Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Keluaran 12:49-51
12:49 Satu hukum saja akan berlaku untuk orang asli dan untuk orang asing yang menetap di tengah-tengah kamu."
12:50 Seluruh orang Israel berbuat demikian; seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa dan Harun, demikianlah diperbuat mereka.
12:51 Dan tepat pada hari itu juga TUHAN membawa orang Israel keluar dari tanah Mesir, menurut pasukan mereka.
Oleh darah Anak Domba Paskah maka bangsa Israel asli dan bangsa di luar Israel dijadikan satu kesatuan, sebab satu hukum berlaku untuk semua. Sekarang bagi kita, oleh Korban Kristus bangsa kafir disatukan atau disamakan dengan bangsa Israel asli, menjadi satu kesatuan tubuh Kristus. Orang Israel asli itu disebut imam dan raja.
Keluaran 19:6
19:6 Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."
Berarti kita juga bangsa kafir merupakan imam dan raja lewat jalur kemurahan, yaitu lewat Korban Kristus. Kalau bangsa Israel lewat jalur keturunan, khususnya suku Lewi. Mereka adalah suku yang diangkat Tuhan menjadi imam.
Imam dan raja adalah kehidupan yang disucikan dan diperlengkapi Tuhan dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk dipakai di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Karena kita diangkat oleh Tuhan menjadi imam dan raja lewat jalur kemurahan Tuhan, maka kita harus melayani dalam sistem kemurahan Tuhan. Bukan menjadikan pelayanan itu sesuatu yang murahan. Jangan sudah melayani lalu melakukan pelayanan itu suatu hal yang murahan, tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh. Karena kalau tidak menghargai kemurahan Tuhan nanti akan menghadapi kekerasan Tuhan.
Praktek melayani dalam kemurahan Tuhan.
1. Titus 3:4-5
3:4 Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Harus mengalami lahir baru lewat baptisan air yang benar dan baptisan Roh Kudus yang benar. Jadi tidak boleh asal untuk melayani, kalau belum lahir baru jangan dulu melayani. Secara jasmani kita lahir dari kandungan ibu kita sehingga punya darah dan daging. Tetapi harus lahir baru. Tidak boleh melayani Tuhan dengan kekuatan darah dan daging, sebab darah dan daging ini banyak maunya, nanti mau dipuji, mau dihormat dan lain sebagainya.
Mengapa harus lahir baru?
Yohanes 3:6-8
3:6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
3:7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
3:8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."
Harus lahir baru supaya kita bisa menjadi pelayan Tuhan seperti angin dan seperti api.
Mazmur 104:4
104:4 yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,
Apa itu pelayan Tuhan seperti angin? Angin itu berhembus ke mana dia ditiupkan. Jadi pelayan Tuhan seperti angin itu adalah pelayan yang taat dengar-dengaran pada Firman apapun resikonya sampai daging tidak bersuara. Kalau tidak lahir baru lalu melayani, nanti keinginan dagingnya yang diikuti. Tetap manusia daging, daging yang keras dan kuat itu yang dia ikuti. Melayani asal-asalan, mau atau tidak terserah dia, pelayanan terserah moodnya. Kalau moodnya baik melayani, kalau moodnya jelek tidak mau melayani.
Pelayan Tuhan seperti api artinya setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir. Kaum muda yang masih kuat masakan loyo, orang tua saja semangat menyala-nyala.
Roma 12:11
12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Jangan cuma di dunia kita berkobar-kobar. Di sekolah kita semangat, di dalam Tuhan lebih semangat lagi. Coba ujian, lalu turun hujan, apakah tidak mau datang sekolah? Pasti datang. Tetapi kalau mau ibadah belum hujan baru guntur saja tidak mau datang.
Jadi praktek yang pertama melayani dalam sistem kemurahan adalah menjadi pelayan Tuhan yang taat, setia dan berkobar-kobar. Tadi saya lihat mana ini pemain musik? Ayo taat setia berkobar-kobar, tidak usah disuruh. Sudah tahu tanggung jawabnya main musik ayo main musik. Jangan tunggu nanti dikomando, sudah tahu tugasnya, siapa yang mau main.
2. II Korintus 4:1
4:1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.
Tidak tawar hati dalam pelayanan, mulai dari tidak tersinggung. Itu sama dengan kuat dan teguh hati. Masa muda ini masa kuatnya daging, tetapi jangan kita turuti. Justru karena kita tahu masa muda itu masa kuatnya daging maka biarlah kita kuat teguh hati.
Arti kuat teguh hati adalah:
a) Saat menghadapi masalah dan pergumulan tidak putus asa, tidak kecewa, tidak tinggalkan ibadah pelayanan tetapi tetap berharap kepada Tuhan. Contohnya kaum muda dalam Alkitab adalah Sadrakh, Mesakh dan Abednego menghadapi dapur api menyala-nyala tetap berharap kepada Tuhan. Daniel masih muda menghadapi gua singa tetap berharap Tuhan.
Daniel 1:4,6-7
1:4 yakni orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja, supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim.
1:6 Di antara mereka itu ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel, Hananya, Misael dan Azarya.
1:7 Pemimpin pegawai istana itu memberi nama lain kepada mereka: Daniel dinamainya Beltsazar, Hananya dinamainya Sadrakh, Misael dinamainya Mesakh dan Azarya dinamainya Abednego.
Kaum muda kalau pandai seperti mereka ini, punya hikmat pengetahuan, kalau tidak disertai kuat dan teguh hati tidak ada artinya. Banyak kaum muda begitu sudah pandai, dapat ijazah, dapat gelar, dapat pekerjaan mapan, tetapi karena tidak kuat teguh hati akhirnya tinggalkan Yesus.
b) Saat menghadapi dosa yang menggoda, memaksa, mengancam, tidak mau berbuat dosa, tetap hidup benar dan suci. Waktu sudah dapat title mungkin S1 atau S2 lalu dapat godaan pekerjaan yang mengharuskan dia tinggalkan ibadah bahkan tinggalkan Yesus, kemudian dia tinggalkan Yesus. Jangan yah!
Hati-hati kaum muda, banyak godaan dosa, paksaan, ancaman. Mohon maaf, kaum muda sudah jatuh, yang banyak terjadi kaum mudi sudah ada isi, laki-lakinya mau bertanggung jawab asalkan ikuti laki-laki itu, ikuti pengajarannya atau bahkan ikuti agamanya, jangan mau! Kalau sudah jatuh yah minta ampun. Kalau sudah jatuh lalu ikuti yang salah itu tambah hancur! Nanti dia tinggalkan saya, saya jadi single parent, tidak apa-apa yang penting tidak tinggalkan Yesus, tidak tinggalkan pengajaran, pasti Tuhan tolong, pasti Tuhan bela. Biasanya laki-laki, sudah rusak anaknya orang, lalu harus tanggung jawab ikuti ajarannya, ikuti agamanya. Kalau memang harus dipenjarakan karena salah terima resikonya, tetapi jangan tinggalkan pengajaran, minta ampun kepada Tuhan.
Makanya kaum muda jaga pergaulan. Orang di luar itu lebih cantik-cantik lebih ganteng-ganteng. Waktu om kerja ada juga yang menggoda “mas mampir di rumah yo” padahal agama lain. Biar jelek-jelek begini kalau orang Kristen banyak yang mau bikin jatuh. Boncengan karena disuruh bos belanja sesuatu dengan motor, dari belakang dia mau pegang belanjanya supaya jangan jatuh. Saya bilang jangan, tidak usah. Kalau tidak kuat teguh hati saya suruh peluk erat yah, itu bahaya! Tuhan tolong kita semua.
c) Saat menghadapi ajaran dan ibadah palsu, termasuk gosip-gosip tetap pegang ajaran yang benar, tetap masuk penggembalaan yang benar, persekutuan yang benar.
Kita dapat kemurahan untuk melayani Tuhan, kenapa gampang-gampang tinggalkan pengajaran. Jangan tambah lagi jumlah kaum muda yang meninggalkan pengajaran karena jodoh, karena pekerjaan, karena sudah malu akibat jatuh dalam dosa, jangan! Om pernah nasihati orang Jawa “ora kanggo isin-isin, ayo balik ibadah”. Ayo kita ibadah sungguh-sungguh.
3. Roma 12:1-2
12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Beribadah melayani Tuhan dalam ibadah yang sejati, ibadah yang berkenan kepada Tuhan. Kita periksa, sore ini kita datang beribadah apakah ibadah yang sejati dan berkenan kepada Tuhan atau yang tidak sejati dan tidak berkenan kepada Tuhan. Tandanya ibadah yang sejati adalah persembahkanlah tubuhmu, bukan meminta sesuatu tetapi memberi kepada Tuhan. Ibadah untuk cari jodoh, jangan! Memang Tuhan sediakan jodoh kita di sumur penggembalaan, tetapi jangan jadikan itu tujuan ibadah kita. Datang ibadah karena mau lirik dia, begitu dia tidak mau lirik kita bagaimana, apakah sudah tidak mau datang ibadah. Apalagi kalau ditikung teman sendiri, sakitnya tuh di sini, teman makan teman.
Ibadah yang sejati itu memberi kepada Tuhan mulai dari mengembalikan milik Tuhan, perpuluhan dan persembahan khusus. Kita berikan apapun kepada Tuhan, beri waktu, tenaga, harta sampai mempersembahkan tubuh kepada Tuhan, artinya mempersembahkan seluruh hidup kepada Tuhan. Tubuh yang dipersembahkan ini bukan tubuh yang asal tetapi ada syaratnya:
a) Tubuh yang hidup. Apa syarat tubuh yang hidup?
Roma 8:15
8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Tubuh yang hidup adalah tubuh yang dikuasai Roh Kudus. Bagaimana caranya supaya tubuh ini dikuasai Roh Kudus? Tekun dalam ibadah raya, termasuk ibadah kaum muda. Dalam ibadah Raya itu kita bersekutu dengan Roh Kudus dalam karunia-karunia dan urapanNya. Semakin kita tekuni, Roh Kudus semakin menguasai kita, terus menguasai sampai daging dengan segala keinginannya dimatikan. Tekuni ibadah raya dan ibadah kaum muda. Semoga kita dimampukan bisa menekuni.
b) Tubuh yang kudus, artinya tubuh yang dikuasai Firman.
Yohanes 15:3
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Firman yang dikatakan oleh Tuhan Yesus adalah Firman yang dibukakan rahasianya. Bagaimana supaya kita bisa dikuasai Firman? Tekuni ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci, kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah dengan Firman pengajaran dan korbanNya. Terutama kita disucikan dari apa?
Yohanes 13:10-11
13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."
Setelah itu Yudas pergi dan pasal 15 baru Yesus katakan memang kamu semua sudah bersih. Jadi apa yang harus disucikan? Dosa Yudas Iskariot. Apa dosa Yudas Iskariot?
1) Pencuri. Kaum muda kalau dapat berkat ingat miliknya Tuhan yaitu perpuluhan dan persembahan khusus. Apa lagi milik Tuhan? Penyembahan. Tuhan bilang sehari 1 jam menyembah. Siapa yang menyembah sejam sehari, ayo jujur. Sibuk om, sibuk kuliah, sibuk kerja. Coba bandingkan, Tuhan berikan waktu 24 jam, Tuhan hanya minta 1 jam. Belum bisa om satu jam penuh. Oke diberikan kelonggaran, pagi 30 menit, siang 15 menit karena bekerja, malam 15 menit, total 1 jam.
2) Pendusta. Waktu Tuhan bilang salah satu dari kamu akan mengkhianati Aku. Murid-murid bertanya-tanya siapa yang mau menyerahkan Yesus. Lalu Yesus lanjutkan “siapa yang mencelupkan tangannya bersama-sama dengan Aku di dalam pinggan ini, dialah itu. Yudas saat itu mencelupkan roti dalam pinggan. Apa yang Yudas katakan “bukan aku ya rabi” ini pendusta, sudah jelas-jelas dia masih berkata bukan saya. Sudah ketahuan saja masih berdusta, apalagi kalau tidak ketahuan. Berani berbuat dosa, harus berani mengakui.
3) Pendakwa, ini penuduh. Dia bilang bukan aku, berarti dia tuduh 11 murid yang lain. Bahkan menuduh Tuhan Yesus, ah Tuhan Yesus tidak benar. Pendakwa ini sudah salah, sudah berdusta, masih menyalahkan orang lain. Pencuri, pendusta, pendakwa kalau dibiarkan jadi pengkhianat.
4) Pengkhianat, meninggalkan pengajaran yang benar, meninggalkan Yesus, beralih pada pengajaran lain, beralih pada keyakinan lain,
c) Tubuh yang berkenan yaitu tubuh yang dikuasai kasih Allah.
Matius 17:5
17:5 Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."
Ini terjadi waktu Yesus naik di atas gunung untuk menyembah. Bagaimana supaya dikuasai kasih Allah? Lewat bertekun dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihnya. Kaum muda kalau ibadah doa penyembahan pasti datang karena mau latihan menyanyi setelah itu. Ayo tekuni ibadah doa, doa puasa, doa semalaman, doa pagi, jangan takut. Ngkai dan nenek doa puasa, anak muda malah tidak berpuasa.
Jadi, ibadah yang sejati adalah ibadah dalam sistem penggembalaan. Mari jadi kaum muda yang tergembala, jangan liar. Kalau tidak tergembala pasti mati. Ingat kaum muda di Nain, dia diusung keluar dari Nain. Nain artinya tempat penggembalaan. Untung ada Yesus di situ, dia dijamah dan dibangkitkan dan masuk kembali ke Nain. Tergembala itu mempersembahkan tubuh kepada Tuhan. Sekalipun capek, ayo kita persembahkan kepada Tuhan.
Kalau dulu bangsa Israel mau ibadah, mereka membawa hewan kurban. Sekarang kita tidak perlu bawa hewan kurban. Coba kita ibadah bawa hewan kurban, yang bersihkan gereja stress. Hewan yang dipersembahkan Israel adalah yang halal dan tidak bercela. Makanya sebelum dipersembahkan harus diperiksa dulu oleh imam, harus yang tidak bercela. Kemudian hewan itu disembelih dan dipotong-potong. Artinya bagi kita memang untuk tergembala itu rasanya sakit, bagaikan daging kita dipotong-potong. Menekuni 3 macam ibadah itu memang sakit. Saya saja sebagai gembala mau tekun 3 macam ibadah itu sakit. Dipotong-potong pedang Firman itu sakit. Kenapa harus dipotong-potong, supaya mudah dibakar sehingga menghasilkan asap yang berbau harum bagi Tuhan. Tekuni 3 macam ibadah penggembalaan, ada Firman pengajaran yang keras dan tajam memotong-motong daging kita. Daging yang tidak dengar-dengaran dipotong, daging yang suka mencuri dipotong, daging yang suka melawan orang tua dipotong. Setelah dipotong ditata di atas mezbah dan dibakar, menjadi persembahan yang berbau harum bagi Tuhan. Artinya bisa mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai menjadi sama seperti Yesus. Daging kalau dibakar jadi apa? Asap dan abu.
Roma 12:2
12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Tidak serupa dengan dunia, itulah kehidupan yang dibaharui. Kaum muda jangan ikut-ikut orang dunia. Kalau anak muda di luar sana penampilannya urakan tidak usah ikut-ikut. Kalau di luar sana bajunya tidak selesai dijahit, tidak usah ikut-ikut. Natal itu ajang pamer, sampai nenek-nenekpun mau tampil. Jangan kita mau serupa dengan dunia, apalagi serupa dengan setan, kita mau serupa dengan Tuhan. Kalau anak muda dunia suka bolos, suka nyontek, kaum muda jangan ikut-ikut. Anak muda dunia suka balapan liar, jangan kita ikut-ikutan. Orang dunia rokok, minum, nyabu, jangan ikut-ikutan. Kadang digoda-goda teman “tidak merokok, yah banci!”. Cuma dibodoh-bodohi saja! Disuruh minum minuman keras, minum air kelapa muda lebih enak dari pada minum cap tikus, buat apa! Gaya pacaran jangan ikuti orang dunia! Kalau orang dunia rangkul sana rangkul sini, jangan ikut-ikutan! Tapi tidak gaul om, tidak seru pacaran kalau tidak pegang-pegangan. Jangan! Kaum muda yang sudah pacaran apakah sudah ditahu orang tua? Jangan sembunyi-sembunyi tidak ditahu orang tua. Tuhan tolong jangan seperti itu.
Sangat salah lagi untuk memancing anak muda datang, perkara dunia dibawa masuk dalam penggembalaan, cara nyanyinya dan puji-pujiannya seperti orang dunia. Ingat di sorga itu yang ada nyanyian, bukan menari. Makanya saya heran kalau dalam gereja itu lebih ditonjolkan tari-tarian. Coba baca Wahyu pasal 15, orang-orang yang telah mengalahkan antikristus itu berdiri di tepi lautan kaca, mereka menyanyikan nyanyian Musa dan nyanyian Anak Domba, tetapi tidak disebutkan mereka menari. Ada yang berkata “oh ada juga yang menari dalam Alkitab, Daud menari!”. Coba baca Alkitab, Daud menari di jalan atau di dalam Bait Allah? Di jalan. Jadi kalau tari-tarian dibawa dalam gereja itu gereja jalanan. Baca saja dalam Alkitab, begitu kemuliaan Tuhan memenuhi Bait Allah jangankan menari, imam-imam untuk berdiri saja mereka tidak tahan.
Dengan apa kita diubahkan? Dengan nyala api ujian.
I Petrus 4:12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Nyala api ujian ini sengsara daging tanpa dosa bersama Yesus, karena Yesus, karena ibadah, karena pengajaran. Mungkin capek dari sekolah tetapi harus beribadah. Besok ada ujian tetapi harus beribadah. Ujian matematika, fisika, kimia, yah sudah tidak usah ibadah, belajar dulu, jangan seperti itu! Saat kita sengsara jangan takut, “sana tidak usah gaul dengan torang” mungkin kita dikucilkan, tidak apa-apa, kita tidak sendiri, Tuhan beserta dengan kita, ada Roh Kemuliaan, Roh Kudus.
Mungkin sudah bekerja, dipaksa bekerja lembur sementara sudah jam ibadah, kalau tidak mau nanti dapat surat peringatan, namun kita tetap mau ibadah, rela untuk berkorban segala-galanya, itu sengsara daging. Dulu juga om begitu, sudah interview pekerjaan sudah bicara gaji, tetapi karena persoalan ibadah, minta pulang lebih awal pada hari-hari ibadah, nanti di hari lain kerja lebih lama lagi, akhirnya tidak diterima di pekerjaan. Tidak apa-apa, yang penting ibadah nomor 1.
II Timotius 3:12
3:12 Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,
Ini hidup beribadah, bukan sekedar beribadah, artinya ibadah itu sudah menjadi kebutuhan hidupnya, memang diperhadapkan dengan sengsara, banyak sengsara dan aniaya yang nanti memuncak pada aniaya antikristus. Kalau sekarang ini sengsara sedikit sudah tidak mau beribadah, orang seperti ini yang nanti masuk aniaya antikristus dan langsung dicap antikristus. Kalau sekarang kita berjuang beribadah sekalipun sengsara, maka pada saat aniaya antikristus kita sudah diluputkan oleh Tuhan. Jangan takut, ada Roh Kudus menyertai kita.
Kita belajar dari Sadrakh, Mesakh dan Abednego, pertahankan ibadah dan penyembahan yang benar sekalipun harus dimasukan dalam dapur api yang dipanaskan 7 kali lipat. Tetapi Tuhan tidak meninggalkan mereka, ada yang menyertai mereka seperti anak dewa.
Daniel 3:16-18,24-25
3:16 Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
3:17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
3:18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."
3:24 Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya raja!"
3:25 Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!"
Ini Roh Kudus, Roh kemuliaan menyertai kehidupan kita. Jangan takut, kita tidak ditinggal sendiri. Mungkin orang tua belum satu pengajaran dengan kita, lalu kita yang sudah tergembala disindir-sindir, dimarah dan sebagainya. Jangan takut, tetap pertahankan ibadah yang benar, ajaran yang benar, penyembahan yang benar.
Apa yang terutama diubahkan? Pembaharuan budi. Budi yang dimaksud di sini hati nurani diubahkan. Yaitu hati nurani yang bisa membedakan mana kehendak Allah, mana kehendak daging. Kadangkala kita salah kaprah, salah mengira, kita pikir itu sudah kehendak Tuhan. Contoh cari pekerjaan lalu dapat tawaran pekerjaan yang kelihatan mulus dan berhasil, semua berkas yang diminta diurus dengan lancar, interview lancar langsung dapat gaji sekian. Dia pikir berarti kehendak Tuhan dia bisa kerja di situ. Tetapi tidak bisa tergembala, itu bukan kehendak Tuhan, itu kehendak daging.
Contoh lain lagi, urus kuliah di satu universitas terkenal, diterima dengan baik, dapat bea siswa, tetapi tidak bisa tergembala. Itu bukan kehendak Allah, itu kehendak daging. Jadi supaya tahu mana kehendak Allah mana kehendak daging, kalau meningkatkan rohani itu kehendak Allah. Kalau rohani merosot itu kehendak daging. Saya tembak satu kali dia langsung mau berarti kehendak Allah untuk saya pacaran dengan dia. Tetapi kalau dia agama lain, dia mulai ajak ikut ibadahnya, dia ajak ikut kitabnya, itu berarti bukan kehendak Allah, itu kehendak daging! “Oh kehendak Allah ini supaya saya tarik dia” omong kosong, kamu nanti yang ditarik! Harus tahu membedakan, kehendak Allah membawa kita meningkat rohani, kehendak daging membuat rohani merosot.
Kemudian bisa membedakan mana ajaran yang benar mana ajaran yang tidak benar, itu berarti mengalami pembaharuan hati nurani yang baik. Biasanya di kampus atau di sekolah ada persekutuan, harus tahu bedakan ini benar itu palsu. Jangan berkata “inikan di kampus, ikut saja sekali-sekali”. Begitu masuk ajarannya, ajaran itu punya cap dan meterai kemudian kena pada kita, akhirnya pengajaran ditinggalkan. Harus tahu membedakan ini yang benar, ini yang palsu. Harus tahu bedakan mana hamba Tuhan yang benar, mana yang salah tahbisannya. Kalau sakit lalu datang pendeta yang tidak jelas tahbisannya, jangan mau didoakan ditumpangi tangan.
Tahu membedakan mana penyembahan yang benar mana penyembahan yang palsu. Sampai nanti tahu membedakan mana benar, mana dosa. Dosa dihindari, yang benar dilakukan.
Jika hati nurani sudah baik maka kesetiaan dan kesucian kita terus terjaga sampai nanti kita bisa sama mulia dengan Yesus menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Daniel 3:30
3:30 Lalu raja memberikan kedudukan tinggi kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego di wilayah Babel.
Dulu Sadrakh, Mesakh, Abednego diberikan kedudukan tinggi, dipermuliakan. Nanti juga kita akan dipermuliakan, ditinggikan di awan-awan menyambut kedatangan Yesus Mempelai Pria Sorga, kita masuk di dalam kemuliaan kekal selama-lamanya. Jangan takut, secara jasmani juga Tuhan pasti mempermuliakan. Yang penting kita jaga kesucian kita, ketaatan dan kesetiaan, tetap kuat teguh hati, tergembala dengan sungguh-sungguh, bertahan menghadapi sengsara daging maka ada Roh Kudus, Roh Kemuliaan yang akan memuliakan kita.
Secara jasmani juga dipermuliakan, ditinggikan. Mungkin secara jasmani kita dipandang sebelah mata, dihina, tidak dianggap orang “apa kamu ini tidak ada sekolahmu” tetapi suatu saat Tuhan tinggikan, Tuhan permuliakan, sampai suatu saat betul-betul dipermuliakan selama-lamanya bersama Yesus Mempelai Laki-laki sorga.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
JADWAL IBADAH Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci → Pk. 17.00 Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30 Minggu : Ibadah Raya → Pk. 10.00 Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar