Penyerahan Anak: Claudia Kerenhapukh Rantung
Markus 10:13-16
10:13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
10:14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
10:15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."
10:16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.
Penyerahan anak bukan suatu tata cara gereja tetapi suatu kebutuhan kita supaya dijamah bahkan dipeluk oleh tangan kasih Tuhan. Sebab kita ini diintai oleh setan lewat maut sepanjang umur hidup kita. Dalam Markus pasal 10 di sebutkan di situ maut mengintai mulai dari kandungan, masa kanak-kanak, remaja, sampai orang tua. Sebab itu anak perlu diserahkan kepada Tuhan.
Maut secara jasmani kita lihat begitu bergentayangan, banyak orang bahkan anak-anak sampai balita meninggal, itu sudah menakutkan. Maut secara rohani lebih menakutkan yaitu dosa sampai ajaran palsu. Itu membinasakan, bukan hanya tubuh tetapi membinasakan tubuh, jiwa dan roh sebab itu harus diserahkan kepada Tuhan. Sejak dini, sejak anak-anak sudah harus diserahkan kepada Tuhan.
Sebagai contoh kehidupan yang lepas dari maut adalah Ayub. Sempat dia kena maut dosa yaitu dosa kebenaran diri sendiri. Tetapi Ayub sadar, dia mengaku, dia lepas dari maut dan Tuhan memulihkan keadaan Ayub 2 kali lipat. Bahkan Ayub mendapatkan 3 anak dara yang cantik, salah satunya Kerenhapukh.
Ayub 42:14-16
42:14 dan anak perempuan yang pertama diberinya nama Yemima, yang kedua Kezia dan yang ketiga Kerenhapukh.
42:15 Di seluruh negeri tidak terdapat perempuan yang secantik anak-anak Ayub, dan mereka diberi ayahnya milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya laki-laki.
42:16 Sesudah itu Ayub masih hidup seratus empat puluh tahun lamanya; ia melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai keturunan yang keempat.
Pemulihan itu terjadi kalau kita mau menyelesaikan segala dosa kita, kita punya pengalaman pribadi dengan Firman Tuhan. Ayub mengaku hanya dari perkataan orang dia mengenal akan Tuhan, tetapi sekarang dengan matanya sendiri dia melihat Tuhan.
Sejak bayi anak dibawa dan diserahkan kepada Tuhan untuk punya pengalaman pribadi dengan Tuhan. Dari sejak bayi bawa ke gereja untuk beribadah melayani Tuhan. Firman itu bisa masuk melalui pori-pori. Jadi dibawa, jangan jadi alasan untuk orang tuanya tidak beribadah karena bayi tidak bisa dibawa beribadah.
Kalau kita punya pengalaman pribadi dengan Tuhan maka akan menerima 5 berkat dari Tuhan seperti Ayub.
1. Ayub 42:8
Ayub 42:8 Oleh sebab itu, ambillah tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan dan pergilah kepada hamba-Ku Ayub, lalu persembahkanlah semuanya itu sebagai korban bakaran untuk dirimu, dan baiklah hamba-Ku Ayub meminta doa untuk kamu, karena hanya permintaannyalah yang akan Kuterima, supaya Aku tidak melakukan aniaya terhadap kamu, sebab kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub."
Ada 7 domba jantan dan 7 lembu jantan sebagai korban penghapus dosa. Artinya ada penyucian sampai tuntas, sampai sempurna. Itu sebabnya orang tua terlebih dahulu mengalami penyucian, menjadi teladan kesucian bagi anak. Sehingga bisa mendidik anak di dalam nasihat dan ajaran Tuhan.
2. Ayub 42:11
42:11 Kemudian datanglah kepadanya semua saudaranya laki-laki dan perempuan dan semua kenalannya yang lama, dan makan bersama-sama dengan dia di rumahnya. Mereka menyatakan turut berdukacita dan menghibur dia oleh karena segala malapetaka yang telah ditimpakan TUHAN kepadanya, dan mereka masing-masing memberi dia uang satu kesita dan sebuah cincin emas.
Tadinya waktu Ayub dalam keadaan diuji habis-habisan oleh Tuhan, sampai isterinya sendiri jijik karena bau Ayub tidak enak. Tetapi di sini semua datang dan berkumpul. Ini artinya berkat kedua terjadi penyatuan nikah. Kalau orang tua tidak punya pengalaman dengan Firman, kasihan nikah dan buah nikah bisa tercerai berai. Sebab itu orang tua harus punya pengalaman dengan Tuhan. Dalam Markus pasal 10 orang tua yang membawa anak-anak kepada Yesus, berarti orang tua punya pengalaman dengan Firman.
3. Ayub 42:12
42:12 TUHAN memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu; ia mendapat empat belas ribu ekor kambing domba, dan enam ribu unta, seribu pasang lembu, dan seribu ekor keledai betina.
Kalau ditotal jumlah ternak yang diperoleh Ayub adalah 23.000. Sebenarnya angka 23.000 ini angka tulah atau bencana. Waktu orang Israel memberontak kepada Tuhan di padang gurun maka Tuhan menulahi orang Israel sehingga 23.000 orang mati.
I Korintus 10:8
10:8 Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang.
Tetapi kalau ada pengalaman pribadi dengan Firman, maka Tuhan mengubah tulah menjadi berkat.
4. Memiliki 3 anak gadis tercantik di seluruh negeri. Artinya buah nikah memancarkan sinar kemuliaan Tuhan. Sama dengan menjadi terang kesaksian di mana-mana. Suatu pergumulan kalau kami hamba Tuhan mendapat buah nikah, jemaat melihat, di luar juga melihat. Anak hamba Tuhan mendapat sorotan utama. Kalau kita sebagai orang tua punya pengalaman pribadi dengan Firman Tuhan maka kita menjadi terang kesaksian bagi anak-anak dan anak-anak juga bisa menjadi terang kesaksian bagi orang lain di mana-mana.
5. Ayub 42:16
42:16 Sesudah itu Ayub masih hidup seratus empat puluh tahun lamanya; ia melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai keturunan yang keempat.
Berkat kelima ini umur panjang. Di tangan kiri kekayaan dan kehormatan, umur panjang di tangan kanan. Tangan kanan hubungannya dengan Yerusalem Baru. Jadi artinya bisa masuk Yerusalem Baru.
Kalau disimpulkan jika kita punya pengalaman dengan Firman maka berdampak luar biasa bagi kita, kita mengalami penyucian, berdampak luar biasa bagi nikah, bagi buah nikah dan juga bagi hidup jasmani, sampai nanti berhasil masuk Yerusalem Baru. Tentu kedua orang tua merindukan orang tua dan anak bisa masuk Yerusalem Baru bersama seluruh sidang jemaat dan seluruh keluarga yang ada. Ayo punya pengalaman pribadi dengan Tuhan maka 5 berkat ini bisa kita dapatkan. 5 berkat ini dari luka kelima Yesus di kayu salib untuk kita sekalian.
Kebaktian Pendalaman Alkitab
Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 25:29-34
25:29 "Apabila seseorang menjual rumah tempat tinggal di suatu kota yang berpagar tembok, maka hak menebus hanya berlaku selama setahun mulai dari hari penjualannya; hak menebus berlaku hanya satu tahun.
25:30 Tetapi jikalau rumah itu tidak ditebus dalam jangka waktu setahun itu, rumah itu secara mutlak menjadi milik si pembeli turun-temurun; dalam tahun Yobel rumah itu tidaklah bebas.
25:31 Tetapi rumah-rumah di desa-desa yang tidak dikelilingi pagar tembok haruslah dianggap sama dengan ladang-ladang di negeri itu, atasnya harus ada hak menebus dan dalam tahun Yobel rumah itu harus bebas.
25:32 Mengenai rumah-rumah di kota-kota orang Lewi, hak menebus rumah-rumah itu ada pada orang-orang Lewi untuk selama-lamanya.
25:33 Sekalipun dari antara orang Lewi yang melakukan penebusan, tetapi rumah yang terjual di kota miliknya itu haruslah bebas dalam tahun Yobel, karena segala rumah di kota-kota orang Lewi adalah milik mereka masing-masing di tengah-tengah orang Israel.
25:34 Dan padang penggembalaan sekitar kota-kota mereka janganlah dijual, karena itu milik mereka untuk selama-lamanya."
Rumah ada kaitannya dengan nikah. Rumah dijual secara rohani menunjukan masalah dalam nikah. Nikah dan ibadah pelayanan berkaitan erat. Kalau nikah bermasalah ibadah juga demikian, begitu juga sebaliknya. Pada mulanya Tuhan menciptakan nikah itu sempurna adanya, karena nikah yang diciptakan segambar dengan Allah Tritunggal. Dan nikah itu bebas dari masalah, bahkan bahagia ditempatkan di taman Eden. Masalah timbul ketika Adam sebagai suami melakukan kesalahan fatal yaitu tidak tegas, membiarkan isterinya mengambil keputusan yang salah.
Kejadian 3:6,17
3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.
3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
Ini pelajaran bagi kita suami, kalau kita tidak tegas soal Firman, nanti menimbulkan masalah dalam nikah dan buah nikah kita. Itu bagaikan rumah yang terjual. Suami menunjukan pemimpin, juga menunjuk gembala. Kalau saya sebagai gembala salah dalam mengambil keputusan bagaimana nasib sidang jemaat. Jadi gembala dalam mengambil keputusan menentukan nasib sidang jemaat. Ini yang harus saya perhatikan.
Kita akan melihat kesalahan suami atau pemimpin atau gembala dari zaman ke zaman yang berakibat fatal. Kita lihat bukan untuk kita tiru tetapi menjadi awasan bagi kita. Kalau suami atau pemimpin atau gembala salah mengambil keputusan, berdampak buruk bagi nikah, buah nikah dan bagi sidang jemaat.
1. Zaman Allah Bapa
Contoh pertama Adam bapa manusia
Adam sudah mendengar Firman dari Tuhan, tidak boleh makan buah pohon yang di tengah taman itu, pohon pengetahuan yang baik dan jahat. Tetapi Adam lebih mendengar suara Hawa isterinya dari pada suara Firman sehingga memakan buah terlarang. Adam adalah gambaran suami yang tahu Firman tetapi bisa diajar dan diperintah isteri. Apalagi kalau suami tidak tahu Firman. Ini berakibat fatal, sehingga akhirnya nikah Adam menjadi nikah yang terbalik, perempuan jadi kepala, Hawa yang mengambil keputusan. Suami itu kepala, keputusan itu suami yang ambil. Di sini Hawa yang mengambil keputusan, berarti dia menempatkan diri sebagai kepala.
Akibatnya:
Kejadian 3:7,10,12,13,17
3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
3:12 Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."
3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
a) Akibat pertama nikah telanjang. Artinya tanpa perlindungan sehingga gampang dihantam oleh dosa. Banyak terjadi, karena suami di rumah diatur dan diperintah oleh isteri, isteri jadi kepala, akhirnya suami cari kehangatan di tempat lain. Jangan dirampas kedudukan suami, dia kepala. Biarpun secara pendidikan lebih rendah dari isteri, tetapi dia yang mengambil keputusan. Isteri boleh mengambil keputusan, tetapi biarkan suami yang mengambil keputusan. Jika dirampas kedudukan suami maka nikah itu telanjang, tidak ada perlindungan, gampang dihantam oleh dosa.
Tanda nikah telanjang ada kebenaran diri sendiri, yaitu membenarkan dirinya dengan menyalahkan orang lain, menyalahkan Tuhan dan menyalahkan setan. Adam ditanya “apa yang kau perbuat”. Dia persalahkan Tuhan “perempuan yang Kau tempatkan disisiku!”. Isterinya salah, orang lain salah, Tuhan salah, Firman salah. Ditanya pada Hawa “apa yang kau perbuat?” Hawa bilang “ular ini yang memperdaya aku maka ku makan” setan yang salah. Tidak ada perlindungan, dosa masuk, begitu gampang dihantam oleh dosa.
b) Nikah dalam suasana ketakutan, tidak damai, tidak tenang, selalu kuatir.
c) Nikah dalam suasana kutukan, susah payah, beban berat, air mata.
Kalau ini tidak diperbaiki bisa berujung pada perceraian. Suami kepala, isteri tubuh, bercerai berarti kepala dan tubuh putus. Ini berarti kematian nikah sama dengan membunuh Firman. Firman Tuhan katakan apa yang sudah disatukan oleh Tuhan tidak boleh diceraikan oleh manusia kecuali maut. Tetapi karena nikah itu terbalik sehingga terjadi perceraian berarti Firman dibunuh, mati, tidak ada dampak Firman di dalam nikah itu.
Contoh kedua Abraham bapa orang percaya
Kejadian 16:1-3
16:1 Adapun Sarai, isteri Abram itu, tidak beranak. Ia mempunyai seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya.
16:2 Berkatalah Sarai kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak." Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.
16:3 Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, — yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan —, lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.
Abram ini sudah mendengar Firman bahwa dia akan mempunyai keturunan dari Sarai isterinya, berarti Abram sudah tahu Firman.
Kejadian 15:4
15:4 Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: "Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu."
Tetapi di pasal 16 dia lebih mendengarkan suara Sarai untuk mendapatkan keturunan dari jalur yang tidak dikehendaki Tuhan. Jadi Abram gambaran suami yang sudah tahu Firman tetapi nikahnya terbalik. Ini sudah tahu Firman, apalagi yang tidak tahu Firman. Isteri itu kaum yang lebih lemah, tetapi kalau isterinya jadi kepala, ngeri dahsyat!
Akibatnya:
a) Kejadian 16:16; 17:1
16:16 Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael baginya.
17:1 Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.
Dari umur 86 tahun sampai 99 tahun, berarti kurang lebih 13 tahun baru Tuhan berfirman. Jadi 13 tahun Abram terpisah dari Tuhan. Sama dengan hubungan dengan Tuhan menjadi rusak. Susunan nikah itu sudah diatur Allah, Yesus, suami baru isteri. Kalau isteri mau jadi kepala, mau mengatur, suami yang diperintah maka hubungan dengan Tuhan jadi rusak.
Bagaimana cara memulihkan hubungan dengan Tuhan yang sudah rusak? Pada pasal 17 antara Allah dan Abraham ada perjanjian sunat. Jadi untuk memulihkan hubungan dengan Tuhan adalah lewat sunat secara rohani. Mungkin hubungan nikah dengan Tuhan sudah rusak, seperti Abraham diberi kesempatan sekarang kita juga diberi kesempatan diperbaiki.
Kolose 2:11
2:11 Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,
Sunat rohani artinya menanggalkan dosa. Suami sadar saya salah selama ini tidak tegas. Isteri juga sadar sudah merampas kedudukan suami. Tanggalkan itu dan akui kepada Tuhan dan setelah diampuni jangan diulangi. Mulai sekarang saya serahkan suami yang mengambil keputusan. Mungkin dia tidak tahu berdoa, tetap berikan kesempatan dia berdoa, jangan dirampas, nanti Tuhan berikan dia hikmat.
b) Akibat kedua Ismael lahir, ini masalah yang tidak selesai sampai sekarang. Alkitab mengatakan Ismael ini keledai liar yang suka perang, tidak ada ketenangan. Jadi begitu dirampas kedudukan suami dan suami tidak ada ketegasan maka langsung timbul masalah yang tidak selesai kalau tidak segera diperbaiki, kalau diperbaiki masalahnya selesai.
Ayo suami-suami harus tegas dalam soal yang rohani. Isteri jangan rampas kedudukan suami. Itu aturan Firman, bukan aturan organisasi sebab dicatat di dalam Alkitab. Milik semua gereja, tinggal mau diterima atau tidak.
2. Zaman Anak Allah
Contoh pertama Harun.
Keluaran 33:1-6
32:1 Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya: "Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir — kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia."
32:2 Lalu berkatalah Harun kepada mereka: "Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku."
32:3 Lalu seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dan membawanya kepada Harun.
33:4 Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"
33:5 Ketika Harun melihat itu, didirikannyalah mezbah di depan anak lembu itu. Berserulah Harun, katanya: "Besok hari raya bagi TUHAN!"
33:6 Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.
Kesalahan Harun mengakibatkan bangsa Israel menyembah anak lembu emas. Harun ini seorang pemimpin, ketika Musa naik ke gunung maka otomatis dia yang mengambil alih kepemimpinan untuk sementara. Yang pertama berkorban untuk membangun anak lembu emas adalah isteri atau perempuan. Lagi-lagi perempuan mau tampil di sini! Mohon maaf perempuan, bukan mau merendahkan kodrat wanita, ini Alkitab yang mengatur. Bukan kami yang mengada-ada tetapi Alkitab sendiri yang atur. Isteri yang dominan di sini, artinya kalau perempuan sudah dominan dalam nikah maka akan berimbas dalam ibadah, perempuan akan mengajar dan memerintah laki-laki di dalam ibadah. Ini bertolak belakang dengan Firman Tuhan! Ada ayatnya jadi kami tidak ngawur.
I Timotius 2:11-12 (Perikop: mengenai sikap orang laki-laki dan perempuan di dalam ibadah jemaat)
2:11 Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.
2:12 Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.
Ini aturan Firman, bukan aturan organisasi. Kalau mengajar sesama wanita boleh, tetapi kalau ada laki-laki di situ jangan! Hal ini terjadi ketika orang Israel menunggu kedatangan Musa. Ini menunjukan nubuatan sekarang, ketika gereja Tuhan menanti kedatangan Yesus banyak terjadi nikah terbalik dan ibadah pelayananpun terbalik. Yang disembah bukan Tuhan tetapi anak lembu emas. Jadi ibadahnya bukan kepada Tuhan tetapi kepada anak lembu emas. Tuhan tolong ini jangan terjadi dalam kehidupan kita.
Saya dengan isteri saya, dia yang lebih tinggi gelarnya. Tetapi dalam soal pelayanan tetap saya yang mengatur. Saya suaminya, saya gembalanya, dia tidak boleh mengatur, kalau mengusulkan silahkan!
Tanda-tanda ibadah anak lembu emas.
a) Mengerumuni Harun. Artinya beribadah hanya karena melihat manusianya, bukan Tuhan. Ibadah yang benar kita datang mengerumuni Yesus hendak mendengar Firman.
Lukas 5:1
5:1 Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.
Itu ibadah yang benar, bukan melihat manusianya. Guru saya di Lempinel Pdt. Widjaja Hendra mengatakan “kalau saya gurumu sudah menyimpang dari ajaran yang sehat jangan akui saya sebagai gurumu, jangan datang fellowship! Kalau kamu menyimpang dari ajaran yang sehat jangan mengaku muridku.” Betul-betul kami datang fellowship bukan melihat beliau tetapi melihat Firman pengajaran yang ditampilkan, ajaran yang sehat. Sebab kalau melihat manusia nanti ibadah kami salah, ibadah bukan kepada Tuhan tetapi ibadah kepada anak lembu emas.
Sidang jemaat jangan anak lembu emaskan hamba Tuhan, jangan kultusindividukan hamba Tuhan “kalau bukan gembala saya yang khotbah saya tidak mau dengar. Pendeta yang sana itu tidak ada pembukaan Firman, gembala saya ada pembukaan”. Jangan sekali-kali seperti itu, nanti Tuhan cemburu. Caranya bagaimana? Tuhan bisa ambil gembala dari tengah sidang jemaat kalau dianaklembuemaskan. Kalau gembalanya sudah sombong, Tuhan tempeleng gembala. Seperti Herodes “ini suara Allah, bukan suara manusia” Herodes langsung ditempeleng malaikat dan dimakan cacing. Saya tidak mau ditempeleng malaikat, jangan puji-puji saya! Jangan bilang firmannya om. Firmannya Tuhan! Kami gembala hanya dipercaya Tuhan sebagai penyambung lidah, meneruskan dari Tuhan. Jangan dipuja puji, tetapi harus dihormati dan didoakan. Bahkan harus dihormati 2 kali lipat penatua yang berjerih lelah berkhotbah dan mengajar.
b) Cara-cara dunia dimasukan dalam ibadah. Mengapa orang Israel membangun lembu emas? Karena salah satu berhala di Mesir adalah sapi, namanya Apis.
Yeremia 46:15
46:15 Mengapa Apis melarikan diri, tidakkah sanggup sapi jantanmu bertahan? Sungguh, TUHAN telah menundukkan dia!
Cara dunia dibawa masuk dalam gereja, cara menyanyinya, penampilannya. Cara menyanyi di dunia tidak karu-karuan di bawa masuk dalam gereja, semua duniawi. Bahkan tidak tahu bedakan mana yang rohani, mana yang dunia, semua dicampur. Tuhan tolong, semoga kita bisa mengerti.
c) Anak lembu emas terbuat dari emas. Jadi yang ketiga hanya menonjolkan kemewahan jasmani, misalnya gedung gereja dan lain sebagainya. Kenapa kita mau bangga dengan yang jasmani. Kalau bisa bangun gereja puji Tuhan, bisa beli alat ini dan itu puji Tuhan. Semua itu untuk menopang ibadah pelayanan, bukan untuk menjadi kebanggaan dan kesombongan. Malu kita kalau mau bangga dengan yang jasmani. Oh gembala mobilnya Innova, apa yang mau dibanggakan mobil jenazah juga innova.
Apalagi kalau kita menggelar KKR yang ditonjolkan cuma yang jasmani, wah dananya ratusan juta, ratusan milliar. Tidak usah begitu, semua untuk hormat kemuliaan nama Tuhan saja, bukan untuk kebanggaan. Nanti ibadahnya kepada anak lembu emas, bukan kepada Tuhan.
d) Hanya menyukakan daging.
Keluaran 32:6
33:6 Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.
Datang ke gereja hanya kesukaan daging yang dicari. Begitu dengar Firman Tuhan yang keras dia marah. Tetapi kalau lawak-lawak dia senang. Salah satu contoh tujuan utama beribadah hanya untuk makan dan minum. Kalau begitu bikin natal tidak usah siapkan makan dan minum? Silahkan siapkan makanan dan minuman tetapi bukan itu tujuan utama. Kalau itu jadi tujuan utama maka orang lain ibadah, tim konsumsi sibuk memasak. Menggelar ibadah rumah tangga pendeta khotbah, tuan rumah masak di dapur.
Pernah terjadi pengalaman saya dalam pelayanan, kami datang ibadah rumah tangga, tuan rumahnya tidak dengar Firman, hanya masak di dapur. Hati sedih, sudah datang melayani ibadah rumah tangga, malah memasak di dapur. Dan memang keluarga itu tidak bertahan, mereka terhilang, saya berdoa siapa tahu dapat kemurahan bisa kembali.
Contoh kedua Herodes.
Markus 6:14,20,22-27
6:14 Raja Herodes juga mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya sudah terkenal dan orang mengatakan: "Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia."
6:20 sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.
6:22 Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!",
6:23 lalu bersumpah kepadanya: "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!"
6:24 Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: "Apa yang harus kuminta?" Jawabnya: "Kepala Yohanes Pembaptis!"
6:25 Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!"
6:26 Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya.
6:27 Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara.
Herodes seorang suami, seorang raja, seorang kepala, tetapi tidak tegas. Herodes membunuh Yohanes Pembaptis karena mendengar suara isterinya (yang sebenarnya isteri saudaranya) dan mendengar suara anak isterinya. Ini artinya membunuh Firman, sekeluarga membunuh Firman. Kalau kepala rumah tangga tidak ada ketegasan nanti sekeluarga membunuh Firman. Artinya menolak Firman, membuang Firman, tidak mau diatur oleh Firman.
Mengapa Herodes sekeluarga membunuh Firman, membuang Firman, tidak mau diatur oleh Firman?
a) Sebab Herodes bimbang terhadap Firman. Apalagi saya sebagai gembala, kalau bimbang terhadap ajaran yang sehat maka nasib isteri, anak dan sidang jemaat kasihan! Jangan bimbang terhadap Firman, kalau itu benar pegang teguh dan praktekan, kalau tidak benar tolak dan hindari. Sebab kalau sudah bimbang itu bahaya! Saya bukan menggurui para gembala yang ada di sini, nomor satu saya sebagai gembala! Kalau bimbang akhirnya nanti pilih yang salah, berarti keselamatan sidang jemaat itu sudah tanda tanya.
I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.
Pengajaran ini menentukan keselamatan jemaat. Begitu saya sebagai gembala bimbang terhadap pengajaran, maka keselamatan jemaat menjadi tanda tanya. Kalau sudah bimbang pasti pilih yang salah dan membuang yang benar. Membuang pengajaran yang benar itu sama dengan membuang keselamatan. Berapapun Tuhan percayakan jiwa di belakang gembala, kalau gembala bimbang dan meninggalkan pengajaran maka sidang jemaat juga meninggalkan pengajaran sehingga sama-sama membuang keselamatan. Selamat atau tidaknya sidang jemaat tergantung pada kepemimpinan kami jemaat, begitu bimbang nasib jemaat bagaimana! Dulu mengajar A, sekarang mengajar B. Bagaimana kalau dalam kurun waktu dia mengajar A lalu ada jiwa yang dipanggil Tuhan meninggal, lalu berubah ajaran B, bagaimana keselamatan jiwa itu, bagaimana dia mau pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.
Ini yang sampai sekarang masih menjadi ketakutan bagi saya dalam meneruskan pekerjaan Tuhan di tempat ini. Sebab melihat para pendahulu begitu dipanggil Tuhan, anaknya tidak meneruskan. Itu menjadi doa saya selalu Tuhan tolong supaya bisa teguh dalam pengajaran, meneruskan apa yang diperjuangkan oleh orang tua saya. Ayo sidang jemaat doakan gembala supaya teguh dalam pengajaran sebab menentukan keselamatan jiwa sidang jemaat.
b) Sebab Herodes mendengarkan suara isteri, sama dengan nikah yang terbalik. Dalam suami mengambil keputusan lebih mendengarkan suara isteri dan anak dari pada suara Firman, suara Tuhan. Jadi kalau nikah sudah terbalik, pasti menolak dan membunuh Firman. Kita jaga nikah kita, kedudukannya jangan sampai terbalik. Jaga terus kedudukannya benar di hadapan Tuhan.
3. Zaman Allah Roh Kudus diwakili oleh jemaat Tiatira.
Wahyu 2:18-20
2:18 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga:
2:19 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.
2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
Malaikat jemaat di sini bukan malaikat makhluk sorga tetapi gembala. Gembala itu malaikat sidang jemaat. Hati-hati jangan sampai gembala dalam sidang jemaat itu adalah iblis yang menyamar menjadi malaikat terang. Malaikat atau gembala sidang jemaat membiarkan ajaran Izebel masuk, yaitu:
a) Perempuan boleh mengajar dan memerintah laki-laki dalam nikah dan di dalam ibadah.
b) Ajaran tentang seluk beluk iblis. Kitakan mau masuk sorga dan kita rindu masuk di sana, yah belajar sorgalah. Kenapa mau belajar tentang neraka, belajar tentang setan, buat apa! Ajaran tentang seluk beluk iblis ini sekarang masuk dalam gereja, hipnotis, sulap, dsb.
Kalau dilihat pekerjaannya memang luar biasa, kasihnya, imannya luar biasa tetapi Tuhan tidak terima, Tuhan cela. Ini juga ditulis dalam Injil Matius 7:21-23, orang bernubuat demi nama Tuhan, mengusir setan demi nama Tuhan, melakukan mujizat demi nama Tuhan, tetapi Tuhan bilang kamu pembuat kejahatan! Karena tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, aturan Firman. Kita ikuti saja aturan Firman, tidak usah bikin aturan sendiri.
Akibatnya sidang jemaat Tiatira dicela Tuhan. Berarti tidak bisa sempurna, sementara Mempelai Wanita Tuhan tanpa cacat dan cela. Ke mana tempatnya kalau Tuhan datang mereka tidak sempurna?
Wahyu 2:22
2:22 Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu.
Waktu Yesus datang kehidupan yang tidak sempurna akan masuk kesukaran besar, aniaya antikristus 3,5 tahun. Kita ikut Tuhan bukan untuk masuk aniaya antikristus tetapi untuk masuk kebahagiaan kekal pesta nikah Anak Domba, kerajaan 1000 tahun damai, kerajaan sorga yang kekal.
Dari 3 zaman ini diajarkan kepada kita jangan sampai salah membawa diri di dalam penggembalaan yang salah, yang tidak tegas. Kalau melihat gembala tegas, bersyukurlah, puji Tuhan, Tuhan berikan gembala yang tidak tegas. Kalau tidak tegas nanti nasibnya seperti 5 contoh di atas. Mari jaga nikah jangan terbalik, dalam ibadah jangan terbalik. Sebab kalau nikah sudah terbalik maka ibadah pasti salah, pasti membunuh Firman, tidak bisa menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, Mempelai Wanita Tuhan.
Jalan keluar supaya nikah tidak terbalik sehingga berdampak pada ibadah dan hidup sehari-hari,adalah tempatkanlah Yesus sebagai kepala di dalam nikah kita.
I Korintus 11:3
11:3 Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.
Praktek menempatkan Tuhan Yesus sebagai kepala dalam nikah kita.
Efesus 5:22-27
5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
5:23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
5:24 Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Prakteknya mau menerima penyucian oleh air Firman pengajaran yang benar, ajaran yang sehat. Ayo bawa hidup kita untuk tergembala pada ajaran yang benar, ajaran yang sehat. Ajaran benar dan sehat ini bukan milik salah satu organisasi gereja tetapi milik semua gereja karena ajaran yang sehat dan benar itu tertulis dalam Alktiab, dibuka rahasianya oleh Tuhan, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain di dalam Alkitab. Ada dalam Alkitab jadi milik semua gereja, tinggal mau dibuka atau tidak. Bawa nikah kita digembalakan pada ajaran yang sehat sehingga mengalami penyucian secara terus menerus.
Kalau sudah terjadi penyucian tidak usah disuruh, tidak usah dipaksa, masing-masing langsung tahu posisinya dalam nikah sebagai apa dan kewajibannya dalam nikah sebagai apa. Suami disucikan dia mengerti posisinya dalam nikah adalah sebagai kepala. Kewajibannya mengasihi isteri seperti diri sendiri dan tidak berlaku kasar, langsung paham! Itu suami yang disucikan. Tidak perlu dimarah-marah dan membentak-bentak “ayo suami kasihi saya!” tidak usah.
Isteri paham bahwa dia tubuh, kewajiban tubuh itu tunduk kepada suami dalam segala hal seperti kepada Tuhan. Tubuh ini diatur oleh kepala, ada otak yang mengatur gerakan tubuh. Kalau otak lumpuh maka tubuhnya juga lumpuh. Makanya jangan dirampas kedudukan kepala. Nanti suami kepala sudah lumpuh, tubuh juga ikut lumpuh. Maksudnya lumpuh dalam perkara rohani.
Anak yang disucikan paham bahwa dia adalah anggota tubuh. Kewajibannya adalah hormat taat kepada orang tua, meringankan beban orang tua, bukan tambah beban. Seperti itulah kalau masing-masing mau disucikan. Jadi suami berdoa, isteri berdoa, anak berdoa supaya masing-masing menerima penyucian dan bisa tahu kedudukannya dan kewajibannya dalam nikah. Anak itu hormat taat kepada orang tua. Kalau dalam hal sekolah bisa taat, kalau soal jodoh tidak bisa.
Efesus 6:1-3
6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:
6:3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.
Anak-anak ini adalah perintah yang penting! Ayo ditaati dan dihormati, kadang kalau sudah lebih tinggi ijazahnya dari orang tua, orang tua sudah dilawan. Yang membesarkan dan menyekolahkan kita siapa? Orang tua! Air susu ibu tidak bisa kita bayar dengan uang berjuta-juta, miliar tidak bisa! Ringankan beban orang tua, hormati dan taat. Posisi saya sekarang sebagai gembala dari mama. Tetapi sebagai anak saya harus taat dan hormat pada orang tua saya. Mari saudara-saudara saya, papa sudah tidak ada, tinggal mama sendiri, kita belajar hormat dan taat pada orang tua, jangan bikin naik tekanan! Perhatikan orang tua.
Hasilnya Yesus sebagai kepala bertanggung jawab penuh atas pribadi kita dan atas nikah. Dia sudah buktikan lewat perjamuan suci. Dia rela mati di bukit tengkorak, Dia bertanggung jawab penuh atas hidup kita dan atas nikah kita. Dia bertanggung jawab untuk apa?
1. Efesus 5:29
5:29 Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
Untuk mengasuh dan merawat nikah kita, Dia memelihara, melindungi dan menghangatkan dengan kasih. Ada kehangatan dalam nikah, tidak mencari kehangatan di luar. Kadangkala anak-anak tidak betah dalam nikah karena dalam nikah tidak ada suasana nyaman, neraka mini. Suami isteri tidak betah di rumah, lebih baik tinggal di atas sotoh rumah dari pada tinggal serumah dengan isteri yang suka bertengkar. Begitu Daud tinggal di atas sotoh rumah dia lihat Betsyeba mandi dan dia jatuh. Kalau isteri-isteri suka bertengkar, jangan heran kalau melihat suami jatuh. Suami-suami juga kalau malas dalam perkara yang rohani, nanti seperti Daud. Jangan salahkan isteri, saya jatuh karena kau suka bertengkar! Yoab disuruh berperang, Daud tinggal di istana, tidak mau aktif dalam pekerjaan Tuhan. Isteri-isteri di sini kalau suami tidak mau aktif dalam pekerjaan Tuhan itu alarm! Jangan dibiarkan, doakan. Kalau dibiarkan nanti jadi seperti Daud. Jangan dibentak “isi formulir!”. Kalau dibentak-bentak nanti ditanya “siapa yang panggil melayani?” dia jawab “isteri!”. Sudah salah lagi, bukan Tuhan yang panggil.
Jadi kalau ada masalah dalam nikah, harus adil, tidak boleh salahkan salah satu pihak, dua-dua pasti salah! Dua dua koreksi diri.
2. Efesus 5:23
5:23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Yesus sebagai kepala bertanggung jawab menyelamatkan nikah kita. Jangan putus asa, nikah yang sudah di ambang kehancuranpun masih bisa diselamatkan asalkan segera undang Yesus sebagai kepala, terima penyucian. Begitu melihat nikah berbahaya ayo sudah mau hancuur, mari undang Yesus sebagai kepala, terima penyucian. Suami, isteri, anak, orang tua mau disucikan maka nikah itu tertolong dan diselamatkan. Jangan malah tambah jauh dari Tuhan. Gembala datang menasihati malah dikatai “coba kalau bapak gembala dan ibu gembala baku tengkar, pasti pak gembala sudah tidak mau khotbah toh!”. Jangan begitu, mari datang beribadah, terima Firman.
3. Efesus 5:27
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Yesus sebagai kepala bertanggung jawab menyucikan kita secara pribadi, nikah kita, disucikan sampai sempurna, kita layak masuk pesta nikah Anak Domba Allah sebagai Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Yesus Kepala, kita tubuh. Yesus suami, kita isteri dalam pengertian yang rohani. Layak masuk kerajaan 1000 tahun damai, itu adalah masa bulan madu. Dan nanti kita masuk dalam kerajaan sorga yang kekal Yerusalem Baru bersama dengan Yesus. Di depan ada Perjamuan suci, bukti Dia Kepala yang bertanggung jawab atas kehidupan kita.
Tuhan memberkati
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar