Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 12:10-12
12:10 Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.
12:11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.
12:12 Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."
Sesudah peperangan di sorga terjadi 2 hal yang bertentangan:
1. Sorga bersukacita.
2. Bumi dan laut menghadapi kegeraman setan yang dahsyat karena dia tahu waktunya sudah singkat.
Inilah yang kita hadapi sekarang, kegeraman setan yang dahsyat. Dihantam secara pribadi kita menang, sekarang dia masuk dalam organisasi. Tetapi apakah sukacita kita dengan Tuhan kendor? Tidak! Setan sudah kalah tetapi dia tidak mengaku kalah. Kita yakin kita menang bersama dengan Tuhan. Jadi tidak usah kita galau, tidak usah kita takut, Tuhan membela kehidupan kita sekalian.
Kita masih mempelajari poin pertama, sorga bersukacita karena memenangkan peperangan atas setan. Kita juga akan mengalami sukacita sorga jika kita menang mengalahkan setan. Kita sudah mempelajari tentang apa saja yang membuat kita bisa menang atas iblis yaitu Roh Kudus, lewat darah Anak Domba Allah dan juga lewat kesaksian.
Sukacita sorga dirasakan oleh orang-orang yang diam di dalam sorga. Secara nyata kita belum ada di sorga, masih hidup di dunia. Tetapi dengan mengacu pada doa Bapa kami, kita masih hidup di dunia tetapi sudah bersuasana sorga. Suasana sorga sudah bisa kita rasakan, maka sukacita sorga pasti kita rasakan.
Matius 6:9-13
6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
6:13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]
Ada 3 suasana sorga yang dicatat dalam ayat ini.
1. Ada makanan yang secukupnya, itulah Firman penggembalaan yang kita nikmati dalam 3 macam ibadah pokok. Kalau ini kita makan maka kita akan mencapai hidup yang kekal. Ini sudah kita pelajari.
2. Suasana damai sejahtera, suasana tanpa dosa.
Semua manusia sudah berbuat dosa berarti terpisah dari Tuhan. Semua, tidak terkecuali, baik nabi, rasul, guru.
Roma 3:23
3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
Tuhan itu Allah damai sejahtera.
I Tesalonika 5:23
5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Berarti terpisah dari Tuhan sama dengan tidak mengalami damai. Kedamaian di dunia ini kedamaian semua yang bersifat sementara. Kalau ada yang dimakan damai, kalau ada yang tidak dimakan perang. Cari damai, rekreasi, piknik, tetapi semua semu. Hanya bersifat sementara, tidak kekal, karena semua manusia sudah berbuat dosa bahkan kita dikandung di dalam dosa. Tidak ada damai pada manusia ini. Coba lihat dunia ini, sudah dibuat PBB ada Nato untuk menciptakan damai, tetapi tidak bisa.
Memang manusia berdosa yang terpisah dari Tuhan tidak punya kemampuan kembali kepada Tuhan. Setelah Adam dan Hawa berbuat dosa mereka terpisah, mereka tidak punya kemampuan kembali kepada Tuhan. Siapa yang berinisiatif mencari? Tuhan! Sekarang juga Tuhan cari manusia berdosa lewat Tuhan lahir ke dunia. Bukan menjelma, tetapi Dia lahir melewati kandungan ibu. Mengapa lewat kandungan? Sebab manusia dikandung di dalam dosa, berarti begitu lahir sudah tidak ada damai. Makanya Yesus lahir ke dunia untuk menjadi korban pendamaian bagi kita.
I Yohanes 4:10
4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
Dia menjadi korban pendamaian sehingga manusia bisa kembali kepada Tuhan dan merasakan suasana sorga, suasana damai sejahtera. Korban pendamaian sudah tersedia, tinggal kita mau manfaatkan supaya mengalami suasana sorga, suasana damai sejahtera. Kalau tidak kita manfaatkan, tidak ada gunanya. Sama dalam kitab Kejadian, kalau Tuhan memanggil dan Adam tidak menyaut yah tidak ditolong. Makanya Tuhan buat pakaian dari kulit binatang untuk menjadi pakaian Adam dan Hawa. Binatangnya saat itu tidak jelas, masih samar-samar, itu perkembangan korban pendamaian. Mulai dari zaman permulaan di zaman Adam dan Hawa. Ada hewan yang disembelih, diambil kulitnya untuk menutupi ketelanjangan Adam dan Hawa tetapi hewan itu tidak disebutkan namanya, itu berlaku untuk dua orang.
Zaman pertengahan, zaman Israel ada hewan yang dijadikan korban pendamaian yaitu lembu, domba dan yang paling tidak mampu bisa mengorbankan burung tekukur atau burung merpati. Sudah jelas hewannya. Tetapi hanya berlaku untuk satu bangsa yaitu bangsa Israel, untuk bangsa kafir tidak.
Di zaman kita sekarang, zaman Allah Roh Kudus, zaman Perjanjian Baru, Yesus menjadi korban pendamaian untuk seluruh banvsa. Bukan hanya untuk Israel tetapi untuk kita juga bangsa kafir.
Ibrani 2:17-18
2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Mendamaikan dosa seluruh bangsa termasuk kita bangsa Indonesia. Tadi lagunya Indonesia penuh kemuliaan Tuhan, bagaimana penuh kemuliaan Tuhan kalau tidak damai dulu.
Praktek memanfaatkan korban pendamaian yaitu berdamai dengan Tuhan dan berdamai dengan sesama. Kita belajar satu contoh dari perempuan yang terkenal berbuat dosa. Ini perempuan yang sudah rusak moralnya, hancur! Tetapi bisa memanfaatkan korban pendamaian, berdamai dengan Tuhan dan berdamai dengan sesama.
Lukas 7:36-37
7:36 Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan.
7:37 Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi.
Manusia berdosa itu digambarkan hanya seperti buli-buli atau bejana tanah liat yang mudah hancur oleh dosa. Begitu kita berbuat dosa, buli-buli tanah liat itu diambil dan dibanting sampai hancur. Ulangi dosa berarti kepingan-kepingan tadi diambil, dibanting, tambah hancur. Ulang lagi dosa, betapa hancurnya kehidupan itu, seperti buli-buli yang ulang-ulang dibanting tidak kenal belas kasihan. Kalau buli-buli tanah liat diisi perkara hebat dari dunia seperti ijazah, kekayaan, kedudukan, hanya menjadi buli-buli pualam. Buli-buli pualam masih bisa hancur juga oleh dosa. Sebab itu supaya tidak hancur, buli-buli tanah liat isilah dengan Firman pengajaran yang benar.
Kaum muda jangan bangga dengan ijazah. Banyak yang sudah punya ijazah malah jatuh. Itulah buli-buli pualam bisa hancur. Sebab itu harus diisi dengan Firman pengajaran yang benar. Tadi dikatakan perempuan itu mendengar Yesus yang sedang makan. Ini artinya mau diisi Firman, mau makan Firman pengajaran yang benar. Firman itulah yang menunjuk dosa kita untuk kita perdamaikan. Jadi berdamai itu lewat mendengar Firman, jangan karena dipaksa atau disuruh-suruh orang, harus sesuai dorongan Firman.
II Timotius 4:2
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Firman menunjuk segala kekurangan. Siapa yang tahu yang sudah diperbuat, saya tidak tahu keadaan jemaat, tetapi Tuhan yang tahu, Tuhan tunjuk lewat Firman, Tuhan buka semuanya supaya diselesaikan. Kalau ditunjuk dosa lalu tidak mau diselesaikan maka Firman semakin keras menegur. Kalau diselesaikan maka Firman menjadi nasihat, menuntun dan mendidik di dalam kebenaran.
Proses berdamai dengan Tuhan dan sesama.
a) Lukas 7:38
7:38 Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.
Proses pertama membasuh kaki Yesus dengan air mata. Artinya menyadari dan menyesali dosa sebagai hasil pekerjaan Firman. Dulu saya bolak balik mengaku dosa tetapi karena sudah dipojokan manusia. Apalagi kalau papa sudah bilang “ada yang lapor!” Kalau sudah dibilang ada yang lapor atau ada yang lihat, mau mengelak bagaimana lagi, mengaku dosa walaupun tetap dapat pukul. Tidak tahan godaan karena cuma dipojokan, bukan karena dorongan Firman.
Harus menyadari dosa sebagai hasil pekerjaan Firman. Seperti perempuan ini datang kepada Yesus karena dia dengar tentang Yesus, kasihnya Yesus itu. Makanya mendengar Firman itu sampai hati terharu, bukan malah tertawa-tertawa. Sekarang di gereja Firman diterangkan hanya dijadikan lawakan, orang tertawa-tertawa hanya senang dagingnya.
Kisah Para Rasul 2:36
2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
Ditunjuk dosanya, eh Yesus orang benar kamu salibkan! Petrus tegas menyampaikan Firman, menunjuk dosa. Ditunjuk untuk diperbaiki “Yesus yang kamu salibkan itu Tuhan, Dia sanggup menolong kamu”.
Kisah Para Rasul 2:37
2:37 Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
Mendengar firman bukan emosi. Begitu dengar dia marah dan ngamuk “bukan main, ini pendeta dosaku lagi dia tunjuk, memang cari gara-gara!” bukan begitu. Hati mereka sangat terharu, sadar dan mengaku dosa. Tetapi waktu dosa ditunjuk ada sikap yang lain, ada sikap yang salah, mendengar Firman tapi ngamuk.
Kisah Para Rasul 7:54
7:54 Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.
Dengar Firman sampai hati terharu, bukan emosi, ngamuk “awas pak pendeta, kembalikan kolekteku!”. Ayo dengar Firman sampai sadar menyesali dosa. Tetapi tidak berhenti sampai di situ. Sadar dan menyesal itu dosa belum diselesaikan. Yudas sadar dan menyesal tetapi gantung diri. Makanya ada proses kedua.
b) Menyeka kaki Yesus dengan rambut. Rambut ini di atas lalu ditaruh di kaki, artinya menanggalkan segala kebanggaan, harga diri, gengsi, sampai kita merasa paling hina, paling tidak layak, oh hina sekali itu! Kalau tidak mau menanggalkan harga diri, gengsi, tidak mau mengaku dosa, maka nanti bernasib seperti Absalom. Mempunyai rambut yang bagus tetapi memberontak terhadap Daud. Akhirnya dengan rambutnya yang bagus itu dia mati.
II Samuel 14:25-26
14:25 Di seluruh Israel tidak ada yang begitu banyak dipuji kecantikannya seperti Absalom. Dari telapak kakinya sampai ujung kepalanya tidak ada cacat padanya.
14:26 Apabila ia mencukur rambutnya -- pada akhir tiap-tiap tahun ia mencukurnya karena menjadi terlalu berat baginya -- maka ditimbangnya rambutnya itu, dua ratus syikal beratnya, menurut batu timbangan raja.
Dengan rambut yang indah ini dia memberontak.
II Samuel 15:10-12
15:10 Dalam pada itu Absalom telah mengirim utusan-utusan rahasia kepada segenap suku Israel dengan pesan: "Segera sesudah kamu mendengar bunyi sangkakala, berserulah: Absalom sudah menjadi raja di Hebron!"
15:11 Beserta Absalom turut pergi dua ratus orang dari Yerusalem, orang-orang undangan yang turut pergi tanpa curiga dan tanpa mengetahui apa pun tentang perkara itu.
15:12 Ketika Absalom hendak mempersembahkan korban, disuruhnya datang Ahitofel, orang Gilo itu, penasihat Daud, dari Gilo, kotanya. Demikianlah persepakatan gelap itu menjadi kuat, dan makin banyaklah rakyat yang memihak Absalom.
Daud itu adalah seorang raja, Yesus lahir dari keturunan Daud, makanya Yesus disebut anak Daud. Jadi kalau harga diri dan gengsi dipertahankan, nanti memberontak melawan Yesus, memberontak melawan Firman. Yesus adalah Gembala yang baik, berarti menjadi pemberontak dalam penggembalaan kalau harga diri dan gengsi selalu dipertahankan. Pikirnya enak, banyak yang memihak kepada Absalom, tetapi lihat akibatnya kalau harga diri gengsi dipertahankan. Kaum muda jangan jadi pemberontak terhadap orang tua dan jangan menjadi pemberontak dalam penggembalaan.
Akibatnya:
II Samuel 18:9,14-15
18:9 Kebetulan Absalom bertemu dengan orang-orang Daud. Adapun Absalom menunggangi bagal. Ketika bagal itu lewat di bawah jalinan dahan-dahan pohon tarbantin yang besar, tersangkutlah kepalanya pada pohon tarbantin itu, sehingga ia tergantung antara langit dan bumi, sedang bagal yang dikendarainya berlari terus.
18:14 Tetapi Yoab berkata: "Aku tidak mau membuang-buang waktu dengan kau seperti ini." Lalu diambilnyalah tiga lembing dalam tangannya dan ditikamkannya ke dada Absalom, sedang ia masih hidup di tengah-tengah dahan pohon tarbantin itu.
18:15 Kemudian sepuluh bujang, pembawa senjata Yoab, mengelilingi Absalom, lalu memukul dan membunuh dia.
Ini akibatnya, ngeri! Segala kebanggaan, harga diri dan gengsi menjadi penyebab penderitaan dan kehancuran serta kebinasaannya. “Saya gembala mau mengaku kepada jemaat, gengsi!” nanti harga diri dan gengsinya itu menjadi penyebab kebinasaan. Saya suami mau mengaku pada isteri, gengsi dong, isteri yang mestinya mengaku sama saya, masak saya!
Hidupnya terkatung-katung antara langit dan bumi. Kaum muda mungkin punya ijazah dan lain semuanya, tetapi kalau harga diri dipertahankan tidak pernah mengaku dosa maka terkatung-katung, tidak ada yang dicapai. Begitu juga kami gembala, pelayanan terkatung-katung, tidak ada yang dicapai.
Sebenarnya Yesus sudah tergantung di kayu salib untuk menolong kita dari kebinasaan, ayo tanggalkanlah kebanggaan, harga diri dan gengsi supaya bisa mengaku kepada Tuhan. Kalau sudah salah mengakulah, tidak usah harga diri dipertahankan. “Ah tidak mau, kali ini saya tidak mau!” yah hancur jadinya. Kalau sudah salah yang mengaku. Itu menyeka kaki Yesus dengan rambut, tanggalkan semua kebanggaan dan harga diri.
c) Mencium kaki Yesus. Artinya mengaku dosa kepada Tuhan dan kepada sesama dengan kerendahan hati. Apa yang dilakukan perempuan ini dilihat oleh semua orang yang ada di situ, itu menunjuk pengakuan dosa kepada sesama. Harus mengaku dengan tuntas, dengan kerendahan hati, dengan hancur hati. Suami dan istri mengaku dengan jujur, tidak ada yang disembunyi-sembunyi dan dengan penuh penyesalan, selesaikan semua. Maka saat itu darah Yesus aktif melakukan 2 hal.
I Yohanes 1:7,9
1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
1) Darah Yesus aktif mengampuni dosa, sama dengan menghapus dosa seakan-akan kita tidak pernah melakukan dosa itu.
Lukas 7:48
7:48 Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: "Dosamu telah diampuni."
Dulu saya merokok, sekarang cium bau rokok saya sudah tidak tahan. Seperti tidak pernah lakukan padahal dulu lakukan.
2) Darah Yesus menyucikan dosa, sama dengan mencabut akar dosa supaya tidak dapat diperbuat lagi.
Ini dahsyatnya kuasa darah Yesus, mari cium kaki Yesus, selesaikan semua. Jangan seperti Yudas, cium Yesus tetapi untuk mengkhianati menyerahkan Yesus. Ayo cium kaki Yesus, mengaku dosa kepada sesama. Dan ingat, setelah kita mengalami pengampunan, ingat doa Bapa kami! Ampunilah kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Sesudah diampuni jangan lupa mengampuni dosa orang lain dan melupakan dosa orang lain juga dengan tulus. Setelah mendengar pengakuan dosa orang lain hati kita hancur tetapi kita bisa mengampuni dan melupakan. Korban pendamaian kita manfaatkan sehingga kita bisa hidup tanpa dosa, hidup dalam kebenaran. Ayo ampuni dan lupakan, jangan diungkit-ungit. Maka darah Yesus Korban pendamaian menjadikan kita hidup dalam kebenaran.
Dosa itu adalah maut, musuh terakhir yang bisa dikalahkan di bawah kaki Yesus. Ayo datang di kaki Yesu, cium kaki Yesus supaya kita bisa mengalahkan maut.
I Korintus 15:25-26
15:25 Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
15:26 Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.
Sengat maut itulah dosa. Mari kita kalahkan semuanya. Kalau maut dikalahkan maka musuh yang lain juga akan dikalahkan. Apa musuh yang lain? yaitu dunia dan daging.
Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Kalau bersahabat dengan dunia, bermusuhan dengan Allah. Dunia dikalahkan dan kita menjadi kehidupan yang setia. Setelah benar ayo lanjut dengan setia. Setia dalam ibadah, setia dalam nikah. Kenapa tidak setia dalam nikah? Sebab ada yang tidak benar, ada dosa yang disembunyi, sehingga cari-cari alasan untuk bercerai. Setia dalam ibadah dan setia dalam pengajaran serta setia dalam nikah. Kenapa pengajaran dilepaskan? Sebab ada yang tidak benar. Bukan karena dia bodoh sehingga tidak mengerti Firman tetapi karena ada dosa dipertahankan sehingga pengajaran dilepaskan. Tidak tahan setiap dengar Firman dosanya ditunjuk, akhirnya tinggalkan pengajaran, cari Firman yang enak bagi telinga, enak bagi dagingnya.
Musuh ketiga adalah daging, daging ini berseteru dengan Allah.
Roma 8:7
8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Daging dikalahkan sehingga kita bisa takluk pada hukum Allah, bisa taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan.
Jadi penentunya dari dosa ini, kalau ada dosa pasti tidak setia, kalau ada dosa pasti tidak taat. Tetapi kalau dosa diselesaikan maka bisa hidup benar, pasti bisa setia dalam ibadah dan taat pada Firman Tuhan. Jadi dosa dibuang dulu, jangan dipertahankan sehingga kita bisa setia dan taat, ini yang dicari oleh Tuhan.
d) Meminyaki kaki Yesus dengan minyak wangi. Apa artinya?
Lukas 7:46-47
7:46 Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi.
7:47 Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih."
Jadi, meminyaki kaki Yesus artinya perbuatan kasih. Jadi kalau kita sudah berdamai dengan Tuhan dan sesama pasti kita ada perbuatan kasih kepada Tuhan. Apa itu perbuatan kasih kepada Tuhan? Tidak ragu untuk berkorban apapun bagi Tuhan. Ayo perbuatan kasih kita kepada Tuhan belum sebanding, bahkan tidak bisa dibandingkan perbuatan kasih Tuhan yang mati di kayu salib menjadi korban bagi kita. Sebab itu jangan hitung-hitungan dengan Tuhan. Kadangkala kita hitung-hitungan dengan Tuhan “Tuhan saya sudah berbuat ini loh”. Sampai bahasa yang paling hebat di gereja “kalau bukan saya”. Kita korban apa saja, tidak sebanding dengan pengorbanan Yesus. Sampai kita mati untuk ibadah tidak sebanding dengan Yesus. Kalau kita mati itu karena memang kita orang berdosa. Yesus bukan orang berdosa, Dia mau mati untuk kita orang berdosa.
Mari tanggalkan segala kebanggaan, selesaikan semua dosa kepada Tuhan dan sesama, kemudian jangan hitung-hitungan dengan Tuhan, korban kepada Tuhan dengan tidak ragu. Hasilnya:
Roma 4:7-8
4:7 "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya;
4:8 berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya."
Hasilnya ada sukacita sorga yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun. Raja Daud katakan kalau aku berdiam diri menyembunyikan dosa, sum-sumku menjadi kering, itu sengsara. Tetapi begitu diselesaikan dia berbahagia.
Mazmur 32:1-4
32:1 Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
32:2 Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!
32:3 Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari;
32:4 sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh teriknya musim panas. S e l a
Kita tidak mengaku kita sengsara, ketemu isteri takut-takut, ketemu suami ada takut-takutnya. Begitu juga kalau tidak mengampuni, kita sendiri yang menjadi lesu, mengeluh sendiri. Coba kalau kita mau ampuni dan lupakan, dia mau buat lagi itu sudah urusannya dia yang penting sudah kita ampuni dan lupakan, kan bahagia. Kalau kita ingat-ingat terus yah mengeluh-mengeluh sendiri, malamnya tidak bisa tidur karena tidur di samping isteri yang tadi membantah terus di depan orang. Coba kalau diselesaikan dan dilupakan, malam bisa tidur enak. Kalau tidak selesai, makan seperti makan duri, makan seperti makan kerikil, karena ingat-ingat dosa, apalagi kalau duduk di depannya, ingat-ingat dia tadi baru tempeleng saya. Ayo selesaikan semua maka ada kebahagiaan, ada sukacita sorga.
Dalam cerita Yesus diurapi, di situ ditampilkan ada 2 macam orang Kristen.
a) Orang Farisi dan orang-orang yang makan bersama Yesus. Istilah makan bersama Yesus menunjukan aktivitas ibadah pelayanan. Jadi kelompok pertama ini adalah orang Kristen yang aktif beribadah melayani Tuhan. Kelihatannya makan Firman tetapi coba lihat ayat 49.
Lukas 7:49
7:49 Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: "Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?"
Ini kelompok yang beribadah melayani Tuhan tetapi merasa tidak berbuat dosa dan tidak mengenal Yesus. Ini aneh, melayani tetapi tidak mengenal Yesus, mereka berpikir dalam hatinya “siapa Dia ini”. Sudah beribadah, sudah melayani, sudah mendengar Firman seperti kita ini nyanyi dengar Firman tetapi merasa tidak punya dosa sehingga tidak mengenal Yesus. Celaka kalau seperti ini! Sudah beribadah, buang waktu, apalagi yang sudah jauh-jauh datang, buang waktu, buang tenaga, lalu merasa tidak berbuat dosa, tidak mengenal Yesus. Kalau tidak mengenal Yesus berarti Yesus juga tidak mengenal dia, sehingga terancam diusir dari hadapan Tuhan. Sudah beribadah melayani tetapi Tuhan bilang “enyahlah kamu pembuat kejahatan!”. Tuhan tolong jangan terjadi pada saya gembala yang melayani 3 sidang dan tidak pernah berhenti khotbah lalu merasa tidak punya dosa, tidak pernah mengaku, tidak kenal Yesus, maka Yesus tidak mengenal saya, nanti Tuhan usir saya!
Matius 7:21
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Kehendak Tuhan itu ada 3, benar seperti Tuhan benar, suci seperti Tuhan suci, sempurna seperti Tuhan sempurna.
Matius 7:22
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
Mereka tidak dikenal Tuhan karena tidak mengenal Tuhan.
Matius 7:23
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Aduh ngeri ini, sudah tecium aroma masakan pesta, lalu kita ketuk pintu tetapi jawaban dari dalam “Aku tidak kenal engkau!”. Ini kelompok yang banyak, dibandingkan perempuan itu hanya satu.
b) Perempuan yang terkenal berbuat dosa, ini orang Kristen yang memanfaatkan dengan sungguh-sungguh kesempatan mendengar Firman untuk mengoreksi diri lalu berdamai dengan Tuhan dan sesama. Inilah orang yang mengenal Yesus dan dikenal Yesus dengan jelas, yang akan mengalami sukacita sorga, kebahagiaan sorga. Semoga orang itu adalah bapak ibu saudara sekalian. Suatu saat tidak ada lagi kesempatan mendengar Firman seperti ini. Selagi masih ada, mari manfaatkan sungguh-sungguh.
3. Suasana jauh dari pencobaan, sama dengan suasana penyembahan. Setelah kita berdamai dengan hancur hati, lanjutkan kita menyembah Tuhan dengan hancur hati.
Markus 14:37-38
14:37 Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?
14:38 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Ini kaitannya jatuh dalam pencobaan dan doa penyembahan. Kalau tidak menyembah jatuh dalam pencobaan, kalau menyembah tidak jatuh dalam pencobaan. Mari berjaga-jaga menyembah Tuhan supaya kita jangan jatuh dalam pencobaan. Pencobaan datang karena kita menuruti keinginan daging kita yang menggebu-gebu, akhirnya jatuh.
Yakobus 1:13-15
1:13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun.
1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Tuhan tolong jangan terjadi pada kita. Keinginan daging itu punya daya pikat dan daya seret. Keinginan daging itu memikat dan menyeret. Setelah kita terpikat maka keinginan daging menyeret keluar dari Firman, keluar dari kehendak Allah sehingga jatuh dalam dosa. Saat itu jatuh dalam pencobaan. Ketika dalam pencobaan dia berbuat dosa maka melahirkan maut kebinasaan! Jangan dituruti keinginan daging kita. Namanya masih manusia daging, keinginan daging pasti ada, keinginan makan dan sebagainya itu semua keinginan daging. Jangan dituruti keinginan daging yang menggebu-gebu, itu hanya membuat kita jatuh dalam pencobaan, jatuh dalam dosa sampai binasa. Kaum muda, masa muda itu masa kuatnya daging, keinginannya begitu kuat. Lihat itu cantik, sana ganteng. Langsung terpikat, terseret nanti! Apalagi kalau beda keyakinan, beda ajarannya lalu berpikir ikuti saja, nanti bawa kepada Tuhan urusan ke belakang. Ingat Kejadian pasal 6, anak Allah melihat anak manusia cantik-cantik dan mereka mengambil siapa saja yang disukai hatinya. Jadi keinginan daging itu berdampak pada nikah yang salah. Kalau hamba Tuhan, keinginan daging itu berdampak pada tahbisan yang salah. Begitu melihat jemaat sedikit, kebutuhan hidupnya banyak karena keinginannya, maka ketika ada tawaran pak pendeta mau diangkat jadi kepala desa digaji, dia terima. Pak Pendeta kami di sini kekurangan guru agama, jadi guru agama nanti ada honor bulanan. Karena keinginan jadinya pelayanan salah, tahbisan sudah tidak benar. Sebab itu hati-hati, keinginan daging ini jangan diikuti.
Sebab itu keinginan daging harus dirobek lewat doa penyembahan.
Markus 14:36
14:36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."
Yesus di sini manusia daging seperti kita, ada keinginan, tetapi tidak Dia ikuti. Jadi robek keinginan daging lewat doa penyembahan. Masih kuat keinginannya, ayo puasa. Tidak mampu, masih kuat daging, tambah 2 hari puasa. Masih kuat lagi dagingnya, tambah 3 hari. Sampai puasa 7 hari pasti kalah keinginan daging itu. Sudah puasa tetapi daging belum kalah, tambah lagi dengan doa semalaman.
Mazmur 109:24
109:24 Lututku melentuk oleh sebab berpuasa, dan badanku menjadi kurus, habis lemaknya.
Mazmur 109:24 (Terjemahan Lama)
109:24 Bahwa lututku melentur dari karena puasaku, dan tubuhkupun kuruslah, tiada gemuknya lagi.
Jangan juga puasa itu tujuannya untuk melangsingkan tubuh yah! Kalau begitu pak gembala tidak pernah puasa, itu naik terus badannya! Keinginan dagingnya yang dimatikan, sehingga kita bisa melakukan kehendak Tuhan, bisa taat dengar-dengaran pada Firman apapun resikonya sampai daging tidak bersuara lagi.
Ayo kita peras daging ini, matikan lewat doa penyembahan. Jangan heran sudah menyembah malah datang sengsara. Yesus menyembah malah disalib. Saya menyembah koq malah sengsara, itu sudah betul! Sampai tidak bersuara, sampai daging tidak ada lagi, salibkan itu. Yesus sudah menyembah di atas gunung, di teman Getsemani juga Dia menyembah, tetapi ayat selanjutnya ditangkap, dipukuli, dihina, disalibkan. Kadangkala kita menyembah kita merasa berjasa “Tuhan saya sudah menyembah, sudah berpuasa, kenapa saya dihina begini, kenapa saya dipandang enteng orang!” itu sudah betul, disalibkan! Saya sudah menyembah, puasa, malah dipecat, itu sudah betul! Mati dagingnya! Tetapi kalau saat dipecat dia mengamuk, itu tidak mati dagingnya.
Saya bersyukur pengalaman-pengalaman yang datang ini betul-betul untuk mematikan daging kita.
Markus 15:1-15 Yesus di hadapan Pilatus
Markus 15:16-20 Yesus diolok-olok
Markus 15:20-32 Yesus disalibkan
Markus 15:33-41 Yesus mati
Markus 15:42-47 Yesus dikuburkan
Yesus mati, nanti Dia dibangkitkan, jangan takut. Jadi jangan heran sudah menyembah malah dihina orang, dicaci maki orang, itu sudah betul! Yang penting tetap taat, jaga ketaatan, tetap lakukan kehendak Tuhan.
Hasilnya luar biasa, Tuhan tidak menipu kehidupan kita. Saya percaya dan yakin ini hasil yang kita rasakan. Tahun ini tahun kemenangan, menang dulu atas dosa, menang dulu atas daging, nanti kita alami kemenangan yang gilang gemilang, duduk bersanding dengan Yesus di takhta Sorga.
a) Wahyu 3:8
3:8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
Tangan kasih setia anugerah Tuhan mampu membuka pintu-pintu yang tertutup di dunia ini. Mari selesaikan dosa, berdamai, menyembah Tuhan sampai daging ini mati dan kita taat. Kaum muda kita bukan menggunakan pikiran supaya Tuhan buka pintu masa depan, bukan! Hati dan mulut digunakan menyelesaikan dosa sampai bisa berlutut menyembah Tuhan dan taat dengar-dengaran, maka Tuhan buka semuanya. Tuhan buka apapun yang tertutup di dunia ini sampai pintu sorga.
b) Wahyu 3:10
3:10 Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.
Tangan kasih setia Tuhan melindungi kita dari pencobaan apapun, sampai pencobaan antikristus. Antikristus berkuasa tetapi kita disingkirkan ke padang gurun. Tangan kasih setia Tuhan akan mengangkat kita ke awan-awan. Ketika Yesus datang kembali kita bisa menyambut kedatangan Yesus Mempelai Pria Sorga. Daging sudah tidak bersuara, sayap tumbuh. Semakin menyembah semakin tumbuh sayapnya. Begitu antikristus berkuasa sayap itu yang menerbangkan kita ke padang gurun. Begitu Yesus datang sayap itu yang mengangkat kita ke awan-awan berjumpa dengan Yesus Mempelai Pria sorga.
Ayo berdamai dan lanjutkan menyembah. Mengapa berdamai dulu lalu menyembah? Orang menyembah tanpa berdamai tidak ada artinya. Orang tidak berdamai penyembahannya tidak diterima Tuhan. Makan Firman dulu, suasana kedua menyembah, maka sayap kita tumbuh dan ketika Yesus datang kita diangkat ke awan-awan. Semoga bersama keluarga kita yang kita cintai, tidak ada yang mustahil! Walaupun masih sendiri tidak ada yang mustahil, ayo berdoa, Tuhan tolong. Abraham berdoa dan Lot diselamatkan dari Sodom dan Gomora. Ayo berdoa Tuhan pasti tolong. Yang penting kita sudah menikmati Firman, berdamai, ada penyembahan. Keluarga dan nikah kita itu urusan Tuhan, Tuhan sangat mampu. Tangan kasih setiaNya terulur saat ini, Dia membuka pintu-pintu yang tertutup bagi kita di dunia ini, pintu sorga Dia buka. Dia mau menyingkirkan kita dari pencobaan-pencobaan apapun, bahkan pencobaan antikristus. Bahkan Dia mau mengangkat kita ke awan-awan yang permai. Kasih setia Tuhan yang memberi kemenangan kita pasti alami.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
JADWAL IBADAH Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci → Pk. 17.00 Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30 Minggu : Ibadah Raya → Pk. 10.00 Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar