Keluaran
29:15-18
15 Kemudian
haruslah kauambil domba jantan yang satu, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya
meletakkan tangannya ke atas kepala domba jantan itu.
16 Haruslah
kausembelih domba jantan itu dan kauambillah darahnya dan kausiramkan pada
mezbah sekelilingnya.
17 Haruslah
kaupotong-potong domba jantan itu menurut bagian-bagian tertentu, kaubasuhlah
isi perutnya dan betis-betisnya dan kautaruh itu di atas potongan-potongannya
dan di atas kepalanya.
18 Kemudian
haruslah kaubakar seluruh domba jantan itu di atas mezbah; itulah korban
bakaran, suatu persembahan yang harum bagi TUHAN, yakni suatu korban
api-apian bagi TUHAN.
Dalam
perintah untuk mempersembahkan korban lembu maupun di dalam pelaksanaanya tidak
ada ditemukan ungkapan “suatu persembahan
yang harum bagi TUHAN”. Ketika masuk dalam proses penyembelihan domba
jantan yang pertama dan yang kedua ada perkataan persembahan yang harum bagi
Tuhan. Dan untuk penyembelihan domba jantan kedua ditambahkan dengan kalimat
persembahan timang-timangan atau persembahan unjukan. Mengapa pada korban lembu
tidak dikatakan suatu persembahan yang harum bagi Tuhan? Apakah korban lembu
tidak harum bagi Tuhan? Tentu saja harum. Korban lembu ini merupakan korban
pendamaian dan itu sepenuhnya merupakan tawaran atau perbuatan Tuhan. Ketika
manusia jatuh dalam dosa maka tidak ada upaya dari manusia untuk berdamai
dengan Tuhan. Dari Tuhanlah datang tawaran untuk berdamai dengan manusia.
Karena upaya itu datang dari Tuhan maka Tuhan tidak mengatakan berbau harum,
tetapi bila hal itu datang dari manusia maka Tuhan katakan berbau harum.
Roma
3:25
Kristus Yesus
telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya.
Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan
dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
Roma
5:10
Sebab jikalau
kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya,
lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan
oleh hidup-Nya!
II
Korintus 5:18-19
18 Dan
semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita
dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada
kami.
19 Sebab Allah
mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan
pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
Semua
upaya pendamaian itu datang dari Tuhan dan kita hanya menerima uluran tangan
Tuhan. Ketika kita menerima uluran tangan Tuhan maka saat itu kita masuk pada
penyembelihan domba yang pertama yang berbicara penyerahan sepenuh. Kehidupan
yang menyerah sepenuh kepada Tuhan karena menanggapi uluran tangan Tuhan dalam
pendamaian dihadapan Tuhan merupakan persembahan yang harum bagiNya. Adanya
penyerahan sepenuh itulah yang membawa bau harum bagi Tuhan, bukan penyerahan
setengah-setengah atau penyerahan yang maju mundur.
Sebagai
seorang hamba Tuhan sepenuh terlebih lagi gembala sidang jemaat, penyerahan
sepenuh ini bukan hanya sebatas pada waktu ibadah dan melayani dari atas
mimbar. Ada yang beranggapan salah bahwa penyerahan sepenuh itu hanya sebatas
melayani dari atas mimbar dan setelah itu terserah orang tersebut untuk
melakukan apa, entah dia berdagang, entah dia bekerja apa, yang penting ketika
melayani dia menyerah sepenuh. Itu kebohongan! dan hal yang salah itu banyak
terjadi sekarang. Pelayanan seperti itu memang secara manusia terlihat berhasil
dan mudah untuk menarik jiwa tetapi tidak dapat membawa sidang jemaat tampil
tanpa cacat cela dihadapan Tuhan.
Pelajaran
tentang Tahbisan ini tidak ditujukan kepada orang-orang di zaman dulu tetapi
kepada kita di zaman akhir ini yang harus tampil tanpa cacat cela saat yaitu
kedatangan Tuhan kedua kali.
Hanya
sidang jemaat yang ditangani oleh hamba Tuhan yang menyerah sepenuh yang akan
berhasil tampil tanpa cacat cela di hadapan Tuhan saat Tuhan datang kedua kali.
Jangan
harap sidang jemaat bisa tampil sempurna tanpa cacat cela di hadapan Tuhan bila
yang menggembalakan sidang jemaat adalah hamba Tuhan yang tidak menyerah
sepenuh, masih mempunyai pekerjaan sambilan dan mata pencaharian yang lain.
Apabila
di dalam Alkitab terdapat perkataan “tak bercacat” itu selalu dihubungkan
dengan kedatangan Tuhan, baik hal itu dituliskan secara langsung ataupun secara
tersirat.
I
Korintus 1:8
Ia juga akan
meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat
pada hari Tuhan kita Yesus Kristus.
Filipi
1:10
sehingga kamu
dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang
hari Kristus,
I
Tesalonika 3:13
Kiranya Dia
menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan
Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang
kudus-Nya.
I Tesalonika 5:23
Semoga Allah
damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu
terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus,
Tuhan kita.
Ayat-ayat
di atas berbicara secara langsung bahwa gereja Tuhan yang tampil tak bercacat
adalah untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang kedua kali. Berikut
adalah ayat-ayat Alkitab yang menuliskan tak bercacat dan secara tidak langsung
dikaitkan dengan kedatangan Tuhan kedua kali.
Efesus
5:27
supaya dengan
demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat
atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak
bercela.
Kolose
1:22
sekarang
diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk
menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.
II Petrus 3:14
Sebab itu,
saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus
berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya,
dalam perdamaian dengan Dia.
Efesus 1:4
Sebab di dalam
Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak
bercacat di hadapan-Nya.
Tanggung
jawab seorang hamba Tuhan adalah membawa sidang jemaat tampil tak bercacat di hadapan
Tuhan. Apabila hamba Tuhan sungguh-sungguh menyerah sepenuh kepada Tuhan maka
itu akan tertular juga kepada sidang jemaat. Sidang jemaat bisa mengerti bahwa
ia adalah orang yang sedang digarap oleh Tuhan lewat hamba Tuhan untuk tampil
tanpa cacat dan cela di hadapan Tuhan sehingga ada rasa segan untuk melakukan
penyelewengan terhadap Firman Tuhan. Bila sidang jemaat telah digembalakan oleh
hamba Tuhan yang menyerah sepenuh kepada Tuhan namun masih tetap melakukan
penyelewengan terhadap Firman Tuhan maka tinggal menunggu hajaran dari Tuhan
bila memang kehidupan tersebut masih dikasihi oleh Tuhan. Bila sudah tidak
dihajar oleh Tuhan berarti kehidupan tersebut telah dibiarkan untuk masuk aniaya
3½ tahun antikris.
Supaya
seorang hamba Tuhan yang melayani Tuhan fulltime bisa menyerah sepenuh kepada
Tuhan baik secara jasmani dan rohani maka harus memiliki iman. Iman inilah yang
pernah Tuhan pertanyakan apakah masih akan Ia dapati saat kedatanganNya kedua
kali. Apakah menjelang kedatangan Tuhan kedua kali ini masih ada hamba Tuhan
sepenuh yang mempunyai iman?
Lukas 18:8
Aku berkata
kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu
datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"
Bagi
kehidupan yang mentahbiskan diri sepenuh kepada Tuhan dan tidak bersandar pada
perkara yang lain maka Tuhan sudah memberikan perjanjian bahwa Tuhan yang
memelihara kehidupannya.
Bilangan 18:18-19
18 tetapi
dagingnya adalah bagianmu sama seperti dada persembahan dan paha kanan.
19 Segala
persembahan khusus, yakni persembahan kudus yang dipersembahkan orang Israel
kepada TUHAN, Aku berikan kepadamu dan kepada anak-anakmu laki-laki dan
perempuan bersama-sama dengan engkau; itulah suatu ketetapan untuk
selama-lamanya; itulah suatu perjanjian garam untuk selama-lamanya di hadapan
TUHAN bagimu serta bagi keturunanmu."
Tuhan
yang memberikan perjanjian dengan kehidupan yang menyerah sepenuh kepadaNya dan
Tuhan Yesus sendiri adalah jaminannya.
Ibrani 7:22
demikian pula Yesus adalah jaminan dari
suatu perjanjian yang lebih kuat.
Bilangan 18:20
TUHAN
berfirman kepada Harun: "Di negeri mereka engkau tidak akan mendapat milik
pusaka dan tidak akan beroleh bagian di tengah-tengah mereka; Akulah bagianmu
dan milik pusakamu di tengah-tengah orang Israel.
Seorang
hamba Tuhan sepenuh tidak boleh mempunyai milik pusaka dan tidak boleh
mempunyai pekerjaan sampingan karena Tuhan sudah berjanji bahwa Tuhan yang
menjamin segala keperluannya.
Bilangan 18:21, 24-28
21 Mengenai
bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala persembahan
persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas
pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan.
24 sebab
persembahan persepuluhan yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN sebagai
persembahan khusus Kuberikan kepada orang Lewi sebagai milik pusakanya; itulah
sebabnya Aku telah berfirman tentang mereka: Mereka tidak akan mendapat milik
pusaka di tengah-tengah orang Israel."
25 TUHAN
berfirman kepada Musa:
26 "Lagi
haruslah engkau berbicara kepada orang Lewi dan berkata kepada mereka: Apabila
kamu menerima dari pihak orang Israel persembahan persepuluhan yang Kuberikan
kepadamu dari pihak mereka sebagai milik pusakamu, maka haruslah kamu
mempersembahkan sebagian dari padanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN,
yakni persembahan persepuluhanmu dari persembahan persepuluhan itu,
27 dan
persembahan itu akan diperhitungkan sebagai persembahan khususmu, sama seperti
gandum dari tempat pengirikan dan sama seperti hasil dari tempat pemerasan
anggur.
28 Secara
demikian kamu pun harus mempersembahkan sebagai persembahan khusus kepada TUHAN
sebagian dari segala persembahan persepuluhan yang kamu terima dari pihak orang
Israel. Dan yang dipersembahkan dari padanya sebagai persembahan khusus kepada
TUHAN haruslah kamu serahkan kepada imam Harun.
Ulangan
18:1-5
1
"Imam-imam orang Lewi, seluruh suku Lewi, janganlah mendapat bagian milik
pusaka bersama-sama orang Israel; dari korban api-apian kepada TUHAN dan apa
yang menjadi milik-Nya harus mereka mendapat rezeki.
2 Janganlah ia
mempunyai milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya; TUHANlah milik
pusakanya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadanya.
3 Inilah hak
imam terhadap kaum awam, terhadap mereka yang mempersembahkan korban
sembelihan, baik lembu maupun domba: kepada imam haruslah diberikan paha depan,
kedua rahang dan perut besar.
4 Hasil
pertama dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, dan bulu guntingan pertama
dari dombamu haruslah kauberikan kepadanya.
5 Sebab dialah
yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala sukumu, supaya ia senantiasa
melayani TUHAN dan menyelenggarakan kebaktian demi nama-Nya, ia dan
anak-anaknya.
Ini
adalah jaminan Tuhan bagi kehidupan yang menyerah sepenuhnya kepada Tuhan karena
menyelenggarakan kebaktian atau jaminan Tuhan kepada hamba Tuhan yang bekerja
fulltime untuk Tuhan. Karena itu hamba
Tuhan sepenuh tidak perlu takut dan kuatir di dalam pelayanan pekerjaan
Tuhan apalagi sampai mempunyai motivasi untuk mencari perkara jasmani di dalam
pelayanan.
Ada
enam proses yang harus dilakukan dalam pelaksanaan korban sembelihan domba
jantan ini.
Pada
kesempatan ini kita akan membicarakan empat dari keenam proses tersebut :
1.
Menumpangkan
tangan di atas kepala domba
Keluaran 29:15
Kemudian
haruslah kauambil domba jantan yang satu, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan
tangannya ke atas kepala domba jantan itu.
Menumpangkan tangan di atas kepala
berarti kita yakin dengan sungguh bahwa Tuhan yang adalah kepala merupakan
jaminan segala-galanya. Jaminan seseorang yang menahbiskan diri di dalam
pelayanan penyelenggaraan ibadah demi membawa umat Tuhan menuju kepada kriteria
tanpa cacat cela adalah Tuhan sendiri.
Tangan diletakkan ke atas kepala domba,
bukan di badannya atau di ekornya atau di bagian tubuh yang lain. Berarti
mempercayakan diri kepada Tuhan Yesus sebagai kepala, menyerah sepenuh kepada
Tuhan.
Bila kita mengkaitkan diri dengan Tuhan,
dengan kebenaran Firman Tuhan maka kita pasti memperoleh jaminan hidup dalam
pemeliharaan Tuhan.
Roma
1:17
Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah,
yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis:
"Orang benar akan hidup oleh iman."
II
Korintus 5:7
-- sebab
hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat --
Namun ada orang-orang yang malah
melecehkan Firman Tuhan, menganggap tidak benar bahwa ada jaminan kehidupan
hanya dengan iman. Orang-orang seperti ini ada di dalam gereja dan sialnya ada
yang justru mengaku hamba Tuhan. Mereka tidak yakin bahwa Tuhan sanggup
memeliharanya secara ajaib.
1
Raja-raja 17:5-6, 15-16
17:5
Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman TUHAN; ia pergi dan diam di tepi
sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan.
17:6
Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging
kepadanya, dan ia minum dari sungai itu.
17:15
Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka
perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu
lamanya.
17:16 Tepung
dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang
seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.
Habakuk
2:2-4
2 Lalu TUHAN menjawab aku, demikian: "Tuliskanlah
penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat
membacanya.
3 Sebab penglihatan itu masih menanti
saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila
berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan
tidak akan bertangguh.
4 Sesungguhnya, orang yang membusungkan
dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh
percayanya.
Mazmur 10:2-4
2 Karena congkak orang fasik giat
memburu orang yang tertindas; mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka
rancangkan.
3
Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki
dan menista TUHAN.
4 Kata
orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan
menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.
Orang yang tidak percaya jaminan Tuhan
adalah orang yang mengolok-olok kebenaran Firman Tuhan. Gembala-gembala yang masih
mempunyai pekerjaan-pekerjaan sambilan di hadapan Tuhan adalah orang yang
disejajarkan dengan orang fasik. Orang fasik ini bukan berarti orang yang tidak
tahu Firman Tuhan, mereka belajar Firman Tuhan tetapi memiliki roh kefasikan
karena tidak berharap sepenuhnya kepada Tuhan.
Mazmur
50:16
Tetapi kepada orang fasik Allah berfirman:
"Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut
perjanjian-Ku dengan mulutmu,
Saat kita beriman maka kita disebutkan
sebagai anak-anak Abraham dan sebagai anak Abraham harus menjadi berkat bagi
orang lain.
Galatia
3:8
Dan Kitab Suci, yang sebelumnya
mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman,
telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: "Olehmu segala
bangsa akan diberkati."
Kehidupan
yang memiliki iman, terlebih lagi seorang hamba Tuhan yang memiliki iman dengan
praktek berharap sepenuh kepada Tuhan, pasti menjadi berkat kepada orang lain.
Menjadi berkat terhadap orang lain jangan diukur hanya sebatas pemberian secara
jasmani sebab orang yang tidak beriman juga bisa memberi. Berkat yang
dibicarakan di sini adalah tertularnya perkara-perkara rohani dari seorang
hamba Tuhan kepada orang lain. Bila seorang hamba Tuhan sungguh-sungguh
menyerah sepenuh kepada Tuhan maka orang lain bisa merasakan nikmatnya berkat
rohani yang ia salurkan dan Tuhan juga bisa menikmati penyerahannya sebagai
persembahan yang berbau harum bagi Tuhan.
Bagi seorang hamba Tuhan mungkin sudah
menyerah sepenuh dalam hal melayani Tuhan dengan fulltime tanpa ada pekerjaan
sambilan, tetapi apakah sudah sungguh-sungguh menyerah sepenuh kepada Tuhan
saat perasaannya disakiti oleh orang lain? Adakalanya hal itu tidak diserahkan
kepada Tuhan, kita yang mau mengambil alih lalu membalas dan mengamuk. Di mana
bukti kita menyerah sepenuh kepada Tuhan?
Bukti kita meletakkan tangan di atas
kepala domba adalah kita bisa menyerah sepenuh dalam segala hal kepada Tuhan
seperti Tuhan Yesus Anak Domba Allah yang menyerah sepenuh. Meskipun dicacimaki
dan disakiti Tuhan Yesus tidak mengelak dan tidak membalas namun menyerahkan
semuanya kepada Bapa di sorga.
1
Petrus 2:21-23
2:21
Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk
kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
2:22 Ia
tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
2:23 Ketika
Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia
tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan
adil.
2.
Domba
disembelih
Keluaran 29:16
Haruslah
kausembelih domba jantan itu
dan kauambillah darahnya dan kausiramkan pada mezbah sekelilingnya.
Saat
disembelih domba ini merelakan lehernya untuk kena pedang. Leher adalah
hubungan antara kepala dan tubuh. Artinya hubungan kita sebagai tubuh dengan
Tuhan sebagai kepala harus ada tanda darah, tanda sengsara untuk merobek
keinginan daging. Jangan mengelak pada ketajaman pedang Firman Tuhan yang
membuat daging kita mengalami sengsara, jangan mengelak saat mengalami sengsara
di dalam ibadah dan pelayanan kita karena itulah tanda darah yang ada di leher.
Untuk mewujudkan hubungan kita sebagai Tubuh dengan Tuhan sebagai Kepala, kita
harus rela mengalami sengsara.
Ibrani 12:3-6
3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun
menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang
berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
4
Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.
5 Dan sudah lupakah kamu akan nasihat
yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku,
janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau
diperingatkan-Nya;
6
karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang
diakui-Nya sebagai anak."
Bila
kita mengelak dari pedang yang berarti mengelak dari tanda darah maka Tuhan
memakai cara lain yaitu cambuk untuk menghajar apabila kita masih dikasihiNya.
Sekarang
ini di dalam gereja banyak usaha untuk menghindarkan pedang mengenai leher.
Mereka menganggap di dunia ini sudah susah mengapa di dalam gereja juga mesti
mendengar berita salib yaitu sengsara. Itulah salah satu cara untuk mengkemas
berita sehingga menghindarkan tanda darah, sehingga banyak orang yang tertarik.
Banyak orang yang beribadah dan melayani untuk menyenangkan keinginan dagingnya
bukan untuk menyenangkan hati Tuhan. Sedikit orang yang mau menuju kehidupan
tanpa cacat cela, tetapi banyak orang yang mau menghindari pedang Firman Tuhan.
3.
Darah
disiram pada mezbah sekelilingnya
Keluaran 29:16
Haruslah
kausembelih domba jantan itu dan kauambillah darahnya dan kausiramkan pada
mezbah sekelilingnya.
Begitu
kita melihat pada mezbah kita melihat lagi darah. Mezbah berbicara ibadah
pelayanan, darah berbicara sengsara. Ibadah pelayanan yang benar harus ada
tanda darah, harus ditandai sengsara Di sini iblis menipu banyak gereja supaya
jangan ada tanda darah dalam ibadah, jangan ada sengsara. Padahal dengan adanya
darah maka kita memperoleh berkat Tuhan yaitu pengampunan dosa.
Ibrani 9:22
Dan hampir segala sesuatu disucikan
menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada
pengampunan.
Jadi
bagaimana ibadah yang tanpa darah? Berarti beribadah tetapi tidak ada
pengampunan. Ibadah yang menolak tanda darah atau sengsara sama dengan
beribadah namun menolak pengampunan dari Tuhan. Sekalipun ada derita sengsara
ketika menyelenggarakan ibadah kita jangan mengelak karena di situ kita
menerima berkat Tuhan.
I Korintus 2:2
Sebab aku telah memutuskan untuk tidak
mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang
disalibkan.
Yang
dicari oleh Rasul Paulus ditengah-tengah jemaat Korintus bukan perkara yang
lain tetapi apakah ada Tuhan Yesus Kristus yang tersalib di antara mereka?
Artinya apakah ada tanda darah di dalam ibadah mereka? Adakah pengakuan dosa
dan pengampunan dosa di dalam ibadah?
Galatia 6:14
Tetapi aku sekali-kali tidak mau
bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia
telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.
4.
Dipenggal-penggal
Keluaran 29:17
Haruslah
kaupotong-potong domba jantan itu menurut bagian-bagian tertentu, kaubasuhlah
isi perutnya dan betis-betisnya dan kautaruh itu di atas potongan-potongannya
dan di atas kepalanya.
Pedang
yang sebelumnya menyembelih leher domba selanjutnya memotong-motong dengan
bagian-bagian tertentu. Jadi pekerjaan pedang ini bukan mencincang namun memotong-motong
dengan bagian-bagian tertentu. Pedang ini berbicara Firman Tuhan. Dalam
penyampaian Firman Tuhan jangan hanya seperti mencincang, harus jelas
bagian-bagian mana yang harus dipenggal, apa yang harus dipisahkan. Dari
perhitungan waktu mencincang ini memakan waktu lebih lama dibandingkan
memotong. Di dalam pemanfaatan waktu saat menyampaikan Firman Tuhan kadang
lebih banyak memakai cara mencincang dari pada memotong.
Markus 1:16-20
16 Ketika Yesus sedang berjalan menyusur
danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang
menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
17
Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan
penjala manusia."
18
Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.
19 Dan setelah Yesus meneruskan
perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes,
saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu.
20 Yesus
segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam
perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.
Petrus,
Andreas, Yohanes dan Yakobus mempunyai ibu dan bapa, mempunyai rumah dan
ladang, mempunyai saudara laki dan saudara perempuan. Mereka merasakan
pengalaman dipotong, dipisahkan dari hal-hal tersebut. Sekarang kita juga harus
dipisahkan dari perkara-perkara tersebut dalam pengertiannya secara rohani.
Ketika Tuhan memanggil keempat orang tersebut untuk dipenggal, dipisahkan,
mereka mengalami perubahan drastis. Sebelumnya mereka hidup dari apa yang
diciptakan oleh Tuhan namun setelah panggilan Tuhan datang mereka meninggalkan
semuanya itu dan mengikuti Tuhan sang Pencipta. Berarti mereka benar-benar
meletakkan hidup mereka di atas kepala, mempercayakan diri mereka di atas
kepala yaitu Tuhan.
Saat
itu Tuhan Yesus menyusuri pantai (batas darat dan air) jadi suasana panggilan,
bersuasana pemisahan
Matius 19:29-30
29 Dan setiap orang yang karena nama-Ku
meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa
atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat
dan akan memperoleh hidup yang kekal.
30
Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang
terakhir akan menjadi yang terdahulu."
Dalam
ayat ini kita diajar untuk terpisah dari beberapa hal :
o
Saudara laki-laki, berarti tidak tergiur
dengan harta warisan.
Jangan
sampai kita mengejar apalagi bertengkar karena warisan.
o
Saudara perempuan, berarti terpisah
dengan kesukaan yang duniawi.
o
Bapa atau ibu, berarti terpisah dengan
hidup lama, adat istiadat.
1 Petrus 1:8
Sebab
kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu
warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan
perak atau emas,
o
Ladang, berarti pencaharian atau profesi
yang lama, perbuatan yang lama di dalam dosa.
Setelah
berbicara tentang pemisahan ini maka selanjutnya Tuhan berbicara tentang
pekerja-pekerja kebun anggur yang terdapat dalam Injil Matius 20:1-16. Kisah
ini diapit oleh 2 ayat yang berbunyi sama.
Matius 19:30
Tetapi
banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan
menjadi yang terdahulu."
Matius 20:16
Demikianlah orang yang terakhir akan
menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."
Matthew 20:16 (Terjemahan
Inggris)
So the
last shall be first, and the first last: for many be called, but few chosen.
(banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih)
Banyak
orang yang terlibat di kebun anggur tetapi hanya sedikit pekerja yang benar
yang bekerja di kebun anggur, itulah kehidupan yang mengerti apa itu pemisahan.
Pelayan Tuhan yang benar adalah yang mengerti tentang pemisahan dan jumlahnya
hanya sedikit. Supaya pekerja-pekerja yang ada di ladang anggur ini bisa menjadi
satu maka harus sama-sama mau untuk dipisahkan dari dunia, dari hidup lama di
dalam daging dan dari dosa.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar