Yehezkiel 7:10-13
10 Lihat,
harinya sungguh datang: malapetaka akan menimpa, kelaliman bertunas, keangkuhan
bertaruk.
11 Kekerasan
bersimaharajalela, yang menjadi penopang segala kejahatan. Tidak ada dari
mereka yang tertinggal, baik dari kelimpahan mereka maupun dari kemewahannya;
kemolekannya pun akan terhapus.
12 Waktunya
datang, harinya mendekat! Biarlah si pembeli jangan bergembira dan biarlah si
penjual jangan berdukacita, karena kehangatan murka tertimpa atas segala
kegemparan mereka.
13
Sebab si penjual tidak akan kembali kepada jualannya, kalaupun mereka masih di
tengah-tengah orang hidup, karena kehangatan murka tertimpa atas segala
kegemparan mereka dan tidak dapat ditahan lagi, dan seorang pun tidak dapat
mempertahankan hidupnya oleh karena kesalahannya.
Perilaku bangsa Israel menyebabkan kesabaran Tuhan
habis dan menimpakan murkaNya atas Israel. Jangan kita menyangka kesabaran
Tuhan di zaman kemurahan ini tidak akan berakhir. Kesabaran Tuhan pasti akan
berakhir sebab itu marilah kita manfaatkan dengan mengambil sikap bertobat.
Roma
2:4-5
2:4 Maukah engkau menganggap sepi
kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau
tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?
2:5 Tetapi oleh kekerasan hatimu yang
tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu
mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.
Yeremia
9:5
Yang seorang menipu yang lain, dan tidak
seorang pun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata
dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.
Ada empat perilaku bangsa Israel yang adalah
gambaran perilaku manusia di zaman akhir yang menyebabkan Tuhan murka dan tidak
menarik lagi hukumanNya. Pada kesempatan ini kita akan membahas tiga dari empat
perilaku tersebut.
1.
Hidup
dalam kelimpahan kemewahan yang dikaitkan dengan pemberhalaan
Bangsa Israel menyalahgunakan kelimpahan
kemewahan yang Tuhan berikan. Itu terjadi karena mereka berprinsip bahwa
kelimpahan itu adalah hasil upaya mereka sendiri.
Hosea 12:9
berkatalah Efraim: "Bukankah aku
telah menjadi kaya, telah mendapat harta benda bagiku! Tetapi segala hasil
jerih payahku tidak mendatangkan kesalahan yang merupakan dosa bagiku."
Mereka
merasa dirinya tidak bersalah dengan beranggapan bahwa kekayaan itu hanya hasil
jerih payahnya sendiri dan melupakan Tuhan yang memberi kekuatan.
Ulangan 8:17
Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu:
Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.
Tuhan
melarang untuk berkata bahwa kekayaan itu adalah hasil jerih payah kita
sendiri, bahkan hal itu jangan sampai terucapkan di dalam hati sekalipun. Sama
seperti orang kaya di dalam Injil 12 yang hanya berucap di dalam hati.
Lukas 12:16-20
16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka
suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah
hasilnya.
17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah
yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat
menyimpan hasil tanahku.
18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku
perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih
besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
19 Sesudah itu aku akan berkata kepada
jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun
lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
20 Tetapi
firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan
diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
Ulangan 8:18
Tetapi
haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan
kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan
perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti
sekarang ini.
Kelimpahan
kekayaan yang kita nikmati adalah bukti bahwa Tuhan telah melakukan janjiNya.
Keberhasilan kita dalam bekerja dan memperoleh kekayaan adalah bagian dari
janji Tuhan. Oleh sebab itu jangan sampai kita lupa akan Tuhan dan kekayaan itu
jangan diberhalakan.
Dengan
kata lain manfaatkanlah berkat-berkat Tuhan yang saudara terima untuk hormat
kemuliaan bagi namaNya.
Amsal 3:9
Muliakanlah
TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,
tanda
kita sudah masuk di negeri yang dijanjikan Tuhan
Ulangan 26:2-3
26:2 maka
haruslah engkau membawa hasil pertama dari bumi yang telah kaukumpulkan dari
tanahmu yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, dan haruslah engkau
menaruhnya dalam bakul, kemudian pergi ke tempat yang akan dipilih TUHAN,
Allahmu, untuk membuat nama-Nya diam di sana.
26:3 Dan
sesampainya kepada imam yang ada pada waktu itu, haruslah engkau berkata
kepadanya: Aku memberitahukan pada hari ini kepada TUHAN, Allahmu, bahwa aku
telah masuk ke negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyang
kita untuk memberikannya kepada kita.
Ibrani 12:22
Tetapi kamu
sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan
kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
2.
Mereka
mengejar kecantikan atau kemolekan secara lahiriah
Bangsa Israel hanya mengejar kecantikan
lahiriah yang sia-sia.
Amsal
31:30
Kemolekan
adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan
TUHAN dipuji-puji.
Jangan sampai gereja Tuhan hanya
mempertontonkan penampilan secara luar, secara jasmani, karena Tuhan
menyebutkan itu sebagai kebohongan bahkan disebut sebagai penipuan. Kebohongan
berarti itu hanya menyangkut diri kita sendiri namun bila disebut penipuan
berarti kita juga menyeret orang lain untuk ikut terlibat dengan kita. Banyak
kita temukan bagaimana mengkemas supaya bentuk/penampilan ibadah menjadi
molek/indah/cantik, ini adalah pola-pola penipuan yang tidak disadari dan
beranggapan bahwa itulah ibadah yang diberkati oleh Tuhan.
3.
Waktu
untuk Tuhan hampir tidak ada karena tersita oleh kesibukan jual beli
Yehezkiel
7:12-13
12 Waktunya datang, harinya mendekat!
Biarlah si pembeli jangan bergembira dan biarlah si penjual jangan berdukacita,
karena kehangatan murka tertimpa atas segala kegemparan mereka.
13 Sebab si
penjual tidak akan kembali kepada jualannya, kalaupun mereka masih di
tengah-tengah orang hidup, karena kehangatan murka tertimpa atas segala
kegemparan mereka dan tidak dapat ditahan lagi, dan seorang pun tidak dapat
mempertahankan hidupnya oleh karena kesalahannya.
Ayat di atas bernuansa ejekan Tuhan
kepada bangsa Israel yang hanya sibuk dengan kegiatan jual beli. Kesibukan jual
beli inilah yang menghalangi manusia datang kepada Tuhan terutama datang pada
pesta, ibadah adalah pestanya Tuhan. Bahkan puasapun juga dikatakan adalah
pesta. Inilah yang terabaikan oleh bangsa Israel.
Lukas
14:17
Menjelang
perjamuan itu dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan:
Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap.
Zakharia
8:18-19
8:18
Datanglah firman TUHAN semesta alam kepadaku, bunyinya:
8:19
"Beginilah firman TUHAN semesta alam: Waktu puasa dalam bulan yang
keempat, dalam bulan yang kelima, dalam bulan yang ketujuh dan dalam bulan yang
kesepuluh akan menjadi kegirangan dan sukacita dan menjadi waktu-waktu perayaan
yang menggembirakan bagi kaum Yehuda. Maka cintailah kebenaran dan
damai!"
Bila kita diundang oleh Tuhan untuk
beribadah berarti Tuhan mengajak kita untuk menikmati suasana pesta yang mana
dihadapan kita tersaji menu yang istimewa dan yang bergizi itulah Firman Allah.
Makanan yang akan kita nikmati saat beribadah adalah makanan yang nikmat, hasil
olahan dari tangan Tuhan sendiri.
Pada umumnya akan lebih lama waktu yang
digunakan saat menikmati makanan yang lezat dibandingkan saat makan makanan
yang biasa saja. Anak Tuhan yang hanya mau mendengarkan Firman Tuhan yang
singkat berarti dia tidak mau kerohaniannya menjadi sehat.
Wahyu
5:1
Maka
aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan
kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan
tujuh meterai.
Mazmur
16:11
Engkau
memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita
berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.
Ini yang ada di tangan kananNya makanan
yang bergizi yang memberi kekuatan untuk menghadapi trio iblis (daging, dunia
dan iblis)
Sebenarnya suasana pesta di dalam ibadah
ini yang Tuhan tawarkan tetapi karena kesibukan untuk mengejar keuntungan
secara jasmani sehingga tidak ada lagi waktu untuk hadir dalam pestanya Tuhan.
Inilah yang membuat Tuhan marah dan mengundang murkaNya. Tuhan tidak akan
selalu menyediakan meja dengan sajian menu istimewa di dalamnya, satu ketika
meja itu akan kosong. Jangan tunggu Firman Tuhan tidak ada lagi karena disaat
itu kesabaran Tuhan juga sudah tidak ada lagi dan yang ada hanyalah murka dan
penghukumanNya.
Amos
8:11-12
11 "Sesungguhnya, waktu akan
datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan
kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan
air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
12
Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur
untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.
Sekarang ini sajian di meja Tuhan begitu
melimpah. Dalam pelajaran Tabernakel di atas meja roti sajian terdapat dua
tumpukan roti yang masing-masing terdiri dari 6 ketul roti. Ini menunjuk 66
kitab dalam Alkitab yang merupakan sajian Tuhan bagi kita. Tiap 1 ketul roti
dibuat dari 2 gomer tepung. Artinya saat kita menikmati Firman bersama Tuhan di
dalam suasana pesta maka kita pelan-pelan didorong untuk dua menjadi satu,
masuk dalam nikah yang rohani. Perjamuan kawin Anak Domba Allah inilah
puncaknya pesta.
Sebab 2 gomer jatah untuk satu
orang pada hari ke 6 artinya 2 jadi satu.
Keluaran
16:22
Dan pada hari yang keenam mereka
memungut roti itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang;
dan datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.
Dua gomer adalah bagian manna
untuk tiap orang dari bangsa Israel pada hari yang keenam. Kita sekarang berada
pada hari yang keenam, berada dipenghujung akhir jaman di mana dua menjadi satu
atau perjamuan kawin Anak Domba ini segera akan menjadi kenyataan. Dan hal ini
hanya dapat dinikmati oleh kehidupan yang menghargai pestaNya Tuhan, untuk kita
sekarang adalah ibadah.
Wahyu
19:9
Lalu ia berkata kepadaku:
"Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin
Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar,
perkataan-perkataan dari Allah."
Bila tidak mau menghargai
undangan pesta Tuhan dalam ibadah maka suatu saat akan berada pada pestanya
Tuhan yang lain di mana yang diundang adalah binatang buas itulah antikristus
dan orang-orang yang menolak undangan yang pertama/ibadah yang benar itulah
yang akan menjadi santapannya binatang buas.
Wahyu
19:17-19
17 Lalu aku melihat seorang malaikat
berdiri di dalam matahari dan ia berseru dengan suara nyaring kepada semua
burung yang terbang di tengah langit, katanya: "Marilah ke sini dan
berkumpullah untuk turut dalam perjamuan Allah, perjamuan yang besar,
18 supaya kamu makan daging semua raja
dan daging semua panglima dan daging semua pahlawan dan daging semua kuda dan
daging semua penunggangnya dan daging semua orang, baik yang merdeka maupun
hamba, baik yang kecil maupun yang besar."
19 Dan aku melihat binatang itu dan
raja-raja di bumi serta tentara-tentara mereka telah berkumpul untuk melakukan
peperangan melawan Penunggang kuda itu dan tentara-Nya.
Kehidupan yang masuk dalam pesta, yang
mau datang beribadah, adalah kehidupan yang akan mengalahkan iblis, nabi palsu
dan antikristus sebab ia memiliki Firman Tuhan yang dia konsumsi ketika masuk
dalam pestaNya Tuhan. Makanan yang Tuhan sajikan memang lezat bagi jiwa dan roh
tetapi sakit bagi daging kita. Itu sebabnya banyak orang yang menolak.
Ada 2 praktek jual beli dalam pengertian
rohani :
a.
Membeli dan menjual kebenaran.
Amsal
23:23
Belilah
kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan dan
pengertian.
Kita
sudah membeli kebenaran, jangan dijual lagi! Yang terjadi dalam kegiatan jual
beli adalah kita memiliki sesuatu kemudian kita lepas kemudian kita beli lagi
lalu dilepaskan lagi dan begitu seterusnya. Itu sama dengan kerohanian yang
maju mundur. Ketika kita sudah mendapatkan kebenaran dan hidup dalam kebenaran
kemudian melepaskan lagi itu sama dengan melawan Firman Tuhan, melawan Tuhan.
Perhatikan
prilaku kita saat berada dalam pestaNya Tuhan, bagaimana sikap kita ketika
sedang mendengarkan Firman Tuhan, jangan sampai tidak serius mendengarkan
Firman Tuhan. Saat kita berada di dalam ibadah dan menerima Firman Tuhan saat
itu sifat karakter kita dibentuk oleh Firman Pengajaran agar kita menjadi anak Tuhan
yang siap untuk menjadi mempelaiNya.
Ternyata
Alkitab mengatakan ada hamba Tuhan menjajakan kebenaran untuk meperoleh
keuntungan secara jasmani.
II
Korintus 2:17
Sebab kami tidak sama dengan banyak
orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus
kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah
Allah dan di hadapan-Nya.
b.
Membeli dan menjual saudara
Tidak hanya
kebenaran yang diperjual belikan namun ada orang yang menjual saudara sendiri.
Nehemia
5:8
Berkatalah aku kepada mereka: "Kami
selalu berusaha sedapat-dapatnya untuk menebus sesama orang Yahudi yang dijual
kepada bangsa-bangsa lain. Tetapi kamu ini justru menjual saudara-saudaramu,
supaya mereka dibeli lagi oleh kami!" Mereka berdiam diri karena tidak
dapat membantah.
Upaya
Nehemia, hamba Tuhan yang sehat rohaninya, adalah untuk menebus sesama anggota
tubuh Kristus. Namun ada yang menjual saudaranya, mencari keuntungan dari
saudaranya.
Menjual
saudara berarti membuat saudaranya itu terputus hubungan dengan dia dan di sisi
lain dia memperoleh keuntungan seperti yang dilakukan saudara-saudara Yusuf
kepada Yusuf.
Bukan
tanpa akibat bila seseorang menjual saudaranya atau sahabatnya untuk mengejar
keuntungan jasmani, misalnya untuk memperoleh harta jasmani atau nama besar.
Ayub
17:5
Barangsiapa mengadukan sahabatnya untuk
mencari keuntungan, mata anak-anaknya akan menjadi rabun.
Bagi
seorang gembala yang menjual saudaranya di ladang Tuhan maka mata anak-anaknya
secara jasmani akan rabun dan dalam status sebagai bapa rohani maka sidang
jemaat juga akan rabun. Artinya mereka hanya
melihat sebatas apa yang ada di dunia ini dan tidak bisa melihat perkara
yang rohani.
Akibat
dari menjual saudara ini sangat besar.
Dari tiga perilaku
bangsa Israel yang mereka lakukan ini menghasilkan tiga perkara yang ada nampak
merajalela :
1.
Kelaliman
bertunas
Yehezkiel
7:10
Lihat,
harinya sungguh datang: malapetaka akan menimpa, kelaliman bertunas,
keangkuhan bertaruk.
Lalim ini sama dengan kejam. Hal ini
yang tanpa kita sadari sering muncul. Bertunas berarti kelaliman ini tertampak
keluar.
Zefanya 3:5
Tetapi TUHAN adil di tengah-tengahnya,
tidak berbuat kelaliman. Pagi demi pagi Ia memberi hukum-Nya; itu tidak pernah
ketinggalan pada waktu fajar. Tetapi orang lalim tidak kenal malu!
Ratapan 3:22-23
22
Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya,
23 selalu baru
tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!
Kesetiaan dan panjang sabar Tuhan ini
tampil setiap pagi tanpa berbuat kelaliman. Tetapi orang-orang lalim malah
bertunas, kelalimannya semakin tertampak. Ini yang menyebabkan panjang sabar
Tuhan berakhir dan yang ada hanyalah murka dan penghukuman Tuhan. Sebab sebagai
balas kasih setia Tuhan, mereka justru menampakkan sifat lalim (kejam) pada
sesama (tidak ada kasih).
1
Yohanes 4:7-8
4:7
Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu
berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan
mengenal Allah.
4:8
Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
Kekejaman
ini tanpa kita sadari sering muncul terutama di dalam rumah tangga. Orang tua
sering kali tampil tidak bijak di depan anak-anak, tampil dengan kejam. Suami
kejam terhadap istri atau sebaliknya.
Bila
terus bersikap lalim/kejam maka Tuhan akan mengirim yang lebih kejam untuk
membalas.
Yehezkiel 7:24
Aku akan membiarkan datang bangsa-bangsa
yang paling kejam dan bangsa-bangsa ini akan mengambil rumah-rumah mereka
menjadi miliknya; Aku akan mengakhiri kecongkakan mereka, yang ditimbulkan
kekuatan mereka itu, dan tempat-tempat kudus mereka akan dinajiskan.
Roma 1:18
Sebab murka Allah nyata dari sorga atas
segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan
kelaliman.
Kelaliman ini menindas kebenaran dan hal
inilah yang membuat Tuhan tidak bisa lagi melanjutkan kesabaranNya. Orang yang
bersikap lalim, bersikap kejam, menindas Firman Tuhan. Bila kita memiliki
kebenaran Firman Tuhan jangan takut bila dibenci dan ditindas oleh orang yang
lalim, pasti akan ada pembelaan Tuhan.
Yesaya
51:7
Dengarkanlah
Aku, hai kamu yang mengetahui apa yang benar, hai bangsa yang menyimpan
pengajaran-Ku dalam hatimu! Janganlah takut jika diaibkan oleh manusia dan
janganlah terkejut jika dinista oleh mereka.
Roma
1:28-29
28 Dan karena mereka tidak merasa perlu
untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang
terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas:
29
penuh dengan rupa-rupa kelaliman, kejahatan, keserakahan dan kebusukan, penuh
dengan dengki, pembunuhan, perselisihan, tipu muslihat dan kefasikan.
2.
Keangkuhan
bertaruk
Yehezkiel
7:10
Lihat,
harinya sungguh datang: malapetaka akan menimpa, kelaliman bertunas, keangkuhan
bertaruk.
Keangkuhan bertaruk berarti berakar,
tidak nampak kepermukaan. Seringkali keangkuhan dan kesombongan dari seseorang
tidak kelihatan karena tersembunyi di dalam tanah hatinya. Keangkuhan dan Kesombongan yang berakar di dalam hati inilah
yang menyebabkan kebenaran Firman Tuhan tidak bisa menggarap kehidupannya,
bahkan menghambat pengenalannya akan Tuhan.
2
Korintus 10:5
Kami
mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh
keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala
pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
Kolose
2:7
Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan
dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah
diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.
Berakar di dalam Dia (Tuhan Yesus)
berarti belajar dari kerendahan hati Tuhan Yesus dan itulah yang menguasai
kita, bukannya keangkuhan.
1 Petrus
2:21-23
2:21
Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk
kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
2:22
Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
2:23
Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia
menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang
menghakimi dengan adil.
Yesaya
37:31
Dan orang-orang yang terluput di antara
kaum Yehuda, yaitu orang-orang yang masih tertinggal, akan berakar pula ke
bawah dan menghasilkan buah ke atas.
Berakar ke bawah berarti mengikuti
kerendahan hati Tuhan Yesus, dan setelah itu bisa menghasilkan buah
ke atas, tertampak keluar, ada kesaksian
hidup.
Yeremia
17:8
Ia akan seperti pohon yang ditanam di
tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak
mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir
dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
Kehidupan yang bisa terus berbuah ke
atas adalah kehidupan yang selalu dekat pada aliran air yang selalu berada pada
jamahan aliran Firman Tuhan. Tidak mengelak dari pekerjaan Firman dalam urapan
Roh Kudus.
3.
Kekerasan
Merajalela
Yehezkiel
7:11
Kekerasan
bersimaharajalela,
yang menjadi penopang segala kejahatan. Tidak ada dari mereka yang tertinggal,
baik dari kelimpahan mereka maupun dari kemewahannya; kemolekannya pun akan
terhapus.
Kekerasan ini mengarah kepada penumpahan
darah.
Yehezkiel
7:23
serta
memusnahkannya. Sebab negeri itu penuh hutang darah dan kota itu penuh
kekerasan.
Bila selalu menampilkan kekerasan maka
malapetaka akan mengejar kehidupan tersebut.
Orang yang hidup dalam kekerasan akan
seperti hewan buruan dan yang memburu adalah malapetaka.
Mazmur
140:12
Pemfitnah
tidak akan diam tetap di bumi; orang yang melakukan kekerasan akan diburu oleh
malapetaka.
Apabila dalam diri kita ada perasaan
untuk melakukan kekerasan segera hentikan dan berdoa kepada Tuhan mohon untuk
dilepaskan dari roh kekerasan ini dan biar Tuhan memberikan kesejukan di dalam
hati. Ingat Firman Tuhan bahwa saat kita menghadirkan sikap kekerasan maka saat
itu kita menjadi bagaikan binatang buruan yang akan dikejar oleh malapetaka,
hidup akan lebih sengsara dan binasa untuk selama-lamanya.
Yehezkiel
7:14-16
14 Tiuplah sangkakala dan sediakanlah
segala sesuatu! Tetapi seorang pun tidak maju berperang, sebab kehangatan
murka-Ku tertimpa atas segala kegemparan mereka.
15 Pedang ada di luar kota, sampar dan
kelaparan ada di dalam. Barangsiapa yang di luar kota akan mati karena pedang,
dan barangsiapa yang di dalam kota akan binasa oleh kelaparan dan sampar.
Kekerasan ini yang menyebabkan habisnya
kesabaran Tuhan dan yang tampil adalah penghukuman, malapetaka.
Ada tiga malapetaka yang akan mengejar :
a.
Pedang di luar kota
b.
Bela sampar di dalam kota
c.
Kelaparan di dalam kota
Artinya
kemanapun pergi baik di dalam ataupun di luar kota malapetaka ini terus memburu
dan malapetaka itu tidak akan gagal mengejar. Malapetaka ini akan segera
menjadi kenyataan di akhir zaman ini.
Wahyu 6:3-8
3
Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk
yang kedua berkata: "Mari!"
4 Dan majulah seekor kuda lain, seekor
kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk
mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan
kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.
5 Dan ketika Anak Domba itu membuka
meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!"
Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang
menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.
6 Dan aku mendengar seperti ada suara di
tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan
tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur
itu."
7 Dan ketika Anak Domba itu membuka
meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang keempat berkata:
"Mari!"
8
Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang
menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka
diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan
dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.
Setelah malapetaka ini turun maka bangsa
Israel mau mencari Tuhan namun sudah terlambat, Firman Tuhan sudah tidak ada
lagi, keselamatan sudah tidak ada lagi.
Yehezkiel
7:17-18, 25
17
Semua tangan terkulai dan semua orang terkencing ketakutan.
18
Mereka akan mengenakan kain kabung, kekejutan akan meliputi mereka, semuanya
akan kehilangan muka dan semua kepala akan digundul sebagai tanda perkabungan.
25
Ketakutan datang, dan mereka mencari keselamatan, tetapi tidak ada.
Jangan tunggu datangnya malapetaka dan aniaya.
Sambutlah kegerakan Firman di hari-hari terakhir ini lalu tinggalkan kelaliman,
tinggalkan keangkuhan yang menutup hati sehingga tidak dapat mengenal Tuhan
dengan benar dan tinggalkan kekerasan.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar