Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Selamat untuk kita memandang pribadi Tuhan di dalam FirmanNya.
Biar kita mempersiapkan hati untuk diisi dengan kebesaran Firman Tuhan. Itu
yang memberikan kekuatan ekstra kepada kita untuk menghadapi keadaan dunia
akhir zaman ini yang semakin tidak menentu, krisis diberbagai bidang terutama
krisis iman, krisis pengharapan dan krisis kasih.
Kita sudah menyelesaikan kitab Wahyu pasal
13. Siang ini kita mulai masuk Wahyu pasal 14. Secara keseluruhan Wahyu pasal
14 terkena 7 percikan darah di depan tabut Perjanjian. Ini merupakan penyucian
terakhir bagi gereja Tuhan untuk bisa sempurna seperti Yesus sehingga kita bisa
menyambut kedatangan Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga dan kita bisa masuk
dalam kemuliaannya yang kekal.
Dulu Imam Besar masuk 1 tahun sekali masuk ke ruangan maha suci membawa darah untuk dipercik
7 kali di atas tutup pendamaian, kemudian 7 kali di depan tabut perjanjian,
untuk memperdamaikan dosanya, dosa keluarganya sampai seluruh dosa seluruh
jemaat Israel. Jadi percikan darah itu penyucian tuntas. Dan terjadi Shekina Glori, sinar kemuliaan
Allah, tanda bahwa penyucian sudah terjadi. Baru setelah itu bangsa Israel
boleh masuk pesta pondok daun. Sebelum pesta pondok daun ada pesta pendamaian, pesta grafirat, disitulah
percikan darah dilakukan.
Berarti sebelum mencapai penyucian terakhir
kita harus melewati tahap-tahap penyucian. Ada 4 sarana dipakai untuk
penyucian.
1.
Darah
Yesus
I Yohanes 1:7,9
1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama
seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan
yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala
dosa.
1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia
dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari
segala kejahatan.
Darah
Yesus untuk menyucikan dosa-dosa masa lalu yaitu dosa yang sudah kita lakukan,
katakan, pikirkan, angan-angankan. Itu beban dosa, harus ditanggalkan. Untuk
mengalami penyucian oleh darah Yesus maka kita harus mengaku dosa kita kepada
Tuhan dan kepada sesama. Juga termasuk mengampuni dan melupakan dosa orang
lain. Seringkali beban dosa kita sudah kita tanggalkan, sudah kita akui, sudah
kita selesaikan. Seperti hamba yang berhutang 10.000 talenta kepada raja,
utangnya sudah dihapus. Tetapi begitu dia bertemu temannya yang berhutang 100
dinar, langsung dia cekik dan dia penjarakan. Seringkali kita seperti itu, dosa kita yang begitu
banyak sudah diampuni, tetapi dosa orang lain tidak kita ampuni dan tidak dilupakan. Dosa orang itu melekat kepada kita
dan kutuk dosanya kita yang tanggung, kan rugi! Sebenarnya kita sudah
menanggalkan beban dosa, sudah ada kelegaan, tetapi dosa orang lain malah tetap
dipikul, tidak dilupakan sehingga dosa orang itu melekat pada kita dan kutuk
dosa orang malah kita yang tanggung.
Jadi
untuk mengalami penyucian oleh darah Yesus kita harus saling berdamai, saling
mengaku dan saling melupakan dosa. Maka darah Yesus aktif melakukan 2 hal:
a) Mengampuni dan menghapus dosa kita sampai
tidak berbekas. Tuhan melihat dan memandang kita sekan-akan kita tidak pernah
melakukan dosa itu.
b) Menyucikan dari segala kejahatan = mencabut
akar dosa supaya tidak tumbuh lagi, tidak diulangi lagi, kita dibenarkan oleh
darah Yesus, kita menjadi orang benar! Orang benar diberkati, dipelihara,
dilindungi.
Roma 3:23-24
3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah
kehilangan kemuliaan Allah,
3:24 dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan
cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Kebenaran itu ada 3 tingkatannya:
1)
Kebenaran
dari hasil pengampunan. Orang berdosa minta ampun kepada Tuhan, selesaikan
dosa, saling mengaku dan saling mengampuni, darah Yesus mengampuni dan
membenarkan kita. Tingkatan ini masih rawan, karena kadangkala bahkan sering
manusia itu lupa akan pengampunan yang telah dia terima.
II
Petrus 1:9
1:9
Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik,
karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.
Matius
18:23-30
18:23
Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan
perhitungan dengan hamba-hambanya.
18:24
Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang
yang berhutang sepuluh ribu talenta.
18:25
Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu
memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk
pembayar hutangnya.
18:26
Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku
akan kulunaskan.
18:27
Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia
membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
18:28
Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang
berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu,
katanya: Bayar hutangmu!
18:29
Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu
akan kulunaskan.
18:30
Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai
dilunaskannya hutangnya.
Banyak
kali kita sudah diampuni namun lupa pengampunan sehingga merasa benar dan
menghakimi orang lain. Kalau dalam gereja, gembala main pecat pelayan Tuhan,
dia lupa kalau dia sendiri dibenarkan oleh darah Yesus. Begitu ada pelayan
Tuhan yang salah gampang sekali pecat sana pecat sini. Pdt. Pong Dongalemba
mengatakan kalau mau pecat orang saya pecat diri saya dulu karena saya orang
berdosa. Sekarang terlalu gampang main pecat, organisasi main pecat sana pecat sini.
Ini orang yang buta dan picik. Mata rohaninya buta, pikiran rohaninya tumpul. Pengetahuan
rohaninya tidak luas. Jangan puas dengan tingkatan seperti ini.
Jangan
lupa dari mana kita berasal. Kalau kita sudah dibenarkan oleh darah Yesus,
tolonglah orang berdosa. Bawa dia kepada Yesus untuk beribadah, dengar Firman
dan dia juga bisa sadar akan dosanya. Bukan menghakimi dan menjatuhkan hukuman
pada orang yang berdosa.
2)
Kebenaran
karena kelepasan.
I
Yohanes 3:9
3:9
Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi
tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari
Allah.
Ini
kebenaran hasil lahir dari Allah. Apa itu lahir dari Allah?
I
Petrus 1:23-25
1:23
Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari
benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.
1:24
Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya
seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,
1:25
tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang
disampaikan Injil kepada kamu.
Firman
itu menyucikan, jadi kebenaran karena kelepasan ini kesucian, kebenaran yang telah
diuji sehingga tadi dikatakan tidak berbuat dosa dan tidak dapat berbuat dosa. Biar
digoda, dipaksa, diancam, dia tidak berbuat dosa lagi sampai tidak dapat
berbuat dosa lagi. Berbeda dengan kebenaran hasil pengampunan, orang yang sudah diampuni
itu sudah meninggalkan dosa tetapi suatu saat kalau dia lupa akan pengampunan
dosa, dia bisa kembali lagi melakukan dosa itu. Sedangkan kebenaran karena
kelepasan, orang seperti ini sudah membenci dosa, tidak mau berbuat lagi!
Sesudah
kita lepas dari dosa, sudah diampuni dosanya ayo banyak dengar Firman supaya betul-betul
mengalami kebenaran karena kelepasan, kebenaran hasil lahir dari Firman Allah. Kebenaran
tingkat kedua ini menjadikan kita orang pilihan Tuhan. Orang yang diampuni itu
orang yang dipanggil Tuhan, banyak yang dipanggil sedikit yang dipilih. Banyak
yang sudah dibenarkan tetapi lupa pengampunan sehingga balik lagi pada hidup
lama makanya perlu kebenaran tingkat kedua, kebenaran hasil garapan Firman = kesucian, kita
menjadi orang pilihan Tuhan.
Tetapi
jangan berhenti sampai di sini, masih rawan. Kenapa? Orang pilihan masih bisa
disesatkan. Sudah terlepas dari dosa, tetapi pengajaran yang dia terima salah
sehingga dia disesatkan.
Matius
24:24
24:24
Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan
mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya
mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
Coba
lihat hamba-hamba Tuhan yang luar biasa dipakai Tuhan, kalau lihat perilakunya
sehari-hari, tidak ada yang bisa kita tuduhkan kepadanya, betul-betul hidup
dalam kesucian, tetapi masih bisa disesatkan. Tadinya pengajaran yang benar dia
sampaikan, tetapi berbalik meninggalkan itu, dia menyimpang.
3)
Benar
seperti Yesus benar.
I
Yohanes 3:7
3:7
Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa
yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;
Benar
seperti Yesus benar ini adalah tingkatan kebenaran yang tidak bisa disesatkan
lagi. Untuk mencapai tingkatan ini maka sesudah kita dibenarkan, diampuni oleh
darah Yesus, kita dilepaskan dari dosa, kita harus tergembala. Orang benar
harus tergembala pada Firman pengajaran yang benar.
Amsal
12:26
12:26
Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik
menyesatkan mereka sendiri.
Harus
tergembala dalam binaan pengajaran yang benar, jangan asal tergembala. Ada 2
macam penggembalaan, ada penggembalaan gembala makan domba, ada penggembalaan Tuhan, yang tercerai
dicari, yang terhilang pada hari gelap berkabut dicari, itu yang benar. Kita
masuk di situ, jangan masuk dalam penggembalaan yang salah.
Dalam
penggembalaan ada gembala yang berjaga-jaga atas keselamatan jiwa kita. Dia
seperti bukit batu atau batu besar yang melindungi jemaat dari terpaan angin
pengajaran palsu.
Yesaya
32:1-2
32:1
Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan
pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan,
32:2
dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan
tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat
kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.
Begitu
banyak angin pengajaran palsu dan kita juga sudah berada di zaman serba canggih
ini, semua mudah diakses, tinggal buka di yutub, buka di mana, banyak
khotbah-khotbah di situ, tetapi kita tidak tahu itu benar atau salah. Makanya
ada penggembalaan. Dalam penggembalaan kita dengar Firman, ada gembala yang
mendoakan jemaat supaya jangan kena angin pengajaran palsu. Jika kita sungguh-sungguh dalam
penggembalaan, ada urapan Roh Kudus yang membuat kita peka terhadap ajaran
palsu. Sehingga kesucian kita terjaga dan kita diarahkan pada kesempurnaan.
Imamat
21:12
21:12
Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan
tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia
telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Tempat
kudus atau ruangan suci itu adalah kandang penggembalaan.
I
Yohanes 2:27
2:27
Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari
pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi
sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu — dan
pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta — dan sebagaimana Ia dahulu telah
mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Tidak
perlu diajar orang lain bukan berarti tidak butuh gembala lagi, salah! Maksudnya
orang lain ini adalah ajaran lain. Benar = terang, kita hidup dalam terang,
kita sama-sama benar, maka bisa bersekutu. Kalau sudah benar atau sama-sama
terang pasti bisa menyatu, kita bisa masuk dalam satu persekutuan Tubuh Kristus.
I
Yohanes 1:7
1:7
Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang,
maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus,
Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
Bisa
bersekutu karena sama-sama benar. Persekutuan itu mulai dari dalam nikah, suami
benar, isteri benar, pasti bisa menyatu. Kenapa nikah sampai sekarang belum bisa
menyatu? Suami isteri periksa, pada suami masih ada yang tidak benar, pada
isteri masih ada yang tidak benar yang disembunyikan. Benar dulu, lepas dari
dosa dulu. tergembala dengan benar, bisa menyatu. Jadikanlah kesatuan itu sebagai
pokok doa dan pergumulan kita. Itu yang memicu kita untuk hidup dalam kebenaran.
Lebih
besar lagi dalam penggembalaan, kalau gembala benar, jemaat benar menurut
Firman, pasti bisa menyatu. Jemaat dengan jemaat kalau sama-sama benar maka
bisa menyatu. Tidak mungkin ada lagi yang saling menggosipkan, tidak ada lagi
yang saling memfitnah karena sama-sama benar. Kalau masih ada gosip berarti
orang itu tidak benar. Kita digosipkan lalu bereaksi daging yah kita tidak
benar. Tidak benar dengan tidak benar tidak akan bisa menyatu sampai Tuhan
datang.
Lebih
besar lagi antara penggembalaan. Kalau gembala yang satu dengan yang kedua
sama-sama benar maka bisa menyatu. Kenapa tidak bisa menyatu? Karena ada yang
tidak benar atau dua-duanya tidak benar. Terang dengan terang pasti menyatu.
Terang dengan gelap mau dipaksakan tidak akan bisa menyatu. Apalagi gelap
dengan gelap tidak akan bisa. Itu sama dengan ranting kering dengan ranting
kering dikumpulkan, kelihatannya menyatu tetapi hanya untuk dibakar.
Ayo
kita perjuangkan kebenaran sehingga kita bisa saling menyatu. Cara
memperjuangkannya dengan tergembala benar dan baik dalam Firman pengajaran yang
benar seperti ranting melekat pada pokok anggur, pasti berbuah.
2.
Yohanes
17:17
17:17
Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Ini
Firman penyucian atau Firman pengajaran yang benar, Kabar Mempelai. Dosa masa
lalu sudah kita tanggalkan. Tetapi belum finish, kita masih dalam perjalanan
menuju Yerusalem Baru. Di perjalanan yang kita lewat ini setan memasang jerat,
dia pasang lubang supaya kita terperosok di situ. Makanya butuh Firman
pengajaran, Firman yang lebih tajam dari pedang bermata 2 untuk memutuskan
jerat-jerat dosa yang ada di depan. Perjalanan ini adalah perlombaan yang wajib
bagi kita. Tidak bisa kita katakan tidak mampu, tidak bisa ikut lomba. Harus
berlomba, syarat berlomba tanggalkan beban dosa masa lalu oleh kuasa darah
Yesus. Tetapi begitu berlari di depan masih ada jerat, ada rintangan. Butuh
pedang memutuskan jerat-jerat itu.
Ibrani
12:1
12:1
Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita,
marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan
berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
Apa
yang bisa dimanfaatkan oleh setan untuk menjerat kita? Keinginan daging!
Yakobus
1:14-15
1:14
Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan
dipikat olehnya.
1:15
Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa
itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Kenapa
bisa diseret? Karena lebih dahulu sudah dijerat. Ada diantara kita yang tidak
punya keinginan? Semua punya keinginan! Sebab itu supaya keinginan daging ini
tidak dipakai iblis menjerat kita maka daging ini harus dibendung, harus diikat
oleh Firman di dalam penggembalaan supaya jangan bergerak bebas. Kalau bergerak
bebas nanti kena jerat. Bawa daging ini dalam penggembalaan, diikat oleh tali
Firman, tali Roh Kudus dan tali kasih Allah maka kita tidak akan kena jerat
oleh setan.
3
macam ibadah pokok itu penting:
a) Meja roti sajian itu ketekunan dalam ibadah
pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, kita diikat oleh tali Firman.
b) Pelita emas itu ketekunan dalam ibadah raya,
kita diikat oleh tali Roh Kudus.
c) Mezbah dupa emas itu ketekunan dalam ibadah
doa penyembahan. Kita diikat oleh tali kasih Allah.
Pengkhotbah
mengatakan tali 3 lembar tidak mudah diputuskan.
Pengkhotbah
4:12
4:12 Dan bilamana seorang
dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah
diputuskan.
Kuat-kuatnya
daging saat berusia 12 sampai 17 tahun. Itu perkembangan daging yang dahsyat.
Sebab itu kita harus mencontoh Yesus, meneladani Yesus. Umur 12 tahun Yesus
sudah berada di Bait Allah, bukan berada di tempat lain.
Lukas
2:42,46-49
2:42 Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun
pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.
2:46
Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di
tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
kepada mereka.
2:47
Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala
jawab yang diberikan-Nya.
2:48
Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya
kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami?
Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau."
2:49
Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu,
bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"
Jadi
bapak ibu kekasih dalam Tuhan, didiklah buah nikah kita supaya dalam usia 12
tahun dia sudah punya kerinduan untuk selalu berada di dalam rumah Tuhan.
Jangan sampai terlambat. Sejak dini kita latih, bawa datang beribadah dan
doakan. Mungkin 1 2 3 kali bahkan 4 kali dia rewel, gumuli dan doakan terus supaya
pada usia 12 tahun dia sudah cinta ibadah. Aktifkan sekolah minggu, guru
sekolah minggu juga ajar supaya anak sekolah minggu itu cinta rumah Tuhan. Umur
12 tahun itu batas waktu untuk menerima Firman pengajaran yang benar. Kalau
umur 12 tahun dia sudah bisa menerima Firman maka usia 13 dan seterusnya dia
sudah tetap tergembala. Dia mulai bisa mencatat ayo ajar mencatat Firman,
sekalipun mungkin baru pasal dan ayat-ayat yang dia catat.
Kita
juga harus mencontoh Yusuf, umur 17 tahun dia sudah biasa menggembalakan.
Kejadian
37:1-2
37:1
Adapun Yakub, ia diam di negeri penumpangan ayahnya, yakni di tanah Kanaan.
37:2
Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun
— jadi masih muda — biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan
saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf
menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.
Umur
17 tahun itu batas waktu untuk berada dalam penggembalaan. Kalau umur 17 tahun
dia sudah tergembala dengan baik, kita orang tua tidak usah takut, 18 tahun dan
seterusnya sampai dia dewasa, dia sudah mantap tergembala. Jadi kalau digabung
umur 12 sampai 17 adalah umur paling ideal untuk tergembala dalam binaan Firman pengajaran, sehingga waktu-waktu selanjutnya
dia sudah mantap tergembala.
Kalau
sudah lewat umurnya dari sekolah minggu, jangan dibiarkan tidak beribadah. Ajak
terus beribadah supaya dia bisa menikmati penggembalaan, dia tahu bagaimana itu
penggembalaan. Jangan setelah sekolah minggu malah sudah dibiarkan. Usia remaja
malah liar, tidak dibawa dalam penggembalaan. Buah nikah itu kepercayaan Tuhan
kepada kita, kita mempelai wanita Tuhan adalah orang
yang dapat dipercaya. Kalau Tuhan percayakan buah nikah, gumuli supaya dia bisa
tergembala. Jangan karena sibuk dengan kegiatan dan aktivitas kita sehingga
anak dibiarkan.
Ingat,
usia 12 sampai 17 itu perkembangan daging dengan segala keinginannya begitu
cepat. Anak usia 12 sampai 17 tahun mulai ingin tahu ini itu. Kalau tidak
dibawa pada penggembalaan yang dia cari tahu yang najis-najis, yang tidak baik,
yang jahat dan dia terjerumus di situ. Lalu begitu dia sudah terjerumus, orang
tua mulai marah-marah mengamuk, pukul, mau hukum, sudah terlambat! Karena di usia-usia
ideal untuk tergembala malah tidak diarahkan untuk tergembala. Latihlah anak
untuk tergembala. Mungkin kita dorong anak
supaya sekolah yang baik, di tempatkan di sekolah yang berkualitas, mungkin
kita berikan kekayaan karena Tuhan berkati kita dengan kekayaan, tetapi itu
semua tidak bisa membendung daging! Kalau sudah terlambat, dia sudah terjerumus
pada hal-hal yang negatif, orang tua yang sengsara! Itu kepercayaan Tuhan, kita
harus tanggung jawab! Ada yang rindu mendapat buah nikah tetapi tidak Tuhan
percayakan. Kita Tuhan percayakan buah nikah lalu tidak diarahkan pada
penggembalaan, nanti Tuhan tuntut kepada kita!
Hanya
penggembalaan tempat yang bisa membendung daging. Berbahagialah kalau buah nikah kita sudah ada dalam penggembalaan.
Kalau sudah dibawa ke gereja, ayo ajak dengar Firman dari pada dia ke sana
kemari. Firman Tuhan yang saya dengar dari Pdt. Pong Dongalemba, anak mungkin
belum mengerti, tetapi Firman Tuhan itu bisa masuk melalui pori-pori. Itulah
kuatnya penggembalaan.
Kalau
daging sudah dibendung, tidak sulit dibersihkan.
Yohanes
15:1-3
15:1
"Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
15:2
Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang
berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
15:3
Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Kalau
sudah terlambat, anak-anaknya sudah liar, tinggal pukul diri di hadapan Tuhan,
minta ampun kepada Tuhan, bergumul ekstra supaya anak-anak itu bisa kembali tergembala.
Jangan malah berkata yah sudahlah, keselamatan itu dikerjakan masing-masing.
Ingat itu kepercayaan Tuhan, gumuli ekstra supaya dia bisa kembali dalam
kandang penggembalaan. Dibersihkan, disucikan oleh Firman yang dikatakan Yesus,
Firman yang dibuka rahasianya.
Firman
ini merupakan rem bagi kita supaya tidak berbuat dosa, Firman terang bagi langkah
kita supaya tidak kena jerat.
Mazmur
119:11,105
119:11
Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.
119:105
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Di
mana setan pasang jerat?
a) Di tempat-tempat yang biasa kita lewati dan
datangi. Contoh:
1)
Dalam
ibadah pelayanan. Di sini setan pasang jerat. Itulah pentingnya penggembalaan,
ada pedang Firman, ada urapan ada terang sehingga kita tahu ini setan pasang
jerat di sini. Jerat yang seringkali dipasang setan dalam ibadah adalah jerat
kesombongan atau kebanggaan. Begitu sudah dipakai, bisa melayani dan diberkati,
jadi bangga dan sombong.
Jemaat
juga, begitu melihat gembalanya dipakai dan dipercayakan Tuhan pelayanan mulai dia bangga, itu sudah kena jerat
kesombongan. Gembalaku tidak seperti gembala yang lain, gembalaku itu 1 kali
khotbah luar bisa, gembala lain tidak begitu. Tanpa bapak ibu sadari, bapak ibu
juga sudah menjerat saya sebagai gembala. Itu sama dengan mengkultus
individukan memberhalakan gembala, jangan!
Juga
dipasang jerat kekecewaan. Waktu pelayanannya dikritik dia kecewa, langsung
down ‘kalau begitu saya sudah tidak mau melayani’.
2)
Dalam
pekerjaan setan pasang jerat yang namanya jerat kenajisan dalam bentuk
laki-laki lain, perempuan lain. Sudah punya pasangann tetapi suaminya kasar
sama isterinya, teman kerjanya perhatian, mulai dia berpikir saya terlalu cepat
menikah, padahal ini yang baik. Itu dipasang jerat sama setan. Dan banyak
terjadi seperti itu. Saya bicara sesuai dengan fakta yang ada.
3)
Dalam
pergaulan di sekolah setan pasang jerat dengan jerat dosa makan minum. Teman
tawari coba tes dulu rokok, minuman keras. Apalagi sekarang sudah ditambah
narkoba, sudah lebih luar biasa lagi.
b) Setan pasang di tempat yang gelap, yang
tersembunyi. Contohnya:
1)
Pergaulan
yang gelap, pergaulan yang tidak baik. Sebab itu batasi pergaulan dalam kemurnian
dan kebenaran.
I
Korintus 5:8
5:8 Karena
itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi
keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian
dan kebenaran.
Boleh
bergaul tetapi batasnya hanya kemurnian dan kebenaran, jangan yang gelap! Kaum
muda tidak usah ikuti geng-geng motor, tidak usah ikut pergaulan-pergaulan yang
tidak baik, pergaulan dosa.
2)
Persekutuan
atau ibadah yang menampilkan ragi ajaran palsu. Coba orang yang buat kue, tape.
Setelah diragi ditutup, jangan kena matahari supaya raginya berkembang. Kalau
kena terang mati raginya, tidak jadi. Begitu juga ragi ajaran palsu, itu tempat
yang gelap, jangan masuk di situ! Kalau bertanya-tanya saja ingin tahu, itu
sudah kena jerat.
Ulangan
12:29-30
12:29
"Apabila TUHAN, Allahmu, telah melenyapkan dari hadapanmu bangsa-bangsa
yang daerahnya kaumasuki untuk mendudukinya, dan apabila engkau sudah menduduki
daerahnya dan diam di negerinya,
12:30
maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat dan mengikuti mereka,
setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau
menanya-nanya tentang allah mereka dengan berkata: Bagaimana bangsa-bangsa ini
beribadah kepada allah mereka? Aku pun mau berlaku begitu.
Hati-hati
dalam bersekutu, kalau Firman pengajaran sudah mendarah daging, kita mantap
tergembala, kita pasti tegas dalam hal persekutuan. Roh Kudus yang mengingatkan, itu ragi jangan
ke situ, nanti kita kena jerat.
3)
Hati,
tersembunyi, tidak ada yang lihat. Di muka manis, di muka ramah, tetapi
bagaimana hatinya! Jerat yang paling kuat yang setan pasang dalam hati manusia
adalah jerat uang. Yesus pernah berkata pada murid-muridNya jangan kamu menjadi
hamba uang. Kita tidak bisa menghamba pada 2 tuan, pada Bapa di sorga dan pada
mamon. Kenapa Yesus tidak bicara yang lain tetapi hanya bicara Bapa di sorga dan
mamon atau uang? Karena uang itu jerat yang paling kuat yang dipasang setan di
hati.
I
Timotius 6:9
6:9
Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan
ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang
menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
Hamba
Tuhan pelayan Tuhan ditaruh jerat uang di hatinya sehingga menjadi kikir dan
serakah. Penting tergembala supaya kita lepas dari jerat dosa.
Yusuf
orang yang tekun tergembala, dipasang jerat oleh setan yang namanya isteri Potifar.
Tetapi karena dia tergembala, dia tidak terjerat.
Kejadian
39:10
39:10
Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak
mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan bersetubuh dengan dia.
Memang
resikonya kalau kita tergembala, kita tidak mau kena jeratnya setan, setan
lihat jeratnya tidak berhasil, resikonya kita dibenci! Setan pakai orang lain
untuk memfitnah kita. Seperti Yusuf difitnah, Yusuf dipenjara. Dia tidak salah
tetapi dipenjara. Dan penjaranya Yusuf disebut liang tutupan, itu penjara untuk
penjahat-penjahat negara. Dia masuk di situ padahal dia tidak berbuat sesuatu yang
salah. Jangan heran, kita sudah tidak mau kena jerat, setan manfaatkan sesama
disekeliling kita. Mulai datang keluarga benci, mulai datang tetangga fitnah.
mulai kerabatnya, sahabatnya, temannya mengucilkannya dan seterusnya. Kita
hadapi itu sampai kebencian tanpa alasan dari dunia ini. Itu semua merupakan
ujian kesucian dan kesetiaan kita kepada Tuhan.
I
Petrus 4:2-4
4:2
supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi
menurut kehendak Allah.
4:3
Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak
orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa
nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan
berhala yang terlarang.
4:4
Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama
mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan mereka memfitnah kamu.
Difitnah,
digosip, dituduh macam-macam. Yusuf harus
dipenjara karena kebenaran, karena kesucian. Mungkin siang ini kita mengalami
pengalaman seperti Yusuf, kita sengsara, diizinkan menderita karena kita mau
hidup benar dan suci, tidak mau kena jerat dosa. Jangan takut ketika kita sudah
ditinggal sendiri seperti Yusuf di dalam penjara, ada kasih karunia Tuhan,
kasih setia Tuhan menyertai kehidupan kita. Kasih setia Tuhan membuat kita
berhasil dan indah pada waktunya.
Kejadian
39:20-23
39:20
Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam penjara, tempat
tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf dipenjarakan di sana.
39:21
Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan
membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
39:22
Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada
Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang
mengurusnya.
39:23
Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf,
karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.
Silahkan
orang membenci dan memfitnah kita, yang penting kita tetap berada dalam
kebenaran, berada dalam kesucian, pada kita ada kasih setia Tuhan yang besar
yang membuat hidup kita berhasil indah pada waktunya.
3.
Hajaran
Wahyu
3:19
3:19
Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan
bertobatlah!
Ibrani
12:10
12:10
Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang
mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita
beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
Hajaran
datang ketika kita menolak teguran Firman pengajaran yang benar. Kalau kita
masih dihajar oleh Tuhan, berarti Tuhan masih mengasihi kita. Tetapi jangan
tunggu dihajar. Lebih baik sekarang sudah mantap tergembala dengan benar dan
baik. Sakit kalau dihajar, tidak ada dihajar itu enak-enak. Kadangkala Firman
datang menegur kesalahan kita, tetapi kita gengsi, kita malu untuk mengakui dan
menyelesaikannya. Atau takut, nanti ini itu yang saya alami. Akhirnya Tuhan
datang dengan hajaran supaya kita bertobat dan kembali pada kesucian. Hajaran
itu berhenti ketika kita sudah kembali pada kesucian. Tetapi ketika mengabaikan
hajaran Tuhan, kita dibiarkan oleh Tuhan. Jangan sampai terjadi dalam hidup
kita.
Ketika
berbuat dosa lalu hidup kita enak-enak saja, nyaman, tidak terjadi apa-apa, itu
sudah dibiarkan oleh Tuhan!Bangsa Israel itu dikatakan Tuhan keras kepala,
tegar tengkuk, kepala batu. Sudah diajar tetapi bilang tidak sakit. Banyak kali
kita seperti itu! Akhirnya Tuhan biarkan. Untuk berdoa bagi bangsa Israel,
Yeremia sudah dilarang Tuhan. Saya punya pengalaman seperti itu, saya menaikan
doa penyahutan bagi jemaat, menyebutkan nama-namanya. Begitu menyebutkan nama orang itu mulut saya tidak
bisa mengucapkan nama orang itu, saya takut orang itu sudah dibiarkan oleh
Tuhan. Sebagai seorang gembala hati saya tidak tega,
dalam doa puasa sampai pernah saya berseru Tuhan jangan hajar orang ini, jangan
pukul dia, ampuni dia!
4.
Percikan
darah
Imamat
16:14-17
16:14
Lalu ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan memercikkannya
dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di bagian muka, dan ke depan tutup
pendamaian itu ia harus memercikkan sedikit dari darah itu dengan jarinya tujuh
kali.
16:15
Lalu ia harus menyembelih domba jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa
bagi bangsa itu dan membawa darahnya masuk ke belakang tabir, kemudian haruslah
diperbuatnya dengan darah itu seperti yang diperbuatnya dengan darah lembu
jantan, yakni ia harus memercikkannya ke atas tutup pendamaian dan ke depan
tutup pendamaian itu.
16:16
Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi tempat kudus itu karena segala
kenajisan orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka, apa pun juga dosa
mereka. Demikianlah harus diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang tetap diam
di antara mereka di tengah-tengah segala kenajisan mereka.
16:17
Seorang pun tidak boleh hadir di dalam Kemah Pertemuan, bila Harun masuk untuk
mengadakan pendamaian di tempat kudus, sampai ia keluar, setelah mengadakan
pendamaian baginya sendiri, bagi keluarganya dan bagi seluruh jemaah orang
Israel.
Ini
penyucian lewat percikan darah, penyucian secara tuntas. Dulu imam besar
setahun sekali masuk ke ruangan maha suci membawa darah untuk dipercikan 7 kali
di atas tutup pendamaian dan 7 kali di depan tabut perjanjian untuk mendamaikan
dosanya, dosa keluarganya dan dosa seluruh umat.
Imamat
16:1-34 Hari raya Pendamaian
Ini
dilakukan pada hari raya pendamaian tanggal 10 bulan 7. Sesudah hari raya
pendamaian, ada hari raya terakhir yaitu hari raya pondok daun tanggal 15 bulan
7. Hari raya pondok daun pengertian rohaninya bagi kita adalah penyingkiran
gereja Tuhan yang sempurna, dari antikristus. Nanti akan terjadi antikristus
menguasai bumi 3,5 tahun dan kita disingkirkan.
Wahyu
1 sampai pasal 10 itu waktunya hanya 7 tahun. Dan itu dibagi 2. 3,5 tahun awal
itu masa penyucian terakhir bagi gereja. Percikan darah yang kita alami akan
lebih hebat lagi tetapi kita disertai oleh Tuhan. Sesudah itu 3,5 tahun kedua
masa aniaya antikristus tetapi kita sudah disingkirkan, kita masuk pada
penyingkiran gereja di padang gurun.
Supaya
kuat menghadapi percikan darah apa yang kita lakukan.
Imamat
16:12-13
16:12
Dan ia harus mengambil perbaraan berisi penuh bara api dari atas mezbah yang di
hadapan TUHAN, serta serangkup penuh ukupan dari wangi-wangian yang digiling
sampai halus, lalu membawanya masuk ke belakang tabir.
16:13
Kemudian ia harus meletakkan ukupan itu di atas api yang di hadapan TUHAN,
sehingga asap ukupan itu menutupi tutup pendamaian yang di atas hukum Allah,
supaya ia jangan mati.
Supaya
tahan menghadapi percikan darah harus membawa dupa. Dupa menunjuk penyembahan.
Tahun ini tahun penyembahan. Jadi jangan heran kalau tahun ini kita menghadapi
percikan darah yang hebat, yang luar biasa, seolah-olah terjadi hal yang luar
biasa atas kita. Kalau menolak percikan darah berarti tidak mau disempurnakan.
I
Petrus 4:12
4:12
Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang
datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi
atas kamu.
Tahun
ini tahun penyembahan. Kita tidak tahu kedepan ini bagaimana. Kita tidak tahu
apakah kita sudah masuk pada masa pra aniaya 3,5 tahun terakhir bagi gereja
Tuhan untuk disucikan, sesudah itu 3,5 tahun aniaya antikristus. Saya juga
tidak tahu apakah ini sudah masanya. Dan ini pasti terjadi, nubuatan Firman
Tuhan pasti digenapi. Firman Tuhan sudah awali kita harus tekun menyembah, banyak
menyembah sehingga kita tidak heran waktu ada percikan darah. Di mana ada
percikan darah di situ ada kasih karunia Tuhan.
I
Petrus 2:19
2:19
Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah
menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Sebelum
masuk penyingkiran, gereja harus melewati 3,5 tahun masa praaniaya, percikan
darah, sengsara daging yang semakin hebat. Supaya kita kuat bertahan menghadapi
itu, harus bertekun dalam doa penyembahan. Dan ingat selalu di mana ada
percikan darah ada kasih karunia Tuhan.
Wahyu
22:20-21
22:20
Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang
segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
22:21
Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.
Kalau
kita hidup dalam kasih karunia Tuhan, kita bisa menyambut kedatangan Yesus
kedua kali sebagai Mempelai Pria Sorga. Jadi percikan darah harus kita alami
untuk kita dibawa pada kesempurnaan, layak menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga.
Inilah 4 sarana penyucian yang harus kita
alami. Mulai dari darah Yesus, penyucian dosa-dosa masa lampau. Kemudian Firman
pengajaran yang benar, kita digembalakan di situ, kita disucikan dari
jerat-jerat dosa. Kemudian ada hajaran, kalau pengajaran ditolak maka hajaran
datang untuk kita kembali pada kesucian. Dan terakhir percikan darah, sengsara
daging tanpa dosa. Kita bisa bertahan kalau kita bertekun dalam doa
penyembahan. Dibalik itu ada kasih karunia Tuhan, kasih karunia Tuhan itulah
hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar