa. Dan tidak ada manusia di muka bumi ini yang mampu menyelamatkan manusia berdosa karena dia juga berdosa. Hanya Yesus manusia yang tidak berdosa yang mampu menyelamatkan manusia berdosa lewat kematianNya di kayu salib.
Jadi, bersaksi tentang Firman penginjilan lewat praktek sudah harus mantap soal keselamatan. Kita yakin kita ini sudah selamat baru bisa bersaksi tentang penginjilan kepada orang lain supaya mereka bisa dibawa kepada Yesus, bertobat dan diselamatkan. Lalu apa tandanya selamat sesuai Firman, bukan menurut ukuran manusia.
Tanda-tanda sudah selamat:
a) Percaya atau iman kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat. Kalau orang Kristen masih ada pegangan lain di luar Yesus, berarti imannya belum mantap. Bagaimana mau bersaksi kepada orang lain untuk dibawa kepada Yesus kalau dia sendiri tidak percaya Yesus, dia masih tiup-tiup, masih percaya dukun dan jimat-jimat, bagaimana bisa selamat! Mau menikah harus begini supaya selamat, mau bangun rumah harus pasang itu supaya selamat, anak sudah lahir supaya jangan diganggu setan gantungkan ini supaya selamat, ibu hamil harus begini supaya selamat dan lain sebagainya. Kenapa masih percaya yang begitu-begitu! Yesus satu-satunya Juruselamat, tidak ada lagi yang lain.
Jika kita mengaku orang percaya tetapi tidak suka mendengar Firman, diragukan keselamatannya sebab iman timbul dari mendengar Firman.
Roma 10:17
10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
b) Bertobat yaitu berhenti berbuat dosa kembali kepada Tuhan dan berhenti mendakwa orang, berhenti menghakimi dosa orang lain. Dosa kita sendiri kita stop dan kembali kepada Tuhan dan stop juga menghakimi dosa orang lain, itu bertobat. Dan mengampuni dosa orang lain. Kalau disimpulkan bertobat ini mati terhadap dosa, terhadap dosa sendiri mati, tidak lagi diperbuat, terhadap dosa orang lain juga kita mati, tidak mau melihat, tidak mau menghakimi dan kita bisa mengampuni.
Roma 6:2
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
Dosa ini membawa kebinasaan, membawa maut. Kalau tidak kita matikan nanti kita mati dan binasa selamanya. Orang yang mati harus dikubur
c) Masuk kuburan baptisan air yang benar. Baptisan air yang benar ini bukan menurut organisasi atau aturan manusia tetapi sesuai kehendak Tuhan atau sesuai Alkitab, sesuai Firman yaitu seperti Yesus dibaptis, begitu juga kita dibaptis. Yesus itu satu-satunya manusia yang tidak berdosa. Baptisan air itu kuburan manusia berdosa, koq Yesus dibaptis, Diakan tidak berdosa? Yesus dibaptis untuk memberikan teladan bagi kita mana baptisan air yang benar. Ini yang harus kita pahami sehingga kita tidak harus mengarang, pakai logika, harus begini harus begitu, ikuti saja seperti Yesus dibaptis.
Matius 3:15-16
3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
Kalau sesuai kehendak Tuhan yaitu dibaptis seperti Yesus dibaptis maka langit terbuka. Artinya kita memiliki jenis kehidupan Sorga berarti kita selamat. Tanda atau meterai kita selamat adalah Roh Kudus dicurahkan kepada kita. Jadi baptisan air itu teladani Yesus. Bagaimana Yesus dibaptis? Keluar dari air. Berarti sebelumnya Yesus masuk ke dalam air. Airnya sedalam apa? Sedalam kuburan.
Roma 6:4
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Jadi tidak usah kita bingung harus begini atau begitu, ikuti saja Yesus masuk dalam kuburan baptisan air. Bahasa yang lebih gampang dimengerti adalah diselamkan. Saya mau tanya kuburan pada umumnya dibaringkan, dikasih duduk atau dikasih telungkup? Dibaringkan! Ada juga dibaptiskan hanya bamudung sendiri. Harus dibaringkan bukan berlutut lalu dimasukkan ke dalam. Istilah Yesus waktu dikubur bagaimana? Dibaringkan. Waktu Lazarus dikubur juga Yesus berkata di mana dia dibaringkan. Tidak usah ikut-ikutan mau ikut yang salah. Dan jangan lupa meterai nama harus jelas, dalam nama Allah Bapa, Anak Allah dan Allah Roh Kudus yaitu Tuhan Yesus Kristus.
Kisah Para Rasul 2:38; 10:48; 19:5
2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
10:48 Lalu ia menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Kemudian mereka meminta Petrus, supaya ia tinggal beberapa hari lagi bersama-sama dengan mereka.
19:5 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.
Kalau digabungkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Matius 28:19
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
Dibaptis dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dilengkapi yaitu Tuhan Yesus Kristus. Harus lengkap, jangan tidak ada meterai nama. Dan satu lagi yang penting, yang menangani harus hamba Tuhan yang benar tahbisannya. Bukan asal, bukan ngawur, pendetanya tidak jelas, yang penting mau dibaptis datang sama pendeta itu. Sekarang diajarkan lagi, siapapun boleh membaptis biarpun bukan pendeta, jemaat membaptis jemaat boleh. Baptisan air ini bukan sesuatu yang boleh kita entengkan. Sampai Tuhan mengutus manusia terbesar yaitu Yohanes Pembaptis untuk menangani baptisan air karena baptisan air ini sangat penting, menentukan sorga terbuka atau tertutup bagi kita. Kalau baptisannya benar sorga terbuka, kalau tidak betul sorga tertutup dan dia tidak selamat. Baptisan air jangan dianggap enteng!
Periksa bagaimana baptisan kita dulu, dikuburkan, ada meterai nama, siapa yang menangani. Dulu kami di Tonusu waktu saya terangkan ini, satu ibu datang kepada saya bercerita kalau dia dibaptis gembalanya. Waktu dia sedang mengandung gembalanya suka datang besuk. Gembalanya sudah punya isteri dan punya anak kecil. Ibu itu pikir gembala datang membesuk karena gembala itu baik, ternyata ujung-ujungnya gembala menyatakan cinta sama isteri jemaat! Tetapi gembala itu yang baptis itu ibu. Waktu itu ibu kena Firman dia berkata berarti saya ditangani oleh hamba Tuhan yang tidak benar tahbisannya. Saya bilang kalau mau baptisannya dipraktekan yang benar sesuai Firman mari saya baptis. Lalu bersama suaminya dia dibaptis di danau Poso.
Baptisan itu jangan sembarang! Menentukan meterai nama Tuhan yang melekat pada kita atau meterainya siapa kalau tidak benar tahbisannya. Contohnya anak-anak Skewa mengusir setan demi nama Tuhan, apa yang terjadi? Mereka langsung digagahi, ditelanjangi. Bukan meterai nama Tuhan yang melekat, tetapi meterainya setan! Makanya ayo periksa, jangan asal yang penting sudah selesai dibaptis. Eh lihat dulu siapa yang menangani dan bagaimana pelaksanaannya.
Baptisan ini menentukan sorga terbuka dan kita selamat. Meterai bahwa kita selamat ada Roh Kudus. Roh Kudus ini seperti benteng pelindung bagi kita untuk tidak berbuat dosa lagi. Kalau bahasa gerikanya Roh Kudus itu arabon yaitu panjar bahwa kita adalah kehidupan yang sudah selamat. Daging ini tempat bercokolnya virus dosa. Kalau tidak ada urapan Roh Kudus dosa masuk di situ sehingga rohani mati. Tetapi kalau ada Roh Kudus maka daging dimatikan, kita tidak berbuat dosa, rohani hidup dan kita bisa menjadi senjata kebenaran.
Roma 6:13; 8:13
6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Dengan ada Roh Kudus daging dimatikan, dosa tidak kita perbuat lagi, kita hidup benar dan menjadi senjata kebenaran. Artinya segala yang kita perbuat untuk kebenaran. Belajar benar mulai dari perkara-perkara yang kecil, itu tanda selamat. Jadi selamat sama dengan benar dan menjadi senjata kebenaran. Sudah harus mantap soal itu baru bisa bersaksi.
2. Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus
II Korintus 4:3-4
4:3 Mereka ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam.
4:4 Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki.
Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus sama dengan Firman pengajaran yang benar atau disebut juga Kabar Mempelai. Kenapa disebut Kabar Mempelai? Sebab Injil tentang kemuliaan Kristus atau Firman pengajaran yang benar memberitakan tentang Kristus yang akan datang kembali dalam kemuliaan sebagai apa? Bukan lagi sebagai penebus atau Juruselamat, sebab tidak kena mengena lagi dengan dosa. Dia datang kembali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga.
Wahyu 19:6-7
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Kalau dia Mempelai Pria, tentu harus ada Mempelai WanitaNya. Mempelai Wanita adalah orang yang mau disucikan, diubahkan dan disempurnakan seperti Yesus. Kabar Mempelai berkuasa untuk menyucikan, mengubahkan dan menyempurnakan gereja Tuhan orang yang sudah selamat sehingga siap menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Perlu Kabar Mempelai, peningkatan dari Kabar Baik. Kabar Mempelai tertulis dalam Alkitab berarti milik semua gereja tinggal mau terima atau tidak.
Matius 25:6
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Jadi untuk bersaksi tentang Firman pengajaran yang benar, tentang Kabar Mempelai, kita sudah harus mantap soal kesucian dan mengalami pembaharuan hidup. Bagaimana kita mau bersaksi kalau kita sendiri tidak mengalami keubahan hidup. “Ini pengajaran yang luar biasa!” tetapi dia tidak berubah, hidupnya tetap seperti orang dunia. Kalau Firman sudah dicampur dengan dunia, tidak mungkin berubah. Sekarang rohani dicampur dengan yang duniawi. Imam-imam kepala pejabat kerajaan sorga, bekerja sama dengan Pilatus pejabat kerajaan dunia menyalibkan Yesus. Kalau rohani campur dunia, Firman campur dunia, kebenaran pasti ditolak, pengajaran yang benar pasti ditolak, tidak mau menerima Firman pengajaran yang benar. Orang Kristen sekarang kalau ditampilkan ini Kabar Mempelai mereka malah katakan “apa itu?” mereka tolak, dihina, dianggap sesat dan sebagainya. Padahal tertulis dalam Alkitab dan mau membawa kita pada kegenapan yang terbesar dalam Alkitab yaitu masuk Pesta Nikah Anak Domba Allah, menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Ayo kita sudah harus mantap soal kesucian dan keubahan hidup hasil pekerjaan Firman pengajaran, Kabar Mempelai.
2 macam kesaksian Injil Kerajaan sorga ini sama dengan 2 kali jamahan tangan Tuhan atas orang buta. Kita ini mau memancarkan terang, sementara buta itu berarti gelap. Kita ini dulunya buta, hidup dalam dosa, hidup dalam gelap tetapi sudah dipindahkan dari gelap kepada terang, berarti sudah melihat.
Markus 8:22-23
8:22 Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Betsaida. Di situ orang membawa kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon kepada-Nya, supaya Ia menjamah dia.
8:23 Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung. Lalu Ia meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan-Nya atasnya, dan bertanya: "Sudahkah kaulihat sesuatu?"
Ini jamahan tangan Tuhan yang pertama.
Markus 8:24
8:24 Orang itu memandang ke depan, lalu berkata: "Aku melihat orang, sebab melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon."
Ini jamahan tangan Yesus yang kedua:
Markus 8:25
8:25 Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas.
Orang buta adalah orang yang hidup dalam kegelapan, tidak bisa memancarkan terang kesaksian. Praktek buta:
1. Hidup membabi buta dalam dosa, jatuh bangun dalam dosa. Tidak peduli isteri orang atau suami orang, dia jatuh bangun dalam dosa. Buta tidak tahu apa-apa, pegang sesuatu dikira kue padahal kotoran.
2. Tidak tahu menyembah Tuhan.
Kita periksa hidup kita bagaimana, jatuh bangun dalam dosa, berbuat, minta ampun, diulang lagi, sampai akhirnya malas mau minta ampun karena sudah malu dan tidak tahu menyembah. Yang dibutuhkan orang buta adalah 2 kali jamahan tangan Tuhan dan ludahnya Tuhan. Ludah adalah sesuatu yang keluar dari mulutnya Tuhan. Bagi kita menunjukan pembukaan rahasia Firman, Firman yang dikatakan Yesus, ayat menerangkan ayat.
Yohanes 15:3
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Jamahan tangan Tuhan kita rasakan lewat pembukaan rahasia Firman untuk menyembuhkan kita dari kebutaan rohani. Butuh pembukaan rahasia Firman, bukan dibuka-buka atau dikena-kenakan sendiri tetapi dari Firman, ayat menerangkan ayat dalam Alkitab.
1. Jamahan tangan Tuhan yang pertama menunjukan Firman penginjilan. Firman penginjilan membawa orang yang buta, orang hidup dalam dosa bisa selamat, percaya Yesus, bertobat, lahir baru, selamat. Ini yang kita butuhkan, kita sudah selamat tetapi masih banyak orang buta di luar sana, ayo saksikan Firman penginjilan, tunjukan kita hidup benar, tunjukan kita menjadi senjata kebenaran. Bawa mereka kepada Yesus, percaya Yesus, bertobat, lahir baru dan selamat. Sudah melek, sudah selamat tetapi belum sempurna penglihatannya. Jadi jangan puas dengan penginjilan sebab di dalam penginjilan itu pandangan masih samar-samar yaitu memandang orang seperti pohon. Artinya masih ada pandangan daging yaitu lewat praktek:
a) Beribadah melayani Tuhan tetapi masih mencari perkara yang jasmani, mujizat, kesembuhan llahi. Banyak orang datang sebab ada mujizat Ilahi dan orang senang. Yang sembuh bersukacita yang melihat dan menyaksikan bersukacita. Pengajaran itu mendatangkan dukacita bagi daging, tetapi penginjilan sukacita. “Orang yang percaya Yesus, bertobat, lahir baru, kita selamat!” yang dengar senang. Orang selamat diberkati Tuhan, orang benar diberkati Tuhan, dipagari dengan berkat dan anugerah.
Mazmur 5:13
5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.
b) Manusia dilihat seperti pohon. Manusia dan pohon indah mana? Yah manusia, kan manusia ciptaan Tuhan paling mulia. Jadi melihat manusia seperti pohon artinya masih banyak melihat kekurangan orang lain, masih cenderung menghakimi dan menyalahkan orang, meremehkan orang lain
Ini masih suasana penginjilan. Sama seperti waktu Petrus menebarkan jala di Lukas pasal 5, jalanya masih koyak dan ikan-ikannya cemplung kembali ke danau. Artinya masih kembali ke hidup lama. Sebab itu perlu jamahan tangan Tuhan yang kedua. Tuhan menyembuhkan dan menyelamatkan tidak separuh jalan.
2. Jamahan tangan Tuhan yang kedua itulah Firman pengajaran. Disebut juga Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Ibrani 4:12
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Firman pengajaran ini untuk menyucikan supaya penglihatan kita sungguh-sungguh jernih, sungguh-sungguh terang. Mempelai Wanita Tuhan salah satu yang dipuji adalah matanya “matamu seperti mata merpati”. Mata merpati punya pandangan jauh ke depan. Penyucian itu sampai kita memiliki mata rohani yang terang, mata rohani yang melek, sungguh-sungguh melihat. Bukan lagi melihat kekurangan orang, bukan hanya melihat perkara-perkara jasmani tetapi hanya melihat Tuhan Yesus.
Apa yang membuat mata rohani masih kabur, penglihatan rohani masih samar-masar? Hati dan pikiran yang tidak suci. Makanya harus ditusuk pedang Firman, disucikan dari keinginan jahat, keinginan najis dan kepahitan hati.
Markus 7:21-23
7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.
7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
Hati dan pikiran manusia ini cenderung jahat dan najis, itu yang membuat pandangan menjadi samar-samar. Keinginan jahat itu mengarah pada cinta akan uang sehingga mata rohani kita hanya tertuju pada perkara uang, perkara yang jasmani. Keinginan najis mengarah pada dosa makan minum dan kawin mengawinkan sehingga mata tertuju pada isteri orang, pada suami orang, pada laki-laki perempuan yang beda agama, yang beda pengajaran, arahnya ke sana! Hanya melihat pohon, melihat yang jasmani saja. Itu sebabnya perlu disucikan, ditusuk hati pikiran. Kalau kita dengar Firman lalu hati dan pikiran kita kena Firman itu sudah betul supaya penglihatan kita sempurna, pandangan kita jelas, mata rohani kita jernih seperti merpati.
Jamahan tangan Tuhan yang pertama membawa pada keselamatan. Dalam terang Tabernakel itu dimulai dari percaya Yesus itulah pintu gerbang, bertobat itu mezbah korban bakaran, baptisan air itu bejana pembasuhan, baptisan Roh Kudus itu pintu kemah. Maka pintu sorga terbuka, Roh Kudus dicurahkan itu tanda meterai kita selamat. Itu jamahan tangan Tuhan yang pertama, tetapi masih di halaman. Tingkatkan pada penyucian.
Di mana tempat penyucian? Di ruangan suci yang menunjuk kandang penggembalaan. Kandang penggembalaan secara jasmani boleh berbeda-beda, beda organisasi, beda gereja, boleh berbeda. Tetapi secara rohani kandang kita hanya satu yaitu ruangan suci. Di situ ada ada 3 macam alat, sekarang menunjukan ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
Kisah Para Rasul 2:41-42
2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Di ayat 41 ini mereka sudah selamat. Orang yang sudah selamat harus bertekun dalam 3 macam ibadah:
Ø Bertekun dalam pengajaran rasul-rasul, itu ditunjukan oleh alat meja roti sajian. Sekarang menunjuk ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
Ø Bertekun dalam persekutuan, itu ditunjukan oleh alat pelita emas. Sekarang menunjukan ketekunan dalam ibadah raya.
Ø Bertekun dalam doa, itu ditunjukan alat mezbah dupa emas. Sekarang menunjuk ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
3 macam ibadah pokok tertulis dalam Alkitab berarti ini perintah Tuhan yang harus dilakukan, jangan tidak dilakukan. Ah cuma bekeng habis waktu, buat apa! Kalau tidak mau tekun pandangannya tetap samar-samar, tidak pernah terang matanya.
Saya pernah salah dan akhirnya berakibat bagi pelayanan. Saya ditahbiskan menjadi gembala di Tonusu tanggal 3-12-2012. Bodohnya saya tidak langsung menerapkan 3 macam ibadah malah saya tanya sama jemaat “bagaimana ini, kita sudah mau gelar 3 macam ibadah pokok?”. Jemaat menjawab dan itu logis, inilah bodohnya saya, jangan dulu om, masih safari natal. Logis, oh iya safari natal, belum bisa 3 macam ibadah. Cuma bertahan Desember Januari orang itu, lalu hilang selama-lamanya, tidak tergembala sampai saat ini. Dari situ saya belajar, jangan ikut jemaat. Mohon maaf, pelayanan itu gembala yang atur, bukan mau ikuti maunya jemaat. Akhirnya orang itu hilang, saya minta ampun sama Tuhan. Makanya waktu masuk di Diora langsung terapkan 3 macam ibadah. Jadi di Tentena 3 macam ibadah, di Tonusu 3 macam ibadah, di Diora 3 macam ibadah, sudah tidak ada hari refresing lagi, semua hari untuk ibadah. Tidak apa-apa, gereja mula-mula saja tiap-tiap hari di Bait Allah beribadah, itu sudah saya nikmati. Nanti jemaat juga tiap-tiap hari nanti ibadah pelayanan.
Kalau sudah disucikan maka hasilnya:
Matius 5:8
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Kalau sudah suci baru bisa melihat Tuhan. Saya mau ulangi lagi untuk melihat Tuhan ada tingkatan, ada tahapannya.
1. Melihat diri sendiri dengan segala kekurangan, segala dosa, sehingga bisa mengakuinya dengan hancur hati, dengan jujur kepada Tuhan dan kepada sesama. Dari pada jadi pendakwa lihat diri dulu “oh saya lebih jahat dan najis dari dia”. Sehingga tidak ada kesempatan kita mendakwa orang. Mulut ini kita pakai mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Bukan langsung lihat kesalahan orang lain. Ada masalah dalam nikah langsung tunjuk isteri “kamu ini begini begitu!”. Isteri juga balik “kamu begini, kamu begitu!”. Anak bermasalah suami isteri saling mempersalahkan “kamu tidak urus anak, tidak perhatian sama anak!”. Isteri balas “kamu kerja terus tinggalkan rumah, tidak ada waktu untuk saya dan anak!”. Jadinya saling mempersalahkan.
Itu sebabnya begitu salah periksa diri “saya yang salah, ampuni saya Tuhan”. Perempuan Siro Fenisia awalnya lihat kekurangan anaknya “Yesus tolong anakku kerasukan setan”. Tuhan Yesus bilang tidak patut ambil roti dan dilemparkan kepada anjing. Ternyata yang salah ibu ini yang anjing. Langsung dia berkata “benar Tuhan aku anjing!” Anjing itu mau menjilat remah-remah roti. Begitu melihat dirinya “saya anjing, ampuni saya Tuhan”. Lalu Tuhan Yesus berkata “karena perkataanmu anakmu sembuh” selesai masalah. Tetapi kalau lihat kekurangan orang, tidak akan selesai-selesai, masalah nikah buah nikah, masalah pelayanan.
Makanya kalau ada orang datang konseling, saya tidak langsung percaya dia. Perlu dengar 2 pihak. Waktu isterinya datang nangis-nangis, dalam hatiku “jahat sekali suamimu!”. Begitu datang suaminya, suaminya bilang begini begitu “oh ternyata sama, podowae, 2 2 tidak benar. Jadi bukan main tunjuk, kau salah! Kalau suka tunjuk kesalahan orang, sebenarnya yang lebih banyak salahnya itu kita. Lebih baik lihat diri “Tuhan saya yang salah, ampuni saya” dan mengaku kepada sesama ampuni saya.
2. Bisa melihat orang lain seperti diri sendiri yaitu apa yang kita inginkan orang lain perbuat kepada kita, kita lakukan kepada orang lain. Kita ingin orang lain berkata baik kepada kita, berkata baiklah kepada dia. Ingin orang lain berbuat baik, ayo berbuat baik sama dia. Ingin orang lain berpikiran yang baik tentang kita, yah jangan berpikiran negatif pada orang lain.
Matius 7:12
7:12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Makanya patokannya pertama melihat diri dulu yang banyak kekurangan, baru melihat orang lain seperti diri sendiri. Begitu melihat orang lain ada kekurangannya, bukannya kita hakimi tetapi kita doakan.
3. Melihat sesama yang membutuhkan sehingga kita bisa memberi dan mengunjungi. Beri waktu untuk menjadi tempat dia curhat. Tetapi ini untuk sesama jenis yah, bukan lawan jenis! “Oh saya temani dia curhat” padahal itu isteri orang, jangan! Tidak apa-apa kalau bersama isteri kita hadapi, jangan sendiri-sendiri, nanti bahaya. Terutama kita berikan nasihat-nasihat yang baik lewat Firman sehingga memberi kekuatan, itu termasuk mengunjungi.
4. Melihat Tuhan, berkata-kata dengan Tuhan sama dengan menyembah Tuhan. Ini mata sudah jernih. Kita melihat diri yang banyak kekurangan bukan untuk kita pertahankan tetapi untuk kita selesaikan. Kita melihat orang lain seperti diri sendiri, kita melihat orang yang membutuhkan, baru bisa menyembah Tuhan, memandang wajah Tuhan dan berkata-kata dengan Tuhan maka kita akan mengalami mujizat keubahan hidup. Begitu mata bisa melihat Yesus, bisa menyembah Tuhan, terjadi mujizat keubahan hidup.
Matius 17:1-2
17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
Keubahan hidup dimulai dari wajah yang bersinar, memancarkan terang. Sama dengan hati dan mulut yang jujur, tidak ada lagi dusta. Ketika kita berdusta masalah tidak pernah selesai, yang dihadirkan dalam nikah bukan Yesus tetapi setan! Di dalam pelayanan kalau saya gembala pendusta, tidak jujur, saya hidup dalam dosa lalu khotbah kesucian maka yang saya hadirkan dalam penggembalaan bukan Tuhan tetapi singa, serigala, setan! Harus jujur mulai dari saya sebagai gembala. Makanya bukan sombong, tetapi dosa masuk Firman itu suatu pengakuan ketidakmampuan saya dan kerinduan saya supaya Tuhan tolong, apa yang sudah dikerjakan baru ajar. Mau ajar tetapi tidak dikerjakan, tidak praktek, itu pendusta, bukan cuma pendusta tetapi pendusta ulung, dia tipu dirinya, dia tipu jemaat. Jemaat dengar Firman tetapi tidak praktek itu penipu diri sendiri. Ayo kita belajar untuk bisa jujur, tidak ada dusta.
Efesus 4:21-25
4:21 Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,
4:22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,
4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
Ini permulaan keubahan hidup yaitu wajah atau hati yang jujur tidak ada dusta. Dusta ini dosa otomatis, ini perlu disucikan dan diubahkan. Mulai dari kami hamba Tuhan dan juga sidang jemaat, mari jujur, dalam nikah ada kejujuran, dalam pelayanan jujur. Kalau sudah salah yah ngaku saja “saya salah, ampuni”. Kadang kita berpikir kalau salah tambah hancur nikahku. Tidak akan hancur! Justru kalau kita tidak mau mengaku, tidak jujur, setan ada di situ dan semakin hancur nikah. Begitu kita jujur Tuhan hadir dan Tuhan memulihkan nikah kita. Dalam pekerjaan juga begitu, jujur ada Tuhan di situ. Kalau kita dusta, setan ada di situ. Kita kerja setan yang ada, melayani setan yang ada, dalam nikah setan yang ada, aduh ngeri! Makanya tidak heran kalau menakutkan terus, sebab ada setan di situ. Mari jujurlah tidak ada dusta.
Hasilnya jujur:
a) Amsal 15:8
15:8 Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.
Kalau kita jujur doa kita dikenan dan dijawab Tuhan. Tuhan mengulurkan tangan untuk menyelesaikan permasalahan kita tepat pada waktunya. Koq belum dijawab yah? Karena kita belum jujur. Sama dulu saya dengan isteri, waktu itu kami lama baru dikaruniai anak, ternyata karena ada dosa yang saya sembunyi serta dia sembunyi. Setelah diselesaikan dan penyerahan kepada Tuhan maka Tuhan dengar dan Tuhan jawab. Kalau ada dosa dipertahankan, Tuhan tidak dengar dan tidak jawab. Doa kita malah jadi kejijikan. Kalau mengaku dengan jujur, doa dijawab dan Tuhan mengulurkan tangan menyelesaikan segala pergumulan kita. Tuhan bukan cuma mau menjamah, hasil kedua lebih dari menjamah.
b) Amsal 3:32
3:32 karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat.
Bergaul erat artinya Tuhan memeluk kita. Makin besar masalah kita hadapi, kalau kita mau jujur mengaku kekurangan dan dosa kita, tidak ada lagi dusta kita pertahankan, makin kita dipeluk erat oleh Tuhan, selesai semua. Dipeluk, digendong oleh Tuhan, oh betapa bahagianya. Sampai nanti di Yerusalem Baru kita tidak terpisah dari Tuhan, kita memandang muka dengan muka selama-lamanya. Betul-betul kita sudah menyatu, tidak terpisah lagi dengan Tuhan.
Apa masalah pergumulan yang kita hadapi? Mungkin sudah berdoa bertahun-tahun, sudah digumuli koq tidak dijawab-jawab? Coba periksa hati dan mulut, jujur atau dusta yang banyak. Kalau jujur Tuhan pasti tolong, Tuhan menjawab, Dia mengulurkan tangan kepada kita dan Dia mau memeluk kita, mau membawa kita ke tempat yang sudah Dia sediakan, kepada kemuliaan kekal itulah Yerusalem Baru.
Wahyu 22:3-4
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.
Kita bahagia memandang Dia selama-lamanya. Betul-betul sudah menyatu dengan Tuhan, tidak terpisah lagi. Semua yang kita hadapi sekarang, penderitaan karena Yesus diselesaikan semuanya. Yang ada hanya kebahagiaan kekal bersama dengan Tuhan.
Jadilah kesaksian, mantap dalam penginjilan berarti mantap dalam keselamatan, hidup benar dan menjadi senjata kebenaran. Mantap dalam pengajaran, mau disucikan dan diubahkan mulai dari mulut dan hati. Jujur mengaku kepada Tuhan segala kekurangan kita, mengaku kepada sesama, semua jujur tidak ada yang disembunyikan, maka Tuhan Yesus memegang dan memeluk kita.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
JADWAL IBADAH Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci → Pk. 17.00 Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30 Minggu : Ibadah Raya → Pk. 10.00 Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar