Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Amos 3:1-3
3:1 Dengarlah firman ini, yang diucapkan
TUHAN tentang kamu, hai orang Israel, tentang segenap kaum yang telah Kutuntun
keluar dari tanah Mesir, bunyinya:
3:2 "Hanya kamu yang Kukenal dari
segala kaum di muka bumi, sebab itu Aku akan menghukum kamu karena segala
kesalahanmu.
3:3 Berjalankah dua orang bersama-sama,
jika mereka belum berjanji?
Bangsa Israel telah menikmati kebajikan
Tuhan pada masa-masa silam mereka. Mata, telinga, hati mereka telah melihat,
mendengar, menikmati betapa Allah Abraham, Ishak dan Yakub itu sungguh nyata.
Tuhan mengatakan “hanya kamu yang Kukenal” artinya yang dipilih oleh Tuhan
adalah keturunan Abraham ini. Namun kalau kita melihat bahwa kebajikan perbuatan
Tuhan yang sangat luar biasa ini akhirnya bangsa Israel melalaikan, mengabaikan
bahkan membelakangi Tuhan. Itu sebabnya Tuhan mengingatkan bagaimana Allah
menuntun mereka keluar dari Mesir.
Bila kita mempelajari dalam Yehezkiel
pasal 16, Israel ini digambarkan bagaikan bayi yang terlantar di dalam ladang.
Ini sebenarnya ditujukan juga kepada kita, tidak semata-mata kepada bangsa
Israel. Kita melihat di sana akhirnya bangsa Israel membelakangi Tuhan dan segala
sesuatu yang mereka peroleh dari Tuhan mereka jual artinya mereka lepaskan, ini
memilukan hati Tuhan. Kalau kita umat Tuhan yang telah menikmati kebaikan Tuhan
di masa lampau seharusnya kita tindak lanjuti. Bukan kita berhenti pada
kebaikan Tuhan itu apalagi kalau kita akhirnya meninggalkan kebaikan Tuhan.
Ibrani
6:5-6
6:5 dan yang mengecap firman yang baik
dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,
6:6 namun yang murtad lagi, tidak
mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka
menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.
Inilah
sikap bangsa Israel, kepada kita diingatkan supaya jangan murtad. Murtad adalah
meninggalkan ajaran yang benar dan berpaling pada ajaran yang lain.
Ibrani 6:7
6:7 Sebab tanah yang menghisap air hujan
yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang
berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah;
Tanah yang menghisap air hujan menunjuk
kehidupan yang telah menyerap Firman pengajaran yang sehat.
Ulangan
32:2
32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik
laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas
tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.
Ketika kita menyerap kebaikan Tuhan
dalam bentuk Firman pengajaran maka yang Tuhan jaga jangan sampai kita murtad,
artinya jangan sampai kita meninggalkan ajaran ini. Yang Tuhan inginkan kita
berbuah yaitu bermanfaat bagi Tuhan dan bagi sesama.
Ketika kita mau bermanfaat bagi sesama
belum tentu semua orang mau menerima. Bagi yang menerima puji Tuhan, yang tidak
menerima tidak usah kita ambil pusing. Yang penting kita harus mengeluarkan
buah sebagai bukti bahwa kita menyerap Firman pengajaran yang telah kita terima
di masa-masa silam. Kita harus berbuah/bermanfaat mulai dari dalam nikah rumah
tangga, dalam sidang jemaat dan ujung-ujungnya diterima oleh Tuhan maksudnya
disempurnakan.
Ibrani
6:8
6:8 tetapi jikalau tanah itu
menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat
pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.
Kalau kembali pada semak duri berarti
kembali pada kejatuhan Adam dan Hawa secara daging.
Kejadian
3:18-21
3:18 semak duri dan rumput duri yang
akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi
makananmu;
3:19 dengan berpeluh engkau akan mencari
makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau
diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
3:20 Manusia itu memberi nama Hawa
kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.
3:21 Dan TUHAN Allah membuat pakaian
dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya
kepada mereka.
Pengajaran ini untuk memangkas keinginan
daging. Tesnya apakah nafsu daging sudah dipangkas atau belum adalah saat
perasaan kita tersentuh apakah kita mengamuk atau tidak. Kalau masih mengamuk
berarti daging belum dipangkas. Dunia ini justru memupuk daging tetapi
pengajaran yang benar di dalam ibadah justru menghancurkan keinginan daging.
Duri dan onak adalah hasil kutukan Tuhan
pada Adam dan Hawa. Ketika Adam dan Hawa berhasil dialihkan oleh iblis dari
Firman yang benar kepada Firman yang tidak benar maka mereka menerima kutuk
yang menghasilkan duri dan onak. Sejak itu manusia yang diciptakan dari debu tanah
itu dari dalam hatinya tumbuh duri dan onak. Itu sebabnya dalam akhir pelayanan
Tuhan Yesus di dunia ini Tuhan melewati mahkota duri untuk mencabut duri dan
onak yang ada di dalam hati manusia. Kalau melihat pekerjaan tangan Tuhan
menarik duri dan onak dari dalam hatimu dan hatiku maka tentu rasa syukur kita
akan mengalir kepada Tuhan. Kalau tangan Tuhan yang mau mencabut ini tidak kita
hirau maka ada linggis yang akan mencabutnya untuk dibakar. Ini yang jangan terjadi
dalam diri kita.
II
Samuel 23:6-7
23:6 Tetapi orang-orang yang dursila
mereka semuanya seperti duri yang dihamburkan; sesungguhnya, mereka tidak
terpegang oleh tangan:
23:7 tidak ada orang yang dapat mengusik
mereka, kecuali dengan sebatang besi atau gagang tombak, dan dengan api mereka
dibakar habis!"
Kehidupan yang tetap mempertahankan
semak duri akan berakhir dengan pembakaran.
Ibrani
6:8
6:8 tetapi jikalau tanah itu
menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat
pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.
Tuhan mengingatkan bangsa Israel bahwa
mereka dituntun dari Mesir berarti Tuhan memperlihatkan tangan perkasa Tuhan
yang membebaskan mereka dari Mesir. Ini adalah pembelajaran Tuhan bagi mereka
dan terlebih lagi bagi kita di akhir zaman ini. Mari kita pasrah kepada Tuhan
maka hasilnya kelak kita diterima oleh Tuhan, dapat mempersembahkan buah
berarti dapat di makan oleh Tuhan, bersekutu dengan Tuhan dan orang lain yaitu
anggota Tubuh Kristus yang sama-sama disempurnakan.
Tuhan mengatakan “hanya kamu yang
Kukenal”. Apakah bangsa lain tidak Tuhan kenal, padahal Tuhan juga yang
menciptakan. Yang dimaksud di sini adalah pengenalan yang mendalam yaitu
sebagai pengantinya Tuhan, sebagai istrinya Tuhan. Artinya ditempatkan pada
posisi sebagai mempelai wanita Tuhan.
Yeremia
2:1-2
2:1 Firman TUHAN datang kepadaku,
bunyinya:
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada
penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada
kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin,
bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada
tetaburannya.
Cobalah kita sekarang yang mendapat
bagian dari hal ini, kita diberi Firman Allah yang mendorong, yang mengarahkan
diri kita untuk berada pada posisi yang dikenal oleh Tuhan. Ketika antikristus
datang kehidupan yang seperti itu yang akan segera diharpaso (pengambilan secara cepat, tegas) oleh Tuhan sebab hanya
kehidupan yang seperti itulah yang dikenal oleh Tuhan. Bukti kita dikenal oleh
Tuhan mengabdilah kepada Tuhan seperti istri yang mengabdi kepada suaminya.
Di dalam pengenalan ini ada janji antara
kedua belah pihak.
Amos
3:3
3:3 Berjalankah dua orang bersama-sama,
jika mereka belum berjanji?
Di dalam ibadahpun ada janji Tuhan.
I
Timotius 4:8
4:8 Latihan badani terbatas gunanya,
tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk
hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.
Tidak perlu kita ragukan sebab janji
Tuhan itu murni.
Mazmur
12:7; 18:31
12:7 Janji TUHAN adalah janji yang
murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan
di tanah.
18:31 Adapun Allah, jalan-Nya sempurna;
janji TUHAN adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung
pada-Nya.
Kita harus memperlihatkan pengabdian
kita kepada Tuhan di dalam ibadah kita sebagai bukti kita tidak ragu kepada
janji Tuhan. Kalau tidak mengabdi kepada Tuhan berarti tidak menyimpan janji
Tuhan ini dalam hati.
Mazmur
119:11
119:11 Dalam hatiku aku menyimpan
janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.
Janji Tuhan yang disimpan di dalam hati
itu menjadi rem sehingga tidak berdosa. Kalau ada Firman di dalam hati itulah
yang mengendalikan segala perbuatan dan prilaku kita.
Apa janji kita kepada Tuhan? Israel
berjanji kepada Tuhan setelah mereka masuk ke tanah kanaan dan semoga itu juga
menjadi janji kita.
Yosua
24:16-18
24:16 Lalu bangsa itu menjawab:
"Jauhlah dari pada kami meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah
lain!
24:17 Sebab TUHAN, Allah kita, Dialah
yang telah menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah
perbudakan, dan yang telah melakukan tanda-tanda mujizat yang besar ini di
depan mata kita sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang
kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita lalui,
24:18 TUHAN menghalau semua bangsa dan
orang Amori, penduduk negeri ini, dari depan kita. Kami pun akan beribadah
kepada TUHAN, sebab Dialah Allah kita."
Inilah yang Tuhan ingatkan dalam Amos
3:1 dimana mereka berjanji kepada Tuhan. Yosua seperti mau meerubah apa yang
mereka janjikan ternyata tetap teguh berpegang pada ikrar mereka.
Yosua
24:19-20,24-26,28
24:19 Tetapi Yosua berkata kepada bangsa
itu: "Tidaklah kamu sanggup beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah
yang kudus, Dialah Allah yang cemburu. Ia tidak akan mengampuni kesalahan dan
dosamu.
24:20 Apabila kamu meninggalkan TUHAN
dan beribadah kepada allah asing, maka Ia akan berbalik dari padamu dan
melakukan yang tidak baik kepada kamu serta membinasakan kamu, setelah Ia
melakukan yang baik kepada kamu dahulu."
24:24 Lalu jawab bangsa itu kepada
Yosua: "Kepada TUHAN, Allah kita, kami akan beribadah, dan firman-Nya akan
kami dengarkan."
24:25 Pada hari itu juga Yosua mengikat
perjanjian dengan bangsa itu dan membuat ketetapan dan peraturan bagi mereka di
Sikhem.
24:26 Yosua
menuliskan semuanya itu dalam kitab hukum Allah, lalu ia mengambil batu yang
besar dan mendirikannya di sana, di bawah pohon besar, di tempat kudus TUHAN.
24:28 Sesudah
itu Yosua melepas bangsa itu pergi, masing-masing ke milik pusakanya.
Mari kita berpegang pada janji kita
kepada Tuhan, tetaplah setia beribadah dan melayani Tuhan sebagai bukti kita
dikenal oleh Tuhan sehingga ketika pekerjaan kuasa kegelapan makin memuncak
untuk merebut kita maka Tuhan tidak akan diam dan akan mengambil kita sebab
kita dikenal oleh Tuhan.
Bagaimana sikap kita sebagai orang yang
dikenal?
Amos
3:4-5
3:4 Mengaumkah seekor singa di hutan,
apabila tidak mendapat mangsa? Bersuarakah singa muda dari sarangnya, jika
belum menangkap apa-apa?
3:5 Jatuhkah seekor burung ke dalam
perangkap di tanah, apabila tidak ada jerat terhadapnya? Membingkaskah
perangkap dari tanah, jika tidak ditangkapnya sesuatu?
Dari ayat di atas kita melihat sikap
yang diinginkan oleh Tuhan dari diri kita adalah kita berdiam diri ketika
menerima ajaranNya. Kalau ada yang ditangkap berarti ada berkat, ada kemenangan
barulah kita bersuara. Berarti sebelum kita meraih tanda kemenangan belajarlah
diam. Orang yang ribut berarti tidak berkemenangan. Orang yang ribut tanpa
kemenangan itu hanya menimbulkan kerusuhan.
Perintah Tuhan kepada orang Israel
ketika mereka mengelilingi Yerikho adalah 12 kali mereka harus mengitarinya
dengan diam nanti pada kali yang ke 13 baru mereka boleh bersorak. Artinya
selama kita bersekutu dengan 12 ketul roti di atas meja roti sajian, yaitu
ketika bersekutu dengan Firman pengajaran maka daging kita harus diam.
Yesaya
30:15
30:15 Sebab beginilah firman Tuhan
ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam
kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak
kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
Untuk dapat mendengarkan Kabar Mempelai
pembukaan rahasia Firman Allah itu adalah kasih karunia anugerah Tuhan, tidak
semua orang bisa. Kalau kita bisa mendengar itu berarti kita dikenal oleh Tuhan.
Simpanlah janji Tuhan di dalam hati sehingga menjadi kendali supaya daging kita
tidak bersuara sehingga kita tidak berdosa.
Seperti Rut dianjurkan oleh Naomi supaya
berdiam diri dan membiarkan Boas yang beraksi. Dan benar Rut berdiam diri dan
Boas yang bekerja akhrinya Rut mendapat kesempatan untuk menjadi istrinya Boas.
Rut
3:18
3:18 Lalu kata mertuanya itu:
"Duduk sajalah menanti, anakku, sampai engkau mengetahui, bagaimana
kesudahan perkara itu; sebab orang itu tidak akan berhenti, sebelum
diselesaikannya perkara itu pada hari ini juga."
Kalau gereja Tuhan belajar memposisikan
dirinya untuk diam dan tidak bereaksi kedagingannya maka Tuhanlah yang sedang
berkarya untuk saudara. Tuhan tidak pernah mendustai saudara karena janji Tuhan
adalah murni.
Tuhan memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar