Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 10:1-5
10:1 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;
10:2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."
Ayat-ayat ini menunjukan syarat tergembala dengan benar dan baik.
1. Masuk kandang penggembalaan. Secara jasmani itu adalah gereja dan organisasi yang legal diakui pemerintah. Secara rohani kandang penggembalaan adalah ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Tekun itu sama dengan tidak bisa dihalangi oleh apapun dan oleh siapapun. Biarlah kita mau bertekun hari-hari terakhir ini. Banyak kebutuhan kita tetapi kebutuhan utama kita adalah ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok sebab dalam ketekunan kita mendapatkan segala yang dijanjikan oleh Tuhan. Yesus Gembala Agung menyediakan segala sesuatu bagi kita.
Ibrani 10:36
10:36 Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.
Jadi sangat salah kalau kita meninggalkan penggembalaan hanya untuk mengejar yang jasmani. Bisa kita dapat, tetapi kehilangan janji Tuhan yang terbesar yaitu menjadi satu kodrat dengan Tuhan.
2. Syarat kedua mendengar dan dengar-dengaran pada suara gembala, suara gembala itu sama dengan Firman penggembalaan. Sama dengan makan Firman pengajaran yang benar. Apa artinya kita ada dalam kandang tetapi tidak makan, bertekun dalam 3 macam ibadah tetapi tidak makan, nanti mati. Tanggung jawab saya sebagai gembala menyediakan makanan Firman bagi jemaat dan sidang jemaat bertanggung jawab makan Firman supaya sama-sama kita bertumbuh kemudian kita mencapai kedewasaan penuh menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.
Dalam perjanjian lama makan Firman penggembalaan itu digambarkan dengan makan manna. Manna itu adalah roti malaikat. Malaikat menunjuk gembala, roti menunjuk Firman. Roti malaikat adalah Firman penggembalaan.
Mazmur 78:23-25
78:23 Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
78:24 menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
78:25 setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.
Mengapa manna diturunkan Tuhan kepada bangsa Israel? Karena bangsa Israel bersungut-sungut di padang gurun. Untuk meredakan persungutan mereka maka Tuhan kirimkan manna.
Keluaran 16:2,7-12
16:2 Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun;
16:7 Dan besok pagi kamu melihat kemuliaan TUHAN, karena Ia telah mendengar sungut-sungutmu kepada-Nya. Sebab, apalah kami ini maka kamu bersungut-sungut kepada kami?"
16:8 Lagi kata Musa: "Jika memang TUHAN yang memberi kamu makan daging pada waktu petang dan makan roti sampai kenyang pada waktu pagi, karena TUHAN telah mendengar sungut-sungutmu yang kamu sungut-sungutkan kepada-Nya — apalah kami ini? Bukan kepada kami sungut-sungutmu itu, tetapi kepada TUHAN."
16:9 Kata Musa kepada Harun: "Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Marilah dekat ke hadapan TUHAN, sebab Ia telah mendengar sungut-sungutmu."
16:10 Dan sedang Harun berbicara kepada segenap jemaah Israel, mereka memalingkan mukanya ke arah padang gurun — maka tampaklah kemuliaan TUHAN dalam awan.
16:11 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
16:12 “Aku telah mendengar sungut-sungut orang Israel; katakanlah kepada mereka: Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kamu akan kenyang makan roti; maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, Allahmu."
Pada pasal ini ada 8 kali disebutkan kata sungut-sungut. Angka 8 adalah angka pembaharuan. Di zaman Nuh, orang-orang di dunia sudah berbuat dosa dan Tuhan mau hapuskan semuanya. Yang selamat hanya Nuh sekeluarga berjumlah 8 orang. Jadi angka 8 adalah angka pembaharuan. Orang yang bersungut-sungut sukar mengalami keubahan hidup.
Apa penyebab bersungut-sungut?
Keluaran 16:2-3
16:2 Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun;
16:3 dan berkata kepada mereka: "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan."
Penyebab bersungut-sungut sebab bangsa Israel merasa lebih baik mati di Mesir, dari pada sudah mengalami kemerdekaan lalu mati di padang gurun. Artinya merasa perkara dunia itu lebih baik dari pada bersama dengan Tuhan, dari pada perkara yang rohani. Ketika hati kita lebih condong pada perkara dunia, saat itu bisa bersungut-sungut. Bagi orang Israel perkara rohani di sini rasanya seperti suasana padang gurun. Suasana padang gurun memang tidak enak bagi daging, sengsara bagi daging.
Ketika suasana rohani dirasakan seperti suasana padang gurun, hanya menyengsarakan, hanya menyusahkan, lebih baik mengurus perkara dunia dari pada beribadah, itu yang menjadi penyebab bersungut-sungut.
Diperbudak dunia bagi mereka seperti makan daging sampai kenyang. Perkara dunia ini memang bagi daging mengenakan, kita tidak dikekang, boleh ini, boleh itu. Kalau dengan Tuhan tidak bisa begini, tidak bisa begitu, kalau dengan pengajaran tidak boleh begini, tidak boleh begitu, sehingga berpikir lebih baik dengan dunia saja, senang-senang daging. Ini yang membuat bangsa Israel bersungut-sungut. Sampai bangsa Israel ingin mati di Mesir. Ini artinya mau memeluk dunia, mau menyatu dengan dunia, sampai binasa bersama dunia.
Kami juga hamba Tuhan, kalau melayani sudah condong untuk mendapatkan perkara yang dunia, pasti banyak bersungut. Tuhan tidak ingin kita yang sudah ditebus dengan darahNya, sudah keluar dari Mesir dari dunia, binasa dengan dunia ini. Sebab itu Tuhan menurunkan roti manna kepada kita. Sama dengan Tuhan menuntun kehidupan kita masuk dalam penggembalaan yang dibina oleh Firman pengajaran yang benar. Kita bersyukur kalau langkah-langkah kita dituntun oleh Tuhan. Dari berbagai tempat, dari dalam Tentena, dari luar Tentena, dari luar poso sampai di luar pulau, kalau bisa ada dalam penggembalaan yang dibina oleh Firman pengajaran yang benar, itu karena kemurahan Tuhan, kasih karunia Tuhan kepada kita sekalian.
Kita lihat bentuk dari roti manna.
Keluaran 16:13-14
16:13 Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung puyuh yang menutupi perkemahan itu; dan pada waktu pagi terletaklah embun sekeliling perkemahan itu.
16:14 Ketika embun itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti sisik, halus seperti embun beku di bumi.
Manna itu halus seperti embun. Bicara embun itu menunjukan pengajaran yang benar.
Ulangan 32:2
32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.
Embun itu ada hubungannya dengan Mempelai Pria Sorga.
Kidung Agung 5:2
5:2 Aku tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. "Bukalah pintu, dinda, manisku, merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun, dan rambutku penuh tetesan embun malam!"
Salomo menunjukan Mempelai Pria Sorga, Sulamit sidang Mempelai Wanita. Tuhan datang kepada kita membawa embun di kepalaNya. Jadi pengajaran yang benar, Kabar Mempelai itu berita kepala. Tidak ada lagi yang lebih dari itu, jangan kita ragukan. Kita mau cari yang lebih hebat sudah tidak ada. Makanya Pdt. Pong Dongalemba mengatakan kalau ada orang yang main-main dengan Kabar Mempelai lalu jatuh, jangan coba-coba kita mau tahan, doakan saja. Kalau kita coba-coba mau tahan nanti ikut jatuh dengan kita. Kalau dia jatuh karena melepaskan Kabar Mempelai, betapa hancurnya dirinya.
Embun itu ada kaitannya dengan pemulihan. Pemulihan itu mengembalikan pada gambar semula, awalnya kita segambar dengan Allah, kita akan dikembalikan ke sana.
Hosea 14:5-6
14:5 Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar.
14:6 Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon.
Embun itu pengajaran yang benar, embun ada kaitannya dengan Yesus Mempelai Pria sorga, embun ada kaitannya dengan pemulihan, kalau digabungkan embun itu adalah Firman pengajaran yang benar yang memulihkan gereja Tuhan sehingga bisa kembali segambar dengan Allah Tritunggal, menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna. Itu yang disebut dengan Kabar Mempelai, kabar puncak, berita kepala.
Mungkin sekarang berpikir orang tidak lirik Kabar Mempelai, lebih laku kalau berita ini, berita itu. Nanti lihat suatu saat bangsa-bangsa akan berduyun-duyun mencari Firman pengajaran yang benar di gunung Sion. Bahkan ayat mengatakan orang-orang akan mengerling cemburu pada gunung Tuhan. Sekarang ini mungkin tidak dianggap, tetapi satu saat orang akan mencari Kabar Mempelai. Pertanyaannya ketika kegerakan itu terjadi apakah kita masih ada di gunung Sion atau sudah keluar dari gunung Sion karena menganggap Kabar Mempelai ini tidak laku dan tidak cocok dengan perkembangan zaman. Kita yang sudah ada dalam Kabar Mempelai pertahankan sungguh-sungguh dan biarlah penyucian lewat Kabar Mempelai itu terjadi dalam kehidupan kita sekalian.
Jadi penggembalaan yang benar adalah penggembalaan yang didalamnya ada berita yang memuncak pada Kabar Mempelai untuk memulihkan gereja Tuhan.
Tanda dipulihkan:
Ratapan 2:14
2:14 Nabi-nabimu melihat bagimu penglihatan yang dusta dan hampa. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu, guna memulihkan engkau kembali. Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan menyesatkan.
Tanda dipulihkan adalah dosa-dosa kita dibuka oleh Firman untuk kita selesaikan sehingga kita mengalami penyucian. Banyak gereja menyerukan pemulihan tetapi hanya sebatas pemulihan liturgi, cara ibadah, itu saja yang diubah-ubah. Pemulihan yang benar dosa-dosa ditunjuk untuk kita disucikan dan dipulihkan. Jadi kalau kita rindu dipulihkan, mau dijadikan segambar dengan Allah, relakan hati untuk mengalami penyucian. Serahkan dosa-dosa kita kepada Tuhan, akui kesalahan kepada Tuhan dan sesama.
Sekarang kita sudah ada dalam penggembalaan dan Tuhan kirim roti malaikat kepada kita yaitu Kabar Mempelai, Firman pengajaran yang benar. Sekarang bagaimana sikap kita terhadap Manna, terhadap Firman penggembalaan, terhadap Firman pengajaran yang benar?
Bilangan 11:8
11:8 Bangsa itu berlari kian ke mari untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya dalam lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa panganan yang digoreng.
Istilah berlari menunjuk suatu kecepatan, tidak membuang-buang waktu. Artinya bagi kita memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk mendengar Firman penggembalaan, Firman pengajaran yang benar, sampai mempraktekannya. Tidak membuang waktu percuma, waktu kita sekarang ini waktu yang sisa. Manna itu hanya ada pada pagi hari, kalau sudah kesiangan sudah tidak ada, sudah menguap. Ayo kita manfaatkan waktu yang sisa ini, waktu yang tinggal sedikit ini. Manfaatkan semaksimal mungkin untuk memungut, mendengar, mengumpulkan Kabar Mempelai, jangan buang-buang waktu percuma. Kalau ada kesempatan beribadah mari datang dengar Firman, kalau sakit dan tidak bisa ke gereja ayo di rumah dengar Firman, teruskan seperti itu.
Jangan tunggu sudah terjadi kelaparan rohani, baru mau cari Firman sudah tidak ada. Akan terjadi kelaparan rohani yang dahsyat, kelaparan akan Firman. Orang akan cari Firman ke mana-mana tidak ada lagi. Dari utara tempat meja roti sajian, tidak dapat Firman, akhirnya ke timur. Timur itu daerah halaman yang disediakan bagi antikristus untuk diinjak-injak selama 3,5 tahun. Jadi kalau sudah mengalami kelaparan rohani, tinggal menunggu masuk aniaya antikristus.
Amos 8:5,11-14
8:5 dan berpikir: "Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum dan bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan neraca palsu,
8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.
8:13 Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus;
8:14 mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."
Ini peringatan buat kaum muda, banyak kaum muda yang tidak mau dengar Firman, tidak memanfaatkan waktu dengar Firman. Kelaparan rohani ini akibat tidak menghargai Firman, selalu mengecilkan kesempatan untuk mendengar Firman. Lebih mengutamakan yang jasmani dan mengecilkan yang rohani sehingga akhirnya masuk kelaparan rohani. Nanti rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi, artinya jatuh dalam dosa, menikmati berbuat dosa dan tidak bisa bertobat lagi. Biar dihajar, biar kena hukuman, sudah tidak bisa bertobat. Dalam kitab Wahyu bagaimana dahsyatnya hukuman Tuhan dijatuhkan tetapi orang yang ditimpa tidak bertobat, bahkan makin menghujat Tuhan. Ayo hargai Firman penggembalaan, gunakan waktu, manfaatkan dengan maksimal untuk menikmati Firman dan mempraktekan Firman maka kita akan mengalami pemulihan.
Apa yang dipulihkan?
1. Keluaran 16:16
16:16 Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa."
Hari pertama sampai hari kelima bangsa Israel memungut manna sebanyak 1 gomer. Hari pertama sampai hari kelima berarti 5 hari. Angka 5 menunjukan 5 indera kita. Jadi yang dipulihkan pertama adalah panca indera. Kalau kita menikmati Firman penggembalaan, kita dengar sampai kita praktekan maka kita akan mengalami pemulihan atau penyucian panca indera. Dimulai dari penyucian telinga dan mulut. Manusia jatuh dalam dosa karena telinganya dan karena mulutnya. Hawa ketika digoda oleh ular telinganya mendengar ular dan mulutnya salah berucap. Dia katakan buah pohon yang dilarang oleh Tuhan itu tidak boleh dimakan maupun raba, jadi dia tambah dengan raba. Begitu mulutnya rusak, telinganya rusak, dia jatuh dalam dosa. Makanya penyucian mulai dari pancaindera telinga dan mulut kita.
Manusia berdosa itu telinganya rusak, tuli, tidak bisa mendengar teguran dan nasihat Firman. Dan mulutnya rusak, bisu, perkataannya tidak baik, perkataannya hanya menyakiti satu dengan yang lain. Dan sulit menyembah. Kalau ada dosa sulit menyembah, doanya terhalang, tidak naik. Sebab itu sekarang buka hati kita untuk menerima penyucian dari Firman pengajaran yang benar maka akan terjadi mujizat. Menghadapi orang yang tuli dan bisu Tuhan Yesus katakan “efata” artinya terbukalah.
Markus 7:34-35
7:34 Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah!
7:35 Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.
Kalau sikap kita terhadap Firman baik, kita mau menikmati Firman dengan baik maka terjadi efata, telinga bisa terbuka untuk mendengar dan dengar-dengaran kepada Tuhan. Mulut terbuka untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama dan untuk menaikan doa penyembahan kepada Tuhan. Kalau indera mulut dan telinga disembuhkan maka semua menjadi baik, semua dipulihkan oleh Tuhan.
Markus 7:37
7:37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."
Ayo periksa kenapa nikahku tidak baik, kenapa pelayananku hancur, kenapa ekonomiku bermasalah, kenapa masa depanku tidak baik, periksa telinga periksa mulut. Telinga selama ini terbuka untuk apa? Kalau telinga hanya terbuka untuk mendengar gosip dan ajaran-ajaran yang lain, itu tidak baik, hancur. Kalau mulut terbuka hanya untuk berkata yang sia-sia dan menyakiti maka semua menjadi tidak baik. Tetapi begitu diubahkan dan dipulihkan, telinga hanya untuk mendengar dan dengar-dengaran pada Firman, mulut hanya untuk mengaku dosa, berkata benar dan baik, bisa memuliakan Tuhan, bisa menyembah Tuhan maka apa yang tidak baik saat ini berangsur-angsur menjadi baik.
Kalau telinga dan mulut sudah disucikan maka kita menjadi milik Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun. Milik Tuhan jangan coba-coba usik. 1 gomer itu 1/10 efa, 1/10 menunjukan miliknya Tuhan. Jadi kalau kita disucikan, hidup kita adalah milik Tuhan. Sekalipun banyak yang berniat jahat kepada kita, banyak yang mau menyakiti kita, banyak halangan dan tantangan kita hadapi, tetapi kalau kita mau disucikan yakinlah bahwa kita adalah miliknya Tuhan, tidak bisa diganggu-gugat oleh siapapun. Semoga kita bisa memahami ini dan menggairahkan kita untuk mengalami penyucian.
2. Keluaran 16:22
16:22 Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.
Hari keenam orang Israel memungut manna 2 gomer perorang. Dua untuk satu orang, jadi ini 2 menjadi 1. Jadi yang kedua ini adalah pemulihan nikah. Setelah pancaindera dipulihkan, maka nikah juga dipulihkan Tuhan. Dalam penggembalaan yang benar ini tempat pemulihan segala-galanya, nikah yang hancur kalau datang dalam penggembalaan diperbaiki. Nikah yang salah dalam penggembalaan yang benar diperbaiki. Asalkan kita yakin, percaya dan buka hati sungguh-sungguh pemulihan pasti terjadi, semua dipulihkan diperbaiki. Kita periksa nikah kita masing-masing, yang sudah hancurpun bisa dipulihkan.
Bukti nikah yang dipulihkan:
a) Manna itu seperti sisik. Sisik itu seperti baju zirah, baju perang. Artinya nikah menjadi kuat berperang melawan roh-roh di udara. Terutama roh durhaka yang mau menghancurkan nikah. Bukan suami isteri yang saling berperang, tetapi suami isteri bersama-sama berperang melawan roh-roh di udara, roh-roh durhaka yang mau menghancurkan nikah. Jadi kalau suami isteri mulai mau bertengkar, raba isterimu oh masih ada darah dan daging, berarti bukan musuh. Musuh kita bukan darah dan daging tetapi roh-roh di udara.
Efesus 6:12; 2:2
6:12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
Kalau satu rumah tapi bertengkar terus, tidak nyaman! Musuh kita roh-roh di udara, perangi itu. Mungkin isteri melihat suaminya sikapnya tidak baik, bukan suami yang diperangi tetapi roh-roh di udara. Isteri berbuat begini karena pengaruh roh durhaka, maka perangi roh durhaka, sembayang, doa puasa, kalau perlu tumpangkan tangan, tetapi bukan sementara dia sadar, tetapi waktu dia tidur. Kalau sementara suami marah lalu datang tumpangkan tangan, malah tambah marah. Kalau isteri cerewet, tumpang tangan mulutnya. Bukan malah kita perangi dengan fisik, kacau rumah tangga kalau seperti itu.
b) Manna itu halus seperti embun. Artinya kita memiliki tabiat halus seperti Yesus, yaitu rendah hati bisa mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, lemah lembut bisa mengampuni dan melupakan dosa sesama. Lewat penggembalaan karakter kita yang kasar dan keras mau diproses lewat Firman penggembalaan untuk menjadi halus seperti Yesus bisa bersikap rendah hati dan lemah lembut, sehingga ada kesejukan, ada damai sejahtera di dalam nikah.
Halus itu seperti dupa di atas mezbah dupa emas. Ukupan itu dari rempah-remah yang ditumbuk menjadi halus menjadi ukupan yang dibakar dan berbau harum di hadapan Tuhan. Kalau kita memiliki tabiat Yesus, rendah hati dan lemah lembut maka nikah menjadi rumah doa, segala pergumulan kita dijawab oleh Tuhan. Di mana dua orang sepakat di bumi ini Tuhan menjawab doanya. Nikah yang sehati, suami isteri rendah hati lemah lembut, menjadi rumah doa, bisa menaikan doa kepada Tuhan segala pergumulan dijawab oleh Tuhan pada waktunya.
Puncak pemulihan kita tampil sebagai Mempelai Wanita bagi Yesus Mempelai Pria Sorga. Berarti kita sudah dikembalikan pada ciptaan semula menjadi segambar dengan Tuhan. Biar sore ini kita mau memanfaatkan kesempatan dengar
Firman, kita praktekan supaya terjadi pemulihan dalam hidup kita. Panca indera dipulihkan, nikah dipulihkan menjadi rumah doa.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar