Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Keluaran 27:13-16
27:13 Lebar pelataran itu, yaitu bagian muka pada sebelah timur harus lima puluh hasta,
27:14 yakni lima belas hasta layar untuk sisi yang satu di samping pintu gerbang itu, dengan tiga tiangnya dan tiga alas tiang itu;
27:15 dan juga untuk sisi yang kedua di samping pintu gerbang itu lima belas hasta layar, dengan tiga tiangnya dan tiga alas tiang itu;
27:16 tetapi untuk pintu gerbang pelataran itu tirai dua puluh hasta dari kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya — tenunan yang berwarna-warna — dengan empat tiangnya dan empat alas tiang itu.
Letak pintu gerbang di sebelah timur atau menghadap ke timur. Secara negatif sebelah timur adalah tempat perkembangan dosa, sampai pada puncaknya pembangunan babel yaitu gereja palsu mempelai wanita setan untuk dibinasakan. Namun secara positif arah timur itu adalah tempat yang dipilih Tuhan.
Kejadian 2:8
2:8 Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
Timur juga tempat matahari terbit. Secara rohani dalam bahasa Alkitab timur merupakan tempat di mana Allah berada dengan kasihNya yang sempurna.
Mazmur 84:12
84:12 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.
Jadi masuk pintu gerbang artinya percaya atau iman bahwa Allah itu ada. Banyak orang Kristen mulai ragu tentang keberadaan Allah itu karena mulai terpapar dengan ajaran-ajaran lain. Bahkan karena terhimpit keadaan dunia akhir zaman ini sehingga paham komunis yang tidak percaya tentang Allah itu mulai masuk. Kita harus percaya atau iman bahwa Allah itu ada.
Ibrani 11:6
11:6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Allah kita tidak abstrak tetapi benar-benar ada. Kalau kita tidak percaya Allah ada bagaimana bisa doa kita dijawab oleh Tuhan. Kita selalu berkata Tuhan bekerja indah pada waktunya tetapi tidak percaya Tuhan itu ada, maka tidak ada jawaban dari doa-doa kita. Pintu gerbang merupakan permulaan masuk Tabernakel. Jadi percaya bahwa Allah ada merupakan permulaan dari pertumbuhan rohani kita, permulaan dari segala sesuatu.
Karena ini ibadah doa puasa maka dikaitkan dengan doa. Untuk berdoa dimulai dengan percaya Tuhan ada. Kita berdoa “Tuhan tolong keluargaku” tetapi kita tidak percaya, ragu, bagaimana bisa dijawab. Karena kita percaya Tuhan ada maka kita semakin bertekun dalam berdoa. Kalau tidak yakin Tuhan ada, lalu saat berdoa tidak dijawab maka berpikir buat apa berdoa dan langsung cari jalan keluar ke dukun atau ke tempat-tempat yang lain. Siang ini kita datang, doa kita jangan-jangan sudah bertahun-tahun tidak dijawab, ayo yakin dulu bahwa Allah itu ada, suatu saat pasti dijawab.
Sebagai contoh doa Elia, dia yakin Tuhan ada dan doanya dijawab.
Yakobus 5:17-18,14-16
5:17 Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.
5:18 Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumi pun mengeluarkan buahnya.
5:14 Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan.
5:15 Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.
5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Doa Elia ini doa orang yang benar, sangat besar kuasanya. Mari kita belajar untuk berdoa dengan benar, bukan doa yang asal. Kita yakin dan percaya dulu bahwa Tuhan itu ada. Supaya doa kita dijawab maka kita harus memposisikan diri kita sebagai orang benar baru Tuhan mendengar dan menjawab doa kita.
Syarat doa orang benar:
1. Saling mengaku dosa serta saling mengampuni dan melupakan dosa sesama. Doa itu akan terhalang kalau ada dosa dipertahankan. Ingat kisah dalam I Raja-raja, karena ulah Ahab dan Izebel membuat orang Israel menyembah Baal, sampai Tuhan menghukum tidak menurunkan hujan selama 3,5 tahun. Karena apa? Mezbah orang Israel pada runtuh. Mereka tidak mempersembahkan korban bagi Tuhan tetapi kepada Baal. Saling mengaku dosa, mengampuni dan melupakan itu bagaikan kita memperbaiki mezbah yang runtuh.
I Raja-raja 18:30
18:30 Kata Elia kepada seluruh rakyat itu: "Datanglah dekat kepadaku!" Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan itu.
Dosa kitalah yang membuat mezbah runtuh. Apa artinya mezbah runtuh? Terpisah dengan Tuhan sehingga Tuhan tidak mendengar dan menjawab doa kita. Bertahun-tahun kita berdoa tetapi tidak dijawab-jawab. Periksa dan perhatikan mezbahnya, masih utuh atau sudah runtuh. Runtuh karena dosa membuat kita terpisah dari Tuhan dan Tuhan tidak menjawab doa kita. Tuhan berkata yang menjadi pemisah antara Aku dan engkau adalah dosamu, yang menjadi penyebab Tuhan tidak mendengar dan menjawab doa adalah dosa.
Yesaya 59:1-2
59:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
Mari kita periksa hari-hari terakhir ini mezbah kita masih utuh atau sudah runtuh. Kalau sudah runtuh mari kita perbaiki. Cara memperbaikinya saling mengaku dan mengampuni dosa, maka darah Yesus mengampuni dan menghapus dosa kita, kita dibenarkan oleh Tuhan. Berarti mezbah sudah diperbaiki dan siap untuk dipakai. Kalau dosa sudah diselesaikan maka hati kita damai.
I Yohanes 3:19-22
3:19 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah,
3:20 sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu.
3:21 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,
3:22 dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.
Jadi setelah kita mengaku dosa, bisa mengampuni melupakan dosa sesama, darah Yesus menghapus dosa kita, berarti kita dibenarkan, mezbah diperbaiki siap dipakai. Kemudian hati damai karena tidak ada dosa yang menuduh lagi, maka bisa menaikkan doa penyembahan kepada Tuhan dan doa didengar dan dijawab Tuhan. Bahkan kita juga bisa mendoakan orang lain.
Jadi bapak ibu kekasih dalam Tuhan, awasan bagi kita juga jangan sembarang didoakan. Ada pendeta kita tidak tahu tahbisannya, lalu kita minta didoakan. Kalau dia sementara hidup dalam dosa lalu dia menumpangkan tangan kepada kita maka dosanya melekat kepada kita.
2. Berdoa dengan yakin dan sungguh-sungguh.
Yakobus 5:16-17
5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
5:17 Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.
Yakin ini sama dengan percaya atau iman kepada Tuhan. Bagaimana iman itu bisa timbul dalam kehidupan kita? Caranya dengar Firman sungguh-sungguh. Jadi kalau mau berdoa dengan iman, dengar Firman dulu sungguh-sungguh. Mau berdoa tetapi tidak mau dengar Firman, doa tidak akan dijawab Tuhan!
Roma 10:17
10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Makanya doa puasa diawali pemberitaan Firman. Kita dengar Firman sungguh-sungguh, kita mengerti Firman, percaya yakin pada Firman menjadi iman di dalam hati kita.
Setelah yakin, punya iman, kemudian harus sungguh-sungguh. Kita lihat bagaimana Elia sungguh-sungguh berdoa.
I Raja-raja 18:41
18:41 Kemudian berkatalah Elia kepada Ahab: "Pergilah, makanlah dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran."
Belum ada hujan tetapi Elia katakan hujan pasti turun. Ini doa dengan yakin, doa dengan iman. Dan dia berdoa juga dengan sungguh-sungguh.
I Raja-raja 18:42-45
18:42 Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya.
18:43 Setelah itu ia berkata kepada bujangnya: "Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut." Bujang itu naik ke atas, ia melihat dan berkata: "Tidak ada apa-apa." Kata Elia: "Pergilah sekali lagi." Demikianlah sampai tujuh kali.
18:44 Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang itu: "Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut." Lalu kata Elia: "Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan."
18:45 Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel.
Ayo kita berdoa dengan yakin seperti Elia, belum ada hujan sudah yakin turun hujan. Ini doa dengan iman hasil mendengar Firman. Kemudian berdoa dengan sungguh-sungguh, berlutut sampai ke tanah, betul-betul merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan. Kita mengaku hanya tanah liat, banyak kekurangan, banyak kelemahan, tidak layak, kotor, hina sehingga kita bersungguh-sungguh dalam berdoa kepada Tuhan, bertekun dalam doa sampai dijawab Tuhan. Kalau belum dijawab teruslah berdoa. Kalau doa kita belum dijawab itu merupakan ujian iman. Apakah kita masih mau percaya pada Firman Tuhan atau mulai bimbang. Ah tetanggaku masalah yang sama dengan saya masalahnya sudah dijawab, orang lain ditolong masa saya tidak! kalau belum dijawab menyanyi saja tak tersembunyi kuasa Allah. Yakin, pasti dijawab oleh Tuhan. jangan bimbang terhadap janji Tuhan, terhadap Firman Tuhan. Begitu bimbang maka mezbah runtuh, pasti salah dalam menyembah.
I Raja-raja 18:20-21
18:20 Ahab mengirim orang ke seluruh Israel dan mengumpulkan nabi-nabi itu ke gunung Karmel.
18:21 Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah kata pun.
Kalau belum dijawab ayo tetap bertekun terus dalam doa kepada Tuhan. Ini ujian iman, jangan bimbang sedikitpun terhadap pengajaran yang benar. Itu orang di luar pengajaran doanya dijawab, kita sudah dalam pengajaran koq doanya belum dijawab, itu ujian iman. Dalam masalah organisasi harus yakin, ini ujian iman, Tuhan pasti dengar, Tuhan pasti jawab. Jangan bimbang terhadap pengajaran yang benar. Kalau memang GPT masih bertahan puji Tuhan. Kalau memang harus mendirikan organisasi yang baru demi kemurnian pengajaran tidak apa-apa, terserah Tuhan. Yang penting soal pengajaran ini jangan dirubah-rubah. Belum ditolong jangan cari jalan keluar dari dukun!
Kalau doa belum dijawab itu juga ujian ketekunan, masih mau bertekun atau tidak. Ayub begitu menghadapi ujian dia masih bertekun, isterinya yang KO “masih bertekunkah engkau mencari Allahmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!”. Mungkin begitu suami sudah berdoa, isteri yang melemahkan atau sebaliknya. Di situ ujian ketekunan, kita berdoa terus, jangan sampai lemah, jangan loyo.
Dalam doa puasa ini kesempatan daging yang mau lemah, bimbang, takut, matikan semua sehingga kita bisa menaikkan doa dengan iman, dengan ketekunan.
Hasil berdoa dengan iman dan ketekunan dari tidak ada apa-apa menjadi ada, bertemu Yehova Jireh. Pertolongan Tuhan di sini diwujudkan ada awan sebesar telapak tangan. Langit begitu luas, awannya hanya sebesar telapak tangan. Di sini kita diuji lagi oleh Tuhan. Kadang kita berdoa, kemudian mulai terlihat pertolongan Tuhan mulai nyata, tetapi kadangkala kita anggap masih terlalu kecil. Padahal yang kita lihat kecil dan tidak berarti itu, sebenarnya itu adalah uluran tangan Tuhan untuk menolong kita. Di situlah kita salah lagi menanggapi pertolongan Tuhan. Maunya kita begitu berdoa, pertolongan Tuhan langsung besar dan nyata. Di sini kita diuji lagi kesabaran. Jadi kita diuji iman, ketekunan dan kesabaran. Saya berdoa supaya suami saya datang ibadah, tetapi ini dia hanya kasih uang kolekte. Itu sudah awan sebesar telapak tangan.
Dibalik pertolongan Tuhan yang kita anggap kecil dan tidak berarti, ada tangan kemurahan Tuhan yang besar yang mampu menggenapi janji-janjiNya dalam kehidupan kita. Dalam sekejap mata langit langsung gelap dan hujan deras turun. Mungkin sekarang masih diantar ke gereja, nanti satu waktu kelak dia sama-sama duduk beribadah. Dulu dia tentang, mungkin dia tempeleng, dia injak, tetapi sudah mulai dia berikan kelonggaran, itulah awan sebesar telapak tangan.
Soal kesembuhan juga, sudah berdoa koq tidak sembuh-sembuh. Sudah mulai ada tanda kesembuhan tetapi cuma sedikit. Jangan berpikir ini koq cuma sedikit, ditolong atau tidak ee. Jangan begitu! Dari yang kecil dan tidak berarti itu ada tangan kemurahan Tuhan yang besar. Mungkin mata jasmani melihat yang kecil, tetapi mata iman kita harus melihat bahwa ada tangan kemurahan Tuhan yang besar sedang menolong kita pada waktunya.
3. I Raja-raja 18:36-39
18:36 Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini.
18:37 Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali."
18:38 Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.
18:39 Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: "TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!"
Syarat doa orang benar yang ketiga adalah menyeru nama Tuhan, hanya berseru dan berserah kepada Tuhan. Mau bikin apa lagi? Belum dijawab berseru dan berserah. Belum ditolong, tetap berseru dan berserah. Ini belum turun hujan, Elia tetap berseru dan berserah kepada Tuhan, nanti ayat 45 baru hujan lebat turun. Doa orang benar menghasilkan hujan lebat turun. Dulu secara jasmani sekarang dalam arti yang rohani.
a) Saat itu orang Israel negerinya betul-betul kering dan terjadi kelaparan di Israel. Begitu hujan turun yang tadinya kering menjadi basah, yang tadinya kelaparan bisa terpelihara kembali. Jadi arti pertama tangan kemurahan Tuhan yang besar memelihara kita di tengah-tengah kekeringan dan ketandusan dunia ini. Semua kering, sumber-sumber yang ada kering. Tadi dikatakan hujan tidak turun selama 3,5 tahun. Artinya tangan kemurahan Tuhan memelihara kita sampai di zaman antikristus.
b) Yakobus 5:18
5:18 Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumi pun mengeluarkan buahnya.
Tentu sebelum berbuah pasti berbunga. Tangan kemurahan Tuhan menjadikan kita berbunga dan berbuah. Berbunga itu indah, berbunga itu artinya kita memiliki karunia-karunia Roh Kudus dan jabatan-jabatan pelayanan. Tangan kemurahan Tuhan mengaruniakan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus kepada kita. Itu melayani dengan indah. Kalau kita melayani Tuhan bukan untuk dibuat susah tetapi untuk diperindah. Dipakai Tuhan itu indah, jangan sampai kita tidak sungguh-sungguh melayani. Kalau tidak sungguh-sungguh melayani yang tadinya bunga indah jadi gugur. Jangankan mau berbuah, bunganya saja sudah gugur bagaimana bisa berbuah. Ayo mari biar kita semua melayani Tuhan. Semakin dipakai Tuhan semakin indah hidup kita.
Setelah berbunga pasti berbuah. Berbuah itu artinya berubah. Kita berdoa dengan benar, dengan doa orang benar pasti berbuah. Jadi dipertanyakan ini tim doa, koq tidak berubah-ubah hidupnya! Termasuk saya pendoa dalam penggembalaan, kenapa tidak berubah-ubah hidupnya. Ibu-ibu, isteri-isteri pendoa dalam rumah tangga, harus berubah. Mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai sempurna seperti Yesus. Minimal sudah harus ada doa pertobatan, itu buah permulaan. Itu yang dicari Yesus dari pohon Ara di tepi jalan, dicari buah permulaan tidak ada, akhirnya dikutuk Tuhan sampai ke akar-akar. Kita melayani tetapi tidak bertobat, bagaimana bisa ada buah. Kalau seperti itu bunganya gugur, tidak ada buah, yang ada malah kutukan dan kering sampai ke akar-akarnya. Kemudian setelah buah pertobatan meningkat pada buah terang atau buah kesucian, ada kebaikan, keadilan, kebenaran.
Efesus 5:9
5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
Membalas kebaikan dengan kebaikan sampai membalas kejahatan dengan kebaikan. Ada buah keadilan, terutama soal waktu untuk Tuhan. Kadang kita tidak adil, Tuhan tidak minta banyak, hanya 1 jam untuk berdoa, 23 jam untuk kita, tetapi tidak bisa dikasih juga. Dalam seminggu 3 macam ibadah pukul rata 3 jam sekali ibadah, berarti 9 jam dalam seminggu. Untuk kita 159 jam seminggu, masih banyak waktu, tetapi waktu untuk Tuhan tidak kita kasih. Ditambah lagi latihan paduan suara tidak sampai 1 jam. Kalau di dunia orang latihan paduan suara sampai berjam-jam. Ini untuk Tuhan, latihan setengah jam saja susah kita mau kasih. Jangan bersungut-sungut saat latihan siang, lapar ini. Nanti kalau latihan malam bersungut lagi “aduh kemalaman mau pulang” kapan latihannya. Mari kita berikan kepada Tuhan, itu buah keadilan. Kemudian buah kebenaran.
Yang terakhir buah-buah roh.
Galatia 5:22-23
5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Ini 9 buah roh menunjukan 9 tabiat Allah Tritunggal. Ini harus ada pada kita, minimal 1 2 buah sudah mulai nampak. Kalau sudah ada 9 berarti sudah sempurna sama dengan Tuhan.
Mari kita berubah, menghasilkan buah, bisa dinikmati oleh Tuhan dan sesama, bisa menyenangkan Tuhan dan menyenangkan sesama. Ada buah yang manis Tuhan nikmati maka Tuhan juga memberikan kemanisan dalam hidup kita. Kita bergumul untuk menghasilkan buah bagi Tuhan. Doa orang benar pasti menghasilkan buah-buah yang menyenangkan Tuhan. Kita rindu untuk menyenangkan Tuhan, menghasilkan buah bagi Tuhan.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar