Wahyu 12:10-12
12:10 Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.
12:11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.
12:12 Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."
Penekanannya ada pada ayat 11b, orang yang menang atas setan adalah orang yang tidak mengasihi nyawanya sampai ke dalam maut. Ini prakteknya:
Markus 8:34-35
8:34 Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
8:35 Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.
1. Menyangkal diri, artinya berani berkata tidak terhadap dosa atau sesuatu yang tidak berkenan kepada Tuhan sekalipun ada kesenangan daging, ada kesempatan, ada keuntungan ataupun ada paksaan, termasuk diancam, kita tetap berkata tidak. Kalau mengikuti daging, daging ini maunya yang enak-enak, sekarang kita sangkali.
2. Memikul salib, artinya menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu, emosi, ambisi, keinginan, perbuatan daging sampai daging tidak bersuara lagi dan kita tidak bisa berbuat dosa lagi.
I Yohanes 3:9
3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
Inilah kehilangan nyawa karena Tuhan, karena Firman Tuhan, kita matikan daging untuk bisa berkenan kepada Tuhan.
Siapa yang kehilangan nyawanya karena Aku, Ia akan menyelamatkan nyawanya, inilah hasilnya. Artinya hidup kekal bersama Yesus sebagai Mempelai WanitaNya dalam kerajaan Sorga yang kekal. Ini kerinduan kita untuk bisa hidup kekal bersama dengan Yesus.
Menyangkal diri dan memikul salib merupakan suatu ketegasan. Bagaimana caranya untuk bisa tegas? Untuk bisa tegas kita membutuhkan urapan Roh Kudus.
I Timotius 4:1
4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
Supaya ada urapan Roh Kudus caranya bagaimana? Masuk kandang penggembalaan, tergembala, di situ ada urapan Roh Kudus. Jadi, orang yang menyangkal diri dan memikul salib adalah orang yang tergembala.
Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Dulu harus masuk ruangan suci, ada minyak urapan di situ. Sekarang ruangan suci menunjuk kandang penggembalaan, ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok, di situ kita mendapatkan urapan Roh Kudus.
Ø Meja roti sajian, menunjuk ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab. Di situ kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah lewat Firman pengajaran dan Korbannya, kita diberi makan.
Ø Pelita emas, menunjuk ketekunan dalam ibadah Raya. Kita bersekutu dalam urapan dan karunianya, kita diberi minum.
Ø Mezbah dupa emas, menunjuk ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya, kita bernafas ada udara segar.
Di dalam kandang penggembalaan urapan dicurahkan kepada kita. Contoh kehidupan yang tegas bisa menyangkal diri dan memikul salib, biar ada kesenangan daging dia tidak mau, itulah Yusuf. Yusuf adalah kehidupan yang tergembala. Ketika dia diperhadapkan dengan isteri Potifar dia tegas!
Kejadian 37:2
37:2 Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun -- jadi masih muda -- biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.
Tergembala di sini bukan berarti menjadi suatu kebiasaan, bukan! Ini adalah ketekunan dalam penggembalaan. Ini ketegasan Yusuf, saudara-saudaranya berbuat dosa, dia tidak mau, ada ketegasan untuk tidak berbuat dosa.
Kejadian 39:7-8,11-12
39:7 Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: "Marilah tidur dengan aku."
39:8 Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu: "Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku,
39:11 Pada suatu hari masuklah Yusuf ke dalam rumah untuk melakukan pekerjaannya, sedang dari seisi rumah itu seorang pun tidak ada di rumah.
39:12 Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: "Marilah tidur dengan aku." Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar.
Lari ini suatu ketegasan! Yusuf tegas menghadapi isteri Potifar, sekalipun dia dibujuk, ada kesenangan daging dia dapatkan, ada kesempatan sebab rumah sepi, ada keuntungan. Kalau dia mau dia dapat untung. Tetapi Yusuf tegas berkata tidak terhadap dosa. Isteri Potifar menunjuk dosa kenajisan, yaitu dosa seks dengan berbagai macam bentuknya, termasuk dosa makan minum. Kita harus tegas berkata tidak! Kalau kita tahu di situ tempat perpanjangan tangan maut, tempat berbuat dosa, sekalipun diajak teman kita harus tegas berkata tidak. hati-hati, dosa itu bersifat membujuk dan memaksa, siapa yang mampu! Kita ini manusia daging, kalau dibujuk kita pasti jatuh!
Kalau kita turuti daging ini maka dosa itu menjadi ikatan yang terus menerus membelit kehidupan kita sampai binasa.
Amsal 7:7-9
7:7 kulihat di antara yang tak berpengalaman, kudapati di antara anak-anak muda seorang teruna yang tidak berakal budi,
7:8 yang menyeberang dekat sudut jalan, lalu melangkah menuju rumah perempuan semacam itu,
7:9 pada waktu senja, pada petang hari, di malam yang gelap.
Petang hari ini menunjuk suasana akhir zaman, di akhir zaman dosa kenajisan ini semakin luar biasa. Hati-hati, roh najis ini bersifat membujuk serta memaksa dan itu membawa kita pada kebinasaan.
Amsal 7:10,22-23,27
7:10 Maka datanglah menyongsong dia seorang perempuan, berpakaian sundal dengan hati licik;
7:22 Maka tiba-tiba orang muda itu mengikuti dia seperti lembu yang dibawa ke pejagalan, dan seperti orang bodoh yang terbelenggu untuk dihukum,
7:23 sampai anak panah menembus hatinya; seperti burung dengan cepat menuju perangkap, dengan tidak sadar, bahwa hidupnya terancam.
7:27 Rumahnya adalah jalan ke dunia orang mati, yang menurun ke ruangan-ruangan maut.
Jangan berkata, saya kuat, saya bisa, roh najis itu bersifat membujuk dan memaksa. Kalau kita sudah tahu itu tempat-tempat yang tidak baik, janganlah, tidak usah datang! Saya pernah diajak reunian teman-teman di Tentena. Awalnya baik bicara tentang pengalaman-pengalaman, ada yang sudah jadi polisi hutan, ada yang jadi PNS, sudah berhasil dan sebagainya. Setelah makan polisi hutan ini yang bayar. Lalu yang laki-laki bicara “ayo kumpul uang beli minuman, pokoknya mabok torang di sini”. Yang lain berkata “eh ada pak pendeta di sini”. Saya sudah tidak sejahtera, langsung saya pamit “terima kasih semuanya, Tuhan berkati”. Ternyata saya lihat di medsos betul mereka minum-minum sampai mabuk-mabuk. Saya nasihati, ada yang bilang doakan kami manusia-manusia yang berdosa. Entah betul dia minta didoakan, entah dia mengejek. Sejak itu kalau mau reunian saya tidak mau lagi.
Kalau kita tahu itu tempat perpanjangan tangan dosa, tempat perpanjangan tangan maut harus tegas kita katakan tidak!
Contoh lain adalah Daud, ada kesempatan membunuh musuh utamanya yaitu Saul, bahkan sampai 2 kali, tetapi dia tidak mau, ini sikap tegas. Daud menghargai urapan.
I Samuel 24:5-7
24:5 Lalu berkatalah orang-orangnya kepada Daud: "Telah tiba hari yang dikatakan TUHAN kepadamu: Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik." Maka Daud bangun, lalu memotong punca jubah Saul dengan diam-diam.
24:6 Kemudian berdebar-debarlah hati Daud, karena ia telah memotong punca Saul;
24:7 lalu berkatalah ia kepada orang-orangnya: "Dijauhkan TUHANlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi TUHAN, yakni menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN."
Ini kesempatan yang kedua.
I Samuel 26:7-11
26:7 Datanglah Daud dengan Abisai kepada rakyat itu pada waktu malam, dan tampaklah di sana Saul berbaring tidur di tengah-tengah perkemahan, dengan tombaknya terpancung di tanah pada sebelah kepalanya, sedang Abner dan rakyat itu berbaring sekelilingnya.
26:8 Lalu berkatalah Abisai kepada Daud: "Pada hari ini Allah telah menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, oleh sebab itu izinkanlah kiranya aku menancapkan dia ke tanah dengan tombak ini, dengan satu tikaman saja, tidak usah dia kutancapkan dua kali."
26:9 Tetapi kata Daud kepada Abisai: "Jangan musnahkan dia, sebab siapakah yang dapat menjamah orang yang diurapi TUHAN, dan bebas dari hukuman?"
26:10 Lagi kata Daud: "Demi TUHAN yang hidup, niscaya TUHAN akan membunuh dia: entah karena sampai ajalnya dan ia mati, entah karena ia pergi berperang dan hilang lenyap di sana.
26:11 Kiranya TUHAN menjauhkan dari padaku untuk menjamah orang yang diurapi TUHAN. Ambillah sekarang tombak yang ada di sebelah kepalanya dan kendi itu, dan marilah kita pergi."
Sekali lagi, Daud menghargai urapan. Saul membenci Daud tanpa alasan. Sekalipun Daud sudah menolongnya dalam peperangan-peperangan. Daud menang melawan Goliat, Daud menang melawan orang Filistin, toh malah dibenci. Itu karena iri, takut tersaingi maka Saul berupaya mencelakakan dan membunuh Daud. Di sini 2 kali Daud mendapat kesempatan membunuh Saul tetapi Daud tidak mau. Ini contoh orang yang mau menyangkal diri dan memikul salib. Mengapa Daud tidak mau membunuh Saul? Sebab Daud menghargai urapan Tuhan atas Saul.
Dari 2 contoh ini dapat disimpulkan menyangkal diri dan memikul salib adalah proses mematikan daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya sehingga kita bisa hidup dalam urapan Roh Kudus. Kita butuh urapan Roh Kudus hari-hari terakhir ini.
Praktek hidup dalam urapan Roh Kudus.
1. Galatia 5:16-17
5:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging -- karena keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
Galatia 5:16 (Terjemahan Lama)
5:16 Tetapi demikian inilah kataku: Berjalanlah kamu dengan Roh, niscaya kehendak tabiat duniawi tiada akan kamu genapkan.
Jadi praktek pertama adalah berjalan dengan Roh Kudus. Berjalan dalam Roh Kudus adalah tidak menuruti kehendak daging, sehingga kita bisa mengikuti keinginan atau kehendak Roh atau kehendak Tuhan. Sama dengan taat dengar-dengaran pada Firman apapun resikonya. Daging ini selalu maunya enak.
Kalau kita bisa menuruti kehendak Tuhan, menuruti kehendak Tuhan, taat pada Firman, hasilnya:
a) Mazmur 119:105
119:105 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Firman menjadi pelita bagi kaki, artinya kita tidak gampang tersandung oleh dosa atau oleh apapun juga. Makanya ikuti kehendak Tuhan saja. Memang tidak enak bagi daging, tetapi kita tidak gampang tersandung. Kalau kita ikuti keinginan daging, sedikit-sedikit tersandung.
b) Arti kedua Firman menjadi terang bagi jalan kita, artinya Firman memberi masa depan yang terang, yang jelas, yang berhasil pada waktunya, sampai memberi jalan ke kota terang yaitu Yerusalem Baru.
Dari 2 hasil ini, kita bisa melihat bahwa sikap kita terhadap Firman sangat menentukan nasib hidup kita. Kalau kita sungguh-sungguh mendengar dan taati maka ada jalan ke masa depan indah dan berakhir sampai di kota terang di Yerusalem Baru. Tetapi kalau kita tidak sungguh-sungguh, tidak kita perhatikan, tidak kita hargai, maka tidak ada pelita, tidak ada terang, hanya gelap, tidak ada jalan ke masa depan yang indah dan berhasil, tidak ada jalan ke Yerusalem Baru, tersesat dan binasa. Orang seperti itu gampang tersandung, jatuh dan akhirnya tidak bangkit-bangkit lagi. Syukur kalau bisa jatuh dan bisa bangkit. Satu saat bisa jatuh dan tidak bangkit-bangkit lagi kalau Firman itu tidak dihargai.
Sebab itu hiduplah dalam urapan Roh Kudus dengan praktek berjalan dengan Roh Kudus, taati Firman. Ikuti maunya Firman, jangan ikuti apa maunya daging. Memang untuk sesaat enak dan senang, tetapi hanya membawa pada kebinasaan.
2. Galatia 5:18-21
5:18 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: 1percabulan, 2kecemaran, 3hawa nafsu,
5:20 4penyembahan berhala, 5sihir, 6perseteruan, 7perselisihan, 8iri hati, 9amarah, 10kepentingan diri sendiri, 11percideraan, 12roh pemecah,
5:21 13kedengkian, 14kemabukan, 15pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Praktek kedua adalah dipimpin oleh Roh Kudus. Artinya kita mematikan perbuatan-perbuatan daging, sehingga kita bisa melakukan perbuatan yang benar dan baik dan melayani Tuhan. Kenapa dibilang benar dan baik? Baik belum tentu benar! Orang mencuri untuk memberi kepada orang yang susah, itu baik tetapi tidak benar.
I Korintus 7:35
7:35 Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.
Ayo lakukan perbuatan yang benar dan baik dan layanilah Tuhan. Tadi dalam surat Galatia ada 15 jenis perbuatan daging. Kalau 15 ini kita matikan maka kita pasti memiliki 16 jenis bahan untuk pembangunan Tabernakel secara rohani. Sama dengan bisa melayani Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
Kejadian 25:3-7
25:3 Inilah persembahan khusus yang harus kamu pungut dari mereka: 1emas, 2perak, 3tembaga;
25:4 4kain ungu tua, 5kain ungu muda, 6kain kirmizi, 7lenan halus, 8bulu kambing;
25:5 9kulit domba jantan yang diwarnai merah, 10kulit lumba-lumba dan 11kayu penaga;
25:6 12minyak untuk lampu, 13rempah-rempah untuk minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian,
25:7 14permata krisopras dan 15permata tatahan untuk baju efod dan untuk tutup dada.
Kalau dihitung di sini hanya 15, yang ke-16 mana? Yang ke-16 itulah pewarna dari kerang-kerangan yang dipakai mewarnai kain-kain. Jadi dengan 15 perbuatan daging kita matikan kita memiliki 16 jenis bahan untuk membangun Tabernakel. Artinya bisa melayani Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Selama masih ada perbuatan daging, kita tidak bisa melayani Tuhan dengan benar! Coba ada perseteruan dan perselisihan lalu mau melayani, pasti tidak jadi! Misalnya pimpinan pujian dan pemain musik, pimpian pujian bilang “ketinggian!” pemain musik jawab “so ini!”. Bagaimana mau melayani kalau seperti itu. Ayo kita buang semua perbuatan daging sehingga bisa melayani dengan benar.
Perbuatan benar dan baik yang utama adalah menjadi terang kesaksian mulai dari dalam rumah. Kemudian nanti membesar di depan semua orang. Baru nanti jadi terang dunia.
Matius 5:14-16
5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Dari kepala sampai kaki ada terang, tidak ada yang gelap, ini menjadi kesaksian! Ayo lakukanlah perbuatan yang benar dan baik, itu menjadi kesaksian mulai dari di rumah, depan semua orang dan nanti menjadi terang dunia. Hasilnya kalau jadi kesaksian itu luar biasa. Kalau kita menjadi terang kesaksian, melakukan perbuatan benar dan baik serta melayani Tuhan, hasilnya ayat 14.
Wahyu 12:14
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Hasilnya Tuhan mengaruniakan 2 sayap burung nazar yang besar kepada kita, itulah sayap Firman pengajaran dan Roh Kudus. Fungsinya untuk apa? Nanti menyingkirkan kita ke padang gurun jauh dari antikristus dan untuk menerbangkan kita awan-awan bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga. Kita disingkirkan masih di bumi ini, tetapi tidak tahu tempatnya di mana. Lalu kegunaan sayap Firman dan Roh Kudus untuk masa sekarang ini apa?
Keluaran 19:4
19:4 Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.
Mazmur 62:2-3
62:2 Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.
62:3 Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
Kegunaannya Firman dan Roh Kudus membawa kita dekat dengan Tuhan, sehingga kita merasakan ketenangan, damai sejahtera, sekalipun dunia ini goncang. Dunia yang kita tempat ini sedang goncang di semua bidang goncang. Bidang apa yang tidak goncang? Bidang kesehatan sangat goncang sekarang ini. Bidang keamanan juga goncang, di Aceh sudah tenang, sekarang ada lagi di tempat lain. Bidang ekonomi juga goncang. Bidang pendidikan goncang, sekarang kasihan lulusan corona mana tahu apa-apa, yang penting lulus. Tetapi kalau diuji pasti banyak yang tidak lulus. Apalagi kalau tidak didampingi orang tua, waktu didampingi handphonenya lurus, begitu orang tua pergi handphonenya melintang, sudah main game. Bidang apa yang tidak goncang? Semua goncang! Tetapi dengan kita dekat kepada Tuhan, ada ketenangan, biar dunia goncang kita ada damai sejahtera. Dan pasti ada pertolongan pada waktunya.
3. Galatia 5:22-26
5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
5:24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
5:26 dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.
Praktek ketiga adalah hidup oleh Roh Kudus. Jadi dari berjalan oleh Roh Kudus, dipimpin oleh Roh Kudus dan ketiga hidup oleh Roh Kudus. Artinya menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan tabiatnya sampai tidak bersuara lagi, pintu tirai terobek, ada jalan masuk ke ruangan suci, ke kesempurnaan, masuk Yerusalem Baru.
Hasilnya mengeluarkan buah-buah roh. Ada 9 buah roh dibagi 3:
Ø Tabiat Allah Bapa: kasih, sukacita, damai sejahtera.
Ø Tabiat Anak Allah: kesabaran, kemurahan, kebaikan.
Ø Tabiat Roh Kudus: kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
Menghasilkan buah Roh artinya kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging dengan segala hawa nafsu dan tabiatnya, menjadi manusia rohani yang bertabiat Allah Tritunggal, kita kembali segambar dengan Allah Tritunggal, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.
Kita sudah ada di level yang mana? Sampai di berjalan dengan Roh Kudus, itu baik sudah ada tanda menuju kesempurnaan. Sudah sampai dipimpin oleh Rho Kudus, puji Tuhan. Kalau mengaku sudah hidup oleh Roh Kudus berarti sudah terangkat. Kita semua masih sementara proses. 9 buah roh itu paling tidak sudah harus ada satu dua kita hasilkan. Paling tidak sudah ada buah yang ke-9 adalah penguasaan diri. Kalau tidak menguasai diri, saat melihat dunia yang semakin cemar ini bisa ikut cemar. Setiap keluar rumah kita melihat dosa, kalau tidak menguasai diri kita bisa kena dosa. Kita mendengar dosa, kalau tidak menguasai diri bisa berbuat dosa. Jadi kita hidup di dunia ini diperhadapkan dengan dunia yang sudah cemar, kalau tidak menguasai diri, habislah kita.
Efesus 5:16
5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
Dunia ini sudah mau berakhir, sudah mau kiamat, harus menguasai diri.
I Petrus 4:7
4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Ayo kita mohon kepada Tuhan ada buah-buah roh sampai bisa menguasai diri. Punya harta melimpah, kalau tidak kuasai diri awalnya beli perhiasan untuk isterinya, lama-lama beli perempuan. Perselingkuhan terjadi karena tidak menguasai diri. Tidak punya apa-apa kalau tidak menguasai diri, bisa mencuri, bisa membunuh. Punya segala-galanya kalau tidak menguasai diri bisa berbuat dosa dan jatuh dalam dosa kenajisan.
Kalau tabiat Allah Tritunggal sudah semakin nyata dalam diri kita maka kemenangan demi kemenangan pasti kita raih. Dalam Kejadian pasal 1 Tuhan berfirman marilah Kita menciptakan manusia menurut gambar dan teladan kita supaya mereka berkuasa, berarti menang, atas burung-burung di udara itulah setan, ada binatang-binatang di darat itulah nabi palsu dan atas ikan-ikan di laut itulah antikristus.
Kejadian 1:26-28,31
1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
1:31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
Dulu manusia diciptakan segambar dengan Allah, tetapi sayang gambar Allah itu dirusak oleh setan lewat dosa. Sekarang tabiat Allah mau dikembalikan kepada kita. Jadi kalau kita menghasilkan buah-buah Roh Kudus maka kemenangan atas setan tritunggal pasti kita raih. Menang atas dosa, menang atas masalah, menang atas segala-galanya, semua jadi baik sampai Tuhan jamin sungguh amat baik.
Inilah praktek hidup dalam urapan, berjalan oleh Roh Kudus, dipimpin oleh Roh Kudus kemudian dipimpin oleh Roh Kudus. Tetapi ada awasannya, dalam Wahyu pasal 6 dikatakan jangan rusakan minyak.
Wahyu 5:6
5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
Jangan dirusakan minyak artinya urapan harus dijaga jangan sampai rusak. Paling sedikit ada 3 hal yang harus kita jaga tentang urapan Roh Kudus ini:
1. Jangan mendukakan Roh Kudus. Banyak orang sudah dipenuhkan tetapi tidak dijaga. Seharusnya dijaga sampai meluap-luap, ini malah didukakan. Jadi belum jaminan kalau orang sudah dipenuhkan Roh Kudus, sudah pasti dia tere sorga. Kalau pas dia dipenuhkan dan Tuhan datang, betul-betul tere itu. Tetapi sementara ini kita dalam masa penantian, sudah dipenuhkan lalu mendukakan Roh Kudus, itu bahaya.
Ini hal-hal yang mendukakan Roh Kudus:
Efesus 4:30-31
4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.
4:31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
Ini hal-hal yang mendukakan Roh Kudus, kepahitan hati. Kemudian geram, kadangkala yang banyak geramnya ini suami, kalau isteri jarang kecuali dia jendril dalam rumah tangga. Rata-rata yang geram itu suami, apalagi kalau sudah bunyi-bunyi depe gigi macam dia sudah mau kunyah depe isteri. Kemarahan, pertikaian, ribut terus, anak bangun tidur ribut, anak tidur ribut, anak mandi ribut, anak makan ribut. Anak dikasih mandi ribut, anak diajak jalan-jalan ribut, nonton ribut, kasih mati lampu kamar ribut, maunya apa! Isteri matikan lampu, suami teriak “tunggu saya mo belajar!” lalu dia nyalakan. Isteri matikan lagi “anak-anak mau tidur!” suami nyalakan lagi. Makanya untuk menyiasati pertengkaran saya punya lampu belajar. Bukan berarti saya pernah ribut karena lampu, itu hanya contoh saja. Dan dikunci dengan kejahatan, cinta uang. Terikat akan uang itu mendukakan Roh Kudus. Apalagi kalau kami hamba Tuhan terikat dengan uang, itu betul-betul mendukakan Roh Kudus! Hebat mengajar tetapi tidak ada Roh Kudus, itu berarti sayapnya cuma sebelah, bagaimana bisa terbang. Tuhan tolong kita semoga kita mengerti.
Jadi kalau disimpulkan supaya tidak mendukakan Roh Kudus jaga hati kita untuk selalu damai sejahtera. Caranya bagaimana supaya damai? Selalu dekat dengan Tuhan lewat tekun dalam ibadah pelayanan, terutama tekun dalam doa penyembahan. Kalau selalu geram dengan isteri, coba menyembah Tuhan, bagaikan disiram, bisa tenang. Isteri juga mau emosi “dari tadi dia ini suruh-suruh kita, kita so capek ini!” sudah mau marah meledak, langsung saja pergi menyembah.
Bukan berarti saya dengan isteri tidak pernah ribut, pernah. Sampai pernah tinju dinding, akhirnya urut sendiri tangan sakit, kapok! Pernah juga tinju meja, Tuhan tolong ampuni. Sampai satu waktu cerita dengan isteri ketawa-ketawa, saya bilang kita jaga hati kita, coba begini, baku-baku sayang terus torang sampai Tuhan datang. Ada kemauan, Tuhan yang kasih kemampuan.
Juga jaga hati untuk lepas dari ikatan uang. Caranya bagaimana? Kembalikan miliknya Tuhan. Itu cara Tuhan untuk melepaskan kita dar ikatan uang. Itu bukan milik kita, kembalikan! Maka kita tidak akan mendukakan Roh Kudus, Roh Kudus tetap terpelihara dalam hidup kita.
2. Jangan padamkan Roh Kudus.
I Tesalonika 5:19-20
5:19 Janganlah padamkan Roh,
5:20 dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat.
Kapan Roh Kudus padam? Ketika kita menganggap rendah nubuatan-nubuatan. Nubuatan mengungkap apa yang akan terjadi nanti. Nubuatan yang terbesar adalah pembukaan rahasia Firman. Rahasia Allah yang terbesar adalah nikah Kristus dengan gereja dalam nikah yang rohani. Kita mau dibawa menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Itu nubuatan terbesar bahwa di depan ada pesta nikah Anak Domba Allah. Gereja mau dibawa ke sana mau menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga, bersanding dengan Yesus Mempelai Pria Sorga. Ini yang seharusnya banyak dipaparkan dalam gereja.
Efesus 5:32
5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.
Sekarang gereja lebih dominan dengan nubuatan-nubuatan yang bersifat jasmani bahkan tidak punya nilai rohaninya, tetapi itu malah digemari. Gereja tidak pernah diajar dan diarahkan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, malah dihina, itulah yang dinamakan memandamkan Roh. Kalau diajarkan Firman Tuhan tentang kita menjadi mempelai malah dihina. Tetapi kalau ada nubuatan “hei saudaraku, hei hambaku” itu yang orang senang, disuruh diam semua. “Akulah pokok anggur yang benar” biar dia tidak bilang dalam Yohanes 15:1-3 sudah ada tertulis. Kadang nubuatannya “hei gerejaKu, kamulah biji mataKu”. Tidak usah dia bilang, ayat Alkitab sudah catat. Tetapi tidak diajar bagaimana untuk menjadi biji mata Tuhan.
Efesus 5:25-27
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan maka kita harus mengalami penyucian secara terus menerus oleh air Firman pengajaran yang benar. Penyucian ini yang seringkali menjadi momok di dalam gereja dan menakutkan bagi gereja Tuhan. “Jangan pergi ke Tabernakel terlalu tajam FirmanNya” tetapi mereka menyanyi “kumau sepertiMu Yesus” tetapi tidak mau disucikan. Ada satu jemaat masuk dalam pengajaran di tempat kami pada awal pelayanan, ada yang bilang “waduh salah masuk itu opa, dia masuk di tempat keras!”. Tetapi opa itu masuk sorga kalau dia sungguh-sungguh.
Pengajaran menjadi satu hal yang menakutkan, yang digemari malah justru Firman yang cuma menekankan berkat. Ini Tubuh Kristus, ini Bait Allah, kita selamat, tetapi membiarkan dosa bertumbuh. Tuhan katakan jangan percaya pemberita dusta!
Yeremia 7:4,8-10
7:4 Janganlah percaya kepada perkataan dusta yang berbunyi: Ini bait TUHAN, bait TUHAN, bait TUHAN,
7:8 Tetapi sesungguhnya, kamu percaya kepada perkataan dusta yang tidak memberi faedah.
7:9 Masakan kamu mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, membakar korban kepada Baal dan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal,
7:10 kemudian kamu datang berdiri di hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan, sambil berkata: Kita selamat, supaya dapat pula melakukan segala perbuatan yang keji ini!
Ini perkataan dusta tidak berfaedah, salah satunya nubuatan-nubuatan tidak ada faedahnya. Mereka berteriak kita “kita selamat, kita diberkati, beri kemuliaan kepada Tuhan!”. Tetapi coba datang dengar Firman “anjing, babi!” mereka malah marah “orang datang malah dibilangi anjing babi!” padahal itu Firman Tuhan. Tetapi kalau khotbah hanya tentang selamat dan diberkati malah dibilangi “luar biasa, dahsyat memang Tuhan”. Dahsyatnya Tuhan itu menyucikan. Firman Tuhan itu dahsyat menyucikan. Sekarang berteriak Allah kita dahsyat, amen! Tetapi tidak ada penyucian. Ini sudah memadamkan Roh Kudus. Ketika kita menolak penyucian berarti kita memadamkan Roh Kudus.
Ayo kita yang sudah dalam pengajaran yang benar, jangan bosan dengar Firman. Bosan, tidak serius, main-main, tidak serius, itu gejala memadamkan Roh Kudus. Termasuk pelayan yang berhubungan langsung dengan Firman, saya yang khotbah, yang pegang laptop, yang mengetik khotbah, kalau sudah bosan dan main-main itu sudah mulai memadamkan Roh Kudus. Mulai menggampangkan persiapan pemberitaan Firman itu juga sudah memadamkan Roh Kudus.
3. Jangan menghujat Roh Kudus
Matius 12:31
12:31 Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.
Apa menghujat Roh Kudus? Melawan pekerjaan Roh Kudus. Sementara Roh Kudus bekerja malah dilawan. Apa pekerjaan Roh Kudus? Ada banyak tetapi yang kita bahas 2 saja.
a) Menyadarkan atau menginsafkan kita akan dosa.
Yohanes 16:8
16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
Jadi ketika kita mendengar Firman dan dosa kita ditunjuk untuk kita selesaikan, tetapi kita tidak mau insaf malah terus berbuat dosa, sampai menikmati berbuat dosa tidak ada rasa salah lagi, itu berarti sudah menghujat Roh Kudus! Dosa ditunjuk tetapi tidak sadar, tidak mengaku, malah terus berbuat. Waktu ingatkan malah menjawab “kalau suka bekeng, kiapa mo pusing deng kita!”. Dia terus berbuat, sampai menikmati, sampai tidak merasa bersalah lagi, dia enjoy dengan dosa, itu sudah menghujat Roh Kudus. Kaum muda kalau dingatkan orang tua jangan berkata “ah terlalu cerewet” jangan begitu. Biarlah ketika dosa kita ditunjuk kita insaf. Begitu berbuat dosa hati merasa tertuduh, itu pebuatan Roh Kudus, jangan dilawan, segera selesaikan. Tetapi ketika berbuat dosa hati sudah tidak tertuduh, malah sudah enak dan dia tambah lagi sampai hati kecilnya tidak merasa apa-apa lagi, itu sudah menghujat Roh Kudus.
b) Membawa kita masuk pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
Kisah Para Rasul 2:9-11
2:9 kita orang 1Partia, 2Media, 3Elam, penduduk 4Mesopotamia, 5Yudea dan 6Kapadokia, 7Pontus dan 8Asia,
2:10 9Frigia dan 10Pamfilia, 11Mesir dan daerah-daerah 12Libia yang berdekatan dengan 13Kirene, pendatang-pendatang dari 14Roma,
2:11 baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang 15Kreta dan orang 16Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."
Ada 16 bahasa yang diucapkan murid-murid ketika dipenuhkan Roh Kudus. Tabernakel jasmani dibangun dengan 16 jenis bahan. Tabernakel yang rohani atau Tubuh Kristus dibangun dengan 16 bahasa yang diucapkan ketika murid-murid dipenuhkan Roh Kudus. Jadi menghujat Roh Kudus adalah tidak mau dibangun menjadi Tubuh Kristus yang sempurna. Berbahasa Roh itu baru langkah awal kita masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus, jangan berpuas dulu. Setelah dipenuhkan Roh Kudus, ada kelanjutan yang dilakukan murid-murid.
Kisah Para Rasul 2:41-42
2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Ø Bertekun dalam pengajaran rasul-rasul itu sekarang menunjuk ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci.
Ø Bertekun dalam persekutuan itu sekarang menunjuk ibadah raya.
Ø Berdoa itu ibadah penyembahan.
Jadi, jangan berpuas dulu sesudah dipenuhkan Roh Kudus. Jaga terus Roh Kudus lewat bertekun dalam 3 macam ibadah pokok. Tekun berarti tidak dapat dihalangi oleh apapun, tekun dalam penggembalaan, sudah harus mantap dalam penggembalaan. Di situ kita terus disucikan. Kalau sudah disucikan maka Tuhan perlengkapi dengan jabatan dan karunia Roh Kudus.
Efesus 4:11
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
Ini 5 jabatan pokok, kalau mau dijabarkan ada banyak, ada pimpinan pujian, pemain musik dan sebagainya.
Efesus 4:11,7
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
4:7 Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.
Karunia setiap orang berbeda-beda, jadi tidak sama. Tuhan berikan karunia untuk bisa melayani sesuai jabatan pelayanan yang Tuhan sudah percayakan kepada kita. Saya gembala diberikan jabatan untuk menimbang roh, karunia hikmat pembukaan Firman. Pimpinan pujian diberikan karunia, pemain musik diberikan karunia, ada karunia Tuhan berikan untuk melayani sesuai karunia masing-masing.
Kalau disimpulkan, menghujat Roh Kudus itu prakteknya:
a) Tidak mau tergembala. Sudah dengar Firman tetapi tetap tidak mau tergembala. Bahkan yang sudah tergembala malah meninggalkan penggembalaan, ini bahaya, berarti sudah menghujat Roh Kudus. Dulu teman saya pemain musik di Malang tidak setia, lalu Firman Tuhan ingatkan kalau tidak setia nanti tidak dipakai Tuhan. Dia malah tantang “saya buktikan saya tidak dipakai di gereja ini tetapi saya dipakai di gereja lain!”. Memang dia dipakai di gereja lain karena skill-nya bagus. Tetapi tidak ada kesempatan untuk kembali sampai akhirnya dia mati over dosis. Juga ada teman saya datang main musik dengan rambut pirang, ditegur jangan dulu main musik rambutnya tidak jadi kesaksian. Dia ngambek dan akhirnya terhilang. Tidak mau tergembala, arahan-arahan gembala tidak mau didengar, diajak mau bertekun tidak mau, itu menghujat Roh Kudus.
b) Tidak mau disucikan oleh Firman pengajaran. Kelihatan melayani tetapi tidak mau disucikan. Firman datang malah ditepis “pokoknya saya melayani, saya bisa main musik, saya bisa khotbah, bisa pimpin pujian” penyucian sudah tidak dia peduli. Itu sudah menghujat Roh Kudus.
Kenapa tidak mau tekun 3 macam ibadah, kenapa tidak mau disucikan malah tantang Firman? Jawabannya hanya satu, dagingnya ingin bebas. Turutilah keinginan daging, silahkan ikuti maunya daging, tetapi jangan mimpi masuk Yerusalem Baru, jangan berpikir masuk kerajaan Sorga. Kerajaan Sorga bukan tempatnya manusia daging.
I Korintus 15:50
15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
Yang belum bisa bertekun dalam 3 macam ibadah ayo berjuanglah, Tuhan pasti tolong. Untuk ibadah orang Israel waktu mereka diperbudak di Mesir, Tuhan perjuangan dan Tuhan hukum orang mesir. Untuk ibadah kita Tuhan perjuangkan sampai Yesus rela dihukum mati di kayu salib sehingga kita bisa beribadah, ayo perjuangkan. Awalnya mungkin ada rasa sedih tidak bisa beribadah, kalau sudah ada kesempatan beirbadah tetapi tidak mau, itu sudah gejala menghujat Roh Kudus. Dulu tidak bisa ibadah dia berjuang, minta dukungan doa pak gembala, tetapi lama kelamaan kalau sudah tidak bisa beribadah merasa santai, malah ketawa-ketawa senang, ada waktu untuk beribadah malah refreshing dulu, itu sudah dosa sengaja.
Saya hamba Tuhan, istirahat seorang hamba Tuhan adalah doa penyembahan. Bukannya piknik sana, piknik sini. Kalau memang ada kesempatan, silahkan rekreasi. Tetapi pada waktu-waktu ibadah jangan! Secara daging ingin bawa isteri dan anak-anak jalan-jalan rekreasi. Tetapi kalau tidak ada waktu rekreasi masa mau dipaksakan. Sekarang ibadah, sebentar pulang harus melayani ibadah penghiburan, besok begitu lagi sampai selasa.
Jangan kita hujat Roh Kudus, jaga terus Roh Kudus sampai kita menghasilkan buah-buah Roh Kudus. Biarlah kita betul-betul dikuasai Roh Kudus, biarlah Roh Kudus mengambil alih seluruh hidup kita. Bawa hidup kita masuk kandang penggembalaan. Kekuatan kita supaya Roh Kudus tidak padam adalah mantap dan terima percikan darah. Untuk tergembala biasanya masih bisa, begitu menghadapi percikan darah kita tidak mau. Begitu kita hindari dan tolak percikan darah maka mulai mendukakan Roh Kudus, mulai memadamkan Roh Kudus sampai menghujat Roh Kudus. Jadi rumus supaya Roh Kudus tetap terjaga sampai kita menghasilkan buah-buah Roh Kudus adalah masuk kandang, mantap tergembala, disucikan dan jangan tolak percikan darah.
I Petrus 4:12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Ketika kita mengalami percikan darah, di situ ada Roh Kemuliaan, Roh Allah. Sama seperti Sadrakh, Mesakh, Abednego dilempar di dapur api. Ada orang keempat mendampingi merek, rupanya seperti anak dewa, itulah Roh Kudus. Jadi rumus menjaga Roh Kudus jangan sampai berduka, jangan padam, jangan kita hujat adalah mantap tergembala dan terima percikan darah. Kita tidak mati, tidak hancur, justru Roh Kudus semakin meluap-luap, semakin luar biasa urapannya, semakin luar biasa dipakai Tuhan. Kalau kamu menyakiti hati saya tidak apa-apa, saya terima. Tetapi jangan iri kalau urapan semakin bertambah, pemakaian Tuhan semakin bertambah, berkat Tuhan juga semakin bertambah. Jadi begitu kita difitnah tidak usah kita membalas. Tetapi jangan bilang sama Tuhan tambah lagi, itu menantang Tuhan. Terima saja dan berterima kasih kepada Tuhan. Kita sudah tergembala lalu diizinkan percikan darah, terima kasih Tuhan, Roh Kudus makin menyala-nyala, makin meluap-luap, membawa kita segambar dengan Allah Tritunggal, punya tabiat Allah Bapa, Anak Allah dan Allah Roh Kudus, siap menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
JADWAL IBADAH Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci → Pk. 17.00 Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30 Minggu : Ibadah Raya → Pk. 10.00 Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar