Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Ibadah seperti ini bukan sesuatu yang salah, Yesus pernah berkhotbah di Sinagoge, di atas bukit, di tepi pantai. Di mana saja kita beribadah yang penting kita mau bersekutu dengan Firman Tuhan.
Mazmur 104:24
104:24 Betapa banyak perbuatan-Mu, ya TUHAN, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu.
Tuhan menciptakan langit dan bumi dengan kebijaksanaan. Kita diberikan kesempatan untuk menikmati ciptaan Tuhan, seperti saat ini kita diberi kesempatan menikmati udara pantai dan deburan ombak. Tetapi ingat menikmati ciptaan Tuhan bukan untuk kesenangan daging. Sebab kalau untuk kesenangan daging arahnya kepada dosa. Sebab kalau kesenangan dipenuhi akibatnya berbuahkan dosa. Lalu kita menikmati ciptaan Tuhan untuk apa? Tujuan menikmati ciptaan Tuhan untuk belajar bijaksana. Bagaimana praktek belajar bijaksana?
Daniel 12:3
12:3 Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
Praktek bijaksana adalah belajar untuk menjadi terang. Menikmati tempat parawisata belajar jadi terang, jangan merusak, mulut kita jangan bicara sia-sia, omongan kotor, omongan dosa. Bagaimana caranya menjadi terang? Kita belajar dari Tabernakel. Dalam Tabernakel ada 3 macam terang:
1. Di halaman ada terang mezbah korban bakaran
Dulu di mezbah korban bakaran itu ada binatang korban yang dipersembahkan untuk korban penghapus dosa, untuk korban penebus salah, untuk korban keselamatan atau untuk korban syukur dan sebagainya. Semua korban itu sudah digenapkan Yesus di kayu salib. Jadi terang mezbah korban bakaran adalah terang Yesus Anak Domba Allah yang berkorban nyawa untuk menyelamatkan manusia berdosa.
Efesus 5:2-4,8-9
5:2 dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.
5:3 Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut saja pun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus.
5:4 Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono — karena hal-hal ini tidak pantas — tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.
5:8 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,
5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
Untuk menjadi terang manfaatkan korban Kristus lewat saling mengaku dosa dan saling mengampuni serta melupakan dosa sesama. Kalau kita manfaatkan korban Kristus maka kita menjadi anak-anak terang yang berbuahkan kebenaran, keadilan dan kebaikan.
a) Kebenaran artinya hidup benar dalam segala hal dan menjadi senjata kebenaran.
b) Keadilan artinya tidak memihak siapa-siapa hanya memihak Tuhan, jujur. Jujur mengaku segala kesalahan kita kepada Tuhan, jujur kepada orang tua dan kepada sesama serta jujur dalam nikah. Kalau jujur pasti adil, itu bagaikan mata uang.
c) Kebaikan itu melakukan yang baik bagi sesama bukan merugikan. Sampai nanti bisa membalas kejahatan dengan kebaikan.
2. Di ruangan suci ada terang pelita emas
Pelita emas itu terbuat dari emas murni yang ditempa. Ini menunjukan terang Roh Kudus atau terang kesucian, kemurnian.
Keluaran 25:31
25:31 "Haruslah engkau membuat kandil dari emas murni; dari emas tempaan harus kandil itu dibuat, baik kakinya baik batangnya; kelopaknya — dengan tombolnya dan kembangnya — haruslah seiras dengan kandil itu.
Pelita emas ini harus ditempa bukan dicor. Untuk hidup dalam kesucian dan kemurnian itu bagaikan kena palu dan kena api. Daging ini tidak mampu kena palu Firman, daging memberontak, tetapi kalau ada Roh Kudus bisa. Kita membutuhkan terang Roh Kudus, kekuatan Roh Kudus. Terang Roh Kudus yang mampukan kita hidup di dunia yang semakin gelap oleh dosa. Kegelapan dosa ini semakin pekat. Manusia di dunia ini mendekati 7 miliar. Kalau 1, 2, 3 sampai 7 miliar berbuat dosa maka betapa gelapnya dunia ini. Kita butuh Roh Kudus supaya kita tidak ikut-ikutan berbuat dosa.
Matius 25:1,6
25:1 "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Tidak ada dari kita yang berani mengatakan saya dari kecil sampai sekarang tidak pernah berbuat dosa. Kita semua pernah berbuat dosa, tetapi kekuatan terang Roh Kudus menginsafkan kita akan dosa. Roh Kudus menginsafkan kita akan dosa sehingga sadar, mengaku dosa, bertobat dan tidak mengulangi lagi.
Yohanes 16:8
16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
Di akhir zaman ini selain menghadapi bahaya kegelapan dosa, kita juga menghadapi kegelapan penyesatan. Dalam Matius pasal 24 ini ada 4 kali dikatakan menyesatkan.
Matius 24:4,5,11,24
24:4 Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang 1menyesatkan kamu!
24:5 Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan 2menyesatkan banyak orang.
24:11 Banyak nabi palsu akan muncul dan 3menyesatkan banyak orang.
24:24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka 4menyesatkan orang-orang pilihan juga.
Angka 4 ini menunjukan 4 penjuru bumi. Artinya di mana-mana pada keempat penjuru bumi terjadi penyesatan sebab itu butuh terang Roh Kudus. Kalau ada Roh Kudus dalam diri kita, kita tidak perlu diajar orang lain. Bukan berarti tidak butuh gembala, tetapi artinya kita punya kepekaan dan ada ketegasan untuk menolak ajaran yang lain dan tegas untuk berpegang pada satu Firman pengajaran yang benar.
I Yohanes 2:27
2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu — dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta — dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
I Timotius 4:1-2
4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
4:2 oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
Di mana kita mendapatkan urapan Roh Kudus?
Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Jadi tempat mendapatkan urapan adalah di ruangan suci yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Mari bapak ibu saudara sekalian, kita bertekun dalam 3 macam ibadah pokok. Ibadah seperti ini merupakan tambahan, ini termasuk ibadah raya. Mungkin masih di rumah, tidak bisa datang beribadah ke gereja, yang penting kita bertekun dalam 3 macam ibadah pokok yaitu meja roti sajian ibadah pendalaman Alkitab, pelita emas ibadah raya, mezbah dupa emas ibadah pendalaman Alkitab, kita tekuni itu maka urapan ada dalam kehidupan kita, di atas kepala kita.
Urapan Roh Kudus lebih berharga dari apapun di dunia ini. Pendidikan tidak bisa meluputkan kita dari dosa, tidak bisa membuat kita peka terhadap ajaran palsu. Tetapi kalau ada Roh Kudus mungkin terlanjur berbuat dosa maka Roh Kudus menyadarkan, kita sadar dan bertobat. Kalau ada ajaran yang lain Roh Kudus yang membuat kita peka untuk menghindari. Sampai Pdt. Pong Dongalemba mengatakan sampai bisa kita rasakan lewat pori-pori kulit kita, orang itu baru lewat, kita bisa tahu ajarannya lain.
3. Terang dari Tabut Perjanjian atau disebut dengan terang kemuliaan atau Shekina Glori. Dulu imam besar setahun sekali masuk ke dalam ruangan maha suci membawa darah, membawa dupa. Darah itu dipercikan 7 kali di atas tutup pendamaian dan 7 kali di depan tabut perjanjian, maka terjadi Shekina Glori, tanda bahwa dosa-dosa umat Israel diselesaikan dengan tuntas.
Imamat 16:2, 12-16
16:2 Firman TUHAN kepadanya: "Katakanlah kepada Harun, kakakmu, supaya ia jangan sembarang waktu masuk ke dalam tempat kudus di belakang tabir, ke depan tutup pendamaian yang di atas tabut supaya jangan ia mati; karena Aku menampakkan diri dalam awan di atas tutup pendamaian.
16:12 Dan ia harus mengambil perbaraan berisi penuh bara api dari atas mezbah yang di hadapan TUHAN, serta serangkup penuh ukupan dari wangi-wangian yang digiling sampai halus, lalu membawanya masuk ke belakang tabir.
16:13 Kemudian ia harus meletakkan ukupan itu di atas api yang di hadapan TUHAN, sehingga asap ukupan itu menutupi tutup pendamaian yang di atas hukum Allah, supaya ia jangan mati.
16:14 Lalu ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan memercikkannya dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di bagian muka, dan ke depan tutup pendamaian itu ia harus memercikkan sedikit dari darah itu dengan jarinya tujuh kali.
16:15 Lalu ia harus menyembelih domba jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa bagi bangsa itu dan membawa darahnya masuk ke belakang tabir, kemudian haruslah diperbuatnya dengan darah itu seperti yang diperbuatnya dengan darah lembu jantan, yakni ia harus memercikkannya ke atas tutup pendamaian dan ke depan tutup pendamaian itu.
16:16 Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi tempat kudus itu karena segala kenajisan orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka, apa pun juga dosa mereka. Demikianlah harus diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang tetap diam di antara mereka di tengah-tengah segala kenajisan mereka.
Ini penyucian akhir, terang kemuliaan ini muncul setelah 2 kali 7 percikan darah. Tutup pendamaian menunjuk pribadi Yesus, Yesus sudah mengalami percikan darah, Dia sudah sengsara dari taman Getsemani sampai mati di kayu Salib. Tabut Perjanjian itulah kita gereja Tuhan, mau tidak mau harus mengalami percikan darah. Datang ke sini mau beribadah ada percikan darahnya, ada yang motornya mogok, ada yang mobilnya terperosok. Kita juga harus mengalami percikan darah, bentuknya macam-macam, bisa diizinkan sakit, bisa diizinkan hampir tabrak loder sampai 10 jahitan di lutut. Periksa, kalau karena dosa minta ampun, kalau bukan karena dosa berarti percikan darah, nikmati itu. Bisa juga dihina, dikucilkan, kita mau bicara yang benar malah dicap sok suci. Itu semua percikan darah, jangan menghindar supaya ada sinar kemuliaan.
Daging ini tidak mampu, dikutik sedikit saja sudah mau menyala. Supaya tahan menghadapi percikan darah apa yang harus kita lakukan. Harun selain membawa darah dia membawa dupa, itu doa penyembahan. Harus banyak berdoa menyembah hari-hari terakhir ini supaya tahan menghadapi percikan darah. Bukan mengomel dan bersungut tetapi kita mengucap syukur, menyembah saja. Nikmati saja apa yang Tuhan izinkan kita alami.
Mengapa Tuhan mengizinkan kita harus mengalami percikan darah?
a) Supaya kita mengalami pendamaian dari segala dosa sampai nanti kita tidak bercacat cela. Segala dosa ini sampai dosa yang tidak kita sadari itulah kebenaran diri sendiri. Benar itu putih, cahaya Firman itu putih, makanya perlu kasih darah supaya kelihatan, ternyata masih ada kebenaran diri sendiri.
b) II Korintus 4:16-18
4:16-18 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
Tujuan kedua supaya kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging dengan tabiat dagingnya, tersinggung, gampang meraju, putus asa, kecewa, diubahkan menjadi manusia rohani dengan tabiat Allah Tritunggal. Jadi kita bukan dihancurkan tetapi supaya tabiat Allah itu masuk dalam diri kita, seharusnya kita berbahagia, bukan malah mengomel. Tabiat Allah masuk sampai kita segambar dengan Allah Tritunggal, kita menjadi terang dunia masuk kota Yerusalem Baru, kota terang. Tabiat Allah Tritunggal itulah digambarkan dengan buah-buah Roh. Kita periksa, apakah sudah ada 1 saja dalam diri kita. Bersyukur kalau sudah ada 2, 3 sampai 9 itu berarti sudah sempurna seperti Yesus.
Galatia 5:22-23
5:22-23 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Kasih, sukacita, damai sejahtera itu tabiat Allah Bapa, ketika menghadapi percikan darah kita sudah bisa tenang dan damai sejahtara itu sudah mendapatkan tabiat Allah Bapa.
Kesabaran, kemurahan, kebaikan itu tabiat Anak Allah. Nikmati percikan darahnya, sabar.
Kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri ini tabiat Allah Roh Kudus. Kuasai diri, tenang.
Tabiat Allah Tritunggal harus ada pada kita. Kalau semua ini sudah ada pada kita maka kita menjadi Mempelai wanita Tuhan yang sempurna yang bisa masuk dalam kota terang, Yerusalem Baru. Menghadapi percikan darah minimal 2 ini yang kita minta ada pada kita yaitu damai dan sabar, kalau sudah damai dan sabar sebentar lagi pertolongan Tuhan ada.
Wahyu 21:23; 22:5
21:23 Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya.
22:5 Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.
Ayo siang hari ini minta kepada Tuhan supaya tabiat Allah Tritunggal semakin nyata dalam diri kita, minimal damai dan sabar ada pada kita, atau penguasaan diri ada pada kita. Sehingga kita tidak galau, kecewa, putus asa, tetapi tetap percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan dan Tuhan menolong kita tepat pada waktunya.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
JADWAL IBADAH Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci → Pk. 17.00 Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30 Minggu : Ibadah Raya → Pk. 10.00 Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar