Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
12:3-8
12:3 Maka Maria
mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu
meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak
di seluruh rumah itu.
12:4 Tetapi
Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan
Dia, berkata:
12:5
"Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya
diberikan kepada orang-orang miskin?"
12:6 Hal itu
dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan
karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam
kas yang dipegangnya.
12:7 Maka kata
Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.
12:8 Karena
orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada
kamu."
Tubuh
Yesus diminyaki sebagai persiapan penguburan Yesus. Kalau sudah dikubur tidak
bisa dilihat lagi. Jadi ini menunjuk pelayanan yang terakhir di bumi yaitu
pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Disebut juga mempelai wanita
Tuhan untuk siap menyambut kedatangan Yesus sebagai kepala, Mempelai Pria
Sorga. Kalau mempelai wanita Tuhan sudah terwujud maka berakhirlah pelayanan di
bumi ini, kita menyambut Yesus, kita akan masuk kerajaan 1000 tahun damai dan
kita bisa masuk dalam kerajaan sorga yang kekal.
Dalam
pelayanan pembangunan Tubuh Kristus ada halangannya dan seringkali banyak hamba
Tuhan dan pelayan Tuhan yang berguguran. Diawal kelihatan dipakai Tuhan tetapi kemudia
hilang. Ada 3 halangan pembangunan Tubuh Kristus. Kita akan melihat juga dari
Injil Markus, diambil dari Injil Markus karena Injil Markus menampilkan Yesus
sebagai hamba, hamba itu melayani.
1. Markus
14:3
14:3
Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang
duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi
minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher
buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus.
Penghalang
pertama adalah kusta rohani. Ingat juga waktu Yesus berjalan di perbatasan
Yudea dan Samaria, di situ juga ada 10 orang kusta. Ini penghalang pembangunan
Tubuh Kristus.
2. Markus
14:4
14:4
Ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain: "Untuk
apa pemborosan minyak narwastu ini?
Yang
kedua gusar atau marah.
3. Dosa
Yudas Iskariot dalam Yohanes 12:4-6.
Mungkin salah satu ada pada kita atau dua atau tiga,
biarlah lewat Firman Tuhan dinyatakan untuk diperbaiki, untuk diperdamaikan
dengan Tuhan.
Kita bahas poin pertama tentang kusta rohani. Ada 3
pengertian kusta rohani.
1. Putih
tetapi kusta menunjuk dosa kebenaran diri sendiri yaitu orang berdosa menutupi
dosanya dengan menyalahkan orang lain, menyalahkan Tuhan atau Firman bahkan
menyalahkan setan. Contohnya Adam dan Hawa, juga Ayub. Ini bukan orang-orang
biasa. Adam dan Hawa manusia pertama yang diciptakan oleh Tuhan, tetapi pada
mereka ada dosa kebenaran diri sendiri. Ayub orang yang suci, saleh, takut akan
Tuhan, tetapi pada dirinya ada dosa kebenaran diri sendiri.
Kejadian
3:12-13
3:12
Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang
memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
3:13
Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah
kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan
aku, maka kumakan."
Adam
mempersalahkan Tuhan dan mempersalahkan isterinya. Hawa mempersalahkan ular.
Ayub
32:1-2
32:1
Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia
menganggap dirinya benar.
32:2
Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap
Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,
Memang
untuk menutupi dosa paling gampang dengan menyalahkan orang. Ayub menggambarkan
hamba Tuhan, hamba Tuhan ini yang paling banyak merasa benar, ada dosa kebenaran
diri sendiri. Begitu sudah dipakai, sudah merasa hebat, tidak mau kalau dia
didapati kesalahannya. Sebagai manusia masih ada kekurangan dan kesalahan,
sebab itu jangan ditutupi dengan kebenaran diri sendiri. Tetapi biarlah
kesalahan itu diakui dan diselesaikan kepada Tuhan dan sesama, maka kita
menerima kebenaran Allah, kita dibenarkan cuma-cuma oleh darah Yesus.
2. Kusta
adalah dosa tidak tahu mengucap syukur kepada Tuhan dan tidak tahu berterima
kasih kepada sesama.
Lukas
17:11-19
17:11
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan
Galilea.
17:12
Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka
tinggal berdiri agak jauh
17:13
dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"
17:14
Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu
kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi
tahir.
17:15
Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil
memuliakan Allah dengan suara nyaring,
17:16
lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu
adalah seorang Samaria.
17:17
Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi
tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
17:18
Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari
pada orang asing ini?"
17:19
Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah
menyelamatkan engkau."
Dosa
tidak tahu berterima kasih ini adalah salah satu dosa yang menonjol di akhir
zaman ini.
II
Timotius 3:2
3:2
Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan
membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan
berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak
mempedulikan agama,
Terutama
tidak tahu berterima kasih dalam hal yang rohani. Dari mana dia berasal, dia
orang kusta yang sebenarnya tidak boleh tinggal di perkemahan, harus tinggal di
luar. Tetapi oleh pelayanan seorang hamba Tuhan dia dibina, dia dipulihkan,
lewat Firman Tuhan, dia ditahirkan. Lalu setelah tahir tidak tahu berterima
kasih kepada pembina, kepada mentornya dalam hal yang rohani. Bukan cuma anak
Tuhan, hamba Tuhan juga banyak seperti itu. Ada hamba Tuhan yang Tuhan utus
yang punya kapasitas luar biasa, punya tahbisan benar, yang dipercaya pembukaan
rahasia Firman, itu yang melayani dia, yang menolong kehidupannya, lewat
pelayanan hamba Tuhan itu diaditahirkan dan dipakai menjadi hamba Tuhan. Setelah
menjadi hamba Tuhan dia lupa siapa yang membina dia. Bahkan merasa dia paling
benar dan menyalahkan pembinanya. Ini dosa tidak tahu berterima kasih!
Sama
seperti sikap orang Israel, sudah dilatih oleh Tuhan tetapi melawan Tuhan
pelatihnya. Sudah dilatih oleh hamba Tuhan, tetapi begitu sudah dipakai di
malah lawan hamba Tuhan yang melatihnya.
Kusta
ini punya masa inkubasi yang cukup lama. Begitu bersentuhan dengan orang kusta,bakterinya
masuk, nanti 8 tahun kemudian baru kelihatan dia juga kena kusta. Jadi begitu
masuk kebenaran diri sendiri, lalu meningkat tidak tahu mengucap syukur kepada
Tuhan dan tidak tahu berterima kasih, nanti kelihatan kustanya secara
terang-terangan, itulah pengertian kusta yang ketiga yaitu dosa kenajisan!
3. Imamat
13:45-46
13:45
Orang yang sakit kusta harus berpakaian yang cabik-cabik, rambutnya terurai dan
lagi ia harus menutupi mukanya sambil berseru-seru: Najis! Najis!
13:46
Selama ia kena penyakit itu, ia tetap najis; memang ia najis; ia harus
tinggal terasing, di luar perkemahan itulah tempat kediamannya.
Kalau
sudah merasa kita benar dan orang lain yang salah, menghakimi orang, tidak tahu
mengucap syukur, tidak tahu berterima kasih, suatu saat akan nampak di
permukaan dosa kenajisan yang dia lakukan. Ini mengarah pada pemuncakan dosa, dosa makan minum dan dosa kawin
mengawinkan.
Tanda kena kusta:
1. Pakaiannya
cabik-cabik, artinya:
a) Dagingnya
kelihatan atau hanya menonjolkan perkara-perkara daging. Apalagi ketika sudah
dipakai, ketika sudah diberkati, yang dia tonjolkan hanya yang daging, lihat
saya bisa beli ini beli itu, punya ini punya itu. Dan bisa dilihat dari cara
berpakaiannya. Cabik-cabik, hanya mempertontonkan daging. Fungsi pakaian itu
menutupi daging, tetapi sekarang hanya mengikuti mode, mengikuti trend. Fungsinya
sudah tidak ada, sudah dihilangkan. Yang penting tampil beda, jadi perhatian
orang, sekalipun mengumbar daging. Khususnya kaum wanita, jangan cabik-cabik
pakaiannya.
b) Pakaian
bicara pelayanan, cabik-cabik berarti bolong-bolong. Kalau digabungkan berarti
pelayanannya bolong-bolong = tidak setia dalam ibadah pelayanan. Berdoa kalau
sering terhalang supaya Tuhan buka jalan bisa beraktivitas beribadah melayani
dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan. Karena pelayanan itu kita bertanggung
jawab kepada Tuhan, bukan kepada manusia. Sebagai hamba Tuhan saya tidak punya
kapasitas untuk marah-marah, cuma mengingatkan jangan bolong-bolong, ayo setia
dalam jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan. Yang isi formulir itu bapak ibu
kekasih dalam Tuhan. Apa yang digerakan Firman Tuhan
itu yang diisi di formulir, yah tanggung jawab, jangan bolong-bolong, jangan
cabik-cabik.
Mungkin ke depan mau bikin absennya, hadir, izin,
alpa. Tidak perlu! Absennya kepada Tuhan, tanggung jawabnya kepada Tuhan. Kalau
kita mengerti saya ini ditahbiskan oleh Tuhan jadi saya ini melayani untuk
Tuhan! Pelayan Tuhan itu adalah tiang penopang.
Wahyu 3:12
3:12
Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku,
dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama
Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari
Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
Sokoguru itu tiang penopang. Bapak ibu lihat tiang
penopang di gereja ini, apakah ada dia bergeser? Dia tetap di tempatnya, begitu
dia bergeser, ambruk ini bangunan. Selalu ingat seperti itu, saya ini pelayan
Tuhan, kalau saya bergeser bisa ambruk bangunan rohaniku, sehingga kita setia
berkorbar-kobar, perjuangkan ibadah pelayanan sampai garis akhir. Kalau masih
terhalang berdoa supaya Tuhan buka jalan kita bisa beribadah melayani Tuhan
sampai garis akhir.
2. Rambutnya
terurai. Bicara rambut ini menunjuk pada penundukan. Jadi rambut terurai artinya tidak
tunduk dan tidak taat pada Tuhan.
I
Korintus 11:3,10
11:3
Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap
laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari
Kristus ialah Allah.
11:10
Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para
malaikat.
I
Korintus 11:10 (Terjemahan Lama)
11:10
Sebab itulah perempuan itu wajib memakai di kepalanya suatu tanda ia takluk,
oleh sebab segala malaekat.
Jadi
artinya rambut terurai itu tidak tunduk, tidak taat pada Firman Tuhan.
3. Berseru
najis-najis, artinya perkataannya kotor, perkataannya najis. Termasuk dusta,
gosip, fitnah, sampai nanti menghujat, yang benar dibilang salah, yang salah
dibilang benar. Orang yang kena kusta ini tinggal terasing di luar perkemahan.
Artinya kalau ada kusta rohani dalam diri kita, kita akan keluar dari
persekutuan Tubuh Kristus. Mulai dari dalam nikah. Dalam rumah tangga dia rasa
terasing di situ. Dalam penggembalaan juga rasa terasing, antara penggembalaan
juga begitu. Itu keluar dari persekutuan Tubuh Kristus.
Itulah orang yang kena kusta, tetapi Tuhan mau
menolong, orang kusta tidak dibiarkan pada kustanya, Tuhan mau mentahirkan. Cara
supaya sembuh dari kusta rohani kita pelajari dari orang yang kusta yang sembuh
dalam Alkitab.
Markus 1:40-42
1:40
Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di
hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau
dapat mentahirkan aku."
1:41
Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya,
menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau
tahir."
1:42
Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir.
1. Dari
pihak Tuhan, Yesus mau dan Yesus dapat. Yesus mau artinya Yesus mau mati di
kayu salib. Yesus dapat artinya Yesus bangkit dan dengan kuasa kebangkitanNya mentahirkan kusta rohani kita. Korban
Kristus adalah belas kasihan Tuhan kepada kita. Wujud belas kasihanNya Dia mati
di kayu salib dan bangkit.
2. Dari
pihak kita datang kepada Yesus. Praktek datang kepada Yesus adalah beribadah
melayani yang memuncak pada doa penyembahan sampai Tuhan tergerak berbelas
kasihan mentahirkan kita. Butuh ketekunan di sini, mungkin pertama datang belum
ditolong, belum tahir. Datang terus sampai Tuhan berbelas kasih, sampai kita
ditahirkan. Kalau belum ditolong teruskan menyembah Tuhan.
Dalam
penyembahan kita akui bahwa kita orang berdosa, tidak layak, tidak mampu
berbuat apa-apa, sehingga hanya berharap belas kasihan Tuhan. Maka pasti Tuhan
menolong.
Lukas
18:13
18:3
Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan
berkata: Belalah hakku terhadap lawanku.
Ini
yang benar, penyembahan dan doa seperti ini yang Tuhan tunggu, sampai kita
mengaku tidak layak, saya hina Tuhan, kalau saya bisa melayani sebenarnya saya
tidak pantas, saya tidak bisa berbuat apa-apa, sehingga kita berharap belas
kasih Tuhan. Tetapi seringkali sudah sakit kusta tetapi doanya seperti orang
Farisi.
Lukas
18:11-12
18:11
Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku
mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain,
bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti
pemungut cukai ini;
18:12
aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala
penghasilanku.
Tanpa
kita sadari kita sering berdoa seperti ini. Saya pernah seperti itu, sampai
marah kepada Tuhan. Waktu berdoa untuk dapat buah nikah, sampai saya berdoa merasa
lebih benar dari orang lain ‘dia baru menikah, tahbisannya tidak benar, koq
langsung punya anak. Saya sudah bertahun-tahun, kataMu beranak cucu dan
bertambah banyak, mana Tuhan!’ sampai tuntut-tuntut pada Tuhan. Inilah doa
orang kusta. Tetapi syukur lewat FirmanNya Tuhan menjamah, saya rubah doa saya
‘Tuhan biar kehendakMu yang jadi’.
Itu
doa yang benar merasa tidak mampu, tidak layak, tidak bisa berbuat apa-apa,
hanya berharap belas kasihan Tuhan. Doa penyembahan seperti ini bagaikan
mengulurkan tangan iman. Dan Tuhanpun mengulurkan tangan belas kasihanNya
kepada kita. Tangan ketemu tangan = mujizat.
Menyembuhkan kusta = membangkitkan orang mati.
II Raja-raja 5:6-7
5:6
Ia menyampaikan surat itu kepada raja Israel, yang berbunyi: "Sesampainya
surat ini kepadamu, maklumlah kiranya, bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman,
pegawaiku, supaya engkau menyembuhkan dia dari penyakit kustanya."
5:7
Segera sesudah raja Israel membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta
berkata: "Allahkah aku ini yang dapat mematikan dan menghidupkan, sehingga
orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit
kustanya? Tetapi sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara
terhadap aku."
Jadi menyembuhkan kusta = kuasa mematikan dan
menghidupkan, itu suatu perkara yang mustahil. Tetapi kalau ada tangan iman
kita ulurkan kepada Tuhan dan Tuhan ulurkan tangan belas kasihanNya, itu sanggup
menghapus segala kemustahilan. Baik kemustahilan secara jasmani, mungkin kita
datang sore ini menghadapi sesuatu yang mustahil, masalah dalam nikah. Kusta
ini menghantam nikah, keluar dari perkemahan, berarti tercerai dari nikah.
Kemudian masalah ekonomi, masalah pelayanan. Ada yang sudah mustahil, Tuhan
tungguulurkan tangan kita, doa penyembahan, saya tidak mampu Tuhan, menyerah
kepada Tuhan. Nanti Tuhan yang bekerja menghapus kemustahilan.
Terutama kemustahilan secara rohani, Tuhan mampu
menghapus. Yaitu kita manusia berdosa yang hina, yang tidak layak, disucikan,
diubahkan sampai nanti disempurnakan menjadi Mempelai Wanita Tuhan, layak
bersanding dengan Yesus Mempelai Pria Sorga. Itu sesuatu perkara yang mustahil
bagi Tuhan. Renungkanlah, tadinya kita berada dalam lumpur dosa, kita diangkat
dan dibersihkan kemudia dipercayakan pelayan, itu mujizat! Sampai mujizat
terakhir kita bisa sempurna seperti Yesus layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Sore ini kita mengulurkan tangan iman kepada Tuhan dan Tuhan mengulurkan tangan
belas kasihanNya kepada kita sehingga mujizat terjadi.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. PamonaPuselemba, Kab. Poso,
94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar