20241030

Ibadah Doa Pagi, Kamis, 31 Oktober 2024 Pdt. Handri Legontu

 


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus

 

Kisah Rasul 27:14-44 Kapal terkandas

27:14 Tetapi tidak berapa lama kemudian turunlah dari arah pulau itu angin badai, yang disebut angin "Timur Laut".

27:15 Kapal itu dilandanya dan tidak tahan menghadapi angin haluan. Karena itu kami menyerah saja dan membiarkan kapal kami terombang-ambing.

27:16 Kemudian kami hanyut sampai ke pantai sebuah pulau kecil bernama Kauda, dan di situ dengan susah payah kami dapat menguasai sekoci kapal itu.

27:17 Dan setelah sekoci itu dinaikkan ke atas kapal, mereka memasang alat-alat penolong dengan meliliti kapal itu dengan tali. Dan karena takut terdampar di beting Sirtis, mereka menurunkan layar dan membiarkan kapal itu terapung-apung saja.

27:18 Karena kami sangat hebat diombang-ambingkan angin badai, maka pada keesokan harinya mereka mulai membuang muatan kapal ke laut.

27:19 Dan pada hari yang ketiga mereka membuang alat-alat kapal dengan tangan mereka sendiri.

27:20 Setelah beberapa hari lamanya baik matahari maupun bintang-bintang tidak kelihatan, dan angin badai yang dahsyat terus-menerus mengancam kami, akhirnya putuslah segala harapan kami untuk dapat menyelamatkan diri kami.

27:21 Dan karena mereka beberapa lamanya tidak makan, berdirilah Paulus di tengah-tengah mereka dan berkata: "Saudara-saudara, jika sekiranya nasihatku dituruti, supaya kita jangan berlayar dari Kreta, kita pasti terpelihara dari kesukaran dan kerugian ini!

27:22 Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetap bertabah hati, sebab tidak seorang pun di antara kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini.

27:23 Karena tadi malam seorang malaikat dari Allah, yaitu dari Allah yang aku sembah sebagai milik-Nya, berdiri di sisiku,

27:24 dan ia berkata: Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar; dan sesungguhnya oleh karunia Allah, maka semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau di kapal ini akan selamat karena engkau.

27:25 Sebab itu tabahkanlah hatimu, saudara-saudara! Karena aku percaya kepada Allah, bahwa semuanya pasti terjadi sama seperti yang dinyatakan kepadaku.

27:26 Namun kita harus mendamparkan kapal ini di salah satu pulau."

27:27 Malam yang keempat belas sudah tiba dan kami masih tetap terombang-ambing di laut Adria. Tetapi kira-kira tengah malam anak-anak kapal merasa, bahwa mereka telah dekat daratan.

27:28 Lalu mereka mengulurkan batu duga, dan ternyata air di situ dua puluh depa dalamnya. Setelah maju sedikit mereka menduga lagi dan ternyata lima belas depan.

27:29 Dan karena takut, bahwa kami akan terkandas di salah satu batu karang, mereka membuang empat sauh di buritan, dan kami sangat berharap mudah-mudahan hari lekas siang.

27:30 Akan tetapi anak-anak kapal berusaha untuk melarikan diri dari kapal. Mereka menurunkan sekoci, dan berbuat seolah-olah mereka hendak melabuhkan beberapa sauh di haluan.

27:31 Karena itu Paulus berkata kepada perwira dan prajurit-prajuritnya: "Jika mereka tidak tinggal di kapal, kamu tidak mungkin selamat."

27:32 Lalu prajurit-prajurit itu memotong tali sekoci dan membiarkannya hanyut.

27:33 Ketika hari menjelang siang, Paulus mengajak semua orang untuk makan, katanya: "Sudah empat belas hari lamanya kamu menanti-nanti saja, menahan lapar dan tidak makan apa-apa.

27:34 Karena itu aku menasihati kamu, supaya kamu makan dahulu. Hal itu perlu untuk keselamatanmu. Tidak seorang pun di antara kamu akan kehilangan sehelai pun dari rambut kepalanya."

27:35 Sesudah berkata demikian, ia mengambil roti, mengucap syukur kepada Allah di hadapan semua mereka, memecah-mecahkannya, lalu mulai makan.

27:36 Maka kuatlah hati semua orang itu, dan mereka pun makan juga.

27:37 Jumlah kami semua yang di kapal itu dua ratus tujuh puluh enam jiwa.

27:38 Setelah makan kenyang, mereka membuang muatan gandum ke laut untuk meringankan kapal itu.

27:39 Dan ketika hari mulai siang, mereka melihat suatu teluk yang rata pantainya. Walaupun mereka tidak mengenal daratan itu, mereka memutuskan untuk sedapat mungkin mendamparkan kapal itu ke situ.

27:40 Mereka melepaskan tali-tali sauh, lalu meninggalkan sauh-sauh itu di dasar laut. Sementara itu mereka mengulurkan tali-tali kemudi, memasang layar topang, supaya angin meniup kapal itu menuju pantai.

27:41 Tetapi mereka melanggar busung pasir, dan terkandaslah kapal itu. Haluannya terpancang dan tidak dapat bergerak dan buritannya hancur dipukul oleh gelombang yang hebat.

27:42 Pada waktu itu prajurit-prajurit bermaksud untuk membunuh tahanan-tahanan, supaya jangan ada seorang pun yang melarikan diri dengan berenang.

27:43 Tetapi perwira itu ingin menyelamatkan Paulus. Karena itu ia menggagalkan maksud mereka, dan memerintahkan, supaya orang-orang yang pandai berenang lebih dahulu terjun ke laut dan naik ke darat,

27:44 dan supaya orang-orang lain menyusul dengan mempergunakan papan atau pecahan-pecahan kapal. Demikianlah mereka semua selamat naik ke darat.

 

Perjalanan rohani kita bagaikan kapal mengarungi lautan dunia ini, angin dan gelombang datang silih berganti menerpa kehidupan kita. Angin dan gelombang itu ditiupkan oleh setan untuk menenggelamkan kapal kehidupan kita. Gelombang menunjukkan gelombang pencobaan di segala bidang juga dosa sampai puncaknya dosa. Angin menunjukkan angin pengajaran palsu termasuk gosip-gosip juga mau menenggelamkan rohani kita.

Efesus 4:14

4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

 

Mengapa kita sering diterpa angin dan gelombang?

1)      Sebab menolak Firman pengajaran yang benar dan mengikuti perkataan yang cocok dengan daging kita/ lebih percaya perkataan manusia. (Kisah Rasul 27:11)

2)      Sebab hanya mencari yang enak bagi daging (Kisah Rasul 27:12)

 

Ada 3 macam angin pengajaran palsu yang digambarkan dengan angin yang melanda kapal yang ditumpangi Paulus:

1.      Angin sepoi-sepoi dari selatan, ini menunjukkan ajaran yang menipu yaitu ajaran yang memutarbalikkan Firman pengajaran yang benar. (Kisah Rasul 27:13)

Galatia 1:6-8

1:6 Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,

1:7 yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.

1:8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.

 

Angin ini bertiup dari selatan, angin selatan itu membawa kekeringan.

Lukas 12:55

12:55 Dan apabila kamu melihat angin selatan bertiup, kamu berkata: Hari akan panas terik, dan hal itu memang terjadi.

Jadi, kalau sudah kena Firman yang diputar balik akibatnya rohani menjadi kering, tidak ada kepuasan lagi sehingga mencari kepuasan di dunia sampai kepuasan berbuat dosa bahkan puncaknya dosa.

 

2.      Angin haluan (Kisah Rasul 27:15), ini angin ribut angin sakal dari depan, menunjukkan pengajaran yang menentang pembangunan tubuh Kristus. Tubuh Kristus yang sempurna belum terbentuk tetapi akan terjadi di depan, masa yang akan datang.

 

Dasar pembangunan tubuh Kristus adalah salib Kristus, korban Kristus.

Efesus 2:14-16

2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,

2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,

2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.

 

Darah Yesus merobohkan tembok pemisah sehingga Israel dan kafir bisa menjadi satu di dalam satu tubuh Kristus.

 

Angin haluan menentang pembangunan tubuh Kristus = ajaran yang menentang salib.

Filipi 3:18-19

3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.

3:19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.

 

Tanda-tandanya: ibadah pelayanan hanya menampilkan perkara dunia, perkara uang yang digembar gemborkan.

 

Di dalam kitab Wahyu ada 7 sidang jemaat, salah satu jemaat yaitu jemaat Pergamus dihantam oleh ajaran Bileam dan ajaran Nikolaus, ajaran yang menentang salib.

Ajaran Bileam melayani hanya untuk mendapatkan upah, ajaran Nikolaus menarik jiwa sebanyak-banyaknya dengan menggunakan segala cara supaya mendapatkan banyak uang, tujuannya semua uang.

 

3.      Angin badai, (Kisah Rasul 27:14) ini yang menghancurkan kapal hidup kita yaitu nikah dan ibadah pelayanan kita, wujudnya yaitu yang melanda sidang jemaat Tiatira ajaran Izebel, memperbolehkan perempuan mengajar memerintah laki-laki dalam nikah dan di dalam ibadah.

 

Ajaran Izebel juga ajaran tentang seluk beluk iblis

Wahyu 2:20,24

2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

2:24 Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu.

 

Kalau ajaran palsu sudah menghantam hidup kita maka matahari, bulan, bintang tidak ada lagi, yang ada hanya badai terus menerus, (Kisah Rasul 27:20), artinya:

Ø  Putus pengharapan dan tenggelam atau merosot baik secara jasmani terutama secara rohani

Ø  Tidak bisa menjadi mempelai wanita Tuhan

Wahyu 12:1

12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

 

Mempelai wanita Tuhan berpakaian matahari, berdiri di atas bulan, bermahkota 12 bintang. Matahari menunjukkan kasih Allah, kasih sudah jadi dingin. Bulan menunjukkan iman, iman sudah gugur. Bintang menunjukkan pengharapan, tidak ada lagi pengharapan.

 

Bagaimana caranya untuk menghadapi angin dan gelombang:

1)      Mendengar nasehat Paulus (Kisah Rasul 27:21-25).

Nasehat Paulus ini bukan dari dirinya sendiri, tapi berasal dari ilham Tuhan lewat malaikat yang diutus kepadanya, (ayat 23), artinya mendengar Firman Pengajaran yang benar.

 

Isi dari Firman Pengajaran:

2 Timotius 4:2

4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

Terutama mendengar Firman pengajaran yang benar di dalam penggembalaan.

 

2)      Makan pada hari ke empat belas, (ayat 33-35)

Ingat anak domba paskah dikurung tanggal sepuluh, disembelih,diolah untuk dimakan pada tanggal empat belas. Jadi makan pada hari ke empat belas artinya makan Anak domba paskah = makan perjamuan suci.

Keluaran 12:6

12:6 Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.

 

Jadi, yang bisa menolong kita menghadapi angin dan gelombang adalah Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci. Kita harus tekun bersekutu dengan Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci terutama dalam ibadah pendalaman Alkitab.

 

Ini yang akan membuat kita menjadi tabah menjadi kuat dan teguh hati (ayat 25,36), sehingga tidak kecewa, tidak putus asa, tetap mengandalkan Tuhan. Kita tidak melarikan diri dari kapal, di kapal ada Paulus hamba Tuhan (ayat 24), artinya tetap bertekun dalam penggembalaan.

 

Hasilnya tidak sehelai rambut akan jatuh (ayat 34), artinya Yesus gembala agung sanggup memelihara melindungi kita, sekalipun kita hanya sehelai rambut yang kecil dan tidak berarti.

 

Sehelai rambut tidak jatuh itu berarti rambutnya utuh ini menunjukkan kesempurnaan. Kalau kita tekun bersekutu dengan Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci kita diarahkan untuk mencapai kesempurnaan. Semakin disucikan dibaharui sampai nanti sempurna menjadi mempelai wanita Tuhan.

 

Tuhan memberkati.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar