Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
12:3-8
12:3 Maka Maria
mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu
meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak
di seluruh rumah itu.
12:4 Tetapi
Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan
Dia, berkata:
12:5
"Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya
diberikan kepada orang-orang miskin?"
12:6 Hal itu
dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan
karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam
kas yang dipegangnya.
12:7 Maka kata
Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.
12:8 Karena
orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada
kamu."
Maria
meminyaki tubuh Yesus sebagai persiapan penguburan Yesus. Artinya masuk dalam
pelayanan yang terakhir di bumi yaitu pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang
sempurna untuk siap menyambut kedatangan Yesus sebagai Kepala. Tubuh Kristus
itu Mempelai Wanita dan Yesus sebagai Kepala itu Mempelai Pria Sorga.
Minyak
itu harganya 300 dinar. Angka 300 adalah angka bergaul dengan Tuhan.
Kejadian
5:21-24
5:21 Setelah Henokh hidup enam puluh lima tahun,
ia memperanakkan Metusalah.
5:22 Dan Henokh
hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia
memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
5:23 Jadi Henokh
mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun.
5:24 Dan Henokh
hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat
oleh Allah.
Jadi, kehidupan yang dipakai oleh Tuhan dalam
pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna adalah kehidupan yang bergaul
erat dengan Tuhan. Mari kita eratkan pergaulan kita dengan Allah Tritunggal.
Angka
300 adalah keliling Tabernakel.
Panjangnya
100, lebarnya 50. Keliling = 2x panjang + 2x lebar =300
Angka
300 juga menunjuk luas ruangan suci dan ruangan maha suci. Ruangan suci
panjangnya 20 hasta, lebar 10 hasta. Ruangan maha suci panjang 10 hasta, lebar
10 hasta.
Jadi
kita bergaul dengan Tuhan lewat sistem Tabernakel. Ini pola yang Tuhan berikan
kepada kita supaya perjalanan rohani kita terarah, ada arahnya.Bergaul dengan
Tuhan dalam sistem Tabernakel = bergaul dengan Tuhan berdasarkan Firman pengajaran
Tabernakel. Kita sudah menerima pengajaran ini, kita tinggal meneruskan apa
yang kita dapatkan dari pendahulu. Tahun 1935 pengajaran ini diwahyukan oleh
Tuhan kepada Pdt. VG Van Gessel.
Lewat
pengajaran Tabernakel, sasaran utama hidup kita adalah menjadi Tabut
Perjanjian, Mempelai Wanita Tuhan untuk menyatu dengan tutup pendamaian,
Mempelai Pria Sorga. Tabut Perjanjian terdiri dari 2 bagian:
1. Petinya
dari kayu penaga tetapi disalut dengan emas sehingga tidak terlihat lagi
petinya. Disalut bagian dalam dan bagian luar. Itu menunjuk gereja Tuhan yang
sempurna, tidak kelihatan lagi dagingnya.
2. Tutup
pendamaian dari emas murni dengan 2 kerub. Kerub
pertama menunjuk Allah Bapa, kerub kedua Allah Roh Kudus, tutupnya itulah Yesus.
Jadi tutup ini adalah Allah Tritunggal di dalam pribadi Yesus Mempelai Pria
Sorga.
Tabut
Perjanjian itu ada isinya, tidak kosong. Jadi Mempelai Wanita Tuhan itu punya
isi, tidak kosong.
1. Buli-buli
emas berisi manna, itu menunjukan Firman atau iman yang permanent.
2. Tongkat
Harun yang bertunas, berbunga dan berbuah badam, itu menunjuk Roh Kudus atau
pengharapan yang permanent.
3. Yang
terbesar di antaranya adalah dua loh batu, itu menunjuk kasih yang permanent.
I Korintus 13:13
13:13
Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang
paling besar di antaranya ialah kasih.
Kasih
yang benar timbul dari mempraktekan Firman = hasil dari penyucian oleh Firman
pengajaran yang benar.
I
Petrus 1:22
1:22 Karena kamu
telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat
mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu
bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Firman
pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel atau yang disebut Kabar Mempelai
itu yang menyucikan kita sehingga timbullah kasih yang benar. Jadi kaum muda
terutama remaja puteri, kalau yang laki minta tunjukan kasihmu tetapi minta
yang najis, itu bukan kasih namanya! Kasih yang benar itu dari kesucian.
Jadi
bisa kita ambil kesimpulan, praktek bergaul dengan Tuhan adalah:
1. Mau
disucikan oleh Firman pengajaran yang benar dan hidup di dalam kesucian. Jaga
terus kesuciannya, dipertahankan. Firman pengajaran itu sebagai rem bagi kita
untuk tidak berbuat dosa.
Mazmur
119:9-11
119:9
Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya
sesuai dengan firman-Mu.
119:10
Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari
perintah-perintah-Mu.
119:11
Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.
Kita
mau disucikan oleh Firman pengajaran. Setelah disucikan taruh Firman di hati sehingga
ada rem bagi kita untuk jangan kita berdosa terhadap Tuhan. Kita hidup di dunia
ini, dunia ini sudah penuh dengan kecemaran, semua cema. Kalau kita tidak
bergaul dengan Tuhan, tidak mau disucikan oleh Firman maka kita ditelan oleh
kecemaran dosa. Tidak ada kekuatan untuk bertahan, pasti akan digulung oleh
kecemaran dosa ini. Setelah disucikan, mau melakukan Firman maka timbul kasih.
2. Memiliki
kasih yang sempurna yaitu:
a) Mengasihi
Tuhan lebih dari segala sesuatu = mengutamakan perkara yang rohani lebih dari
perkara yang jasmani.
b) Mengasihi
sesama seperti diri sendiri, sampai bisa mengasihi musuh, orang yang membenci
dan memusuhi kita.
Matius 5:43-48
5:43
Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
5:44
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu.
5:45
Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang
menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan
hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
5:46
Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah
pemungut cukai juga berbuat demikian?
5:47
Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah
lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal
Allah pun berbuat demikian?
5:48
Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah
sempurna."
Dari ayat-ayat ini ada 3 tingkatan mengasihi sesama.
1) Mengasihi
sesama yang mengasihi kita, yang baik kepada kita (ayat 46-47). Ini tingkatan
paling rendah karena orang berdosa, orang yang tidak mengenal Tuhan juga
melakukannya bahkan mungkin lebih hebat dari kita.
2) Mengasihi
sesama seperti diri sendiri. Ini sudah lebih meningkat lagi.
3) Yang
tertinggi, ini kasih yang sempurna, mengasihi musuh, orang yang memusuhi kita.
Mulai dari mengampuni dan melupakan dosanya. Sudah terlalu sakit dia perlakukan
saya! Ampuni dan lupakan. Kemudian berdoa yang baik bagi orang yang memusuhi
kita. Dan membalas kejahatan dengan kebaikan. Jangan balas dengan kejahatan,
kamu jahat saya jahat juga, jangan!
Kasih yang sempurna itu kasih matahari, kita bisa
mengasihi orang yang membenci kita, itu berarti matahari selalu terbit. Itulah
hukum kasih. Kalau membalas jahat dengan jahat itulah hukum rimba, tidak ada matahari,
hidupnya gelap. Apalagi membalas kejahatan dengan kejahatan, itu hukumnya
setan! Biarlah kita mau melakukan Firman Tuhan, mau disucikan, hidup dalam
kesucian, miliki kasih yang sempurna, kasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu,
mengasihi sesama seperti diri sendiri, sampai mengasihi musuh.
Kegunaan
kasih matahari, kasih yang sempurna.
a) Mazmur
84:12
84:12
Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan;
Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.
Perisai itu adalah perlindungan. Jadi kegunaan kasih
matahari menjadi perisai perlindungan bagi kita. Contoh seperti yang dialami
oleh Lot. Bagaimana Tuhan melindungi Lot dari penghukuman terhadap Sodom dan
Gomora. Lot disuruh lari sebelum Sodom dan Gomora ditunggang balikan oleh
Tuhan. Dia masih berlambat-lambat, lalu dipegang tangannya, tangan isterinya,
tangan anak-anaknya lalu ditarik dibawa lari. Kemudian disuruh jangan menoleh
ke belakang, lari ke gunung. Tetapi Lot bilang kalau lari ke gunung saya akan
kena penghukuman, saya tidak mampu, biarlah saya lari ke Zoar, kota yang kecil.
Tetapi dalam perjalannya isterinya
menjadi tiang garam karena menoleh ke belakang. Begitu Lot sampai ke Zoar,
matahari terbit bersinar.
Kejadian 19:21-23
19:21
Sahut malaikat itu kepadanya: "Baiklah, dalam hal ini pun permintaanmu
akan kuterima dengan baik; yakni kota yang telah kau sebut itu tidak akan
kutunggangbalikkan.
19:22
Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum
engkau sampai ke sana." Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar.
19:23
Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar.
Jadi kasih matahari itu adalah perisai perlindungan
bagi kita seperti yang dialami oleh Lot. Artinya:
1) Kasih
matahari sanggup memelihara kita di tengah kesulitan dan kemustahilan hidup di
dunia ini. Semua yang ada di Sodom dan Gomora mati! Kita lihat keadaan dunia
ini, krisis di berbagai bidang, semua semakin sulit bahkan mustahil.
2) Kasih
matahari melindungi kita dari pencobaan, dari mara bahaya dan juga dari dosa sampai puncaknya
dosa. Sekarang ini dosa begitu hebat, begitu luar biasa, apalagi ditunjang
dengan kecanggihan teknologi, tetapi kasih yang sempurna melindungi kehidupan
kita, terjaga kesuciannya. Bahkan melindungi kita dari penghukuman Tuhan
terhadap dunia ini. Kalau dulu hanya 2 kota yang dihukum, nanti di ahkir zaman
seluruh dunia dihukum dengan 21 penghukuman dari Allah Tritunggal, tidak ada
yang luput. Mau berlindung di mana? Orang-orang kaya membuat bunker yang
canggih dan mewah di dalamnya, tidak bisa meluputkan diri dari penghukuman
Tuhan. Mau berlindung di mana, semua akan dihukum, bahkan langit dan bumi ini
akan lenyap, tetapi kasih matahari melindungi kita.
3) Kasih
matahari membuat kita damai sejahtera sekalipun di tengah-tengah kegoncangan,
semua tunggang balik.
Makanya ayo kita bergaul dengan
Tuhan, Tuhan tidak mungkin membiarkan kita binasa. Kalau kita begaul dengan
Tuhan, mau disucikan, hidup dalam kesucian, punya kasih yang sempurna,
betul-betul dilindungi oleh Tuhan, kasih itu menjadi perisai perlindungan bagi
kita.
b) Merupakan
kemurahan dan kebaikan Tuhan. Seperti yang dialami oleh Daud.
Mazmur 23:6
23:6
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan
diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
Daud rindu diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa. Berarti dia punya kasih kepada Tuhan,
dia mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu. Kemudian dalam kitab Mazmur
dikatakan Daud mengasihi musuhnya, bahkan berpuasa bagi musuhnya.
Mazmur 35:12-14
35:12
Mereka membalas kebaikanku dengan kejahatan; perasaan bulus mencekam aku.
35:13
Tetapi aku, ketika mereka sakit, aku memakai pakaian kabung; aku menyiksa
diriku dengan berpuasa, dan doaku kembali timbul dalam dadaku,
35:14
seolah-olah temanku atau saudarakulah yang sakit, demikianlah aku berlaku;
seperti orang yang berkeluh kesah karena kematian ibu, demikianlah aku tunduk
dengan pakaian kabung.
Untuk musuhnya dia berpuasa, dia pakai pakaian
kabung. Musuhnya sakit dia berdoa puasa. Kalau kita begitu musuh kita sakit
malah berkata “oh Tuhan sudah balas, Tuhan peduli dengan saya, ini pembalasan
Tuhan!” Kadang kita seperti itu,
salah! Begitu orang yang memusuhi kita mengalami kegoncangan, menghadapi
masalah langsung kita bilang “itu toh, apa saya bilang, Tuhan bela saya, lihat
itu, hancur dia”. Jangan seperti itu. Kalau Daud dia berdoa puasa. Mari kita
belajar dari Daud, sama-sama manusia berdosa seperti kita. Jadi tidak ada
alasan berkata tidak bisa seperti itu.
Sampai bisa mengasihi musuhnya, berarti pada Daud
ada kasih yang sempurna sehingga dia mendapat kebajikan kemurahan Tuhan. Kebajikan
dan kemurahan Tuhan itu merupakan kunci Daud. Kunci itu kecil, seringkali
kemurahan kebaikan Tuhan itu kita kecilkan, sehingga mengasihi musuh apalagi
berpuasa bagi musuh itu tidak masuk akal.
Kunci Daud sanggup membuka pintu-pintu yang tertutup
bagi kita.
Wahyu 3:7-8
3:7
"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari
Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada
yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
3:8
Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang
tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa,
namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
Seperti yang dialami oleh Daud, betapa Tuhan membuka
pintu-pintu baginya. Kita lihat pintu-pintu apa saja yang dibukakan Tuhan bagi
Daud.
1) Pintu
masa depan. Daud itu seorang gembala dan domba yang dia gembalakan hanya 2 3
ekor. Alkitab katakan dia masih kemerahan-merahan, tidak punya pengalaman dalam
perang. Saudara-saudaranya prajurit, tetapi dia diangkat menjadi raja. Kaum
muda jangan takut, mungkin kita seperti Daud, hanya memiliki 2 3 ekor domba. Secara
jasmani rasanya sulit untuk kita mendapatkan masa depan yang cemerlang, yang
indah, semua serba terbatas. Tetapi kalau kita bergaul dengan Tuhan, Tuhan
berikan kunci, lebih dari kunci merk mobil apa yang paling mahal, Tuhan buka
masa depan yang indah bagi kita.
2) Pintu
kemenangan.Menghadapi Goliat
seorang prajurit yang terlatih sejak kecil, Daud datang hanya dengan tongkat
dan ali-ali tetapi dia bisa menang. Goliat menunjukan masalah yang besar. Dalam
menghadapi masalah yang besar, jangan menggunakan kekuatan daging kita, tidak
akan mampu. Waktu Daud mau menghadapi Goliat, disuruh Saul memakai baju perang
Saul. Itu menunjukan kekuatan dari dunia, mengandalkan apa yang ada di dunia.
I
Samuel 17:38-39
17:38
Lalu Saul mengenakan baju perangnya kepada Daud, ditaruhnya ketopong tembaga di
kepalanya dan dikenakannya baju zirah kepadanya.
17:39
Lalu Daud mengikatkan pedangnya di luar baju perangnya, kemudian ia berikhtiar
berjalan, sebab belum pernah dicobanya. Maka berkatalah Daud kepada Saul:
"Aku tidak dapat berjalan dengan memakai ini, sebab belum pernah aku
mencobanya." Kemudian ia menanggalkannya.
Kalau
kita mengandalkan apa yang ada di dunia, jangankan menang, berjalan maju saja
tidak bisa! Jangan andalkan apa yang ada di dunia ini, tetapi andalkan Tuhan,
bergaul erat dengan Tuhan.
Apa
yang Daud lakukan?
I
Samuel 17:40
17:40
Lalu Daud mengambil tongkatnya di tangannya, dipilihnya dari dasar sungai lima
batu yang licin dan ditaruhnya dalam kantung gembala yang dibawanya, yakni
tempat batu-batu, sedang umbannya dipegangnya di tangannya. Demikianlah ia
mendekati orang Filistin itu.
Daud
ambil tongkat penggembalaan, ayo bawa diri kita tergembala. Lalu dia mengambil
5 batu licin, ini mengingatkan 5 luka utama yang ada pada Yesus. Andalkan
korban Kristus, pasti kita menang menghadapi masalah yang besar sekalipun.
Goliat
juga menunjuk daging yang besar. Tergembala, bergaul erat dengan Tuhan, hargai
Korban Kristus, pasti kita menang melawan daging yang besar!
Daud
mengalami pembukaan pintu kemenangan. Sore ini masalah apa yang kita hadapi,
kita sudah pakai kekuatan dunia, jangankan menang majupun tidak bisa, tidak
bisa maju. tidak bisa bergerak, masalah tambah besar, malah diolok-olok seperti
Goliat mengolok-olok bangsa Israel. Bawa hidup kita bergaul dengan Tuhan,
tergembala, disucikan, punya kasih yang sempurna, kasih dari kayu salib, dari
Korban Kristus, pasti menang.
3) Pintu
pengangkatan atau pemulihan. Ingat, Daud pernah jatuh di dalam dosa di mana dia
seharusnya dihukum mati! Dia berzinah dengan Betsyeba isteri Uria dan dengan cara licik dia membunuh Uria.
Daud seharusnya dihukum mati dirajam dengan batu, tetapi Daud mengalami
pemulihan, mengalami pengangkatan lewat Firman yang disampaikan oleh nabi
Natan.
II
Samuel 12:1-2
12:1
TUHAN mengutus Natan kepada Daud. Ia datang kepada Daud dan berkata kepadanya:
"Ada dua orang dalam suatu kota: yang seorang kaya, yang lain miskin.
12:2
Si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan lembu sapi;
Natan
itu bicara domba, dia tidak bicara yang lain. Jadi ini menunjuk Firman
penggembalaan.
II
Samuel 17:4-7
17:4
Pada suatu waktu orang kaya itu mendapat tamu; dan ia merasa sayang mengambil
seekor dari kambing dombanya atau lembunya untuk memasaknya bagi pengembara
yang datang kepadanya itu. Jadi ia mengambil anak domba betina kepunyaan si
miskin itu, dan memasaknya bagi orang yang datang kepadanya itu."
17:5
Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia berkata kepada Natan:
"Demi TUHAN yang hidup: orang yang melakukan itu harus dihukum mati.
17:6
Dan anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali lipat, karena ia
telah melakukan hal itu dan oleh karena ia tidak kenal belas kasihan."
17:7
Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu! Beginilah
firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang mengurapi engkau menjadi raja atas
Israel dan Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul.
Kadangkala
kita bersikap seperti Daud, sudah berbuat dosa tetapi merasa benar sehingga
begitu cepatnya, begitu mudahnya, begitu gampangnya menghakimi dan menghukum
orang lain, tidak punya belas kasihan! Orang itu harus dihukum mati, bunuh dia!
Langsung ditunjuk oleh nabi Natan, engkaulah orang itu! Kadang kita seperti
itu, orang ini harus begini harus begitu, padahal kalau diteropong oleh Firman,
kitalah yang berbuat dosa itu! Jangan kita seperti itu. Kau begini, kau begitu,
tunjuk-tunjuk orang, padahal kita yang berbuat dosa itu.
Orang
berdosa itu sikapnya seperti itu, salahkan orang, tunjuk orang. Tetapi Tuhan
lain, orang berdosa apapun masih diberikan kesempatan untuk dipulihkan selama
Firman pengajaran masih dia dengar. Kecuali dia sudah tidak tergembala, sudah
tidak dengar Firman, sudah tidak ada kekuatan untuk memulihkan kehidupannya.
Mungkin
sore ini kita datang dalam keadaan seperti Daud, sudah betul-betul terpuruk dan
jatuh pada puncaknya dosa, dosa kejahatan, dosa kenajisan! Selama masih ada
Firman penggembalaan, selama masih ada matahari terbit bersinar kita lihat dan
kita rasakan, masih ada kunci Daud yang bisa membuka
pintu pemulihan dan pengangkatan bagi kita. Daud dipulihkan dan diangkat,
semoga kita juga mengalaminya.
c) Merupakan
sinar kemuliaan Tuhan untuk mengubahkan kita.
Matius 17:1-2
17:1
Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan
bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka
sendiri saja.
17:2
Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti
matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
Roh Kudus mengubahkan kita dari manusia daging
menjadi manusia rohani, sampai nanti sama mulia dengan Tuhan Yesus. Apa yang
diubahkan? Sementara Yesus dimuliakan di atas gunung, di kaki gunung ada anak
yang dirasuk roh bisu dan tuli. Jadi sinar kemuliaan Tuhan mampu mengubahkan
kita mulai dari mulut dan telinga.
Markus 9:25
9:25
Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat
itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi
bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan
jangan memasukinya lagi!"
Telinga hanya untuk mendengar dan dengar-dengaran
pada Firman pengajaran yang benar, tidak mau dengar gosip, tidak mau dengar
perkara yang tidak baik. Tidak usah dengar itu, dengar saja Firman
penggembalaan. Kemudian mulut berkata jujur seperti Daud mengaku dosa. Bersihkanlah
aku dengan hisop, selama aku berdiam diri sumsumku menjadi kering, kata Daud.
Dia mau mengaku dosanya, mau menyelesaikan dosanya. Kemudian mulut hanya untuk
bersaksi dan hanya untuk menyembah Tuhan, memuliakan Tuhan.
Kalau telinga baik, mulut baik, semua menjadi baik.
Telinga dan mulut dibaharui maka semua menjadi baik bahkan sungguh amat baik, sempurna.
Markus 7:31
7:31
Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke
danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis.
Biarlah sore ini kita mau berupaya bergaul erat
dengan Tuhan. Mungkin selama ini hubungan kita dengan Tuhan sudah renggang, ayo
pererat kembali. Mau disucikan, hidup dalam kesucian, memiliki kasih yang
sempurna. Mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu, mengasihi sesama sampai
mengasihi musuh. Maka kasih matahari kita terima menjadi perisai perlindungan
bagi kita, membuka pintu-pintu apapun bagi kita, bahkan membaharui kita dari
manusia daging menjadi manusia rohani. Telinga dibaharui, mulut dibaharui,
semua baik sampai sungguh amat baik, sempurna kita layak menjadi Mempelai
Wanita Tuhan.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. PamonaPuselemba, Kab. Poso,
94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar