Keluaran 29:1-3
1
“Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya
mereka memegang jabatan imam bagiKu: Ambilah seekor lembu jantan muda dan dua
ekor domba jantan yang tidak bercela,
2 roti
yang tidak beragi dan roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak,
dan roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak; dari tepung
gandum yang terbaik haruslah kaubuat semuanya itu.
3
Kautaruhlah semuanya dalam sebuah bakul dan kaupersembahkanlah semuanya dalam
bakul itu, demikian juga lembu jantan dan kedua domba jantan itu.
Kita
perlu memahami bahwa pembukaan rahasia Firman Allah pada zaman akhir bertujuan
mempersiapkan gereja Tuhan berjumpa dengan Kristus Yesus, itu salah satu maksud
Tuhan membukakan rahasia-Nya. Jadi kalau dalam sidang jemaat ada pembukaan
rahasia Firman Tuhan itu berarti ada tangan Tuhan yang mendorong jemaat,
tujuannya untuk masuk dalam ruangan maha kudus. Kita didorong masuk dalam
kegenapan waktu, waktu sudah mau berakhir. Ini salah satu tanda bahwa segera
Tuhan akan datang dan Tuhan sedang mempersiapkan gereja-Nya untuk bertemu
dengan Dia. Tanda ini tidak diketahui orang luar, hanya orang percaya.
Khususnya yang dilawati Tuhan dalam pembukaan rahasia Firman. Maka berbahagia
bila kita dilawati Tuhan lewat pembukaan Firman Tuhan dan kita harus tanggap
bahwa Firman Tuhan adalah untuk pribadi kita masing-masing.
Pembagian Keluaran Pasal
29
I.
Menyediakan
/ Penyediaan 2 jenis korban
1. Korban Sembelihan
a. Lembu Jantan Muda
b. Domba Jantan Pertama
c.
Domba
Jantan Kedua
2. Korban Makanan
a. Roti Yang Tidak Beragi
b. Roti Bundar Yang Tidak
Beragi diolah dan dioles dengan minyak
c.
Roti
Tipis Yang Tidak Beragi dioles dengan minyak
Korban sembelihan ada 3, korban
makanan ada 3. Ini menunjukan ada 3 saksi di sorga dan ada 3 saksi di bumi.
II.
Pelayan-pelayan
atau Imam Besar dan Imam-imam
1.
Dibasuh
dengan air
2.
Memakai
Pakaian Tahbisan
3.
Diurapi
dengan minyak
III.
Pelaksanaan
korban sembelihan
1. Ayat 10-14 mengolah lembu
jantan muda
2. Ayat 15-18 mengolah domba
jantan pertama
3. Ayat 19-22 mengolah domba
jantan kedua
Semua
ini adalah ketetapan sorga, bukan rekayasa Musa atau petinggi Israel. Ini
ketetapan langsung dari sorga dimana Tuhan menetapkan bagaimana persyaratan
untuk melayani kebaktian. Karena orang-orang yang dibicarakan dalam Keluaran
pasal 29 ini adalah orang yang terlibat secara langsung atau pelayan inti dalam
menyelenggarakan kebaktian. Itulah Harun dan keempat orang anaknya.
Keterlibatan kita dalam ibadah, terutama seorang Hamba Tuhan, itu adalah
pelayanan yang inti di dalam penyelenggaraan kebaktian. Seorang hamba Tuhan
adalah orang yang memegang peranan utama dalam ibadah kebaktian.
Ulangan 18:5,7
5 Sebab
dialah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala sukumu, supaya ia
senantiasa melayani TUHAN dan menyelengarakan kebaktian demi namaNya, ia dan
anak-anaknya.
7 dan
menyelenggarakan kebaktian demi nama TUHAN, Allahnya, sama seperti semua
saudaranya, orang-orang Lewi, yang melayani TUHAN di sana.
Harun
dan anak-anaknya menjadi inti dari imam dalam penyelenggaraan kebaktian dan
mereka dibantu oleh orang-orang lewi yang lain.
II Tawarikh 29:11
Anak-anakku,
sekarang janganlah kamu lengah, karena kamu telah dipilih TUHAN untuk berdiri
di hadapanNya untuk melayani Dia, untuk menyelenggarakan kebaktian dan membakar
korban bagiNya.”
Mengapa
ada pesan “janganlah kamu lengah” kepada orang-orang yang menjadi inti dalam
penyelenggaraan kebaktian? Sebab nanti akan ada yang menyusup bila yang inti
ini lengah sehingga membuat jemaat menjadi hancur rohaninya. Secara jasmani
mungkin kelihatan utuh tapi secara rohani sudah hancur karena disusupi ajaran
lain. Hati-hati jangan sampai ada suara lain di tengah sidang jemaat hanya
karena seorang hamba Tuhan menjadi lengah.
Nehemia 10:36a,39
36a Pun kami akan membawa ke rumah Allah kami,
yakni kepada para imam yang menyelenggarakan kebaktian di rumah Allah kami,
39
Karena orang Israel dan orang Lewi harus membawa persembahan khusus dari pada
gandum, anggur dan minyak ke bilik-bilik itu. Di situ ada perkakas-perkakas
tempat kudus, pula para imam yang menyelenggarakan kebaktian, para penunggu
pintu gerbang dan para penyanyi. Kami tidak akan membiarkan rumah Allah kami.
Para
penyanyi atau imam-imam yang terlibat dalam paduan suara adalah pelayan yang
dekat dengan para pelayan inti, jangan sampai lengah. Sebab penyelenggara
kebaktian bagaikan orang yang sedang membawa santapan, membawa makanan kepada
Tuhan. Jangan sampai kita membuat Tuhan hilang selera karena kita yang
menghidangkan makanan tidak sesuai dengan aturan dan ketetapan Tuhan, tidak
berada dalam tahbisan yang benar. Kita harus koreksi diri dan tahbisan pelayanan
kita karena pelayanan kita kepada Tuhan, jadi harus sesuai aturan dan ketetapan
Tuhan. Bagaimana supaya kita bisa dibentuk sesuai maunya Tuhan? Harus selalu
berada di kaki Tuhan, mau menerima Firman Pengajaran dalam ibadah dan menyembah
Tuhan.
Ulangan 33:3
Sungguh
Ia mengasihi umatNya; semua orangNya yang kudus – di dalam tanganMulah mereka,
pada kakiMulah mereka duduk, menangkap sesuatu dari firmanMu.
Mazmur 2:11
Beribadahlah
kepada TUHAN dengan takut dan ciumlah kakiNya dengan gemetar,
Imamat 21:6, 8
6 Mereka
itu harus kudus bagi Allahnya dan janganlah mereka melanggar kekudusan nama
Allahnya, karena merekalah yang mempersembahkan segala korban api-apian Tuhan,
santapan Allah mereka, dan karena itu haruslah mereka kudus.
8 Dan
kamu harus menganggap dia kudus, karena dialah yang mempersembahkan santapan
Allahmu. Ia harus kudus bagimu, sebab Aku, TUHAN, yang menguduskan kamu adalah
kudus.
Tugas
seorang hamba Tuhan adalah mempersembahkan santapan Tuhan. Jangan sampai hamba
Tuhan sembarangan menyerahkan tugas mempersembahkan santapan Tuhan kepada orang
lain yang tidak jelas tahbisannya dihadapan Tuhan! Apalagi kepada orang yang
sudah jelas-jelas tahbisannya salah di mata Tuhan.
Yehezkiel 44:7-8
7 yang
membiarkan orang-orang asing, yaitu orang-orang yang tidak bersunat hatinya
maupun dagingnya masuk dalam tempat kudusKu dan dengan kehadirannya mereka
menajiskannya waktu kamu mempersembahkan santapanKu, yaitu lemak dan darah.
Dengan berbuat begitu kamu lebih mengingkari perjanjianKu dari pada dengan segala
perbuatanmu yang keji yang sudah-sudah.
8 kamu
tidak memelihara barang-barangKu yang kudus dan kamu mengangkat mereka untuk
memelihara kewajibanmu terhadap Aku di dalam tempat kudusKu.
Gembala
jangan asal menyerahkan mimbar kepada orang yang tidak bersunat yaitu orang
yang tidak disucikan, tidak ada pengalaman penyucian. Kalau seorang gembala,
seorang hamba Tuhan membiarkan orang yang tidak disunat hatinya untuk mengatur
santapan untuk Tuhan maka pasti hancur kehidupan tersebut bersama dengan sidang
jemaat. Tidak akan berhasil masuk menjadi Tubuh Kristus, hanya masuk 3½ tahun
aniaya antikristus. Yang memegang peranan penting dalam penyelenggara ibadah di
tengah sidang jemaat adalah seorang gembala.
I Timotius 4:16
Awasilah
dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena
dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang
mendengar engkau.
Bicara
selamat dalam ayat di atas adalah keselamatan yang akan datang yaitu tidak
masuk dalam aniaya antikritus selama 3 ½ tahun. Karena itu seorang gembala
harus benar-benar menjaga jangan sampai membiarkan orang yang tidak disucikan
mempersembahkan santapan kepada Tuhan, berkhotbah di tengah-tengah sidang
jemaat. Ini membuat Tuhan tersinggung!
Seorang
penyelenggara kebaktian dijadikan Tuhan sebagai saluran berkat Tuhan kepada
sidang jemaat.
Bilangan 6:22-27
22 TUHAN
berfirman kepada Musa:
23
“Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya: Beginilah harus kamu memberkati
orang Israel, katakanlah kepada mereka:
24 TUHAN
memberkati engkau dan melindungi engkau;
25 TUHAN
menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih karunia;
26 TUHAN
menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
27
Demikianlah harus mereka meletakkan namaKu atas orang Israel, maka Aku akan
memberkati mereka”
Ibrani 7:6-7
6 Tetapi
Melkisedek, yang bukan keturunan mereka, memungut persepuluhan dari Abraham dan
memberkati dia, walaupun ia adalah pemilik janji.
7 Memang
tidak dapat disangkal, bahwa yang lebih rendah diberkati oleh yang lebih
tinggi.
Hamba
Tuhan yaitu gembala adalah yang meneruskan berkat dari Tuhan kepada jemaat.
Tuhan mengatur status gembala dan umat Tuhan, dimana yang memberkati lebih
tinggi dari pada yang menerima berkat. Umat Tuhan tidak boleh merasa melampaui
gembala, sebab ini adalah struktur dari sorga, aturan sorga. Apapun kedudukan
sidang jemaat di dalam dunia ini, kalau di dalam penggembalaan kedudukan
gembala lebih di atas dari sidang jemaat. Karena itu jemaat tidak boleh
mengatur gembala! Gembala juga jangan mau diatur oleh sidang jemaat atau orang
lain. Seharusnya gembala hanya mau diatur oleh Tuhan, diatur oleh Firman Tuhan.
Pelayanan Yang Bersuasana
Kekeluargaan
Keluaran 28:1
“Engkau
harus menyuruh abangmu Harun bersama-sama dengan anak-anaknya datang kepadamu,
dari tengah-tengah orang Israel, untuk memegang jabatan imam bagiKu – Harun dan
anak-anak Harun, yakni Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar.
Imamat 8:1-2
1 TUHAN
berfirman kepada Musa:
2
“Panggillah Harun dan anak-anaknya bersama-sama dengan dia, dan ambillah
pakaian-pakaian, minyak urapan, dan lembu jantan korban penghapus dosa, dua
domba jantan dan bakul berisi roti yang tidak beragi,
Dalam
ayat diatas terlihat bahwa yang menyelenggarakan ibadah adalah Harun dan
anak-anaknya Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar. Tidak ada disebutkan nama
istri-istri mereka. Di sini kita lihat bahwa perempuan tidak boleh menjadi
gembala sidang jemaat.
I Korintus 14:34
Sama
seperti dalam semua Jemaat orang-orang kudus, perempuan-perempuan harus berdiam
diri dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk
berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh
hukum Taurat.
Dari
keluaran 28:1 dan imamat 8:1-2 terlihat bahwa istri-istri tidak ditampilkan.
Mereka berdiam diri dan tidak berbicara di tengah-tengah sidang jemaat. Dalam
keluaran 15:20-21 Miryam tampil memimpin namun di antara perempuan-perempuan.
Di dalam perjanjian baru Tuhan buka kesempatan bagi perempuan-perempuan untuk
melayani.
Titus 2:1-5
1 Tetapi
engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat:
2
Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam
iman, dalam kasih dan dalam ketekunan.
3
Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai
orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi
cakap mengajarkan hal-hal yang baik
4 dan
dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan
anak-anaknya,
5 hidup
bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada
suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang.
Dikatakan
“mendidik perempuan-perempuan muda”
berarti ada beberapa wanita, ini berarti persekutuan kaum wanita. Tuhan serukan
kepada perempuan-perempuan untuk mau bersekutu dalam ibadah kaum wanita. Jangan
entengkan kebaktian kaum wanita. Di sini Tuhan buka kesempatan kepada perempuan
untuk melayani dan berbicara diantara sesama perempuan. Tuhan tidak
menganaktirikan perempuan tetapi Tuhan mau menempatkan perempuan pada posisi
yang tepat sesuai aturan Tuhan.
Tuhan
mengangkat pelayan-pelayanNya untuk melayani di dalam suasana kekeluargaan.
Yang sering terjadi sudah masuk dalam satu keluarga namun tidak mengerti
hak-haknya sebagai anggota keluarga. Contohnya dalam alkitab adalah anak sulung
dalam Lukas pasal 15.
Lukas 15:31
Kata
ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala
kepunyaanku adalah kepunyaanmu.
Anak
sulung ini sudah berada di rumah Bapa, sudah melayani dan setia dalam
pelayanan, namun dia tidak mengerti haknya dalam statusnya sebagai anggota
keluarga. Mengapa dia tidak bisa menikmati haknya dalam pelayanan dalam suasana
kekeluargaan? Apa kesalahan ada pada Bapa? Kesalahan ada pada anak sulung ini
sendiri. Dia melayani dengan setia namun tidak memahami bagaimana seharusnya melayani dalam suasana
kekeluargaan. Berbeda dengan gereja hujan awal dimana terasa sekali pelayanan
mereka dalam suasana kekeluargaan karena setiap pelayan mengerti bagaimana
seharusnya melayani dalam suasana kekeluargaan. Sehingga pelayanan mereka
terasa dalam satu kekeluargaan, indah dan harmonis.
Hagai 2:10
Adapun
Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula,
firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera,
demikianlah firman TUHAN semesta alam.”
Ini
adalah nubuatan bahwa kegerakan gereja hujan akhir akan melebihi gereja hujan
awal. Demikian juga pada gereja hujan akhir akan lebih terasa kekeluargaan di
tengah-tengah sidang jemaat dibandingkan yang terjadi pada gereja hujan awal.
Kisah Para Rasul 4:32
Adapun
kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak
seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya
sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.
Suasana
gereja hujan awal ini sama dengan suasana dalam Lukas 15:31 di mana Bapa
berkata “segala kepunyaanku adalah
kepunyaanmu” namun anak sulung yang tidak mengerti. Kita ini bangsa kafir
yang semestinya kita tidak ada hak di dalam keluarga Allah, tapi oleh korban
Kristus kita menjadi anggota keluarga Allah.
Efesus 2:19
Demikianlah
kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari
orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah.
Efesus 3:6-7
6 yaitu
bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli
waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus
Yesus.
7 Dari
Injil itu aku telah menjadi pelayannya menurut pemberian kasih karunia Allah,
yang dianugerahkan kepadaku sesuai dengan pengerjaan kuasaNya.
Setelah
kita menjadi anggota keluarga Allah kita dilayakkan untuk melayani Tuhan.
Menjadi tanggung jawab Penyelenggara ibadah untuk mengatur sidang jemaat untuk
berprilaku sebagai anggota keluarga Allah. Penyelenggara ibadah ini yang adalah
gembala sidang jemaat harus lebih dahulu merasakan bagaimana suasana
kekeluagaan sebagai anggota keluarga Allah baru bisa mengatur sidang jemaat.
Sehingga pelayanan gembala di tengah sidang jemaat tidak tampil dalam suasana tangan besi seperti
pemerintah-pemerintah dunia.
I Timotius 3:2, 4, 14-15
2 Karena
itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu istri,
dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar
orang,
4
seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya.
14
Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walaupun kuharap segera dapat mengunjungi
engkau.
15 Jadi
jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai
keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar
kebenaran.
Dalam
ayat 1-7 diberikan syarat-syarat penyelenggara ibadah dan selanjutnya ayat
14-15 diberikan tugas kepada penyelenggara ibadah yaitu gembala untuk mengatur
cara hidup sidang jemaat sebagai keluarga Allah. Ditekan disini bahwa jemaat
ini adalah jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.
Prakteknya kita hidup sebagai anggota keluarga Allah adalah harus menjadi tiang
penopang dalam pelayan dan dasar kebenaran. Kebenaran itu Firman Tuhan, menjadi
dasar kebenaran berarti mengalami keubahan, pembaharuan dan penyucian dari
Firman Tuhan. Setelah pengaturan bagaimana berperilaku sebagai anggota keluarga
Allah maka pada ayat 16 baru berbicara tentang ibadah kebaktian. Disebutkan
didalamnya ada rahasia besar. Mengapa disebut ada rahasia besar dalam ibadah?
Sebab setelah jemaat diatur bagaimana
berprilaku sebagai anggota keluarga Allah maka dari anggota keluarga Allah ini
akan tampil orang-orang yang akan menjadi Mempelai Wanita Tuhan, yaitu yang mau
menerima TuhanYesus sebagai kepala. Inilah rahasia yang besar yang didapatkan
di dalam ibadah. Dalam ibadah kebaktian ini anggota keluarga Allah ini dibentuk
untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Ini tanggung jawab gembala untuk membentuk
anak Tuhan yang adalah anggota keluarga Tuhan supaya mencapai kesempurnaan
menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Pelayanan dalam sistem kekeluargaan ini
mengarahkan jemaat untuk berprilaku sebagai anggota keluarga Allah dan
selanjutnya masuk dalam persekutuan Tubuh Kristus dan Mempelai Wanita Tuhan untuk
membentuk keluarga yang sempurna.
Sebagai
anggota keluarga Allah tidak boleh menyentuh bangkai.
Ulangan 14:21
Janganlah
kamu memakan bangkai apapun, tetapi boleh kauberikan kepada pendatang yang di
dalam tempatmu untuk dimakan, atau boleh kaujual kepada orang asing; sebab
engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allah
mu.
Janganlah kaumasak anak kambing dalam air susu induknya.
Apa
pengertian bangkai yang tidak dibenarkan untuk disentuh ini?
Bilangan 14:29
Di
padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang
di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh
tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepadaKu.
Kehidupan
yang selalu bersungut-sungut sebenarnya dalam dirinya berbau bangkai. Ini
bangkai yang tidak boleh disentuh oleh anggota keluarga Allah. Jangan
bersungut-sungut, terutama di dalam ibadah dan pelayanan.
Hagai
2:14 (Terjemahan Lama)
Maka
kata Hadjai: Djikalau barang seorang nadjis oleh bangkai, lalu terkena
kepada sesuatu daripada segala perkara itu, bolehkah ia itu djadi nadjis? Maka
sahut segala imam itu, katanja: Ia itu akan nadjis djuga.
Segala
sesuatu yang tersentuh oleh pelayan yang bersentuhan dengan bangkai menjadi
najis. Begitu juga segala sesuatu yang kita kerjakan dengan bersungut menjadi
najis dihadapan Tuhan. Ibadah dan pelayanan kita menjadi sia-sia kalau didapati
ada persungutan. Sebagai pelayan jangan suka bersungut, suka membantah, suka
melawan. Bau bangkai aromanya adalah persungutan dan ini harus disingkirkan
supaya kita menghadirkan aroma narwastu di hadapan Tuhan.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar