Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Kita mempelajari imamat
pasal 26 tentang kutukan yang diterima oleh orang yang tidak mau taat pada Firman
Tuhan. Ada 5 kutukan bagi orang yang tidak mau taat pada Firman Tuhan.
1. Imamat 26:16,25
Penyakit (Ulangan 28:35)
2. Imamat
26:17,25, 33, 36-39 Pedang atau perang
3. Imamat
26:19,20,26,29 Kelaparan
4. Imamat
26:22 Binatang liar atau binatang buas
5. Imamat
26:30-32 Ibadahnya dihancurkan.
Kita masih mempelajari
tentang pedang atau perang. Ada 5 dampak dari pedang penghukuman Tuhan:
1. Berserak-serak
atau pecah belah, tercerai berai (ayat 33)
2. Kota-kota menjadi
reruntuhan (ayat 33)
3. Tanah
menjadi tandus (ayat 33)
4. Kecemasan atau
ketakutan (ayat 36-39)
5. Hancur lebur
(ayat 39)
Sore ini kita mempelajari dampak ketiga yaitu
tanah menjadi tandus.
Imamat 26:33-35
26:33 Tetapi kamu akan Kuserakkan di antara
bangsa-bangsa lain dan Aku akan menghunus pedang di belakang kamu, dan tanahmu
akan menjadi tempat tandus dan kota-kotamu akan menjadi reruntuhan.
26:34 Pada waktu itulah tanah itu pulih dari
dilalaikannya tahun-tahun sabatnya selama tanah itu tandus dan selama kamu
tinggal di negeri musuh-musuhmu; pada waktu itulah tanah itu akan menjalani
sabatnya dan dipulihkan tahun-tahun sabat yang belum didapatnya.
26:35 Selama ketandusannya tanah itu akan menjalani
sabat yang belum dijalaninya pada tiap-tiap tahun sabatmu, ketika kamu masih
diam di situ.
Kenapa tanah menjadi tandus? Karena bangsa
Israel melalaikan sabat tanah atau melalaikan tahun-tahun sabat. Setiap tahun
ketujuh itu adalah tahun sabat, tanah tidak boleh diolah, diistirahatkan tanah
itu. Dan Tuhan sudah menjamin bangsa Israel bahwa pada tahun keenam mereka akan
memperoleh hasil berlipat-lipat sehingga bisa dinikmati sampai 3 tahun. Berarti
tahun kesembilan masih dinikmati juga hasil melimpah dari tahun keenam.
Imamat 25:2-4,21-22
25:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan
katakan kepada mereka: Apabila kamu telah masuk ke negeri yang akan Kuberikan
kepadamu, maka tanah itu harus mendapat perhentian sebagai sabat bagi TUHAN.
25:3 Enam tahun lamanya engkau harus menaburi
ladangmu, dan enam tahun lamanya engkau harus merantingi kebun anggurmu dan
mengumpulkan hasil tanah itu,
25:4 tetapi pada tahun yang ketujuh haruslah ada bagi
tanah itu suatu sabat, masa perhentian penuh, suatu sabat bagi TUHAN. Ladangmu
janganlah kautaburi dan kebun anggurmu janganlahkaurantingi.
25:21 Maka Aku akan memerintahkan berkat-Ku kepadamu
dalam tahun yang keenam, supaya diberinya hasil untuk tiga tahun.
25:22 Dalam tahun yang kedelapan kamu akan menabur,
tetapi kamu akan makan dari hasil yang lama sampai kepada tahun yang
kesembilan, sampai masuk hasilnya, kamu akan memakan yang lama."
Tuhan memerintahkan orang Israel menguduskan
tahun Sabat untuk mengajar bangsa Israel percaya dan mempercayakan hidup kepada
Tuhan. Tahun keenam ada hasil yang melimpah, tahun ketujuh tidak perlu diolah, sudah
cukup sampai tahun kesembilan. Tetapi kenyataannya ketika bangsa Israel sudah masuk
tanah Kanaan, mereka tidak percaya, mereka memberontak kepada Tuhan, tidak taat
pada Firman Tuhan sehingga mereka melalaikan tahun-tahun sabat. Makanya tadi
dikatakan tanahmu akan menjadi tandus, kamu akan dibuang. Dan memang bangsa
Israel waktu itu dibuang ke Babel 70 tahun. Tanah yang tadi diolah terus sekalipun tahun sabat, akhirnya
diistirahatkan oleh Tuhan.
Bangsa Israel tidak percaya, mereka melawan
Tuhan, melawan Firman, akibatnya pedang penghukuman Tuhan datang dan tanah
mereka menjadi tandus. Berarti tidak menghasilkan buah lagi untuk mereka.
Selama ini orang Israel hanya mementingkan dirinya sendiri, mereka olah tanah
itu, mereka kumpulkan buahnya untuk dirinya sendiri. Tetapi tidak menghasilkan
buah-buah yang berkenan kepada Tuhan, yang memuaskan dan menyenangkan Tuhan.
Mereka hanya mengumpulkan buah bagi mereka sendiri.
Jadi kalau disimpulkan tanah menjadi tandus
arti rohaninya adalah tidak bisa menghasilkan atau tidak bisa memberi buah-buah
yang menyenangkan Tuhan. Rasul Paulus katakan apa yang terjadi pada bangsa
Israel merupakan pembelajaran bagi kita yang hidup di akhir zaman ini supaya
tidak terulang kepada kita. Kalau dulu mereka tidka menghasilkan buah yang
memuaskan Tuhan, kita jangan demikian! Kalau mereka dihukum jangan sampai kita
dihukum juga oleh Tuhan.
I Korintus 10:11
10:11 Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh
dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di
mana zaman akhir telah tiba.
Ini peringatan bagi kita, kalau tidak ada
buah yang menyenangkan dan memuaskan Tuhan, akibatnya seperti bangsa Israel,
hanya mengalami kutukan, susah payah, air mata. Kalau terus dibiarkan hanya
akan menangis selamanya di neraka. Kita sudah ada di penghujung akhir zaman,
sudah ada di waktu yang sisa, biarlah
hari-hari terakhir ini kita mau menghasilkan buah-buah yang memuaskan Tuhan dan
menyenangkan hati Tuhan. Bagaimana prosesnya? Kita pelajari dari Injil Yohanes
pasal 15 mengenai pokok anggur. Di situ Tuhan Yesus katakan bahwa kita harus
menghasilkan buah yang banyak, buah yang tetap dan buah yang manis. Apa gunanya
banyak tetapi tidak tetap, gugur. Apa gunanya buahnya banyak, tidak gugur,
tetapi tidak matang. Ini yang akan kita pelajari sore ini.
1. Yohanes 15:1-8
15:1
"Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
15:2
Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang
berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
15:3
Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
15:4
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat
berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur,
demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
15:5
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di
dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak
dapat berbuat apa-apa.
15:6
Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan
menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu
dibakar.
15:7
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah
apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
15:8
Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan
dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."
Proses pertama adalah tinggal di dalam Yesus
seperti ranting melekat pada pokok anggur yang benar. Di luar Yesus kita tidak
dapat berbuah, tetapi kalau di dalam Yesus ada harapan untuk berbuah banyak.
Pengertian tinggal di dalam Yesus:
a) Tinggal di dalam Firman. Yesus itu Firman
yang telah lahir menjadi daging. Yesus adalah pokok anggur yang benar, anggur
ada kaitannya dengan nikah. Jadi Yesus pokok anggur yang benar = Firman
pengajaran mempelai atau Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel. Itu adalah
ilham dari Tuhan kepada bapak Pdt. Van Gessel tahun 1935. Inilah yang harus
kita pegang. Kita tinggal di dalam Firman pengajaran Mempelai atau yang biasa
kita dengar sebagai ajaran sehat, pengajaran yang benar. Apa tanda-tanda
pengajaran yang benar, ajaran sehat?
1)
Tertulis
di dalam Alkitab sehingga mengandung kuasa kemenangan. Waktu Yesus dicobai Dia
berkata ‘ada tertulis’ maka Yesus menang.
2)
Dikatakan
oleh Yesus = dibukakan rahasianya oleh Tuhan, ayat yang satu menerangkan ayat
yang lain dalam Alkitab. Kita percaya ayat itu adalah perkataan Yesus.
Diterangkan lagi dengan ayat itu juga perkataan Yesus. Sampai ayat terakhir,
keseluruhan Firman adalah perkataan Yesus, sehingga mengandung kuasa penyucian.
3)
Tajam
mengoreksi nikah, karena sasaran akhir gereja Tuhan adalah masuk nikah yang
rohani, pesta nikah Anak Domba Allah.
Alkitab
dibuka dengan kitab Kejadian mencatat sepasang nikah manusia, nikah yang
jasmani, yang pada mulanya segambar dengan Allah, nikah yang mulia. Tetapi
dalam Kejadian pasal 3 dirusak oleh setan, kemuliaan Allah hilang, nikah itu
telanjang, nikah itu dalam ketakutan, dalam suasana kutukan dan terusir dari
hadapan Tuhan. Tetapi Tuhan mau memperbaharui nikah manusia yang telah rusak.
Makanya Alkitab ditutup dengan kitab Wahyu yang menceritakan nikah yang rohani
antara Yesus Mempelai Pria Sorga dengan gereja Tuhan yang sempurna, Mempelai
Wanita Tuhan.
4)
Dipraktekan
dulu baru diajarkan.
Kisah
Para Rasul 1:1
1:1 Hai
Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang
dikerjakan dan diajarkan Yesus,
Yesus
memberikan teladan, Yesus praktekan dulu baru ajarkan.
Kalau kita tinggal di dalam Firman pengajaran
yang benar, maka kita mengalami penyucian secara terus menerus sampai
mendapatkan hasil yang maksimal. Terutama penyucian terhadap dosa Yudas
Iskariot.
Yohanes 15:3; 13:10-11
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah
Kukatakan kepadamu.
13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah
mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia
sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia.
Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."
Kalau kita tinggal di dalam Tuhan maka kita
akan disucikan dari dosa Yudas Iskariot. Apa artinya penyucian dari dosa Yudas
Iskariot?
1)
Penyucian
hati dari keinginan jahat. Yudas ini seorang pencuri, hatinya melekat pada
uang. Akar kejahatan adalah cinta akan uang.Jadi pada hati Yudas ada keinginan
uang, keinginan jahat, ini yang harus disucikan. Bukan berarti kita tidak butuh
uang, butuh! Tetapi hati kita jangan melekat pada uang.
I
Timotius 6:9-10
6:9
Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan
ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang
menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
6:10
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa
orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai
duka.
Keinginan
jahat itu pasangannya keinginan najis. Semua hal-hal itu timbul dari dalam dan
menajiskan. Keinginan jahat dan keinginan najis ini yang menghambat pertumbuhan
rohani kita sehingga tidak bisa menghasilkan buah. Akarnya tidak baik, akar
jahat, akar najis. Kalau akar tidak baik maka pohonnya tidak baik, buahnya
pasti tidak baik, tidak akan menyenangkan hati Tuhan.
Jadi
penyucian dosa Yudas dimulai dari penyucian hati, penyucian akar, dari akar
kejahatan dan akar kenajisan, supaya rohani kita bertumbuh dengan baik. Ingat
perumpamaan tentang pohon Ara di dalam kebun anggur yang tidak berbuah. Lalu
pemilik kebun bilang tebang! Penjaga kebun bilang jangan, saya akan gali
sekelilingnya, diperbaiki akarnya, dikasih pupuk. Kalau tahun depan tidak
berbuah, tebanglah dia. Jadi masih diberikan kesempatan.
Sore
ini mungkin dalam hati kita ada akar dosa, akar jahat dan akar najis, kalau
masih ada gembala menaikan doa penyahutan kepada Tuhan, ada Firman disampaikan
kepada kita, diberikan kesempatan untuk berbuah yang baik, akarnya diperbaiki.
2)
Penyucian
perbuatan. Yudas itu pencuri.
Yohanes
12:4-6
12:4
Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera
menyerahkan Dia, berkata:
12:5
"Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya
diberikan kepada orang-orang miskin?"
12:6
Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin,
melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang
disimpan dalam kas yang dipegangnya.
Yang
dicuri uangnya Tuhan yang ada di dalam kas. Ini dosa perbuatan yang harus
disucikan yaitu mencuri milik Tuhan, perpuluhan dan persembahan khusus. Dosa
mencuri ini begitu melekat. Bahkan sudah dihukumpun, sudah di saat yang
menderita, masih sulit untuk lepas dari dosa mencuri ini.
Wahyu
9:20-21
9:20
Tetapi manusia lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu, tidak juga bertobat
dari perbuatan tangan mereka: mereka tidak berhenti menyembah roh-roh jahat dan
berhala-berhala dari emas dan perak, dari tembaga, batu dan kayu yang tidak
dapat melihat atau mendengar atau berjalan,
9:21
dan mereka tidak bertobat dari pada pembunuhan, sihir, percabulan dan
pencurian.
Biar
sudah dihajar, sudah menderita, masih melekat dosa pencuri ini. Kalau sudah
mencuri milik Tuhan perpuluhan dan persembahan khusus, tidak mungkin bisa
melekat pada firman. Biar sore menjelang malam ini hati kita disucikan,
perbuatan kita disucikan. Kita berjuang sungguh-sungguh untuk lepas dari dosa
yang melekat. Termasuk juga dosa mencuri milik sesama. Kepada Tuhan dia tidak
takut, apalagi kepada manusia.
3)
Penyucian
perkataan dari dosa dusta. Yudas katakan buat apa pemborosan ini, mending
minyaknya dijual lalu dibagi-bagikan kepada orang miskin. Itu bukan karena dia
peduli orang miskin. Tetapi karena kalau sudah dijual, uangnya masuk dalam kas,
bisa dia curi. Ini penyucian perkataan dari uang, dia seakan-akan memperhatikan
orang miskin padahal karena dia ingin uang, bukan murni mempedulikan orang
miskin. Dosa dusta juga dosa yang begitu melekat, begitu dicintai sehingga
tidak bisa mencintai Firman. Sangking cintanya kepada dusta sehingga dia rela
tinggal di luar, tidak mau masuk Yerusalem Baru.
Wahyu
22:15
Wahyu
22:15 Tetapi anjing-anjing dan
tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh,
penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang
melakukannya, tinggal di luar.
Di
luar Yerusalem Baru itu kebinasaan! Hanya ada 2 pilihan, kalau tidak masuk Yerusalem Baru yah masuk neraka, binasa!
Ayo kita semua lepas dari dosa Yudas ini, hati
yang ada keinginan jahat dan najis, perbuatan yang tidak baik dan juga mulut
perkataan yang tidak baik, terutama dusta. Tinggallah di dalam Firman supaya lepas dari dosa
itu.
b) Setia dalam ibadah pelayanan yang benar atau
tahbisan yang benar. Mengapa dikatakan benar? Karena ada orang melayani tetapi
Tuhan bilang ‘enyahlah kamu, kamu sekalian pembuat kejahatan’. Pelayanannya
ditolak, orangnya juga ditolak. Rasul Paulus saja berkata aku melatih diriku
supaya setelah aku memberitakan injil jangan aku ditolak. Jadi ada tahbisan
yang benar, ada yang tidak benar.
Roma 10:1-3
10:1 Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku
kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan.
10:2 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka,
bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang
benar.
10:3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal
kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran
mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.
Ada yang giat beribadah tetapi tanpa
kebenaran Allah, hanya membangun kebenaran diri sendiri. Sore ini kita raba
diri masing-masing, tahbisanku benar atau tidak, berkenan kepada Tuhan atau
tidak. Jangan sampai sudah giat beribadah melayani tetapi Tuhan bilang Aku
tidak kenal kamu, enyahlah
kamu pembuat kejahatan. Kamu melayani tanpa pengertian yang benar, kamu membangun
kebenaran diri sendiri! Ngeri sekali.
Apa itu tahbisan yang benar?
Roma 14:17-18
14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan
minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
14:18 Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara
ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.
Jadi tahbisan yang benar adalah ibadah
pelayanan yang berkenan kepada Tuhan. Berkenan kepada Tuhan dulu baru dihormati
oleh manusia, berkenan kepada sesama. Tanda tahbisan yang benar, ibadah
pelayanan yang benar:
1)
Bukan
soal makanan dan minuman. Artinya motivasi pelayannya bukan mencari perkara
jasmani, kebutuhan jasmani. Dan yang ditampilkan dalam pelayanan bukan perkara
yang jasmani tetapi perkara yang rohani. Waktu Samuel menerima nubuatan dari
Tuhan tentang keturunan imam Eli, dikatakan keturunan Eli nanti akan
memohon-mohon ‘tempatkanlah aku dalam salah satu rombongan imam, supaya ku
mendapatkan sekerat roti’. Melayani hanya untuk dapat roti, makanan minuman
yang jasmani. Bukan itu yang kita cari! Kita layani Tuhan, puaskan Tuhan maka
yang jasmani itu urusannya Tuhan. Bukan cari yang jasmani dengan kedok melayani
Tuhan. Firman Tuhan katakan layanilah aku sampai aku selesai makan dan minum
sesudah itu engkau boleh makan dan minum. Tuhan dulu dipuaskan, kita layani
Tuhan, maka yang jasmani Tuhan sediakan.
2)
Tetapi
soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Kalau 2 tanda ini ada pada kita maka kita
melayani bersuasana kerajaan Sorga. Kita hidup di bumi tetapi dalam pelayanan
kita bersuasana kerajaan
Sorga. Seperti doa Bapa kami, di bumi seperti di Sorga.
Kalau yang dicari yang jasmani, tidak ada
kebenaran, tidak ada damai sejahtera, tidak ada sukacita oleh Roh Kudus maka
pelayanannya bersuasana
kerajaan dunia, bahkan bersuasana kerajaan maut. Hanya dunia yang ditampilkan
dan yang ada di dalamnya hanya kematian-kematian rohani. Aranya ke neraka,
bukan kepada Yesus.
Matius 7:21-23
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan,
Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan
kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir
setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada
mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu
sekalian pembuat kejahatan!"
Pelayanannya bukan bersuasana kerajaan sorga tetapi
bersuasana kerajaan dunia, bersuasana kerajaan maut, hanya berakhir ke neraka,
binasa!
Pelayanan kita bukan menampilkan yang jasmani,
bukan mencari yang jasmani, Tetapi diisi dengan kebenaran, damai sejahtera dan
sukacita oleh Roh Kudus, yaitu:
1)
Kebenaran
artinya ibadah pelayanan sesuai kehendak Tuhan, sesuai selera Tuhan, sesuai
Firman. Kalau Firman bilang A lakukan A. Firman bilang B lakukan B. Firman
bilang C lakukan C. Kadang kita pakai alasan manusia, memang logis tetapi tidak
sesuai kehendak Tuhan, tidak benar. Harus sesuai Firman, kehendak Tuhan, itu
pelayanan yang benar.
2)
Damai
sejahtera artinya tidak ada iri hati, tidak ada kebencian dan kepahitan hati.
Bagaimana mau melayani kalau iri, benci, pahit hati kepada orang. Biarlah orang
yang membenci kita tetapi jangan kita membenci orang itu. Kita doakan seperti
Daud berpuasa bagi musuhnya. Misalnya saya gembala lalu ada kebencian dan
kepahitan, saya penipu ulung! Jangan ada pada kita. Harus damai sejahtera, tidak ada iri, tidak
ada pahit hati, tidak ada kebencian.
Kalau
kita dituduh macam-macam lalu periksa diri kita benar, yah diam saja, tidak
usah bereaksi. Kalau kita bereaksi berarti kita salah. Yang banyak ngomong itu
yang salah, orang benar itu diam. Yesus dituduh macam-macam, Dia diam, sampai
Pilatus heran. Terhadap tuduhan yang banyak itu Yesus diam saja karena itu
tuduhan yang tidak benar. Biar orang kutuk, kalau kutukan tanpa alasan tidak
akan kena kepada kita.
Kalau
saya salah saya minta ampun. Kalau sudah periksa diri, tidak ada yang salah,
semua sesuai Firman, yah diam saja. Saya diberkati dengan Firman Tuhan di Banua Mpogombo, makanan
sehari-harinya hamba Tuhan itu tuduhan. Dituduh macam-macam diam saja, tidak
usah bereaksi daging.
Itulah
damai sejahtera, tidak merasakan lagi apa yang dirasakan oleh daging. Kalau
sudah disucikan, tahbisannya benar, damai sejahtera. Oh Tuhan ampuni dia. Jangan
berdoa “Tuhan balepa dia!”. Periksa diri, kalau salah minta ampun.
3)
Sukacita
oleh Roh Kudus artinya melayani dengan tidak terpaksa. Layani jangan dengan
terpaksa tetapi dengan pengabdian diri.
I
Petrus 5:2
5:2
Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi
dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari
keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
Sukacita
oleh Roh Kudus juga artinya kita bersukacita karena kita disucikan.
Kalau pelayanan kita sudah ditandai
kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus, pasti enak dan ringan,
tidak mungkin ditinggalkan, tidak mungkin dilepaskan. Tuhan Yesus katakan pikullah kuk yang Ku pasang karena kukKu itu enak
dan ringan. Kuk itu beban pelayanan,
enak dan ringan. Kenapa orang tinggalkan pelayanan dengan alasan terlalu berat?
Periksa kebenarannya, ada yang tidak benar. Periksa damai sejahteranya. Kalau
melayani pahit terus, sakit hati terus, pasti berat.
Kalau tidak disucikan jadi berat juga. Pelayanan
itu kuk, lalu dia layani dengan
beban dosa. Semakin dia simpan dosanya semakin berat dosanya. Coba singer
nyanyi sambil pikul beras 50kg. Nada rendah dapat, begitu nada tinggi sudah
tidak mampu. Begitu juga yang khotbah. Di awal mungkin kuat, lama-lama
terengah-engah. Jemaat tidak mengerti pak gembala itu khotbah apa.
Tetapi kalau sudah dilepaskan semua, semua
jadi enak dan ringan, pelayanannya berkenan kepada Tuhan. Tadi dikatakan
dihormati manusia, jadi tidak perlu cari hormat dari manusia, dengan sendirinya
pasti dihormati kalau ada kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh
Kudus. Bahkan dihormati Tuhan, dihormati Bapa. Tidak perlu cari hormat! Biar
manusia menghina kita, yang penting jangan Tuhan yang menolak kita. Kita
dihormati oleh Tuhan.
Yohanes 12:26
12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku
dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa
melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
Jadi
kalau disimpulkan tinggal di dalam Yesus artinya suci dan setia. Kalau kita
suci dan setia maka kita berbuah banyak, memuliakan Tuhan seperti
bintang-bintang di langit. Jangan jadi Kristen debu tanah atau Kristen pasir. Ada 3 macam keturunan Abraham, debu tanah,
pasir dan bintang. Kalau pasir itu tempat antikristus, di situ antikristus
berdiri, nanti dikuasai antikristus. Kalau kualitas debu tanah menjadi makanan
ular, menyatu dengan setan. Biarlah
kualitas kita kualitas bintang di angkasa. Ini orang yang suci, setia, dia
bintang, dipakai mempermuliakan Tuhan bagaikan bintang-bintang di langit. Kalau
kita mempermuliakan Tuhan maka hak dan upah kita terjamin di tangan Tuhan. Jadi
dalam melayani Tuhan lakukan saja kewajiban, bukan menuntut hak seperti Korah! Apa
kewajiban kita? Setia dan suci. Maka hak kita terjamin di tangan Tuhan.
Yesaya
49:3-4
49:3
Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku
akan menyatakan keagungan-Ku."
49:4
Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah
menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin
pada TUHAN dan upahku pada Allahku."
Kadang
kita berpikir demikian, capek saya. Tetapi upah kita ada pada Tuhan. Upah
terbesar kita memiliki Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga dan dimilikiNya
sebagai Mempelai WanitaNya.
Tadi
dikatakan BapaKulah pengusahanya. Yakinlah kalau sudah suci dan setia maka
Tuhan sanggup memelihara kita secara ajaib. Hamba Tuhan bukan dipelihara oleh
sidang jemaat tetapi oleh Bapa di Sorga. Kalau hamba Tuhan dipelihara oleh sidang
jemaat, Tuhan tidak adil, ada yang jemaatnya banyak, ada jemaat yang dilayani
sedikit. Berarti yang dipelihara hanya yang jemaatnya banyak yang gerejanya
besar, yang sedikit tidak dipelihara, itu tidak adil! Tetapi kalau kita suci
dan setia, hamba Tuhan dan pelayan Tuhan itu dipelihara oleh Bapa di sorga. Entah jemaat yang dipercayakan banyak atau seperti
Daud dipercayakan 2 3 ekor domba, tetap dipelihara oleh Tuhan.
Kami
sudah mengalami bagaimana pemeliharaan Tuhan secara ajaib. Masuk di Tonusu
Tuhan pelihara secara ajaib. Sampai sekarang ini saya terheran-heran, 5.000
bisa memelihara 1 minggu bahkan 1 bulan. Pagi-pagi orang sudah datang ketuk
pintu datang bawa beras. Tuhan pelihara secara ajaib. Padahal kalau
dipikir-pikir 1 orang untuk makan 3 kali sehari tidak akan cukup, ini 2 orang,
dari mana uangnya? Saya tidak pernah minta-minta sama orang tua.
Sidang
jemaat bukan dipelihara dengan apa yang dimiliki di dunia ini tetapi dipelihara
oleh Bapa Sorgawi kalau suci dan setia. Kalau dipelihara dari apa yang
dimiliki, Tuhan tidak
adil. Sebab ada yang punya kebun berhektar-hektar, ada yang tidak punya sama
sekali. Ada yang gajinya besar, ada yang gajinya kecil. Ada yang ijazahnya tinggi, ada yang tidak
punya ijazah. Adilnya Tuhan semua dipelihara asal suci dan setia, tinggal di
dalam Yesus, tinggal di dalam Firman.
2.
Yohanes
15:9-17 Perikop: Perintah supaya saling mengasihi
Jadi
praktek kedua adalah tinggal di dalam kasih Tuhan.
Yohanes
15:9
15:9
"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi
kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.
Kasih
Tuhan yang seperti apa?
Yohanes
15:13
15:3
Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Kasih
Tuhan di sini digambarkan dengan kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk
sahabat-sahabatnya. Ini sama dengan kasih Gembala yang baik yang memberikan
nyawaNya bagi domba-dombaNya.
Yohanes
10:11
10:11
Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi
domba-dombanya;
Yesus
sahabat yang baik, memberikan nyawaNya bagi sahabat-sahabatnya. Dia juga
Gembala yang baik, memberikan nyawaNya bagi domba-dombanya. Jadi tinggal di
dalam kasih Yesus artinya tergembala dengan benar dan baik. Jadilah domba yang
tergembala dengan benar dan baik, jangan domba nakal, domba yang suka menanduk,
domba liar.
Dalam
Tabernakel penggembalaan itu ditunjukan dengan ruangan suci. Sudah berbuah
tetapi kalau tidak dibawa masuk dalam ruangan suci, hanya di halaman, ada angin
dan hujan yang menerpa, buahnya bisa rontok dan gugur. Sebab itu harus
tergembala, jadilah pohon yang tertanam di dalam Bait Allah.
Ruangan
suci itu ada dinding dari papan-papan jenang. Kemudian ada tudung 4 lapis.
Tidak akan kena hujan, tidak kena angin, buahnya tidak akan rontok. Marilah
tergembala dengan benar dan baik. Apa syarat tergembala dengan benar dan baik:
Yohanes
10:1-5
10:1
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba
dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang
pencuri dan seorang perampok;
10:2
tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
10:3
Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia
memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
10:4
Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan
domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
10:5
Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya,
karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."
a) Syarat pertama masuk kandang. Domba yang
tergembala itu ada kandangnya. Secara jasmani kandang itu adalah organisasi
yang legal diakui pemerintah. Secara jasmani boleh berbeda-beda. Tetapi secara
rohani kandang penggembalaan hanya 1 yaitu ruangan suci. Di dalamnya ada 3
macam alat menunjuk ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
1)
Meja
roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Ada
roti di atas meja itu yang disusun menjadi 2 susun, satu susun 6 roti, satu
susun lagi 6 roti. Kalau ditaruh angka di atasnya menjadi 66 menunjuk 66 kitab,
Firman yang murni. Kemudian ada korban curahan di situ, itu bicara perjamuan
suci. Kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman pengajaran dan
korbannya, kita makan.
2)
Pelita
emas, ketekunan dalam ibadah raya. Kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus di
dalam karunia-karunia. Ada kesaksian, ada persembahan pujian dan lain-lain. Domba-domba
di beri minum.
3)
Mezbah
dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa. Kita bersekutu dengan Allah Bapa di
dalam kasihNya, bernafas.
Ayo masuk kandang, tekuni 3 macam ibadah
pokok.
b) Mendengar suara gembala, taat pada Firman,
itu domba yang tergembala. Kalau sudah taat pada Firman pasti taat pada gembala
= makan rumput penggembalaan.
Di
dalam penggembalaan kita mengalami kasih Tuhan yang bertumbuh sampai pada
kesempurnaan. Ingat Petrus, dia sudah menyangkal Yesus, berarti sudah kehilangan
kasih, tidak punya kasih. Yesus yang adalah Tuhan dan sahabatnya, dia sangkali.
Jadi Petrus menyangkal Yesus yang adalah Tuhannya dan sahabatnya. Dia tidak
punya kasih kepada Tuhan dan tidak punya kasih kepada sesamanya. Makanya 3 kali
Tuhan Yesus bertanya kepada Petrus ‘simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi
Aku?”. Kalau terjemahan asli ini pertanyaan pertama ini adalah kasih agape.
Apakah engkau mengasihi aku dengan kasih Agape, kasih Tuhan. Jawab Petrus: Aku mengasihi Engkau dengan kasih Fileo, kasih
sesama. Kemudian dilanjutkan gembalakanlah domba-dombaKu.
Pertanyaan
kedua masih seperti pertanyaan pertama “apakah engkau mengasihi Aku dengan
kasih Agape?”. Petrus jawab “aku mengsihi Engkau dengan kasih Fileo”. turun
pertanyaan ketiga ‘apakah engkau mengasihi Aku dengan kasih Fileo?’ Petrus sadar,
dia menangis, dia sedih, karena dia sudah menyangkal Yesus. Dia tidak punya kasih
kepada Tuhan kasih agape, dia juga tidak punya kasih kepada sesama kasih Fileo,
kasih persaudaraan. Tetapi dengan 3 kali pertanyaan yang dikaitkan dengan
penggembalaan, kasihnya Petrus dipulihkan.
Jadi
dalam penggembalaan, ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok, kita mengalami kasih
Tuhan, kasih agape sampai kasih yang sempurna. Ayo masuk kandang penggembalaan,
begitu keluar penggembalaan maka kasihnya menjadi dingin, yang meningkat kedurhakaan. Jadi jangan
heran, kalau sudah tidak tergembala, nanti lihat dalam nikahnya, kedurhakaan
yang ada di situ. Suami kepada isteri, isteri kepada suami, anak kepada orang
tua, sudah tidak ada lagi kasih, kasihnya sudah dingin. Mari kita bawa hidup
kita dalam penggembalaan, biar kita menerima kasih Tuhan.
Praktek menerima kasih Tuhan:
a) Mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu.
Yohanes 15:10
15:10 Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan
tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di
dalam kasih-Nya.
Jadi mengasihi Tuhan itu menuruti Firman
Tuhan, taat pada Firman Tuhan apapun resikonya,
apapun yang dihadapi. Mungkin dengan kita melakukan Firman kita dikucilkan,
kita dibenci, tidak apa-apa, yang penting jangan Tuhan yang memusuhi kita,
jangan kita menjadi musuhnya Tuhan. Kalau
mau taat pada Firman, menuruti Firman apapun resikonya, Tuhan pasti bela.
b) Yohanes 15:17
15:17 Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang
akan yang lain."
Saling mengasihi, bukan saling menyakiti,
bukan saling merugikan, itu berarti kita sudah satu tubuh. Kalau ada yang
menyakiti kita jangan kita balas. Balas kejahatan dengan kebaikan, mengasihi
orang yang membenci kita. Itulah kasih dari Tuhan.
Kalau
sudah bisa mengasihi Tuhan lebih dari segalanya, kemudian bisa saling mengasihi
maka kita menghasilkan buah yang tetap.
Yohanes
15:16
15:16
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah
menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu
tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya
kepadamu.
Tadi
poin pertama buah yang banyak, kita dipakai melayani Tuhan, berarti menjadi
hamba Tuhan pelayan Tuhan. Kalau sudah tergembala, taat dan saling mengasihi,
status kita meningkat dari hamba menjadi sahabat.
Yohanes
15:15
15:15
Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat
oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah
memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
Biarlah
kita menghasilkan buah-buah yang banyak, menjadi hamba Tuhan pelayan Tuhan. Tetapi
lebih dari itu menghasilkan buah yang tetap, jangan rontok, jangan gugur.
Itulah pentingnya penggembalaan, menjaga kita dari terpaan angin. Angin bisa
mengugurkan buah ara. Bintang-bintang masih bisa gugur seperti buah ara mentah
gugur karena ditiup angin.
Wahyu
6:13
6:13
Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara
menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.
Sudah
dipakai Tuhan itu baik, dipakai menjadi hamba Tuhan, pelayan Tuhan, jadi
bintang, puji Tuhan! Tetapi jaga jangan menjadi bintang gugur. Makanya bawa
hidup kita dalam penggembalaan, supaya kita terlindungi dari angin kencang.
Angin kencang ini menunjukan angin pengajaran palsu dan juga bisa menunjukan
masalah-masalah pencobaan. Semakin kencang anginnya, masalah semakin berat,
persoalan yang dihadapi semakin kompleks. Tetapi kalau kita tergembala, kita
dilindungi oleh Tuhan, jangan sampai gugur buahnya. Artinya jangan sampai gugur
iman kita.
Banyak
anak Tuhan dan pelayan Tuhan bahkan pendeta yang gugur dari iman. Sudah hebat
dipakai oleh Tuhan tetapi gugur dari iman, ganti keyakinan karena kena angin. Angin
yang seringkali menerpa kaum muda adalah angin jodoh. Kena angin laki-laki
ganteng, kena angin perempuan cantik, sudah langsung tinggalkan kepercayaan
kepada Yesus, beralih keyakinan. Apalagi kalau dia bawa mobil, apalagi bawa
helikopter, anginnya semakin kencang. Lain kali orang tuanya yang tidak tahan
godaan, kapan lagi dapat mantu seperti ini. Kalau memang cinta bawa dulu kepada
Yesus dengar Firman. Kalau dia sudah mantap baru oke. Itu jodoh dari Tuhan.
Karena jodoh dari Tuhan itu sepadan. Penolong yang sepadan, bukan yang tidak
seimbang.
Janganlah kamu menjadi pasangan
yang tidak seimbang, satu gelap, satu terang.
Biarlah
buah kita itu buah yang tetap. Sudah
berbuah tetap masih belum cukup. Kalau buahnya masih mentah, apalagi busuk,
tidak bisa dimakan.
3.
Yohanes
15:18-27 Perikop: dunia membenci Yesus dan murid-muridNya
15:25
Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi:
Mereka membenci Aku tanpa alasan.
Menghadapi
kebencian sampai kebencian tanpa alasan karena Yesus, karena ibadah yang benar,
karena ajaran yang benar. Ini yang namanya percikan darah, nyala api ujian. Sudah
setia suci, sudah tergembala, kenapa saya dibenci, tidak disenangi, dimusuhi,
ini dan itu terjadi. Kita raba dan periksa diri kita, kalau kita benar itu
ujian, kalau kita salah minta ampun kepada Tuhan, itu teguran, itu hajaran.
I
Petrus 4:12-14
4:12
Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang
datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi
atas kamu.
4:13
Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam
penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada
waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14
Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan,
yaitu Roh Allah ada padamu.
Kebahagiaan sesungguhnya itu berbahagialah kalau kamu dinista
karena nama Kristus. Mengambil bagian sedikit dari penderitaan Yesus itu
kebahagiaan. Diperhadapkan dengan nyala api ujian supaya buahnya matang.
Ibaratnya buah itu diperam, seperti Yesus harus mati, dikubur 3 hari baru
bangkit dalam tubuh kemuliaan. Dikubur itu bagaikan buah yang diperam. Kitapun
menghadapi seperti itu, menghadapi salib dalam bentuk macam-macam. Apa yang
Tuhan izinkan kita harus lewati, jangan ngomel, jangan bersungut. Justru kita
harus berbahagia di dalam penderitaan, harus mengucap syukur. Terima kasih
Tuhan, saya diizinkan mengambil bagian sedikit dari penderitaanMu. Tetapi
jangan juga tantang Tuhan, tambah lagi Tuhan.
Kalau
diizinkan Tuhan, kita dibenci, dikucilkan dan
lain sebagainya, nikmati saja prosesnya, mengucap syukur, jangan bersungut,
jangan mengomel. Biarlah buah
kita menjadi buah tetap, buah matang. Yohanes Pembaptis sudah dipakai Tuhan.
Bicara kesucian kita tidak ragu lagi dia orang suci, bicara kesetiaan dia orang
setia, dia sahabatnya Tuhan. Tetapi Tuhan izinkan dia mengalami nyala api
ujian, dipenjara karena kebenaran. Dia tegur Herodes karena nikahnya tidak
benar, akhirnya dijebloskan ke dalam penjara. Waktu sebelum dipenjara imannya
luar biasa. Lihat Yesus dia berkata ‘lihat Anak Domba Allah yang menghapus dosa
seisi dunia’. Dia akui Yesus Anak Domba Allah, dia akui Yesus Mempelai Pria
Sorga dan dia sahabat mempelai. Tetapi waktu dibawa oleh Tuhan di dalam
pengalaman penjara, di situ Yohanes bimbang. dia suruh murid-muridnya bertanya kepada
Yesus, betulkah Dia
Mesias?
Matius
11:2-6
11:2
Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus,
11:3
lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan
datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?"
11:4
Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang
kamu dengar dan kamu lihat:
11:5
orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang
tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan
kabar baik.
11:6
Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."
Dari
pengalaman Yohanes ini kita bisa melihat kegunaan dari nyala api ujian,
kegunaan dari percikan darah, kegunaan sengsara daging tanpa dosa bersama
Yesus:
a) Kekurangan-kekurangan yang tersembunyi
diungkap oleh Tuhan untuk diperbaiki. Siapa yang menyangka bahwa Yohanes ini
bimbang kepada Yesus. Tadinya. Tadinya hebat luar biasa, tetapi ternyata dalam
hatinya ada kekurangan yaitu bimbang kepada Yesus. Begitu juga kita, kadang
Tuhan izinkan nyala api ujian datang. Waktu belum ada nyala api ujian ‘Yesus
dahsyat, Allahku luar biasa, besarlah Tuhan layaklah dipuji, Tuhan sangat baik,
luar biasa!’. Waktu
sudah diuji ‘benarkah Tuhan ini, benarkah Yesus baik. Kalau Yesus baik kenapa
saya begini, dia yang tidak beribadah hidupnya enak-enak. Saya yang melayani
Tuhan koq menderita!’
Mulai muncul kekurangannya, ternyata bimbang. Selama
ini kelihatan kuat dan hebat, karena masih diberkati, semua baik-baik saja.
Diuji oleh Tuhan supaya kita mengalami penyucian dari kekurangan-kekurangan
yang tersembunyi, dari keragu-raguan, dari kebimbangan. Lewat nyala api ujian
iman kita ditingkatkan, dikuatkan.
Yakobus 1:2-4
1:2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu
kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,
1:3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu
menghasilkan ketekunan.
1:4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang
matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.
Akhirnya Yohanes Pembaptis tetap
mempertahankan imannya kepada Tuhan sampai rela dipancung lehernya karena
kebenaran. Jadi kegunaan percikan darah ini supaya kita disucikan dari
kekurangan-kekurangan yang tersembunyi. Waktu dipakai, waktu diberkati Tuhan,
tidak kelihatan. Diizinkan percikan darah baru kelihatan, ternyata ini
kekurangannya supaya diperbaiki. Makanya percikan darah itu penyucian terakhir,
penyucian secara tuntas. Kita
menghasilkan buah yang matang, sahabat mempelai ditingkatkan menjadi Mempelai
Wanita Tuhan yang sempurna tidak bercela.
b) Matius 11:5
11:5 orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang
kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada
orang miskin diberitakan kabar baik.
Untuk meyakinkan Yohanes, Yesus mengungkap akan mujizat-mujizat yang telah Dia kerjakan. Jadi
di dalam percikan darah atau nyala api
ujian terjadi mujizat. Kadang kita berdoa ‘Tuhan nyatakan mujizatmu’ eh malah
masuk penjara. Mau mujizat, tokomu bangkrut dulu. Mau mujizat, seseorang yang
kita kasihi dipanggil. Tuhan izinkan semua itu terjadi supaya kita mengalami mujizat. Terutama mujizat secara rohani yaitu keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti
Yesus.
II Korintus 4:16-17
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun
manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui
dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini,
mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih
besar dari pada penderitaan kami.
Manusia lahiriah merosot, manusia batinia
dibaharui sampai sama mulia dengan Yesus.
Buah yang matang itu bisa dilihat dari mulut
ini, yaitu perkataan yang baik, perkataan yang suci, perkataan yang memuliakan
Tuhan, bisa bersaksi.
Yohanes 15:27
15:27 Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu
dari semula bersama-sama dengan Aku."
Kita dipanggil Tuhan untuk bersaksi.
I Petrus 2:9
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang
rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu
memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu
keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Kita dipanggil dari gelap kepada terang untuk
bersaksi, itulah tugas kita. Pakai media sosial untuk bersaksi dari pada untuk
bergosip, dari pada untuk yang aneh-aneh. Saksikan apa yang dialami oleh
pekerjaan Firman Tuhan.
Keubahan hidup, buah yang matang itu dilihat
dari mulutnya. Perkataan yang memuliakan
Tuhan, bersaksi, mengucap syukur, hanya menyembah Tuhan. Sampai nanti kita
tidak bersalah lagi dalam perkataan.
Yakobus 3:2
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal;
barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang
dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Ukurannya di mulut! Kematangan buah itu bisa
dideteksi dari perkataan seseorang. Dia hamba Tuhan yang sudah matang rohaninya,
pelayan Tuhan yang matang rohaninya, itu dilihat dari perkataan. Kalau tukang
gosip, tukang fitnah, suka menjelek-jelekan orang, dipertanyakan jangan-jangan
buahnya busuk. Kalau mulutnya memuliakan Tuhan, bersaksi, menyembah Tuhan, itu
buah yang matang. Waktu Yesus datang kita siap menyambut kedatangan Yesus kedua
kali sebagai Mempelai WanitaNya dan Yesus Mempelai Pria Sorga. Jika mujizat
rohani terjadi, yakinlah mujizat jasmani juga terjadi. Semua
dikerjakan oleh roh kemuliaan, Roh Kudus mengerjakan mujizat.
Malam hari ini kita sudah mendengar Firman,
ayo bawa hidup kita untuk suci, setia, tergembala, melayani Tuhan. Terima
percikan darah sampai kita mengalami keubahan hidup. Saat kita tidak mampu,
tidak tahan lagi, perjamuan suci kekuatan kita. Mungkin sayap sudah terkulai,
burung nazar mengerubungi bangkai, makan perjamuan suci maka kita kuat kembali.
Mulut bisa mengucap syukur ‘terima kasih Tuhan, saya bisa mengambil bagian
sedikit dari penderitaan Yesus, Korban Kristus’. Kita
dibaharui oleh Tuhan sehingga buah kita bukan cuma banyak, bukan hanya buah
tetap tetapi buah yang matang. Roh Kudus mengerjakan mujizat dalam hidup kita sekalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar