Imamat 26:11-12
11 Aku akan menempatkan Kemah Suci-Ku di
tengah-tengahmu dan hati-Ku tidak akan muak melihat kamu.
12
Tetapi Aku akan hadir di tengah-tengahmu dan Aku akan menjadi Allahmu dan kamu
akan menjadi umat-Ku.
Alangkah tidak indahnya bila saat kita
menghadap Tuhan lalu Tuhan merasa muak terhadap kita.
Kita tidak bisa berupaya dengan cara
kita sendiri untuk mengatasi supaya Tuhan tidak muak melihat kita tampil di hadiratNya.
Tuhan yang memberi rancangan dan persyaratan supaya kita bisa menghadap
hadiratNya. Jadi untuk Tuhan tidak merasa muak melihat kita menghampiri Dia,
maka Tuhan mengatakan akan menempatkan Kemah SuciNya di tengah-tengah umatNya,
yang dalam bahasa Inggris disebut Tabernakel. Dengan adanya Tabernakel yang
Tuhan berikan kepada bangsa Israel maka itu mengatasi rasa muak Tuhan kepada
mereka.
Jangan sampai kita salah melangkah, kita
menghadap Tuhan, menyeru namaNya, bertepuk tangan dan bersorak memuji Tuhan
namun kita tidak tahu apa yang kita lakukan seperti menyodorkan makanan yang
menjijikan kepada Tuhan sehingga membuat Tuhan muak. Muak ini ada hubungannya
dengan mulut dan perut. Berarti ibadah dan pelayanan kita bagaikan
mempersembahkan makanan kepada Tuhan. Untuk mempersembahkan makanan kepada
Tuhan harus ada wadahnya dan wadah yang dikehendaki oleh Tuhan itulah kemah
suci atau Tabernakel. Ini bukan berbicara organisasi yang memakai kata
Tabernakel namun yang dimaksud Tuhan adalah beribadah dengan pola Tabernakel.
Banyak orang yang beribadah dan melayani
namun menipu dirinya sendiri karena sebenarnya Tuhan muak terhadap mereka sebab
tidak berada pada kriteria dan rancangan yang dari Tuhan. Pola ibadah yang
telah dirancang dan diberikan oleh Tuhan jangan diubah-ubah lagi. Sekarang ini
ada kecenderungan untuk merubah rancangan dari Tuhan ini dengan alasan bahwa
yang menyuarakan pertama kali rancangan dari Tuhan ini adalah manusia. Musa itu
manusia demikian juga dengan Pdt. Van Gessel adalah manusia yang memiliki kelemahan
tetapi ilham yang datang dari Tuhan tidak ada kelemahannya.
Ada pribadi-pribadi yang diangkat oleh
Tuhan untuk menjadi tokoh kunci atau tokoh sentral di dalam perjalanan umat Tuhan
dari zaman perjanjian lama sampai sekarang ini. Musa di dalam perjanjian lama
ketika Israel keluar dari Mesir adalah tokoh sentral dan saat itu dia
didampingi oleh Yosua. Setelah Musa tidak ada maka tokoh sentral atau tokoh
kunci beralih kepada Yosua. Pribadi-pribadi yang lain adalah pendamping yang
membantu tokoh sentral ini dan mereka tidak kurang nilainya dihadapan Tuhan.
Apa yang diberikan oleh tokoh sentral ini, yang juga diterimanya lewat ilham
dari Tuhan, tidak boleh dirubah oleh para pendamping atau orang-orang yang
meneruskan.
Dalam perjanjian baru yang menjadi tokoh
sentral setelah Tuhan Yesus naik ke sorga adalah Petrus. Hal ini terlihat dalam
Kisah Para Rasul pasal 1 sampai dengan pasal 12. Di saat itu ada juga
murid-murid Tuhan Yesus yang lain seperti Yohanes, Bartolomeus, Andreas dan
lainnya, namun mereka tidak boleh merubah apa yang telah Tuhan berikan kepada
tokoh sentral atau tokoh kunci yang saat itu adalah Petrus. Selanjutnya dalam Kisah Para Rasul pasal 13
sampai dengan pasal 28 terlihat bahwa yang menjadi tokoh sentralnya adalah
rasul Paulus dan rasul-rasul yang lain juga tetap mendampingi Paulus sebab
dialah yang dipercayakan Tuhan menjadi tokoh kunci.
Kemudian gereja Tuhan lambat laun masuk
dalam zaman kegelapan, lalu muncullah tokoh sentral reformasi gereja yaitu
Marten Luther. Lepas dari itu kemudian gereja Tuhan berjalan sampai sekarang
ini dan kita berada di dalam pengajaran Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel.
Yang menjadi tokoh sentralnya adalah Pdt. Van Gessel yang secara estafet
diserahkan kepada Pdt. Totaijs dan selanjutkan kepada oleh Pdt. In Juwono
kemudian kepada Pdt. Pong Dongalemba. Dan sekarang ini diteruskan oleh Pdt.
Yusak Wijaya Hendra. Tokoh-tokoh sentral ini tidak pernah sepi dari tantangan
dan terutama tampil dari orang-orang yang sudah berada di dalam pengajaran dan
mau mengubahnya.
Tabernakel ini dibangun menurut gambar
dari sorga.
Ibrani
8:5, 10
5 Pelayanan
mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti
yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah:
"Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya
itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
10
"Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu
itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal
budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah
mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Apa tujuannya Tuhan meletakkan kemah
suci atau Tabernakel di tengah-tengah umatNya? Kita beribadah dan melayani
Tuhan sesuai dengan gambar Sorga, sesuai dengan mauNya Tuhan, tujuannya supaya
kita benar-benar bisa menjadi umatnya Tuhan dan Tuhan itu menjadi Tuhan kita.
Apa yang ditulis di dalam Imamat 26:11-12 seirama dengan Ibrani 8:5,10.
Imamat
26:11 berbicara sama dengan Ibrani 8:5 yaitu Tuhan mau kita beribadah menurut pola sorga,
itulah Tabernakel.
Imamat
26:12 berbicara sama dengan Ibrani 8:10 yaitu menunjuk tujuan Tuhan memberikan pola sorga
ini adalah supaya kita bisa menjadi
umatNya dan Tuhan itu menjadi Tuhan kita.
Untuk apa Tabernakel ini diangkat lagi
di dalam perjanjian baru bila hal ini dianggap sudah tidak relevan dengan masa
sekarang, sudah tidak berlaku lagi atau sudah kadaluarsa? Sekarang banyak
kecenderungan beberapa orang yang mau merubah pola Tabernakel ini, mereka mulai
mengabaikan peran tokoh-tokoh kunci yang mengedepankan ilham dari Tuhan ini.
Di zaman Tuhan Yesus, Ia berkata kepada
pengajar-pengajar Taurat yang sebenarnya sebagai pemegang kunci pengetahuan untuk
masuk ke dalam kerajaan sorga namun mereka sendiri tidak mau masuk dan celakanya
mereka malah menghalang-halangi orang yang mau masuk.
Lukas
11:52
Celakalah
kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu
sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu
halang-halangi."
Kita telah mengetahui tentang pengajaran
berarti Tuhan juga telah memberikan kunci kepada kita, jangan sampai kita
menjadi penghalang orang lain untuk masuk sorga. Apa yang menjadi penyebab kita
bisa menjadi penghalang? Apabila kita hanya mengetahui pengajaran Firman Tuhan
tetapi tidak sampai mempraktekkannya. Itu sama dengan mempunyai kunci tetapi
tidak membukanya. Kunci ini dipercayakan untuk digunakan membuka perbendaharaan
Tuhan supaya bisa mengeluarkan harta yang lama dan harta yang baru untuk
disodorkan kepada sidang jemaat.
Matius
13:52
Maka
berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena itu setiap ahli Taurat yang
menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang
mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya."
Menerima pelajaran dari hal Kerajaan
Sorga sama dengan menerima pelajaran Tabernakel yang adalah gambar sorga. Harta
lama dan harta baru berbicara kekayaan perjanjian lama dan kekayaan perjanjian
baru yang dibukakan rahasianya oleh Tuhan. Itulah kekayaan kita yang telah
Tuhan karuniakan kepada gereja Tuhan untuk menghiasi kehidupan kita.
Sekarang ini kita sedang dalam proses
diisi dengan harta yang lama dan harta yang baru untuk menghiasi kehidupan
gereja Tuhan. Ini yang Tuhan dambakan dalam kehidupan kita sehingga Tuhan tidak
muak lagi melihat kita.
Roma
14:18
Karena barangsiapa melayani Kristus
dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.
Melayani dengan cara apa yang disebutkan
berkenan kepada Tuhan? Melayani dalam suasana kerajaan sorga, beribadah dan
melayani sesuai dengan pola Tabernakel yang adalah gambar sorga.
Roma
14:17
Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal
makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh
Roh Kudus.
Ada tiga hal yang disebutkan di sini
yaitu kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Ketiga hal
tersebut menunjuk pada bagian-bagian dari Tabernakel :
1.
Kebenaran
= Pelataran Tabernakel
Kebenaran
itu ada pada daerah halaman, pelataran kemah suci. Tuhan mau kita masuk ke
dalam halaman sebab ada pagar yang memisahkan kita dengan suasana luar.
Roma
4:25
yaitu Yesus,
yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena
pembenaran kita.
Kita dibenarkan oleh kematian dan
kebangkitan Tuhan Yesus. Tidak ada manusia yang benar tetapi kita dibenarkan
oleh korban Kristus. Saat kita masuk ke halaman Tabernakel kita melihat mezbah
korban bakaran yang berbicara salib Joljuta yang olehnya kita dibenarkan.
Betapa indahnya bila kita bisa bertemu dengan korban Kristus, menerima Dia
sebagai Tuhan dan Juruselamat kemudian kita bertobat lalu dilanjutkan dengan
kelahiran baru lewat baptisan air dan baptisan Roh Kudus. Itu berarti dalam
perjalanan hidup kita ini Tuhan tidak muak dan wajah Tuhan tetap diarahkan
kepada kita.
II
Korintus 5:21
Dia yang tidak mengenal dosa telah
dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh
Allah.
Apakah
kita sudah dibenarkan oleh Tuhan ataukah kita hanya membenarkan diri sendiri?
Ini yang sering kita lupa, kita sudah memegang anak kunci namun kita
menghalangi diri kita sendiri untuk masuk dalam Kerajaan Sorga dengan tidak
mempraktekkan kebenaran Firman Tuhan sebab mempertahankan kebenaran diri
sendiri.
Ibrani 12:28
Jadi, karena kita menerima kerajaan yang
tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah
menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.
2.
Damai
Sejahtera = Ruangan Kudus
Damai
sejahtera ini lokasinya ada pada ruangan kudus.
I Tesalonika 5:23
Semoga Allah damai sejahtera menguduskan
kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan
tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Proses
pengudusan atau proses penyucian ini terjadi di dalam ruangan suci yang mana
terdapat meja roti sajian, pelita emas dan mezbah dupa emas.
Sekarang
kita mengalami penyucian lewat ketekunan dalam tiga macam ibadah penggembalaan:
Ø
Meja roti sajian menunjuk pada ibadah
pendalaman Alkitab
Ø Pelita
emas menunjuk pada ibadah raya
Ø
Mezbah dupa emas menunjuk pada ibadah
doa penyembahan
Ini
pola ibadah dari Tuhan yang tidak boleh kita ubah. Di mezbah dupa tidak
terdapat alat-alat untuk korban curahan, dan alat-alat tersebut hanya terdapat
pada meja roti sajian. Korban curahan ini menunjuk pada perjamuan kudus. Sesuai
dengan pola ibadah yang benar perjamuan kudus hanya ada saat ibadah pendalaman
Alkitab.
Keluaran 25:29
Haruslah
engkau membuat pinggannya, cawannya, kendinya dan pialanya, yang dipakai untuk
persembahan curahan; haruslah engkau membuat semuanya itu dari emas murni.
Keluaran 30:9
Di atas mezbah itu janganlah kamu
persembahkan ukupan yang lain ataupun korban bakaran ataupun korban sajian,
juga korban curahan janganlah kamu curahkan di atasnya.
Sekarang
ini bermunculan kehidupan yang mulai mengubah pola ibadah ini. Ini sama dengan
menganggap apa yang Tuhan berikan itu salah. Kehidupan yang mempersalahkan
Tuhan berarti di dalam dirinya terdapat roh antikristus.
Yohanes 14:27
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu.
Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti
yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
Damai
sejahtera yang Tuhan berikan tidak seperti yang dunia berikan. Inilah damai
sejahtera yang kita peroleh di dalam ruangan suci, di dalam ibadah
penggembalaan. Ada damai sejahtera dari dunia yang dibuat dengan cara-cara
manusia.
Mazmur 130:1-5
1 Nyanyian
ziarah. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN!
2 Tuhan,
dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara
permohonanku.
3 Jika Engkau,
ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat
tahan?
4 Tetapi pada-Mu
ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.
5 Aku
menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya.
Lewat
Firman Tuhan dosa dan pelanggaran kita disucikan dan Tuhan mengampuni dan
melupakan semua dosa yang sudah kita akui dengan jujur kepada Tuhan. Bila
segala dosa dan kesalahan sudah diselesaikan maka damai sejahtera bisa kita
nikmati dalam kehidupan kita.
Yohanes 16:33
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya
kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita
penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."
Kita
di dunia teraniaya sehingga seperti damai sejahtera itu akan sirna, namun damai
sejahtera dari sorga yang diberikan oleh Tuhan tidak bisa dipengaruhi oleh
apapun di dunia ini.
3.
Sukacita
oleh Roh Kudus = Ruangan Maha Kudus
Yohanes 3:29
Yang empunya mempelai perempuan, ialah
mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia
dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki
itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
Sukacita
di dalam ruangan maha kudus adalah hasil dari Firman Tuhan yang sudah permanen
di dalam diri kita.
Wahyu 19:7
Marilah kita bersukacita dan
bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah
tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Puncak
dari sukacita ada pada pesta kawin Anak Domba Allah.
Ibrani 12:2
Marilah
kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita
dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan
mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi
Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Akhirnya
Tuhan Yesus menerima sukacita walaupun harus diawali dengan memikul salib.
Untuk bisa masuk ruangan maha kudus yang di dalamnya ada suasana sukacita
terlebih dahulu daging kita harus disalibkan. Proses penyaliban daging inilah
yang kita alami di ruangan kudus lewat penampilan pengajaran. Namun sengsara
itu Tuhan ganti dengan sukacita di ruangan maha kudus bersama Kristus Yesus
Mempelai Pria Sorga.
Ibrani 12:10-11 (Terjemahan
Lama)
12:10 Karena mereka itu dengan
sesungguhnya sudah mengajar kita di dalam sedikit masa sebagaimana yang tampak
baik kepada mereka itu; tetapi Tuhan mengajar bagi faedah kita, supaya kita
beroleh bahagian di dalam kekudusan-Nya.
12:11 Adapun segala ajaran bagi
sementara ini belum mendatangkan sukacita, melainkan duka cita; tetapi kemudian
kelak dikeluarkannya kebenaran akan buahnya, yang mendatangkan sentosa kepada
orang yang mahir dengan ajaran itu.
Gereja mula-mula hidup menurut pola
kemah suci, kerohanian mereka bertumbuh sesuai irama Tabernakel, mereka tidak
lepas dari situ.
Kisah
para rasul 2:36
Jadi seluruh kaum Israel harus tahu
dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi
Tuhan dan Kristus."
Dalam pelajaran Tabernakel ayat ini
berbicara tentang pintu gerbang yang pengertiannya adalah menerima Tuhan Yesus
Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Pintu gerbang terdiri dari empat tiang
yang menampilkan empat warna yang berbicara empat injil yaitu injil Matius,
Markus, Lukas dan Yohanes yang menampilkan Tuhan Yesus sebagai raja (warna
ungu), hamba (warna biru), manusia (warna merah) dan Anak Allah (warna putih).
Pintunya ada tiga yang menunjuk pribadi Tuhan Yesus Kristus (Bapa, Anak dan Roh
Kudus)
Kisah
Para Rasul 2:37-38
37 Ketika mereka mendengar hal itu hati
mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang
lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
38 Jawab
Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing
memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka
kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Begitu orang banyak mendengar Firman
Tuhan yang disampaikan Petrus hati mereka terharu dan bertanya apa yang harus
mereka lakukan. Selanjutnya Petrus menunjukan kepada mereka mezbah korban bakaran
yaitu pertobatan, bejana pembasuhan yaitu pembaptisan air dan pintu kemah yaitu
baptisan dan karunia Roh Kudus. Di saat itu 3000 jiwa dimenangkan, mereka
menyerahkan diri untuk dibaptis.
Kisah
Para Rasul 2:42
Mereka bertekun dalam pengajaran
rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan
roti dan berdoa.
Selanjutnya mereka masuk ke dalam
ruangan suci dengan praktek tekun dalam tiga macam ibadah sesuai dengan pola
Tabernakel. Gereja mula-mula benar-benar berada di dalam suasana kemah suci
sehingga Tuhan tidak muak melihat mereka.
Kidung
Agung 7:13
Semerbak
bau buah dudaim; dekat pintu kita ada pelbagai buah-buah yang lezat, yang telah
lama dan yang baru saja dipetik. Itu telah kusimpan bagimu, kekasihku!
Kekasih kita di sorga telah menyediakan
bagi kita buah dudaim yang lama dan baru, itulah perjanjian lama dan perjanjian
baru. Saat kita memakannya kita menghasilkan satu pribadi itulah Firman. Ketika
Rahel mendapatkan buah dudaim dari Lea dan memakannya maka dia hamil dan
melahirkan Yusuf. Rahel adalah gambaran gereja hujan akhir. Bila kita mau
memakan buah dudaim yaitu perjanjian lama dan perjanjian baru yang dibukakan
rahasianya maka kita menghasilkan sidang mempelai, kita bisa menjadi sidang
mempelai wanita Tuhan.
Lea sudah mendapatkan buah dudaim tetapi
dia lepaskan. Lea berbicara gereja Tuhan yang hanya mengejar jumlah jemaat yang
akhirnya melepaskan Firman Tuhan yang dibukakan rahasianya.
Setelah kita menerima Tuhan Yesus
sebagai Tuhan dan juru selamat bagaimana kehidupan kita ketika menghadap Tuhan?
Apakah kita sudah tidak membuat Tuhan muak? Biarlah saat datang kepada Tuhan
kita merendahkan diri, mempersalahkan diri dan mengaku segala kesalahan kita
maka Tuhan mengampuni kita dan tidak mengingat-ingat lagi kesalahan kita dan
Tuhan pasti tetap mengarahkan wajahNya kepada kita sampai akhirnya kita
berjumpa muka dengan muka saat Tuhan Yesus datang kedua kali.
Tuhan Memberkati.