20241029

Ibadah Doa Pagi, Selasa, 29 Oktober 2024 Pdt. Handri Legontu

 


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus

 

Kisah Rasul 27:1-13 Paulus berlayar ke Roma

27:1 Setelah diputuskan, bahwa kami akan berlayar ke Italia, maka Paulus dan beberapa orang tahanan lain diserahkan kepada seorang perwira yang bernama Yulius dari pasukan Kaisar.

27:2 Kami naik ke sebuah kapal dari Adramitium yang akan berangkat ke pelabuhan-pelabuhan di sepanjang pantai Asia, lalu kami bertolak. Aristarkhus, seorang Makedonia dari Tesalonika, menyertai kami.

27:3 Pada keesokan harinya kami singgah di Sidon. Yulius memperlakukan Paulus dengan ramah dan memperbolehkannya mengunjungi sahabat-sahabatnya, supaya mereka melengkapkan keperluannya.

27:4 Oleh karena angin sakal kami berlayar dari situ menyusur pantai Siprus.

27:5 Dan setelah mengarungi laut di depan Kilikia dan Pamfilia, sampailah kami di Mira, di daerah Likia.

27:6 Di situ perwira kami menemukan sebuah kapal dari Aleksandria yang hendak berlayar ke Italia. Ia memindahkan kami ke kapal itu.

27:7 Selama beberapa hari berlayar, kami hampir-hampir tidak maju dan dengan susah payah kami mendekati Knidus. Karena angin tetap tidak baik, kami menyusur pantai Kreta melewati tanjung Salmone.

27:8 Sesudah kami dengan susah payah melewati tanjung itu, sampailah kami di sebuah tempat bernama Pelabuhan Indah, dekat kota Lasea.

27:9 Sementara itu sudah banyak waktu yang hilang. Waktu puasa sudah lampau dan sudah berbahaya untuk melanjutkan pelayaran. Sebab itu Paulus memperingatkan mereka, katanya:

27:10 "Saudara-saudara, aku lihat, bahwa pelayaran kita akan mendatangkan kesukaran-kesukaran dan kerugian besar, bukan saja bagi muatan dan kapal, tetapi juga bagi nyawa kita."

27:11 Tetapi perwira itu lebih percaya kepada jurumudi dan nakhoda dari pada kepada perkataan Paulus.

27:12 Karena pelabuhan itu tidak baik untuk tinggal di situ selama musim dingin, maka kebanyakan dari mereka lebih setuju untuk berlayar terus dan mencoba mencapai kota Feniks untuk tinggal di situ selama musim dingin. Kota Feniks adalah sebuah pelabuhan pulau Kreta, yang terbuka ke arah barat daya dan ke arah barat laut.

27:13 Pada waktu itu angin sepoi-sepoi bertiup dari selatan. Mereka menyangka, bahwa maksud mereka sudah tentu akan tercapai. Mereka membongkar sauh, lalu berlayar dekat sekali menyusur pantai Kreta.

 

Perjalanan atau pelayaran Paulus menunjukkan perjalanan hidup rohani kita. Paulus berlayar sampai ke Roma dan di sanalah dia dihukum mati. Artinya bagi kita perjalanan rohani kita sampai daging mati sepenuhnya, keinginannya, hawa nasunya, ambisi, tabiat, perbuatannya sampai daging ini mati sepenuhnya dan hidup Yesus sepenuhnya ada dalam kita ini = sampai kita sempurna seperti Yesus.

 

Kita mengarungi lautan dunia ini yang penuh dengan angin dan gelombang

Efesus 4:14

4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

 

Angin menunjukkan angin pengajaran palsu termasuk gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya dan gelombang menunjukkan pencobaan sampai pencobaan yang mustahil di segala bidang, juga menunjukkan gelombang dosa sampai puncaknya dosa. Semuanya adalah dari setan ditiupkan oleh setan untuk menenggelamkan kapal kehidupan kita, untuk menggagalkan kita mencapai pelabuhan damai sejahtera itulah Yerusalem baru.

 

Mengapa kita sering diterpa angin dan gelombang di lautan dunia ini?

1.      Lebih percaya perkataan manusia, kepandaian manusia dan pengalaman manusia daripada nasehat Tuhan lewat hamba Tuhan melalui Firman Tuhan.

 

Ketika kita mulai mengabaikan Firman tidak peduli dengan Firman, tidak menghargai pemberitaan Firman, di situlah terjadi badai datang menghantam kapal nikah. Menolak Firman pengajaran itu sama dengan mendatangkan badai dalam hidup kita.

 

2.      Melihat pelabuhan itu tidak baik jadi akhirnya mereka mau berlayar, artinya karena hanya mau yang enak bagi daging, tidak mau merobek daging, tidak mau menyalipkan daging, (ayat 12).

 

Firman pengajaran dan salib itu satu. Menolak Firman pengajaran yang benar sama dengan menolak salib.

 

Roma 8:7

8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

Daging membuat tidak taat pada Firman Tuhan.

 

Penyebab angin dan gelombang datang, badai hidup datang adalah dosa tidak percaya dan tidak taat pada Firman. Sebelum badai datang sebenarnya Tuhan sudah memperingatkan kita lewat hamba Tuhan yang memberitakan Firman pengajaran yang benar supaya kita percaya dan taati.

Amos 3:7

3:7 Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.

 

Angin gelombang itu datangnya sekonyong-konyong (Markus 4:37).

Angin dan gelombang membuat hidup kita susah payah, nikahnya susah payah, pekerjaannya susah payah, pelayanannya susah payah (Kisah Rasul 27:7-8).

Walaupun secara jasmani punya kedudukan, kaya, ada ijasah, dsb, tapi hidupnya selalu susah payah. Itu jangan dianggap biasa, sebab itu perhatikan sikap kita terhadap Firman Tuhan, utusan Tuhan. Susah payah itu suasana kutukan, tidak mungkin mencapai Yerusalem baru.

 

Hikmat dunia tidak sanggup untuk mengatasi angin dan gelombang. Apalagi nanti puncaknya badai ketika antikrist berkuasa. Badai itu hanya bisa kita hadapi dengan hikmat Allah yaitu pembukaan Firman dan salib Tuhan.

1 Korintus 2:7; 1:24

2:7 Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.

1:24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.

 

Kolose 1:25-28

1:25 Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu,

1:26 yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.

1:27 Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!

1:28 Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.

1:29 Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku.

 

Sikap kita menghadapi badai hidup angin dan gelombang:

Ø  Percaya dan taat pada Firman Tuhan sekalipun menghadapi salib/ rela sengsara daging bersama Yesus.

 

Seringkali Firman itu tidak sesuai logika kita tapi percaya dan taat saja pada Firman Tuhan, walaupun sakit bagi daging.

 

Ø  Berseru kepada Yesus, saat Tuhan izinkan badai datang banyak menyembah Tuhan, sebab kita tidak mampu mengatasinya.

Mazmur 107:28-30

107:28 Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dikeluarkan-Nya mereka dari kecemasan mereka,

107:29 dibuat-Nyalah badai itu diam, sehingga gelombang-gelombangnya tenang.

107:30 Mereka bersukacita, sebab semuanya reda, dan dituntun-Nya mereka ke pelabuhan kesukaan mereka.

 

Hasilnya:

a.       Ada kekuatan yang melimpah dari Tuhan dalam menghadapi badai hidup yang membuat kita damai sejahtera, tenang. Diam = mengoreksi diri, tenang= hanya berharap bersandar pada Tuhan.

 

b.      Tuhan meneduhkan angin dan gelombang dan menuntun kita ke pelabuhan damai sejahtera itulah Yerusalem yang baru, kita berhasil menjadi mempelai wanita Tuhan.

 

Tuhan memberkati.

 

 

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar