Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Kita merayakan Paskah, merayakan hari kebangkitan Yesus Kristus di mana Dia bangkit melawan maut. Maka kuasa kebangkitan itu juga diberikan kepada kita, menang atas maut, menang atas dosa, menang atas setan sumber segala masalah, pergumulan dan air mata. Sampai nanti kemenangan yang terakhir kita boleh diangkat ke awan-awan berjumpa Yesus Mempelai Pria Sorga, masuk dalam pesta kawin Anak Domba Allah.
Keluaran 13:1-2, 6-10
13:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
13:2 "Kuduskanlah bagi-Ku semua anak sulung, semua yang lahir terdahulu dari kandungan pada orang Israel, baik pada manusia maupun pada hewan; Akulah yang empunya mereka."
13:6 Makanlah roti yang tidak beragi tujuh hari lamanya dan pada hari yang ketujuh akan diadakan hari raya bagi TUHAN.
13:7 Roti yang tidak beragi haruslah dimakan selama tujuh hari itu; sesuatu pun yang beragi tidak boleh dilihat padamu, bahkan ragi tidak boleh dilihat padamu di seluruh daerahmu.
13:8 Pada hari itu harus kauberitahukan kepada anakmu laki-laki: Ibadah ini adalah karena mengingat apa yang dibuat TUHAN kepadaku pada waktu aku keluar dari Mesir.
13:9 Hal itu bagimu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi peringatan di dahimu, supaya hukum TUHAN ada di bibirmu; sebab dengan tangan yang kuat TUHAN telah membawa engkau keluar dari Mesir.
13:10 Haruslah kaupegang ketetapan ini pada waktunya yang sudah ditentukan, dari tahun ke tahun.
Dalam terang Tabernakel Keluaran pasal 13 ini kena pada bejana pembasuhan. Dulu Musa disuruh Tuhan untuk membangun Tabernakel atau kemah suci, di dalamnya ada alat yang namanya bejana pembasuhan. Secara rohani ini menunjukan baptisan air yang benar.
Keluaran 13:1-22 adalah tahap persiapan baptisan air yang benar. Ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam tahap persiapan:
1. Kuduskan bagi Tuhan semua anak sulung dan semua yang lahir terdahulu. Ini adalah ketetapan Tuhan atau kehendak Tuhan. Artinya bagi kita kelahiran baru kita lewat baptisan air, itu untuk melakukan kehendak Tuhan, bukan melakukan kehendak orang tua, kehendak teman atau kehendak pacar/ tunangan karena sudah mau menikah sehingga harus masuk baptisan air, bukan! Tetapi melakukan kehendak Tuhan. Jadi, jangan karena ikut-ikutan atau karena dipaksa orang tua tetapi benar-benar karena mau melakukan kehendak Tuhan.
2. Akulah yang empunya mereka. Artinya bagi kita, kita harus menyerahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan. Untuk masuk baptisan air kita harus mengerti, saya masuk baptisan air harus menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan sehingga hidup kita bukan milik kita lagi tetapi Yesus yang ada di dalam kita. Kadangkala setelah masuk baptisan air tetap saja melakukan apa yang menjadi kehendak setan yaitu melakukan dosa. Tidak menyadari bahwa hidupnya itu adalah miliknya Tuhan. Seharusnya setelah masuk baptisan air hidup kita bukan lagi milik kita tetapi Yesus yang ada di dalam kita. Semua langkah hidup kita diatur oleh Yesus, diatur oleh Firman.
Galatia 2:20
2:20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Jadi betul-betul hidup kita dari Firman, bukan diatur oleh mau kita sendiri.
3. Kuduskanlah bagiKu. Ini yang paling penting, untuk masuk dalam baptisan air persiapannya adalah harus dikuduskan/disucikan oleh darah Yesus. Apa artinya? Ini dikaitkan dengan pesta Paskah dan pesta roti tidak beragi. Ini yang akan kita bahas sore hari ini.
Dalam Perjanjian Lama Paskah itu adalah kelepasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir oleh darah anak domba Paskah menuju ke tanah Kanaan. Bagi kita sekarang, Paskah dalam Perjanjian Baru adalah kelepasan gereja Tuhan dari dosa oleh darah Yesus Anak Domba Allah. Kita merayakan Paskah benarkah kuasanya sudah kita alami? Apakah kita sudah mengalami kelepasan dari dosa?
Jadi arti disucikan oleh darah Yesus adalah mengalami kelepasan dari dosa. Ini yang biasa kita sebut dengan bertobat. Mau masuk baptisan air, ini syaratnya, bertobat, lepas dari dosa. Yang sudah dibaptis periksa diri masing-masing, dulu dibaptis persiapannya bagaimana, apakah hanya karena disuruh orang tua dan belum bertobat? Kalau persiapannya salah kita minta ampun dan sungguh-sungguh bertobat supaya kuasa Paskah itu kita alami.
Bangsa Israel yang telah lepas dari perbudakan di Mesir dibawa ke tanah Kanaan ke negeri yang berlimpah susunya dan madunya. Susu untuk pertumbuhan, madu untuk kekuatan. Jadi kehidupan kaum muda yang mengalami pertobatan rohaninya bertumbuh dan kuat. Tidak gampang digoda oleh teman atau oleh siapapun untuk berbuat dosa. Saya juga periksa, betulkah kita ini sudah mengalami kelepasan dari dosa, betulkah kita sudah bertobat atau belum. Kalau memang sudah bertobat apakah ada pertumbuhan rohani atau tidak. Bertumbuh rohaninya atau tidak. Sekarang kita mohon supaya betul-betul mengalami kelepasan. Yang sudah dibaptis betulkah sudah dilepaskan dari dosa atau belum. Jangan-jangan baru digoda sebatang rokok sudah tumbang, digoda 1 sloki minuman keras KO, jangan seperti itu. Dulu juga saya seperti itu karena saya masuk baptisan air hanya karena disuruh orang tua, bukan karena betul-betul bertobat dan lepas dari dosa sehingga tidak ada kekuatan. Digoda rokok, digoda minuman, digoda ganja ambil semua.
Kita periksa diri sendiri, tanda bertumbuh rohani dan kuat adalah membuang atau menyingkirkan ragi.
Keluaran 13:7
13:7 Roti yang tidak beragi haruslah dimakan selama tujuh hari itu; sesuatu pun yang beragi tidak boleh dilihat padamu, bahkan ragi tidak boleh dilihat padamu di seluruh daerahmu.
Ada 2 pengertian ragi yang rohani:
1. Ragi dosa
I Korintus 5:7-8
5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Ragi dosa ini yang mau kita singkirkan dan buang. Membuang ragi dosa artinya ada ketegasan untuk lepas dari dosa dan ada ketegasan untuk menghindar dari pergaulan dosa. Tunjukan kita ini kaum muda Kristus, orang Kristen yang bertobat. Saya sedih karena mendengar di Tentena ini PHP perawan hampir punah. Itu terjadi karena sangking jahatnya manusia, sangking hebatnya dosa hari-hari terakhir ini. Aya lepas dari dosa sekalipun dikatakan ini enak, pesta narkoba enak, pesta seks enak, jangan mau! Hindari pergaulan-pergaulan dosa. Kalau kita tahu pergaulan itu tidak baik hindari, jangan ikuti, jangan masuk di situ.
I Korintus 5:11
5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
Ini suatu ketegasan, hindari pergaulan dosa yang tidak baik itu. Biar dibilangi kurang pergaulan yang penting selamat. Dari pada gaul tetapi tidak selamat. Di sana merokok malah ikut merokok, yang lain minum ikut minum. Sekarang sudah harus ada ketegasan!
Paskah atau bertobat harus menjadi tanda nyata dalam hidup kita, bisa dilihat dan bisa didengar. Bukan cuma kita bilang di mulut “saya sudah bertobat” tetapi harus menjadi tanda nyata.
Keluaran 13:9
13:9 Hal itu bagimu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi peringatan di dahimu, supaya hukum TUHAN ada di bibirmu; sebab dengan tangan yang kuat TUHAN telah membawa engkau keluar dari Mesir.
a) Tanda pada tangan. Artinya pertobatan dalam perbuatan atau tingkah laku yang jahat dan najis. Dulu dikenal nakal, suka mencuri, suka bolos, suka menipu, suka palak orang, sekarang tanda nyata sudah harus lepas dari itu semua. Tingkah laku kita harus mencerminkan Yesus, Yesus ada dalam kita, sampai orang lain heran koq bisa!
I Petrus 4:1-4
4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa —,
4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
4:3 Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.
4:4 Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan mereka memfitnah kamu.
Jangan takut kalau difitnah, tidak usah membalas, tidak usah takut.
b) Tanda pada dahi. Artinya pertobatan pada pikiran dan perasaan. Pikiran yang tidak baik, perasaan yang tidak baik, perasaan gampang tersinggung, hati yang lemah, gampang tersandung, lepaskan semua itu, tidak boleh ada lagi. Kadangkala orang ngomong saja sudah bisa tersinggung, padahal bukan kita yang dicerita. Lihat orang lain tertawa sudah tersinggung, dikira dia yang diketawai padahal bukan. Jangan gampang bawa perasaan! Pikiran jahat dan kotor harus bertobat, sudah harus menjadi tanda nyata pada pikiran kita.
c) Tanda pada bibir. Artinya pertobatan pada perkataan. Perkataan yang kotor, yang sia-sia, jangan ada lagi. Baik perkataan langsung di depan orang maupun perkataan di media sosial yang tidak baik, jangan diucapkan, sudah harus ada tanda pertobatan.
Kalau pertobatan ini ada dan menjadi tanda nyata dalam kehidupan kita maka ada hasil yang luar biasa. Ini enaknya ikut Tuhan, praktek Firman ada hasilnya, tidak mau praktek Firman ada akibatnya. Jadi tinggal pilih mau hasil atau akibat.
I Korintus 5:8
5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Hasilnya hidup kita bersuasana pesta rohani, sama dengan kita mengalami kebahagiaan sorga. Sekalipun keadaan kita susah di dunia ini tetapi ada kebahagiaan sorga yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun, terutama kebahagiaan karena mengalami pengampunan dosa. Dulu mau mengaku sama orang tua tidak berani, malu dan takut. Tetapi kena Firman terus menerus, akhirnya beranikan diri mengaku kepada orang tua semua yang sudah dilakukan. Bahasa dari orang tua bahasa yang membahagiakan “Firman sudah sampai sama ngana anakku, mari torang berdoa”. Wah perasaan bahagia sekali mengalami pengampunan.
Roma 4:7-8
4:7 "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya;
4:8 berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya."
Dosa itu akibatnya kebinasaan. Kalau diampuni itu kebahagiaan luar biasa, kita tidak binasa. Dulu di sekolah kalau dapat hukuman, lalu diampuni oleh guru, pasti bahagia. Apalagi yang rohani, dosa kita diampuni, tidak dihukum, itu lebih dari kebahagiaan secara jasmani, kebahagiaan karena dapat nilai baik, dapat pekerjaan yang mapan dan lain sebagainya. Ada kebahagiaan sorga, itu hasil yang akan kita alami.
2. Ragi ajaran palsu. Ini yang bahaya, kelihatan suci orangnya padahal ajaran palsu.
Markus 8:15
8:15 Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: "Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes."
Harus tegas, untuk menolak ajaran palsu, ajaran yang tidak tertulis dalam Alkitab, atau tertulis dalam Alkitab tetapi diberitakan dengan tujuan untuk mendapatkan sesuatu yang jasmani. Firman diberitakan tetapi tujuannya untuk kepentingan perut. Harus ada ketegasan, ketegasannya bukan dengan daging tetapi dalam urapan Roh Kudus. Harus tegas menolak ajaran palsu, yang berbeda dengan yang sudah kita dengar dan menjadi pengalaman hidup kita.
Roma 16:17-18
16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.
Ayo kaum muda, apalagi yang sudah mau menikah, harus ada ketegasan, kalau tidak sama ajarannya apalagi sudah beda keyakinannya harus tegas, jangan mau! Harus tegas! Jangan berpikir kalau tidak dengan dia sudah tidak ada lagi yang mau dengan saya. Tuhan pasti kasih yang terbaik, Tuhan berikan yang sepadan. Yang sepadan itu satu keyakinan dan satu kepercayaan. Jangan orang tua tidak setuju tetap dipaksakan, back street. Mungkin dapat pekerjaan tetapi bos paksakan harus ikut ibadahnya, ikut keyakinannya, jangan mau! Harus tegas. Soal jodoh kalau tidak satu pengajaran, tidak satu keyakinan harus tegas, jangan mau. Sebab Tuhan sudah mau datang. Pesta Paskah itu memuncak pada pesta kawin Anak Domba, pertemuan di udara. Kalau Paskah tidak kita alami, kelepasan tidak kita alami, jangan mimpi masuk pesta kawin Anak Domba. Itu hanya menjadi impian yang tidak menjadi kenyataan.
Ayo biar ada ketegasan hari-hari terakhir ini. Ayo kaum muda tegas untuk lepas dari dosa, tegas berpegang pada ajaran yang benar dan tegas menolak ajaran yang tidak benar.
Setelah hari raya Paskah dilanjutkan dengan hari raya roti tidak beragi. Siapa itu roti tidak beragi? Itulah Yesus. Wujudnya bagi kita sekarang adalah ajaran yang murni, ajaran yang sehat atau Firman pengajaran yang benar. Ajaran yang sehat itu bukan milik satu organisasi gereja tetapi itu ada tertulis dalam Alkitab. Dibuka rahasianya oleh Tuhan, ayat yang satu menerangkan ayat di dalam Alkitab, tajam dan keras menyucikan. Karena tertulis di Alkitab maka ini milik semua gereja. Setelah kita bertobat dan lahir baru harus bersekutu dengan Yesus, lanjutkan makan Firman pengajaran yang benar di dalam penggembalaan. Usia ideal untuk tergembala adalah usia 12 sampai 17 tahun. Yesus usia 12 tahun berada di Bait Allah. Yusuf usia 17 tahun biasa tergembala. Kalau pada usia itu tidak tergembala, sulit untuk tergembala selanjutnya. Kalau usia 12 sampai 17 tahun mantap tergembala maka sampai usia lanjut ada harapan untuk tetap mantap di dalam penggembalaan.
Ajaran sehat ini rem supaya kita tidak berbuat dosa lagi. Kita sudah lepas dari dosa, kemudian kita sudah tergembala, menerima pengajaran yang sehat, itu menjadi rem untuk kita tidak berbuat dosa lagi. Di depan ada dosa, injak rem supaya kita tidak berbuat dosa.
Mazmur 119:9
119:9 Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.
Bagaimana bisa menjaga kelakukan bersih kalau tidak mau dengar Firman, sukanya tiktok!
Mazmur 119:10-11
119:10 Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu.
119:11 Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.
Kalau tidak mau dengar Firman maka remnya blong, ada dosa di depan ditabrak saja. Mari sungguh-sungguh kita mendengar Firman, tergembala sungguh-sungguh.
Ragi itu tidak boleh ada dalam perkemahan Israel selama 7 hari lamanya. Angka 7 secara rohani menunjukan:
1. Sabat yaitu perhentian atau damai sejahtera oleh Roh Kudus.
2. Sempurna.
Tujuan kita makan Firman pengajaran yang benar supaya mengalami perhentian dan damai sejahtera. Damai sejahtera itu berkaitan erat dengan kekudusan. Bukan nanti punya gelar baru kita damai, yang menentukan ada damai itu kesucian. Damai dan kesucian itu berkaitan erat.
Ibrani 12:14
12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.
Itu tujuan kita mendengar Firman, supaya mengalami penyucian, dosa tidak menuduh lagi di dalam hati. Kalau terus disucikan, ada damai maka bisa mencapai kesempurnaan untuk masuk kerajaan 1000 tahun damai, Firdaus yang akan datang. Dunia ini semakin goncang, semua bidang goncang, tetapi kaum muda yang tekun mendengar Firman, tekun tergembala, mau disucikan, dia tetap damai.
Ulangan 16:3
16:3 Janganlah engkau makan sesuatu yang beragi besertanya; tujuh hari lamanya engkau harus makan roti yang tidak beragi besertanya, yakni roti penderitaan, sebab dengan buru-buru engkau keluar dari tanah Mesir. Maksudnya supaya seumur hidupmu engkau teringat akan hari engkau keluar dari tanah Mesir.
Roti tidak beragi disebut roti penderitaan. Memang untuk makan Firman pengajaran yang benar, untuk tekun melakukan Firman pengajaran yang benar memang sakit bagi daging, tetapi harus. Itu tanda kita sudah keluar dari Mesir, kita tidak dikuasai lagi oleh dunia ini dengan segala pengaruhnya, sehingga ketika Yesus datang kita bisa terangkat di awan-awan yang permai.
Prakteknya:
1. Untuk mendengar Firman sungguh-sungguh sampai mengerti Firman itu sakit bagi daging. Contoh duduk mendengar Firman dalam waktu yang lama, itu sakit bagi daging. Apalagi kalau Firman disampaikan dengan keras, seperti menghina kita, seperti yang diterima perempuan Siro Fenesia waktu datang kepada Yesus. Kalau kita baca awalnya, bukannya dapat pertolongan tetapi malah disebut anjing “tidak patut mengambil roti lalu diberikan kepada anjing!” sakit bagi daging, sakit bagi telinga, tetapi dia bisa menerima. Benar Tuhan, tetapi anjing mau menjilat remah-remah roti. Tuhan Yesus katakan karena perkataanmu hai ibu, anakmu sembuh. Jangan hanya suka dengar Firman yang singkat, kalau yang agak lama tidak suka. Coba main game, biar sudah sakit perut 2-3 jam dia bisa tahan.
2. Untuk percaya pada Firman kadang tidak cocok bagi logika. Sekarang ini orang maunya Firman itu yang logis, harus sesuai logika, kalau tidak sesuai logika tidak bisa diterima. Mereka lupa dengan Maria, seorang perawan, belum bersuami, bisa mengandung, itu logis atau tidak! Lihat orang Israel menyeberang laut Kolsum karena ada angin timur membelah laut, tetapi orang Israel tidak terlempar. Berat jenis manusia dengan berat jenis air lebih berat air tetapi air terbelah, manusia tidak terlempar, logis atau tidak!
Untuk percaya pada Firman memang kadang tidak cocok dengan logika, tetapi kalau kita percaya maka itu menjadi iman yang kuat. Kaum muda yang imannya kuat tidak mudah digoyangkan oleh dosa dan ajaran palsu. Karena iman dia percaya. Pegang teguh satu Firman pengajaran yang benar sekalipun sengsara bagi daging. Biar dinista tetapi tetap pegang Firman pengajaran, ajaran yang sehat. Biar kita punya iman yang teguh, dengar Firman, percaya dan yakin sekalipun tidak sesuai logika kita.
Yesaya 51:7
51:7 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengetahui apa yang benar, hai bangsa yang menyimpan pengajaran-Ku dalam hatimu! Janganlah takut jika diaibkan oleh manusia dan janganlah terkejut jika dinista oleh mereka.
Kalau matematika 1+1=2. Tetapi Alkitab mengajarkan nikah itu 1 suami + 1 isteri =1. Tidak sesuai logika tetapi bisa kita terima dan yakini karena itu Firman Tuhan. Pengajaran yang kami terima dari pendahulu memang tidak sesuai logika, tetapi terima dengan iman, sekalipun dinista dan diaibkan.
3. Untuk mempraktekan Firman memang sakit bagi daging. Tidak cocok dengan kehendak kita dan harus berkorban, korban perasaan bahkan berkorban segala-galanya. Sebagai contoh kehidupan kaum muda yang mau berkorban segala-galanya untuk mempraktekkan Firman adalah nabi Yeremia.
Yeremia 1:5-8; 16:2
1:5 "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa."
1:6 Maka aku menjawab: "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda."
1:7 Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.
1:8 Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN."
16:2 "Janganlah mengambil isteri dan janganlah mempunyai anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan di tempat ini.
Yeremia masih muda, dia dipanggil Tuhan, diutus kepada bangsa Israel, bangsa yang suka memberontak, sudah berapa banyak nabi mereka bunuh, resikonya besar! Ditambah lagi Tuhan katakan pada Yeremia “jangan kawin!”. Tetapi dia mau taat. Artinya bagi kita mau melayani Tuhan sejak masa muda. Kalau dipanggil Tuhan melayani, baik melayani dalam zangkoor kaum muda, melayani di bidang musik, melayani di bidang laptop dan warta semuanya dijawab “ya Tuhan”. Menikah itu menunjuk kesenangan. Ayo melayani Tuhan sungguh-sungguh sekalipun harus mengorbankan kesenangan masa muda, bahkan mengorbankan masa depan untuk melayani Tuhan. Ini contoh kehidupan yang mau taat.
Itu juga yang saya bayangkan sebagai hamba Tuhan, kalau saya jadi hamba Tuhan tidak akan bebas melakukan ini itu. Kesenangan masa depan itu harus kita korbankan. Yang lain masih happy-happy ke sana kemari, kita fokus melayani Tuhan. Korbankan semua sampai rela sengsara bagi Yesus. Mau taat pada Firman memang sakit bagi daging.
Berbahagia kaum muda kalau melayani Tuhan sejak masa muda, kita tidak dibuat Tuhan susah tetapi ada hasil yang luar biasa. Kalau mau menikmati roti penderitaan, mau dengar Firman, mau percaya Firman, mau praktek Firman sekalipun sengsara bagi daging, hasilnya seperti yang dialami oleh Yeremia.
Yeremia 1:8,19
1:8 Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN."
1:19 Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN."
2 kali dikatakan Tuhan menyertai. Ini hasilnya, Tuhan selalu menyertai kehidupan kita. Melepaskan kita dari segala ancaman, halangan, penderitaan, sampai nanti melepaskan kita dari aniaya antikristus. Sekarang memang kita tidak bisa mengikuti kesenangan daging, tetapi kita akan luput dari aniaya antikristus. Dari pada sekarang mengikuti kesenangan daging, kesenangan masa muda, nanti masuk aniaya antikristus. Para pengerja juga perhatikan, sudah tidak bisa lagi kesana kemari seperti dulu. Ayo korban kesenangan daging. Mau dipanggil Tuhan untuk menikah atau tidak menikah tetap melayani Tuhan sungguh-sungguh. Serahkan masa muda, biar dipakai oleh Tuhan. Tuhan akan menyertai kehidupan kita sampai kita berhasil luput dari aniaya antikristus, berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, Tubuh Kristus yang sempurna.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar