20241012

Kebaktian Doa Puasa Sesi 3, Sabtu 12 Oktober 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu

 



 

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Kita lanjutkan pelajaran Tabernakel tentang meja roti sajian. Meja roti sajian terdiri 2 bagian besar:

1.      Mejanya terbuat dari kayu penaga disalut dengan emas. Menunjuk manusia daging yang berdosa tetapi mau ditempati atau diisi dengan Firman pengajaran yang benar sehingga memiliki tabiat Ilahi.

2.      Roti sajian, ini yang akan kita pelajari.

 

Roti sajian adalah pribadi Yesus sebagai roti kehidupan. Wujudnya sekarang adalah Firman Tuhan dan perjamuan suci.

Yohanes 6:35,48-51,54-56

6:35 Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.

6:48 Akulah roti hidup.

6:49 Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati.

6:50 Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati.

6:51 Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."

6:54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.

6:55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.

6:56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.


Yesus sebagai roti hidup, wujudnya adalah Firman pengajaran yang benar, itu ada pada ayat 35. Kemudian perjamuan suci ayat 48 sampai 56. Mengapa begitu ditekankan tentang roti hidup ini, Firman pengajaran dan perjamuan suci? Karena manfaatnya begitu besar bagi kita. Kegunaan roti hidup:

1.      Yohanes 6:33,54

6:33 Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia."

6:54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.

 

Ini kegunaan Firman pengajaran dan perjamuan suci, memberi hidup = menjamin pemeliharaan hidup kita. Baik secara jasmani, terlebih secara rohani. Waktu dicobai di padang gurun iblis mencobai Yesus dengan menyuruh membuat batu menjadi roti, Yesus menjawab manusia hidup bukan dari roti saja tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Jadi Firman itu yang menjamin pemeliharaan hidup kita secara jasmani, juga secara rohani sampai hidup kekal.

 

Kita harus bekerja dengan giat, sekolah setinggi-tingginya, mungkin punya ijazah, punya kekayaan dan kedudukan, namun hidup kita bukan dari yang kita miliki di dunia ini. Tetapi hidup kita dari Firman yang kita dengar dan kita praktekan. Kalau hidup kita bergantung dari apa yang ada di dunia, Tuhan tidak adil, karena ada yang punya kekayaan banyak ada yang tidak, ada yang punya kedudukan ada yang tidak, ada yang punya ijazah ada yang tidak. Tetapi kalau hidup itu bergantung dari Firman yang kita praktekan, itulah adilnya Tuhan.

 

Seperti bintang yang tidak ada tiang dari bumi ini, tetapi dia berpegang pada Firman kehidupan.

Filipi 2:16

2:16 sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.

 

Apa yang kita kerjakan untuk mendapatkan Firman pengajaran tidak percuma. Kita mungkin bersusah payah untuk datang mendengar Fiman pengajaran, semua tidak sia-sia, tidak percuma karena ada jaminan kehidupan dari Tuhan.

 

2.      Yohanes 6:35,55

6:35 Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.

6:55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.

 

Benar-benar makanan dan benar-benar minuman ini artinya memberi kepuasan sejati kepada kita. Firman yang kita dengar, perjamuan suci yang kita terima dan kita makan, itu memberikan kepuasan sejati kepada kita, kepuasan rohani.

 

Sejak manusia jatuh di dalam dosa, manusia tidak pernah puas soal makan minum sehingga jatuh dalam dosa makan minum. Waktu manusia belum jatuh dalam dosa Tuhan berfirman semua buah pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya. Makanan manusia itu sebenarnya buah-buahan. Setelah jatuh dalam dosa daunnya dimakan, batangnya dimakan, akarnya dimakan. Lalu binatang juga dimakan, yang berkaki 4, berkaki 2, yang kaki panjang, yang kaki pendek, yang terbang, yang berenang, semua dimakan. Sampai racun juga dimakan! Narkoba, minuman keras, rokok, semua dimakan.

 

Karena tidak puas soal makan minum, manusia juga tidak puas soal nikah. Makan minum dan nikah itu berkaitan. Akhirnya jatuh dalam dosa kawin mengawinkan. Sudah punya isteri masih lirik isteri orang, sudah punya suami masih lihat laki-laki lain. Sudah punya pacar, sudah tunangan, masih lihat yang lain! Dosa makan minum dan kawin mengawinkan ini berjalan bersama-sama. Waktu Lot diberi minum anggur oleh anaknya sampai mabuk, maka jatuhlah Lot dengan anak-anaknya. Dosa ini begitu hebat hari-hari terakhir ini!

 

Firman pengajaran dan perjamuan suci meredam ketidakpuasan manusia sehingga manusia mengalami kepuasan sorga, tidak mencari lagi kepuasan lewat makan minum dan kawin mengawinkan.

 

3.      Yohanes 6:56

6:56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.

 

Firman dan perjamuan suci menyatukan kita dengan Tuhan dalam hubungan tubuh dengan kepala. Kita tubuh dan Yesus adalah kepala yang tidak terpisahkan lagi. Kenyataannya semua manusia telah berbuat dosa.

Roma 3:23

3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

 

Dan manusia berdosa itu terpisah dengan Tuhan.

Yesaya 59:1-2

59:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;

59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

 

Lalu bagaimana kita bisa menyatu dengan Tuhan? Lewat Firman dan perjamuan suci. Bagaimana proses penyatuannya?

a)      Mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus. Sehingga ketika dosa kita dinyatakan oleh Firman, kita tidak marah, tidak mengomel, tidak bersungut-sungut. Seringkali yang menjadi sasaran sungutan dan amarah adalah hamba Tuhan yang menyampaikan Firman. Kami ini hanya penyambung lidahnya Tuhan, Firman itu Tuhan yang punya, kami hanya meneruskan kepada jemaat. Kalau dosa kita dinyatakan seharusnya kita sadar bahwa kita ini mau dikembalikan kepada Tuhan, selama ini kita terpisah.

 

Dengar Firman dalam urapan Roh Kudus, sehingga ketika dosa kita dinyatakan kita bisa insaf, sadar, mengakui dosa kita kepada Tuhan dan sesama. Inilah pekerjaan Roh Kudus, menginsafkan kita akan dosa-dosa kita.

Yohanes 16:8-9

16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;

16:9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku;

 

Dibuka semua supaya kita sadar, kita menyesali. Semoga kita tidak marah ketika dosa kita dinyatakan tetapi malah bersyukur kepada Tuhan, Firman Tuhan datang untuk membawa kita kembali menyatu kepada Tuhan.

 

b)      Setelah mendengar Firman dan kita mengakui dosa kita, kita makan perjamuan suci untuk mempermanensikan Firman di dalam kita, Firman mendarah daging di dalam kita.

I Korintus 11:28-31

11:28 Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.

11:29 Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.

11:30 Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal.

11:31 Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita.

 

Uji diri lewat Firman baru makan perjamuan suci. Dikatakan banyak yang lemah, sakit dan tidak sedikit yang mati. Kalau makan perjamuan suci tanpa menyelesaikan dosa, akhirnya rohani tambah lemah. Kalau diteruskan nanti sakit rohaninya. Tidak menyelesaikan dosa lalu makan perjamuan suci malah mati rohaninya. Seperti Yudas Iskariot, Yesus kasih roti sama dia. Begitu Yudas menerima roti itu, dia kerasukan iblis. Lalu Yesus berkata apa yang hendak engkau perbuat perbuatlah segera. Dia keluar dan hari sudah gelap. Yudas ditelan kegelapan malam!

Yohanes 13:

Yohanes 13:30  Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam.

 

Kalau Firman sudah mendarah daging, hidup Yesus nyata dalam kita dan kedagingan kita digusur. Hawa nafsu dagingnya, keinginan dagingnya, tabiat dagingnya, digusur, sampai daging ini tidak bersuara lagi, kita bisa menyatu dengan Yesus sebagai kepala. Penyatuan Tubuh Kristus dengan Yesus sebagai kepala = penyatuan mempelai, pesta nikah Anak Domba Allah. Alkitab dibuka dengan nikah jasmani yang tadinya segambar dengan Allah, tetapi dirusak oleh setan. Karena ketidakpuasan manusia, nikah itu hancur! Berapa banyak nikah yang hancur!. Itu sebabnya Tuhan berikan Firman pengajaran dan perjamuan suci supaya kita bisa mencapai nikah yang sempurna, nikah yang rohani. Alkitab ditutup dengan nikah yang rohani, nikah yang sempurna.

 

Mungkin selama ini tidak ada kepuasan dalam nikah, anak tidak puas sampai teledor berkata-kata ‘kenapa saya dilahirkan dalam keluarga seperti ini!’ itu tanda ketidakpuasan. Apalagi ketika kesulitan soal sekolah dan yang lain, mulai marah-marah bahkan sampai kutuk orang tua, jangan seperti itu, itu tidak puas. Ketidakpuasan itu bisa diraba dari mulutnya, perkataannya itu perkataan-perkataan yang kering. Biarlah lewat doa puasa sesi ketiga kita mohon kepada Tuhan supaya hidup kita diisi dengan Firman, kedagingan kita digusur supaya kita mengalami kepuasan sorga.

 

Jangan isi nikah kita dengan kepuasan dunia. Seringkali tidak ada Firman, lalu mau membuat nikah itu harmonis maka diisilah dengan kepuasan dunia, beli tiket pergi ke luar negeri supaya nikahnya tambah akur, tambah romantis. Tetapi kenyataannya tidak. Begitu pulang sudah habis uang karena beli tiket dan belanja segala macam, akhirnya bertengkar, ribut lagi! Kelihatan puas padahal sebenarnya tidak. Kepuasan hanya kita dapatkan dalam Firman pengajaran dan perjamuan suci.

 

Supaya nikah kita bisa mencapai nikah yang sempurna maka harus diisi dengan Firman. Nikah yang sempurna itu adalah persekutuan kita gereja yang sempurna sebagai tubuh dan Yesus Kristus sebagai kepala. Kepala dan tubuh dihubungkan dengan leher. Supaya nikah itu tetap mengalami kepuasan sorga, bisa mencapai nikah yang sempurna, nikah yang rohani, isilah nikah itu dengan doa penyembahan. Kalau perlu penyembahan secara bersama, ajak isteri, ajak anak berdoa menyembah bersama. Mungkin karena kesibukan masing-masing, tetap harus ada penyembahan. Apalagi kalau ditambah dengan doa puasa seperti sepanjang hari ini. Kita memandang wajah Tuhan. Raja Daud mengatakan aku memandang wajah Tuhan dan aku puas. Lewat doa puasa kita memandang wajah Tuhan dan menjadi puas.

 

Hubungan nikah yang rohani adalah pemuncakan dari doa penyembahan. Ayo banyak menyembah Tuhan. Sekarang kita menyembah Tuhan, nanti mencapai pesta nikah Anak Domba Allah.

Wahyu 19:6-7

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

 

Ayo tingkatkan penyembahan secara pribadi, penyembahan berjemaah, juga di dalam keluarga. Dibangun mezbah keluarga. Pemuncakan dari doa penyembahan itulah pesta nikah Anak Domba Allah. Firman dan perjamuan suci inilah yang mendorong kita bisa menyembah Tuhan. Dalam Tabernakel digambarkan dengan kemenyan di atas roti sajian.

Imamat 24:7

24:7 Engkau harus membubuh kemenyan tulen di atas tiap-tiap susun; kemenyan itulah yang harus menjadi bagian ingat-ingatan roti itu, yakni suatu korban api-apian bagi TUHAN.

 

Dengan penyembahan ini kita diingat oleh Tuhan, penyembahan itu bagian ingat-ingatan dari roti. Kita diingat oleh Tuhan, Tuhan tahu segala kekurangan, Tuhan tahu segala  kebutuhan, Tuhan tahu segala pergumulan kita. Dia mampu menyediakan semua tepat pada waktunya. Kelemahan daging paling utama adalah tidak bisa menyembah. Kalau ini bisa diatasi maka kelemahan-kelemahan yang lain pasti bisa diatasi.

Roma 8:26

8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

Kelemahan daging paling utama adalah tidak bisa menyembah. Padahal berapa kalori yang dikeluarkan kalau kita menyembah dibandingkan joging, senam, olah raga, pekerjaan fisik, angkat batu, bela kayu dan lain-lain, dibandingkan penyembahan kita duduk di bawah kaki Tuhan. Kalau tidak bisa berlutut, bisa duduk, kaki tidak bisa dilipat silahkan diselonjorkan. Tetapi susah sekali menyembah, menyembah 10 menit, 15 menit, 30 menit apalagi 1 jam, tidak mampu.

 

Kalau penyembahan yang adalah kelemahan daging yang utama bisa teratasi, apalagi kelemahan-kelemahan daging yang lain bisa teratasi. Kelemahan saya tempramen, harus banyak menyembah. Isteri kelemahan utama cerewet, bisa teratasi dengan banyak menyembah. Segala kelemahan kita bisa teratasi lewat doa penyembahan, apalagi ditambah doa puasa. Penyembahan itu kita dekat dengan Tuhan, semua kelemahan kita teratasi. Musa kelemahannya membuat dia tidak bisa masuk tanah Kanaan, orang Israel juga tidak masuk tanah Kanaan. Karena emosi dia pukul gunung batu. Tetapi lewat doa penyembahan dia ada sampai di gunung di tanah Kanaan. Elia kelemahannya kecewa, putus asa, menghadapi Izebel minta mati. Penyembahan membawa kita bisa mengatasi kelemahan daging kita. Musa dan Elia ada di gunung di tanah Kanaan waktu Yesus berdoa menyembah.

 

Ayo apapun kelemahan kita, sepanjang hari ini kita sudah menyembah, ayo kita utarakan semua kepada Tuhan. Mungkin tidak bisa kita utarakan dengan kata-kata, cukup menyembah ucapkan haleluya, Tuhan tahu segala kelemahan kita. Kita bisa fokus menyembah, semua kelemahan kita diatasi oleh Tuhan. Sampai waktu Yesus datang tidak ada lagi kelemahan, tidak ada lagi cacat cela, kita bisa menyambut Yesus dengan seruan haleluya.

 

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar