Yehezkiel
35:12-15
12 Dan engkau akan mengetahui bahwa Aku,
TUHAN, mendengar segala penistaanmu yang kauucapkan melawan gunung-gunung
Israel yang demikian: Gunung-gunung itu sudah menjadi sunyi sepi dan diserahkan
kepada kita menjadi makanan kita.
13 Dengan demikian kamu membesarkan
dirimu terhadap Aku di dalam ucapanmu dan banyak sekali kata-katamu terhadap
Aku. Aku mendengarnya.
14 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Seluruh
bumi akan bersukacita pada saat Aku menjadikan engkau sunyi sepi.
15 Seperti engkau bersukacita mengenai
milik pusaka kaum Israel, yang sudah menjadi sunyi sepi, demikianlah akan
Kulakukan terhadap engkau. Engkau akan menjadi sunyi sepi, hai pegunungan Seir
dan engkau, segenap Edom dalam keseluruhanmu. Dan mereka akan mengetahui bahwa
Akulah TUHAN."
Di dalam kitab nabi Obaja berbicara Edom tidak
semata-mata berbicara Edom dalam pengertian yang sempit tetapi berarti ada
hubungannya dengan seluruh bangsa. Edom dengan segala keangkuhannya melawan
umat Tuhan, di mana di dalam diri umat Tuhan ada rencana Tuhan yang indah. Umat
Tuhan harus percaya dan yakin dengan sungguh-sungguh bahwa di dalam diri kita
ada rencana Tuhan. Manakala kita memahami bahwa di dalam diri kita ada rencana
Tuhan maka bukan berarti kita akan berjalan mulus tanpa tantangan. Justru
sebaliknya tantangan demi tantangan akan datang dengan satu tujuan adalah ini
merupakan siasat iblis untuk menggagalkan kita masuk dalam kegenapan rencana
Tuhan.
Walaupun rencana Tuhan tidak mungkin dapat
digagalkan oleh apapun dan oleh siapapun, rencana Tuhan pasti terpenuhi. Yang
menjadi pertanyaan apakah kita ada pada kegenapan rencana Allah. Di mana
letaknya kita bisa gugur, kita bisa tidak berhasil masuk dalam rencana Allah
itu? Letaknya adalah ketidak pahaman kita akan rencana Allah menyebabkan kita
tidak sungguh-sungguh terhadap rencana Allah di dalam diri kita. Banyak umat
Tuhan tidak paham akan tujuan perjalanan hidupnya. Itu sebabnya di penghujung
akhir zaman ini Tuhan berkemurahan mengungkap bukakan rahasia FirmanNya kepada
kita agar kita mengerti rencana Allah dalam diri kita untuk membawa kita masuk
dalam pembentukan Tubuh Kristus yang sempurna.
Demikian juga dengan kisah perjalanan Yakub untuk
menggenapi rencana Allah di dalam dirinya, dia menghadapi tantangan demi
tantangan silih beganti. Kisah ini bernubuat untuk keadaan kita sekarang.
Bangsa Edom atau dunia ini akan mengalami
penghukuman karena menghadang dan menghambat pembangunan Tubuh Kristus. Bila
gereja Tuhan memiliki pemahaman bahwa di dalam dirinya ada rencana Allah untuk dibawa
masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus maka gereja Tuhan harus mempunyai
kewaspadaan yang tinggi, karena di dalam dirinya ada tujuan yang jelas. Seperti
Yakub dan rombongan ada tujuan yang jelas dan itu sebabnya dihadang oleh Edom.
Yang menghadang rencana Tuhan pasti akan mengalami
penghukuman dari Tuhan. Bagi kita yang memiliki rencana Allah di dalam diri
kita jangan sampai takut dan surut langkah untuk masuk pada kegenapan tujuan
rencana Allah karena banyaknya penghambat. Yang mau menghambat silahkan datang
tetapi pasti akan dihukum oleh Tuhan. Banyak orang beribadah tetapi ibadahnya
malah menjadi penghambat rencana Allah dalam dirinya, karena tidak mengerti
tujuan dalam ibadah itu. Kalau mengerti tujuan rencana Allah pasti akan
berhadapan dengan penghambat. Kalau tidak mengerti tujuan rencana Allah pasti
akan menjadi penghambat dan akan mengalami penghukuman.
Obaja
18-19
18 Kaum keturunan Yakub akan menjadi api
dan kaum keturunan Yusuf menjadi nyala api, dan kaum keturunan Esau menjadi
tunggul gandum: mereka akan membakar dan memakan habis sekaliannya, dan dari
kaum keturunan Esau tidak ada seorang pun yang terlepas, sebab TUHANlah yang
berfirman demikian.
19 Maka orang-orang Tanah Negeb akan
memiliki pegunungan Esau, dan orang-orang Daerah Bukit akan memiliki tanah
orang Filistin. Mereka akan memiliki daerah Efraim dan daerah Samaria, dan suku
Benyamin akan memiliki daerah Gilead.
Zakharia
12:6
Pada waktu itu Aku akan membuat
kaum-kaum di Yehuda seperti anglo berapi di tengah-tengah timbunan kayu dan
seperti suluh berapi di tengah-tengah timbunan bulir gandum; api keduanya akan
menjilat ke kanan dan ke kiri segala bangsa di sekeliling, tetapi Yerusalem
selanjutnya akan tetap tinggal di tempatnya yang dahulu.
Orang
yang mengerti rencana Allah akan tampil sebagai api, artinya berkobar-kobar
beribadah dan melayani Tuhan. Dikatakan keturunan
Yusuf menjadi nyala api. Keturunan Yusuf inilah yang sudah
dilupakan oleh gereja Tuhan. Sementara gereja Tuhan merasa aman tetapi rasa
aman yang palsu.
Amos 6:6
yang minum anggur dari bokor, dan
berurap dengan minyak yang paling baik, tetapi tidak berduka karena hancurnya
keturunan Yusuf!
Berbicara
tentang Yusuf sama dengan gambaran dari sidang mempelai. Ini yang banyak
dilupakan oleh gereja Tuhan yang tidak mengerti rencana Allah dalam dirinya
yaitu mau membawa kita menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, mempelai-Nya. Pembangunan
Tubuh Kristus tidak bisa lepas dengan Firman Pengajaran. Keturunan Yusuf
menjadi nyala api, artinya di dalam dirinya ada Firman Pengajaran.
Amsal
6:23
Karena perintah itu pelita, dan ajaran
itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,
Edom ini akan terbakar oleh nyala api. Orang-orang
yang menghalangi rencana Tuhan akan dibakar oleh firman pengajaran. Yang
menghambat justru mendapat penghukuman, karena itu jangan sampai kita menjadi
Kristen Edom, orang-orang yang menghambat rencana Tuhan padahal beribadah.
Obaja 19
Maka orang-orang Tanah Negeb akan
memiliki pegunungan Esau, dan orang-orang Daerah Bukit akan memiliki
tanah orang Filistin. Mereka akan memiliki daerah Efraim dan daerah Samaria,
dan suku Benyamin akan memiliki daerah Gilead.
Berbicara bukit mengingatkan kita dalam Injil Matius
5:1 di mana Tuhan Yesus naik ke bukit untuk meletakkan 10 hukum perjanjian baru
yaitu dasar kerajaan Allah. Juga dalam Injil Matius 14:23 Tuhan Yesus naik ke
bukit untuk berdoa demi keselamatan murid-murid yang sedang berlayar menghadapi
angin sakal. Kemudian dalam Injil Matius 28:16 murid-murid bertemu dengan Tuhan
Yesus dan Tuhan memberi nasehat untuk mengajarkan orang yang sudah menerima
Tuhan Yesus. Bila dikaitkan dengan Obaja ayat 19 berarti orang-orang yang
berada dalam suasana bukit inilah yang bisa menang atas dunia. Orang yang
menerima 10 hukum perjanjian baru, mengkaitkan diri dengan doa Imam Besar Tuhan
Yesus lewat doa penyembahan dan orang yang mau tekun dalam pengajaran yang
benar yang disampaikan oleh Tuhan Yesus itulah yang bisa menang terhadap dunia
ini.
Perjalanan Yakub yang dihadang oleh Edom adalah perjalanan
yang mempunyai tujuan yang jelas yaitu pulang ke negeri sanak saudaranya.
Perjalanan Gereja Tuhan sekarang juga dihadang oleh dunia. Tujuannya ke mana?
Ibrani
11:14
Sebab mereka yang berkata demikian
menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air.
Tujuannya
mencari suatu tanah air. Tanah air yang dimaksud adalah Yerusalem Baru.
Wahyu 21:9-10
9 Maka datanglah seorang dari ketujuh
malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka
terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku
akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke
atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang
kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
Berbicara
Yerusalem Baru berarti itulah mempelai Anak Domba. Jadi tujuan perjalanan kita
adalah menjadikan diri kita Mempelai Wanita Tuhan.
Kejadian 31:13
Akulah Allah yang di Betel itu, di mana
engkau mengurapi tugu, dan di mana engkau bernazar kepada-Ku; maka sekarang,
bersiaplah engkau, pergilah dari negeri ini dan pulanglah ke negeri sanak
saudaramu."
Tuhan
menyampaikan rencanaNya terhadap Yakub untuk kembali ke negerinya namun
sebelumnya Tuhan singgung masalah Ibadah. Kegiatan Yakub di Betel adalah
beribadah. Setelah dia kembali ke Betel Yakub membangun mezbah dan menyebutnya
El-Betel.
Kejadian 35:7
7 Didirikannyalah mezbah di situ, dan
dinamainyalah tempat itu El-Betel, karena Allah telah menyatakan diri kepadanya
di situ, ketika ia lari terhadap kakaknya.
Sebelum
Yakub melakukan perjalanan terlebih dahulu dia harus kembali ke Betel dan
disana dia mendirikan mezbah dan menamai tempat itu El-Betel. El adalah Elohim
artinya Allah, Bet artinya rumah. Dibuka dengan kata El diakhiri dengan kata
El, dibuka dengan nama Allah dan diakhiri dengan nama Allah. Jadi ibadah Yakub
disini adalah ibadah yang benar-benar dinaungi oleh Allah. Perjalanan kita
harus ditandai dengan ibadah dan ibadah itu harus dinaungi oleh Allah. Apabila
ibadah dinaungi oleh Allah maka siapapun yang menghalangi, dia pasti
dikalahkan. Ibadah kita harus ibadah yang dinaungi oleh Allah. Allah itu
Firman, Firman itu kebenaran. Jadi ibadah yang dinaungi oleh Allah adalah
ibadah yang ada Firman Pengajaran yang benar, yang dinaungi kebenaran. Orang
yang beribadah harus paham bahwa ibadah itu punya tujuan akhir yaitu di negeri
yang dituju itulah Yerusalem Baru, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.
Kejadian 35:6
Lalu sampailah Yakub ke Lus yang di
tanah Kanaan -- yaitu Betel --, ia dan semua orang yang bersama-sama dengan
dia.
Lus
artinya tidak bergerak; ini tempat kediaman orang Het. Artinya ini orang yang
beribadah tetapi kerohanian mereka diam,
stagnan, tidak ada gerakan maju. Setelah Yakub mendirikan mezbah disitu dan
menamakan tempat itu El-Betel artinya ibadah yang dinaungi Allah, maka Allah
mulai bekerja. Kerohanian tidak stagnan lagi, tidak tinggal diam. Kehidupan
yang ada di dalam Firman pengajaran dan dinaungi oleh kebenaran Firman Allah
pasti ada aksi dan reaksi dan ini menimbulakan tantangan. Namun ini tidak
membuat kita undur mengikut Tuhan tapi justru membentuk karekater kita sehingga
kita lebih berhikmat dan lebih berpengalaman dalam menghadapi
tantangan-tantangan.
Kejadian 35:8
Ketika Debora, inang pengasuh Ribka,
mati, dikuburkanlah ia di sebelah hilir Betel di bawah pohon besar, yang
dinamai orang: Pohon Besar Penangisan.Debora adalah
inang pengasuh yang tugasnya mengasuh bayi. Orang yang beribadah dan dinaungi
oleh Allah, dinaungi oleh Firman, dinaungi oleh kebenaran dibawa untuk lepas
dari kehidupan bayi rohani. Meninggalkan kehidupan kanak-kanak rohani dan
dibawa pada kedewasaan rohani yang menuju pada Yerusalem Baru menjadi Mempelai
Wanita Tuhan.
Prakteknya
bila pandangan tertuju pada tujuan kita yang sebenarnya yaitu Yerusalem Baru
adalah.
1. Lepas
dari ikatan daging
Kejadian 31:14
Lalu
Rahel dan Lea menjawab Yakub, katanya: "Bukankah tidak ada lagi bagian
atau warisan kami dalam rumah ayah kami?
Yakub menceritakan rencana Tuhan
kepada istri-istrinya dan terlihat bahwa mereka tidak terikat lagi dengan Laban
ayah mereka juga kekayaan dari Laban ayahnya. Laban itu berbicara daging. Orang
yang mengerti bahwa dia melangkah ke Yerusalem Baru menjadi Mempelai Wanita
maka kehidupan itu terlepas dari ikatan-ikatan daging.
2. Lepas
dari ikatan dunia
Kejadian 31:15
Bukankah
kami ini dianggapnya sebagai orang asing, karena ia telah menjual kami? Juga
bagian kami telah dihabiskannya sama sekali.
Rahel dan Lea merasa orang asing
di tempat kediaman Laban. Kita juga harus merasa asing berada di dalam dunia,
karena tanah air kita bukan di dunia tapi di Yerusalem baru. Kita harus bisa
lepas dari dunia, tidak terikat dengan harta dunia ini, tidak terikat dengan
nama besar di dunia, tidak terikat dengan kesukaan dan kesusahan di dunia.
Hidup yang ada di dunia ini hanya sementara, tujuan kita yang sebenarnya hidup
kekal di sorga menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Bila tidak terikat dengan dunia
maka tidak sulit untuk memberi bagi pekerjaan Tuhan.
Di sini istri-istri Yakub dan
Yakub sama-sama terlepas dari ikatan dunia sehingga mereka bisa menjadi satu
suara. Apabila suami istri menerima satu Firman Pengajaran dan sama-sama
terlepas dari ikatan dunia maka bisa menjadi satu suara, salah satu prakteknya
bisa sepakat untuk rela berkorban bagi pekerjaan Tuhan.
3.
Pasrah untuk berbuat segala yang
difirmankan Tuhan
Kejadian 31:16
Tetapi
segala kekayaan, yang telah diambil Allah dari ayah kami, adalah milik kami dan
anak-anak kami; maka sekarang, perbuatlah segala yang difirmankan Allah
kepadamu."
Di sini Allah tidak membiarkan
Yakub besarta istri dan anak-anaknya, Allah sudah siapkan kekayaan yang diambil
oleh Allah dari Laban dan diberikan kepada Yakub sekeluarga. Ternyata Tuhan ada
solusi saat kita mau berbuat sesuatu bagi pekerjaanNya. Tuhan punya cara untuk
memenuhi kebutuhan anak-anakNya, Tuhanlah yang memberi berkat.
Istri-istri Yakub pasrah kepada
wewenang suami sesuai dengan apa yang sudah Tuhan Firmankan. Walaupun bila
dianalisa secara pikiran manusia perjalanan Yakub sekeluarga untuk mengikuti
perintah Tuhan menuju tanah kanaan tidaklah mudah. Di perjalanan ada kemungkinan
bertemu perampok, binatang buas dan juga berbagai macam tantangan alam. Belum
lagi mereka harus menghadapi Esau dengan rasa kebencian yang besar yang sudah
siap menghadang. Namun istri-istri ini taat pada suami dan pasrah pada suara
Tuhan. Alangkah indahnya bila didalam nikah, suami istri dalam beribadah
berjalan searah untuk melakukan kehendak Tuhan.
Kita
sebagai calon istrinya Tuhan juga harus pasrah pada Firman Tuhan. Ada orang
beribadah tetapi menjadi penghambat rencana Allah dalam dirinya karena tidak
mau pasrah untuk berbuat segala sesuatu yang sudah Tuhan sampaikan lewat Firman
Pengajaran yang benar.
Esau
didalam niatnya pertama kali untuk membunuh Yakub hanya sendiri. Namun saat dia
tampil menghadang perjalaan Yakub ternyata sudah berkembang menjadi 400 orang.
Niat kebencian Esau yang dipelihara ini berkembang, berbiak sampai menjadi 400.
Di dalam perjalanan rohani kita pasti akan akan terlihat bertambahnya jumlah
orang-orang yang akan mengganggu dan mau menghambat perjalanan kita. Tetapi bila
dalam diri kita ada ketetapan hati: “saya mau jalan sampai ke negeri yang
dijanjikan Tuhan” maka pasti perlipatgandaan yang mau menghadang itu akan
dihadapi oleh Tuhan, bukan oleh kita.
Kejadian 32:7-11
7 Lalu sangat takutlah Yakub dan merasa
sesak hati; maka dibaginyalah orang-orangnya yang bersama-sama dengan dia,
kambing dombanya, lembu sapi dan untanya menjadi dua pasukan.
8 Sebab pikirnya: "Jika Esau datang
menyerang pasukan yang satu, sehingga terpukul kalah, maka pasukan yang tinggal
akan terluput."
9 Kemudian berkatalah Yakub: "Ya
Allah nenekku Abraham dan Allah ayahku Ishak, ya TUHAN, yang telah berfirman
kepadaku: Pulanglah ke negerimu serta kepada sanak saudaramu dan Aku akan
berbuat baik kepadamu --
10 sekali-kali aku tidak layak untuk menerima
segala kasih dan kesetiaan yang Engkau tunjukkan kepada hamba-Mu ini, sebab aku
membawa hanya tongkatku ini waktu aku menyeberangi sungai Yordan ini, tetapi
sekarang telah menjadi dua pasukan.
11 Lepaskanlah kiranya aku dari tangan
kakakku, dari tangan Esau, sebab aku takut kepadanya, jangan-jangan ia datang
membunuh aku, juga ibu-ibu dengan anak-anaknya.
Dalam
menghadapi tantangan di dalam perjalananya Yakub melaporkan kepada Tuhan,
karena perjalanan yang dia lakukan bukan atas kemauannya sendiri tetapi atas
kehendak Tuhan. Perjalanan kita menuju Yerusalem Baru sebenarnya tidak terbit
dari hati kita sendiri tetapi karena pekerjaan Tuhan di dalam diri kita.
Bagaimana kita bisa tahu arah perjalanan kita yang sebenarnya kalau bukan Tuhan
yang membukakan rahasia FirmanNya dan memberikan kita pengertian. Sadarlah
bahwa perjalanan kita bukan atas kemauan kita sediri tapi itu berangkat dari
kerinduan hati Tuhan. Maka ketika ada tantangan yang kita hadapi jangan hadapi
dengan kekuatan sendiri. Jangan kita salah alamat, kita harus datang melapor
kepada Tuhan.
Pada
ayat 11 di atas terlihat ada kekuatiran pada Yakub namun dia bawa di dalam doa
dan menyerahkan kepada Tuhan.
I Petrus 5:7
Serahkanlah segala kekuatiranmu
kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Kekuatiran-kekuatiran
kita pasti ada dan pasti muncul terutama saat diperhadapkan dengan berbagai
macam tantangan. Tetapi Tuhan mengajarkan untuk menyerahkan kekuatiran kita
kepada Tuhan.
Esau
tampil dengan 400 pasukan yang bagaikan pahlawan. Walaupun seperti pahlawan
tetapi kalau tidak menyelesaikan dendam maka hanya bisa terdiam dan habis
terbunuh. Artinya binasa selamanya.
Obaja 9
Juga para pahlawanmu, hai Téman, akan
tertegun, supaya semua orang di pegunungan Esau lenyap terbunuh.
Untuk
menghadapi Esau yang kekuatannya semakin berlipat ganda dan tampil bagaikan
pahlawan maka Yakub mengambil cara yang dituliskan di dalam Alkitab untuk
menjadi pelajaran bagi kita bagaimana caranya untuk menghadapi dunia ini.
Kejadian 32:30
Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab
katanya: "Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku
tertolong!"
Kunci
kemenangan Yakub adalah hidup dalam pergumulan kepada Allah sampai bisa
memandang wajah Allah. Tetapi saat memandang wajah Allah dia tidak mati,
padahal tidak ada yang bisa memandang wajah Allah dan bisa hidup.
Ibrani 12:14
Berusahalah hidup damai dengan semua
orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan
melihat Tuhan.
Saat
menghadapi tantangan kita tahu Tuhan akan menyertai kita tetapi bukan berarti
kita santai-santai saja. Kita harus bergumul sampai bisa memandang wajah Allah.
Bahkan dikatakan Yakub bergumul semalam suntuk.
Mazmur 17:15
Tetapi aku, dalam kebenaran akan
kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan
rupa-Mu.
Kita
memandang Tuhan dalam kebenaran, memandang Tuhan di dalam Firman Tuhan dalam
ibadah. Jangan malas beribadah, jangan malas mendengarkan Firman Tuhan. Kita
tidak bisa memandang wajah Allah tanpa pekerjaan kebenaran yang menyucikan.
Bila kita mengalami pekerjaan kebenaran Firman Allah di dalam ibadah maka kita
akan mengalami suasana El Bet El, kita dinaungi oleh Allah. Sehingga kebenaran
itu tidak akan membuat kita binasa karena kita disucikan oleh pekerjaan
kebenaran itu.
Mazmur 17:15
Tetapi aku, dalam kebenaran akan
kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan
rupa-Mu.
Masihkah
kita melipatkan lutut menyembah Tuhan pada waktu bangun di pagi hari? Musa
memandang wajah Tuhan sampai kemuliaan Tuhan terlihat di wajahnya. Saat kita
menyembah Tuhan sampai bisa memandang wajah Allah maka kemuliaan Tuhan juga
bisa terlihat dalam kehidupan kita. Ini pergumulan kita paling indah di dalam
hidup kita. Kalau tidak hidup dalam kebenaran dalam Firman Tuhan yang
menyucikan dan tidak ada doa penyembahan maka wajah Tuhan malah akan menentang
pribadi tersebut.
Mazmur 34:17
wajah TUHAN menentang orang-orang yang
berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan kepada mereka dari muka bumi.
Seorang
penyelenggara ibadah, seorang hamba Tuhan harus lebih dahulu hidup dalam
pergumulan sampai bisa memandang wajah Tuhan. Seorang gembala tidak boleh malas
sembahyang karena merekalah yang menurunkan berkat dari wajah Tuhan kepada
sidang jemaat.
Bilangan 6:22-27
22 TUHAN berfirman kepada Musa:
23 "Berbicaralah kepada Harun dan
anak-anaknya: Beginilah harus kamu memberkati orang Israel, katakanlah kepada
mereka:
24 TUHAN memberkati engkau dan
melindungi engkau;(Berkat Allah Bapa)
25 TUHAN menyinari engkau dengan
wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; (Berkat Anak
Allah)
26 TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu
dan memberi engkau damai sejahtera. (Berkat Roh Kudus)
27 Demikianlah harus mereka meletakkan
nama-Ku atas orang Israel, maka Aku akan memberkati mereka."
Sidang
jemaat juga harus hidup dalam pergumulan sampai bisa memandang wajah Tuhan.
Harus tekun dalam doa penyembahan agar saat berkat itu dicurahkan
sungguh-sungguh dapat sampai kepada sidang jemaat. Menyembah harus
sungguh-sungguh, benar-benar dalam pergumulan. Bukan menyembah dengan tidak
bersuara, apalagi menyembah dan hanya tidur. Harus menyembah dengan
sungguh-sungguh seperti raja Daud.
Mazmur 51:19
Korban sembelihan kepada Allah ialah
jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya
Allah.
Yesaya 57:15
Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi
dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus
nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga
bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat
orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang
remuk.
Menyembah
dengan bersuara, sebut Haleluya. Sudah banyak kehidupan yang dipenuhkan Roh
Kudus saat menyembah Tuhan dengan berucap Haleluya. Di dalam Alkitab juga
berkali-kali dikatakan Haleluya.
Mazmur 104:35 (Kata Haleluya
pertama kali)
Biarlah habis orang-orang berdosa dari
bumi, dan biarlah orang-orang fasik tidak ada lagi! Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Haleluya!
Mazmur 105:45 (Kata Haleluya
kedua kali)
agar supaya mereka tetap mengikuti
ketetapan-Nya, dan memegang segala pengajaran-Nya. Haleluya!
Di dalam
doa pada awal dan akhir diucapkan kata Haleluya.
Mazmur 106:1, 47-48
1 Haleluya! Bersyukurlah kepada TUHAN,
sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
47 Selamatkanlah kami, ya TUHAN, Allah
kami, dan kumpulkanlah kami dari antara bangsa-bangsa, supaya kami bersyukur
kepada nama-Mu yang kudus, dan bermegah dalam puji-pujian kepada-Mu.
48 Terpujilah TUHAN, Allah Israel, dari
selama-lamanya sampai selama-lamanya, dan biarlah seluruh umat mengatakan:
"Amin!" Haleluya!
Saat
menyembah Tuhan kita harus bersuara dan katakan haleluya supaya jangan kita
tampil seperti patung di hadapan Tuhan.
Mazmur 115:4-8
4 Berhala-berhala mereka adalah perak
dan emas, buatan tangan manusia,
5 mempunyai mulut, tetapi tidak dapat
berkata-kata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat,
6 mempunyai telinga, tetapi tidak dapat
mendengar, mempunyai hidung, tetapi tidak dapat mencium,
7 mempunyai tangan, tetapi tidak dapat
meraba-raba, mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan, dan tidak dapat
memberi suara dengan kerongkongannya.
8 Seperti itulah jadinya orang-orang
yang membuatnya, dan semua orang yang percaya kepadanya.
Mempunyai
telinga tetapi tidak mau dengar Firman Tuhan, mempunyai mulut tetapi tidak
berkata-kata saat menyembah Tuhan. Ini orang Kristen patung! Orang yang mengaku
Kristen tapi keras hati.
Apabila
kita sudah menyadari ada rencana Allah di dalam diri dan mempunyai tujuan
perjalanan yang jelas mau menjadi mempelai Tuhan atau Tubuh Kristus yaitu
Yerusalem Baru maka jangan lupakan doa penyembahan. Sekalipun pangkal paha
Yakub harus terpelecok dalam pergumulannya untuk memandang wajah Tuhan tetapi
tidak menjadi masalah karena Allah sudah menyatu dengan dia. Walaupun dalam
pergumulan kita saat menyembah untuk memandang wajah Tuhan harus ada pembayaran
harga, itu tidak menjadi masalah karena
itu adalah cara dari Tuhan untuk menghadapi dunia ini. Esau ditaklukkan, dunia
bisa kita kalahkan, karena yang ada di dalam kita lebih besar dari pada roh
yang ada di dalam dunia.
I Yohanes 4:2-4
2 Demikianlah kita mengenal Roh Allah:
setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia,
berasal dari Allah,
3 dan setiap roh, yang tidak mengaku
Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia
telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam
dunia.
4 Kamu berasal dari Allah, anak-anakku,
dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam
kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.
Kalau
kita benar-benar ada di dalam pergumulan dalam doa penyembahan sampai bisa
memandang wajah Tuhan maka Roh Tuhan menyatu dengan kita, dan Roh Tuhan ini
lebih besar dari roh yang ada di dalam dunia. Inilah kekuatan kita untuk
menghadapi Edom, menghadapi dunia yang sekarang tampil dengan kecongkakannya
mau menghadang rencana Allah di dalam kita. Percaya dan yakin Tuhan yang di
dalam kita lebih besar.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar