Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Kita mempelajari imamat pasal 26 tentang kutukan yang diterima oleh orang yang tidak mau taat pada Firman Tuhan. Ada 5 kutukan bagi orang yang tidak mau taat pada Firman Tuhan.
1. Imamat 26:16,25 Penyakit (Ulangan 28:35)
2. Imamat 26:17,25, 33, 36-39 Pedang atau perang
3. Imamat 26:19,20,26,29 Kelaparan
4. Imamat 26:22 Binatang liar atau binatang buas
5. Imamat 26:30-32 Ibadahnya dihancurkan.
Kita masih mempelajari tentang poin kedua yaitu pedang atau perang. Ada 5 dampak yang ditimbulkan dari pedang penghukuman Tuhan:
Imamat 26:33,36
26:33 Tetapi kamu akan Kuserakkan di antara bangsa-bangsa lain dan Aku akan menghunus pedang di belakang kamu, dan tanahmu akan menjadi tempat tandus dan kota-kotamu akan menjadi reruntuhan.
26:36 Dan mengenai mereka yang masih tinggal hidup dari antaramu, Aku akan mendatangkan kecemasan ke dalam hati mereka di dalam negeri-negeri musuh mereka, sehingga bunyi daun yang ditiupkan angin pun akan mengejar mereka, dan mereka akan lari seperti orang lari menjauhi pedang, dan mereka akan rebah, sungguhpun tidak ada orang yang mengejar.
1. Berserak-serak atau pecah belah, tercerai berai (ayat 33)
2. Kota-kota menjadi reruntuhan (ayat 33)
3. Tanah menjadi tandus (ayat 33)
4. Kecemasan atau ketakutan (ayat 36-39)
5. Hancur lebur (ayat 39)
Sore ini kita mempelajari dampak ketiga yaitu tanah menjadi tandus. Kenapa tanah menjadi tandus? Karena orang Israel melalaikan tahun sabat, tahun ketujuh, tahun perhentian untuk tanah.
Imamat 26:34-35
26:34 Pada waktu itulah tanah itu pulih dari dilalaikannya tahun-tahun sabatnya selama tanah itu tandus dan selama kamu tinggal di negeri musuh-musuhmu; pada waktu itulah tanah itu akan menjalani sabatnya dan dipulihkan tahun-tahun sabat yang belum didapatnya.
26:35 Selama ketandusannya tanah itu akan menjalani sabat yang belum dijalaninya pada tiap-tiap tahun sabatmu, ketika kamu masih diam di situ.
Tahun sabat dilalaikan oleh orang Israel, padahal Tuhan sudah jamin pada tahun ke-6 bangsa Israel akan mengumpulkan hasil yang melimpah yang bisa dinikmati sampai tahun ke-9.
Imamat 25:21-22
25:21 Maka Aku akan memerintahkan berkat-Ku kepadamu dalam tahun yang keenam, supaya diberinya hasil untuk tiga tahun.
25:22 Dalam tahun yang kedelapan kamu akan menabur, tetapi kamu akan makan dari hasil yang lama sampai kepada tahun yang kesembilan, sampai masuk hasilnya, kamu akan memakan yang lama."
Tuhan sudah jamin ada hasil yang bisa dinikmati sampai tahun ke-9. Tujuan Tuhan memerintahkan kepada orang Israel untuk menguduskan tahun sabat adalah untuk mengajar orang Israel percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan. Namum mereka tidak taat, tidak percaya sehingga pedang penghukuman Tuhan dijatuhkan atas mereka sehingga menanduskan tanah mereka. Mereka tidak percaya kepada Tuhan berarti mereka juga tidak percaya kepada hamba Tuhan yang memberitakan Firman. Dalam hal ini Musa yang diperintah Tuhan memberitakan kepada bangsa Israel.
Percaya = iman. Iman kita bisa bertumbuh karena peran dari 2 hal:
Roma 10:14-17
10:14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
10:15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"
10:16 Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata: "Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?"
10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Dari sini kita melihat iman bisa bertumbuh karena peran:
1) Hamba Tuhan atua gembala yang memberitakan Firman. Tuhan tidak pernah menyatakan isi hatiNya langsung kepada sidang jemaat tetapi melalui hamba Tuhan. Kita bisa tahu Firman karena ada hamba Tuhan yang memberitahukan kepada kita.
Amos 3:7
3:7 Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.
Tidak percaya hamba Tuhan = tidak percaya Tuhan. Bagaimana imannya bisa bertumbuh kalau hamba Tuhan yang diutus Tuhan tidak dia percayai. Melawan hamba Tuhan = melawan Tuhan, iman tidak akan bertumbuh. Dengan masalah yang datang beberapa tahun belakangan ini, banyak jemaat tidak percaya lagi kepada hamba Tuhan. Berarti dia tidak percaya dengan Tuhan yang mengutus hamba Tuhan itu. Kalau kepada hamba Tuhan ada pembukaan Firman, jangan kita ragu, percaya saja.
2) Firman Kristus = Firman dalam urapan Roh kudus. Itulah Firman pengajaran yang benar, berita yang benar.
Hamba Tuhan yang benar dan berita yang benar, memegang peranan menumbuhkan iman jemaat kepada Yesus. Sampai nanti jemaat memiliki karakter rohani seperti karakter Yesus. Dalam Tabernakel hamba Tuhan atau gembala yang benar yang diutus oleh Tuhan, itu merupakan tudung bagi sidang jemaat. Digambarkan dengan tudung Tabernakel. Ruangan suci dan maha suci ditudungi dengan 4 lapis tudung. Kalau masuk ruangan suci yang bisa kita lihat adalah tudung Tabernakel, baru di atasnya ada tudung bulu kambing, kemudian di atasnya ada tudung kulit domba jantan celupan merah dan paling atas tudung kulit lumba-lumba atau tudung mina gajah.
Tudung yang terlihat dalam ruangan suci atau yang terlihat dalam penggembalaan adalah gembala. Jadi gembala yang benar yang diutus oleh Tuhan adalah tudung bagi jemaat. Kalau gembala itu tidak dipercayai maka 3 lapis tudung di atasnya tidak ada, tidak ada perlindungan dari Allah Tritunggal! Tudung bulu kambing itu perlindungan dari Allah Roh Kudus, tudung kulit domba jantan celupan merah itu perlindungan dari Yesusn Anak Allah dan yang paling atas tudung mina gajah itu perlindungan dari Allah Bapa, kita dilindungi dari penghukuman atas dunia ini.
Keluaran 26:1-6
26:1 "Kemah Suci itu haruslah kaubuat dari sepuluh tenda dari lenan halus yang dipintal benangnya dan dari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi; dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun, haruslah kaubuat semuanya itu.
26:2 Panjang tiap-tiap tenda haruslah dua puluh delapan hasta dan lebar tiap-tiap tenda empat hasta: segala tenda itu harus sama ukurannya.
26:3 Lima dari tenda itu haruslah dirangkap menjadi satu, dan yang lima lagi juga harus dirangkap menjadi satu.
26:4 Pada rangkapan yang pertama, di tepi satu tenda yang di ujung, haruslah engkau membuat sosok-sosok kain ungu tua dan demikian juga di tepi satu tenda yang paling ujung pada rangkapan yang kedua.
26:5 Lima puluh sosok harus kaubuat pada tenda yang satu dan lima puluh sosok pada tenda yang di ujung pada rangkapan yang kedua, sehingga sosok-sosok itu tepat berhadapan satu sama lain.
26:6 Dan haruslah engkau membuat lima puluh kaitan emas dan menyambung tenda-tenda Kemah Suci yang satu dengan yang lain dengan memakai kaitan itu, sehingga menjadi satu.
Biarlah kita mau percaya kepada hamba Tuhan yang telah melayani kita sekian lama. Kadangkala gosip-gosip di luar, hasutan-hasutan dari luar malah lebih dipercaya dari pada gembala yang selama ini mendoakan dia, yang menaikan doa syafaat untuk dia, yang bergumul mencari pembukaan rahasia Firman untuk rohani jemaat.
Tudung Tabernakel disebut tudung iman dan tudung perbuatan iman. Tudung itu terdiiri dari 10 tenda yang disambung kemudian dibagi menjadi 2 rangkap. Satu rangkap terdiri dari 5 tenda kemudian rangkap yang lain juga terdiri dari 5 tenda, kemudian disambungkan dengan sosok-sosok. Rangkap pertama menudungi ruangan suci = iman. Rangkap kedua menudungi ruangan maha suci = perbuatan iman. Jadi iman harus disertai dengan perbuatan iman. Biarlahkita memiliki iman dan perbuatan iman, percaya! Mulai percaya kepada utusan Tuhan, percaya pada Firman Tuhan, kita memiliki iman dan perbuatan iman.
Bahan-bahan untuk tenda Tabernakel itu adalah korban dari perempuan-perempuan yang ahli memintal, menenun. .... dan mereka korbankan untuk pembangunan Tabernakel.
Keluaran 35:25-26
35:25 Setiap perempuan yang ahli, memintal dengan tangannya sendiri dan membawa yang dipintalnya itu, yakni kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus.
35:26 Semua perempuan yang tergerak hatinya oleh karena ia berkeahlian, memintal bulu kambing.
Memintal atau menenun itu butuh perhatian penuh, kalau salah bisa lain bentuknya. Kalau meminta itu tangan kaki yang bekerja, mulutnya diam, tidak banyak komentar, tidak banyak bicara! Kita tidak membangun lagi yang jasmani, kita membangun Tabernakel yang rohani, Tubuh Kristus yang sempurna. Dalam bekerja untuk pembangunan Tubuh Kristus jangan banyak komentar, harus perhatian penuh. Tidak usah banyak gosip, banyak keritik, apalagi fitnah dan lain-lain, tidak akan masuk dalam Tubuh Kristus orang seperti itu, tidak ada yang dia bisa korbankan untuk Tabernakel, bagi Tubuh Kristus. Begitu juga dalam hal berkorban, terutama dalam mendengarkan Firman pengajaran. Yang seringkali dikatakan tidak cocok. Yang tidak cocok ini dagingnya! Koq Firman mau dicocokan dengan dagingnya. Firman itu diterima dengan iman dan dipraktekan menjadi perbuatan iman.
Ingat waktu Abraham mengambil sumpah dari Eliezer waktu mau pergi ke Ur-Kasdimmencari isteri bagi Ishak anaknya. Eliezar bertanya bagaimana kalau perempuan itu tidak mau ikut ke sini? Abraham katakan “awas jangan bawa Ishak ke sana!”. Ishak gambaran Yesus Mempelai Pria Sorga. Ribka gambaran gereja Tuhan. Jadi yang harus ikut adalah Ribka. Bukan Ribka yang ikut Ishak. Bagi kita bukan Firman yang mau kita paksa mengikuti maunya kita tetapi kita yang harus mengikuti maunya Firman sekalipun daging ini harus dirobek. Yesus masuk Yerusalem menunggangi keledai. Yesus Firman, keledai menunjuk kita bangsa kafir. Jangan dibalik, sekarang keledai menunggangi Yesus, Firman yang diatur mengikuti maunya daging kita. Makanya dalam memintal itu tangan dan kaki yang bekerja, mulut diam. Dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus jangan banyak komentar, dalam hal berkorban jangan banyak komentar, terutama dalam mendengarkan Firman, jangan banyak komentar, berima dengan iman.
Dalam Alkitab, gereja itu digambarkan dengan perempuan. Jadi perempuan gambaran gereja. Perempuan-perempuan itu bisa ahli memintal karena ada yang mengajar mereka. Contoh pembangunan Tabernakel itu dari Tuhan, bukan rekayasa manusia, jadi ada yang mengajar mereka. Siapa yang mengajar mereka?
Keluaran 35:30-35
35:30 Berkatalah Musa kepada orang Israel: "Lihatlah, TUHAN telah menunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda,
35:31 dan telah memenuhinya dengan Roh Allah, dengan keahlian, pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan,
35:32 yakni untuk membuat berbagai rancangan supaya dikerjakan dari emas, perak dan tembaga;
35:33 untuk mengasah batu permata supaya ditatah; untuk mengukir kayu dan untuk bekerja dalam segala macam pekerjaan yang dirancang itu.
35:34 Dan TUHAN menanam dalam hatinya, dan dalam hati Aholiab bin Ahisamakh dari suku Dan, kepandaian untuk mengajar.
35:35 Ia telah memenuhi mereka dengan keahlian, untuk membuat segala macam pekerjaan seorang tukang, pekerjaan seorang ahli, pekerjaan seorang yang membuat tenunan yang berwarna-warna dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus, dan pekerjaan seorang tukang tenun, yakni sebagai pelaksana segala macam pekerjaan dan perancang segala sesuatu.
Ada 2 orang yang ditunjuk yang Tuhan penuhi dengan keahlian, itulah Bezaleel dan Aholiab.Artinya dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, ada hamba Tuhan yang Tuhan tetapkan untuk memberikan pengajaran kepada sidang jemaat, sehingga pelayanan yang kita kerjakan tidak asal, ada aturannya, ada polanya, terarah demi pembangunan Tubuh Kristus. Jadi kita berbahagia kalau kita menjadi kehidupan yang tergembala, kita diajar supaya kita cakap di dalam pelayanan. Kami hamba Tuhan tergembala dalam persekutuan yang benar, ada tempat kami bersekutu, di situ kami menerima pengajaran supaya cakap mengajar jemaat.Jadi pengajaran yang kita terima dari pendahulu teruskan pada jemaat, teruskan pada yang dapat dipercaya. Pembangunan Tubuh Kristus akan segera selesai kalau kita mengikuti langkah-langkah yang sudah Tuhan tetapkan.
Bezaleel artinya di dalam naungan Allah. Aholiab artinya tenda dari Bapa. Jadi sama dua-duanya bicara naungan. Ini bicara hamba Tuhan atau gembala merupakan tudung perlindungan dari Allah kepada sidang jemaat. Bahagia sebab ada yang menangani kita. Pada hamba Tuhan ini Tuhan percayakan Firman pengajaran yang benar, sehingga kita tidau usah ragu untuk mempercayakan diri kita digembalakan.
I Korintus 4:1-2
4:1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.
4:2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.
Dipercayai apa yang dimaksud di sini? Di percaya Firman pengajaran yang benar.
II Timotius 1:13; 2:2
1:13 Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
2:2 Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.
Dengan adanya hamba Tuhan yang dapat dipercaya pembukaan rahasia Firman, jemaat jad cakap dalam pelayanan, diajar supaya cakap melayani, tidak salah dalam pelayanan. Jemaat adalah mahkota kemegahan hamba Tuhan. Isteri yang cakap adalah mahkota kemegahan suami. Hamba Tuhan atau gembala itu suami bayangan bagi sidang jemaat untuk membawa sidang jemaat menjadi isteriyang cakap bagi Yesus Mempelai Pria Sorga. Jadi kita tidak bisa lepas dari pelayanan hamba Tuhan. Kami hamba Tuhan tidak bisa lepas dari pelayanan pendahulu kami, dari hamba Tuhan yang Tuhan percayakan Firman pengajaran.
Keluaran 35:31,34
35:31 dan telah memenuhinya dengan Roh Allah, dengan keahlian, pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan,
35:34 Dan TUHAN menanam dalam hatinya, dan dalam hati Aholiab bin Ahisamakh dari suku Dan, kepandaian untuk mengajar.
Dalam Wahyu pasal 7 ada 144.000 orang Israel asli yang menjadi inti Mempelai Wanita Tuhan. Bapak ibu tidak akan menemukan suku Dan di situ. Suku Dan menggambarkan kita bangsa kafir. Kita dilibatkan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
Tanda-tanda hamba Tuhan atau gembala yang dapat dipercaya memimpin sidang jemaat dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
1. Dipenuhi dengan Roh Kudus. Makanya kami hamba Tuhan harus dipenuhi dengan Roh Kudus sehingga bisa setia dan berkobar-kobar di dalam pelayanan. Coba ada gotong royong lalu yang memimpin tidak semangat, yang kerja juga tidak akan semangat. Tetapi kalau yang memimpin semangan kerja, semua juga ikut semangat kerja.
Roma 12:11
12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Itulah kami hamba Tuhan harus penuh dengan Roh Kudus, sehingga tidak bisa dibatasi oleh apapun, oleh situasi kondisi apapun bahkan oleh usia. Saya angkat topi untuk 2 orang tua rohani kita di sini yang semangat melayani Tuhan. Kalau yang tua semangat, yang muda lebih semangat lagi, lebih menyala-nyala lagi. Kita lihat orang-orang tua dalam sidang jemaat semangat melayani. Ayo yang muda-muda, malu dong kalau tidak semangat. Saya hamba Tuhan usia masih muda harus semangat melayani Tuhan. Itu kalau ada Roh Kudus. Kalau tidak ada Roh Kudus, semangatnya semangat daging.
Kalau ada Roh Kudus semangat berkobar-kobar dan Roh Kudus membuat kita takut akan Tuhan. Apa artinya semangat kalau tidak takut Tuhan. Seperti Paulus semangat menyala-nyala dia mau pergi menangkap pengikut jalan Tuhan. Dia semangat tetapi tidak takut Tuhan sehingga dia menjadi buta, pelayannya menjadi buta, tidak ada arah yang jelas.
Semangat berkobar-kobar oleh Roh Kudus harus dibarengi dengan takut akan Tuhan.
Yesaya 11:1-3
11:1 Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
11:2 Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
11:3 ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.
Doakan kami hamba Tuhan dan para gembala supaya betul-betul melayani dengan semangat dari Tuhan, semangat dari Roh Kudus. Dan melayani dengan takut akan Tuhan, bisamenjadi teladan bagi sidang jemaat. Semua bisa melayani dengan semangat dan takut akan Tuhan.
Dulu pembangunan Bait Allah di zaman Hagai, Tuhan menggerakan semangat dari bupati Zerubabel, Tuhan menggerakan semangat seluruh umat, semua semangat melayani.
Hagai1:14
1:14 TUHAN menggerakkan semangat Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan semangat Yosua bin Yozadak, imam besar, dan semangat selebihnya dari bangsa itu, maka datanglah mereka, lalu melakukan pekerjaan pembangunan rumah TUHAN semesta alam, Allah mereka,
Bupati di sini sebenarnya adalah raja, tetapi sejak dijajah dia diangkat menjadi bupati saja. Kita imam dan raja harus semangat melayani Tuhan dan disertai takut akan Tuhan.
Hagai 1:12
1:12 Lalu Zerubabel bin Sealtiel dan Yosua bin Yozadak, imam besar, dan selebihnya dari bangsa itu mendengarkan suara TUHAN, Allah mereka, dan juga perkataan nabi Hagai, sesuai dengan apa yang disuruhkan kepadanya oleh TUHAN, Allah mereka; lalu takutlah bangsa itu kepada TUHAN.
Kalau sudah semangat, sudah takut Tuhan, apapun tantangan yang dihadapi kita tidak akan kendor. Semangat dan takut akan Tuhan membuat kita kuat dan teguh hati, pasti dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus!
Hagai 2:5
2:5 Tetapi sekarang, kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah firman TUHAN; kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar; kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah firman TUHAN; bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN semesta alam,
Jangan takut, Tuhan menyertai kita. Semakin ditekan, semakin dilapor sana sini, kalau kita semangat, kita takut Tuhan, kita kuat teguh hati maka Tuhan menyertai. Kalau Tuhan yang menyertai kita, siapa yang bisa menghalangi pekerjaan Tuhan, siapa yang bisa menggagalkan. Mulai dari hamba Tuhan. Jadi hamba Tuhan dulu tunjukan, dia dipenuh Roh Kudus, dia semangat, dia takut Tuhan, dia kuat teguh hati. Jemaat mengikuti dan meneladani, tidak ada yang bisa menggagalkan rencana Tuhan, kita bekerja saja melayani Tuhan.
2. Ada pengetahuan.
Yeremia 3:15
3:15 Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian.
Ini bukan pengetahuan dunia, bukan pengetahuan dalam arti harus ada gelar. Apa artinya pengetahuan?
Amsal 17:27
17:27 Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin.
Jadi kalau ada pengetahuan artinya dapat menahan perkataannya sehingga bisa diteladani jemaat. Orang caci maki, dia tahan, tidak membalas. Saya masih terus berlajar, masih banyak kurang dalam hal ini, terus belajar untuk bisa menahan kata. Kalau bapak gembala bisa menahan kata, otomatis juga isteri gembala bisa menahan kata.
3. Berpengertian = berkepala dingin. Kalau poin 2 dan 3 digabungkan berarti dapat mengendalikan diri, mengendalikan emosi. Kalau saya hamba Tuhan tidak bisa mengendalikan diri maka saya bagaikan kota yang temboknya runtuh, musuh masuk untuk menghancurkan jemaat, menghancurkan pelayanan.
Amsal 25:28
25:28 Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya.
Kalau jemaat melihat gembala tidak bisa mengendalikan diri, jemaatpun begitu tidak dapat mengendalikan diri, dia sedang mengundang musuh datang menghancurkan hidupnya. Kotanya tidak punya tembok perlindungan, tidak ada kubu, sudah roboh sehingga iblis masuk menghancurkan jemaat, menghancurkan diri kita, menghancurkan pekerjaan Tuhan. Dan ini sudah banyak terjadi, jangan lagi kita tambah seperti itu.
Musuh kita adalah iblis, jangan beri kesempatan sedikitpun kepadanya, jangan biarkan dia dapat untuuk dari kita.
Efesus 4:27
4:27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
II Korintus 2:11
2:11 supaya Iblis jangan beroleh keuntungan atas kita, sebab kita tahu apa maksudnya.
Dapat mengendalikan diri salah satunya tidak berkeluh kesah pada sidang jemaat. Hamba Tuhan boleh berkeluh kesah tetapi hanya kepada Tuhan. Tetapi awas, kalau gembala sudah berkeluh kesah kepada Tuhan, maka jemaat yang macam-macam itu berhadapan dengan Tuhan! Orang yang mengusik hamba Tuhan yang diutus Tuhan, dia rugi besar.
Ibrani 13:17
13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
Tidak membawa keuntungan berarti rugi besar. Saya pernah juga menghadapi seperti ini, saya berkeluh kesah kepada Tuhan. Tuhan kalau orang ini terus mengganggu dalam pelayanan, singkirkan Tuhan. Kalau Tuhan masih sayang dia, ampuni dan sadarkan. Saya cuma berdoa maksudnya supaya dia disingkirkan dari penggembalaan, tetapi Tuhan punya cara yang lebih dari itu, Tuhan singkirkan dari bumi ini.
4. Cakap mengajar.
I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.
Cakap mengajar artinya bisa mengawasi diri dan bisa mengasihi ajarannya. Artinya apa yang dikerjakan itu yang dia kerjakan. Yesus memberikan teladan, Dia mengajar tetapi terlebih dulu telah Dia kerjakan.
Kisah Para Rasul 1:4
1:4 Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang — demikian kata-Nya —"telah kamu dengar dari pada-Ku.
Kemudian murid-muridNya juga meneladani.
Markus 6:30
6:30 Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.
Hamba Tuhan seperti ini bisa membawa jemaat memiliki karakter Yesus. Dia dipercaya oleh Tuhan membangun karakter jemaat menjadi seperti karakter Yesus. Tudung Tabernakel memiliki 4 warna yang menunjukan 4 karakter Yesus:
a) Warna ungu untuk menunjuk Yesus sebagai Raja, dengan karakternya selalu berkemenangan.
Mazmur 20:10; 144:10
20:10 Ya TUHAN, berikanlah kemenangan kepada raja! Jawablah kiranya kami pada waktu kami berseru!
144:10 Engkau yang memberikan kemenangan kepada raja-raja, dan yang membebaskan Daud, hamba-Mu!
I Korintus 15:25-26
15:25 Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
15:26 Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.
Kemenangan itu kita dapatkan dari wibawa Firman. Jadi tugas kami hamba Tuhan mengerjakan dulu baru ajarkan sehingga ada wibawa Firman yang memberi kemenangan. Jemaat bisa menerima, jemaat memperoleh wibawa Firman sehingga kita ada kemenangan, kita memiliki karakter Yesus sebagai Raja. Firman bukan hanya didengar, tetapi Firman sampai kita praktekan, ada wibawa dari Firman itu untuk menang. Dalam satu kisah waktu Yesus mengajar di Bait Allah, orang-orang yang mendengarkan berkata ini ajaran baru, Dia mengajar dengan wibawa! Saat itu ada orang yang dirasuk roh jahat. Dengan wibawa Firman maka roh jahat itu keluar, ada kemenangan dari Tuhan.
Markus 1:22,27
1:22 Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat.
1:27 Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya: "Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya."
Kami hamba Tuhan tidak perlu bikin-bikin wibawa dengan cara-cara sendiri. Biar berbadan kecil seperti Paulus, tetapi kalau Firman yang diajarkan itu sudah dipraktekan, kita pasti menang, ada wibawa Kristus. Menghadapi orang yang punya kedudukan tinggi, kalau Firman sudah dipraktekan, kita punya wibawa Kristus. Petrus tidak terpelajar, menghadapi sidang mahkamah agama, tetapi karena mereka mengajar apa yang sudah mereka kerjakan, maka orang-orang di mahkamah agama itu terkagum-kagum.
Kisah Para Rasul 4:19-21,13
4:19 Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah.
4:20 Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar."
4:21 Mereka semakin keras mengancam rasul-rasul itu, tetapi akhirnya melepaskan mereka juga, sebab sidang tidak melihat jalan untuk menghukum mereka karena takut akan orang banyak yang memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi.
4:13 Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus.
Ada wibawa Tuhan berikan sehingga kita bisa menang atas musuh. Musuh kita yang terutama itu 3D:
1) Dosa = maut. Kalau Firman sudah kita praktekan ada wibwa menghadapi dosa, kita tidak gampang jatuh, tidak bisa jatuh dalam dosa.
I Korintus 15:26
15:26 Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.
2) Dunia yang membuat kita tidak setia.
Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
3) Daging kita sendiri yang membuat kita tidak taat.
Roma 8:7
8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
3 D ini hanya mendatangkan masalah, dosa mendatangkan masalah, tidak setia mendatangkan masalah, tidak taat mendatangkan masalah dan air mata. Kita lawan dengan wibawa Kristus. Bagaimana supaya bisa punya wibawa Kristus, wibawa Firman? Praktekan Firman! Bagaimana untuk bisa praktek Firman? Harus bisa menerima Firman dengan segala kerendahan hati, merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan. Selama kita masih menggunakan logika kita, masih mengedepankan harga diri kita, mengedepankan gengsi kita, tidak akan bisa melakukan Firman. Tetapi kalau kita sudah menanggalkan semuanya, merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan, maka Firman sekeras apapun bisa kita praktekan dan kita memiliki wibawa Kristus untuk menang atas segala musuh.
Kalau Firman Tuhan itu seperti menghina, seperti perempuan Siro Fenesia datang minta tolong malah dikatai anjing, kalau dia tidak merendahkan diri serendah-rendahnya, dia tiadk punya wibawa Firman untuk menang. Tetapi dia merendahkan diri serendah-rendahnya ‘benar Tuhan, tetapi anjing itu mau menjilat remah-remah roti’.
b) Warna biru yaitu Yesus sebagai hamba. Ada 2 karakter hamba:
1) Filipi 2:7-8
2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Karakter hamba yang pertama itu taat pada Firman Tuhan sampai daging tidak bersuara lagi. Kadangkala kita bisa taat tetapi suara daging masih muncul, mendongkol, bersungut, tetapi dilakukan juga. Harus taat sampai betul-betul daging tidak bersuara lagi, itu hamba.
Saya dididik oleh 2 hamba Tuhan untuk menjadi hamba Tuhan supaya betul-betul punya karakter ini. Beberapa kali memang daging ini bersuara, tetapi berupaya terus untuk menjadi seorang hamba. Yang paling berat ketika menjadi pengerja kepada orang tua sendiri. Orang bilang enak. Memang enak di mata manusia tetapi sebenarnya berat sekali. Karena kalau saya ikuti daging saya, mau bermanja pada orang tua, saya tidak jadi hamba Tuhan. Belajar taat sampai daging tidak bersuara lagi, itulah hamba.
2) Lukas 17:9-10
17:9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?
17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."
Lukas 17:10 (Terjemahan Lama)
17:10 Demikianlah juga kamu, apabila kamu sudah berbuat segala perkara yang diperintahkan atasmu itu, berkatalah: Bahwa kami ini hamba yang tiada berguna; kami hanya berbuat barang yang wajib atas kami."
Hamba itu hanya melakukan kewajiban, tidak menuntut hak. Lain kali kita terlalu banyak menuntut seperti Korah, Datan dan Abiram. Kelihatan melayani tetapi banyak tuntutannya. Kita bukan bekerja di dunia, kalau di dunia boleh demo minta kenaikan gaji. Tetapi di dalam Tuhan tidak ada demo, naikan kolekte, naikan perpuluhan, tidak boleh menuntut apa-apa, hanya melakukan kewajiban saja. Disuruh apapun yah kerjakan sekali pun kita harus korbankan hak-hak kita. Hak paling utama itu makan minum, dia korbankan untuk melayani majikannya makan dan minum. Kalau kita lain, kita mencari makan minum kita dulu baru beri makan minum Tuhan, itu sudah salah. Apalagi kami hamba Tuhan cari makan minum yang jasmani, itu sudah salah!
Kewajiban utama kita adalah memuliakan Tuhan.
Yesaya 49:3-4
49:3 Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
49:4 Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."
Kadangkala kita seperti itu ‘sudah capek saya, sudah habis kekuatan’. Tidak usah tuntut hak, Tuhan sedikan hak untuk kita dan upah yang besar di Sorga. Tidak usah cari upah di dunia, lakukan saja kewajiban. Kewajiban utama kita sebagai hamba Tuhan dan pelayan Tuhan adalah memuliakan Tuhan di dalam segala hal. Apapun pelayanan yang kerjakan itu untuk memuliakan Tuhan, bukan untuk mencari kemuliaan diri dan kehormatan diri. Mungkin pelayanan kita orang kritik tetapi karena kita mau memuliakan Tuhan maka kita tidak usah marah. Tidak ada orang yang dapat mengagalkan pelayanan kita kalau kita taat, kalau kita hanya melakukan kewajiban dan tidak menuntut hak. Bahkan setanpun tidak bisa menggagalkan pelayanan kita. Kita akan berhasil sampai dalam kerajaan sorga, melayani sampai selama-lamanya. Tidak usah cari hormat di dunia, Tuhan yang hormati.
Yohanes 12:26
12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
c)
Kirmizi atau merah menunjuk karakter Yesus sebagai manusia sengsara. Apa karakternya? Rela sengsara daging tanpa dosa karena kebenaran, karena ibadah pelayanana yang benar, karena Firman pengajaran yang benar, kita tidak mengomel, tidak bersungut. Yang Tuhan mau sampai kita rela menerimanya. Kadang kita sudah menerima sengsara, tetapi belum rela.
I Petrus 2:19; 4:12-14
2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Bahagia bersukacita itu rela menerima, tidak mengomel, tidak bersungut. Apa tujuannya harus sengsara? Supaya kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
II Korintus 4:17-18
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
Yesus sebagai manusia sengsara, Dia rela menderita supaya kita juga bisa mengikuti jejaknya. waktu Yesus diperhadapkan dengan sengsara, yang mononjol adalah mulutNya, mulutNya diam, dia tidak mencaci maki, tidak bersalah dalam kata-kata. Jadi keubahan hidup di mulai dari mulut, tidak ada dusta sampai tidak salah dalam berkata-kata.
I Petrus 2:23-24
2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Jadi saat kita diperhadapkan dengan percikan darah, sengsara daging tanpa dosa, Tuhan mau mengubahkan mulai dari mulut kita ini karena kita terlalu banyak salah dalam perkataan, mulut ini dibaharui! Diam, belajar diam. Diam dalam arti hanya mengucap syukur kepada Tuhan, hanya menyembah Tuhan, tidak berkomentar macam-macam. Ayub diuji habis-habisan dan dia berkata betapa bahagianya orang fasik. Dia sempat salah dalam perkataan. Tetapi dalam pasal 42 Ayub cabut semua perkataannya, dia duduk di dalam debu dan abu dan dia dipulihkan.
Saat sengsara, mulut ini yang mau dibaharui. Mulut ini bagaikan kemudi kapal, kecil tetapi bisa mengendalikan kapal, menentukan ke mana arah kehidupan kita. Kalau saat sengsara kita bersungut-sungut maka kita bertemu hakim yang siap menghukum, tetapi kalau kita mengucap syukur kita bertemu dengan Yesus Imam Besar yang dapat menolong kita tepat pada waktunya dan memberikan kelegaan kepada kita sekalian.
Jadi tujuan percikan darah perobekan daging supaya kita diubahkan mulai dari mulut kita, sehingga kita bisa mengekang perkataan dan ibadah kita tidak sia-sia.
Yakobus 1:26
1:26 Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.
Sia-sia ibadah kita kalau dalam sengsara kita mengomel. Tetapi kalau kita bisa mengekang lidah maka ibadah kita meningkat pada ibadah yang murni.
Yakobus 1:27
1:27 Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.
Kalau bisa mengekang lidah kita maka ibadah kita adalah ibadah yang murni. Mengunjungi di sini artinya menjadi kesaksian. Dalam keadaan sengsara kita bisa mengekang lidah berarti kita justru menjadi kesaksian bagi sesama. Orang yatim piatu itu tidak beribu dan tidak berbapa, itu menunjukan orang yang tidak teregmbala. Berarti bisa bersaksi untuk membawa orang yang tidak tergembala menjadi tergembala. Sudah susah, menderita, tetapi bisa tergembala beribadah melayani Tuhan, itu jadi kesaksian.
Mengunjungi janda, janda ini kehidupan yang putus hubungan dengan suami. Suami kita Yesus, Dia pengajaran yang benar. Jadi mengunjungi janda di sini arti menjadi kesaksian bagi orang yang belum mengenal pengajaran, bisa mendengar dan menerima pengajaran.
Memang untuk mempraktekan ini rasanya sakit bagi daging. Orang menderita untuk bersaksi itu rasanya sakit bagi daging, tetapi itulah keubahan hidup yang Tuhan rindukan bisa kita alami. Kita dipanggil menjadi terang kesaksian, memberitakan perbuatan Yesus yang ajaib.
I Petrus 2:9
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
d) Warna putih, Yesus sebagai Anak Allah, Mempelai Pria Sorga. Karakternya suci lahir dan batin. Tuhan rindu sampai kita punya karakter suci lahir dan batin. Kesucian menimbulkan kasih. Kasih yang benar dan sejati itu dari kesucian.
I Petrus 1:22
1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Kesucian menimbulkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, kasih yang sejati dan kita juga bisa mengasihi Tuhan lebih dari segala-galanya. Ini bukti bahwa kita sedang menantikan kedatangan Yesus kedua kali sebagai Mempelai Pria Sorga, Raja segala raja. Kalau punya karakter suci, ada kasih, itu yang memampukan kita bisa menanti kedatangan Yesus. Sebab dalam masa-masa penantian ini banyak yang lemah, banyak yang gugur. Di dunia saja pekerjaan yang paling membosankan itu menunggu. Masa penantian ini sangat riskan, banyak yang bisa lemah, banyak yang bisa gugur. Tetapi kalau kita punya kesucian, kita punya kasih, kita mampu menanti kedangan Yesus.
I Yohanes 3:2-3
3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Jangan ada yang lemah, jangan ada yang gugur. Kita sekarang ada dalam masa penantian, sebentar lagi Tuhan Yesus sudah mau datang, kedatanganNya sudah di ambang pintu. Jangan ada satupun yang gugur.
Ketika kita sudah lemah, sudah loyo menanti Tuhan, ibaratnya sayapnya mulai terkulai, di depan ada perjamuan suci, kita makan perjamuann suci supaya kuat kembali.
Yesaya 40:29-31
40:29 Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
40:30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Makanya penampilan Yesus sebagai Anak Allah itu digambarkan seperti burung nazar yang sedang terbang. Supaya kita kuat kembali, burung nazar makannya apa?
Matius 24:28
24:28 Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun."
Supaya kita kuat harus makan bangkai. Artinya bersekutu dengan tubuh dan darah Yesus lewat makan perjamuan suci. Di kayu salib Yesus rela menjadi buruk, bukan seperti anak manusia lagi, berarti sudah seperti binatang. Kalau manusia mati paling kasar disebut mayat. Kalau hewan yah bangkai. Yesus rela menjadi bangkai untuk menjadi makanan kita supaya kita kuat dalam menanti Yesus. Jangan ada yang lemah, jangan ada yang tersandung, jangan ada yang jatuh, jangan ada yang tertinggal. Biarlah sama-sama kita bisa menyambut Yesus, doa kita bersama-sama keluarga kita. Biarlah tetap kuat menanti Yesus, milikilah karakter dari Yesus. Di sini peran hamba Tuhan sangat penting untuk membangun karakter jemaat bisa seperti karakter Yesus. Hargailah pelayanan hamba Tuhan, hargai Firman Tuhan, hargai Korban Kristus.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar